DOSEN KOORDINATOR:
IR. CIPTADI TRIMARIANTO, M.PHIL., PH.D.
DISUSUN OLEH:
AGIS PRASSETIO 2005521019
REGULER A
Bahan yang digunakan untuk sistem struktur bangunan bertingkat tinggi adalah beton
bertulang dan baja. Sebagian besar gedung pencakar langit bergaya Amerika memiliki
kerangka baja, sementara blok menara hunian biasanya dibangun dari beton. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa bangunan tingkat tinggi adalah bangunan yang tingginya anta 23 m sampai
dengan 150 m yang lebih tinggi dari sekitarnya atau proporsinya memberi tampilan bangunan
tinggi. Struktur bertingkat tinggi memiliki fitur tertentu. Strukturnya tinggi menyebabkan
beban vertikal lebih tinggi dan beban lateral yang lebih tinggi (terutama karena tekanan angin)
dibandingkan dengan bangunan yang lebih rendah. Beban pada struktur bangunan tinggi adlah
beban vertikal, beban horizontal, defleksi tak terduga, beban angin, beban gempa bumi.
1. Burj Khalifa
Burj Khalifa yang dikenal sebagai Burj Dubai, adalah gedung pencakar langit
(skyscraper) terletak di Dubai, Uni Emirat Arab, dan sekarang sebagai gedung buatan manusia
tertinggi di dunia dengan ketinggian 828 meter (2,717 ft). Konstruksinya dimulai sejak 21
September 2004, dan selesai termasuk eksteriornya pada tanggal 1 Oktober 2009. Arsitektur
dan engineeringnya dikerjakan oleh Skidmore, Owings, and Merril dari Chicago, dengan
kepala arsiteknya Adrian Smith dan Bill Baker sebagai chief structural engineer. Kontraktor
utamanya adalah Samsung C&T Korea Selatan. Total biaya pembangunannya sekitar US $1.5
milyar Burj Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia.
Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia pada 21 Juli
2007. Pada tanggal 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil melewati ketinggian CN Tower
sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia dan pada tanggal 7 April 2008
struktur tertinggi di dunia dari Menara KVLY-TV yang berada di Blanchard, North Dakota,
Amerika Serikat berhasil dilewati. Struktur tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia, Menara
Radio Warsawa 645,4 m (2.120 kaki) dibuat pada 1974 (namun runtuh pada saat renovasi pada
1991) berhasil dilewati pada 1 September 2008.
Konstruksi Burj Khalifa
Struktur utama Burj Khalifa dibuat dari beton bertulang. Lebih dari 45,000 m3 beton
digunakan, dengan berat lebih dari 110,000 ton untuk sistem pondasinya. Pondasi
menggunakan pile cap yang didukung dengan 192 tiang (piles), dengan diameter tiang sebesar
1.5 meter dengan kedalaman lebih dari 50 meter. Konstruksi Burj Khalifa menggunakan
330.000 m3 beton dan 55.000 ton besi beton. Pelaksanaan konstruksinya menghabiskan 22 juta
jam kerja (man-hours) Pada pondasi digunakan beton mutu tinggi dengan permeability yang
rendah. Sistem cathodic protection digunakan untuk menghindari korosi besi beton dari
pengaruh air tanah. Pada bulan Mei 2008 beton yang dapat dipompa sampai ketinggian 606
meter (lantai 156) telah mencapai rekor dunia. Untuk mencapai ketinggian tersebut digunakan
concrete pump khusus.
Kantor pusat CCTV atau China Central Television Headquarters adalah bangunan
pencakar langit dengan tinggi 234 meter, berjumlah 44 lantai dan luasnya mencapai 4 kilometer
persegi. CCTV berada di Distrik Pusat Bisnis Beijing (CBD) dan menjadi kantor pusat China
Central Television (CCTV). Proyek CCTV dipimpin oleh OMA / Rem Koolhaas, Ole
Scheeren. Tim desain terdiri dari arsitek proyek Anu Leinonen, Charles Berman dan Adrianne
Fisher bersama-sama dengan tim dari lebih dari 100 arsitek dari OMA. Arup bertindak sebagai
perekayasa teknis dari rancangan struktur bangunan yang rumit ini.
Bangunan utama bukanlah seperti gedung menara biasanya, tetapi merupakan putaran
dari enam bagian horisontal dan vertikal meliputi luas lantai 473,000 m (1,552,000 ft),
menghasilkan tampilan yang tidak umum dari menara bangunan dengan lubang di tengah. Kaca
yang menyelimuti bangunan ini dibentuk tidak beraturan, dengan bentuk dasar belah ketupat.
Dengan bentuk yang ekstrim tersebut, dibutuhkan analisis struktur yang mendalam agar
bangunan dapat dibangun.
Menggunakan struktur diagrid framing system. Terbuat dari baja dan baja concrete.
Sambungan baja menggunakan “butterfly plates”. Kelebihan struktur ini, apabila terjadi
kegagalan pada satu sambungan, tidak akan merusak konstruksi secara keseluruhan.
Bangunan suatu gedung terdiri dari 3 komponen penting, yaitu struktur, arsitek dan
utilitas atau yang dikenal juga dengan istilah ME (mekanikal dan elektrikal). Ketiganya satu
sama lain saling terkait. Jika struktur mengedepankan kekuatan, arsitek lebih menekankan
pada keindahan, maka ME (mekanikal & Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi.
Sekuat apapun bangunan atau seindah apapun bangunan, jika tidak didukung dengan suatu
system mekanikal & elektrikal, maka bangunan tersebut tidak ada fungsinya.
Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur
yaitu :
Bangunan ini menggunakan 16 buah truss colom yang berfungsi sebagai kolom-kolom
penyangga utama. Setiap kolom 3D ini dibentuk secara pre-fabrikasi dari baja jenis HSS
(Hollow Structural Steel) kelas high-strength dengan 128 titik kontak sambungan las. Di kiri-
kanan struktur utama pun lalu terjalin konstruksi berbagai balok baja silang-menyilang
melengkapi balok 3D girders yang memang ditata berpasang-pasangan diantara setiap
pasangan kolom utama. Untuk penutup atapnya menggunakan panel transparan ETFE. Beijing
National Stadium dibangun dengan biaya 423 juta dollar AS. Pertama kali diperkenalkan pada
Olimpiade Beijing 2008 lalu. Ini merupakan Stadion terbesar di dunia dengan memakai
struktur baja. Beijing National Stadium atau biasa disebut Bird’s Nest (sarang Burung)
merupakan stadion fenomenal dengan arsitektur yang paling rumit dan unik. Berkapasitas
80.000 tempat duduk, diresmikan menjelang Olimpiade Beijing 2008. Desainnya merupakan
hasil dari sayembara yang diadakan pada Tahun 2002. Desain bangunan ini terinspirasi dari
bentukkan sarang burung ditengah alam, dalam pola yang terlihat acak. Keunikan struktur
dapat terlaksana karena bantuan dari sistem modularitas pada bagian elemen strukturnya.
Beijing National Stadium mempunyai bentuk elips yang terdiri dari konstruksi baja yang
mendukung terbentuknya fasade menyerupai sarang burung. Konstruksi baja bukan saja
digunakan sebagai elemen arsitektur yang membentuk bangunan, namun juga merupakan
suatu sistem struktur. Ukuran bentang bangunan ini adalah 335m untuk panjang, 284m untuk
lebar dan 69m untuk tinggi.
BENTUK STRUKTUR
Beijing National Stadium memakai struktur selaput. 1eunikan struktur dapat terlaksana
karena bantuan dari system modularitas pada bagian elemen strukturnya. Stadium ini
mempunyai bentuk elips yang terdiri dari konstruksi baja yang mendukung terbentuknya fasade
menyerupai sarang burung. Stadion memiliki volume kasar sebesar 3 juta m2 dengan luas lahan
kasar sebesar 2.8 juta m2 dan dianggap menjadi ruang tertutup terbesar didunia, dan juga
merupakan struktur baja terbesar didunia dengan penggunaan 26 km baja terbuka. jumlah
material baja untuk bahan rangka elemen structural “Sarang Burung” ini mendukung satu sama
lain yang berkumpul dalam formasi seperti grid/jaringan dalam jumlah yang banyak
menyerupai sebuah sarang.
Struktur utama Stadion Nasional ini adalah sebuah struktur baja besar berbentuk pelana
eliptik dengan berat 42.000 ton. Stadion ini membentang sepanjang 333 m dari utara ke selatan
dan 294 m dari timur ke barat, dengan ketinggian 69,2 m yang permukaan terluarnya condong
13 derajat dari garis vertical. Rancangan stadion termasuk 11.000 kursi yang dapat dibongkar.
tempat duduk terjauh berjarak 140 m dari tengah lapangan.
Tubuh utama stadion tersusun dari 24 kolom penumpang yang mengelilingi tribun
berbentuk mangkuk. Tidak seperti struktur beton lainnya di mana kerangka berada di dalam,
di stadion ini krangka didesain untuk berada di luar struktur beton bertulang. Memiliki 3 set
balok dimana set pertama adalah rangka luar yang dipasang pada tribun. Set kedua balok
mengisi ruang antara sebelumnya. Mereka menghubungkan semua balok dan menahan mereka
bersamaan untuk membentuk sebuah struktur jalinan. Set ketiga balok mendukung tangga dan
menyediakan rangka untun penutup lapisan atap. Tujuan utamanya untuk mengisi semua celah
yang ditinggalkan oleh system kedua.
Gaya yang bekerja pada Stadion Nasional Beijing hanya berupa gaya Tarik - tekan
karena menggunakan system struktur rangka baja meruang struktur yang terbentuk dari batang-
batang baja, hamper sama engan struktur portal, namun pada struktur ini batang-batang baja
yang terbentuk membentuk suatu ruang tiga dimensi dan dihubungkan menggunakan system “
KESIMPULAN
1. High rise building adalah bangunan yang tingginya antara 23 m sampai dengan 150 m
yang lebih tinggi dari sekitarnya atau proporsinya memberi tampilan bangunan tinggi.
2. Sistem struktur high rise building terdiri dari :
• Sistem struktur rangka yang diperkuat
• Sistem struktur rangka kaku
• Sistem rangka dinding (sistem ganda)
• Sistem dinding geser
• Sistem struktural inti dan cadik
• Sistem struktur rangka yang terisi
• Pelat datar dan sistem struktur pelat datar
• Sistem struktur tabung
• Sistem dinding berpasangan
• Sistem struktural hibrida
3. Wide span building adalah merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang
bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin.
4. Sistem struktur wide span building terdiri dari
• Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.
• Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
• Struktur Plan dan Grid
• Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jarring)
• Struktur Cangkang
DAFTAR PUSTAKA
Ren, X. (2008). Architecture and nation building in the age of globalization: Construction of the
national stadium of Beijing for the 2008 Olympics. Journal of Urban Affairs, 30(2), 175-190.
Carroll, C., Duan, X., Gibbons, C., Lawson, R., Lee, A., Luong, A., ... & Pope, C. (2006).
China Central Television Headquarters-Structural Design. Steel Structures, 6, 387.
Abdelrazaq, A. (2011). Validating the structural behavior and response of Burj Khalifa:
Synopsis of the full scale structural health monitoring programs. In Proceedings of the1st
Middle East Conference on Smart Monitoring, Assessment and Rehabilitation of Civil
Structures SMAR (pp. 1-18).