Anda di halaman 1dari 8

ASAS STUDIO DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 4

Disusun Oleh :

AWAL PRATAMA ( 60100121028 )

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR

2022 - 2023
A.Bangunan high rise building
Pengertian dari high rise building yaitu bangunan gedung yang memiliki struktur tinggi.
Biasanya bangunan ini digunakan untuk hunian apartemen, selain itu juga digunakan sebagai
gedung yang difungsikan untuk perkantoran. Namun baru bisa dikatakan sebagai bangunan
tinggi apabila memenuhi beberapa karakteristik, sehingga bukan karena tinggi saja lalu bisa
dikatakan sebagai high rise building.

Meskipun pengertian dari high rise building adalah bangunan tinggi, namun hanya bangunan
yang memiliki ketinggian minimal 23 meter sajalah yang masuk dalam karakteristik
bangunan tinggi.

 Karakteristik dari Bangunan Tinggi (High Rise Building)

1. Ketinggian Bangunan
Sebuah gedung dapat dikatakan sebagai bangunan tinggi atau high rise building apabila
memiliki tinggi minimal 23 meter. Setara dengan bangunan gedung yang memiliki 6 lantai
menjulang ke atas. Bangunan-bangunan dengan tinggi minimal 23 meter ini, sudah banyak
didirikan di kota-kota besar termasuk di beberapa wilayah Indonesia.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bangunan tinggi ini biasanya digunakan untuk
berbagai kepentingan. Salah satunya sebagai kepentingan bisnis yang bangunan tersebut
difungsikan untuk hunian apartemen, hotel, hingga gedung perkantoran.

2. Struktur Bangunan
Penggunaan struktur bangunan yang kokoh dan sesuai dengan aturan yang berlaku dapat
meminimalisir kecelakaan saat gedung dioperasikan. Sehingga bangunan dapat dengan kuat
menahan beban dan tidak mudah roboh. Terdapat 3 macam struktur bangunan yang biasa
digunakan pada high rise building yakni flat slab, bearing wall system, dan open frame.

Flat slab merupakan struktur bangunan dari pelat beton yang dijadikan sebagai tempat
menancapkan kerangka pada sebuah bangunan gedung. Bearing wall system merupakan
sistem struktur yang memakai dinding sebagai tempat untuk menumpu beban sebuah
bangunan. Open frame adalah sebuah struktur yang menggabungkan balok dengan kolom,
yang kemudian akan membentuk sambungan yang dapat menahan beban bangunan.

3. Luas Lantai
Karakteristik dari bangunan tinggi atau high rise building selanjutnya ialah dilihat dari luas
lantainya. Sebuah bangunan dapat dikatakan sebagai high rise building bila memiliki minimal
luas lantai 750 meter persegi hingga 1500 meter persegi. Lahan yang luas diperlukan dalam
pembangunan high rise building ini, agar mengimbangi tinggi dari gedung tersebut.
4. Memiliki Sistem Aerodinamika
Untuk bangunan tinggi diperlukan sistem aerodinamika yang baik, bertujuan agar high rise
building tersebut tahan akan terpaan angin dan tahan akan gempa bumi. Pengertian dari
sistem aerodinamika sendiri adalah salah satu cabang dinamika yang berkaitan dengan
pergerakan udara, khususnya pada saat udara tersebut berinteraksi dengan benda padat.

Jadi apabila sebuah bangunan tinggi dilengkapi dengan sistem aerodinamika yang baik, maka
bangunan akan tahan terhadap getaran akibat gempa bumi. Selain itu juga akan tahan akan
terpaan angin, walaupun memiliki bangunan yang tinggi.

5. Solusi dari Keterbatasan Lahan


Dibangunnya high rise building termasuk mengatasi keterbatasan lahan pada wilayah
perkotaan. Seiring berjalannya waktu, setiap tahunnya daerah perkotaan mengalami
peningkatan penduduk. Sehingga banyak lahan yang digunakan untuk membangun
perumahan untuk hunian masyarakat. Oleh sebab itu, semakin lama lahan yang tersisa
semakin terbatas.

Dengan adanya high rise building ini dapat mengatasi keterbatasan lahan tersebut. Karena
bangunan ini dibangun tinggi keatas, sehingga akan menghemat lahan yang digunakan.
Misalnya saja dengan adanya bangunan apartemen, maka masyarakat akan memanfaatkan
bangunan tersebut sebagai hunian untuk menghemat penggunaan lahan.

6. Memiliki Bentuk Bangunan Lurus ke Atas


Berkaitan dengan solusi untuk mengatasi permasalahan lahan yang terbatas, disebabkan high
rise building ini memiliki bentuk bangunan yang lurus ke atas. Sehingga tidak akan memakan
banyak lahan untuk mendirikan bangunan ini. Ada juga beberapa bangunan tinggi yang
didesain secara unik, namun telah diperhitungkan secara matang sehingga tidak
membahayakan penghuninya.

7. Memiliki Kebutuhan Energi yang Besar


Bangunan yang menjulang tinggi tentu saja akan membutuhkan energi yang besar. Oleh
sebab itu, high rise building ini memiliki kebutuhan energi yang besar. Apalagi banyak
bangunan tinggi ini digunakan sebagai apartemen maupun perkantoran, sehingga sudah
dipastikan bahwa memerluka pasokan energi listrik yang besar.

8. Nilai Arsitektur Tinggi


High rise buiding tidak hanya berfokus pada fungsinya saja, namun juga dibangun dengan
menerapkan nilai estetik di dalamnya. Banyak contoh bangunan tinggi memiliki arsitektur
yang indah dan memukau. Desain megah dan mewah yang dimiliki gedung pencakar langit
ini, tentu saja memiliki nilai yang tinggi dalam dunia arsitektur.

9. Memiliki Risiko Tinggi


Dibangunnya bangunan tinggi ini tentu saja juga memiliki risiko yang tinggi. Apabila tidak
dibangun sesuai dengan perhitungan yang tepat serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
maka risiko robohnya bangunan tersebut akan semakin tinggi. Diperlukan pondasi yang kuat
untuk mendirikan bangunan yang menjulang tinggi tersebut.
 Contoh bangunan high rise building

a. Burj khalifa

Burj Khalifa atau Menara Khalifa adalah sebuah gedung pencakar langit yang terletak di
Dubai, Uni Emirat Arab yang diresmikan pada 4 Januari 2010. Bangunan tertinggi di dunia
yang pernah dibuat oleh manusia dengan ketinggian 828 meter (2.717 kaki). Biaya untuk
membangun Burj Dubai sekitar 4,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 40 triliun. Arsitektur dan
teknik menara dilakukan oleh Skidmore, Owings, dan MerrillChicago, dengan Adrian Smith
(sekarangmemiliki perusahaan sendiri) sebagaiarsitek kepala, dan Bill Baker sebagaiinsinyur
struktur utama. Kontraktorutama adalah Samsung C & T dari Korea Selatan.

 Menara ini akan berdiri di atas pondasi frame-tebal 3,7 juta segitiga didukung oleh
192 tumpukan baja bulat atau dukungan silinder dengan diameter 1.5 m dan
kedalaman 50m (164 ft) di bawah tanah.
 Kekuatan tinggi beton digunakan untuk membantu mencapai stabilitas pada struktur
ultra-tinggi. Burj Khalifa dirancang untuk menahan gempa berukuran sampai dengan
enam skala Richter. Ini juga memungkinkan akan terus stabil selama angin parah
hingga 55m per detik.
 Untuk memastikan stabilitas struktural dari Burj Khalifa selama konstruksi, gerakan
menara vertikal dan lateral dilacak dengan bantuan sistem penentuan posisi berbasis
satelit global. Selama konstruksi, setiap perubahan dalam distribusi beban bangunan
erat dimonitor secara real time melalui penggunaan lebih dari 700 sensor tertanam
dalam strukturnya.
 Pembuatan Burj Khalifa pada dasarnya adalah pengulangan dari suatu
jadwal produksi tiga hari yang melibatkan instalasi bala bantuan baja,
menuang beton, dan sebagainya. Di sini, segmen baja telah berkumpul
di area pementasan di tanah sebelum diangkat ke daerah memperbaiki
di langit saat konstruksi berlangsung.
 Pada hari kedua dari siklus konstruksi tiga hari, bentuk yang
menciptakan struktur interior di lantai tertentu diatur ke posisi
sementara
pintu bukaan dan dukungan balok baja terpasang juga. Beton pada hari
berikutnya akan dituangkan ke dalam bentuk dan kemudian, pada ke
lantai berikutnya.
 Di lantai paling atas Burj Khalifa, tiga crane tower raksasa telah
dipasang untuk mengangkat sejumlah besar bahan bangunan dengan
cepat di mana mereka dibutuhkan.
 Tiga pompa tekanan tinggi di lokasi Burj Khalifa untuk mengangkut
beton sampai dengan awak kerja konstruksi di ketinggian belum
pernah terjadi sebelumnya. Tantangannya adalah untuk mengirim
beton kekuatan tinggi sampai dengan ketinggian 570 m tanpa
kehilangan daya tahan dasar atau konsistensi.
 Untuk memastikan Burj Khalifa adalah yang tertinggi di planet ini,
menara ini atasnya dengan struktur spiral yang memanjang dari tanda
700 meter. Untuk mendapatkan itu di sana, blok untuk dasar spiral sebenarnya
berkumpul di dalam gedung. Kemudian, pipa puncak menara diangkat oleh jack
hidrolik dengan bantuan kabel baja.
 Burj Khalifa dirancang dengan empat tempat penampungan pengungsian setiap 30
lantai dalam keadaan darurat seperti kebakaran atau serangan teroris. Juga, di samping
54 lift kecepatan tinggi, lift darurat terpisah tengah dipasang dengan cepat dan aman
mengevakuasi penghuni terletak pada tingkat lebih tinggi.

b. Jin mao tower

JIN MAO Tower merupakan pencakar langit multi fungsi yang terdiri dari perkantoran,
hotel, pertokoan, parkir, auditorium dengan luas 280.000 M2 yang terletak di distrik Pudong
didalam zona perdagangan dan financial Lujiazui dikota metropolis Shanghai, China. Terdiri
dari 88 lantai dengan ketinggian 421 M, hingga tahun 2005 tergolong pencakar langit
tertinggi ke 4 didunia, setelah Taipei Financial Center-Taiwan, Petronas Tower-Malaysia,
Sears Tower- Chicago USA. Penggunaan bangunan ini adalah 50 lantai untuk perkantoran,
38 lantai hotel dengan 555 kamar (Grand Hyatt Shanghai), 900 mobil-1000 motor pada
basemen 3 lantai (57.000M2) dan dilengkapi dengan 20.500 M2 pertokoan,pusat perjajanan,
pusat konvensi dan eksibisi serta auditorium. Bagian dasar pencakar langit ini dikelilingi
oleh plaza dengan
lansekap dan kolam yang menawarkan relaksasi yang tenteram dari aktivitas jalan sibuk kota
Shanghai.

1. Rencana Denah
Merupakan bentuk oktagonal yang di ilhami oleh denah tipikal pagoda dengan service core
oktagonal pula yang melayani lift ekspres ke skylobby perkantoran dan hotel Sumbu
silang/salib merupakan area entrans dan sirkulasi utama yang konsisten dengan pengaturan
zona zona elevator ke lobi lobi atas.

Pengaturan denah perkantoran dan hotel sangat dibatasi oleh bentuk segidelapan (arsitektur
pagoda) dan sistem struktur yang menunjang konsep pagoda. Namun masih memberi-kan
peluang kreativitas pada tatanan ruang hotel dengan adanya atrium megah pada 38 lantai atas
dan berakhir pada atap skylight yang merupakan mah kota bangunan ini.
2. Penampilan Eksterior
Inspirasi penampilan eksterior bersumber dari bentuk pagoda Cina yang historis. Konsisten
dengan bentuk silang pada keempat sisi, namun mengecil secara gradual pada keempat
sudutnya yang menciptakan suatu pola yang ritmis. Fasade stainless steel metalik meng-
ekspresikan pergantian cahaya matahari dengan perubahan warna disiang hari, sedangkan
pada malamnya bagian monumen dan puncak menampilkan iluminasi buatan seperti
mercusuar yang mendominasi skyline kota Shanghai.
3. Tampak Bangunan
Inspirasi tampak bangunan juga bersumber dari fung shui dengan membuat beberapa
referensi terhadap angka mujur 8. Denah segi delapan, ketinggian gedung 88 lantai. Bagian
dasar (tower base) berlantai 16 (2x8). Lantai berikutnya secara gradual dan ritmik mengecil
menjadi 14 (16- 1/8x16),12,10,8,7,6,3,2,1 dengan total 88 lantai.
4. Simplisistik dan Keseimbangan
Denah gedung ini menyatakan kesederhanaan yang tercermin dari pengolahan bentuk
geometris dasar (segi delapan) dengan kesan axial kuat membentuk keseimbangan simetris.
5. Skala dan Proporsi
Gedung pencakar langit ini termasuk dalam salah satu gedung yang teramping didunia
dengan aspect ratio 8:1 (ratio tinggi dengan lebar dasar bangunan). Dengan ketinggian 421
M, gedung ini menonjol dalam skala urban sesuai dengan tujuan awal pembangunan sebuah
pencakar langit.
6. Organisasi Ruang
Susunan dan hirarki pengelompokan ruang diatur menurut tingkat intensitas aktivitas manusia
yang terlibat didalamnya. Pusat eksibisi, konvensi dan pertokoan yang melibatkan banyak
orang terletak pada bagian dasar gedung, diikuti perkantoran yang terdiri dari high zone,
medium zone maupun low zone pada bagian monument. Hotel dengan kebutuhan ketenangan
dan privasi disusun pada bagian teratas (38 lantai), berakhir dengan lantai observasi atas.
7. Dampak Visual
Sebagai salah satu gedung tertinggi didunia, JIN MAO Tower merupakan suatu landmark
pada skyline kota Shanghai dan ikon simbolik yang menyatakan suatu progres dan
perkembangan
ekonomi finansial yang signifikan kota Shanghai pada khususnya dan Cina pada umumnya.
Dampak visual yang timbul semakin menegaskan keberadaan gedung ini sebagai Cathedral
of Commerce dan mengumandangkan munculnya China sebagai superpower ekonomi yang
baru.
8. Langgam
arsitektur
Termasuk tipologi pencakar langit monolitik dengan langgam global / lokal (kategori
postmodern skyscraper) yang menggabungkan tradisi disain lokal (pagoda) dengan tipologi
bangunan global (pencakar langit).
9. Ornamentasi dan Dekor
Ornamentasi fasade (dinding dan atap) merupakan bentuk yang unik dan historis
menghasilkan monumen kultural yang belum pernah terjadi sebelumnya yang secara simultan
menyajikan nostalgia dan futuristik.
Bentuk Struktur dan Dimensi
Sistim mega struktur (core & outriggers) terdiri dari komponen komponen struktur dengan
referensi angka 8 yaitu:
 Dinding oktagonal core reinforced mega-concrete
 8 mega kolom komposit eksterior
 8 mega kolom baja eksterior
 8 outrigger trusses struktur baja
 Pile cap fondasi tiang pancang beton tebal 4 M
 44 balok lantai interior dan 16 balok lantai eksterior
Kekuatan dan Stabilitas
Konsep sistim struktur Jin Mao Tower berdasarkan pada:
1. Penggunaan penempatan beton bertulang secara strategis yang dipadukan dengan struktur
baja untuk menahan beban beban lateral ekstrem dan gravitasi dengan efisiensi struktur
maksimum tanpa biaya material struktur yang berlebihan.
2. Penggunaan prinsip prinsip fisika untuk meningkatkan efektivitas momen inersia bangunan.
3. Reduksi kelebihan elemen elemen struktur yang secara signifikan meningkatkan
nilai ekonomis bangunan.
Resistansi gaya lateral (seismik dan angin) dilakukan dengan kombinasi dinding core beton
dibagian dalam dan mega kolom komposit dibagian luar yang dihubungkan dengan struktur
rangka baja outrigger yang bekerja secara komposit dengan lantai diafragma horizontal.
Sistim outrigger memaximalkan tinggi “balok” struktur terhadap deformasi lentur ketika
bangunan tinggi ini berperilaku seperti kantilever vertikal. Outrigger ini terdapat pada lantai
24-26, 51- 53, 85- atap.
Beban lateral arah tegaklurus bangunan ditahan oleh 8 mega kolom komposit frontal, beban
lateral arah diagonal ditahan oleh 8 mega kolom baja pada sudut. Beban gravitasi diterima
secara merata oleh ke8 megakolom komposit dibagian luar yang juga berfungsi menerima
beban axial akibat momen lentur total, sedangkan mayoritas gaya geser ditahan oleh shear
wall core. Dimensi mega kolom ber variasi mulai 1,50x5,00M sampai 1,00x3,50M pada
lantai 87,
dimensi core shear wall bervariasi mulai dari 0,85M dibagian fondasi hingga o,45M pada lantai 87.

3. Kekakuan struktur
Sistim resistansi gaya lateral JIN MAO Tower secara esensial bersandar pada resistansi lentur dan geser dar

 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai