TEKNOLOGIARSITEKTUR IV
DIBUAT OLEH:
- LUCAS FERDINATAL TAFONAO
- ROBERT SUSANTO LASE
- PERINTIS JAYA LAIA
- KERENAGATA
-
PENGERTIAN
LOW RISEAPARTMENT
Berdasarkan pengertian Apartemen pada pembahasan sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa Low Rise Apartment adalah suatu 2 bangunan fisik
yang dirancang sebagai fungsi utama hunian vertikal yang dapat terdiri dari
beberapa variasi unit hunian yang disusun bertingkat dengan jumlah lantai
1
dibawah enam lantai. Apartment memiliki tingkatan paling rendah
berdasarkan ukuran bangunan apartemen dan biasanya di dirikan pada
kawasan perkotaan yang baru berkembang dengan tingkat
kepadatanpenduduk yang sedang. Low Rise Apartment memiliki fasilitas
penunjang yang umumnya terdapat pada hunian landed house. Low Rise
Apartment memiliki sasaran yang ditujukanbagi masyarakat kelas menengah
hinggakelas menengah ke atas.
Find out where all our offices are located around the
world
1. Hotel Transit di Kawasan New Yogyakarta International
Airport, Kulon Progo.
SATURN
Saturn is the ringed
one and a gas giant
VENUS
Venus has a
beautiful name, but
it’s very hot
Potongan a-a
Tampak dan Perpektif eksterior
+20
%
If you want to modify this graph, click on it, follow
the link, change the data and replace it
1. high rise building
high rise building memiliki pengertian sebagai bangunan tinggi, namun ada beberapa karakteristik
gedung ini bisa disebut sebagai bangunan tinggi. Sebuah gedung dapat dikatakan sebagai bangunan tinggi
atau high rise building apabila memiliki tinggi minimal 23 meter. Setara dengan bangunan gedung yang
memiliki 6 lantai menjulang ke atas. Bangunan-bangunan dengan tinggi minimal 23 meter ini, sudah
banyak didirikan di kota-kota besar termasuk di beberapa wilayah Indonesia. Seperti yang telah
disampaikan sebelumnya, bangunan tinggi ini biasanya digunakan untuk berbagai kepentingan. Salah
satunya sebagai kepentingan bisnis yang bangunan tersebut difungsikan untuk hunian apartemen, hotel,
hingga gedung perkantoran.
- Gedung Hotel Swiss Bellin Darmocentrum
Surabaya
Bangunan terdiriatas 14l antaid engan lantai semi-basement dan atap baja. Penentuan Kriteria Desain
Gedung Hotel Swiss Bellin Darmocentrum Surabaya akan dihitung dengan struktur dengan sistem rangka pemikul
momen khusus dan dinding geser (sistem ganda). Permodelan Struktur dan Pembebanan Bangunan terdiri atas 14
lantai dengan lantai semi-basement dan atap baja. Selain itu, pada struktur ini juga terdapat kolam renang pada
lantai 10. Setelah dilakukan percobaanbeberapa kali, permodelan dengan sistem rangka pemikul momen khusus saja,
tidak dapatmemenuhi persyaratan kontrol perioda fundamental struktur. Oleh karena itu, desain strukturyang
dilakukan adalah menggunakan sistem ganda yang tahan gempa. Hasil perhitungan desain gedung meliputi ukuran
balokinduk 400x800 mm, ukuran balok anak 300x600 mm, dan dua macam ukuran kolom yaitu lantaibasement
900x900 mm, lantai 1-Atap 800x800 mm, serta dinding geser dengan ketebalan 300 mm.Serta, terdapat juga hasil
perhitungan penulangan beton struktur utama, balok, dan kolom,serta struktur sekunder berupa plat dan tangga
yang kemudian akan dituangkan dalam bentukgambar teknik.
Selain itu, akan dibahas metode pelaksanaan pekerjaan balok-plat lantai menggunakan pengganti
bekisting plat yang berupa steel deck untuk mempercepat pelaksanaa pekerjaan dan menghemat biaya
pelaksanaan.
a. Permodelan Struktur Struktur dimodelkan dengan sistem ganda (dual – system) sesuai dengan
gambar perencanaan. Beberapa kriteria permodelan struktur adalah sebagai berikut :
- Plat dimodelkan sebagai area section agar beban pada plat dapat terdistribusi pada balok
-Beban gempa dimodelkan dengan metode Respons Spektrum Desain sesuai dengan hasil perhitungan
beban gempa
-Digunakan sistem struktur open frame dimana dinding tidak dimodelkan tetapi menjadi beban pada
frame.
b. Pembebanan Elemen Struktur Beban – beban yang direncanakan dimasukkan sesuai dengan peraturan
pada SNI 1727 – 2013. Untuk pembebanan yang diperhitungkan dalam perencanaan adalah :
·Beban Mati Mencakup berat semua bagian dari suatu struktur yang bersifat tetap, termasuk segala beban
tambahan seperti finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
struktur tersebut.
·Beban Hidup Mencakup semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung,
termasuk barang-barang dalam ruangan yang tidak permanen atau seperti beban dari air hujan pada atap.
· Beban Angin Beban yang bekerja pada bagian terluar bangunan yang disebabkan oleh selisih tekanan dalam
udara.
Beban angin yang ditentukan dengan mengingat adanya tekanan positif (tekanan) dan tekanan negatif 20
(hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau.
- Potongan a-a
- Denah dan tampak depan
- Komentar tentang bangunan
Gedung Hotel Swiss Bellin
Darmocentrum Surabaya :
Pengertian dari high rise building yaitu bangunan gedung yang memiliki struktur tinggi.
Biasanya bangunan ini digunakan untuk hunian apartemen, selain itu juga digunakan sebagai
gedung yang difungsikan untuk perkantoran. Namun baru bisa dikatakan sebagai bangunan
tinggi apabila memenuhi beberapa karakteristik, sehingga bukan karena tinggi saja lalu bisa
dikatakan sebagai high rise building.
Meskipun pengertian dari high rise building adalah bangunan tinggi, namun hanya bangunan
yang memiliki ketinggian minimal 23 meter sajalah yang masuk dalam karakteristik bangunan
tinggi. Bangunan pencakar langit ini menjadi ideal karena terdapat lift di dalamnya, selain itu
juga dilengkapi dengan struktur bangunan yang kuat dan kokoh.
Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonsia merupakan salah satu negara yang memiliki rangkaian
gunung api teraktif di dunia. Selain itu wilayah Indonesia juga bertepatan dengan pertemuan tiga
lempeng bumi. Oleh sebab itu, Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana alam
seperti gempa bumi ataupun letusan gunung api. Sehingga memiliki struktur bangunan yang
kokoh dan kuat adalah sebuah keharusan dari bangunan gedung.
Gallery of capital gate
Megastruktur Mengenal Pengertian serta Karakteristiknya
1. Ketinggian Bangunan
Sebuah gedung dapat dikatakan sebagai bangunan tinggi atau high rise building apabila memiliki tinggi minimal 23 meter. Setara dengan
bangunan gedung yang memiliki 6 lantai menjulang ke atas. Bangunan-bangunan dengan tinggi minimal 23 meter ini, sudah banyak didirikan di
kota-kota besar termasuk di beberapa wilayah Indonesia.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bangunan tinggi ini biasanya digunakan untuk berbagai kepentingan. Salah satunya sebagai
kepentingan bisnis yang bangunan tersebut difungsikan untuk hunian apartemen, hotel, hingga gedung perkantoran.
2. Struktur Bangunan
Penggunaan struktur bangunan yang kokoh dan sesuai dengan aturan yang berlaku dapat meminimalisir kecelakaan saat gedung dioperasikan.
Sehingga bangunan dapat dengan kuat menahan beban dan tidak mudah roboh. Terdapat 3 macam struktur bangunan yang biasa digunakan
pada high rise building yakni flat slab, bearing wall system, dan open frame.
Flat slab merupakan struktur bangunan dari pelat beton yang dijadikan sebagai tempat menancapkan kerangka pada sebuah bangunan gedung.
Bearing wall system merupakan sistem struktur yang memakai dinding sebagai tempat untuk menumpu beban sebuah bangunan. Open frame
adalah sebuah struktur yang menggabungkan balok dengan kolom, yang kemudian akan membentuk sambungan yang dapat menahan beban
bangunan.
3. Luas Lantai
Karakteristik dari bangunan tinggi atau high rise building selanjutnya ialah dilihat dari luas lantainya. Sebuah bangunan dapat dikatakan sebagai
high rise building bila memiliki minimal luas lantai 750 meter persegi hingga 1500 meter persegi. Lahan yang luas diperlukan dalam
pembangunan high rise building ini, agar mengimbangi tinggi dari gedung tersebut.
4. Memiliki Sistem Aerodinamika
Untuk bangunan tinggi diperlukan sistem aerodinamika yang baik, bertujuan agar high rise building tersebut tahan akan terpaan angin dan tahan akan gempa bumi.
Pengertian dari sistem aerodinamika sendiri adalah salah satu cabang dinamika yang berkaitan dengan pergerakan udara, khususnya pada saat udara tersebut
berinteraksi dengan benda padat.
Jadi apabila sebuah bangunan tinggi dilengkapi dengan sistem aerodinamika yang baik, maka bangunan akan tahan terhadap getaran akibat gempa bumi. Selain itu
juga akan tahan akan terpaan angin, walaupun memiliki bangunan yang tinggi.
Dengan adanya high rise building ini dapat mengatasi keterbatasan lahan tersebut. Karena bangunan ini dibangun tinggi keatas, sehingga akan menghemat lahan yang
digunakan. Misalnya saja dengan adanya bangunan apartemen, maka masyarakat akan memanfaatkan bangunan tersebut sebagai hunian untuk menghemat
penggunaan lahan.
Tujuan Penelitian :
Tujuan Penelitian Ini Adalah Mendeskripsikan
Sistem Struktur Dan Otomasi Pada Bangunan
Arsitek : Cesar Pelli Menara Kembar Petronas Kuala Lumpur,
Kebangsaan : Argentina Malaysia
Struktur Atap
Struktur Dinding
Struktur Pondasi
Struktur Jembatan
Sistem Otomasi
• Transportasi Vertikal
• Air Conditioner
• Building Control System
• Building Security System
• Central Telecomunications Office
• Fire Alarm System
Objek Penelitian
Metode Penelitian :
Metode Kualitatif
1. Fokus Penelitian
Struktur Dan Sistem Otomasi Menara Kembar
Petronas
2. Alat Penelitian
3. Tahapan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
• Pengkajian Literatur
• Tinjauan Lapangan
• Wawancara
• Diskusi Terfokus
Teknik Analisis Data
Petronas Twin Tower, Kuala
Lumpur City Center, 50088 Kuala
Lumpur, Federal Territory Of
Kuala Lumpur, Malaysia
Penangkal Petir
Air Terminal Lighting Protection
Profil Beton
Concrete Profile
Fasad Kaca
Glass Facade
Puncak Menara
Kolom Miring
Diagonal Column
Rangka Baja
Structur Steel
Mesin Maintenance
Elevasi Puncak Menara Maintenance Machine
Ketinggian 452 m
Struktur Dinding
Struktur Dinding Menara Petronas :
Beton Bertulang
Reinforced Concrete
Fasad Almunium
Almunium Composite Panel
Fasad Kaca
Glass Facade
Disain Segitiga
Rub Al-Hibz
Struktur Dinding
Konsep Bentuk Menara Petronas :
1. Bentuk Dasar
4. Bentuk Penambahan
2. Bentuk Dasar
Yang Diputar
5. Bentuk Kombinasi
350 (14”) To 84
500 (20”) To 60
750 (30”) To 20
350 (14”)
Gravity Loads
Beban Grafitasi
Struktur Dinding
Rencana Pondasi
Pondasi Dipindah 60
Meter
Ke Arah Tenggara
104 Tiang
Pancang
Kedalaman
120 meter
Permasalah Pondasi
Pondasi
Struktur Jembatan
Bagian Bergerak Kedalam +1
Meter
Tabung Bearing
Kaki Jembatan
(Retort) Kemiringan 63 Derajat
Lift Shuttle
26 Orang/Perjalan
Sistem Kontrol Bangunan Atau Building Control System (BCS), Menyediakan Pusat Dan
Pemantauan Untuk Kontrol AC, Pencahayaan, Air, Listrik Dan Kelembaban.
Sistem Otomasi
Sistem Keamanan Bangunan
Sistem Keamanan Bangunan Atau Building Security System (BSS) Yaitu Jariangan Area Lokal (LAN), Yang
Mengontrol Ke Pusat Komando Dan Memfasilitasi Komunikasi Dengan Perangkat Utama. Perangkat Lunak Yang
Berjalan Pada Jarinagn Keamanan Terpadu Menangkap Semua Data Untuk Memastikan Koordinasi Otomatis
Antara Subsistem BSS, Yang Meliputi : Kartu Akses, Alarm, Interkom Suara, Pengawasan Alarm Audio Dan Sistem
Monitoring.
Sistem Otomasi
Sistem Telekomunikasi Bangunan
Sistem Telekomunikasi Adalah Sistem Jaringan Terstruktur Terdiri Dari Jaringan Vertikal Dan Horizontal Yang
Berfungsi Sebagai Jaringan Lokal Dan Luar, CTO atau Center Telecommunications Office Juga Disediakan Untuk
Para Penyewa, Untuk Mengakses Seperti Video Konferensi, Surat Electronik Dan Layanan Telepon Pusat. Sistem Ini
Dirancang Sebagai Sistem Komunikasi Lokal Yang Menyediakan Koneksi Langsung Yang Menggunakkan Jaringan
Serat Optik.
Sistem Otomasi
Sistem Kebakaran Bangunan
Sistem Alarm Kebakaran Atau Fire Alarm System (FAS) Dirancang Menggunakkan Sistem Deteksi Khusus Yang
Meliputi Asap dan Panas, Panggilan Manual , Pemantauan Springkle Sistem, Sistem Posisi Dan Sistem Telpon
Pemadam Kebakaran. Setiap Tower Memiliki Sistem FAS Yang Terpisah Tetapi Satu Jaringan Lan Untuk
Memungkinkan Terpusay Disatu Menajeman Dipusat Pemadam Kebakaran Atau The Central Fire Command Center
(CFCC). Yang Memonitoring Status Dan Kontrol Alarm Kebakaran an Sistem Deteksi, Sistem Springkle Otomatis,
Sistem Kontrol Asap, Status Lift, Pemadaman Listrik, Dan Sistem Penyelamatan. Selama Oprasi Bangunan Normal
Sistem Keselamatan Kebakaran Dimonitoring Oleh Sistem Kontrol Bangunan Atau Buiding Control System (BCS).
Terima
Kasih