Anda di halaman 1dari 28

PERKULIAHAN 1

MATA KULIAH STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 5

PENGENALAN PERKULIAHAN
Studio Stuktur dan Konstruksi 5
DOSEN : MIRZA FATHIR,ST.,MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA
Semester 6
TAHUN AJARAN 2021/2022
PERKENALAN DOSEN
• Nama : Mirza Fathir, ST, MT. IAI.  Sertifikat Keahlian :
• Profesi : Arsitek • Arsitek Utama (IAI)
• Tanggal Lahir : 5 April 1978 • Ahli Lansekap Madya (ASTEKINDO)
• Jabatan : Kaprodi Arsitektur ITG, • Ahli Pengkaji Teknis Bidang Arsitektur
• NIDN : 0405047802
• Riwayat Pendidikan:
 Pengalaman pekerjaan:
 S1 : Departemen Arsitektur , Institut Teknologi Nasional,
2002.  Tenaga Ahli Kementrian PUPR sejak tahun 2014 sd
 S2 : Departemen Arsitektur, Institut Teknologi Bandung, sekarang.
2006
 Tenaga Ahli Kementrian Pariwisata Tahun 2017 sebagai
• Keanggotaan Asosiasi Profesi : Tenaga Ahli pengendalian KSPN di Seluruh Indonesia
 Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
 Tenaga Ahli di Kementerian Perindustrian tahun 2015 sd
 Anggota Asosiasi Tenaga Ahli Indonesia (Astekindo) 2017.
 Faunder Perkumpulan Pengkaji Teknis Indonesia (PAPTI)
 Profesiona arsitek sejak 2001 sd sekarang

2
TATA TERTIB PERKULIAHAN
• Perkuliahan dalam Vicon, google meet, zoom Meeting.
• Absensi DITUTUP 30 Menit Setelah Perkuliahan dimulai
• Komunikasi dapat dilakukan menggunakan whatsApp Grup
• Tugas dikumpulkan di whatsApp Grup atau email mirzafathir96@gmail.com
• Pada saat perkuliahan harus on camera
• Mahasiswa dapat bertanya dengan risehand atau melalui chat terlebih dahulu lalu bertanya pada
aplikasi yang sudah ditentukan
• Mahasiswa harus mengikuti kelas hingga akhir sesi kelas (tidak meninggalkan laptop atau HP)
• Bahan perkuliahan akan dishare di LMS dan whatsApp Grup

3
PENILAIAN
• Absen 10%
• Tugas Studio 30%
• Uts 25%
• Uas 35%.

• Catatan : tugas harus masuk sebelum UTS dan UAS


• Penilaian akan ditambah pada keaktifan proses kuliah

4
PEMILIHAN KETUA KELAS
PILIH KETUA KELAS DENGAN MENULISKAN NAMA KANDIDAT DI
CHAT

• NAMA KETUA KELAS


• NO HP/WA

• TUGAS KETUA KELAS :


• MEMBUAT WA GRUP MATA KULIAH (ADMIN)
• MENGKOORDINASIKAN REKAN REKAN MAHASISWA DALAM
KEHADIRAN

5
Deskripsi Singkat Mata Kuliah
• Mata kuliah ini memberikan
pemahaman tentang berbagai prinsip
struktur dan konstruksi (upperstructure
dan substructure) untuk bangunan
bertingkat banyak beserta konstruksi
elemen pelingkupnya; integrasinya
dengan sistem-sistem bangunan; dan
proses serta metode konstruksi
bangunan bertingkat banyak; agar
mampu mengintegrasikan sistem
struktur dan konstruksi tersebut dengan
rancangan arsitektur.

6
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
1. Pengenalan Bangunan Bertingkat Banyak 9. Tampak dan Sistim Selubung Bangunan
2. Pondasi Bangunan Bertingkat Banyak Bertingkat Banyak
3. Struktur Atas Bangunan Bertingkat Banyak 10. Interior Pada Bangunan Bertingkat Banyak
4. Lantai Bangunan Bertingkat Banyak 11. Perkembangan Teknologi Bangunan Bertingkat
5. Dinding Bangunan Bertingkat Banyak Banyak
6. Atap dan Plafon Bangunan Bertingkat 12. Penerapan Teknologi transportasi vertical pada
Banyak Bangunan Bertingkat Banyak
7. Plumbing, Mekanikal dan Elektrikal pada
Bangunan Bertingkat Banyak 13. Sistem Pencegahan Kebakaran dan Evakuasi
bencana Pada Bangunan Bertingkat Banyak
8. Ujian Tengah Semester (UTS)
14. Tema Bioclimatic pada Bangunan Bertingkat
Banyak
15. Bangunan Hijau (Green Building) pada
Bangunan Bertingkat Banyak
16. Ujian Akhir Semester (UAS)
7
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 5

8
Bangunan Bertingkat Tinggi (High Rise Building)
Pengertian
• High rise building atau bangunan tinggi
merupakan istilah yang sering digunakan
merujuk kepada bangunan yang memiliki
struktur menjulang tinggi atau bangunan
dengan jumlah tingkat yang banyak.
• Sebuah bangunan dapat disebut bangunan
tinggi atau high rise building jika
bangunan tersebut memiliki ketinggian 23
meter hingga 150 meter di atas tanah.
• Jika lebih dari 150 meter maka dapat
disebut gedung pencakar langit atau yang
dikenal dengan istilah Skyscraper. Jika
tinggi rata-rata sebuah tingkat lantai
adalah 4 meter maka bangunan tinggi
setidaknya memiliki 6 tingkat lantai.

10
Definisi
Beberapa definisi mengenai bangunan tinggi
dikutip dari Wikipedia adalah sebagai berikut :
• International Conference on Fire Safety in High-
Rise Buildings mengartikan bangunan tinggi
sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat
memiliki dampak besar terhadap evakuasi"
• New Shorter Oxford English Dictionary
mengartikan bangunan tinggi sebagai "bangunan
yang memiliki banyak tingkat"
• Massachusetts General Laws mengartikan
bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 kaki (21 m)
• Banyak insinyus, inspektur, arsitek bangunan
dan profesi sejenisnya mengartikan bangunan
tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi
setidaknya 75 kaki (23 m).

11
Mengenal High Rise Building
• Istilah yang digunakan untuk mendefinisikan bangunan tinggi,
salah satunya adalah high rise building. Merujuk definisi yang
disebutkan Britannica, gedung-gedung tinggi pertama dibangun
di Amerika Serikat pada tahun 1880-an.
• Bangunan ini muncul di daerah perkotaan di mana kenaikan
harga tanah dan kepadatan penduduk yang besar. Sehingga
menciptakan permintaan dan kebutuhan untuk bangunan yang
tingginya secara vertikal daripada menyebar secara horizontal.
• Bangunan bertingkat tinggi pun dibuat praktis dengan
penggunaan rangka struktur baja dan selubung eksterior kaca.
Pada pertengahan abad ke-20, bangunan seperti itu telah
menjadi fitur standar lanskap arsitektur di sebagian besar negara
di dunia.
• Faktor terpenting dalam desain bangunan bertingkat tinggi
adalah kebutuhan bangunan untuk menahan gaya lateral yang
ditimbulkan oleh angin dan potensi gempa. Sebagian besar
bangunan tinggi memiliki rangka yang terbuat dari baja atau
baja dan beton.
12
Karakter Bangunan Tinggi
Bangunan tinggi tentunya memiliki karakter yang berbeda dengan bangunan yang lebih rendah. Adapun
karakteristik dari bangunan tinggi ini adalah sebagai berikut :
1. Tinggi Bangunan
Seperti yang disebutkan diatas sebuah bangunan disebut bangunan tinggi atau high rise building apabila
memiliki ketinggian setidaknya 23 meter atau 6 lantai.bangunan semacam ini sudah banyak ditemukan di kota-
kota besar di indonesia.
2. Luas Per Lantai
Bangunan tinggi merupakan bangunan yang hemat lahan dan biasanya memiliki luas tapak yang kecil karena
titik umumnya luas pantai berkisar antara 750 m2 hingga 1500 meter persegi.
3. Tipe Struktur
Sebuah bangunan tinggi harus didukung dengan struktur yang kuat menahan beban bangunan maupun momen
dari ketinggiannya. Ada tiga macam struktur yaitu open frame, flat slab dan bearing wall system. Dari ketiga
tipe ini tipe yang paling banyak digunakan adalah open frame karena lebih efisien dalam penggunaan material.

13
Karakter Bangunan Tinggi
4. Tipikal
Umumnya denah lantai bangunan tinggi memiliki bentuk yang tipikal lurus ke atas, dengan membuat lantai yang
tipikal ke atas maka akan memudahkan dalam perencanaan dan pelaksanaannya terutama dari segi struktur.
Biasanya ukuran lantai akan mengecil keatas untuk menekan moment akibat ketinggian bangunan.
5. Keterbatasan Lahan
Bangunan tinggi merupakan salah satu solusi menghadapi masalah keterbatasan lahan. Namun dengan keterbatasan
lahan ini biasanya bangunan tinggi akan menggunakan area parkir bertingkat. Dengan keterbatasan lahan maka
bangunan tinggi biasanya jarang yang memiliki landscape yang baik kecuali menggunakan vertical garden atau sky
garden.
6. Risiko Angin Dan Gempa
Biasanya bangunan tinggi memiliki bentuk yang langsing dan tinggi. Secara fisika maka bangunan ini akan sangat
dipengaruhi oleh adanya gempa maupun tekanan angin dari sekeliling bangunan. Untuk itu biasanya bangunan
tinggi memiliki sistem aerodinamika yang baik serta struktur yang dapat bertahan dalam goncangan.
7. Resiko Roboh
Semakin tinggi sebuah bangunan maka semakin besar pula resikonya untuk roboh. Berdasarkan hal ini maka
pembangunan sebuah high rise building memerlukan perencanaan yang matang dan antisipasi berbagai
kemungkinan yang dapat terjadi saat pelaksanaan konstruksi.
14
Karakter Bangunan Tinggi
8. Kompleksitas Tinggi
Pembangunan sebuah high rise building merupakan pekerjaan yang kompleks karena selain melibatkan banyak
pihak, durasi pelaksanaan yang panjang, melibatkan disiplin ilmu yang banyak, berdampak besar kepada
lingkungan, dan memiliki risiko yang sangat tinggi dari segi keselamatan. Sehingga dari berbagai jenis bangunan,
jenis high rise building merupakan jenis bangunan yang paling kompleks.
9. Volume Pekerjaan Yang Besar
Bangunan tinggi dibuat dengan cara menumpuk berbagai material hingga menjelang tinggi ke atas. Dengan
jumlah lantai yang banyak maka kebutuhan akan material tentunya sangat banyak sehingga pekerjaan bangunan
tinggi merupakan pekerjaan besar.
10. Kebutuhan Energi
Bangunan tinggi memiliki jumlah lantai yang banyak otomatis jumlah penghuninya juga banyak. Hal ini
menimbulkan kebutuhan akan energi yang sangat besar. Selain energi listrik juga energi dari bahan makanan bagi
para penghuni bangunan. Sehingga tak jarang banyak tempat makan yang berdiri untuk meladeni penghuni
bangunan tinggi.
11. Nilai Arsitektural
Sebuah bangunan tinggi merupakan benda besar yang berdiri diantara jutaan pasang mata di sekitarnya. Sehingga
seringkali bangunan tinggi memiliki nilai iconic dari sebuah kawasan. Untuk itu diperlukan desain arsitektural
yang baik sehingga bangunan terlihat menawan dari segi estetika. 15
5 Jenis Sistem Struktur High Rise Building
1. Sistem Struktur Rigid Frame (Rangka
Kaku)
Dalam struktur semacam ini, balok dan
kolom dibangun secara monolitik untuk
menahan beban. Sistem rangka kaku lebih
cocok untuk bangunan beton bertulang.
Meskipun sistem ini juga dapat digunakan
dalam konstruksi baja, tetapi sambungannya
akan mahal. Komponen struktur rangka kaku
dapat menahan kelenturan, beban aksial, dan
gaya geser. Fakta menariknya, struktur
tertinggi di dunia yakni Burj Khalifa,
dibangun menggunakan sistem rangka kaku.

16
5 Jenis Sistem Struktur High Rise Building
2. Sistem Struktur Braced Frame
Struktur ini lebih banyak digunakan dalam
konstruksi baja dan cocok untuk bangunan
bertingkat di kisaran ketinggian rendah hingga
menengah. Salah satu keuntungan struktur ini
adalah dapat diulang hingga ketinggian
bangunan dan ekonomis dalam desain dan
fabrikasi. Sayangnya, ada juga kemungkinan
menghalangi perencanaan internal,
mempengaruhi lokasi pintu dan jendela.

17
5 Jenis Sistem Struktur High Rise Building
3. Sistem Struktur Wall Frame
Struktur ini terdiri dari dinding dan bingkai yang
berinteraksi secara horizontal dan menghasilkan
sistem yang lebih kuat dan lebih kaku. Dalam
sistem ini, dinding biasanya padat dan dapat
ditemukan di sekitar poros elevator, tangga
dan/atau di sekeliling bangunan. Selain itu,
dinding juga dapat memberikan efek positif pada
kinerja rangka seperti mencegah keruntuhan
lantai yang lunak.

18
5 Jenis Sistem Struktur High Rise Building
4. Sistem Struktur Shear Wall
Struktur ini biasanya dibangun sebagai inti
bangunan. Dalam hal menguatkan gedung tinggi
baik beton bertulang atau struktur baja, sistem ini
sangat cocok karena memiliki kekakuan dan
kekuatan bidang yang besar. Selain itu, sistem ini
cocok untuk bangunan hotel dan tempat tinggal
yang memiliki perencanaan berulang dari lantai
ke lantai yang memungkinkan dinding menjadi
kontinyu secara vertikal.

19
5 Jenis Sistem Struktur High Rise Building
5. Sistem Struktur Core and Outrigger
Sistem struktural ini dirancang untuk
meningkatkan kekakuan dan kekuatan bangunan
dengan menghubungkan inti ke kolom luar yang
berjarak dekat. Pada dasarnya, sistem outrigger
berfungsi dengan menyatukan dua sistem
struktural, yakni sistem inti dan sistem perimeter.
Sistem struktur semacam ini secara praktis
digunakan untuk bangunan sampai dengan 70
lantai dan bangunan yang lebih tinggi karena
efisiensi yang lebih besar dicapai dalam menahan
gaya.

20
Pencakar Langit (Skysrapers)
Pencakar langit
• Pencakar langit adalah istilah untuk menyebutkan suatu
bangunan yang sangat tinggi. Sebuah konvensi di
Amerika Serikat dan Eropa telah menggambarkan batas
minimum ketinggian bangunan yang bisa disebut sebagai
pencakar langit, yaitu 150 meter (490 kaki). Beberapa
bangunan dengan ketinggian yang lebih pendek terkadang
bisa juga disebut sebagai pencakar langit jika bangunan
itu mendominasi daerah di sekitarnya. Penggunaan kata
pencakar langit untuk menyebutkan bangunan tinggi
pertama kali digunakan pada akhir abad ke-19, mewakili
kekaguman masyarakat pada gedung-gedung tinggi yang
dibangun di Kota New York.
• Saat ini, Burj Khalifa merupakan pencakar langit
tertinggi di dunia yang memiliki ketinggian 828 meter
dan terletak di Dubai, Uni Emirat Arab. Sementara itu,
Hong Kong menempati posisi pertama di dunia sebagai
kota yang paling banyak memiliki pencakar langit
daripada kota-kota lainnya. Hong Kong telah memiliki
lebih dari 7.500 pencakar langit.
22
Pencakar langit
• Bangunan super tinggi adalah struktur "super tinggi"
yang bisa ditempati dengan ketinggian 300-600 meter.
Kategori bangunan "super tinggi" berada di tengah
antara definisi umum tentang bangunan "pencakar
langit" (di atas 150 meter) dan bangunan "mega tinggi"
(lebih dari 600 meter).[1]
• Organisasi yang berbeda dari Amerika Serikat dan
Eropa mendefinisikan gedung pencakar langit secara
umum adalah bangunan dengan ketinggian minimal
150 meter.

23
Ketinggian Bangunan Pencakar Langit saat ini.
Komponen Dasar Sistim Fasade Bangunan Tinggi
1. Support Framing
Rangka penunjang ini memikul beban material eksterior kebangunan dan mengalihkan beban beban lateral
(gempa maupun angin) maupun beban gravitasi (berat sendiri, termasuk material eksterior) ke struktur rangka
utama. Juga harus mampu meng akomodasi perbedaan perbedaan material eksterior karena pergerakkan, uap
air, pemuaian dan penyusutan karena temperatur.
2. Insulation
Material spesifik untuk tujuan khusus melindungi manusia dari panas yang berlebihan (konduktivitas termal
“k”, nilai transmisi panas”U”, resistansi panas “R”), kebisingan yang tinggi (sound transmission class “STC”),
kemampuan meneruskan cahaya (nilai transmisi “t”, kemampuan pembayangan “SC”), kemampuan menahan
kebakaran (fire rating).
3. Joints
Diperlukan untuk tujuan kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi maupun untuk keperluan mengantisipasi
pergerakkan (sealants).

26
Komponen Dasar Sistim Fasade Bangunan Tinggi
4. Internal Drainage
Untuk melindungi ruang dari penetrasi air hujan yang juga umumnya diiringi tekanan angin yang kuat,
diperlukan sistim saluran pembuangan air hujan dalam komponen selubung. Dinding selubung juga harus
mampu melepaskan uap air yang ada kembali ke udara bebas dengan sistim selubung yang bisa bernafas
(breathable cladding system). Perlu penanganan tertentu dengan sistim pencegah uap air (vapor barrier system).
5. Interior Finishes
Umumnya produk arsitektural yang berhubungan dengan ruang dalam dari rangka penunjangnya dan pada
umumnya tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja sistim selubung, kecuali untuk tujuan tertentu
dibutuhkan tingkat integrasi khusus terhadap sistim sistim bangunan lainnya.
6. Exterior Material
Fungsi utama material eksterior adalah menahan penetrasi air dan kondisi cuaca alam (radiasi matahari,
transmisi panas, tekanan angin, kelembaban udara, transmisi, refleksi atau absorpsi cahaya), ketahanan terhadap
jamur dan serangga, ketahanan terhadap api, impak buatan, ledakan, tahan peluru maupun tahanan terhadap
interferensi elektromagnit. Fungsi utama lainnya adalah menentukan estetika fasade bangunan yang
memerlukan pertimbangan yang teliti dan hati hati untuk mencapai kriteria kriteria yang disebut terdahulu.
27
Semua mimpi kita bisa jadi kenyataan
jika kita punya keberanian untuk
mengejarnya - Walt Disney.
Terima Kasih
28

Anda mungkin juga menyukai