diajukan oleh :
ANTONIUS YUDHA ANDHIKA
120114493
SEPTEMBER 2015
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTIK (ARS. 3463)
PENGAWASAN PEKERJAAN PLAFOND DAN LANTAI PADA
RUANG PODIUM PROYEK PEMBANGUNAN
LABORATORIUM ISI YOGYAKARTA
SEMESTER GANJIL T.A. 2015 / 2016
Oleh:
c. Marmer
Marmer banyak disukai karena lebih memiliki
karakter dan berkelas mewah. Tekstur dan pola yang tidak
teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan
material ini. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat.
Kelemahan marmer adalah memiliki pori-pori relatif besar.
Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan
perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap
cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak
cepat dibersihkan.
Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam
perawatannya dan diperlukan cara khusus untuk
membersihkannya. Pantaslah jika marmer merupakan material
lantai yang berkelas dan mewah, sehingga hanya pengguna
yang memiliki dana berlebih yang sanggup
mengaplikasikannya dalam hunian.
d. Granit
Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga
memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk dimasuki air
dan kotoran. Granit memiliki kesan dingin dan berkesan
kokoh. Batuan granit diperoleh dari bukit atau gunung granit.
Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini juga
telah disediakan granit buatan dengan motif yang lebih
beraneka dan harga yang lebih murah.
e. Kayu
Yang paling umum adalah lantai parket (parquette),
yang berasal dari kata parquetry. Material kayu memiliki
kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan
parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti
bambu. Jenis lainnya yaitu laminate yang merupakan kayu
olahan yang permukaannya adalah hasil printing.
f. Batu
Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan
lantai antara lain batu kali lempeng dan batu salagedang.
Biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di taman atau
ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah.
Kedua jenis batu ini cukup tahan terhadap cuaca, meskipun
mencari tekstur batu yang kurang lebih seragam tidak mudah,
ditambah lagi lebar nat antar batunya tidak seragam. Tapi hal
itu justru menambah ruang menjadi semakin natural. Material
batu ini memiliki kesan dingin.
V. LINGKUP PEMBAHASAN
a. Lingkup Substansial
Pengamatan dan pengawasan akan dilakukan pada pekerjaan Dinding dan
Kolom mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan.
b. Lingkup Spasial
Praktikan mengkhususkan pengamatan dan pengawasan pekerjaan dinding
dan lantai proyek pembangunan GOR Djarum Magelang pada ruang
podium lantai 2.
c. Lingkup Temporal
Kerja praktik pada proyek pembangunan GOR Djarum Magelang akan
berlangsung selama 3 bulan (11 minggu), terhitung dari minggu ke-1
Bulan Maret 2015.
VI. METODE
VI.1 Metode yang dipakai
Bentuk kerja praktik yang dipilih merupakan kerja praktik pengawasan,
sehingga dalam penulisannya nanti akan menggunakan metode deduktif
dimana pelaksanaan kerja praktik sebelumnya telah mencari referensi
mengenai topik yang dibahas. Kemudian pada penulisannya nanti didasarkan
pada hasil pengamatan pada proyek yang diolah dengan kajian pustaka yang
ada. Selama di lapangan diharapkan dapat mengamati proses-proses maupun
permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan, terutama dalam
pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan topik. Hasil pengamatan juga
diharapkan didukung dengan dokumentasi untuk kemudian dicocokkan
dengan gambar kerja pra-rancangan yang telah direncanakan oleh perencana
dan perancang bangunan. Sehingga akan diperoleh perbandingan yang jelas
antara teori-teori yang ada dengan kenyataan di lapangan. Beberapa jenis data
yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung yang sesuai
dengan kondisi pada saat itu. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara :
Wawancara ( Interview ), yaitu mengumpulkan data atau informasi
melalui tanya jawab langsung dengan pekerja ataupun dengan pak
Muhammad Munif selaku pelaksana pembangunan GOR Djarum
Magelang.
Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
secara langsung terhadap kondisi yang ada.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan teori dan informasi pendukung yang diperlukan
dalam penyusunan laporan kerja praktik dengan cara studi pustaka, yaitu
dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan masalah dan subyek
yang akan dibahas. Literatur diperoleh melalui berbagai media, baik media
cetak maupun media elektronik.
VI.2 Instrumen yang dipakai
Kamera
Catatan atau Kertas
Gambar Pra-rancangan arsitektur dan struktur
Alat keamanan proyek (Helm Pengaman)
VII. SISTEMATIKA
Secara singkat sistematika pembahasan adalah sebagai berikut :
Abstraksi :
Berisi Uraian secara singkat dan jelas mengenai keseluruhan laporan akhir
Kerja Praktik termasuk didalamnya topik yang doambil dan metode yang
digunakan.
BAB I Pendahuluan :
Menguraikan tentang latar belakang pemilihan topik tersebut, jenis kerja
praktik, pekerjaan dan nama proyek yang dipilih, tujuan dan sasaran yang akan
dicapai dari pemilihan macam kerja praktik serta materi yang akan diamati
atau direncanakan / distudikan. Selain itu juga menguraikan metoda atau cara
yang akan digunakan serta hal – hal apa saja yang harus didapatkan selama
proses dilapangan, referensi, serta spesifikasi proyek.
BAB II Spesifikasi Proyek :
Pada bab ini diuraikan tentang nama proyek, pemilik proyek, lokasi,
fungsi bangunan/proyek, jumlah lantai, luas lantai bangunan, luas lahan,
nama dan alamat perusahaan (Kontraktor/ MK/ Konsultan/ Instansi yang
berwenang) serta dokumen penunjang lainnya (foto, gambar pra rencana,
TOR, RKS, dll)
BAB III Landasan Teori :
Berisi tentang tinjauan teori secara umum mengenai proses pengerjaan, teori –
teori sebagai pedoman yang benar sehingga dapat dibandingkan dengan hasil
studi yang didapatkan di lapangan.
BAB IV Pengumpulan Data Dan Kompilasi Data Proyek :
Berisi tentang hasil pengamatan yang dilakukan secara mingguan di
lapangan yang berkaitan dengan proses persiapan dan pengerjaan Dinding
dan Lantai baik berupa data primer maupun data sekunder.
BAB V Analisis :
Berisi tentang analisis permasalahan di proyek dan membandingkannya
dengan teori untuk mendapatkan kesimpulan dan usulan pemecahan masalah
di lapangan.
BAB V Kesimpulan dan Saran :
Berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan pengamatan dan analisis tentang
pekerjaan Dinding dan Lantai di dalam proyek serta memberikan saran untuk
pelaksanaan kerja praktik di masa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Berisi Daftar buku – buku, literatur, artikel, jurnal dan sumber lain – lain yang
digunakan sebagai acuan dalam penulisan kerja praktik.
Lampiran
Berisi tentang data-data penunjang yang berkaitan dengan topik kerja praktik
yaitu Surat Keterangan diterima oleh instansi, Surat Keterangan Selesai Kerja
Praktik dari instansi, Schedule Pelaksanaan Kerja Praktik (Laporan Harian &
Laporan Mingguan), Lembar Asistensi dengan Dosen Pembimbing serta
dokumen-dokumen proyek seperti gambar kerja, time schedule pelaksanaan
proyek, dan RKS.
VIII. REFERENSI/KEPUSTAKAAN
Referensi diperoleh dari buku–buku, Artikel, Jurnal, dan Internet yang
berisi tentang dinding dan lantai. Adapun buku dan jurnal yang menjadi
pedoman dalam melakukan penulisan dan pengawasan terhadap di lapangan :
a. J. Kwantes, dkk. Ringkasan Ilmu Bangunan, Bagian B. Jakarta:
Erlangga, 1983.
b. WS. Witarso, BE, dkk. Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding
Bata dan Plesteran. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pemukiman. 1994.
c. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. Metode
Spesifikasi dan Tata Cara. Bagian:10 Rumah dan Gedung,
Perumahan. Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah. 2002.
XI. LAMPIRAN
Surat terima kerja praktik
Gambar kerja arsitektur
Gambar kerja struktur
Time schedule pelaksanaan proyek
Time re-schedule pelaksanaan proyek
Laporan harian
Lembar asistensi
Hal : Balasan
Kepada Yth :
Ketua Program Studi Arsitektur Atmajaya Yogyakarta
Di Tempat
Dengan Hormat,
Menerangkan bahwa,
Telah kami setujui untuk melaksanakan kerja prakti pada proyek pembangunan
GOR Djarum magelang.
Demikian surat ini kami sampaikan, dan atas kerja samanya kami ucapkan terima
kasih