Anda di halaman 1dari 63

LAB KERJA PERANCAH DAN BETON

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat kami selesaikan.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum selama melakuan praktik kerja
bengkel perancah.

Terwujudnya laporan ini juga berkat adanya bantuan dari Bapak/Ibu dosen
pembimbing yang telah membimbing dan meluangkan waktunya untuk kami
mulai dari tahap persiapan praktikum sampai penyusunan laporan ini selesai.
Selain itu, terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan semangat
dalam menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak


kekurangan dan kesalahan, maka dengan segala kerendahan hati kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan
ini agar lebih baik lagi kedepannya.

Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
terutama pada jurusan Teknik Sipil.

Makassar, Desember 2020

Penyusun

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang ini bangunan-bangunan yang dibuat baik berupa
Gedung jembatan maupun bangunan lainnya mayoritas terbuat dari beton.
Beton merupakan strukrut utama suatu bangunan yag berfungsi untuk
menopang beton yang terjadi. Pada awalnya beton merupakan bahan yang
elastis, setelah umur tertentu akan mengeras sehingga dapat berfungsi
sebagai mana mestinya.
Untuk membentuk beton menjadi bentuk yang diinginkan diperlukan
suatu alat bantu yang biasa dikenal dengan sebutan acuan dan perancah atau
bekinsting atau farmwork yang berupa cetakan, atau konstruksi. Sementara
dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendapatkan suatu konstruksi
beton yang diinginkan sesuai dengan porsinya sebagai bangunan pembantu.
Acuan perancah bersifat sementara yng harus kuat dan kokoh, namun mudah
dibongkar agar tidak menimbulkan kerusakan pada beton.
Baik buruk dari pengerjaan acuan dan perancah dapat mempengaruhi
hasil akhirdari mutu beton yang dikerjakan. Acuan yang kurang baik dapat
menimbulkan kerugianseperti kehilangan material, perubahan dimensi beton,
perubahan struktur bangunan, dan juga dapat mempengaruhi keselamatan
pekerja. Dalam pelaksanaannya seorang ahli di bidang tersebut harus
mempunyai keterampilan khusus dan mempunyai pengetahuandasar yang
cukup tentang acuan dan perancah.

1.2 Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan


1. Maksud Pembutan Lapaoran
1) Sebagai salah satu syarat kelulusan pada semester 3 di Politeknik
Negeri Ujung Pandang.
2) Membekali pengetahuan tentang konstruksi acuan perancah.
3) Meningkatkan keterampilan tentang kerja acuan perancah.
4) Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab disetiap pekerjaan.
2. Tujuan
1) Menjelaskan jenis pekerjaan praktikum yang akan dikerjakan.
2) Menjelaskan penggunaan alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum kerja acuan dan perancah.
3) Dapat membuat dan mengerjakan acuan dan perancah dengan baik dan
benar.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi Acuan Perancah


Acuan dan perancah adalah suatu konstruksi sementara yang berupa
mal atau cetakan pada bagian kedua atas dan bawah dari bentuk beton yang
dikehendaki. Sedangkan perancah adalah tiang-tiang atau gelagar yang di
fungsikan sebagai penahan agar cetakan tidak berubah bentuk dan tidak
berpindah posisi. Menurut Permenakertrans No.PER-01/MEN/1980 tentang
keselamatan dan Kesehatan kerja konstruksi bangunan, Perancah
(scaffolding) ialah bangunan pelataran (platform) yang dibuat untuk sementara
dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat
pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan termasuk pekerjaan
pemeliharaan dan pembongkaran
Acuan berfungsi sebagai konstruksi yang di inginkan sedangkan
perancah berfungsi sebagai pembantu memperkuat bentuk konstruksi.

2.2 Fungsi Acuan


Acuan memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Memberikan bentuk pada konstruksi beton
2. Mendapatkan permukaan struktur yang diharapkan
3. Menopang beton sebelum beton mencapai kekuatan sesungguhnya yang
mampu memikul beban sendiri maupun beban luar
4. Mencegah hilangnya air semen pada saat pengecoran
5. Sebagai isolasi panas pada beton

2.3 Fungsi Perancah


Perancah memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Sebagai pembantu memperkuat bentuk konstruksi
2. Struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul
beratnya sendiri (pada pelaksanaan pengecoran)
3. Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan
bata, plesteran, pengecetan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2.4 Syarat-syarat Acuan Perancah


Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan acuan
perancah yaitu sebagai berikut :
1. Kuat
Dalam pekerjaan ini, beban-beban yang berada pada bekinsting dan
beban yang dipikul oleh bekinsting itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan
sebuah acuan perancah yang kuat untuk dapat memikul beban yang
diterima.

2. Berat hidup
Cetakan harus mampu menahan beban hidup, baik orang yang sedang
mengerjakan beton tersebut vibrator dan adanya kemungkinan terjadinya
suaru gempa dan retakan.

3. Mudah dibongkar
Acuan dan perancah harus mudah dibongkar karena acuan hanya
bersifat sementara dan hal itu menyangkut efisiensi kerja yaitu tidak
merusak beton yang sudah jadi dan acuan perancah.

4. Ekonomis dan Efisien


Dalam pembutan acuan dan perancah tdak diperlukan bahan yang
terlalu bagus namun bukan bahan yang tidak layak pakai. Karena kita harus
membuat aturan dan perancah sehemat mungkin denga tidak mengurangi
mutu dari bekinsting didalam pembongkaran acuan dapat digunakan
Kembali sehingga menghemat biaya.

5. Rapat
Kerapatan suatu bekinsting sangat dipengaruhi didalam proses
pengecoran. Karena apabila bekinsting yang kita pakai akan keluar dan
akan mengakibatkan mutu beton yang kurang bagus karena pasti semen
keluar dari bekinsting.

6. Rapi
Rapi dalam penyusunan sehingga bisa elok dipandang dan mudah
dalam pemasangan dan penyusuran.

7. Bersih
Untuk mendpatkan hasil yang baik maka cetakan harus bersih. Apabila
cetakan tidak bersih. Maka dalam proses pengecoran kotoran mungkin
akan naik atau masuk kedalam adukan beton sehingga akan mengurangi
mutu beton. Apabila kotoran tidak naik maka kotoran tersebut akan melekat
pada bagian bawah beton sehingga sulit untuk dibersihkan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2.5 Bagian-Bagian Acuan Perancah


1. Papan Cetakan
Dapat digunakan dalam pembuatan dinding acuan. Maka
penyambungan dapat dilakukan dalam arah melebar maupun memanjang.
Perlu diperhatikan dalam penyambungan papan harus benar-benar rapat
agar tidak ada cairan yang keluar.

2. Klem perangkai
Klem berfungsi sebagai bahan penyambung papan acuan serta sebagai
bahan pengaku acuan. Klemdapat terbuat dari papan, seperti halnya papan
acuan. Klem cukup menggunakan papan sisa yang masih cukup Panjang
dengan lebar papan yang disambung.

3. Tiang Acuan/ tiang penyangga


Tiang acuan biasanya digunakan kasau, kayu gelam ataupun berbahan
besi. Umumnya jumlah tiang kolom 4 buah dan diletakkan diluar sudut
kolom. Jarak pemasangan tiang penyangga tergantung dari beban yang
dipotong, ukuran balok, ukuran penampang, serta skur atau pengaku.

4. Gelagar
Gelagar berfungsi sebagai penopang langsung dari acuan yang ada
serta dapat berfungsi untuk mengatur elevasi yang diinginkan dan acuan.
Gelagar terbuat dari bahan kayu berukuran balok maupun papan. Gelagar
dipasang pada tiang bagian atas sebagai dengan tepi lalu kemudian
gelagar bagian tengah. Gelagar bagian tepi dianggap sebagai papan duga
terhadap gelagar bagian tengah. Jarak pemasangan gelagar tergantung
dari ukuran penampang bahan gelagar, beban yang dipikul serta ketebalan
papan acuan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2.6 Alat, Bahan dan APD


1. Alat
Tabel 1. Alat
No. Nama Alat Manfaat / kegunaan
1. Meteran Berfungsi untuk mengukur tebal, lebar,
Panjang dan tinggi suatu pekerjaan.

2. Rapid klem Berfungsi sebagai pengunci atau


pengikat dan cetakan yang kita buat.

3. Waterpass tukang Berfungsi untuk mengukur kedataran dan


ketegakan.

4. Mesin gergaji ayun Berfungsi untuk memotong dan


membelah tegak, miring dan serong.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5. Mesin ketam perata Berfungsi untuk mengetam kayu dua sisi


yang berdekatan sehingga menjadi lurus,
rata dan siku.

6. kabel roll Berfungsi untuk menyambungkan listrik


dengan alat kerja yang menggunakan
listrik dimana alat kerja berada jauh dari
sumber listrik.

7. Gergaji tangan Berfungsi untuk memotong dan


membelah kayu dengan cara manual.

8. Palu Berfungsi untuk memukul benda-benda


dari besi/baja seperti paku dan digunakan
juga untuk mencabut paku

9. Meteran Berfungsi untuk mengukur satuan


Panjang atau jarak.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

10. Pensil Berfungsi sebagai penanda suatu objek


atau benda.

11. Linggis Berfungsi untuk membuka sambungan


paku dan kayu

12. Mistar siku Berfungsi untuk membuat garis-garis


penyiku sekeliling kayu, mengecek
kesikuan kayu dan membuat garis
melintang serat.

13. Bor tangan Berfungsi untuk membuat lubang, alur


perluasan dan penghalusan secara
akurat.

14. Tang Kakatua Berfungsi untuk memotong kawat dan


juga dapat mencabu paku.

15. Cat walk Berfungsi sebagai tempat berpijak yang

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

sedang bekerja diatas scaffolding

2. Bahan
Tabel 2. Bahan
No Nama Bahan Manfaat / kegunaan
.
1. Paku Berfungsi sebagai penguat dan pegerat
alat penyambung.

2. Papan Berfungsi sebaai bahan utama dalam


membuat suatu acuan dan perancah.

3. Balok Berfungsi sebagai bahan penyangga


membuat suatu acuan dan peranca.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

4. Multipleks Berfungsi sebagai bahan papan acuan


dan dipakai untuk pekerjaan yang cukup
besar serta permukaan beton yang telah
memerlukan kinishing.

5. Benang Berfungsi sebagai potongan garis as dan


juga sebagai benang untuk unting-unting.

3. Alat Pelindung Diri (APD)


Tabel 3. Gambar APD

No Gambar APD Fungsi

Rompi Kerja
Untuk memudahkan terlihat pada
malam hari karena memiliki warna
1. yang terang.

Baju Bengkel
Melindungi badan dari suhu panas
percikan api, sengatan listrik dan lain
2. sebagainya.

Helm Safety
Melindungi kepala dari benturan dari
3. benda tajam ataupun benda berat
yang dapat melukai kepala.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Sepatu Safety
Melindungi kaki dari benda tajam dan
4. melindungi diri agar tidak mudah
tergelincir atau terpeleset.

Sarung Tangan

Melindungi tangan dari benturan dan


5.
pukulan, tergores benda tajam/kasar.

Masker
Melindungi alat pernapasan dan debu-
6. debu kasar maupun halus, racun, dan
lain-lain

2.1 Keselamatan Kerja dalam Bengkel Acuan Dan Perancah


1. Tujuan
1) Mengetahui hal-hal yang akan mendatangkan bahaya atau kecacatan
dalam melakukan pekerjaan
2) Menghindar dari suatu bahay kecelakaan sebelum terjadi
3) Memberikan pertolongan pertama dalam suatu kecelakaan.
2. Peralatan dan Bahan
1) Kotak P3K yang terisi lengkap dengan obat-obatan.
2) Kereta dorong untuk korban kecelakaan.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan
1) Mengikuti buku petunjuk.
2) Jangan mempraktekan jika masih ragu.
3) Hendaknya saling mencegah dan membantu dalam suatu kecelakaan.
4) Jangan bergaul dalam pekerjaan yang berbahaya.
5) Memahami materi.
2. Hal-hal yang perlu diketahui jika terjadi kecelakaan
1) Mempelajari apa yang tidak boleh dilakukan pada saat seseorang
terluka
2) Mempelajari dengan tepat apa yang harus dilakukan seperti bertindak
cepat saat seseorang kecelakaan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB III

JOB PRAKTIKUM

3.1 JOB 1 : ACUAN DAN PERANCAH ABUTMENT

3.1.1 Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan :

1. Mengetahui alat dan bahan pada pembuatan abutment


2. Mengetahui proses pembuatan abutment
3. Dapat mengkalkulasikan bahan yang dibutuhkan secara efisien

3.1.2 Instruksi Umum dan Keselamatan Kerja

1. Instruksi Umum
Abutment atau kepala jembatan adalah bagaian bangunan pada
ujung-ujung jembatan, selain sebagai pendukung bagi bangunan atas
abutment juga berfungsi sebagai penahan tanah.  Dalam proses
pembuatannya diperlukan bantuan acuan dan perancah sebagai patokan
bentuk dan ukuran dari abutment ini sendiri.  Jadi acuan dan perancah
harus dapat menahan berat baja tulangan, adukan beton yang dicorkan,
pekerja-pekerja pengecor beton dan lain sebagainya, sampai beton
mengeras, sehingga dapat menahan berat sendiri dan beban kerja.
Bahan yang biasanya dipakai sebagai acuan dan perancah biasanya
adalah kayu dengan kualitas yang bagus, ataupun plat baja. Pastikan acuan
dan perancah dirangkai dengan cukup baik dan telah dibentuk sesuai
desain abutment yang diinginkan. Pada proses perangkaiannya, lakuakn
dengan hati hati agar tidak merusak alat dan bahan yang dipakai,
khususnya acuan dan perancah abutment itu sendiri.

2. Keselamatan Kerja
1) Menggunakan APD secara lengkap
2) Mengikuti petunjuk kerja
3) Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
4) Fokus pada saat melakukan pekerjaan
5) Mampu membedakan alat yang akan digunakan disetiap pekerjaan
6) Setelah menggunakan alat , kembalikan ketempat semula secara rapih
7) Tetap mematuhi protokol kesehatan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.1.3 Alat dan Bahan

Tabel 4. Peralatan Pekerjaan Abutmen

Nama dan Gambar Alat Keterangan

1. Meteran

Sebagai pengukur pekerjaan untuk


menentukan tebal, panjang, dan
tinggi

2. Pensil

Sebagai alat penanda


Nama dan Gambar Bahan Keterangan

1. Balok
3. Geregaji kayu
Balok salah satu bahan untuk
pembuatan perancah
Untuk memotong atau membelah
kayu

2. Papan

4. Palu Balok salah satu bahan untuk


pembuatan perancahtumpuan kepada
Untuk memberikan
benda atau untuk memaku

3. Multipleks
Kayu lapisan atau multiplex sejenis
papan pabrikkan yang terdiri dari
lapisan kayu yang di rekatkan
bersama sama

4. Paku
Paku adalah logam keras berujung
runcing yang digunakan untuk
melekatkan 2 bahan dengan
JURUSAN TEKNIK SIPIL
menembus keduanya
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 5. Bahan Pekerjaan Abutment

3.1.4 Analisa Kebutuhan Bahan

Tabel 6. Potongan Bahan Pekerjaan Abutmen

Gambar Nama Jumlah Kegunaan


Bahan

Bagian
Multipleks 1 buah Depan
Abutment

Bagian
Multipleks 2 buah Belakang
Abutment

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Bagian
Kanan dan
Multipleks 2 buah
Kiri
Abutment

Bagian
Multipleks 2 buah Kepala
Abutment

Bagian
Multipleks 1 buah Kepala
Abutment

Bagian
Multipleks 1 buah Kepala
Abutment

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Bagian
Multipleks 1 buah Kepala
Abutment

Bagian
Multipleks 2 buah Kepala
Abutment

Bagian
Multipleks 2 buah Kepala
Abutment

Papan
Papan
Support

Balok 21 batang Perancah

Tabel 7. Kebutuhan Order Bahan Pekerjaan Abutmen

Nama Bahan
Jumlah Orderan

Multipleks 122 x 244 cm 6 Lembar

Balok 4/6 x 250 cm 21 batang

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Paku Secukupnya

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Sketsa Pemotongan Multipleks

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.1.5 Langkah Kerja


1. Menyiapkan 5 balok 4/6 x 250 cm dan sebuah papan multipleks
berukuran 244cm x 173 cm kemudian paku balok pada papan secara
vertical/ tegak dengan jarak antara balok yang satu dan yang lainnya
sama besar.

2. Memberikan balok penahan dikedua sisi acuan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3. Memasang multipleks pada bagian bagian samping kiri dan kanan


abutment sesuai dengan multipleks yang telah disiapkan
sebelumnya.

4. Memasang multiplex pada depan acuan abutment sembari


memasukkan pipa galvanis pada klem di lubang multiplex.
Menambah balok vertikal pada bagian belakang abutment lalu
menaruh balok horizontal diantara klem dan balok vertical tadi, serta
meletakkan balok secara horizontal diantara kunci klem dan acuan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5. Memasang kepala abutment yang telah dirakit sebelumnya. Serta


memasang papan skor sebagai penahan dan Menambahkan papan
skor pada balok vertical agar menahan multiplex

6. Memasang papan skor yang menyokong sisi tegak bagian atas


dengan cara dipaku.

7. Membersihkan daerah kerja .


8. Memeriksakan hasil kerja kepada instruktur .

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.1.6 Gambar Kerja

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.1.7 Dokumentasi

Membuat papan bagian belakang Mendirikan papan bagian belakang


abutment abutment dengan bantuan penahan

Merangkai papan bagian belakang, Memasang klem pada rangkaian


samping, dan depan abutment abutment

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Memasang klem dan pipa galvanis Menambahkan papan skor pada


di dalam abutment balok vertical agar menahan
multiplex

Gambar hasil kerja

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.1.8 Kesimpulan dan Saran

1. Alat yang digunakan pada pembuatan abutment yaitu gergaji, meteran, pensil,
waterpass, klem penjepit, palu, gurindam. Sedangkan bahan yang digunakan
diantaranya paku, balok, dan multipleks
2. Dalam membuat suatu abutment jembatan yang paling penting kita harus
ketahui adalah bagaimana agar kita dapat mengefesiensikan bahan yang
digunakan.
3. Dalam membuat abutment diusahakan multiplex dan klem rapat agar dudukan
beton sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2 JOB 2 : ACUAN DAN PERANCAH PILAR

3.2.1 Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan :

1. Mengetahui alat dan bahan pada pembuatan pilar


2. Mengatahui proses pembuatan pilar jembatan
3. Dapat mengalkulasikan bahan yang dibutuhkan

3.2.1 Instruksi Umum dan Keselamatan Kerja

1. Instruksi Umum

Pilar atau pier merupakan struktur pendukung bangunan atas. Pilar


biasa digunakan pada jembatan bentang panjang, posisi pilar berada
diantara kedua abutment. Dalam proses pembuatannya diperlukan bantuan
acuan dan perancah sebagai patokan bentuk dan ukuran dari pilar ini
sendiri.  Jadi acuan dan perancah harus dapat menahan berat baja
tulangan, adukan beton yang dicorkan, pekerja-pekerja pengecor beton dan
lain sebagainya, sampai beton mengeras, sehingga dapat menahan berat
sendiri dan beban kerja.
Tiang-tiang acuan dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang
kokoh dan mudah distel dengan baji. Tiang-tiang acuan tersebut tidak boleh
mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah
samping. Bambu sebaiknya tidak digunakan sebagai tiang acuan. Selain
kekuatan dan kekakuan acuan, kestabilitas juga perlu diperhitungkan
dengan baik.

2. Keselamatan Kerja

1) Menggunakan APD secara lengkap


2) Mengikuti petunjuk kerja
3) Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
4) Fokus pada saat melakukan pekerjaan
5) Mampu membedakan alat yang akan digunakan
6) Tetap mematuhi protokol kesehatan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2.3 Alat dan Bahan

Tabel 8. Peralatan Pekerjaan Pilar Jembatan

Nama dan Gambar Alat Keterangan

1. Meteran

Sebagai pengukur pekerjaan untuk


menentukan tebal, panjang, dan
tinggi

2. Pensil

Sebagai alat penanda

3. Geregaji kayu

Untuk memotong atau membelah


kayu

4.
4.
4.
4. Untuk memberikan tumpuan
4. kepada benda atau untuk memaku
4.
4.
4.
Palu

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 9. Bahan Pekerjaan Pilar Jembatan

Nama dan Gambar Bahan Keterangan

1. Balok

Balok salah satu bahan untuk


pembuatan perancah

2. Papan

Balok salah satu bahan untuk


pembuatan perancah

3. Multipleks
Kayu lapisan atau multiplex sejenis
papan pabrikkan yang terdiri dari
lapisan kayu yang di rekatkan
bersama sama

4. Paku
Paku adalah logam keras berujung
runcing yang digunakan untuk
melekatkan 2 bahan dengan
menembus keduanya

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2.4 Analisa Kebutuhan Bahan

Tabel 10. Potongan Bahan Pekerjaan Pilar Jembatan

Nama
Gambar Jumlah Kegunaan
Bahan

Multipleks 2 buah Kepala Pilar

Multipleks 2 buah Kolom Pilar

Telapak
Multipleks 4 buah
Pilar

Telapak
Multipleks 1 buah
Pilar

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Multipleks 2 buah Kepala Pilar

Multipleks 2 buah Kepala Pilar

Balok 12 buah Perancah

Balok 2 buah Perancah

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

12
Papan Perancah
batang

Tabel 11. Kebutuhan Order Bahan Pekerjaan Pilar Jembatan

Nama Bahan
Jumlah Orderan

Multipleks 122 x 244 cm 3 Lembar

Balok 4/6 12 batang

Papan 2/20 12 batang

Paku Secukupnya

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Sketsa pemotongan multipleks

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2.5 Langkah Kerja


1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan. Merakit bagian acuan
telapak pilar menggunakan paku.
2. Menyiapkan multipleks untuk kolom pilar 131,5 x 44 cm 4 lembar.
3. Merakit acuan kolom menggunakan paku dan sesuaikan posisinya di acuan
telapak pilar.

4. Selanjutnya merangkai kepala pilar, menggunakan Multipleks, Posisikan acuan


kepala pilar di atas acuan kolom pilar.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5. Merakit perancah pilar dengan menambah 2 balok secara vertikal pada bagian
depan badan pilar.

6. Menandai letak papan pada dua balok tadi agar rata dengan bagian atas
pondasi pilar.
7. Menambah papan pada balok vertikal di atas papan yang telah dipaku dengan
memberikan jarak antar papan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

8. Melakukan hal yang sama pada bagian bawah kepala pilar.


9. Menaruh papan disamping kanan dan kiri pilar dengan tumpuan papan bagian
depan dan belakang pilar.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2.6 Gambar Kerja

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2.6 Gambar Kerja

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2.7 Dokumentasi

Membuat acuan telapak pilar Meletakkan pilar di dalam acuan


telapak pilar

Meletakkan kepala pilar di atas Rangkaian pilar yang telah di


pilar pasang

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Memasang pengapit di sekeliling Memasang pengapit pada dinding


pilar pilar agar pilar seimbang dan lurus

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2.8 Kesimpulan dan Saran

1. Dalam pengerjaan pilar jembatan, alat yang digunakan antara lain: palu,
gergaji, meteran, pendsil dan mistar siku. Adapun bahan yang digunakan, yakni
4 2
multipleks ukuran 18mm (tebal), balok , papan , serta paku secukupnya.
6 20
2. Dalam pengerjaan pilar jembatan diawali dengan pembuatan pilecup, lalu
kolom pilar, kepala pilar, dan kemudian disatukan.
3. Dalam membuat suatu perancah pilar jembatan diperlukan multipleks sebanyak
4 2
3 lembar, balok sebanyak 10 batang, dan papan sebanyak 3 lembar.
6 20

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.2 JOB 3 : BALOK GELAGAR

3.3.1 Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan :

1. Mengetahui alat dan bahan pada pembuatan acuan gelagar


2. Mengetahui proses pekerjaan acuan gelagar
3. Dapat mengkalkulasi bahan yang digunakan

3.3.3 Instruksi Umum dan Keselamatan Kerja


1. Instruksi Umum
Pekerjaan acuan dan perancah balok disini adalah balok yang bekerja
sebagai penyangga bangunan atas sebuah jembatan. Terdapat 2 jenis
balok dalam konstruksi jembatan, yaitu balok memanjang dan balok
melintang. Balok- balok ini menopang massa yang kemudan diteruskan
kepada abutment ataupun pilar yang tersedia. Proses pengerjaan nya bisa
dilakukan langsung diatas bangunan pilar dan abutment yang telah dibuat
terlebih dahulu ataupun membuatnya ditempat lain kemudian meletakkan
diatas pilar dan abutment setelahnya.
Bahan yang dapat digunakan sebagai acuan dan perancahnya adalah
besi ataupun kayu dengan kualitas yang baik. Ukuran papan acuan
biasanya adalah tebal 2-3 cm dan lebarnya 15-20 cm. Untuk perancah
biasanya digunakan kasau 4/6 atau 5/7 cm, namun banyak juga yang
menggunakan perancah dari caffo. Perkembangan yang terjadi dewasa ini,
banyak digunakan acuan yang telah siap rakit, papan acuan dari pelat baja,
sedang perancahnya menggunakan frame caffolding. Jadi acuan dan
perancah harus dapat menahan berat baja tulangan, adukan beton yang
dicorkan, pekerja-pekerja pengecor beton dan lain sebagainya

2. Keselamatan Kerja
1) Menggunakan APD yang lengkap
2) Mengikuti petunjuk dan arahan kerja
3) Fokus saat melakukan pekerjaan
4) Menggunakan alat sesuai fungsinya
5) Meletakkan alat dan bahan ditempat yang aman

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.3.4 Alat dan Bahan


Tabel 12. Peralatan Pekerjaan Balok Gelagar
Nama dan Gambar Alat Keterangan

1. Meteran

Sebagai pengukur pekerjaan untuk


menentukan tebal, panjang, dan
tinggi

2. Pensil

Sebagai alat penanda

3. Geregaji kayu

Untuk memotong atau membelah


kayu

4. Palu

Untuk memberikan tumpuan kepada


benda atau untuk memaku

5.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 13. Bahan Pekerjaan Balok Gelagar


Nama dan Gambar Bahan Keterangan

1. Balok

Balok salah satu bahan untuk


pembuatan perancah

2. Papan

Balok salah satu bahan untuk


pembuatan perancah

3. Multipleks
Kayu lapisan atau multiplex sejenis
papan pabrikkan yang terdiri dari
lapisan kayu yang di rekatkan
bersama sama

4. Paku
Paku adalah logam keras berujung
runcing yang digunakan untuk
melekatkan 2 bahan dengan
menembus keduanya

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.3.4 Analisa Kebutuhan Bahan


Tabel 14. Potongan Bahan Pekerjaan Gelagar Jembatan
Nama
Gambar Jumlah Kegunaan
Bahan

250cm

Acuan
Multipleks 4 buah
Balok

250cm

Acuan
Multipleks 2 buah
Balok

Papan 8 buah Perancah

16
Balok Perancah
potong

Tabel 15. Kebutuhan Order Bahan Pekerjaan Balok Gelagar

Nama Bahan
Jumlah Orderan

Multipleks 122 x 244 cm 2 Lembar

Balok 4/6 9 potong

Papan 2/20 8 buah

Paku Secukupnya

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Sketsa Pemotongan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.3.5 Langkah Kerja

1. Memelajari terlebih dahulu gambar kerja dan menghitung kebutuhan bahan


yang diperlukan
2. Menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan
3. Mengukur jarak antara abutment dengan ukuran 500 cm

4. Menyiapkan Balok sebanyak 16 buah dan papan 8 buah sebagai penopang


balok gelagar
5. Memasang benang pada kedua abutment untuk mengatur kerataan pada
pemasangan balok gelagar.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

6. Memasang Papan Sepanjang 250 cm sebanyak 4 , kiri dan kanan sebagai


penjepit atau penopang balok gelagar.

7. Pada pemasangan papan tidak boleh melebihi dan kurang dari patokan benang
yang sudah dipasang (landasan dalam perataan pemasangan balok).

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

8. Memasang gelagar diatas perancah yang telah dibuat dengan salah satu
ujung gelagar bertumpuh pada balok melintang serta ujung yang lain
bertumpuh pada abutment . Gelagar dipasang masing –masing 2 buah pada
setiap abutment sehingga salah satu ujungnya bertemu pada bagian tengah
balok melintang.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

9. Melakukan Pengecekan pada pekerjaan dan memastikan semua pekerjaan


telah selesai

10. Memperlihatkan hasil pekerjaan pada instruktur


11. .Membersihkan lokasi kerja dan mengembalikan alat dan bahan yang tersisa
pada tempatnya

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.3.6 Gambar Kerja

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.3.7 Dokumentasi

Pemasangan alas balok gelagar Pemasangan perancah balok


gelagar

Proses pemakuan antara alas dan Hasil akhir balok gelagar


perancah balok gelagar

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.3.8 Kesimpulan dan Saran

1. Dalam pembuatan gelagar alat yang digunakan antara lain mesin pemotong
multipleks dan balok gergaji, pensil dan meteran, sedangkan bahan yang
digunakan yaitu multipleks balok papan dan paku secukupnya.
2. Proses pengerjaan acuan gelagar diawali dengan memotong bahan lalu
dirangkai sebelum dipasang pada abutment dan pilar terlebih dahulu dibuat
perancah sebagai penopang

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.4 JOB 4 : PEMBONGKARAN

3.4.1 Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Mengetahui tentang cara pembongkaran yang baik dan benar


2. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam pembongkaran
3. Membersihkan area kerja yang telah digunakan

3.4.2 Instruksi Umum dan Keselamatan Kerja

1. Instruksi Umum
1) Mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh instruktur
2) Memperhatikan keselamatan kerja
3) Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
4) Menggunakan waktu seefisien mungkin
5) Tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku

2. Keselamatan Kerja
1) Menggunakan alat pelindung diri yang lengkap
2) Mengkonsultasikan pekerjaan yang dilakukan kepada instruktur
3) Menggunakan alat sesuai fungsinya
4) Meletakkan alat ditempat yang tepat
3.4.3 Alat dan Bahan

Tabel 16. Peralatan Pekerjaan Pembongkaran

Nama dan Gambar Alat Keterangan


1. Palu

Untuk mengeluarkan paku dari papan


atau balok

2. Pengungkit Untuk alat pembongkaran

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.4.4 Langkah Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembongkaran
2. Membagi tugas dengan anggota kelompok sesuai dengan peranan
masing-masing. Adapun tugas yang akan dilaksanakan yaitu membongkar
acuan dan perancah, mengamankan bahan yang telah dibongkar, dan
membersihkan serta merapikan bahan yang telah dibongkar, kemudian
disimpan kembali pada tempat yang aman sesuai job masing masing.
3. Melakukan pembongkaran dimulai dari bagian yang tinggi demi menghidari
terjadinya kecelakaan kerja
4. Membersihkan sisa-sisa pembongkaran
5. Mengembalikan alat ke tempatnya
6. Membersihkan area kerja

3.4.6 Kesimpulan dan Saran

Setelah melakukan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa:


1. Dalam melakukan pembongkaran, harus dimulai dari bagian paling atas
dan melakukannya dengan hati-hari, agar material tidak rusak dan dapat
digunakan kembali

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2. Peralatan yang digunakan dalam pembongkaran acuan dan perancah


adalah linggis cakar, dan palu untuk mencungkil/mencabut paku yang
masih terpasang
3. Membersihkan area kerja dengan cara melakukan pembongkaran sesuai
dengan ukuran dan urutan pembongkaran. Memastikan area kerja kembali
steril setelah pembongkaran.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam praktikum kerja acuan dan perancah, ada beberapa jenis
pekerjaan praktikum yang dilakukan, antara lain pembuatan perancah
abutment jembatan, perancah pilar jembatan, perancah gelagar jembatan,

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB KERJA PERANCAH DAN BETON
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

perancah plat lantai dan perancah dinding penahan serta tahapan


pembangunan.
Dalam melaksanakan praktikum kerja perancah, penggunaan alat dan
bahan haruslah sesuai dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing.
Penggunaan alat dengan baik dan benar akan meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja.
Pembuatan dan pengerjaan acuan dan perancah jembatan harus benar-
benar dilakukan dengan baik dan teliti karena setiap pekerjaan akan saling
berhubungan tahap demi tahap. Perhatikan kesesuaian ukuran setiap
bahan yang digunakan agar dapat terpasang dengan baik.

4.2 Saran
1. Sebaiknya setiap praktikum selalu berada dibawah pengawasan
instruktur.
2. Utamakan konsentrasi dalam bekerja
3. Utamakan keselamatan kerja, gunakan alat pelindung diri secara
lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.hms31pnup.com/2020/10/saoraja-e-library_27.html

https://drive.google.com/drive/folders/1dHuooHrSF-yRRa1NmQLKjU0a00024lhl

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL

Anda mungkin juga menyukai