PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dalam periode masa sekarang bangunan-bangunan yang dibangun baik
perancah karena dalam hal mencetak sebuah kolom atau membuat cetakan lantai,
balok, tangga dan pondasi acuan perancah memegang peranan yang sangat penting.
Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan keahlian
pekerja, teknologi yang maju, serta mutu bahan yang baik.
1.3
dapat
memperhitungkan
waktu
yang
dibutuhkan
dalam
Metode penulisan
Pada penulisan Catatan Bengkel ini, data diperoleh pada saat penulis
mengikuti praktek kerja acuan perancah di Bengkel Terbuka serta merangkum buku buku jurusan Teknik Sipil khususnya Mata Kuliah Konstruksi Acuan Perancah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Dasar
Perkembangan industri konstruksi dewasa ini mengalami perkembangan yang
pesat dengan berbagai jenis bahan sebagai struktur utamanya. Beton bertulang
merupakan salah satu di antara sejumlah jenis bahan yang digunakan sebagai
pendukung utama pada suatu bangunan.
Berdasarkan kenyataan bahwa pada bangunan tertentu struktur beton
bertulang merupakan salah satu pilihan yang telah banyak digunakan dan terbukti
mempunyai kelebihan jika dibanding dengan jenis bahan yang lainnya.
Dalam membentuk beton plastis menjadi bentuk beton seperti yang
diinginkan tidak lepas dari peranan cetakan atau pembentuknya. Salah satu
keuntungan penggunaan beton bertulang sebagai bahan bangunan struktur utama
adalah dapat dibuatnya beton tersebut menjadi berbagai kemungkinan bentuk dan
ukuran sesuai dengan keinginan maupun bentuk arsitekturnya.
Dalam proses mewujudkan bentuk struktur beton yang diinginkan, maka hal
ini tidak lepas dari pekerjaan bantu ( awal ) yang dikenal dengan pekerjaan acuan dan
perancah atau pekerjaan bekisting atau formwork.
Dari ketiga istilah tesebut di atas mempunyai arti dan tujuan yang sama,
namun yang umum digunakan sebagai istilah di lapangan atau proyek adalah istilah
bekisting.
Walaupun bekisting merupakan sebuah konstruksi yang bersifat sementara,
namun mempunyai fungsi :
Memberikan bentuk kepada konstruksi beton
Untuk mendapatkan permukaan struktur yang diharapkan
Menopang beton sebelum sampai kepada konstruksi yang cukup keras dan
mampu memikul beban sendiri maupun beban luar
horizontal
merupakan
skor
yang
mempunyai
fungsi
untuk
Papan alas yang dimaksud di sini bukan berarti papan alas harus dibuat dari
papan, tetapi bisa saja papan alas tersebut dibuat dari balok kayu, baja atau beton.
Karena papan alas yang dimaksud di sini adalah papan atau bahan yang berfungsi ;
Sebagai bahan ( alat ) untuk memperluas bidang tekan pada setiap ujung ujung tiang penyangga
Sebagai bahan atau alat untuk menyangga tergesernya ujung - ujung tiang
akibat adanya gaya-gaya horizontal
Sebagai bahan atau alat untuk memudahkan pemasangan tiang - tiang apabila
tiang - tiang tersebut harus dipasang pada tempat - tempat bergelombang.
6. Baji
Baji merupakan suatu perlengkapan acuan dan perancah yang berfungsi untuk
membuat acuan balok maupun lantai menjadi horizontal. Dengan adanya baji yang
dipasang di bawah tiang dan berhubungan dengan papan alas, maka dengan mudah
acuan dan perancah di-stel kedatarannya. Baji terbuat dari balok kayu yang dipotong
pendek dan dibelah miring. Dengan dibelah miring, maka diharapkan dapat dipakai
untuk menyetel kedataran secara halus.
2.3
2.3.1
b. Plywood / multiplex
Multiplex digunakan sebagai bahan papan acuan dan dipakai untuk pekerjaan
yang cukup besar serta untuk permukaan beton yang tidak diplester lagi atau tidak
memerlukan finishing. Dalam penggunaan bahan ini diusahakan agar tidak banyak
pemakuan supaya bahan ini mudah dibongkar dan tidak cepat rusak.
Untuk ukuran multiplex yang sering digunakan adalah dengan ketebalan 1,8 2,4 cm; lebar 122 cm dan panjang 244 cm.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Definisi
Cetakan beton juga sering disebut bekisting, adalah suatu konstruksi
pembantu yang merupakan mal atau cetakan pada bagian sisi dan bawah dari bentuk
beton yang dikehendaki. Dapat dikatakan juga adalah suatu konstruksi sementara dari
suatu bangunan yang fungsinya untuk mendapatkan konstruksi beton yang
dikehendaki.
3.2
Bagian Konstruksi
Bagian-bagian pada acuan :
Papan cetakan
Pengaku / penyokong
Pengaku cetakan
Gelagar
Bagian-bagian pada perancah
Pasak / baji
Tiang acuan
3.3
~ plat baja
~ suren
~ plywood
3.4
Penyimpanan bahan-bahan
3.4.1
Papan
3.4.2
Plywood
~ albasia
Dolken / Gelam
Dolken yang biasa digunakan untuk perancah, jenis pinus akasia, kayu manis,
kayu laut, dll. Dolken ini harus lebih tinggi dari mutunya papan acuan dan tahan
terhadap cuaca. Jadi untuk keadaan yang memaksa penumpukan bisa diletakkan di
luar gudang. Adapun ukuran dolken yang biasa digunakan untuk perancah dan acuan
berdiameter 6 10 cm dengan panjang 4 meter.
3.5 Syarat-syarat umum pekerjaan acuan dan perancah
Acuan merupakan konstruksi sementara yang akan dibongkar lagi setelah
beton mencapai batas umur yang ditentukan. Untuk itu cetakan harus dibuat
sedemikian rupa agar mudah dibongkar setelah beton mencapai umur, akan tetapi
harus cukup kuat dan kaku selama dalam waktu penggunaan.
Syarat syarat umum acuan dan perancah :
1. Cetakan harus kuat
Sebelum beton mencapai umur, maka yang harus diketahui bahwa seluruh
berat beton basah disangga oleh acuan dan bangunan perancah termasuk beratnya
sendiri serta peralatan yang digunakan, maka bangunan perancah harus kuat dan
kaku.
2.Cetakan harus kaku
Telah dijelaskan di atas bahwa beban yang menumpu pada cetakan di
antaranya beban horizontal. Beban horizontal ini yang mengakibatakan cetakan
mudah goyang atau labil.
3.Cetakan harus bersih
Untuk mendapatkan hasil pengecoran yang baik kecuali syarat syarat di atas
untuk cetakan juga harus diperhatikan bahwa cetakan harus bersih. Apabila cetakan
tidak bersih maka dalam pengecoran kotoran mungkin akan naik dan masuk ke dalam
adukan beton sehingga akan mengurangi mutu beton. Dan seandainya kotoran tidak
naik maka kotoran akan melekat pada permukaan beton dan sulit dibersihkan.
4.Cetakan harus mudah dibongkar
Pada saat pembongkaran, cetakan harus :
Tidak merusak beton yang sudah jadi
Bisa digunakan berkali kali
3.6 Acuan Perancah Kolom
Kolom ditinjau dari segi sturkturnya merupakan bagian yang penting karena
struktur ini berfungsi meneruskan beban di atasnya ke pondasi dan selanjutnya
diteruskan ke tanah dasar.
Penempatan kolom di dalam struktur bangunan, pada umumnya diletakkan
pada jarak - jarak tertentu, sehingga suatu saat kolom ditempatkan di bagian depan
bangunan atau bahkan di tengah ruangan. Agar kedudukan kolom - kolom berdiri
dengan kokoh, maka kolom tersebut dihubungkan antara satu dengan yang lainnya
pada arah horizontal dengan sloof dan ring balok. Disarankan kolom di-cor tidak
bersamaan dengan balok maupun lantai, tetapi harus di-cor lebih dahulu guna
menjaga kestabilan pada bekisting pengecoran berikutnya.
3.7 Acuan Perancah Balok
Balok merupakan bagian konstruksi yang posisinya mendatar, yang
mempunyai penampang tidak banyak variasinya karena kadang - kadang balok tidak
kelihatan atau hanya kelihatan sebagian, sehingga jika ditinjau dari segi artistiknya
kurang berperan jika dibandingkan dengan kolom yang berdiri di tengah ruangan.
3.8 Acuan Perancah Lantai
Pembangunan gedung bertingkat bertujuan untuk mendapatkan jumlah
ruangan yang diperlukan ke arah vertikal dengan pertimbangan akan lebih
menguntungkan dengan cara tersebut.
10
= 20 cm
4. Antride minimum 25 cm
5. Lebar tangga untuk :
bangunan umum = 120 cm
rumah tinggal
= 80 - 120 cm
11
12
13
Selain syarat ekonomis harus juga diperhatikan syarat syarat keamanan. Hal
ini penting sekali, jangan sampai di dalam pembongkaran urutan pembongkaran tidak
diperhatikan sehingga bagian yang belum terbongkar ataupun yang sudah terbongkar
dapat mencelakakan pekerja yang sedang bekerja. Misalnya di dalam pembongkaran
acuan / perancah lantai. Pertama dibongkar dahulu skor skornya kemudian tiang
tiangnya. Dalam pembongkaran tiang, harus hati hati karena tiang ini yang
menyangga seluruh beban di atasnya. Kalau tidak hati hati maka apa apa yang ada
di atasnya bisa rubuh dan menimpa pekerja yang sedang berada di bawahnya.
Gunakan pakaian kerja ( sepatu, pakaian kerja, helm, dll ).
Syarat Konstruktif
Pembongkaran tiang secara teoritis perlu diperhatikan bidang momen yang
timbul harus sama dengan bidang momen yang direncanakan. Jadi pada
pembongkaran tiang perancah lantai harus dimulai dari tengah dulu kemudian ke arah
tepi. Hal ini dimaksudkan agar bidang momen yang timbul akan sama dengan bidang
momen yang direncanakan. Sedang pada pembongkaran konsol ( balok kantilever ),
dimulai dari ujung. Dengan maksud untuk mendapatkan bidang momen yang sama.
14
BAB IV
URAIAN KERJA
Job
Judul
: I
: Membuat cetakan dan acuan kolom
Dengan menggunakan rapid klem
A. Tujuan Praktek
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :
Membuat cetakan dan acuan kolom segi empat dengan menggunakan rapid
klem
Menyetel cetakan kolom menjadi vertical
Meluruskan kedudukan cetakan kolom yang satu dengan cetakan kolom yang
lainnya
B. Peralatan yang Digunakan
Pensil
Rol meter
Siku
Ketam
Benang
Gergaji
Unting - unting
Palu cakar
Selang plastik
15
16
17
18
Job
: II
Judul
A. Tujuan Praktek
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :
Membuat acuan dan cetakan kolom
Menyetel cetakan kolom menjadi vertikal
Meluruskan cetakan kolom yang satu dengan yang lainnya
Memasang plat besi sebagai pengklem
Rol meter
Siku-siku
Ketam
Benang
Gergaji
Selang plastic
Waterpas
Unting - unting
Palu cakar
D. Keselamatan kerja
19
E. Langkah Kerja
Pelajari dan pahami gambar kerja dan kalkulasi kebutuhan bahan-bahannya
Persiapkan alat dan bahannya
Membuat dan merangkai multiplex sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam
gambar sebagai cetakan dari kolom
Jarak klem perangkai 35 - 45 c
Buat papan duga dengan ketinggian peil tertentu dan tentukan as untuk kolom,
kemudian dari as tersebut kita pindahkan ukuran kolom
Dirikan plat - plat besi pengklem pada setiap klem perangkai
Kontrol letak dari acuan kolom tersebut terhadap benang serta untuk pengontrolan
ketegakan dari acuan kolom tersebut kita dapat menggunakan dua buah unting unting ataupun waterpass
Pasang sekat / pengaku untuk acuan kolom tersebut sehingga kedudukan dari
acuan kolom betul-betul kaku, kuat dan kokoh
Untuk mendirikan kolom selanjutnya kita dapat mengulangi langkah - langkah
kerja tersebut diatas
Kontrol kembali semua hasil pekerjaan sesuai dengan gambar atau ketentuan
kolom
Bersihkan lokasi pekerjaan dan tempatkan alat - alat pada tempatnya
Laporkan pada instruktur bahwa pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa.
20
TAMPAK ATAS
21
TAMPAK DEPAN
22
Job
: III
Judul
A. Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :
Membuat cetakan dan acuan untuk balok
Menyetel cetakan balok menjadi horizontal
Mendirikan steel prof dengan bentuk yang benar
B. Peralatan yang Digunakan
Pensil
Ketam
Siku-siku
Gergaji
Benang
Palu cakar
Unting - unting
Waterpass
Selang plastik
Rol meter
C. Bahan yang Dibutuhkan
Papan terentang
Steel prof
Balok
Rapid klam
Paku
Pipa paralon
Besi / kawat
Multiplex
D. Keselamatan Kerja
Tempatkan alat - alat pada tempatnya
Pakailah pakaian kerja lengkap dengan sepatu kerja dan helm
Konsentrasi pada waktu bekerja
Tempatkan bahan-bahan yang sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
selama berlangsungnya pekerjaan
23
E. Langkah Kerja
Pelajari gambar kerja dan kalkulasi kebutuhan bahan - bahannya
Persiapkan alat dan bahannya
Mendirikan tiang perancah yang pertama, yang berkedudukan dekat kolom.
Untuk tiang perancah selanjutnya dapat kita dirikan sepanjang balok arah
membujur
Pada kedua tiang tadi kita hubungkan dengan balok membujur
Dirikan tiang perancah yang terletak disampingnya dan dengan langkah kerja
yang sama
Pada kedua balok membujur tersebut kita hubungkan dengan papan pengaku
pada kedua ujungnya, jarak kedua balok membujur tersebut sejauh 120 - 160
cm
Pasang balok arah melintang dengan jarak sesuai gambar (60 - 80cm) dan
ketinggian dari balok-balok melintang tersebut harus level, adapun panjang
balok melintang tergantung dari besar / kecilnya balok beton
Pasang tiang - tiang steel proof diantara dua buah tiang yang telah terpasang
tersebut diatas dengan jarak 70 - 130 cm
Pasang acuan balok pada kedua sisinya, yang disebelah bawah dapat kita
lakukan dengan papan penjepit
2/3 dari ketinggian acuan balok kita pasangkan rapid klem, dan pasang balok balok pengeklem untuk rapid klem
Pada acuan balok tersebut kita pasang papan pengaku pada kedua sisi acuan
sehingga kedudukan dari acuan balok stabil, kokoh dan kaku
Tiang perancah harus disokong / dikakukan baik arah melintang maupun arah
membujur serta antara tiang - tiang perancah harus kita sokong hingga
kedudukan dari tiang - tiang dari perancah tersebut kaku dan kuat
Kontrol sermua hasil pekerjaan sesuai gambar dan ketentuan lainnya
Bersihkan lokasi pekerjaan dan tempatkan alat - alat pada tempatnya
Laporkan pada instruktur bahwa pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
24
25
26
27
Job
: IV
Judul
A.Pengertian
Cetakan lantai adalah lantai yang bisanya terletak diatas lantai dasar yang
mana lanta itu harus kuat dan plat lantai harus terikat kuat satu sama lainnya.
Cetakan lantai biasanya disuatu konstruksi bangunan rumah lantai 2 dan seterusnya
dan gedung.Lantai ini harus terikat denngan balok
B.Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat cetakan lantai dengan benar.
2. Meperhitungkan kekuatan terhadap lantai.
3. Mepergunakan bahan dan perlata dengan baik dan benar.
C.Instruksi Umum
1. Perhatikan Keselamatan Kerja.
2. Pahamilah Instruktur menerangkan dan bertanyalah jika kurang mengerti.
3. Pahamilah cara menghitung kebutuhan bahan dan lata yang digunakan.
4. Gunakanlah waktu seefektif mungkin.
D.Bahan dan Alat
1. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Lantai:
2. Multiplex 2cm
3. Balok 8/12 X 400 cm
4. Papan 2/20 X 400 cm
5. Paku
6. Kawat Beton 1mm
28
3. Rol Meter
4. Unting-Unting
5. WaterPass
6. Palu Cakar
7. Gergaji Tangan
14. Helm
E.Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan alat yang akan digunakan.
2. Taruhlah Schefolding 170 cm ditengah dengan jarak kanankiri 50 cm.
3. Pasanglah Extra folding Alas di Schaefolding dan pasanglah penyambung
Schaefolding dan pasanglah juga shcaefolding 90 cm dan taruhlah juga Extra
Folding terbuka,sebaiknya Schaefolding dialasi papan yang rata .
29
30
Catatan
Pada saat pemasangan Cetakan lantai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Pengikatan balok penyangga harus kuat.
2. Gelagar harus dengan kaedah WaterPass.
3. Pada saat penyambungan antara lanta dan balok cetakan lanta rapat dengan
cetakan balok dari tebal papan balok 30 cm agar pada saat pembongkaran
lebih mudah.
31
32
33
Job
: V
Judul
A.
Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :
Membuat cetakan dan acuan dinding
Menegakkan atau melevelkan cetakan dan acuan dinding beton
Memasang, meletekkan cetakan dan acuan jendela, pintu dan kotak pada
dinding acuan tersebut
B.
C.
Ketam
Siku-siku
Gergaji
Benang
Palu cakar
Unting-unting
Rol meter
Waterpas
Selang plastic
Rapid klem
Paku
Multiplex
Besi beton
Balok
Pipa paralon
D. Keselamatan Kerja
Tempatkan alat-alat pada tempatnya
Pakailah pakaian kerja lengkap dengan sepatu kerja dan helm
Konsentrasi pada waktu bekerja
Tempatkan bahan-bahan yang sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
selama berlangsungnya pekerjaan
E.
Langkah Kerja
34
35
36
Job
: VI
Judul
A. Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :
Merencanakan tangga yang ideal
Membuat cetakan dan acuan tangga dengan bentuk lingkaran
Menentukan panjang antride, lebar antride dan sebagainya
37
C.
D.
Keselamatan Kerja
Tempatkan alat-alat pada tempatnya
Pakailah pakaian kerja lengkap dengan sepatu kerja dan helm
Konsentrasi pada waktu bekerja
Tempatkan bahan - bahan yang sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
selama berlangsungnya pekerjaan
E.
Langkah Kerja
Pelajari gambar kerja dan kalkulasi kebutuhan bahan - bahannya
Persiapkan alat dan bahannya
Rencanakan jumlah optride dan antride tangga
Rencanakan pada optride keberapa tangga tersebut mulai membentuk lingkaran
Dirikan dinding cetakan sebelah dalam sesuai dengan gambar dan langkah
kerjanya, sesuai dengan cara pembuatan cetakan dinding
Gambar pada kedua dinding cetakan kedudukan dari pada tangga tersebut sesuai
dengan yang kita rencanakan
Pada gambar cetakan untuk lantai tangganya harus kita turunkan setebal papan papan cetakannya
Potong papan borneo 3/20 x 400 cm sesuai dengan gambar tersebut dan masing masing kita pakukan pada dinding cetakan hingga sampai selesai
Potongan papan - papan borneo yang sudah dipasang harus disikong hingga
kedudukannya kuat dan kokoh
Pasang papan - papan cetakan lantai tangga yang telah dibelah pada kedudukan
papan papan borneo tersebut sampai selesai, mengenai ukurannya dapat kita
potong ditempat
Pada papan cetakan lantai tersebut, ditengah - tengah antara papan cetakan kita
buat penyokong
Pasang papan - papan optride pada dinding yang telah kita gambar
38
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Acuan dan perancah atau bekisting atau formwork adalah pekerjaan sementara sebagai
mal / as pada bagian sisi dan bawah dari bentuk yang kita inginkan. Dalam bentuk struktur
beton Acuan dan Perancah merupakan pekerjaan yang sangat menentukan, maka dalam
pelaksanaannya seorang ahli di bidang tersebut harus mempunyai keterampilan khusus dan
mempunyai pengetahuan dasar yang cukup dan paham tentang acuan dan perancah.
Dari praktek kerja Acuan dan Perancah ini, penulis dapat mengambill kesimpulan :
Dengan praktek acuan dan perancah, mahasiswa dapat mengetahui betapa pentingnya
acuan dan perancah dalam sebuah konstruksi
Dengan praktek acuan dan perancah, mahasiswa dapat membuat acuan dan perancah
yang biasa digunakan dalam dunia teknik sipil yaitu konstruksi bangunan
Pekerjaan acuan dan perancah adalah pekerjaan yang sederhana dan sementara,
namun sangat menentukan keberhasilan dari sebuah konstruksi bangunan.
5.2 Saran
Dalam
pelaksanaan
praktek
acuan
perancah
sering
dijumpai
permasalahan
permasalahan di lapangan dan permasalahan tersebut harus kita selesaikan demi keselamatan
pengerjaan acuan dan perancah itu sendiri. Oleh karena itu penulis memberikan beberapa
saran untuk permasalahan - permasalahan tersebut ;
Pergunakan waktu se-efisien mungkin
Utamakan keselamatan kerja
Ikuti petunjuk dan prosedur pelaksanaan kerja
Tempatkan peralatan - peralatan pada tempat yang aman
Konsentrasilah pada pekerjaan dan tidak melakukan hal - hal yang tidak berguna
dalam praktek kerja
Ambil inisiatif jika menemukan permasalahan yang tidak ada di dalam buku petunjuk
praktek
Pada saat pembongkaran acuan dan perancah hendaknya jangan sembarangan,
lakukanlah sesuai dengan prosedur yang ada
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
40
41