DISUSUN OLEH
ANATASYA SUNDAH (16014018)
DESSY PANGUMPIA (16014008)
MEILIN SUMEBA (16014005)
NOVIALE TOMATALA (16014027)
YOGASWARA LANGOUW (16014021)
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2019
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................... 3
BAB II
ISI ............................................................................................................................ 5
BAB III
PENUTUP ............................................................................................................. 24
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
mendukung pelestarian lingkungan; Mengurangi penggunaan perancah;
Mengurangi jumlah tenaga kerja di lapangan; Kondisi lapangan lebih bersih.
Beton prategang cukup banyak digunakan dalam konstruksi di Indonesia.
Penggunaan struktur beton prategang ini dinilai mempunyai banyak keuntungan
antara lain (Triwiyono,2003) : Struktur yang lebih ringan, langsing dan kaku, Gaya
prategang dapat mencegah atau mengurangi retak yang selanjutnya dapat mencegah
terjadinya korosi pada baja sehingga struktur lebih tahan terhadap lingkungan yang
korosif, Lintasan tendon dapat diatur agar berkontribusi dalam menahan gaya
lintang, Penghematan maksimum dapat dicapai pada struktur bentang panjang yang
akan lebih ekonomis bila dibandingkan dengan struktur beton bertulang biasa dan
struktur baja, dan Dapat digunakan untuk struktur pracetak yang dapat memberikan
jaminan kualitas yang lebih baik, kemudahan dan kecepatan dalam pelaksanaan
konstruksi serta biaya awal yang rendah.
Struktur plat lantai beton full precast adalah sistem pembuatan plat dengan
metode seratus persen pracetak, beton di cetak terlebih dahulu kemudian dipasang
dilokasi proyek. proses produksi beton pracetak bisa dilakukan di area proyek atau
pada lokasi terpisah dengan mempertimbangkan segi pengiriman. ini bisa menjadi
salah satu cara untuk mempercepat waktu pelaksanaan pembangunan.
4
BAB II
ISI
5
karya. Industri Bangunan Generasi III (1960-1970) dikenal dengan “Building Site”.
Perkembangan terakhir (1970-sekarang).
Menilik perkembangan arsitektur diatas, sedikit banyak biaya bangunan
cukup berpengaruh dalam perkembangan metode konstruksi. Biaya dalam sebuah
bangunan digunakan untuk kepentingan pembelian material, pembayaran upah
pekerja, penggunaan alat, biaya overhead dan keuntungan bagi penyedia jasa.
Komposisi biaya untuk pembayaran upah kurang lebih sebesar 35% dari total biaya
proyek, sisanya untuk keperluan material, alat, overhead dan lainnya.
Kecenderungan biaya konstruksi akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan.
Bila dibandingkan dengan biaya pada industri manifaktur, biaya konstruksi melesat
jauh kedepan. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah tingginya upah
tenaga lapangan dan proses konstruksi secara tradisional.
Indonesia telah mengenal sistem pracetak yang berbentuk komponen.
Seperti tiang pancang, balok jembatan, kolom dan plat lantai sejak tahun 1970an.
Sistem pracetak semakin berkembang dengan ditandai munculnya berbagai inovasi
seperti System Column Slab (1996), Sistem L-Shape Wall (1996), Sistem All Load
Bearing Wall (1997), Sistem Bresphaka (1999) dan system T-Cap (2000).
6
2.3 Pengertian Beton Pracetak / Precase Concrete
Precast Concrete/Beton pracetak adalah suatu metode percetakan
komponen secara mekanisasi dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktu
pengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum dipasang. Beton pracetak dibuat di
dalam pabrik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan atau disesuaikan
dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisien waktu. Setelah
pembuatan beton tersebut selesai, beton selanjutnya akan diangkut ke lokasi proyek
pembangunan untuk dilakukan pemasangan.
Precast Concrete atau Beton pracetak menunjukkan bahwa komponen
struktur beton tersebut tidak dicetak atau dicor ditempat komponen tersebut akan
dipasang. Biasanya ditempat lain, dimana proses pengecoran dan curing-nya dapat
dilakukan dengan baik dan mudah. Jadi komponen beton pracetak dipasang sebagai
komponen jadi, tinggal disambung dengan bagian struktur lainnya menjadi struktur
utuh yang terintegrasi.
Karena proses pengecorannya di tempat khusus (bengkel frabrikasi), maka
mutunya dapat terjaga dengan baik. Tetapi agar dapat menghasilkan keuntungan,
maka beton pracetak hanya akan diproduksi jika jumlah bentuk typical-nya
mencapai angka minimum tertentu, sehingga tercapai break-event-point-nya.
Bentuk typical yang dimaksud adalah bentuk-bentuk yang repetitif, dalam jumlah
besar.
Berdasarkan surat keputusan SNI T-15-1991-03, pengertian beton pracetak
ialah komponen beton yang dicor di tempat yang bukan merupakan posisi akhir
dalam suatu struktur. Pada umumnya, beton pracetak mempunyai kekuatan yang
berkisar antara 4.000-6.000 psi atau bahkan lebih.
Keunggulan Menggunakan beton pracetak di antaranya adalah
memudahkan pekerjaan struktur maupun finishing, menghemat biaya/anggaran
pekerjaan bangunan sampai dengan 30% dibanding dengan cara konvensional /
manual karena tidak ada pekerjaan ulang, beton pracetak sebelum bangunan
didirikan sudah bisa dilihat bentuk atau desainnya, kualitas terkontrol dengan baik
karena bentuk dan ukuran sudah pasti, lebih ringan dan rapi, menghemat
penggunaan bekisting karena dengan beton pracetak tidak perlu memakai bekisting
lagi, bisa dibentuk sesuai desain yang diinginkan serta tercapainya efisiensi waktu.
7
2.4 Pembuatan / Produksi Beton Pracetak
Proses produksi/pabrikasi beton pracetak dapat dibagi menjadi tiga tahapan
berurutan yaitu:
1. Tahap Design
Proses perencanaan suatu produk secara umum merupakan kombinasi dari
ketajaman melihat peluang, kemampuan teknis, kemampuan pemasaran.
Persyaratan utama adalah struktur harus memenuhi syarat kekuatan, kekakuan dan
kestabilan pada masa layannya.
2. Tahap Produksi
Beberapa item pekerjaan yang harus dimonitor pada tahap produksi adalah
kelengkapan dari perintah kerja dan gambar produk, mutu dari bahan baku, mutu
dari cetakan, mutu atau kekuatan beton, penempatan dan pemadatan beton, ukuran
produk, posisi pemasangan, perawatan beton, pemindahan, penyimpanan dan
transportasi produk, serta pencatatan (record keeping).
Tahap Produksi terdiri dari proses berikut :
a. Pembuatan rangka tulangan
b. Pabrikasi tulangan dan cetakan
c. Penakaran dan pencampuran beton
d. Penuangan dan pengecoran beton
e. Transportasi beton segar
f. Pemadatan beton
g. Finishing / repairing beton
h. Curing beton
Di bawah ini penjelasan singkat langkah – langkah dalam pembuatan beton
pracetak pada tahap produksi:
8
Langkah 1 : Pembuatan Cetakan
Cetakan berfungsi untuk membentuk beton dengan spesifikasi yang sesuai
perencanaan. Bahan baku untuk membuat cetakan beton yaitu papan kayu. Papan-
papan kayu tersebut lantas dibentuk kotak dan ditahan menggunakan paku
secukupnya. Penentuan ukuran dari cetakan harus benar-benar diperhatikan karena
akan memengaruhi hasil jadi beton pracetak. Beton yang baik seyogyanya bisa
dipakai lagi hingga sebanyak 50 kali.
Langkah 2 : Pembuatan Adukan Beton
Secara prinsip, pembuatan adukan beton dilakukan dengan mencampurkan bahan
pengisi dan bahan pengikat menjadi satu. Bahan-bahan yang dimaksud antara lain
pasir, kerikil, semen, dan air dengan perbandingan komposisi sesuai kualitas yang
diharapkan. Untuk mengubah sifat alami dari beton, Anda bisa menambahkan zat
aditif tertentu ke dalam adukan tersebut.
Langkah 3 : Penuangan Adukan Beton
Adukan beton yang sudah terbentuk kemudian dituangkan ke dalam cetakan.
Pastikan dalam penuangannya, adukan ini disebarkan secara merata dan memenuhi
setiap bagian cetakan. Penuangan adukan yang salah akan menyebabkan mutu
beton menurun. Bahkan kekuatan beton pun dapat berkurang drastis apabila
penampangnya tidak tercetak sempurna. Adukan beton sebaiknya dituangkan
setengahnya dahulu, kemudian dilakukan pemasangan tulangan baja di tengah
cetakan, dan diteruskan lagi dengan penuangan adukan sampai penuh.
Langkah 4 : Pemasangan Tulangan Baja
Kebanyakan beton pracetak dipakai untuk menahan beban dari bangunan. Tidak
hanya pelat lantai, beton ini juga kerap digunakan sebagai pembentuk struktur balok
dan kolom bangunan. Oleh karena itu, beton harus mampu menahan gaya beban
dan gaya tarik dengan baik. Solusinya Anda bisa memasang beberapa tulangan baja
ke dalam adukan beton di dalam cetakan tadi sehingga nantinya akan terbentuk
beton bertulang. Pemasangan tulangan dilakukan ketika kondisi adukan masih
basah.
Langkah 5 : Pengeringan Beton (Curing)
Adukan beton sebaiknya dikeringkan secara alami dengan cara mengangin-
anginkannya. Penjemuran adukan beton di bawah terik sinar matahari langsung
9
justru dapat mengakibatkan beton mengalami keretakan sehingga tak layak pakai.
Selama proses pengeringan berlangsung, beton juga perlu disiram dengan air secara
berkala untuk menghindari beton mengering secara mendadak. Perawatan terhadap
beton dilakukan sampai berumur 7 hari, sedangkan beton akan mengering sempurna
dan boleh digunakan setelah usianya mencapai 30 hari. Pada elemen-elemen beton
yang besar steam curing diberikan kedalam beton dengan cara diselubungi Suhu
60-700C selama 2-3 jam.
3. Tahap Pasca Produksi
Terdiri dari tahap penanganan (handling), penyimpanan (storage),
penumpukan (stacking), pengiriman (transport) dan tahap pemasangan di lapangan
(site erection) Handling Pasca umur beton memenuhi, unit beton pracetak
dipindahkan ke storage/gudang, disusun secara vertikal dan diberi bantalan antar
unit pracetak
Transportasi dan alat angkut (pengiriman ke lapangan) Transportasi unit pracetak.
Transportasi adalah pengangkatan elemen pracetak dari pabrik ke lokasi
pemasangan. Sistem transportasi berpengaruh terhadap waktu, efisiensi konstruksi
dan biaya transport. Install /erection (pelaksanaan konstruksi) memasang unit
pracetak pada struktur, memasang joint (cast-in-site)
Metode dan jenis pelaksanaan konstruksi precast diantaranya adalah sebagai
berikut:
a) Dirakit per elemen
b) Lift – Slab system adalah pengikatan elemen lantai ke kolom dengan
menggunakan dongkrak hidrolis.
c) Slip – Form System pada sistem ini beton dituangkan diatas cetakan baja yang
dapat bergerak memanjat ke atas mengikuti penambahan ketinggian dinding
yang bersangkutan.
d) Push – Up / Jack – Block System pada sistem ini lantai teratas atap di cor
terlebih dalu kemudian diangkat ke atas dengan hidranlic – jack yang dipasang
di bawah elemen pendukung vertikal.
e) Box System konstruksi menggunakan dimensional berupa modul-modul kubus
beton.
10
2.5 Beton Prategang
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan
besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas
tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal. (ACI)
Dalam definisi lain, beton prategang merupakan beton bertulang yang telah
diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam
akibat beban kerja. (SNI 03-2847-2002)
Beton prategang juga dapat didefinisikan sebagai beton dimana tegangan tariknya
pada kondisi pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi sampai batas aman
dengan pemberian gaya tekan permanen, dan baja prategang yang digunakan untuk
keperluan ini ditarik sebelumbeton mengeras (pratarik) atau setelah beton mengeras
(pascatarik).
11
Metode ini sangat cocok bagi produksi massal. Baja prategang diberi pratarik
terhadap pengangkeran independen sebelum pengecoran beton di sekitarnya.
Sebutan pratarik berarti pemberian pratarik pada baja prategang, bukan pada
baloknya. Pemberian pratarik biasanya dilakukan di lokasi pembuatan beton
pracetak. Penggambaran sistem pemberian pratarik dapat dilihat pada Gambar.
12
2.7 Keuntungan dan Kekurangan Beton Prategang
Keuntungan beton prategang, sebagai berikut:
1. Seluruh penampang beton prategang menjadi efektif, sedangkan pada beton
bertulang biasa hanya diatas garis netral saja yang efektif.
2. Struktur beton prategang lebih ramping.
3. Struktur beton prategang tidak retak akibat beban kerja.
4. Lendutan yang lebih kecil.
5. Daya tahan terhadap karat lebih baik.
6. Penggunaan bahan yang lebih sedikit karena menggunakan bahan mutu tinggi.
Kekurangan beton prategang, sebagai berikut :
1. Diperlukan kontrol yang lebih ketat dalam proses pembuatan.
2. Kehilangan tegangan pada pemberian gaya prategang awal.
3. Diperlukan biaya tambahan untuk pengangkutan.
13
2. Half Slab
14
2.9 Plat Lantai Pracetak
Beton pracetak lantai biasa menjadi salah satu cara untuk mempercepat
waktu pelaksanaan pembangunan. Hal ini disebabkan proses pekerjaan yang
dikerjakan secara parallel. Dilihat dari segi biaya, beton pracetak lantai juga lebih
ekonomis dengan catatan bahwa produksinya dibuat hemat. Penghematan ini dapat
dilakukan dengan cara membeli beton pracetak lantai dari supplier beton pracetak
yang tidak menawarkan harga tinggi.
Kelebihan metode beton pracetak lantai :
a) Waktu pengerjaan lebih cepat karena bias difabrikasi lebih awal dan pada saat
schedule pekerjaan plat sudah tiba tinggal menginstal saja.
b) Hemat biaya bekisting dan perancah/scaffolding.
c) Hasil pekerjaan beton pracetak lantai lebih rapi karena dibuat dengan moulding
yang terstandar.
d) Dapat mendukung program penyelamatan lingkungan karena meminimalkan
penggunaan material kayu.
15
Kekurangan metode beton pracetak lantai :
a) Pada lokasi perkotaan atau jika harus melalui jalan yang sempit, proses
pengirimannya akan menemui kesulitan. Misalnya : harus dikirim pada malam
hari, harus dikirim pada malam hari, harus dikirim dengan mobil angkut kecil,
atau hanya dapat dikirim pada hari-hari tertentu jika melalui jalan kampong.
b) Poses pengerjaan beton pracetak lanatai harus melibatkan alat berat.
Urutan pengerjaan beton pracetak lantai :
a) Pembuatan shop drawing
b) Pembuatan moulding
c) Perakitan besi tulangan
d) Pengecoran dengan beton ready mix
e) Curing
f) Transportasi
g) Install/erection
16
tulangan. Untuk menghindari adanya karat akibat angin dan air laut, besi ditutup
dengan menggunakan terpal. Selain itu disiapkan scupper juga dan pipa PVC.
Untuk mengetahui posisi dan elevasi pembesian, dilakukan pengukuran, dengan
menggunakan teodalit dan waterpass. Yang pertama dipasang adalah tulangan
dalam arah lebar jembatan kemudian dalam arah memanjang. Selanjutnya adalah
pembesian pembatas jembatan pada bagian tepi. Sebagai proses terakhir pembesian
dilakukan pemasangan dudukan untuk kanal dan bajaWF yang berfungsi untuk
memudahkan pelaksanaan pengecoran dan menghindarkan terinjaknya tulangan
pada saat pengecoran.
17
diperuntukkan untuk keindahan, yang terlihat dari luar untuk ditampilkan, jelas
lebih sulit dibanding produk precast yang sekedar untuk komponen struktur saja.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan, misalnya : ketahanan terhadap cuaca (tidak
retak, keramik lepas atau berubah warna), kebocoran terhadap air hujan (teknologi
karet sealant, seperti yang terpasang pada pintu mobil), presisi yang tinggi, juga
detail yang benar dari takikan-takikan yang dibuat agar air yang menimpanya
selama bertahun-tahun tidak meninggalkan jejak yang terlihat dari luar, juga detail
sambungan dengan bangunan utamanya, bagaimana mengantisipasi deformasi
bangunan yang timbul ketika ada gempa dan lain-lain tanpa mengalami degradasi
kinerja dan lainnya.
Beton Pracetak ini yaitu beton yang dibuat dibawah pengawasan pabrik/factory,
dan dipasang / install kelapangan/site setelah beton cukup umur:
• Beton Pracetak dapat diberi tulangan ataupun prategang
• Kondisi sekarang sebagian besar bangunan memakai sistem pracetak ; high-rise
building, jembatan, stadion, apartemen, dan lain-lain.
Seluruh atau sebagian dari elemen struktur yang dicetak pada satu tempat
tertentu baik yang berada dilingkungan proyek maupun jauh dari proyek (pabrik)
yang kemudian akan dipasang pada strukturnya. Proses beton precast dilakukan di
pabrik biasanya dengan melalui produksi masal secara berulang dengan bentuk dan
ukuran sesuai dengan pemesanan. Harga beton precast cenderung mahal karena
harga cetakannya yang terbuat dari plat baja. Karena proses pengecorannya di
tempat khusus (bengkel frabrikasi), maka mutunya dapat terjaga dengan baik.
Tetapi agar dapat menghasilkan keuntungan, maka beton pra-cetak hanya akan
diproduksi jika jumlah bentuk typical-nya mencapai angka minimum tertentu,
sehingga tercapai break-event-point -nya. Bentuk typical yang dimaksud adalah
bentuk-bentuk yang repetitif, dalam jumlah besar.
18
subkontraktor yang sudah ahli dan berpengalaman, dikarenakan sangat rumit dalam
pengerjaannya, sehingga saat hasil produk nanti dipasang di bangunan tidak terjadi
kesalahan,
Keuntungan Konstruksi :
• Mengurangi tenaga kerja di lapangan
• Kecepatan instalasi
• Akses ke lantai atas selanjutnya lebih cepat
• Cara aman akses dari lantai ke lantai sehingga meningkatkan keselamatan
kerja
19
2.12 Pemasangan Dinding Precast
• Sebelum precast panel dinaikkan dengan menggunakan tower crane ke lokasi
pemasangan, alat bantu seperti chain block, adjustable dan tekel harus
dipersiapkan terlebih dahulu.
• Tekel digantung dengan menggunakan chain block dan dikaitkan pada lift hook
yang tertanam pada struktur.
• Setelah semua peralatan dipersiapkan, dilakukan pemasangan embeded untuk
sambungan precast panel dengan lantai di lokasi pemasangan.
• Precast panel dinaikkan ke lokasi dengan menggunakan tower crane.
• Setelah sampai pada lokasi yang dimaksud, precast panel kemudian
dipindahkan dari tower crane ke tekel.
• Precast panel kemudian disetel/disetting dengan menggunakan tekel dan
adjustable. Setelah didapat settingan precast panel yang tepat, dipasang
dynabolt pada embeded dengan cara pengelasan.
• Apabila pengelasan telah selesai, maka dilakukan pengecekan kembali apakah
posisi panel precast tidak berubah setelah dilas pada joint-joint conection.
• Setelah semua pekerjaan selesai, tekel yang digunakan untuk menggantung
precast panel dilepas dan dipindahkan ke lokasi pemasangan precast panel
berikutnya.
1. Penggangkutan dinding precast dari mobil dengan tower crane
20
3. Sambungan antara precast dan plat lantai dengan embedded plate
21
6. Embedded plate yang sudah terpasang
22
Pemasangan embedded harus dilakukan secara teliti, karena sangat
mempengaruhi pekerjaan pemasangan dinding beton precast. Pemasangan
embedded ini terletak pada bagian dasar balok dengan pelat baja yang
menyentuh bekisting balok. Dalam 1 (satu) bentang balok, dipasang
embedded sebanyak 2 (dua) buah.
23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Precast Concrete/Beton pracetak adalah suatu metode percetakan
komponen secara mekanisasi dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktu
pengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum dipasang
Kelebihan metode beton pracetak lantai :
e) Waktu pengerjaan lebih cepat karena bias difabrikasi lebih awal dan pada saat
schedule pekerjaan plat sudah tiba tinggal menginstal saja.
f) Hemat biaya bekisting dan perancah/scaffolding.
g) Hasil pekerjaan beton pracetak lantai lebih rapi karena dibuat dengan moulding
yang terstandar.
h) Dapat mendukung program penyelamatan lingkungan karena meminimalkan
penggunaan material kayu.
24
DAFTAR PUSTAKA
1. http://kunjunganwikabeton.blogspot.com/2016/11/proses-produksi-beton-
pracetak.html
2. http://bestananda.blogspot.com/2016/08/metode-pemasangan-tangga-
precast.html
3. https://dokumen.tips/documents/metode-tangga-precast-bahana-2.html
4. https://dokumen.tips/documents/pelat-jembatan-precast.html
5. http://catatan-insinyur.blogspot.com/2017/05/teknik-pemasangan-dinding-
precast.html
25