Anda di halaman 1dari 38

Perhitungan Volume

Fungsi Perhitungan Volume dalam Perhitungan


Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Quantity Harga
Estimating Bahan +
(Perkiraan
Volume)
Upah

Analisa Rencana
Harga Anggaran
Satuan Biaya (RAB)
RAB (Dari Form Rekapitulasi)

Biaya
Total
(RAB)
Perhitungan Biaya Setiap Pekerjaan

Rekapitulasi Biaya Pekerjaan


Form Analisa Harga Satuan

Harga Satuan
Pekerjaan
Form Harga Bahan dan Upah

Harga Bahan
PRINSIP PERHITUNGAN VOLUME

 Volume pekerjaan dihitung sebagai dasar dalam menentukan


estimasi biaya (langsung) dan waktu.
 Volume adalah banyaknya macam pekerjaan atau bahan
dengan satuan bermacam-macam. Misal: m’, m2, m3, buah
(bh), unit, lump sum (LS).
 Volume dihitung menurut satuan dan harga satuan, sehingga
dimensi keduanya harus cocok.
 Contoh : Kalau harga satuan memekai Rp/m2, maka
volume dihitung dengan satuan m2. Sedangkan kalau
harga satuan Rp/m3, maka kuantitasnya dihitung dengan
m3.
 Volume dihitung berdasarkan gambar perencanaan dengan
memperhatikan skala gambar.
Yang Harus Dipahami dalam
Menghitung Volume

 Memahami gambar perencanaan.


 Menyusun uraian pekerjaan (WBS) →
dipakai sebagai acuan menghitung
volume.
Contoh Jenis Pekerjaan yang Dihitung Volumenya
(Contoh: Pembangunan Rumah Sederhana)

1. Pekerjaan Persiapan, Galian dan Urugan


2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Struktur (Beton bertulang)
4. Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran
5. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
6. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
7. Pekerjaan Plafon, Lantai dan Finishing
8. Pekerjaan Sanitasi dan Elektrikal
Memakai Lembar Pengukuran Volume
Timesing Dimension Squaring Description

Sumber : Asiyanto, 2003, Construction Project Cost Management

Catatan :
1. Timesing : banyaknya elemen yang dimensinya sama
2. Dimension : dimensi dari elemen
3. Squaring : kuantitas elemen
4. Description : keterangan elemen yang diukur
Contoh Pengisian Formulir
Timesing Dimension Squaring Description

3/ 22,00 66,00 Pipa baja 3


------- inci
15/ 10,00 600,00 Pasangan
4,00 bata 15 cm
-----------------
2/10/ 12,00 288,00 Beton lantai
12,00
0,10
------------------
Sumber : Asiyanto, 2003
Arti formulir tersebut :
 Pipa baja 3 inci, mempunyai panjang 22,00 m, sebanyak
3 buah, sehingga squaringnya 3x22,00 m = 66,00 m
 Pasangan bata setebal 15 cm, mempunyai ukuran panjang 10
m x lebar 4 m, sebanyak 15 buah, sehingga squaringnya
adalah 15x10x4 m2 = 600 m2
 Plat lantai beton, dengan ukuran panjang 12 m, lebar 12 m,
dan tebal 0,10 m, sebanyak 10 buah, di 2 tempat, sehingga
squaringnya 2x10x12x12x0,10 m3 = 288,00 m3.

Catatan : perhitungan ukuran dan jumlah dari setiap elemen diambil dari
gambar perencanaan (construction drawing) atau gambar pelaksanaan
(shop drawing)
1. Pekerjaan Persiapan, Galian dan Urugan
Terdiri dari beberapa sub item pekerjaan

1. Persiapan lahan
2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank.
3. Galian tanah dan Pondasi
4. Urugan Pasir dan Tanah
a. Urugan pasir di bawah pondasi
b. Urugan pasir di bawah lantai
c. Urugan tanah kembali sisi pondasi
d. Urugan tanah untuk peninggian lantai
Dimensi Pek. Galian Pondasi

 Untuk rumah sederhana, biasanya berupa pekerjaan pondasi batu


kali.
b

Volume = a x t
t

a
1600
Cement
paste

Mason
wall

400

e.g. excavation for strip footing for brick building


DIMENSION DESCRIPTION
1 2 3
52.80 Soil excavation less than 1.5 m from
1.30 surface, backfilled and compacted,
1.50 leveled the surface, excess soil
------ disposed off.
102.96 103 m3

52.80 Soil excavation more than 1.5 m but


1.30 less than 3.0 m deep, backfilled,
0.50 compacted, leveled the surface, excess
------ soil disposed off.
34.32 34.3 m3
Columns under “DIMENSION”
1-No. of units, 2- Dimensions, 3-generated
quantity
Dimensi Pek. Beton Struktur
 Volume kolom dihitung penuh.
 Volume plat dihitung seluruh luasan dikurangi bagian
yang termasuk dalam kolom.
 Volume balok panjang balok dikurangi dengan
bagian yang termasuk dalam kolom, tinggi balok
dikurangi dengan tebal plat.
 Volume balok induk dan balok anak yang
berpotongan, yang dihitung menerus adalah balok
induknya.
Contoh Perhitungan Kaki Pondasi
e.g. Pad Footing , 12 numbers
(Note: different building from excavation example)

50 mm (1:9)
Column stump
Foundation RC
(1:2:4 – 20 mm agg.)

12 nos.
DIMENSION DESCRIPTION
12/ RC (1:2:4 – 20 mm agg.) for foundation
0.750 footing (Area A)
0.085
0.250
------
0.191 0.191 m3 (i.e. 12x0.75x0.085x0.25)

12/ 0.700 RC (1:2:4 – 20 mm agg.) for foundation


0.065 footing (Area B)
0.250
------
0.137 Total 0.328 m3

12/ 0.750 50 mm lean concrete (1:9)


0.085
-------
0.765(A) (Area A)
0.700
0.065
-------
0.546 (B) 1.311 m2 (Total A+B)
STEEL REBAR -footing
DIMENSION DESCRIPTION

R20

1250 mm cover 37.5 mm

Length = W – cover + bend


= 1.250 – 2(0.0375) + 2(5)(0.020)
= 1.375 Assume bend =5Φ

10/ (10 locations) 20 mm ø mild rebar in foundation footing


2/ (2 ways)
6/ (6 units each way)
1.38
------
165.60 165.50 m.
Bekisting

FOUNDATION
COLUMN

FOUNDATION
FOOTING

FOUNDATION
COLUMN

NO. OF FOOTING = 10
Bekisting-sisi alas bagian pondasi
DIMENSION DESCRIPTION
300

1200

1200

Length = 4W = 4(1.200) = 4.800 m

10/ Formwork for foundation footing side.


4.800
0.300
------
14.40 14.40 m2.
DIMENSION DESCRIPTION

200

Plan view
400

1500

Section

Length = 2(W + D) = 2(0.200 + 0.400) = 1.200 m

10/ Formwork for foundation column side.


1.200
1.500
------
18.00 18.00 m2.
 Pekerjaan Atap
Penampang kuda-kuda 8/12 dengan panjang 123 m’,
V = 0,12 m x 0,08 m x 123 m’ = 1,20 m3

Anda mungkin juga menyukai