Anda di halaman 1dari 28

PERHITUNGAN GAYA GESER DASAR

HORISONTAL TOTAL AKIBAT GEMPA


CONTOH PERHITUNGAN
 DENAH
A B C D E
IV
5,00

III

5,00

II
5,00
I

5,00 5,00 5,00 5,00


 PORTAL ARAH X (I, II, III, IV)
5
3,60
4
3,60
3
3,60
2
3,60
1
3,60
A B C D E

5,00 5,00 5,00 5,00


 PORTAL ARAH Y (A, B, C, D, E)
5
3,60
4
3,60
3
3,60
2
3,60
1
3,60
I II III IV

5,00 5,00 5,00


DATA-DATA:
Struktur beton bertulang
fc’ = 20 MPa
fy = 240 Mpa
Fungsi bangunan = Kantor
Lokasi bangunan = .... (wilayah 3)
Kondisi tanah = tanah lunak
Dimensi balok = 30/45 cm
Dimensi kolom = 45/45 cm
Tebal pelat = 12 cm
Tebal dinding= ½ batu
PERATURAN YANG DIPAKAI
1. Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Rumah dan Gedung 1987
2. Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton
Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang
untuk Gedung 1983
3. Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah
dan Gedung SNI 1727-1989F
4. Standar Tata Cara Pehitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung SKSNI T 15-1991-03
A. BERAT BANGUNAN TOTAL (Wt)
a) Berat Lantai 5
BEBAN MATI:
• Plat = (20 m × 15 m) × 0,12 m × 2400 kg/m3 = 86400 kg
• Balok = (4 × 20m + 5 × 15m) 0,30 × 0,45 × 2400 kg/m3= 50220 kg
• Kolom = 20 × 1,8 × 0,45 × 0,45 × 2400 kg/m3 = 17496 kg
• Dinding = 85 × 1,8 × 250 kg/m2 = 38250 kg
• Plafon = 20 × 15 × (11 + 7) kg/m2 = 5400 kg
Wm5 = 197766 kg
BEBAN HIDUP:
qh atap = 100 kg/m2
Koefisien reduksi = 0,3
Wh5 = 0,3 × (20 × 15 × 100) = 9000 kg
Beban total lantai 5 (W5) = Wm5 + Wh5 = 206766 kg
BERAT BANGUNAN TOTAL.......
b) Berat Lantai 4
BEBAN MATI:
• Plat = (20m × 15m) × 0,12m × 2400 kg/m3 = 86400 kg
• Balok = (4 × 20 + 5 × 15) 0,30 × 0,45 × 2400 kg/m3 = 50220 kg
• Kolom = 20 × 3,6 × 0,45 × 0,45 × 2400 kg/m3 = 34992 kg
• Dinding = 85 × 3,6 × 250 kg/m2 = 76500 kg
• Spesi = 20 × 15 × 21 kg/m2 = 6300 kg
• Tegel = 20 × 15 × 24 kg/m2 = 7200 kg
• Plafon = 20 × 15 × (11 + 7) kg/m2 = 5400 kg
Wm4 = 267012 kg
BEBAN HIDUP:
qh lantai = 250 kg/m2
Koefisien reduksi = 0,3
Wh4 = 0,3 × (20 × 15 × 250) = 22500 kg
Beban total lantai 4 (W4) = Wm4 + Wh4 = 289512 kg
Berat total bangunan
c) Berat Lantai 3, 2, 1 sama dengan lantai 4
= 289512 kg

Berat total bangunan (Wt)


= W1 + W2 + W3 + W4 + W5
= 4(289512 kg) + 206766 kg
= 1364814 kg
B. WAKTU GETAR BANGUNAN (T)
Waktu getar alami bangunan dapat dihitung
dengan rumus empiris:

Tx  Ty  0,06 H 34

H  5  3,6  18 m
Tx  Ty  0,06(18) 3 4
 0,524 detik
T1 <  n = 0.18* 5 = 0.9……….OK !
0.20 0.20
0.05
C  (T anah keras) 0.15
0.13 T
0.10 0.12
0.08
0.05

C. KOEFISIEN GEMPA DASAR (C)


0.04

0 0.2 0.5 0.6 1.0 2.0 3.0 0


Koefisien gempa dasar C diperoleh dari
T gambar dibawah ini:

Wilayah Gempa 3 0.85

0.75
0.75
C  (T anah lunak ) 0.70
T

0.33 0.60
C  (T anah sedang)
0.55 T
0.23
0.45 C  (T anah keras)
T
C C
0.34
0.30 0.28
0.23
0.24
0.18

0 0.2 0.5 0.6 1.0 2.0 3.0 0


T

Untuk Tx = Ty = 0,524 detik zone 3 dan jenis tanah lunak, diperoleh nilai C = 0,75
0.90
Wilayah Gempa 5 0.95
0.90
0.83 0.90
C  ( Tanah lun ak ) 0.83
D. FAKTOR KEUTAMAAN (I)

Untuk bangunan kantor diperoleh nilai I = 1,0

E. Daktilitas struktur bangunan dan


pembebanan gempa nominal

Untuk struktur gedung dengan taraf kinerja Daktail


Penuh = 8,5
E. GAYA GESER HORISONTAL TOTAL AKIBAT
GEMPA

Gaya geser horisontal total akibat gempa


dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
C1 I
V  Wt
R

= ((0,75 × 1,0 )/8.5)× 1364814 kg


= 120424,765 kg ≈ 120425 kg
Faktor Keutamaan struktur (I)
Tabel 1 Faktor Keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan
bangunan Kategori gedung Faktor Keutamaan

I1 I2 I

Gedung umum seperti untuk penghunian, 1,0 1,0 1,0


perniagaan dan perkantoran
Monumen dan bangunan monumental 1,0 1,6 1,6
Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, 1,4 1,0 1,4
instalasi air bersih, pembangkit tenaga listrik,
pusat penyelamatan dalam keadaan darurat,
fasilitas radio dan televisi.

Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya 1,6 1,0 1,6


seperti gas, produk minyak bumi, asam, bahan
beracun.
Cerobong, tangki di atas menara 1,5 1,0 1,5
Daktilitas struktur bangunan dan
pembebanan gempa nominal
Taraf kinerja struktur gedung  R
pers.( 6)
Elastik penuh 1,0 1,6
1,5 2,4
Daktail parsial 2,0 3,2
2,5 4,0
3,0 4,8
3,5 5,6
4,0 6,4
4,5 7,2
5,0 8,0
Daktail penuh 5,3 8,5
Tabel 8 Koefisien  yang membatasi waktu
getar alami Fundamental struktur gedung

Wilayah Gempa 
1 0,20
2 0,19
3 0,18
4 0,17
5 0,16
6 0,15
F. DISTRIBUSI GAYA GESER HORISONTAL TOTAL
AKIBAT GEMPA KE SEPANJANG TINGGI
GEDUNG
Arah X Arah Y
H/A = 18/20 = 0,9 < 3 H/B = 18/15 = 1,2 < 3

Wi  hi Wi  hi
Fi , x  Vx Fi , y  Vy
 (Wi  hi)  (Wi  hi)
Dengan,
Fi = gaya geser horisontal akibat gempa pada lantai ke-i
hi = tinggi lantai ke-i terhadap lantai dasar
Vx,y = gaya geser horisontal total akibat gempa untuk arah X
atau Y
A, B= panjang sisi bangunan dalam arah X dan Y
Distribusi gaya geser dasar horisontal total akibat gempa ke
sepanjang tinggi gedung dalam arah X dan Y untuk tiap portal

hi Wi Wi.hi Fix.y
Untuk tiap
portal
TINGKAT (m) (t) (tm) Total
1/4 Fix 1/5 Fiy
(t)
(t) (t)
5 18 206.77 3721.86 31.69 7.922 6.338
4 14.4 289.51 4168.94 35.49 8.874 7.099
3 10.8 289.51 3126.71 26.62 6.655 5.324
2 7.2 289.51 2084.47 17.75 4.437 3.549
1 3.6 289.51 1042.24 8.87 2.218 1.775
∑ 14144.22 120.43 30.106 24.085
Distribusi beban gempa untuk portal
arah X
 PORTAL ARAH X
7.992 T 5

8.874 T
4

6.655 T
3

4.437 T 2

2.218 T
1

A B C D E
Distribusi beban gempa untuk
portal arah Y
 PORTAL ARAH Y
6.338 T
5

7.099 T
4

5.324 T
3

3.549 T
2

1.775 T
1

I II III IV
1. Beban Mati (Dead Loads)
Beban mati adalah segala sesuatu bagian struktur
yang bersifat tetap, termasuk dalam hal ini berat
sendiri struktur.
Contoh: berat sendiri balok, kolom, pelat lantai dan
dinding, atap, jendela, plumbing, peralatan
elektrikal, dan lain sebagainya.
Dalam menghitung beban mati, harus disesuaikan
dengan berat sendiri dari bahan-bahan bangunan
penting dan dari beberapa komponen bangunan
tersebut.
Berat sendiri bahan bangunan dan komponen
bangunan harus diambil menurut tabel 2.1 buku
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
1983
Berat Sendiri
Bahan Bangunan:
Baja = 7850 kg/m3
Batu alam = 2600 kg/m3
Beton bertulang = 2400 kg/m3
Kayu kelas I = 1000 kg/m3
Pasangan bata merah = 1700 kg/m3
Komponen Bangunan:
Berat Sendiri
Adukan, per cm tebal:
- Dari semen = 21 kg/m2
- Dari kapur, semen merah/tras = 17 kg/m2
Dinding pasangan bata merah:
- Satu batu = 450 kg/m2
- Setengah batu = 250 kg/m2
Langit-langit dan dinding(termasuk rusuk-rusuknya, tanpa
penggantung langit-langit atau pengaku), terdiri dari:
- Semen asbes, dengan tebal 4 mm = 11 kg/m2
- Kaca dengan tebal 3-4 mm = 10 kg/m2
Penggantung langit-langit dari kayu = 7 kg/m2
Penutup atap genteng = 50 kg/m2
Penutup atap seng = 10 kg/m2
Bebab Hidup pada Lantai
Beban hidup pada lantai gedung harus diambil menurut
tabel 3.1 PPIG 1983
Contoh:
a. Lantai dan tangga rumah tinggal = 200 kg/m2
b. Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko,
restoran, hotel asrama, rumah sakit = 250 kg/m2
c. Lantai ruang olah raga = 400 kg/m2
d. Tangga, bordes & gang (b) = 300 kg/m2
Beban Hidup Atap
1) Beban hidup pada atap yang dapat dicapai oleh orang,
harus diambil minimum sebesar 100 kg/m2
2) Beban hidup pada atap yang tidak dapat dicapai dan
dibebani oleh orang,harus diambil yang paling
menentukan di antara 2 macam pembebanan
sesuai pasal 3.2 (2) Buku PPGI 1983
a. Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari
beban air hujan sebesar (40 – 0,8α) kg/m2
b. Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau
seorang pemadam kebakaran dengan
peralatannya sebesar minimum 100 kg
Reduksi Beban Hidup
Pada perencanaan sistem struktur penahan gempa,
maka beban hidup yang diperhitungkan harus dikalikan
dengan suatu koefisien reduksi sesuai dengan
penggunaan gedung tersebut. Nilai koefisien reduksi
beban hidup diambil menurut tabel 3.3 buku PPGI 1983
antara lain:
- Perumahan/penghunian = 0,30
- Pendidikan = 0,50
- Pertemuan umum = 0,50
- Kantor = 0,30
- Perdagangan = 0,80
- Industri = 0,90

Anda mungkin juga menyukai