Pada Sistem Klasifikasi AASHTO dikembangkan dalam tahun 1929 sebagai Public Road
Administration Classification System. Sistem ini sudah mengalami beberapa perbaikan.
Klasifikasi ini didasarkan pada kriteria dibawah ini:
a) Ukuaran butir :
Kerikil: bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter 75 mm dan yang tertahan di ayakan
No.20 (2 mm).
Pasir: bagian tanah yang lolos ayakan No 10 (2 mm) dan yang tertahan pada ayakan No. 200
(0,075 mm).
Lanau dan lempung: bagian tanah yang lolos ayakan No. 200.
Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempumyai indeks
plastisitas sebesar 10atau kurang. Nama berlempung dipakai bila mana bagian-bagian yang halus
dari tanah mempunyai indeks plastik sebesar 11 atau lebih.
b) Apabila batuan ( ukurannya lebih besar dari 75mm) ditemukan didalam contoh tanah yang
akan ditentukan klasifikasi tanahnya , maka batuan-batuan tersebut harus dikeluarkan terlebih
dahulu. Tetapi persentase dari batuan yang dikeluarkan tersebut harus dicatat.
Kedua sistem klasifikasi, AASHTO dan Unified, adalah didasarkan pada tekstur dan plastisitas
tanah. Juga kedua sistem tersebut membagi tanah dalam dua kategori pokok, yaitu: berbutir kasar
(coarse-grained) dan berbutir halus ( fine-grained), yang dipisahkan oleh ayakan No. 200.
Menurut sistem AASHTO, suatu tanah dianggap sebagai tanah berbutir halus bilamana lebih dari
35% lolos ayakan No. 200. Menurut sistem Unified, suatu tanah dianggap sebagai tanh berbutir
halus apabila lebih dari 50% lolos ayakan No. 200. Suatu tanah berbutir kasar yang megandung
kira-kira 35% butiran halus akan bersifat seperti material berbutir halus.
Kesimpulannya:
Dari A-1 sampai A-7, makin ke bawah makin halus ukuran butirannya dan makin ke bawah
makin plastis.
Untuk menilai kualitas tanah sebagai bahan subgrade jalan raya dapat ditentukan dengan
angka indeks kelompok (Group Index = GI) yang menentukan kelompok dan sub kelompok
tanah.
Indeks kelompok dapat dihitung dengan persamaan :
GI = (F 35) [0,2 + 0,005 (LL 40)] + 0,01 (F 15) (PI 10) (2.15)
keterangan :
F = persentase butir yang lolos ayakan No. 200.
LL = batas cair
PI = indeks plastisitas
Pada umumnya, kualitas tanah yang digunakan untuk bahan tanah dasar dapat dinyatakan
sebagai kebalikan dari harga indeks group.