2011 2011
8.1 Tujuan Percobaan Mengamati aliran didasarkan atas pemakaian persamaan Bernouli untuk aliran di bawah pintu. 8.2 Alat alat yang Digunakan 1. Flume beserta perlengkapanya 2. Model pintu sorong untuk megalirkan aliran 3. Alat ukur Parshall 4. Penggaris / roll meter 5. Waterpass
y0
He y1 ycr
Q Cd b y 2gHe
dimana : Cd = Koefisien debit b = Lebar bukaan pintu (m)
2011 2011
y0 y y1 V
= tinggi air di depan pintu terhadap as bukaan (m) = tinggi air di hulu (sebelum pintu sorong) (m) = tinggi air di hilir ( setelah pintu sorong ) (m)
He = tinggi energi di depan pintu = y0 + V2 / 2g (m) = Kecepatan aliran di depan pintu (m/dt) Ada dua macam aliran yang dapat terjadi lewat di bawah pintu. Pertama aliran bebas, dapat dilihat dengan terjadinya loncatan air di belakang pintu. Kedua aliran tidak bebas, dimana loncatan air tidak terjadi dan tinggi muka air di belakang pintu > tinggi bukaan pintu (pintu tenggelam). Untuk aliran bebas berlaku persamaan debit di atas. Sedang untuk aliran tidak bebas, persamaan di atas tidak berlaku, harus diturunkan dari persamaan Bernoulli. Untuk w = 3 inci 1m y0 V Qt Cd = 3,28 ft = y - 1/2 yct = (2.g.He)0.5 = b.Yct.(2.g.He)0.5 = Qparshall / Qteoritis Qparshall = 0,992 . Ha1,547 (ft3/dt)
NB : Dalam perhitungan debit dipergunakan He karena kita memperhitungkan adanya kecepatan awal di hulu saluran.
76
2011 2011
* PersamaanBernoulli P0
V0 P V Yo 1 1 Y1 2g 2g
2 2
V1 2 g (Y0 Y1 ) V0
2
2 2
Y0 .V0 2 2 g (Y0 Y1 ) V0 Y1
2 2 2
Y0 .V0 Y1 {2 g (Y0 Y1 ) V0 } V0
2
2 g .Y1 (Y0 Y1 )
2
(Y0 Y1 )
2 2
V0
2
2 g .Y1 Y0 Y1 2 g .Y1 Y0 Y1
2
V0
77
2011 2011
8.4 Prosedur Percobaan 1. Atur dasar flume dalam kedudukan horisontal. 2. Letakkan model pintu sorong pada flume yang akan digunakan (dilakukan oleh petugas). 3. Ukur dimensi bukaan pintu ( dalam percobaan ini bukaan pintu selalu tetap untuk semua debit ) 4. Alirkan air lewat pintu dengan debit tertentu dan buat kondisi aliran bebas dengan cara mengatur tinggi bukaan tail gate. 5. Ukur tinggi muka air di depan dan di belakang pintu tersebut. Masing-masing dilakukan 5 kali. 6. Ukur debit percobaan ini dengan alat ukur Parshall ( tanpa skotbalk ) dengan prosedur seperti pada pengukuran debit dengan alat parshall. 7. Ulangi percobaan ini dengan debit yang berbeda minimum 5 kali.
8.5 Tugas 1. Nyatakan hubungan antara tinggi muka air di depan pintu yo dengan debit lewat bawah pintu Q untuk aliran bebas 2. Nyatakan hubungan antara rasio y dan yo dengan koefisien debit Cd untuk aliran bebas 3. Nyatakan hubungan antara rasio y dan yo dengan koefisien koreksi debit Cs untuk aliran tak bebas 4. Gambar garis energi pada setiap percobaan debit
8.6 Data data Percobaan ycr b g = 5 cm = 46 cm = 9,81 m/dt2 Data Pengukuran Aliran di bawah Pintu
Percobaan Aliran Bebas y(cm) 27.5 27.5 I 28 27.5 27.5 II 24 22.5 y1(cm) 3.5 3 3.1 4 3.5 3.5 2.9 78
= 0,05 m = 0,46 m
2011 2011
22.5 23 23 18 18 III 17.5 17.5 18 13 13 IV 12 11.5 11.5 10.5 10.5 V 10.5 10.5 10.5 Ha (inchi) 10.9 11.2 I 11.5 11.7 11.8 12.2 11.9 II 11.8 11.75 11.6 11.5 11.3 III 11.1 11 10.95 10.6 10.5 IV 10.3 10 9.8 9.3 V 9.1 9 8.9 Ha (feet) 0.90797 0.93296 0.95795 0.97461 0.98294 1.01626 0.99127 0.98294 0.978775 0.96628 0.95795 0.94129 0.92463 0.9163 0.912135 0.88298 0.87465 0.85799 0.833 0.81634 0.77469 0.75803 0.7497 0.74137
3.8 3.2 4.5 3.2 2.8 3.7 3.3 4.5 3 2 3.4 3.9 3.8 2.9 3 3.2 3.7 3.6
2011 2011
8.8
0.73304
19.85
11.42 =0.952 ft 12
Q = 0,992 x 0,952 1,547 =0.919 ft3/dt = 0,026 m3/dt
Untuk percobaan aliran bawah pintu Tinggi muka air rata-rata dihulu (y) : 27,6 cm Tinggi muka air rata-rata dihilir (y1) : 3,4 cm y0 = y 0,5 (yct) = 27.6 0,5 (5) = 25,1 cm = 0.251 m V= He = 0,251 +
2gY0 =
2. Mencari Koefisien Koreksi Debit (Cs) untuk Percobaan 1 : Qaliran bawah pintu = Cd b y 2gHe =0.36 x 0,46 x 0,05 x = 0.026m3/dt Q percobaan Parshall = 0.026 m3/dt
2(9,81)(0,502)
2011 2011
V1
Sehingga dengan cara yang sama untuk Perhitungan debit yang lain didapatkan pada tabel perhitungan sebagai berikut:
perc I II III IV V ha (ft) 0.951 0.987 0.930 0.853 0.751 Q parshall (f /dt) 0.918 0.972 0.887 0.776 0.637
t3
perc I II III IV V
Cs
perc I II III IV V
81
2011 2011
y/yo
1.2
III
1.1
Cd 0.30
0.40
0.50
1.25
IV
y/yo
1.2
III II
Cs
82
2011 2011
Percobaan I
Y1 = 0.034 m
Percobaan II
Y1 = 0.036 m
Percobaan III
83
2011 2011
V /2g = 0.005 m
Z = 0..024 m
Y1 = 0.035 m
PercobaanIV
Z = 0.014 m
V /2g = 0.008 m
2
Y1 = 0.032 m
84
2011 2011
PercobaanV
V /2g = 0.007 m
Z = 0.006m
V1 /2g = 0.073 m
Y = 0.105 m
Y1 = 0.033 m
2.Besarnya koefisien pengaliran (Cd) dalam percobaan ini didapat dengan cara mengkalibrasikan alat ukur parshall dengan alat ukur aliran dibawah pintu. 3. Koefisien pengaliran (Cd) ini merupakan perbandingan antara Qactual (dari alat ukur Pharshall) dengan Qteoritis (dari perumusan). Harga Cd yang diperoleh tidak konstan. Hal ini membuktikan adanya perbedaan antara Qactual dengan Qteoritis ini karena pada perhitungan teoritis tidak diperhitungkan kehilangan energi akibat geseran yang terjadi dan akibat perubahan bentuk penampang saluran. 4. Semakin tinggi muka air di depan ambang pintu maka semakin besar pula debit yang mengalir, karena dengan bertambahnya tekanan maka kecepatan juga akan bertambah.
85