Anda di halaman 1dari 7

MENGHITUNG GAYA BATANG METODE CREMONA

Soal : Gambarkan gaya-gaya batang konstruksi berikut dengan menggunakan metode cremona
P2=30 TON

P4=20 TON

3m

P1=10 TON P3=15 TON

3m 3m 3m 3m

1. Mencari Reaksi Perletakan


Pada konstruksi diatas dapat dilihat terdapat gaya horizontal, dan tumpuan yang digunakan
ialah sendi – rol dengan kata lain, pada
• Titik A terdapat reaksi vertikal dan horizontal (tumpuan sendi)  Va dan Ha
• Titik B terdapat reaksi vertikal saja (tumpuan rol) Vb

P2=30 TON

P4=20 TON

Ha
A B
P1=10 TON P3=15 TON

Va Vb

Langkah selanjutnya ialah menggambar menggunakan skala, saya mencoba memakai


program autocad untuk memudahkan penggambaran. Skala yang digunakan ada 2, skala
gambar dan skala gaya;
Misalkan, skala gambar 1cm : 1 m dan skala gaya 1 cm : 10 ton (optional)

CREATED BY : SALMA ST ZAKIAH


7.PERPANJANG
GARIS R
HINGGA
MENYENTUH
GARIS KERJA
VB (TITIK E)

8. TARIK GARIS
DARI TITIK E
KE TITIK A
(DIDAPAT
GARIS M)
PATOKAN
GARIS REAKSI
(DETAIL A)

5. BEBAN P4
DIHIMPIT GARIS
4 & 5, GARIS 4
DIPERPANJANG


2. TARIK GARIS
SEMBARANG
6. PINDAHKAN DISATU TITIK
GARIS R DARI LALU
HUBUNGKAN KE
(KET.1)
GARIS BEBAN
ANTARA
DAN BERI NAMA
PERTEMUAN (1 2 3 )
GARIS 5&1
(DETAIL D)

1. MEMBUAT
4. P1 DIHIMPIT 9. PINDAHKAN GARIS M GARIS BEBAN
GARIS 1 & 2 (KET (P1,P2,P3,P4 DAN R)
HINGGA MENYENTUH
2) PINDAHKAN SESUAI SKALA
PANGKAL P1 UKUR
GARIS 1 &2 KE 3. GAMBAR
CREATED BY : SALMA BESARNYA
ST ZAKIAH VA,VB DAN
GARIS KERJA P1 GARIS KERJA HA DIKALI SKALA
SETIAP BEBAN


HASIL GRAFIS
VA = 31.25 TON
VB = 23.75 TON
CREATED BY : SALMA ST ZAKIAH
HA = 20 TON
2. Mencari Gaya-Gaya Batang
Dari hasil grafis sebelumnya, didapat nilai Va=31.25 ton, Vb=23.75 ton dan Ha=20 ton.
Selanjutnya untuk mencari gaya-gaya batang dengan metode cremona ialah
• Gambar Reaksi dan Beban dengan skala mengikuti arah jarum jam
Berarti urutan disini ialah Va, Ha, P2, Vb, P3 dan P1

Jika benar, maka garis akan kembali lagi ke titik semula.


• Memberi nama batang dan titik simpul.
Untuk memudahkan, beri nama batang sesuai dengan posisi batang tersebut.
Misalnya bagian batang atas (A), batang diagonal (D), batang bawah (B), dan batang
tegak (T)
P2=30 TON
C D E
A1 A2
P4=20 TON

D1 D2 D3 D4

T1 T2 T3
B1 B2 B3 B4
A B
H P1=10 TON B
G F P3=15 TON

• Membuat Polygon Gaya (Urutan Kerja)


Mencari gaya batang dimulai dari titik simpul dengan 2 gaya batang yang belum
diketahui.
Misalkan pada titik A, polygon gaya nya/ urutan kerja antara lain : Va, Ha, D1
(Belum diketahui), dan B1 (Belum diketahui)

CREATED BY : SALMA ST ZAKIAH


Titik A : Va, Ha, D1,B1 Titik H : P1, B1, T1,B2

Titik C : T1, D1, A1,D2

Untuk gaya batang yg mendekati titik, gunakan tanda – (minus)  batang tekan

Untuk gaya batang yg menjauhi titik, gunakan tanda + (plus)  batang tarik

Jika disatukan menjadi :

CREATED BY : SALMA ST ZAKIAH


Selanjutnya ukur menggunakan penggaris dan dikalikan skala, maka itulah besaran gaya-gaya
batangnya.

CREATED BY : SALMA ST ZAKIAH


Urutan Kerja/Polygon Gaya :

A. Va, Ha, D1, B1

H. P1,B1,T1,B2

C. T1,D1,A1,D2

D. A1,P2,A2,T2

G. B2,D2,T2,D3,B3

F. P3,B3,T3,B4

B. VB,B4,D4

BATANG TARIK (+) BATANG TEKAN (-)


NAMA BATANG
TON TON
D1 - 44.19
B1 11.25 -
T1 10 -
B2 11.25 -
A1 - 52.5
D2 30.05 -
A2 - 52.5
T2 30 -
D3 12.37 -
B3 23.75 -
T3 15 -
B4 23.75 -
D4 - 33.59

CREATED BY : SALMA ST ZAKIAH

Anda mungkin juga menyukai