Anda di halaman 1dari 25

Stabilitas Lereng

Menggunakan Cara Potongan


( Cara Fellenius & Bishop)
Nama Anggota Kelompok :

▪ Yogi (D1011161049)
▪ Alfry Dimaswara (D1011161089)
Metode Fellinius

▪ Analisis stabilitas Iereng cara Fellinius (1927) mengganggap gaya-


gaya yang bekerja pada sisi kanan-kiri dari sembarang irisan
mempunyai resultan nol pada arah tegak lurus bidang Iongsor.
Dengan anggapan ini, keseimbangan arah vertikal dan gaya-gaya
yang bekerja dengan memperhatikan tekanan air pori adalah :
Ni + Ui = W cos θ
Atau
Ni = W cos θ- Ui
Ni = W cos θ- ui ai ...... ( pers. 1)
Faktor Keamanan

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑠𝑜𝑟


F=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑜𝑛𝑔𝑠𝑜𝑟
σ 𝑀𝑟
F=σ
𝑀𝑑
Jika lengan momen dari berat masa tanah tiap irisan adalah R sin θ, maka :
𝑖=𝑛

෍ 𝑀𝑑 = 𝑅 ෍ 𝑊𝑖 𝑆𝑖𝑛 𝜃𝑖
𝑖=1

Dengan : R = Jari-jari Lingkaran Bidang Longsor


n = Jumlah Irisan
Wi = Berat Massa Tanah Irisan ke-i
θi = Sudut yang didefinisikan pada gambar
Dengan cara yang sama, momen yang menahan tanah akan longsor, adalah :

𝑖=𝑛

෍ 𝑀𝑟 = 𝑅 ෍( 𝑐 𝑎𝑖 + 𝑁𝑖 𝑡𝑔 𝜑 )
𝑖=1

Sehingga persamaan untuk Faktor Keamanannya menjadi,

σ𝑖=𝑛
𝑖=𝑖 ( 𝑐𝑎𝑖+𝑁𝑖 𝑡𝑔 𝜑 )
𝐹= σ𝑖=𝑛
....... (pers. 2)
𝑖=1 𝑊𝑖 𝑆𝑖𝑛 𝜃𝑖
Bila terdapat air pada lereng, tekanan air pori pada bidang longsor tidak
menambah momen akibat tanah yang akan longsor ( Md ), karena
resultan gaya akibar tekanan air pori lewat titik pusat lingkaran.
Subtitusikan Persamaan 1 ke persamaan 2, Diperoleh :
σ𝑖=𝑛
𝑖=1 𝑐𝑎𝑖+ 𝑊𝑖 cos 𝜃𝑖 −𝑢𝑖 𝑎𝑖 𝑡𝑔 𝜑
F=
σ𝑖=𝑛
𝑖−1 𝑊𝑖 𝑆𝑖𝑛 𝜃𝑖
Dengan : F = Faktor aman
c = Kohesi Tanah (kN/m²)
𝜑 = Sudut gesek dalam tanah ( derajat )
ai = panjang lengkung lingkaran pada irisan ke-i (m)
Wi = berat irisan tanah ke-i (kN)
ui = tekanan air pori pada irisan ke-i (kN/m²)
𝜃 = sudut yang didefinisikan dalam
Gambar disamping (derajat)

Metode Fellinius menghasilkan faktor aman yang


lebih rendah dari car hitungan yang lebih teliti.
Batas-batas nilai kesalahan dapat mencapai kira-
kira 5 sampai 40% tergantung dari faktor aman,
sudut pusat lingkaran yang dipilih, dan besarnya
tekanan air pori.
Contoh Soal :

Suatu tanah digali sedalam 14 m dengan


kemiringan tebing 1,5H : 1V. Sampai kedalaman
5 m di bawah permukaan, tanah mempunyai γ
= 17,7 kN/m3, c’ = 25 kN/m2, ᵩ’ = 10°. Dibawah
lapisan tersebut, tanah mempunyai γ = 19,1
kN/m3, c’ = 34 kN/m2, ᵩ’ = 24° dan tanah dalam
kondisi jenuh. Kondisi galian, lingkaran longsor
dan permukaan air freatis diperlihatkan pada
Gambar C11.5. Untuk lingkaran longsor yang
telah ditentukan, berapa faktor aman dari
lereng galian tersebut ?
Bidang longsor dibagi
dalam 8 irisan. Panjang
total dari bidang longsor
(arah horisontal) = 34,5 m,
maka tiap irisan akan
mempunyai lebar 34,5/8 =
4,31 m.
Ui=uiαi
Irisan berat Wi Θi Wi cosθi Wi sinθi Wi cosθuiαi

no (kN) (°) (kN) (kN) (kN) (kN)

1 196 -16,30 180 -55 90 90

2 519 -10,70 510 -90 225 285

3 781 1,10 780 15 310 470

4 965 10,75 945 180 365 580

5 1084 19,96 1020 370 385 635

6 991 31,31 822 515 390 465

7 721 43,90 232 500 305 230

8 232 53,00 139,6 185 78 62

2817

8a 133 58,00 71 106 4 67

1727
Cara menghitung gaya berat dan tekanan air pori di dalam tabel adalah sebagai berikut :
Misalnya untuk irisan nomor 6. Lapisan bawah mempunyai tinggi h1 = 7,4 m dan lapisan atas h2 = 5,0 m.
Tekanan air pori = 7,50 x 9,81 = 75 kN
Panjang garis longsor = 5,2 m
Gaya akibat tekanan air pori Ui = 75 x 5,2 = 390 kN
Dengan memperhatikan jari-jari dan sudut yang diapit, panjang garis DE = 5,45 m dan BE = 35,6.
Tahanan terhadap longsoran yang dikerahkan oleh komponen kohesi :
∑ ciai = 25 x 5,45 + 34 x 35,6 = 1347 kN

Tahanan terhadap longsoran oleh komponen gesekan pada kedua lapisan :


2817 x tg 24° + 67 x tg 10° = 1266 kN
1347+1266
Faktor aman F = = 1,51
1727
METODE BISHOP DISEDERHANAKAN
(SIMPLIFIED BISHOP METHOD)

▪ Metode bishop disederhanakan (bishop, 1955) menganggap bahwa gaya-gaya


yang bekerja pada sisi-sisi irisan mempunyai resultan nol pada arah vertikal.
▪ Persamaan kuat geser dalam tinjauan tegangan efektif yang dapat dikerahkan
tanah, hingga tercapainya kondisi keseimbangan batas dengan memperhatikan
faktor aman, adalah :
𝑐′ 𝑡𝑔 φ′
Ʈ = + (σ − 𝑢)
𝐹 𝐹
Dengan:
σ adalah tegangan normal total pada bidang longsor dan u adalah tekanan air pori.
▪ Untuk irisan ke-i, nilAI Ti = 𝜏 ai,. Yaitu gaya geser yang dikerahkan tanah pada bidang longsor untuk
keseimbangan batas. Kerana itu

𝒄′ 𝒂𝒊 𝒕𝒈 𝝋′
▪ T=
𝑭
+ 𝑵𝒊 − 𝒖𝒊 𝒂𝒊
𝑭

Kondisi kesimbangan momen dengan pusat rotasi O antara berat massa tanah yang akan
longsor dengan gaya geser total yang dikerahkan tanah pada dasar bidang longsor, dinyatakan oleh
persamaan (Gambar 11.12):
σ 𝑾𝒊 𝒙𝒊 = σ 𝑻𝒊 𝑹

Dengan xi adalah jarak Wi ke pusat rotasi O. Dari persamaan (11.71) dan (11.73), dapat diperoleh:

𝑅 σ𝑖=𝑛 ′
𝑖=1 𝑐 𝑎𝑖 + 𝑁𝑖 − 𝑢𝑖 𝑎𝑖 𝑡𝑔𝜑′
𝐹=
σ𝑖=𝑛
𝑖=1 𝑊𝑖 𝑥𝑖
▪ Pada kondisi keseimbangan vertikal, jika X1 = Xi dan Xr = Xi+1 :
𝑁𝑖 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝑖 + 𝑇𝑖 sin 𝜃𝑖 = 𝑊𝑖 + 𝑋𝑖 − 𝑋𝑖+1

𝑊𝑖 + 𝑋𝑖 − 𝑋𝑖+1 − 𝑇𝑖 sin 𝜃𝑖
𝑁𝑖 =
cos 𝜃𝑖
Dengan 𝑁𝑖 ′ = 𝑁𝑖 − 𝑢𝑖 𝑎𝑖, Subtitusikan Persamaan (11.72) ke persamaan (11.75), dapat diperoleh
persamaan:

𝑊𝑖 + 𝑋𝑖 − 𝑋𝑖+1 − 𝑢𝑖 𝑎𝑖 cos 𝜃𝑖 − 𝑐 ′ 𝑎𝑖 sin 𝜃𝑖 /𝐹


𝑁𝑖 =
cos 𝜃𝑖 + 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑖 𝑡𝑔 𝜑′ /𝐹
Subtitusi persamaan ( 11.76) ke Persmaan (11.74), diperoleh:

𝑊𝑖 + 𝑋𝑖 − 𝑋𝑖+1 − 𝑢𝑖 𝑎𝑖 cos 𝜃𝑖 − 𝑐 ′ 𝑎𝑖 sin 𝜃𝑖 /𝐹


𝑅 σ𝑖=𝑛
𝑖=1 𝑐 ′ 𝑎𝑖 + 𝑡𝑔𝜑′
𝑐𝑜𝑠𝜃𝑖 + sin 𝜃𝑖 𝑡𝑔 𝜑′ /𝐹
𝐹=
σ𝑖=𝑛
𝑖=1 𝑊𝑖 𝑥𝑖
▪ Untuk penyederhanaan dianggap Xi – Xi+1 = 0 dan dengan mengambil:

Xi = R sin θi ( 11.78 )

bi = ai cos θi ( 11.79 )

Subtitusikan persamaan (11.78) dan persamaan (11.79) ke persamaan (11.77), diperoleh persamaan faktor aman:

1
σ𝑖=𝑛 ′
𝑖=1 𝑐 𝑏𝑖+ 𝑊𝑖 −𝑢𝑖 𝑏𝑖 𝑡𝑔𝜑′ 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑖 (1+𝑡𝑔𝜃𝑖 𝑡𝑔𝜑′ /𝐹
F= σ𝑖=𝑛
(11.80)
1=𝑛 𝑊𝑖 sin 𝜃𝑖
Dengan : F = faktor aman

c’ = kohesi tanah efektif (kN/m²)

𝜑′ = sudut gesek dalam tanah efektif ( derajat)

bi = lebar irisan ke-i (m)

Wi = Berat irisan tanah ke-i (kN)

𝜃𝑖 = sudut yang didefinisikan dalam gambar

ui = tekanan air pori pada irisan ke- i (kN/m²)


▪ Rasio tekana pori ( pore pressure ratio ) didefinisikan sebagai:
𝑢𝑏 𝑢
𝑟𝑢 = = (11.81)
𝑊 γ
Dengan : ru = rasio tekanan pori
u = tekanan air pori (kN/m²)
b = lebar irisan (m)
γ = berat volume tanah (kN/m²)
h = tinggi irisan rata-rata ( m )
Dari subtitusi persamaan (11.81) ke persamaan (11.80) bentuk lain dari persamaan faktor aman untuk analisi
stabilitas lereng cara bishop adalah:

1
σ𝑖=𝑛
𝑖=1 𝑐 ′ 𝑏𝑖+𝑊𝑖 1−𝑟𝑢 𝑡𝑔 𝜑′
𝑡𝑔𝜑′
𝑐𝑜𝑠𝜃𝑖 (1+𝑡𝑔 𝜃𝑖 𝐹 )
F= (11.82)
σ𝑖=𝑛
𝑖=1 𝑊𝑖 sin 𝜃𝑖
▪ Persamaan faktor aman bishop ini lebih sulit pemakaiannya dibandingkan dengan
metode Fellinius. Karena membutuhkan cara coba-coba ( trial and error ), karena nilai
faktor aman F nampak di kedua sisi persamaannya. Akan tetapi, cara ini telah terbukti
menghasilkan nilai faktor aman yang mendekati hasil hitungan dengan cara lain yang
lebih teliti. Untuk mempermudah hitungan secara manual, dapat digunakan Diagram
untuk menentukan fungsi Mi, dengan :
𝑡𝑔𝜑′
Mi = 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑖 (1 + 𝑡𝑔 𝜃𝑖 )
𝐹
Pada tiap titik pusat lingkaran harus dilakukan hitungan faktor aman untuk menetukan nilai faktor aman
yang terecil dari bidang longsor dengan pusat lingkaran pada titik tersebut, yaitu dengan cara mengubah
jari-jari lingkarannya. Kemudian, gambar garis kontur. Dari konturfaktor aman tersebut dapat ditentukan
letak kira-kira dari pusat lingkaran yang menghasilkan faktor aman terkecil.
Contoh soal

Suatu lereng saluran diperlihatkan dalam Gambar c11.6 . Sifat-sifat tanahnya : ɣsat = 20 kN/mᵌ, ɣ’ = 10
kN/mᵌ, φ’ = 30° dan c’ = 15 kN/m2. Hitunglah faktor aman stabilitas lereng tersebut dengan menggunakan
cara Bishop disederhanakan bila lingkaran longsor sudah ditentukan seperti dalam gambar tersebut.
Penyelesaian :
Ɣw = 20 kN/mᵌ
Karena ada pengaruh air tanah, faktor aman dihitung dengan persamaan :

𝑛=8
1 ′ ′
1
𝐹 = ෍ (𝑐 𝑏 + 𝑤1 + 𝑤2 − 𝑏𝑢 𝑡𝑔 𝜑 )
σ𝑛=8
𝑛=1 𝑤1 + 𝑤2 sin𝜃𝑖 𝑀𝑖
𝑛=1

Dengan :
W1 = ɣbh1 = berat tanah di atas muka air di saluran (kN)
W2 = ɣ’bh2 = berat efektif tanah terendam di bawah muka air (kN)
b = lebar irisan arah horisontal (m)
u = hwɣw = tekanan air dihitung dari muka air di saluran (m)
hw = tinggi tekanan air rata-rata dalam irisan yang ditinjau (m)
▪ Hitung faktor aman dilakukan dalam Tabel C11.3.
▪ Setelah hitungan pada kolom (16) di peroleh, dicoba F= 1,80. Diperoleh F1 = 2,20.
▪ Dicoba lagi dengan F= 2,20, diperoleh F2= 2,20. Nilai ini dianggap sudah mendekati F yang dicobakan
sebelumnya.
▪ Jadi, faktor aman dari lereng tersebut, adalah F=2,20.
859,4
F1= 394,5 = 2,20

877,0
F2= 394,5 = 2,22
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai