PONDASI TELAPAK
Pondasi telapak digunakan jika tanah dukung yang baik / keras dijumpai pada elevasi
yang dangkal. Umumnya kedalaman minimum 0,8~1,0 meter dari muka tanah.
Kuat dukung tanah dapat dicari dg rumus klasik Terzaghi, bias pula Meyerhof,
Hansen, Vesic. Bila ada air tanah, maka parameter tanah akan berubah, c mengecil menjadi
c’, γ tanah mengecil jadi γ’, kuat dukung ultimit tanah juga akan mengecil.
Perlu perhatian jika tanhnya kapur, akan terjadi rongga-rongga karena kapur larut di air, kuat
dukung tanah akan menurun. Juga pada tanah bekas timbunan sampah, septic tank,saluran
drainasi, bias terjadi perbedaan penurunan pondasi.
Bila membangun bangunan baru di dekat bangunan lama maka tidak boleh terlalu
dekat.
Jika dijumpai tanah berlapis dengan kuat dukung beda, maka tekanan terjadi harus
mampu didukung oleh semua lapis. Kadang kadang perlu dilakukan perbaikan tanah, missal
lapis tanah lunak itu diganti dengan pasir/ batu / kerikil.
Tegangan yang akan terjadi, σ (menurut cara Mekanika Elastis) di titik ( x,y ) :
𝑃 𝑀𝑥. 𝑦 𝑀𝑦 . 𝑥
𝜎= ± ± +𝑞
𝐴 𝐼𝑥 𝐼𝑦
1
𝐼𝑥 = . 𝐵𝑥 . 𝐵𝑦 3
12
1
𝐼𝑦 = . 𝐵𝑦 . 𝐵𝑥 3
12
dengan x dan y adalah koordinat titik yang ditinjau.
Tegangan ektrem terjadi di pojok dengan koordinat (x, y)= ( ½.Bx; ½By ), akan didapat :
54
𝑃 𝑀𝑥 𝑀𝑦
𝜎𝑒𝑥𝑡 = ± ± +𝑞
𝐴 𝑊𝑥 𝑊𝑦
𝐼𝑥 1 𝐼𝑦 1
dengan : 𝑊𝑥 = = . 𝐵𝑥 . 𝐵𝑦 2 𝑑𝑎𝑛 𝑊𝑦 = = . 𝐵𝑦 . 𝐵𝑥 2
𝑦 6 𝑥 6
Mx
By
X
My
Bx
𝑷 𝟔. 𝒆𝒙 𝟔. 𝒆𝒚
𝝈𝒆𝒙𝒕 = . (𝟏 ± ± )+𝒒
𝑩𝒙 . 𝑩𝒚 𝑩𝒙 𝑩𝒚
55
Eksentrisitas e: ex = My : P dan ey = Mx : P
a).Bila ex < (Bx : 6) atau ey < (By : 6) maka tegangan ektrem yang terjadi semuanya
desak, yaitu Tegangan desak kecil, dan teg desak besar.
𝑃 𝑀𝑥 𝑀𝑦
𝜎𝑒𝑥𝑡 = ± ±
𝐴 𝑊𝑥 𝑊𝑦
b).Bila ex > (Bx : 6) atau ey > (By : 6) maka tegangan ektrem yang terjadi ada tarik
di satu sisi, dan ada desak besar di sisi lainnya.
56
Besarnya tegangan desak di sini ialah :
𝟐 𝑷
𝝈𝒎𝒂𝒙 = . 𝑩 jika momennya My, dan │ ex │> Bx/6
𝟑 𝑩𝒚 .( 𝒙 −𝒆𝒙 )
𝟐
2 𝑃
𝜎𝑚𝑎𝑥 = . jika momennya Mx, dan │ ey│ > By/6.
3 𝐵 .(𝐵𝑦−𝑒 )
𝑥 2 𝑦
Contoh Soal.
Sebuah tugu beton bertampang 2m x 2m, tinggi 20 m, memakai pondasi telapak setebal 1 m,
muka tanah rata dengan sisi atas telapak pondasi. Berat vol beton = 25 kN/m3. Tegangan
izin tanah dasar = 150 kn/m2. Beban Gempa horizontal diambil sebesar 0,1 = 10%. Cohesi
tanah = 50 kN/m2.
Rencanakan denah dan dimensi pondasinya dg cara mekanika elastis!
Solusi :
57
σ max > 1,5*σizin = 1,5. 150 = 225 kN/m2 kurang aman !.
Ukuran telapak perlu diperlebar.
Dicoba sisi telapak = B = 4,9 m,
P total = 2000 + (B*B*1* γbeton) = 2600 kN.
M = 2200 kN.m
e = M : Ptotal = 2200 : 2600 = 0,85 m > (B/6) = 0,667 m.
𝟐 𝑷 𝟐 𝟐𝟔𝟎𝟎
𝝈𝒎𝒂𝒙 = . 𝑩 = . = 221 𝑘𝑁/𝑚2 < 1,5. σizin OK !
𝟑 𝑩𝒚 .( 𝒙 −𝒆𝒙 ) 𝟑 𝟒,𝟗.(𝟒,𝟗−𝟎,𝟖𝟓)
𝟐 𝟐
58
Telapak gabungan segiempat dipakai jika beban P (kolom) yang berat berada di area yang
bebas luasannya .
Jika beban P yang berat berada di area terbatas maka dipakai pondasi telapak Trapesium,
bisa juga telapak bentuk T, atau bisa pula Strap footing.
P2 > P1.
a1 r1 r2 a2
b
O
L/2 L/2
59
Langkah perhitungan :
a. Hitung Resultan beban, R = P1 + P2.
b. Carilah letak garis kerja R, memakai Statis Momen terhadap pusat kolom P1 atau P2.
Misal terhadap P1 : R* r1 = P2*r + P1*0, alias r1 = P2*r /R.
c. Usahakan letak R berimpit O, sehingga diperoleh r1 + a1 = L/2.
alias panjang pondasi L = 2 (r1 + a1).
d. Hitung luas telapak , A = R : σ iz neto,
dgn. σ iz neto = σ iz tanah - q pelat pondasi
Lebar pondasi b = A : L
P1 R
P2
M2
M1
a1 r1 r2 a2
Ada 2 buah kolom tampang masing masing 20cmx20cm, Jarak keduanya 5 m. Sisi kiri
terbatas pada lahan kepemilikan tanah. Sisi kanan area bebas. Pelat podasi dari beton
bertulang.
60
Kuat dukung izin tanah ( σ iz tanah )= 150 kN/m2, berat vol beton (γ btn) = 24 kN/m3.
Beban yang bekerja terdiri dari :
P1 P2 M1 M2
BT=Mati+Hidup 800 kN 1200 kN -- --
BS=Mati+Hidup+Angin/gempa 1200 kN 2000 kN + 80 kN.m + 110 kN.m
61
b. Ditinjau Terhadap Beban Sementara.
R new = P1 + P2 = 1200 + 2000 = 3200 kN.
Akibat beban vertical berubah, maka letak Rnew akan berpindah, sehingga timbul
eksentrisitas (e) terhadap O (pusat luasan pondasi) yang akan menimbulkan
tambahan momen lagi selain M1 & M2. Total Momen menjadi :
ΣMo = P1. e1 + P2.e2 + M1 + M2
= 1200 (-3) + 2000 ( +2) + 80 + 110 = 590 kN.m.
Dihitung tegangan yang terjadi :
𝑅𝑛𝑒𝑤 6.𝑒
𝜎𝑚𝑎𝑥 = . (1 + )+q
𝐴 𝐿
∑ 𝑀𝑜 𝐿 6,4
dengan eksentrisitas 𝑒 = 𝑅 = 0,184 𝑚 < = = 1,067𝑚
𝑛𝑒𝑤 6 6
3200 6∗.0,184
𝜎𝑚𝑎𝑥 = . (1 + ) + 14,4
14,72 6,4
= 269,3 kN/m2 > 1,5 * σ iz tnh = 1,5 * 150 = 225 kN/m2. Tidak cukup!
Maka luasan telapak perlu diperbesar kea rah lebar (b) , dengan cara :
𝑅𝑛𝑒𝑤 6∗𝑒
1,5 ∗ 𝜎𝑖𝑧 𝑡𝑛ℎ = . (1 + )+𝑞
𝑏 ∗ 6,4 𝐿
62
B.2. Telapak Gabungan bentuk Trapesium.
Digunakan bentuk trapezium jika kolom dengan beban yang lebih berat berada di area yang
terbatas (karena kepemilikan atau ada bangunan lama lainnya).
𝐿 2.𝑏2+𝑏1
𝑥̅1 = ( ) ------------------ (3)
3 𝑏2+𝑏1
f. Luas telapak perlu (A), dicari dari hubungan :
𝑅
𝐴 = ̅̅̅̅ dengan ̅̅̅
𝜎𝑛 = 𝜎̅𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ − 𝑞
𝜎𝑛
𝐿
Padahal 𝐴 = 2 (𝑏2 − 𝑏1) didapat b2 = 2A/L – b1 = … --------- (4)
63
Lalu b1 dicari dari persm sebelumnya , didapat :
2. 𝐴 3. 𝑥̅2
𝑏1 = ( − 1) = ⋯
𝐿 𝐿
Dengan -x2 didapat dari persm (1).
Akhirnya didapat dimensi trapezium, lalu ukuran dibulatkan ke atas.
Jika dalam analisis didapat b1 kecil ( < lebar kolom) maka dipakai pondasi bentuk lain :
yaitu telapak T atau Strap Footing.
𝑅 𝑀𝑦 . (−𝑥̅1 )
𝜎𝑚𝑖𝑛 = + +𝑞 >0
𝐴 𝐼𝑦
Untuk mencari Iy trapezium, luasan dibagi 2, yaitu segi-4 & segi-3, sehingga
Momen Inersianya Iy = Iyo + A. Δ 2
Iy = momen inersia terhadap pusat trapesium,
Iyo = momeninersia terhadap pusat luasan diri sendiri.
Δ = jarak penggeseran sumbu.
Catatan :
segi-4, maka I terhadap pusatnya sendiri Iyo = (1/12).b.L 3
I terhadap sisi kanan I = (1/3).b. L 3
Segi-3, maka I terhadap pusatnya sendiri Iyo = (1/36).b.L 3
I terhadap sisi kanan I = (1/12).b. L 3
Y
64
Io trapezium = I terhadap tepi kanan - A trap.
𝐼𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑝. ̅̅̅2 2
= 𝐼𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑡𝑒𝑝𝑖 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑝. − 𝐴𝑡𝑟𝑎𝑝 ∗ 𝑥
1 1 1
𝐼𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑝. = . 𝑏1 . 𝐿3 + ̅̅̅2 2
. (𝑏2 − 𝑏1 ). 𝐿3 − (𝑏2 + 𝑏1 ). 𝐿. 𝑥
3 12 2
P1 P2 M1 M2
Beban Tetap 800 kN 1200 kN 0 0
Bb.Sementara 1000 kN 1500 kN + 100 kN.m + 150 kN.m
P1 ada di kiri, P2 ada di kanan, juga untuk beban momennya.
Berat volum beton (γ beton) = 24 kN/m3. Kuat dukung izin tanah = 𝜎̅ iz tanah= 150
kN/m2. Rencanakan denah dan ukuran pondasi telapak itu !
Solusi :
65
𝑅
𝐴 = ̅̅̅̅ = 2000 : 135,6 = 14,75 m2.
𝜎𝑛
2.𝐴 3.𝑥̅ 2 2∗14,75 3∗2,32
𝑏1 = ( 𝐿 − 1) = ( − 1) = 1,578 m.
𝐿 5,4 5,4
𝐿 2.𝑏1+𝑏2
𝑥̅2(𝑛𝑒𝑤) = ( ) = 2,324 m.
3 𝑏1+𝑏2
Ukuran telapak terhadap Beban Tetap sudah didapat. Selanjutnya dikontrol terhadap Beban
Sementara : P1 =1000 kN, P2=1500 kN.
R = 2500 kN, letaknya dari tepi kanan = 𝑥̅2(𝑛𝑒𝑤) = 2,324 m.
Untuk menghitung momen, dicari dulu letak P1, P2 terhadap O’ (pusat trapezium new).
e2 = +2,124 m ( e2= letak P2 terhadap O’ , yaitu di kanan O’).
e1 = - 2,876 m ( e1 = letak P1 terhadap O’, yaitu di kiri O’).
Akibat P1 & P2 eksentris ini timbul tambahan momen ∆M = P1*e1 + P2*e2 = + 310 kN.m
Padahal akibat Bbn. Sementara timbul M1= +100 kN.m, & M2 = +150 kN.m, maka:
M total = ∆M + M1 + M2 = + 560 kN.m.
1 1 1
𝐼𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑝. . 𝑏1 . 𝐿3 +
= . (𝑏2 − 𝑏1 ). 𝐿3 − (𝑏2 + 𝑏1 ). 𝐿. ̅̅̅(𝑛𝑒𝑤)
𝑥2 2
3 12 2
= 33,96 m 4
Tekanan tanah yang terjadi maksimum di tepi kanan, yang minimum di tepi kiri.
66
Koordinat /Letak tepi kanan = 2,324 m dari O’(new).
Koordinat /Letak tepi kiri = -2,876 m dari O’(new).
𝑅 𝑀𝑦 .𝑥̅ 2
𝜎𝑚𝑎𝑥 = + +𝑞 = 221,1 kN/m2 < 1,5*σ iz tanah
𝐴 𝐼𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑝
𝑅 𝑀𝑦 .(−𝑥̅1 )
𝜎𝑚𝑖𝑛 = + + 𝑞 = 135,3 kN/m2 > 0
𝐴 𝐼𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑝
67
Pada telapak T, ada 3 variabel yang akan dicari, yaitu b1, b2, L1. sehingga ada 3
persamaan.
Solusinya yaitu dg coba-banding, dan didasarkan dari letak R dihimpitkan dengan
pusat luasan telapak. Letak R ialah 𝑥̅2 dari tepi kanan.
Caranya yaitu ditetapkan dulu b1 & L1, lalu barulah dihitung b2.
P1 P2 M1 M2
Beban Tetap 500 kN 1500 kN 0 0
Bb.Sementara 750 kN 2000 kN + 125 kN.m + 175 kN.m
P1 ada di kiri, P2 ada di kanan, juga untuk beban momennya.
Berat volum beton (γ beton) = 24 kN/m3. Kuat dukung izin tanah = 𝜎̅ iz tanah= 160
kN/m2. Rencanakan denah dan ukuran pondasi telapak itu !
Solusi :
68
Panjang pondasi, L = 5,90 m.
Andaikan ingin pakai Trapesium :
Dicari sisi pendek (b1) dan sisi panjang telapak (b2).
𝜎̅ iz tanah neto = 𝜎̅ iz tanah - q pondasi = 160 – (0,7*2,4) = 143,2 kN/m2.
𝑅
𝐴 = ̅̅̅̅ = 2000 : 143,2 = 13,97 m2.
𝜎𝑛
2.𝐴 3.𝑥̅ 2
𝑏1 = ( 𝐿 − 1) = = - 0,582 m.
𝐿
b1 = minus, artinya tidak bisa pakai telapak Trapesium,
dan dicoba bentuk T, atau lainnya (yaitu Strap footing).
Dicoba telapak T :
Dicoba tetapkan L1 = 1,80 m, maka didapat persamaan berikut :
A = b1*L + (b2 – b1 )*L1
13,97 = b1*5,9 + (b2 – b1)*1,8
7,761 = 2,278.b1 + b2 ……………… (1)
Letak O (pusat luasan telapak) dihimpitkan letak R , dicari dengan Statis momen terhadap
tepi kanan :
𝐿2 𝐿1 2
𝐴. 𝑥2 = 𝑏1. + (𝑏2 − 𝑏1)
̅
2 2
𝐿2 𝐿1 2
𝐴. 𝑥
̅ 2𝑛𝑒𝑤 = 𝑏1. + (𝑏2 − 𝑏1)
2 2
69
Didapat 𝑥̅ 2𝑛𝑒𝑤 = 1,753 m. Terjadi eksentrisitas R terhadap O baru, sebesar e = 0,028m di
kanan O.
Dikontrol Terhadap Beban Sementara (BS).
R bs = P1 + P2 = 2750 kN.
Dicari letak P1 & P2 terhadap O ( pusat luasan telapak). ( - = dikiri O, + = di kanan O)
e1 = - (L – 0,2 - 𝑥̅ 2𝑛𝑒𝑤 )
= -3,947 m ( P1 di kiri O).
e2 = + (𝑥̅2𝑛𝑒𝑤 - 0,2) = + 1,553 m (P2 di kanan O).
Akibat eksentrisitas ini timbul tambahan Momen sebesar ∆M = P1*e1 + P2*e2 =
145,75kN.m
Selain itu akibat BS juga ada momen M1 = +125 kN.m & M2 = +175 kN.m.
Jadi, M total = M1 + M2 + ∆M = 445,75 kN.m.
Mencari momen inersia I terhadap sumbu Y melalui pusat luasan telapak (O) :
1 1
𝐼𝑜 = . 𝑏1 . 𝐿3 + . (𝑏2 − 𝑏1). 𝐿3 − 𝐴. (𝑥̅2𝑛𝑒𝑤 )2 = 339,80 m4 .
3 3
Tegangan tanah yang terjadi akibat BS :
𝑅 𝑀.𝑋̅
𝜎𝑒𝑥𝑡𝑟 = + +𝑞
𝐴 𝐼𝑜 𝑦
Dipisahkan menjadi :
𝑅 𝑀𝑦 .𝑥̅ 2
𝜎𝑚𝑎𝑥 = + +𝑞 = 213, 03 kN/m2 < 1,5*σ iz tanah (OK).
𝐴 𝐼 𝑜𝑦
𝑅 𝑀𝑦 .𝑥̅ 1
𝜎𝑚𝑖𝑛 = + +𝑞 = 205,30 kN/m2 > 0. (OK).
𝐴 𝐼𝑜 𝑦
70
B.4. Pondasi Telapak Gabungan bentuk Strap-Footing ( dihubungkan dg balok kaku).
Ini dipilih karena letak O (pusat telapak) dari tepi salah satu sisi jaraknya < (L/3). Juga
karena jarak kolom terlalu jauh, atau jika pakai trapezium ketemu lancip ( atau bahkan b1
minus). Balok penghubung harus kaku. Usahakan balok tidak menempel tanah.
𝐴. 𝑟1 𝐴2
𝐴2 = 𝑑𝑎𝑛 𝑏2 =
𝑠 𝐿2
Selanjutnya A1 = A – A2.
Karena A1 dibuat bujursangkar maka sisinya b1 = √ A1
71
Contoh Aplikasi Telapak Strap-Footing.
Ada 2 buah kolom, tampang kolom kiri (P1): 0,4m x 0,4m, kolom kanan (P2) : 0,6mx0,6m.
jarak pkp kolom-kolom = 6 m. Sisi kiri terbatas pada tepi kolom (P1). Kolom kanan (P2)
berada di area yang bebas. Tebal pelat pondasi 0,6 m. Beban yang bekerja :
P1 P2 M1 M2
Beban Tetap 700 kN 1200 kN 0 0
Bb.Sementara 1100 kN 1600 kN + 150 kN.m + 300 kN.m
P1 ada di kiri, P2 ada di kanan, juga untuk beban momennya.
Berat volum beton (γ beton) = 24 kN/m3. Kuat dukung izin tanah = 𝜎̅ iz tanah= 160
kN/m2. Rencanakan denah dan ukuran pondasi telapak itu !
Solusi :
72
Letak O diimpitkan letak R., caranya dengan :
Statis momen terhadap O2 :
A* r2 = A1 * s + A2 * 0 dengan s = r + a1 – (L1 /2) = 4,8 m
13,05 * 2,21 = A1 * 4,8
Didapat : A1 = 6,01 m2.
r2
x2
eR
73
Tegangan tanah yang terjadi ( tekanan sentuh) :
𝑅 𝑀𝑦 .𝑥1
𝜎𝑚𝑎𝑥 = + = 230, 6 kN/m2 < 1,5*σ iz tanah =240 kN/m2. (OK).
𝐴 𝐼𝑦
σ max terjadi di tepi kiri dg koordinat x1 = 2,198 m.
𝑅 𝑀𝑦 .𝑥2
𝜎𝑚𝑖𝑛 = + = 174,3 kN/m2 > 0. (OK).
𝐴 𝐼𝑦
σ min terjadi di tepi kanan dg koordinat x2 = ( s – r2 ) = (4,8 – 2,44) = 2,36 m.
Ukuran telapak mencukupi !
𝑅 𝑀𝑥. 𝑀𝑦
𝜎𝑒𝑥𝑡𝑟 = ± ± +𝑞 dan disyaratkan bahwa :
𝐴 𝑊𝑥 𝑊𝑦
74
Contoh aplikasi Pondasi Pelat ( pondasi Rakit).
Suatu bangunan menggunakan pondasi pelat / rakit seperti denah tergambar. Kolom-
kolomnya bertampang 30cm x 30cm. Tebal dinding tembok 15 cm. Jarak as-as kolom arah
sumbu X ialah 5,0 m, dan arah sb.-Y ialah 4,0 m. Beban kolom-kolom ialah : P1 = 500 kN,
P2 = 600 kN, P3 = 1000 kN, P4 = 900 kN. Berat dinding tembok ( q ) = 15 kN/m’.
Tebal pelat pondasi = 0,6 m dari beton dengan berat vol. beton = 24 kN/m3.
Tegangan izin tanah = 100 kN/m2.
Kontrollah tegangan tanah yang terjadi ! Aman / tidak ?
Solusi :
R = P1 + P2 + P3 + P4 + Pdinding
= P1 + P2 + P3 + P4 + (7,3 – (2 *0,3)).15 = 3100,5 kN.
Catatan : beban pelat q dimasukkan di rumus tegangan nanti di belakang.
75
My = ∑ ( Pi * xi )
= ( P1 + P3 )( -2,5 ) + (P2 + P4)( 2,5) = 0 kN.m
ex = My : R = 0 meter.
Mx = ∑ ( Pi * yi )
= (P1 +P2)(2,5) + (P3 + P4)(-1,5) + (P dinding *lengan)
= (P1 +P2)(2,5) + (P3 + P4)(-1,5) + ( 7,3 – 0,3*2)*15* 2,575 = +158,79 kN.m.
ey = Mx : R = 0,051 m < (b/6) = (5,3 / 6 ) = 0,88m.
𝑅 𝑀𝑥. 𝑀𝑦
𝜎𝑒𝑥𝑡𝑟 = ± ± +𝑞
𝐴 𝑊𝑥 𝑊𝑦
A = 38,69 m2.
Wy = (1/6). by. bx2 = (1/6)* 5,3 * 7,3 2 = 47,07 m3.
Wx = (1/6). bx. by2 = (1/6)* 7,3 * 5,3 2 = 34,18 m3.
q = h. γ beton = 0,6 * 24 = 14,4 kN/m2.
𝑅 𝑀𝑥. 𝑀𝑦
𝜎𝑚𝑎𝑥 = + + +𝑞
𝐴 𝑊𝑥 𝑊𝑦
= 99,2 kn/m2 < σ izin tanah = 100 kN/m2.
𝑅 𝑀𝑥. 𝑀𝑦
𝜎𝑚𝑖𝑛 = − − +𝑞
𝐴 𝑊𝑥 𝑊𝑦
=================== ========================
Catatan :
76
SOAL-SOAL BAB 4
1. Kapan bisa digunakan pondasi telapak ?
2. Jelaskan apa beda Tegangan yang akan terjadi pada tanah dan Kuat-dukung tanah,
tunjukkan masing-masing contoh rumus yang digunakan.
3. Kapan bisa dipakai pondasi telapak tunggal.
4. Kapan bisa dipakai pondasi telapak gabungan bentuk segi-empat panjang.
5. Kapan bisa dipakai pondasi telapak gabungan bentuk trapesium.
6. Kapan bisa dipakai pondasi telapak gabungan bentuk T dan strap footing.
7. Kapan bisa dipakai pondasi telapak gabungan bentuk Raft footing.
8. Soal. ( Ulangi contoh soal Pondasi Telapak bentuk T, tapi ditentukan L1=1,6m).
Ada 2 kolom berjarak 5,5 m (pkp), Sisi kiri terbatas, sisi kanan terbatas pas di tepi
kolom. Ukuran kolom 40cmx40cm, tebal plat pondasi 0,70 m. Beban yang bekerja :
P1 P2 M1 M2
Beban Tetap 500 kN 1500 kN 0 0
Bb.Sementara 750 kN 2000 kN + 125 kN.m + 175 kN.m
P1 ada di kiri, P2 ada di kanan, juga untuk beban momennya.
Berat volum beton (γ beton) = 24 kN/m3. Kuat dukung izin tanah = 𝜎̅ iz tanah= 160
kN/m2. Rencanakan denah dan ukuran pondasi telapak itu, ditentukan L1=1,6m !
77