Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG

OSILASI TEREDAM PADA PEGAS DENGAN MEDIUM


FLUIDA

Laporan ini di susun sebagai pemenuhan Praktikum Mata Kuliah Gelombang.

Di susun Oleh :

Winda Hastuti Widyaningrum

Nim.4201419010

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEMARANG

2020
OSILASI TEREDAM PADA PEGAS DENGAN MEDIUM FLUIDA

A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :
1. Memahami tentang getaran harmonis dan getaran teredam.
2. Menentukan konstanta pegas pada getaran.
3. Menentukan konstanta redaman sistem pegas dalam berbagai medium.
4. Menentukan jenis redaman pada pegas dalam fluida.

B. Landasan Teori
Getaran teredam merupakan suatu fenomena dimana ketika ada sebuah
getaran lama kelamaan akan berhenti karena tidak ada yang abadi. Latar belakang
kami melakukan percobaan ini yakni melihat tentang adanya fenomena shockbeker
pada motor yang digunakan dalam pegas sebuah kendaraan bermotor, pada
shockbeker getaran yang dihasilkan ketika sebuah kendaraan bermotor melewati
sebuah lubang/permukaan yang tidak rata lama kelamaan berkurang dan tidak
terjadi terus menerus. Ini menunjukkan tentang gaya peredaman pada suatu pegas.
Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangan stabilnya.
Karekteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat
periodik, yakni berulang-ulang. Gerak gelombang berhubungan erat dengan gerak
osilasi, contohnya gelombang bunyi dihasilkan oleh getaran (seperti senar biola),
dll.Suatu sistem yang menunjukkan gejala harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang tertambat ke sebuah pegas (Tippler, 1998 : 425 - 426).

Gambar 1.1.Osilasi System Massa Pegas


Perhatikan pegas yang digantung beban pada gambar 1.1, massa beban
adalah m, dan pegas dianggap tidak memiliki massa. Ketika beban ditarik sejauh x
yang tidak terlalu besar maka pegas menarik benda tersebut dengan gaya 𝐹 = −𝑘x,
inilah ungkapan Hukum Hooke yang awal dan k dikenal dengan konstanta pegas
Adapun periode osilasi pegas itu bergantung pada konstanta pegas dan massa beban
yang digantung pada pegas. Konstanta pegas yang besar menunjukkan bahwa pegas
sulit untuk ditekan atau direnggangkan, sesuai dengan persamaan :

m
T = 2π√ k (1.1)
1 k
f = 2π √m (1.2)
(Mikrajudin, 2016 : 504 - 505)
Osilasi Harmonik Teredam merupakan gerak benda yang dipengaruhi oleh
gaya penghambat atau redaman yang menyebabkan amplitudo osilasi berkurang
secara perlahan terhadap waktu sampai akhirnya berhenti.Gaya penghambat atau
redaman ini dapat berupa gaya gesek udara maupun faktor internal pada
sistem.Besarnya gaya redaman (gesekan) ini sebanding dengan kecepatan, namun
arahnya berlawanan. Gaya redaman tersebut dituliskan sebagai berikut :

dx
Fd = −b dt = −bv (1.3)

dimana : -b = Konstanta redaman


v = Kecepatan gerak osilasinya
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya redaman berlawanan dengan arah gerak
osilasi, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif ini selalu
berkurang. Artinya, gayaredaman menyebabkan energi mekanik sistem berkurang
dalam interval waktu tertentu.

∑ F = F + Fd
∑ F = −kx + (−bv) (1.4)

Apabila persamaan (B.2) diterapkan pada persamaan hukum Newton II,maka gaya
total yang bekerja pada beban yang berosilasi dinyatakan dengan :

∑ F = F + Fd
𝑚. 𝑎 = −𝑘𝑥 − 𝑏𝑣
d²x
m dt² = −kx − bv (1.5)

Apabila kedua ruas dibagi dengan m akan diperoleh :

d²x k b
= −mx − m v (1.6)
dt²

d²x b k
+m v+m x=0 (1.7)
dt²

Persamaan (1.7) merupakan persamaan differensial gerak osilasi harmonik dengan


redaman.Dengan mensubtitusikan

𝑏
2𝛾 = 𝑚

𝑏
𝛾 = 2𝑚 adalah koefisien redaman

k
ω0² = m adalah frekuensi osilasi
dituliskan persamaan gerak osilasi harmonik dengan redaman menjadi :

d²x 𝑑𝑥
+ 2𝛾 𝑑𝑡 + ω0²x = 0 (1.8)
dt²

Jika persamaan kita ubah ke dalam bentuk penyelesaian eksponensial akan


diperoleh :

𝑥 = 𝑒 λt

𝑣 = λ𝑒 λt

𝑎 = λ²𝑒 λt

Variabel yang telah disubtitusikan dalam bentuk eksponensial seperti diatas,


kemudian disubtitusikan ke dalam persamaan akan menghasilkan :

λ²𝑒 λt + 2𝛾λ𝑒 λt + ω0²𝑒 λt = 0

𝑒 λt (λ2 + 2𝛾λ + ω02 ) = 0

Agar 𝑒 λt ≠ 0 maka persamaan diselesaikan dengan persamaan untuk mendapatkan


akar – akar :

𝑒 λt (λ2 + 2𝛾λ + ω02 ) = 0

λ1 = −𝛾 + √𝛾 2 − ω02 = −𝛾 + 𝑖ω

λ2 = −𝛾 − √𝛾 2 − ω02 = −𝛾 − 𝑖ω

Jadi,

𝑥(𝑡) = 𝐴1𝑒 λ1t + 𝐴2𝑒 λ2t

𝑥(𝑡) = 𝑒 λt (𝐴1𝑒 iω t + 𝐴2𝑒 iωt )

𝑥(𝑡) = 𝑒 λt (𝐴1(ω t + i sin ω t) + 𝐴2(ω t + i sin ω t))

𝑥(𝑡) = 𝑒 λt (𝐴 cos ω t + B sin ω t) (1.9)

Osilasi berdasarkan redamannya terbagi menjadi tiga yaitu osilasi teredam


ringan, teredam kritis dan teredam penuh. Hasil penelitian menunjukan gerakan
osilasi teredam kritis terjadi pada beban yang digantungkan pada pegas dalam
medium air. Osilasi beban dalam medium minyak mengakibatkan redaman penuh.
Sedangkan osilasi beban dalam medium udara dapat mengakibatkan redaman
ringan.Untuk lebih memahami osilasi teredam ada tiga kasus yang terjadi, yaitu :

1. Apabila  2 ≪ 2, maka √² − 𝜔² = 𝑖𝜔, sehingga menjadi :


(𝑡) = 𝑒 − 𝑡 (𝐶1 𝑒 𝑖𝑡 + 𝐶2 𝑒 −𝑖𝑡 ) (1.1.1)

dan bila C1=C2, maka :

(𝑡) = 𝐶𝑒 − 𝑡 (𝑒 𝑖𝑡 + 𝑒 −𝑖𝑡 )

(𝑡) = 𝐶𝑒 − 𝑡 (𝑒 𝑖𝑡 + 𝑒 −𝑖𝑡 )

(𝑡) = 𝐴𝑒 − 𝑡 𝑠𝑖𝑛(𝑡 + ) (1.1.2)

Pada kasus ini disebut dengan osilasi teredam kurang (underdamped


oscilation). Dari persamaan (1.2) tampak bahwa osilasi ini sama dengan
osilasi sederhana, namun yang berbeda adalah amplitudonya (berubah
secara exponensial. Grafik untuk osilasi teredam kurang adalah sebagai
berikut:

2. Apabila  2 ≫ 2 , maka √² − 𝜔² = 𝑖, sehingga persamaan menjadi :

(𝑡) = (𝐶1 𝑒 0 + 𝐶2 𝑒 −𝑖𝑡 )

(𝑡) = 𝐴 + 𝐵𝑒 −𝑖𝑡

Osilasi semacam ini disebut osilasi teredam (overdamped oscilation).

3. Apabila  2 = 2, maka persamaan menjadi :

(𝑡) = 𝑒 −𝑡 (𝐶1 𝑒 0 + 𝐶2 𝑒 0 )

(𝑡) = 𝑒 −𝑡 (𝐶1 + 𝐶2 )

Osilasi ini disebut teredam kritis (critically oscilation).

Untuk konstanta redaman b yang cukup kecil, b² < 4mk dalam kasus teredam kurang
maka solusi persamaannya dapat dituliskan:

b k b
λ1,2 = − ± i√ − ( ) ²
2m m 2m

ω² = √ω0 ² − r²

𝑏 𝑘
Dimana 𝑟 = 2𝑚 dan 𝜔0 = √𝑚 maka,

𝑘 𝑏²
2𝜋𝑓 = √ −
𝑚 4𝑚²
Dengan :

ω = frekuensi angular redaman ; 𝜔 = 2𝜋𝑓

𝑘
ω0= frekuensi angular alami ; 𝜔𝑜 ² = 𝑚

𝑏²
r = konstanta redaman per satuan massa ; 𝑟² = 4𝑚

Untuk menghitung konstanta redaman pada fluida tertentu digunakan persamaan :

𝑘 𝑏²
2𝜋𝑓′ = √ −
𝑚𝑏 4𝑚𝑏 ²

𝑘 𝑏²
4𝜋²𝑓′² = −
𝑚𝑏 4𝑚𝑏 ²

𝑏² 𝑘
= − 4𝜋²𝑓′²
4𝑚𝑏 ² 𝑚𝑏

𝑘
𝑏² = (4𝑚𝑏 ²) ( − 4𝜋²𝑓′²)
𝑚𝑏

𝑘
𝑏 = √(4𝑚𝑏 ²) ( − 4𝜋²𝑓′²)
𝑚𝑏

𝑘 2𝜋 2
𝑏 = √4(𝑚𝑏 )² { −( ) }
𝑚𝑏 𝑇′

𝑘 2𝜋 2
𝑏 = 2𝑚𝑏 √ −( )
𝑚𝑏 𝑇′

Penelitian yang dilakukan oleh Djoko Untoro menunjukan fenomena osilasi


teredam yang disebabkan oleh batang kayu yang diberi magnet berayun didekat
batang alumunium.Pada penelitian tersebut besarnya redaman merupakan fungsi
jarak antara magnet dan alumunium. Osilasi yang terjadi berupa osilasi teredam
ringan, teredam penuh dan teredam kritis. Penelitian ini menyelidiki fenomena
osilasi teredam yang disebabkan oleh fluida pada beban yang digantungkan pada
pegas (Suwarno, 2015).
C. Alat dan Bahan Percobaan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan antara lain :
1. Timbangan Manual
Timbangan manual bekerja dengan mekanis menggunakan menggunakan
system pegas.Timbangan ini memiliki massa beban maksimum yang di ukur
5 Kg dengan ketelitian 40 gram.
2. Gelas Ukur
Gelas ukur dengan Volume Maksimum yang di ukur sebesar 500 ml dengan
ketelitian 60 ml.
3. Stopwatch Digital
Stopwatch digital yang digunakan adalah pada fitur stopwatch handphone
dengan ketelitian milidetik.
4. Pegas
Pegas yang digunakan dengan panjang 14,5 cm
5. Mistar
Mistar yang digunakan dengan panjang maksimum benda yang di ukur 30
cm dengan ketelitian 0,1 cm.
6. Variasi Massa Beban
• Beban 1 (Kunci dengan massa 0,04 Kg)
• Beban 2 (Gembok dengan massa 0,08 Kg)
• Beban 3 (Gembok dengan massa 0,12 Kg)
• Beban 4 (Gembok+kunci dengan massa 0,16)
• Beban 5 (2 Gembok dengan massa 0,2 Kg)
7. Variasi Medium Fluida
• Air Santan (300 ml)
• Air Sabun (300 ml)
• Minyak Goreng (300 ml)
D. Langkah-langkah Percobaan
1. Menghitung Konstanta Pgas
a. Menimbang massa beban yang akan digunakan.
b. Menyusun alat seperti skema di bawah ini :

Gambar 4.1 Skema alat


c. Memberikan simpangan pegas sejauh 5 cm kemudian melepaskannya,
sehingga terjadi osilasi.
d. Menghitung waktu yang dibutuhkan pegas untuk melakukan 10 kali
getaran.
e. Mencatat hasil pengukuran waktu rata-rata dari waktu pengamatan yang
dilakukan sebanyak 3 kali dan periodenya.
f. Mengulangi langkah 1-5 untuk massa beban yang berbeda.
2. Menghitung Konstanta Redaman pada Fluida
a. Menimbang massa beban yang akan digunakan.
b. Merangkai alat dan bahan seperti skema di bawah ini :

Gambar 4.2 Gambar skema


c. Memberikan simpangan sejauh 5 cm sehingga terjadi osilasi.
d. Menghitung waktu yang dibutuhkan pegas untuk melakukan 10 kali
getaran.
e. Mencatat hasil pengukuran waktu rata-rata dari waktu pengamatan yang
dilakukan sebanyak 3 kali dan periodenya.
f. Mengulangi langkah 1-5 untuk massa beban yang berbeda.
g. Mengulangi percobaan dengan menggunakan jenis fluida lain seperti air
sabun dan minyak.

E. Data Pengamatan
1. Mencari Konstanta Pegas
Simpangan Pegas : 5 cm
No Massa n t1 t2 t3 𝐭̅ T T²
Beban (sekon) (sekon) (sekon) (sekon) (sekon) (sekon)
(Kg)
1 0,04 10 5,27 5,29 5,28 5,28 0,528 0,278784
2 0,08 10 7,47 7,43 7,42 7,44 0,744 0,553536
3 0,12 10 8,97 8,96 8,95 8,96 0,896 0,802816
4 0,16 10 10,27 10,29 10,25 10,27 0,1027 1,054729
5 0,2 10 11,47 11,48 11,46 11,47 0,1147 1,315609

2. Mencari Kontanta Redaman dalam Medium Fluida


• Medium Air Santan (300 ml)
Simpangan Pegas : 5 cm
No Massa n t1(s) t2(s) t3(s) 𝐭̅ (s) T(s)
Beban (Kg)
1 0,04 10 5,7 5,7 5,7 5,7 0,57
2 0,08 10 7,63 7,62 7,68 7,64333 0,76433
3 0,12 10 9,27 9,24 9,28 9,26333 0,926333
4 0,16 10 10,63 10,65 10,6 10,62667 1,062667
5 0,2 10 11,83 11,85 11,84 11,84 1,184
• Medium Air Sabun (300 ml)
Simpangan Pegas : 5 cm
No Massa n t1(s) t2(s) t3(s) 𝐭̅ (s) T(s)
Beban (Kg)
1 0,04 10 5,37 5,38 5,39 5,38 0,538
2 0,08 10 7,49 7,45 7,48 7,47333 0,747333
3 0,12 10 9,18 9,02 9,14 9,11333 0,911333
4 0,16 10 10,47 10,49 10,53 10,49667 1,049667
5 0,18 10 11,73 11,72 11,7 11,71667 1,171667

• Medium Minyak Goreng (300 ml)


Simpangan Pegas : 5 cm
No Massa Beban n t1(s) t2(s) t3(s) 𝐭̅ (s) T(s)
(Kg)
1 0,04 10 6,48 6,53 6,5 6,50333 0,650333
2 0,08 10 8,11 8,18 8,15 8,14667 0,814667
3 0,12 10 9,63 9,67 9,68 9,66 0,966
4 0,16 10 10,9 10,95 10,97 10,94 1,094
5 0,2 10 12,25 12,27 12,27 12,27 1,227

F. Analisis Data
1. Ralat Pengamatan
• Menentukan Konstanta Pegas

No Massa k(N/m) (𝐤 − 𝐤̅) (𝐤 − 𝐤̅)


𝟐

Beban(Kg)
1 0,04 5,658632 -0,187701449 0,035231834
2 0,08 5,69985 -0,146483528 0,021457424
3 0,12 5,89501 0,048676345 0,002369387
4 0,16 5,982716 0,136382718 0,018600246
5 0,2 5,995459 0,149125915 0,022238539
̅𝐤 5,846333 𝟐 0,099897429
∑ (𝐤 − 𝐤̅)

∑ (k−k) ̅ 2
0,099897429
∆k = √ (n−1) = √ = 0,105355182 N/m
9

Sehingga besarnya konstanta pegas yang di dapat sebesar :


k = k̅ ± ∆k
k = (5,8463 ±0,1053) N/m
Dengan Kesalahan Relatif :
∆k 0,1053
KR = ̅ x 100% = 5,8463 x100% = 1,8%
k
Dan Ketelitian = 100 % - KR = 100 % - 1,8 % = 98,2 %
• Menentukan Konstanta Redaman
➢ Medium Air Santan
No Massa b (𝐛 − 𝐛̅) ∑ (𝐛 − 𝐛̅)
𝟐

Beban(Kg)
1 0,04 0,39817164 -0,001921 3,68993
2 0,08 0,37765988 -0,022433 0,000503225
3 0,12 0,398640003 -0,001453 2,10992
4 0,16 0,406723229 0,0066307 4,39658
5 0,2 0,419268046 0,0191755 0,000367699
̅𝐛 0,40009256 𝟐
∑ (𝐛 − 𝐛̅) 0,00092069

2
∑ (b − b̅) 0,00092069
∆𝑏 = √ = √ = 0,010114292 kg/s
(𝑛 − 1) 9
Sehingga besarnya Konstanta Redamannya adalah
𝑏 = 𝑏̅ ± ∆𝑏
𝑏 = (0,40009 ± 0,0101 ) kg/s
Dengan Kesalahan Relatifnya :
∆b 0,0101
KR = x 100% = x100% = 2,53 %
̅b 0,40009
Dan Ketelitian = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 2,53% = 97,47 %

➢ Medium Air Sabun


No Massa b (𝐛 − 𝐛̅) (𝐛 − 𝐛̅)
𝟐

Beban(Kg)
1 0,04 0,251746312 -0,014152 0,000200267
2 0,08 0,251213394 -0,014684 0,000215634
3 0,12 0,266551894 0,000654 4,27733E-07
4 0,16 0,276211731 0,0103138 0,000106375
5 0,2 0,283766073 0,0178682 0,000319272
̅𝐛 0,265897881 𝟐
∑ (𝐛 − 𝐛̅) 0,000841977

2
∑ (b − b̅) 0,000841977
∆𝑏 = √ = √ = 0,009672278 kg/s
(𝑛 − 1) 9
Sehingga besarnya Konstanta Redamannya adalah
𝑏 = 𝑏̅ ± ∆𝑏
𝑏 = (0,2658 ± 0,009672 ) kg/s
Dengan Kesalahan Relatifnya :
∆b 0,009672
KR = x 100% = x100% = 3,64 %
̅b 0,2658
Dan Ketelitian = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 2,53% = 96,36 %
➢ Medium Minyak Goreng
No Massa b (𝐛 − 𝐛̅) (𝐛 − 𝐛̅)
𝟐

Beban(Kg)
1 0,04 0,581906328 -0,035296 0,001245817
2 0,08 0,591252836 -0,02595 0,000673383
3 0,12 0,609805857 -0,007397 5,47097E-05
4 0,16 0,606089221 -0,011113 0,000123504
5 0,2 0,696958044 0,0797556 0,006360954
𝟐
𝐛̅ 0,617202457 ∑ (𝐛 − 𝐛̅) 0,008458367

2
∑ (b − b̅) 0,008458367
∆𝑏 = √ = √ = 0,03065646 kg/s
(𝑛 − 1) 9

Sehingga besarnya Konstanta Redamannya adalah


𝑏 = 𝑏̅ ± ∆𝑏
𝑏 = (0,617 ± 0,0306 ) kg/s
Dengan Kesalahan Relatifnya :
∆b 0,0306
KR = x 100% = x100% = 4,98 %
b̅ 0,617
Dan Ketelitian = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 4,98 % = 95,02 %
2. Ralat Grafik
• Mencari Konstanta Pegas

Grafik hubungan antara massa beban (m)


dengan kuadrat periode (T²)
1.6
1.4
1.2
1
T² (S²)

0.8 tan y = 6,75


0.6
0.4
0.2
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
massa (kg)

4π² 39,4384
k= = = 5,842725926 N/m
tan y 6,75
G. Pembahasan
Getaran adalah suatu gerak bolakbalik di sekitar kesetimbangan.
Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan di mana suatu benda berada pada
posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai
amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama. Setiap getaran
yang berosilasi sesungguhnya mempunyai peredaman, akan tetapi karena
peredamannya sangat kecil sehingga diabaikan.
Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa
selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda
akan mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini
sebanding dengan kecepatan benda. Sehingga pengertian getaran teredam sendiri
yakni getaran yang berosilasi dan kemudian berkurang secara konstan akibat adanya
koefisien redaman. Jika gaya gesek atau redamannya semakin kecil maka gerak osilasi
hampir periodik walaupun amplitudonya semakin berkurang terhadap waktu.
Dalam percobaan getaran teredam ini bertujuan untuk menentukan konstanta
pegas dan konstanta redaman sistem osilasi pegas dalam berbagai medium. Varisai
mediumnya yaitu osilasi pegas dengan medium air, air sabun, dan minyak. Percobaan
yang pertama dilakukan adalah menentukan konstanta pegas.Dalam menentukan
konstanta pegas ini, praktikan melakukan percobaan osilasi pegas pada medium udara.
Hal ini dikarenakan pada udara dianggap tidak ada redaman yang terjadi pada osilasi.
4πm
Analisis data percobaan pertama dengan menggunakan persamaan : k = T²
diperoleh besarnya konstanta pegas yaitu (5,8463 ±0,1053) N/m dengan ketelitian
sebesar 98,2 N/m apabila dihitung dengan menggunakan ralat pengamatan. Apabila
menggunakan ralat grafik ternyata besarnya harga konstanta pegas diperoleh
5,842725926 N/m. Nilai konstanta pada pegas yang digunakan praktikum cukup kecil
sehingga pegas tersebut sangat lentur atau harga kekakuannya sangat kecil. Besarnya
nilai konstanta pegas dari kedua ralat tersebut ternyata hampir mendekati. Sehingga
nilai konstanta pegas cukup valid untuk menentukan koefisien atau konstanta redaman
pada variasi medium.
Apabila osilasi tersebut terjadi pada variasi medium berupa fluida, maka benda
akan mendapatkan gaya redaman karena pengaruh kerapatan atau kekentalan fluida
tersebut. Besarnya gaya ini berbanding lurus dengan kecepatan benda namun arahnya
berlawanan. Sehingga untuk menentukan besarnya konstanta redaman pada fluida
𝑘 2𝜋 2
tertentu dapat mengggnakan persamaan : 𝑏 = 2𝑚√𝑚 − ( 𝑇 ) . Dari hasil analisis data
yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa besarnya konstanta redaman pada medium
air santan sebesar (0,40009±0,0101 ) kg/s dengan ketelitian sebesar 97,47% sedangkan
pada medium air sabun besarnya koefisien redamannya diperoleh (0,2658±0,009672 )
kg/s dengan ketelitian sebesar 96,36% dan pada medium minyak goreng besar
konstanta redamanya (0,617±0,0306 ) kg/s kg/s dengan ketelitian sebesar 95,02 %.
Menurut hasil analisa data tersebut bahwa harga konstanta atau koefisien
redaman pada minyak goreng paling besar dan air sabun memiliki harga konstanta
redaman paling kecil. Dengan demikian bahwa gaya gesek pada minyak goreng lebih
besar dibanding kedua medium yang lain. Makin besar konstanta redaman maka
makin lama waktu yang diperlukan sistem untuk kembali ke posisi
setimbang.Konstanta redaman pada sabun lebih kecil dibanding pada medium air
santan. Karena pada air sabun bersifat lebih licin sehingga gaya hambatnya lebih kecil
dibandingkan air santan.Kesalahan yang mungkin terjadi dalam praktikum ini adalah
saat mengamati osilasi yang terjadi dan menekan stopwatch. Karena osilasi yang
terjadi sangat singkat sehingga memungkinkan pengukuran waktu yang dicatat
menjadi kurang tepat.
Menurut redamannya, getaran dibagi menjadi dua yakni getaran teredam dan
getaran tidak teredam. Adapun getaran tidak teredam merupakan getaran yang
redamannya diabaikan. Sementara getaran teredam merupakan getaran yang koefisien
redamannya diperhitungkan. Adapun jenis – jenis redaman sendiri terbagi menjadi tiga
yakni, redaman berlebih (over damping), redaman lemah (underdamped), dan redaman
kritis (critical damping). Redaman lemah (underdamped) yakni Benda masih
melakukan beberapa getaran sebelum berhenti karena redaman yang dialaminya tidak
terlalu besar. Sementara untuk redaman kritis (critical damping) yakni benda biasanya
langsung berhenti berosilasi (langsung kembali ke posisi setimbangnya). Benda
langsung berhenti berosilasi karena redaman yang dialaminya cukup besar. Sedangkan
untuk redaman berlebih (over damping) yakni hampir sama dengan redaman kritis
akan tetapi bedanya pada ketibaan benda dalam posisi setimbang benda tiba lebih
cepat di posisi setimbangnya sedangkan pada over damping benda lama sekali tiba di
posisi setimbangnya. Hal ini disebabkan karena redaman yang dialami oleh benda
sangat besar. Dalam praktikum yang di lakukan, pegas yang dikaitkan beban dan di
osilasikan pada medium air santan,air sabun dan minyak goreng mengalami redaman
lemah (underdamped) ini dibuktikan dengan osilasi pegas yang masih berlangsung
pada medium fluida tersebut.

H. Kesimpulan
Simpulan dari percobaan ini adalah :
1. Getaran teredam yakni getaran yang berosilasi dan kemudian berkurang secara
konstan akibat adanya koefisien redaman.
2. Dalam menentukan konstanta pegas dapat menggunakan persamaan :
4πm
k=

3. Besarnya nilai konstanta pegas adalah dengan ralat pengamatan sebesar
(5,8463 ±0,1053) N/m dengan ketelitian sebesar 98,2%. Dan dengan ralat
grafik sebesar 5,842725926 N/m
4. Dalam menentukan nilai koefisien atau konstanta redaman dapat menggunakan
persamaan :
𝑘 2𝜋 2
𝑏 = 2𝑚√ −( )
𝑚 𝑇

5. Besarnya nilai koefisien atau konstanta redaman adalah:


a) Pada medium air santan yaitu(0,40009 ± 0,0101 ) kg/s dengan ketelitian
sebesar 97,47%
b) Pada medium air sabun yaitu (0,2658 ± 0,009672 ) kg/s dengan ketelitian
96,36%
c) Pada medium minyak goreng yaitu (0,617 ± 0,0306 ) kg/s dengan ketelitian
sebesar 95,02%
6. Semakin besar gaya gesek yang bekerja pada sistem osilasi, semakin besar pula
peredaman yang terjadi.
7. Semakin besar viskositas (kekentalan zat cair), maka semakin besar pula
konstanta redamannya.
8. Gaya redaman yang paling besar terjadi ketika benda dimasukkan dalam
minyak goreng dan paling kecil ketika dimasukkan kedalam air sabun.
9. Getaran teredam yang terjadi pada air santan,air sabun,dan minyak goreng
yakni berupa redaman lemah (underdamped).
I. Saran
1. Praktikan harus menguasai materi praktikum agar tidak kesulitan dalam
melaksanakan praktikum.
2. Praktikan harus mempersiapkan alat sebelum melaksanakan praktikum.
3. Praktikan harus teliti saat pengambilan data terutama saat menekan stopwatch.
Daftar Pustaka

Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Tipler, P. A. (1998). Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Suwarno, D., 2015. Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan
batang alumunium. prosiding SKF, hal. 100-107.
Lampiran

1. Lampiran Perhitungan Ralat


• Ralat Pengamatan Mencari Konstanta Pegas
Dalam menghitung besarnya konstanta pegas yang digunakan dalam
praktikum ini dapat ditentukan dengan persamaan :
𝑘 2𝜋 𝑘
 = √𝑚 ⇔ = √𝑚
𝑇
𝑚 4𝜋²𝑚
𝑇 = 2𝜋√ 𝑘 ⇔ 𝑘 = 𝑇2
1. Massa beban 0,04 kg
4 𝑥 3,142 𝑥 0,04 kg
k1 = 0,278784 𝑠²
= 5,658631772 N/m
2. Massa beban 0,08 kg
4 𝑥 3,142 𝑥 0,08
k2 = 0,553536 𝑠²
= 5,699849694 N/m
3. Massa beban 0,12 kg
4 𝑥 3,142 𝑥 0,12 𝑘𝑔
k3 = 0,802816 𝑠²
= 5,895009566 N/m
4. Massa beban 0,16 kg
4 𝑥 3,142 𝑥 0,16 𝑘𝑔
k4 = 1,054729 𝑠²
= 5,982715939 N/m
5. Massa beban 0,2 kg
4 𝑥 3,142 𝑥 0,2 𝑘𝑔
k5 = 1,315609 𝑠²
= 5,995459137 N/m
Σk 29,23166611
Sehingga k̅= = = 5,846333222 N/m
𝑛 5

• Ralat Pengamatan Mencari Kontanta Redaman


➢ Medium Air Santan
𝑘 2𝜋 2
𝑏 = 2𝑚√
−( )
𝑚 𝑇
a. Massa beban 0,04 kg
5,8463 N/m
𝑏1 = 0,08 𝑘𝑔√{ − 121,386/𝑠²}
0,04 𝑘𝑔
= 0,39817164 kg/s
b. Massa beban 0,08 kg
5,8463 N/m
𝑏2 = 0,16 𝑘𝑔√{ − 67,5077584/𝑠²}
0,08 𝑘𝑔
= 0,37765988 kg/s
c. Massa beban 0,12 kg
5,8463 N/m
𝑏3 = 0,24 𝑘𝑔√{ − 45,96049563/𝑠²}
0,12 𝑘𝑔
= 0,398640003 kg/s
d. Massa beban 0,16 kg
5,8463 N/m
𝑏4 = 0,32 𝑘𝑔√{ − 34,92409585/𝑠²}
0,16 𝑘𝑔
= 0,406723229 kg/s
e. Massa beban 0,2 kg
5,8463 N/m
𝑏5 = 0,4 𝑘𝑔√{ − 28,13298941/𝑠²}
0,2 𝑘𝑔
= 0,419268046 kg/s
∑𝑏 2,000462798
Sehingga 𝑏̅ = 𝑛 𝑛 = = 0,40009256 kg/s
5

➢ Medium Air Sabun


𝑘 2𝜋 2
𝑏 = 2𝑚√ −( )
𝑚 𝑇
a. Massa beban 0,04 kg
5,8463 N/m
𝑏1 = 0,08 𝑘𝑔√{ − 136,2557179/𝑠²}
0,04 𝑘𝑔
= 0,251746312 kg/s
b. Massa beban 0,08 kg
5,8463 N/m
𝑏2 = 0,16 𝑘𝑔√{ − 70,61396214/𝑠²}
0,08 𝑘𝑔
= 0,251213394 kg/s
c. Massa beban 0,12 kg
5,8463 N/m
𝑏3 = 0,24 𝑘𝑔√{ − 47,48591125/𝑠²}
0,12 𝑘𝑔
= 0,266551894 kg/s
d. Massa beban 0,16 kg
5,8463 N/m
𝑏4 = 0,32 𝑘𝑔√{ − 35,79451445/𝑠²}
0,16 𝑘𝑔
= 0,276211731 kg/s
e. Massa beban 0,2 kg
5,8463 N/m
𝑏5 = 0,4 𝑘𝑔√{ − 28,7283801/𝑠²}
0,2 𝑘𝑔
= 0,283766073 kg/s
∑𝑏 1,329489404
Sehingga 𝑏̅ = 𝑛 𝑛 = = 0,265897881 kg/s
5
➢ Medium Minyak Goreng
𝑘 2𝜋 2
𝑏 = 2𝑚√ −( )
𝑚 𝑇
a. Massa beban 0,04 kg
5,8463 N/m
𝑏1 = 0,08 𝑘𝑔√{ − 93,24966024/𝑠²}
0,04 𝑘𝑔
= 0,581906328 kg/s
b. Massa beban 0,08 kg
5,8463 N/m
𝑏2 = 0,16 𝑘𝑔√{ − 59,42365953/𝑠²}
0,08 𝑘𝑔
= 0,591252836 kg/s
c. Massa beban 0,12 kg
5,8463 N/m
𝑏3 = 0,24 𝑘𝑔√{ − 42,26345863/𝑠²}
0,12 𝑘𝑔
= 0,609805857 kg/s
d. Massa beban 0,16 kg
5,8463 N/m
𝑏4 = 0,32 𝑘𝑔√{ − 32,95221735/𝑠²}
0,16 𝑘𝑔
= 0,606089221 kg/s
e. Massa beban 0,2 kg
5,8463 N/m
𝑏5 = 0,4 𝑘𝑔√{ 26,19570928𝑠²}
0,2 𝑘𝑔
= 0,696958044 kg/s
∑𝑏 3,086012285
Sehingga 𝑏̅ = 𝑛 𝑛 = = 0,617202457 kg/s
5

2. Lampiran Alat dan Bahan

NO Alat Bahan

1 Timbangan Manual Variasi Massa Beban

Beban 1. (m=0,04 Kg)


Timbang manual bekerja dengan
mekanis menggunakan system
pegas.Timbangan ini memiliki
massa beban maksimum yang di
ukur 5Kg dengan ketelitian
40 gram

Beban 2. (m=0,08 Kg)

Beban 3. (m=0,12 Kg)

Beban 4. (m=0,16Kg)

Beban 5. (m=0,2 Kg)

2 Gelas Ukur Variasi Medium Fluida

Air Sabun (300 ml)


Gelas ukur dengan Volume
Maksimum yang di ukur sebesar
500 ml dengan ketelitian 60 ml
Air Santan (300 ml)

Minyak Goreng
(300 ml)

4 Stopwatch Digital

Stopwatch digital yang digunakan


adalah pada fitur stopwatch
handphone dengan ketelitian
milidetik.

5 Pegas

Pegas yang digunakan dengan


panjang 14,5 cm

6 Mistar
Mistar yang digunakan dengan
panjang maksimum benda yang di
ukur 30 cm dengan ketelitian
0,1 cm

3. Lampiran Dokumentasi Praktikum

Anda mungkin juga menyukai