Anda di halaman 1dari 16

Bab 2 efek fotolistrik dan efek compton

A. efek fotolistrik

Salah satu fenomena yang juga tidak dapat dijelaskan dengan teori fisika klasik adalah efek fotolistrik.
efek tersebut berkaitan dengan kenyataan bahwa energi radiasi (dalam bentuk sinar-x, sinar ultraviolet,
atau cahaya tampak) yang dikenai logam akan melepaskan elektron dari permukaan logam tersebut.
fenomena fotolistrik dilaporkan oleh Hallwachs pada tahun 1888 yang mengamati bahwa suatu keping
logam Zn akan kehilangan muatan listrik negatifnya Jika disinari dengan cahaya ultraviolet. namun, jika
muatan keping tersebut mula-mula positif, tidak terjadi kehilangan muatan. gejala lain yang diamati
adalah bahwa suatu keping yang netral akan memperoleh muatan positif apabila di sinari. Hallwachs
menyimpulkan bahwa cahaya UltraViolet mendesak muatan listrik negatif keluar dari permukaan suatu
keping logam yang netral.

pada saat penemuan efek fotolistrik tersebut, teori fisika telah mantap menjelaskan fenomena cahaya
sebagai gelombang elektromagnetik. gejala interferensi gelombang dan polarisasi cahaya dapat
dijelaskan menggunakan anggapan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik. landasan teori
elektromagnetik dikemukakan oleh Maxwell pada tahun 1870 dengan mengemukakan beberapa
persamaan yang didasarkan pada teori listrik dan magnet. persamaan Maxwell pada dasarnya mengacu
pada empat persamaan fundamental yang merangkum semua pengetahuan tentang listrik dan magnet
pada saat itu. perangkat persamaan tersebut nyatakan perubahan medan listrik menghasilkan medan
magnet dan perubahan medan magnet menghasilkan medan listrik. sumbangan besar Maxwell pada
pengetahuan listrik dan magnet adalah keberhasilannya dalam menyatukan semua kaidah yang dikenal
waktu itu dalam bidang listrik dan magnet, yang dikembangkan berdasarkan rumusan Faraday (1791-
1867).

ramalan tentang adanya gelombang elektromagnetik yang belum diamati oleh para ilmuwan dilakukan
berdasarkan persamaan fundamental yang dikembangkan oleh Maxwell. hal tersebut dimungkinkan
karena solusi persamaan Maxwell berupa gelombang. heinrich hertz (1757-1894) menyelidiki implikasi
eksperimental dari persamaan-persamaan Maxwell dengan melakukan beberapa percobaan mengenai
gelombang elektromagnetik percobaan yang dilakukannya serta hasil percobaan beberapa ilmuwan lain
ternyata menunjukkan adanya gelombang elektromagnetik. tak lama sesudah itu cahaya juga
diidentifikasi sebagai gelombang elektromagnetik. sifat gelombang cahaya didukung oleh bukti-bukti
eksperimental. seperti: percobaan interferensi dua celah oleh Young dan gejala difraksi. namun, ketika
hertz melakukan percobaan. ditemukan bahwa lucutan listrik dapat terjadi ketika elektroda dalam
percobaannya dikenai sinar ultraviolet. hal ini merupakan fenomena efek fotolistrik yang tidak dapat
dijelaskan dengan teori gelombang.

pengamatan tentang efek fotolistrik yang terjadi pada material yang peka cahaya ternyata tidak dapat
dijelaskan menggunakan teori Maxwell. konstruksi percobaan fotolistrik seperti gambar 2.1. material
peka cahaya diletakkan dalam sebuah ruang hampa udara (vakum) dan diberi beda potensial yang cukup
tinggi antara material tersebut dengan sebuah keping logam yang dijadikan sebagai kolektor. material
peka cahaya sebagai anoda (A) dan kolektor sebagai katoda (K). kolektor diberi tegangan positif agar
dapat menarik elektron jika elektron terlepas dari keping logam (yang peka cahaya) akibat disinari
dengan cahaya. terjadinya pelepasan elektron dapat diamati dengan meter arus (amperemeter atau
galvanometer) yang dipasang pada rangkaian tersebut. tabung dibuat vakum agar elektron bebas
bergerak tanpa menumbuk atom gas.

Gambar 2.1 susunan peralatan untuk menguji efek fotolistrik

pada sketsa gambar 2.1, K adalah katoda yang di sinari, A adalah anoda yang menangkap elektron yang
didesak keluar dari katoda oleh cahaya, dan G adalah galvanometer (sebagai amperemeter) yang
digunakan untuk mengukur arus listrik. elektron yang didesak keluar oleh cahaya dinamakan elektron
cahaya (fotoelektron). jika alat tersebut berada dalam ruang gelap, maka amperemeter tidak
menunjukkan adanya arus listrik. namun, jika permukaan katode di jatuhkan sinar tertentu,
amperemeter akan bergerak menuju pada angka tertentu yang menunjukkan adanya aliran arus listrik.
aliran arus terjadi karena adanya elektron yang terlepas dari permukaan katoda (K) bergerak menuju
anoda (A). apabila tegangan baterai dikecilkan sedikit demi sedikit, ternyata arus listrik juga semakin
mengecil dan jika tegangan terus diperkecil sampai nilainya nol, ternyata juga masih ada arus yang
mengalir. hal ini menunjukkan bahwa elektron yang terlepas dari katoda dapat mencapai anoda.

sebuah percobaan dilakukan untuk mengetahui berapakah beda potensial yang dapat menghentikan
elektron dari katoda menuju anoda, yakni dengan membalik polaritas sumber tegangan atau baterai
yang digunakan. jika sumber tegangan dibalik, maka K berpotensial positif terhadap "anoda (A)", dan
elektron-foto dari K yang dapat sampai di A hanya yang memiliki energi kinetik ...... yang sekurang-
kurangnya sama harganya dengan .... (dengan V adalah benda potensial antara K dan A). Oleh karena itu,
beda potensial V (dengan galvanometer G masih menunjukkan adanya arus elektron) merupakan suatu
keadaan ketika elektron memiliki energi kinetik maksimum untuk cahaya dengan warna tertentu
(dicirikan oleh panjang gelombang) yang digunakan. perhatikan bahwa jika A memiliki tegangan negatif,
maka elektron akan ditolak oleh anoda. jika tegangan negatif diperbesar maka harus yang dideteksi akan
semakin kecil. pada suatu kondisi akan ditemukan besar potensial penghenti (stopping potensial) yang
dapat membuat elektron terhenti untuk mencapai anoda, yang dicirikan dengan tidak adanya arus yang
mengalir melalui amperemeter. beda potensial .... dinamakan potensial penghenti, jika pada tegangan
tersebut arus fotolistrik menjadi nol. energi kinetik maksimum elektron yang keluar dari permukaan
peka cahaya yang diberi beda tegangan V antar elektodanya yaitu sebesar:

.. ......

Keterangan:

: energi kinetik elekthen-foto (J atau eV)

: massa elektron (kg)

: kecepatan elektron (m/s)

: muatan elektron (C)


: potensial henti (volt)

beberapa pengamatan mengenai efek fotolistrik yang tidak dapat dijelaskan menggunakan teori fisika
klasik sebagai berikut.

1. ternyata bahwa . .. .. tidak bergantung pada intensitas cahaya. jika intensitas cahaya dinaikkan,
ternyata nilai ....... tidak berubah. menurut teori gelombang, intensitas cahaya sebanding dengan
amplitudo gelombang cahaya sehingga energi yang diperlukan untuk menghentikan foto-elektron
seharusnya bertambah dan dicirikan dengan bertambahnya potensial henti. pada kenyataannya, hasil
eksperimen (gambar 2.2) bertentangan dengan kajian cahaya sebagai gelombang. penambahan
intensitas cahaya hanya menambah jumlah elektron yang terlepas dari material peka cahaya yang
ditandai dengan arus listrik yang bertambah besar, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2.

gambar 2.2 grafik intensitas (I) sebagai fungsi V

2. ternyata .... atau ...... maksimum bergantung pada frekuensi cahaya yang dijatuhkan pada material
peka cahaya. apabila dibuat grafik .... terhadap frekuensi cahaya, yaitu besarnya potensial henti sebagai
fungsi dari frekuensi cahaya yang digunakan untuk menyinari permukaan katoda, akan diperoleh suatu
garis lurus. Jika dilakukan pengamatan dengan mengubah panjang gelombang cahaya yang dijatuhkan
pada katoda, kemudian diamati besarnya ...... untuk setiap panjang gelombang tersebut, maka diperoleh
grafik seperti pada gambar berikut.

gambar 2.3 grafik ..... terhadap f

3. Millikan mengamati ternyata bahwa untuk material katoda yang berbeda adalah ada suatu harga
frekuensi ..... tertentu (frekuensi potong), ketika efek fotolistrik tidak lagi terjadi jika digunakan cahaya
yang frekuensinya lebih kecil daripada frekuensi tersebut. pengamatan tersebut dilaporkan tahun 1914,
dan Millikan memperoleh hadiah Nobel pada tahun 1923 berdasarkan laporan tersebut.

beberapa fakta experimental yang ternyata tidak dapat diterangkan dengan teori gelombang cahaya
sebagai berikut.

1. menurut teori gelombang, energi kinetik elektron-foto harus bertambah besar jika intensitas cahaya
diperbesar. akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa energi kinetik elektron-foto, ..... yang besarnya
ditentukan melalui pengukuran ...., tidak bergantung dari intensitas cahaya. menurut teori gelombang,
vektor dari gelombang cahaya yang digunakan akan bertambah besar apabila intensitas ditingkatkan.
oleh adanya gaya .... pada elektron, maka menurut teori gelombang, energi kinetik elektron-cahaya, .....
juga bertambah jika intensitas cahaya ditingkatkan. namun, secara eksperimental hal tersebut tidak
dipenuhi.

2. menurut teori gelombang, efek fotolistrik dapat terjadi pada sembarang frekuensi jika intensitas
cahaya cukup besar untuk mendesak elektron dari permukaan katoda. akan tetapi, kenyataannya efek
fotolistrik akan terjadi jika frekuensi melebihi harga tertentu. untuk logam tertentu, dibutuhkan frekuensi
minimal tertentu agar dapat timbul elektron-foto. dalam hal ini, ada suatu frekuensi potong .... . efek
fotolistrik tidak terjadi pada semua frekuensi yang lebih kecil dari .... , walaupun intensitas cahaya yang
digunakan dinaikkan setinggi-tingginya.

3. menurut teori gelombang diperlukan waktu yang cukup untuk melepaskan elektron dari permukaan
logam. Akan tetapi, pada kenyataannya elektron terlepas dari permukaan logam dalam waktu singkat
(spontan) yaitu kurang dari ...... sekon setelah waktu penyinaran.

4. teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik maksimum elektron-foto
bertambah Jika frekuensi cahaya yang dijatuhkan pada material peka cahaya diperbesar.

kesukaran untuk dapat menerangkan fakta eksperimental dengan teori yang telah mantap pada saat itu,
baru dapat teratasi ketika cahaya tidak dianggap sebagai gelombang dalam fenomena efek fotolistrik. hal
ini merupakan aspek utama dari teori kuantum Einstein.

teori kuantum Einstein merupakan pengembangan dari postulat Planck tentang hukum kuantisasi energi
yang dapat dimiliki osilator. Planck tetap memandang radiasi termal dalam rongga sebagai gejala
gelombang, namun Einstein meluaskan konsep kuantisasi Planck untuk dapat menerangkan efek
fotolistrik. Einstein mendeskripsikan bahwa apa bila suatu osilator dengan energi ...... pindah ke suatu
keadaan dengan energi ..... , maka osilator tersebut memancarkan suatu paket energi elektromagnetik
dengan energi ..... . Einstein menganggap bahwa paket energi semacam itu memiliki karakteristik sebagai
berikut.

1. pada saat meninggalkan permukaan (dipancarkan) dinding rongga, paket energi itu tidak meluas
dalam ruang seperti gelombang, melainkan tetap terpusat (terkonsentrasi, terbatas) dalam suatu bagian
ruang yang sangat kecil.

2. ketika merambat dengan kecepatan c, paket energi itu tetap terbatas dalam volume yang sangat
kecil.

3. nilai energi (E) dari paket itu, sebanding dengan frekuensi (f), sesuai dengan hubungan:

(2.1)

4. pada proses fotolistrik, sebuah paket secara sepenuhnya (sebagai suatu keseluruhan) diserap oleh
elektron yang ada di permukaan logam.

paket energi tersebut dinamakan foton dan tidak mengikuti konsep cahaya sebagai gelombang. Teori ini
merupakan teori kuantum Einstein tentang efek fotolistrik.

sebuah foton yang bertumbukan dengan Sebuah elektron dalam suatu logam dapat menghilang
(lenyap ) sambil mentransfer semua energinya pada elektron. diperlukan energi untuk membawa
elektron ke permukaan logam kemudian melepaskannya. jadi, akan lebih mudah untuk melepaskan
elektron yang berada di permukaan logam peka cahaya daripada melepaskan elektron yang berada lebih
dalam dari permukaan logam. Jika sebuah elektron sudah berada di dekat permukaan, energi pelepasan
tersebut dapat memiliki harga minimum dan disebut fungsi kerja energi (W). Energi yang tersisa muncul
sebagai energi kinetik ... (digunakan elektron untuk bergerak). berdasarkan hukum kekekalan energi,
maka dapat menyatakan hubungan sebagai berikut.

(2.2)

prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut: energi elektromagnetik dalam bentuk foton
berenergi ..... mengenai permukaan katode kemudian diserap oleh elektron yang berada pada
permukaan katode tersebut, seluruh energi foton diserap oleh satu buah elektron, apabila energi yang
terserap (sebesar ....) cukup besar maka elektron dapat meninggalkan permukaan katoda; dalam usaha
ini diperlukan energi untuk mengatasi gaya-gaya di permukaan logam (sebesar W). hukum kekekalan
energi, antara yang diserap ... , yang diperlukan untuk mengatasi gaya permukaan (W) dan sisanya yang
berbentuk energi kinetik elektron elektron..... . Elektron terikat pada atom dengan energi ikat tertentu,
sehingga diperlukan energi minimal sebesar energi ikat elektron tersebut untuk melepaskan dari
permukaan logam peka cahaya. W adalah energi yang diperlukan elektron untuk melawan gaya tarik
oleh ion-ion logam di permukaan logam dan energi kinetik yang hilang karena tumbukan-tumbukan
elektron tersebut dalam logam. apabila gaya tarik menarik tersebut minimum, dan jika tidak ada energi
kinetik yang hilang karena tumbukan, maka harga W-nya dapat dinamakan sebagai ... , yang merupakan
nilai terendah untuk W. jika persamaan (2.2) diterapkan untuk kasus W yang berharga minimum .... ,
tentunya energi kinetik elektron akan berharga maksimum. Oleh sebab itu hukum kekekalan energi yang
berlaku dapat dinyatakan sebagai berikut.

(2.3)

besarnya energi minimal yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari energi ikatnya disebut fungsi
kerja (....) atau energi ambang. besar ..... bergantung pada bahan katoda yang bersangkutan, harganya
berbeda untuk logam yang berbeda. besarnya ...... secara eksperimental dapat diukur melalui penentuan
potensial penghenti ... .. , dimana berlaku ...... , sehingga dapat ditulis:

(2.4)

Atau

(2.5)

berdasarkan analisis tersebut, tampak adanya hubungan yang linier antara .... dan .... , seperti yang
diperoleh oleh Millikan secara eksperimental. jadi, dengan menganggap foton memiliki energi yang
diceritakan dapat diterangkan mengapa ..... tidak bergantung dari intensitas cahaya.

adanya frekuensi potong ..... juga dapat dijelaskan berdasarkan teori kuantum Einstein. jika ... , artinya
apabila elektron meninggalkan permukaan logam dengan energi kinetik sama dengan nol, maka .......
sehingga berlaku hubungan:

.... ... ...


persamaan tersebut merupakan kaitan antara ...dan.... . frekuensi diatas ..... adalah frekuensi cahaya
yang tepat masih dapat mendesak elektron keluar dari permukaan logam, tetapi elektron yang terlepas
tersebut memiliki energi kinetik ..... . Besarnya.... mempunyai harga yang pasti untuk setiap material
peka cahaya. jika datang foton dengan frekuensi ... dan ... , maka foton tersebut tidak lagi mampu untuk
mendesak elektron keluar dari permukaan logam. Jika.... , maka..... , sehingga..... merupakan frekuensi
potong. oleh sebab itu, semua cahaya yang memiliki frekuensi lebih kecil dari ... betapapun besar
intensitasnya tidak akan mampu menghasilkan elektron cahaya (foto-elektron). Ternyata bahwa teori
kuantum einstein dapat memberikan keterangan yang memadai tentang adanya frekuensi potong. Perlu
dicatat bahwa frekuensi potong ..... tidak dapat diterangkan dengan teori gelombang.

berdasarkan hubungan antara ..... dan ..... dapat dituliskan persamaan sebagai berikut.

(2.6)

keterangan:

: energi kinetik maksimum elektron foto

: konstanta Planck

: frekuensi foton

: frekuensi ambang

Albert Einstein mengemukakan teori kuantum untuk menerangkan gejala fotolistrik tidak lama (lima
tahun) setelah Planck mengajukan makalah ilmiah tentang teori radiasi termal oleh benda sempurna
hitam (pada tahun 1905). validitas atau kesahihan teori kuantum itu dibuktikan oleh Millikan secara
eksperimental pada tahun 1914. Millikan melakukan eksperimen untuk membuktikan hubungan linear
antara ..... (potensial penghenti) dengan f (frekuensi cahaya yang mendesak elektron keluar dari
permukaan logam) untuk katoda tertentu. pada tahun 1921 Einstein memperoleh hadiah Nobel untuk
fisika karena dapat menerangkan gejala fotoelektrik secara teoretis.

contoh soal

1. sebuah laser menghasilkan cahaya hijau monokromatik dengan frekuensi ..... Hz. daya yang
dipancarkan oleh laser itu adalah ....... . Tentukan energi foton dalam cahaya itu dan tentukan jumlah
foton tiap detik yang dilewati satu titik dalam cahaya laser itu!

Jawaban:

Diketahui.....

.....

setiap foton memiliki energi sebesar

...
....

misalkan N adalah Jumlah foton yang melewati suatu titik dalam sinar laser setiap detiknya. daya (P)
yang dipancarkan dalam cahaya adalah N kali energi foton, atau ........ ,sehingga:

....

....

2. sinar-x yang dihasilkan oleh tabung sinar-x terdiri dari beberapa frekuensi frekuensi maksimum sinar-x
itu bergantung pada beda tegangan percepatan elektron. Tentukan frekuensi maksimum dan panjang
gelombang minimum sinar-x yang dihasilkan oleh elektron dengan tegangan percepatan 40.000 volt!

Jawaban:

jika elektron dipercepat dari keadaan diam maka energi kinetiknya adalah ..... . frekuensi tertinggi foton
akan dihasilkan jika semua energi kinetik diubah menjadi satu potong tunggal, sehingga:

.....

frekuensi maksimum sinar-x denadalV = 40.000 volt adalah:

....

....

frekuensi minimum yang bersesuaian adalah:

......

.....

3. fungsi kerja atom sodium (Na) adalah 2,27 eV. Tentukan frekuensi cahaya minimum yang diperlukan
untuk melepaskan elektron dari permukaan atom sodium!

Jawaban:

Diketahui:.. ...

frekuensi cahaya minimum ..... yang diperlukan untuk melepaskan elektron bersesuaian dengan emisi
elektron yang tidak memiliki energi kinetik. jika .... , diperoleh persamaan: ...... , Atau:

.......

B. Kurva radiasi sinar-x

efek fotolistrik berkaitan dengan interaksi antara foton dengan elektron. dalam hal ini, foton yang
menumpuk material peka cahaya akan membuat elektron-foto terlepas dari material. peristiwa
sebaliknya terjadi pada pembentukan sinar-X, ketika elektron menumbuk logam anoda dan muncul foton
sinar-X yang dipancarkan. fenomena sinar-x ditemukan oleh rontgen pada tahun 1895. sinar tersebut
terjadi jika satu berkas elektron bebas berenergi (kinetik) tinggi mengenai suatu logam. pada umumnya,
fenomena ini terjadi jika logam yang ditumbuk memiliki jumlah proton (Z) yang tinggi. tempat dimana
berkas elektron itu menumbuk logam akan merupakan sumber sinar-X. skema sebuah tabung sinar-x
diilustrasikan dalam gambar 2.4.

gambar 2.4 tabung sinar-X

K adalah katoda yang dihubungkan dengan kutub negatif suatu sumber tegangan listrik yang tinggi.
katoda ini dipanaskan dengan suatu filamen agar lebih mudah memancarkan elektron. sementara itu, A
merupakan anoda yang terbuat dari logam berat (Z tinggi). anoda dihubungkan dengan kutub positif
suatu sumber tegangan tinggi beda potensial yang tinggi (beberapa kilovolt) menyebabkan elektron dari
K yang sampai di A memiliki energi kinetik yang sangat besar sehingga Kecepatannya sangat tinggi. ketika
elektron-elektron ini menumbuhkan anoda, akan timbul pemancaran sinar-X oleh anoda.

katoda dan anoda ditempatkan dalam sebuah tabung gelas yang divakumkan agar perjalanan elektron
dari katoda ke anoda tidak terganggu. anoda A perlu didinginkan dengan air untuk menyalurkan
kelebihan kalor yang timbul akibat benturan berkas elektron dengan permukaan anoda. Anoda dapat
meleleh jika tidak dilakukan pendinginan.

mekanisme terjadinya sinar-x ketika elektron menumbuhkan anoda dapat dideskripsikan sebagai
berikut.

1. elektron berenergi tinggi mencapai permukaan logam, kemudian meneruskan perjalanannya ke dalam
logam. perlu diperhatikan bahwa dalam dunia mikroskopis, ukuran elektron sangat kecil dan terdapat
ruang kosong diantara inti atom dan elektron. jika dibandingkan terhadap elektron yang datang, zat
padat merupakan susunan ion-ion berat dan lautan elektron bebas. interaksi antara elektron yang
datang dengan susunan ion maupun lautan elektron logam merupakan interaksi elektromagnetik. secara
sederhana, gaya interaksi yang terjadi dapat dianalogikan dengan gaya tumbukan dan interaksi tersebut
disebut tumbukan. Setiap kali menumbuk ion atau elektron logam, elektron dari katoda akan kehilangan
energi. ketika elektron dari katoda memasuki logam akan terjadi beberapa kali peristiwa tumbukan yang
menyebabkan elektron berenergi tinggi kehilangan energinya sedikit demi sedikit, karena tumbukan
tersebut terjadi secara berangkai. energi elektron ini diubah menjadi pancaran elektromagnetik karena
elektron mengalami perlambatan, dan sebagian menjadi energi getaran kisi ion dalam kristal. pancaran
elektromagnetik tersebut berupa sinar-x, sedangkan meningkatnya energi getaran kisi menyebabkan
meningkatnya suhu anoda.

2. Panjang gelombang sinar X bervariasi sehingga membentuk suatu spektrum yang kontinu
(sinambung) karena proses pemancaran nya terjadi secara beruntun. spektrum yang terlihat meliputi
berbagai tumbuhan sekaligus. setiap elektron kehilangan energinya secara beruntun melalui tumbukan-
tumbukan yang terjadi secara berantai.

bentuk spektrum sinar-x dengan bahan anoda dari logam molybdenum diilustrasikan dalam gambar
berikut.
gambar 2.5 kurva karakteristik sinar X dengan beda potensial yang berbeda

pada grafik spektrum tersebut terlihat beberapa lengkung intensitas (I) terhadap panjang gelombang ...
untuk berbagai beda potensial (antara katoda dan anoda), yaitu: ....... . beberapa pengamatan tentang
grafik-grafik eksperimental tersebut dicantumkan sebagai berikut.

1. semua lengkung bersifat kontinu, kecuali grafik dengan beda potensial 25 kV yang memiliki puncak
yang menjulang.

2. ada perbedaan panjang gelombang terpendek untuk setiap lengkung; makin tinggi beda potensial,
makin pendek panjang gelombang terpendeknya.

ternyata jika digunakan beda tegangan yang lebih tinggi dari 25 kV tetap muncul puncak yang menjulang
dan terletak pada panjang gelombang yang sama. jika digunakan bahan anoda yang berbeda, maka
puncak-puncak yang menjulang akan muncul pada suatu beda potensial tertentu. posisi (panjang
gelombang) puncak yang menjulang itu ternyata berbeda untuk bahan yang berbeda. kedudukan
puncak-puncak itu seolah-olah merupakan sidik jari yang memberi ciri pada bahan anoda. puncak-
puncak tersebut dinamakan garis-garis karakteristik, atau sinar-sinar karakteristik.

penjelasan teoretis terkait bentuk kurva radiasi sinar-x ternyata dapat dilakukan dengan menerapkan
teori kuantum Einstein. fenomena sinar-x yang harus dapat diterangkan secara teori sebagai berikut.

1. panjang gelombang terpendek yang bergantung pada beda potensial antara anoda dan katoda.

2. bentuk spektrum yang kontinu ketika beda potensial antara anoda dan katoda berada di bawah harga
tertentu.

3. adanya Sinar sinar karakteristik jika beda potensial antara anoda dan katoda berada diatas harga
tertentu.

landasan teoretis yang digunakan untuk menerangkan fenomena sinar x adalah teori kuantum Einstein
dan teori Maxwell. berikut ini di kemukakan penjelasan tentang panjang gelombang terpendek dari
spektrum sinar-x yang diperoleh untuk beda potensial tertentu.

misalkan panjang gelombang terpendek itu adalah .... yang diperoleh pada beda potensial.... . besarnya
energi kinetik ... elektron yang sampai di anoda setelah melampaui beda potensial ....adalah:

(2.7)

menurut teori kuantum Einstein sinar-x merupakan suatu paket energi elektromagnetik. energi ...
sebuah foton sinar x adalah diskrit dan memenuhi hubungan sebagai berikut.

....

Keterangan"

c : laju cahaya
h : konstanta Planck

tinjaulah satu kasus ketika seluruh energi kinetik elektron dan tanpa kecuali menjadi satu foton sinar x
pada saat menumbuk anoda. keadaan tersebut dapat terjadi melalui suatu mekanisme tertentu, dan
untuk kasus tersebut energi kinetik elektron sama dengan energi foton, sehingga:

(2.8)

atau: ....

jika panjang gelombang. ... dinyatakan dalam meter, dan ... dalam volt, maka diperoleh persamaan:

(2.9)

berdasarkan persamaan (2.9) dapat di Jelaskan mengapa nilai panjang gelombang minimum.... semakin
kecil jika beda potensial antara anoda dan katoda .... dinaikkan. pengandaian bawah sinar X merupakan
foton berdasarkan teori kuantum Einstein ternyata dapat meramalkan hubungan antara . .... dan .. .. .
gejala tentang ....... pada spektrum sinar X dan hubungannya dengan beda potensial ...... ternyata
memperkuat teori kuantum Einstein.

bentuk spektrum sinar-x yang simbung (kontinu) dapat diterangkan dengan memodelkan interaksi
antara elektron dan materi (logam) sebagai berikut.

1. sebagian besar elektron dari katoda yang memasuki logam akan berinteraksi secara elektromagnetik
dengan inti atom dalam anoda. interaksi utama yang terjadi di dalam logam adalah antara elektron yang
berenergi tinggi dengan inti-inti atom dalam anoda.

2. ketika elektron mendekati inti atom, maka terjadi Interaksi yang melibatkan gaya-gaya
elektromagnetik. gaya elektromagnetik tersebut menyebabkan elektron mengalami perlambatan
sehingga memancarkan radiasi elektromagnetik berupa sinar-x. perlambatan terjadi secara kontinu
sehingga radiasi yang dihasilkan merupakan spektrum siambung yang dinamakan brehmsstrahlung.
terjadinya foton brehmsstrahlung dapat dianggap sebagai kebalikan dari efek fotolistrik.

jika beda potensial antara katoda dan anoda dibuat sangat tinggi, akan muncul puncak-puncak yang
tajam pada spektrum kontinu tersebut. puncak-puncak itu tidak berasal dari proses yang menghasilkan
brehmsstrahlung, melainkan dari suatu proses "pemulihan ke keadaan semula dari suatu atom, ketika
suatu elektron kembali menduduki tempat semula yang menjadi kosong karena elektron semula yang
menduduki posisi tersebut telah terlempar oleh elektron cepat yang datang dari katoda". ketika terjadi
proses pemulihan muncul foton yang dipancarkan dengan panjang gelombang di daerah sinar-x. elektron
yang terlempar adalah elektron atom yang letaknya dekat dengan inti atom.

C. Efek Compton

Fenomena lain yang memperkuat teori kuantum Einstein adalah terjadinya efek compton. Arthur
compton melakukan eksperimen yang menunjukkan karakteristik foton bersifat seperti partikel dengan
energi dan momentum tertentu. sketsa eksperimen compton yang mengarahkan sinar x pada sasaran
dengan bilangan atom yang kecil seperti karbon (grafit) adalah seperti pada gambar 2.6. sinar-x tersebut
berinteraksi dengan beberapa elektron tidak terikat kuat pada atom (sehingga dapat dikatakan elektron
bebas).

gambar 2.6 sketsa eksperimen compton

eksperimen Yang dilaporkan oleh compton pada tahun 1923 mencakup pengamatan bahwa Panjang
gelombang sinar X yang terhambur berbeda dengan panjang gelombang sinar X sebelum terhambur.
perubahan panjang gelombang tersebut ternyata juga bergantung dari sudut hamburan. Kesimpulan
yang dicantumkan dalam laporan compton dapat dirumuskan sebagai berikut.

" teori yang sekarang (maksudnya teori compton) pada dasarnya bertopang pada pengandaian bahwa
setiap elektron yang berperan dalam proses ini, menghambur suatu kantong cahaya yang utuh (foton).
Teori ini juga berlandaskan hipotesis bahwa kuantum-kuantum cahaya datang dari berbagai arah
tertentu dan dihamburkan pula dalam arah-arah tertentu (tidak acak). hasil eksperimen yang dilakukan
untuk menyelidiki teori tersebut, dengan sangat meyakinkan telah menunjukkan bahwa gumpalan
radiasi (kuantum radiasi, foton) selain membawa energi, juga memiliki momentum linier".

Kesimpulan tersebut memiliki dampak yang mendasar, karena fotonya juga ditandai dengan suatu
besaran fisika lain yang membentuk linier. penjelasan mengenai eksperimen compton sebagai berikut.

1. sinar-x monokromatik ditembakkan pada grafik yang berfungsi sebagai penghamburan (S). sinar X
tersebut dihamburkan oleh elektron bebas dalam grafit lalu dilewatkan pada kotak timah hitam
(kolimator). intensitas dan panjang gelombang hamburan .... dari sinar-x yang dihamburkan dapat
dipelajari dengan menggerakkan kolimator dan sistem analisator secara bersamaan dengan S (zat
penghambur) sebagai sumber gerak perputaran.

2. kedudukan kolimator terhadap penghambur S, mendefinisikan sudut hamburan .... . kristal C dan
detektor D merupakan komponen untuk menganalisis sinar-x yang terhambur. pungkuran ini dilakukan
dengan teliti dengan metode refleksi Bragg terutama mengenai harga panjang gelombang ..... .
percobaan compton menunjukkan bahwa besarnya panjang gelombang terhambur ..... bergantung dari
sudut ..... .

3. hasil eksperimen percobaan compton diilustrasikan dalam gambar 2.7. grafik dalam gambar tersebut
adalah plot intensitas (I) terhadap sudut hamburan (....). pergeseran panjang gelombang compton
yaitu ........... , bergantung dari besarnya sudut ....... Puncak sebelah kiri berasal dari hamburan Thomson
(panjang gelombang tidak berubah), sedangkan Puncak sebelah kanan berasal dari hamburan Compton
(panjang gelombang ...).

gambar 2.7 hasil eksperimen compton

Puncak sebelah kiri sebanding dengan .... , dan berasal dari hamburan Thomson. Panjang gelombang
sinar x terhambur sama dengan panjang gelombang sinar X awal (mula-mula). hamburan Thomson ini
tidak menjadi perhatian dalam bahasan ini, namun yang menjadi perhatian adalah puncak kanan dengan
panjang gelombang ...; yang terjadi pergeseran panjang gelombang.
Compton menerangkan terjadinya pergeseran panjang gelombang dengan menganggap bahwa berkas
sinar-x terdiri dari foton foton yang berperilaku sebagai Zarah. tumbukan antara foton foton dengan
elektron-elektron bahan pengawet tersebut mengikuti hukum hukum mekanika. analisis hamburan
compton dapat dilakukan dengan meninjau geometri tumbukan antara foton sinar X dengan elektron
pada grafik sebagai berikut.

gambar 2.8 hamburan compton

pada grafik 2.8 foton digambarkan sebagai paket gelombang yang terkuantisasi pada daerah yang kecil
dan terbatas. paket gelombang tersebut bersifat seperti zarah yang dapat bertumbukan dengan elektron.
energi dan momentum foton sebelum tumbukan adalah .... dan ..... . sebelum tumbukan, dimisalkan
elektron berada dalam keadaan diam. setelah foton menumbuk elektron, keduanya akan terhambur
sehingga momentum foton berubah menjadi ... . jika momentum foton berubah, maka panjang
gelombang juga ikut berubah dan hal tersebut dapat diamati seperti dalam percobaan Compton. setelah
bertumbukan elektron akan memiliki energi sebesar ... dan momentum sebesar ... .

foton yang tidak memiliki massa sehingga jika dianggap sebagai suatu zarah, maka besaran momentum
linearnya harus menggunakan teori kuantum Einstein. berdasarkan teori kuantum Einstein, energi foton
E bergantung pada frekuensi radiasi sebagai berikut.

(2.10)

sebuah Zarah bermassa .... yang bergerak dengan kecepatan .... akan memiliki energi relativistik total
sebagai berikut.

(2.11)

foton dapat dianggap sebagai zarah dengan massa diam sama dengan nol. kecepatan foton adalah c,
dan ..... harus sama dengan nol. energinya hanya energi kinetik saja. persamaan energi total untuk zarah
dengan kecepatan c dan massa .... sebagai berikut.

(2.12)

karena foto yang tidak memiliki massa, maka berlaku:

(2.13)

berdasarkan persamaan tersebut diperoleh:

(2.14)

hubungan ini dapat digunakan untuk menelaah tumbukan antara foton dan elektron.

tinjau sebuah foton sinar X yang melakukan tumbukan dengan Sebuah elektron dari bahan penghambur.
energi foton sangat besar dibandingkan dengan energi ikat elektron dalam material, maka secara praktis
elektron dapat dianggap sebagai elektron bebas. analisis matematika berdasarkan hukum kekekalan
energi dan hukum kekekalan momentum untuk kasus tersebut dengan mengacu pada gambar 2.8
sebagai berikut.

kekekalan momentum linier

(2.15)

(2.16)

jika kedua persamaan tersebut dikuadratkan, akan diperoleh:

(2.17)

(2.18)

jumlah dari kedua persamaan tersebut diperoleh:

(2.19)

kekekalan energi relativistik total mempersyaratkan:

(2.20)

untuk foton ....... maka persamaan diatas menjadi:

(2.21)

untuk elektron berlaku:

(2.22)

persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:

(2.23)

Atau:

(2.24)

subtitusi ke dalam persamaan diatas menghasilkan:

(2.25)

persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:

(2.26)

Atau:

(2.27)
Karena.. .. atau...... Maka diperoleh persamaan:

(2.28)

persamaan tersebut dapat ditulis menjadi:

(2.29)

hasil penelaahan yang dipresentasikan dalam bentuk persamaan compton menyatakan bahwa
pergeseran panjang gelombang ...... hanya bergantung pada sudut hamburan ... , dan tidak bergantung
pada panjang gelombang maupun intensitas sinar X. perhatikan bahwa penurunan persamaan kontan
tersebut didasarkan pada anggapan bahwa foton memiliki momentum linier, yang ternyata
kebenarannya sesuai dengan hasil eksperimen.

contoh soal

1. foton dengan energi 35 keV menumbuk elektron sehingga foton itu terhambur dengan sudut .... .
berapa persen pertambahan panjang gelombang yang terjadi?

Jawaban:

pertambahan panjang gelombang menurut rumus hamburan compton adalah:

........

untuk hamburan pada sudut .... , pertambahan panjang gelombang foton itu sama dengan panjang
gelombang compton yang besarnya 2,43 pm (......). panjang gelombang foton yang datang dapat
ditentukan dari energinya, yaitu:

.....

....

pertambahan panjang gelombang foton yang dihamburkan yaitu sebesar ....

2. dalam eksperimen hamburan compton sinar-x dengan panjang gelombang 0,071 nm dan frekuensi
4,23 ...... Hz dihamburkan dengan sudut 180°, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah ini. Tentukan
energi dan momentum yang diserap oleh elektron!

Jawaban:

3. sinar-x dengan panjang gelombang 1000 .. dan sinar gamma dari ...... dengan panjang gelombang.... ..
. jika sinar radiasi dipancarkan dari elektron bebas yang membentuk sudut 90°, Tentukan pergeseran
panjang gelombang compton yang terjadi!

Jawaban:

pergeseran panjang gelombang compton dengan hamburan elektron pada sudut 90° adalah:
...

latihan soal

1. jika Seberkas cahaya monokromatik disinarkan pada sebuah permukaan peka cahaya dan terjadi efek
fotolistrik, maka dapat diamati bahwa elektron foto yang dihasilkan ternyata memiliki kecepatan yang
bervariasi. jelaskan mengapa terjadi hal demikian!

2. Sebuah cermin datar disinari secara tegak lurus terhadap permukaan nya oleh cahaya dengan
frekuensi f. permukaan cermin tersebut ditumbuk oleh N foton per satuan luas per satuan waktu.
tentukan perubahan momentum dari sebuah foton tunggal ketika dipantulkan oleh cermin dan tekanan
foton pada cermin tersebut!

3. berkas cahaya 6000 ... didatangkan pada logam kalium. untuk melepaskan elektron dari logam
tersebut digunakan energi 2 eV. Berapakah energi kinetik elektron yang dibebaskan?

4. untuk membebaskan elektron dari Natrium diperlukan energi 4,28 eV.

a. Berapakah panjang gelombang cahaya yang dapat melepaskan elektron dari logam natrium?

B. Dapatkah sinar-sinar yang panjang gelombangnya 0,8 . ...digunakan untuk membebaskan elektron
dari logam tersebut?

5. pada percobaan efek compton ternyata perubahan panjang gelombang tidak bergantung pada jenis
material penghambur yang digunakan. Jelaskan mengapa terjadi hal demikian!

6. sebuah foton dengan panjang gelombang 1,0 ... menumbuk elektron yang dalam keadaan diam. foton
tersebut berhambur dengan sudut 90.. terhadap lintasan awalnya. diketahui massa elektron adalah ......
kg. Tentukan momentum dan energi foton setelah tumbukan, serta energi kinetik elektron setelah
tumbukan!

7. sebuah foton sinar X dengan energi E mengalami hamburan compton dalam arah ... terhadap arah
mula-mula Tunjukkan bahwa energi foton yang dihamburkan adalah:

........

8. cahaya dengan panjang gelombang 2000 .... dijatuhkan pada sebuah permukaan logam aluminium.
energi yang dibutuhkan untuk melepaskan Sebuah elektron dari aluminium adalah 4,2 eV.

a. Tentukan energi kinetik dari elektron foto yang paling cepat dan elektron foto yang paling lambat!

b. Tentukan besarnya potensial henti untuk kasus tersebut!

c. jika intensitas cahaya yang digunakan adalah 2 ... , tentukan jumlah rata-rata foton per satuan waktu
persatuan luas yang menumbuk permukaan tersebut!
9. Seberkas sinar X dengan panjang gelombang 0,71.... melepaskan elektron foto dari kepingan emas.
elektron tersebut membentuk lintasan melingkar dengan jari-jari r karena dipengaruhi induksi magnetik
B. hasil percobaan menunjukkan bahwa ........ . Tentukan energi kinetik maksimum dari elektron foto dan
usaha yang dilakukan untuk melepaskan elektron dari permukaan kepingan emas!

10. Sebuah elektron dengan energi 20.000 eV menyebabkan munculnya dua foton bremsstrahlung dan
elektron tersebut menjadi diam (berhenti bergerak) setelah dua kali perlambatan akibat interaksi
elektromagnetik dengan logam. panjang gelombangnya yang kedua lebih besar 1,3 .... daripada panjang
gelombang yang pertama. Tentukan energi elektron setelah perlambatan yang pertama dan tentukan panjang
gelombang foton yang dipancarkan (bremsstrahlung)!

11. cahaya dari sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 2.500 .... dikenalkan pada permukaan logam
kalium. jika fungsi kerja logam kalium 2,21 eV, hitunglah berapa elektron volt (eV) energi kinetik dari elektron
yang keluar dari permukaan logam kalium!

12. sebuah logam memiliki fungsi kerja ........ . pada saat logam disinari terlepas elektron dari permukaan
logam dengan energi kinetik 3,08 eV. Hitunglah panjang gelombang dari sinar itu!

13. pada percobaan efek compton digunakan sinar-x dengan panjang gelombang 0,1 .... . sinar-x menumbuk
elektron dan terhambur dengan sudut sebesar 90°. jika massa diam elektron ....... kg, Berapa panjang
gelombang elektron yang terhambur?

14. sebuah foton dengan frekuensi ...... menumbuk elektron yang berada dalam keadaan diam. foton
tersebut kemudian dihamburkan dengan sudut 120.... dari arah semula. Berapakah panjang gelombang foton
setelah menumbuk elektron?

15. potensial henti untuk foto elektron yang dipancarkan dari sebuah permukaan yang disinari cahaya
dengan panjang gelombang 5000 . adalah 0,70 volt. jika sinar yang disyaratkan pada permukaan tersebut
diubah maka potensial henti berubah menjadi 1,5 volt. Berapakah panjang gelombang sinar tersebut?

Anda mungkin juga menyukai