Anda di halaman 1dari 3

Nama : Naomi Mambai

Nim : 20160111064023
Prodi / Semester : Pendidikan Fisika / VI (6)
Lembar : Tugas Penelitian Pendidikan Fisika Jumat, 1 Maret 2019

ANALISIS JURNAL

Penerbit :

UPEJ 1 (2) (2012) Unnes Physics Education Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej

Penulis :

S.M. Ningsih, Bambang S., A. Sopyan.


Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

Judul :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY LEARNING


(POGIL) UNTPURKOCMEESNSIONRGIKENATTKEDAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA

Masalah yang di Teliti:

1. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa


2. Penerapan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
3. Hubungan keduanya yaitu apakah penerapan model pembelajaran Process Oriented
Guided Inquiry Learning (POGIL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
4. Penelitian pada kelas eksperimen dalam dibentuk tim yang terdiri dari empat orang
siswa yang masing-masing tim terdiri dari manager, spokesperson, recorder, dan strategy
analyst. Sedangkan , dalam kelas kontrol dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari
empat siswa.tujuannya untuk peningkatan kemampuan bekerja sama dalam tim, bekerja
kritis, bertanggung jawab, saling bertukar pendapat, menarik kesimpulan.
5. Aspek psikomotorik dalam penelitian ini yaitu kemampuan siswa dalam mengukur
besaran suhu dan waktu.
Teori yag digunakan:

1. Menurut Ennis (1996), sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1, indikator berpikir terdiri
dari 12 indikator dan dikelompokkan menjadi 5 keterampilan dasar yaitu memberikan
penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan
lebih lanjut, dan strategi dan taktik.
2. Doppelt (2003), pembelajaran aktif dalam pengajaran kontruktivisme, yaitu siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep melalui pemikiran aktif dan pemecahan
masalah tidak hanya sekedar mengingat melainkan melakukan kegiatan membangun
pengetahuan dengan latihan dari guru atau pekerjaan rumah yang terdapat pada buku.
Siswa bertanggung jawab atas peristiwa belajar dan hasil belajarnya.
3. (Brown, 2010), belajar dalam tim membuat siswa lebih mungkin Untuk
mengembangkan penalaran tingkat yang lebih tinggi, manajerial, kerja sama tim dan
keterampilan komunikasi. Hasil penelitian Brown yang dilakukan selama 3 semester
menunjukkan bahwa dengan menerapkan model POGIL, hasil belajar siswa meningkat
secara signifikan.
4. Triwiyono (2011), bahwa pembelajaran dengan eksperimen terbimbing lebih efektif
dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional.
5. Bassham (2008), berpikir kritis dapat dilatih dengan belajar berbagai variasi
keterampilan.
6. (Akhyani, 2008), hasil yang sejalan, bahwa dengan inkuiri laboratorium dapat
meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa.
7. Berdasarkan Brown (2010), dimasukkannya pembelajaran berbasis tim model POGIL
dapat meningkatkan hasil kelas bagi siswa, mendorong keterlibatan aktif dengan bahan
selama pembelajaran, memberikan umpan balik langsung ke instruktur mengenai
kekurangan pengetahuan siswa, dan menciptakan lingkungan kelas yang diterima dengan
baik oleh siswa.
8. (Johson, 2011), penelitian yang dilakukan oleh Johson menyampaikan bahwa POGIL
memberi kesempatan bagi siswa untuk berlatih memecahkan masalah dan berpikir kritis
9. Zawadzki (2009), model POGIL dapat meningkatkan keterampilan belajar siswa dan
Penguasaan konten mahasiswa umumnya melebihi dari model tradisional.

Kelemahan dan Kelebihan:


a. Kelemahan
1. Tidak konsisten terhadap penulisan tanda pada table dalam penggunaan spasi.
Contoh : penulisan ada (a. kalimat) kemudian di table yang sama di tulis juga
( a.Kalimat)
2. Table tidak dibuat sendiri formatnya, karna di copy paste akibatnya kalimat table
kurang jelas.
3. Penggambaran ketrampilan berpikir kritis dan juga model guided inquiry lerning
mungkin penjelasan pemahamannya harus disignifikasikan.

b. Kelebihan
1. Menampilkan data melalui hasil uji T, uji U, uji NGain untuk menujukkan ketercapaian
hasil penerapan model guided inquiry learning dalam peningkatan berpikir kritis
menggunakan perbandingan 2 kelas yang berbeda yaitu kelas eksperimen dan kelas
control, sehingga terlihat kejelasan darimana kesimpulain hasilnya tercapai.
2. Pemaparan sudah baik dan cukup rinci menjelaskan bagi pembaca pemula yang mencari
pemahaman.
3. Referensi jelas

Anda mungkin juga menyukai