(RPP)
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Hukum Pascal
Alokasi Waktu : 60 menit
D. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Demonstrasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
F. Media Pembelajaran
1. Lembar kerja peserta didik (LKPD)
2. LCD Proyektor
3. Video pembelajaran
G. Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Sintaks
Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Pembelajar Waktu
an Inquiry Guru Peserta Didik
Pendahuluan Langkah 1 Mengucapkan salam. Menjawab salam dari 15”
Stimulasi/ guru.
pemberian Menunjuk dan Peserta didik yang 2’
rangsangan mempersilahkan salah telah ditunjuk,
satu peserta didik dipersilakan maju dan
memimpin doa di depan memimpin doa di
kelas. depan kelas.
I. Penilaian
a. Penilaian Sikap
Skor
No Aspek yang dinilai 3 2 1
1 Rasa ingin tahu
2 Disiplin dalam hal tepat waktu
3 Berkomunikasi pada saat belajar
Jumlah Skor
Instrumen Soal
Ranah
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor Butir Soal Kognitif
Soal
Menyebutkan 1. Sebutkan aplikasi Aplikasi atau contoh o Jika jawaban C1
contoh atau atau contoh penerapan hukum pascal salah semua,
aplikasi hukum penerapan hukum yaitu: skor nol.
pascal dalam pascal dalam o Jika jawaban
kehidupan kehidupan sehari- 1. Dongkrak hidrolik benar 3 skor
sehari-hari. hari! 2. Rem hidrolik 10.
3. Pompa hidrolik o Jika jawaban
4. Tensimeter benar semua
5. Press hidrolik skor 20.
Menyebutkan Jika sebuah balok Jawab: o Jika jawaban C1
faktor-faktor diletakkan diatas bejana F1 F2 salah semua,
berhubungan yang = skor nol.
yang 𝐴1 𝐴2
mempengaruhi memiliki luas Faktor yang mempengaruhi o Jika jawaban
prinsip hukum penampang kecil, maka 1. Gaya pada pengisap benar 2 skor
pascal gaya yang diberikan kecil (gaya berat) 5.
pada luas penampang 2. Gaya pada pengisap o Jika jawaban
besar akan semakin besar benar semua
besar. Sebutkan faktor- 3. Luas penampang skor 10.
faktor apa saja yang pada pengisap kecil
dapat mempengaruhi 4. Luas penampang
peristiwa tersebut..... pada pengisap besar.
HUKUM PASCAL
I. Pendahuluan
Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada dasar
wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke
bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati
permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut. Besarnya tekanan
sebanding dengan massa jenis, percepatan gravitasi dan ketinggian/kedalaman zat cair.
Dapat dirumuskan:
Ph = ρ g h
Penghisap 1 memiliki luas penampang A1 (lebih kecil) dan penghisap 2 memiliki luas
penampang A2 (lebih besar). Jika penghisap 1 ditekan dengan gaya F1, zat cair akan
menekan penghisap 1 ke atas dengan gaya PA1. Akibatnya, terjadi keseimbangan pada
penghisap 1 dan berlaku
F
PA1 = F1 atau P = A1 ………………(1)
1
Sesuai hukum pascal, bahwa tekanan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke
segala arah, pada penghisap 2 bekerja gaya ke atas gaya PA1. Gaya yang seimbang
dengan ini adalah gaya F2, yang bekerja pada penghisap 2 dengan arah ke bawah.
F
PA2 = F2 atau P = A2 ………….. (2)
2
π d22
A2 4 d2 2
= =( )
A1 π d12 d1
4
Jika nilai perbandingan ini dimasukkan ke persamaan:
A d 2
F2 = A2 F1 maka F2 = (d2 ) F1
1 1
3. Rem hidrolik
Prinsip kerja:
Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi cairan berupa minyak rem.
Pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston penggerak yaitu piston pedal dan piston
cakram. Pipa dan piston inilah yang memegang peranan penting dimana konsep dan
sterukturnya telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan hukum pascal,
dengan tujuan menghasilkan daya cengkram yang besar dari penginjakan pedal rem yang
tidak terlalu dalam. Penyesuaian terhadap hukum pascal yang dimaksud adalah dengan
mendesain agar pipa pada pedal rem lebih kecil dari pada pipa yang terhubung dengen
piston cakram. Saat pedal rem di injak pedal yang terhubung dengan booster rem akan
mendorong piston pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan
mendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat dari pedal akan diteruskan ke segala arah di
permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa yang terhubung dengan piston cakram. Saat
pedal rem diinjak pedal yang terhubung dengan booster rem akan mendorong piston
pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan mendapatkan tekanan.
Tekanan yang didapat dari pedal akan diteruskan ke segala arah di permukaan pipa
termasuk ujung-ujung pipa yang terhubung dengan piston cakram.
Karena luas permukaan piston cakram lebih besar dari pada piston pedal maka gaya
yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal rem akan diteruskan ke piston cakram
yang terhubung dengan kanvas rem dengan jauh lebih besar sehingga gaya untuk
mencengkram cakram akan lebih besar pula. Cakram yang bersinggungan dengan kanvas
rem akan menghasilkan gaya gesek, dan gaya gesek adalah gaya yang bernilai negatif
maka dari itu cakram yang ikut berputar bersama roda semakin lama perputarannya akan
semakin pelan, dan inilah yang disebut dengan proses pengereman. Selain itu, karena
diameter dari cakram yang lebih lebar juga ikut membantu proses pengereman. Hal
itulah yang menyebabkan sistem kerja rem cakram hidrolik lebih efektif dari pada rem
konvensional (rem tromol).
4. Pompa hidrolik
Prinsip kerja:
Pompa hidrolik menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu
kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang
berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik
menjadi energi hidrolik. Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki
hidrolik dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran (flow). Aliran
ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan
dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik. Motor hidrolik mentransfer
energi hidrolik menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam
sistem merubahnya menjadi energi putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda,
transmisi, pompa dan lain-lain.
5. Alat press hidrolik
Prinsip kerja:
Press hidrolik tergantung pada prinsip Pascal: yang tekanan seluruh sistem tertutup
adalah konstan. Salah satu bagian dari sistem adalah piston bertindak sebagai pompa,
dengan kekuatan mekanik sederhana yang bekerja pada luas penampang kecil, bagian
lain adalah piston dengan luas yang lebih besar yang menghasilkan kekuatan mekanis
Sejalan besar. Hanya berdiameter kecil pipa (yang lebih mudah menolak tekanan)
diperlukan jika pompa dipisahkan dari silinder tekan. Hukum Pascal: Tekanan pada
fluida terbatas ditransmisikan berkurang dan bertindak dengan kekuatan yang sama pada
bidang yang sama dan pada 900 ke dinding kontainer.
Sebuah cairan, seperti minyak, dipindahkan ketika piston baik didorong ke dalam.
Piston kecil, untuk jarak tertentu gerakan, memindahkan jumlah yang lebih kecil dari
volume yang dari piston besar, yang sebanding dengan rasio area kepala piston. Oleh
karena itu, piston kecil harus dipindahkan jarak besar untuk mendapatkan piston besar
untuk bergerak secara signifikan. Jarak piston besar akan bergerak adalah jarak yang
piston kecil akan dipindahkan dibagi dengan rasio bidang kepala piston.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIDK (LKPD)
Kelompok :
Anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
HUKUM PASCAL
I. Tujuan
1. Menghitung gaya yang harus diberikan agar setimbang
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prinsip hukum pascal
II. Dasar Teori
Berdasarkan hukum pascal diperoleh prinsip bahwa dengan memberikan gaya yang kecil
akan dihasilkan gaya yang lebih besar. Hukum pascal berbunyi: “Jika tekanan yang
diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah
dengan sama besar (sama rata)".
F1 F2
=
A1 A2
d2 2
F2 = ( ) F1
d1
Dimana:
A = πr 2
d
r=
2
F = W = m. g
keterangan : P = tekanan/pascal (N/m2)
F = Gaya (N/m2)
A = Luas penampang (m2)
r = jari − jari (m)
d = diameter (m)
III. Alat dan bahan percobaan
1. Dua suntikan dengan diameter yang berbeda
2. Selang kecil
3. Beban 100 gram dan 200 gram
4. Selotip
5. Air berwarna / minyak
6. Neraca Pegas
7. Jangka sorong
VII. Kesimpulan
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Daftar Pustaka