Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PENDAHULUAN FISIKA INTI

PELURUHAN ALFA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Tia Fitriani 06111181621051
Rara Rahayu 06111281621019
Lestari Rahayu 06111181621011
Gede Mudita Edi Putra 06111281621058
Suharli AJ 06111181621001
Orien Meiyanti 06111181621006
Elsa Meilani 06111181621060

DOSEN PENGAMPUH
Dr. Ida Sriyati, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................ii
Daftar Gambar ................................................................................iii
Daftar Tabel ................................................................................iv
Peta Konsep ................................................................................1

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2

Bab II Pembahasan
2.1 Definisi Partikel Alfa ................................................................................4
2.3. Kesetaran Energi ................................................................................5
2.2 Emisi Partikel Alfa ................................................................................6
2.3 Karakteristik Partikel Alfa ................................................................................7
2.4 Peluruhan Partikel Alfa ................................................................................10
2.5 Sistematika Partikel Alfa ................................................................................13
2.6 Teori Peluruhan Alfa ................................................................................15
2.7 Manfaat Partikel Alfa ................................................................................17

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan ................................................................................18

Daftar Pustaka ................................................................................19

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kurva Bragg untuk Ionisasi Spesifik Partikel Alfa di Udara …………...… 9
Gambar 2. Spektrum Energi Peluruhan Alfa ………………………………………... 10
Gambar 3. Potensial Inti dan Efek Terobosan oleh Partikel Alfa ……………………. 12
Gambar 4. Sistematika Peluruhan Alfa ……………………………………………… 13
Gambar 5. Sumur Potensial Peluruhan Alfa …………………………………………. 15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hubungan Energi Kinetik Alfa dengan waktu paruh ……………………… 12

iv
PETA KONSEP

Peluruhan Alfa

Definisi partike Karakteristik Partikel Spektrum Partikel


Alfa Alfa Alfa
Terdiri dari
mempunyai Dapat dijelaskan melalui

Sifat-sifat Daya Jangkau Single Dua atau


memiliki
Group lebih Ciri
Khas
Kecepatan Daya Ionisasi
dan Energi

Grup
Utama

Emisi Partikel
Peluruhan Partikel Alfa
Alfa

Sistematika Peluruhan
Alfa

Teori Peluruhan Alfa Manfaat Partikel Alfa

Teori
Gamow

Teori Semi Klasik


2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Partikel alfa adalah sebuah inti helium. Inti helium merupakan inti stabil
dengan nomor massa dan nomor atom yang kekal. Peluruhan alfa dapat
dianggap sebagai sebuah reaksi fisi nuklir sebab inti induk terpecah menjadi dua
inti “anak” (daughter). Peluruhan alfa adalah salah satu contoh dari efek
terowongan dalam mekanika kuantum. Partikel α ialah inti atom helium yang
bernomor atom 2 dan bernomor massa 4. Jenis inti yang memancarkan radiasi α
disebut inti pemancar α. Selain dipancarkan oleh radionuklida (inti radioaktif)
alam, misalnya radium, uranium dan torium, partikel α dapat juga dipancarkan
oleh radionuklida buatan. Proses pemancaran partikel α oleh inti atom disertai
perubahannya inti menjadi inti atom lain, disebut peluruhan α.
Inti atom yang mempunyai jumlah proton lebih besar dari 83 akan berada
dalam keadaan tidak stabil. Jika jumlah proton lebih besar dari jumlah netron (N
< P), maka gaya elektrostatis akan lebih besar dari gaya inti, hal ini akan
menyebabkan inti atom berada dalam keadan tidak stabil. Jika jumlah netron
sama dengan jumlah protonnya (N = P) akan membuat inti berada dalam
keadaan stabil. Inti atom yang tidak stabil ini memiliki sifat dapat melakukan
radiasi spontan atau mampu melakukan aktivitas radiasi sehingga dinamakan inti
radioaktif. Unsur yang inti atomnya mampu melakukan aktivitas radiasi spontan
berupa pemancaran sinar-sinar radioaktif dinamakan unsur (zat) radioaktif.
Pemancaran sinar-sinar radioaktif (berupa partikel atau gelombang
elektromagnetik) secara spontan oleh inti-inti berat yang tidak stabil menjadi
inti-inti yang stabil disebut Radioaktivitas. Inti yang memancarkan sinar
radioaktif disebut inti induk dan inti baru yang terjadi disebut inti anak.
Untuk lebih memahami tentang alfa yang erat kaitannya dengan
peristiwa radioaktivitas. Berikut akan dikaji tentang peluruhan Alfa dengan lebih
mendalam.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini adalah.
1. Apakah definisi dari Partikel Alfa?
2. Bagaimana Emisi dari Partikel Alfa
3. Bagaimana Karakteristik dari Partikel Alfa?
4. Bagaimana Spektrum dari Partikel Alfa?
5. Bagaimana Peluruhan dari Partikel Alfa?
6. Bagaimana Sistematika dari Peluruhan Alfa?
7. Bagaimana Teori dari Peluruhan Alfa?
8. Apakah Manfaat dari Partikel Alfa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari makalah ini adalah.

3
1. Untuk mengetahui Definisi dari Partikel Alfa
2. Untuk mengetahui Emisi dari Partikel Alfa
3. Untuk mengetahui Karakteristik dari Partikel Alfa
4. Untuk mengetahui Spektrum dari Partikel Alfa
5. Untuk mengetahui Peluruhan dari Partikel Alfa
6. Untuk mengetahui Sistematika dari Partikel Alfa
7. Untuk mengetahui Teori dari Partikel Alfa
8. Untuk mengetahui Manfaat dari Partikel Alfa

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Partikel Alfa
2.1.1. Pengertian Partikel Alfa
Partikel alfa ialah inti helium yang dipancarkan oleh suatu inti yang tidak
stabil. Partikel alfa terdiri dari 2 proton dan 2 neutron atau identik dengan inti
helium. Partikel ini sangat masif dan juga berenergi tinggi serta dipancarkan dari
inti isotop radioaktif yang memiliki rasio neutron terhadap proton yang terlalu
rendah. Oleh sebab itu lambang partikel sama dengan lambang inti helium
atau juga sering ditulis dengan 2α4. Partikel bermuatan positif (+2e), dan
pada saat bergerak diudara akan menimbulkan ionisasi yang cukup besar dan
paling besar dibandingkan partikel dan . Bahkan pada partikel ini tidak
dapat menembus kertas. Secara umum proses pemancaran partikel dituliskan
dalam bentuk persamaan reaksi inti sebagai berikut:

Pada reaksi inti tersebut menunjukkan pada inti X meluruh menjadi inti
Y dengan memancarkan partikel serta membebaskan energi sebesar Q. Suatu
sinar alfa terbentuk ketika suatu unsur radioaktif memancarkan partikel alfa dan
membentuk unsur baru dalam suatu proses yang disebut peluruhan alfa (alpha
decay). Daya ionisasi yang ada pada partikel alfa sangat besar, kurang lebih 100
kali daya ionisasi dari partikel beta dan 10.000 kali daya ionisasi sinar gamma.
Karena adanya muatan listrik yang besar maka partikel alfa menjadi mudah
dipengaruhi oleh medan listrik yang ada disekitarnya. Partikel alfa tidak mampu
menembus pori-pori pada kulit kita bahkan pada lapisan yang paling luar
sekalipun karena mempunyai ukuran yang besar.
Peluruhan alfa merupakan salah satu bentuk dari peluruhan radioaktif di
mana pada sebuah inti atom berat tidak stabil dalam melepaskan sebuah partikel
alfa dan meluruh menjadi inti lebih ringan. Dalam peluruhan alfa dipancarkan
sinar alfa yang terdiri dari partikel alfa, berupa partikel yang bermuatan listrik
positif yang terbentuk di dalam inti atom dengan terdiri dari dua proton dan dua
neutron.

a. Sifat-Sifat Sinar Alfa yaitu:


 Sinar Alfa terdiri atas inti helium
 Sinar Alfa bermuatan listrik positif
 Sinar Alfa dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
 Sinar Alfa memiliki daya tembus kecil tetapi daya ionisasinya sangat besar
 Apabila suatu atom memancarkan sinar, maka nomor atom berkurang 2
dan nomor massa berkurang 4

b. Kecepatan dan Energi Partikel Alfa

5
Kecepatan dan energi dari sebuah partikel alfa dapat dijelaskan menjadi
beberapa bagian sebagai berikut :
1) Pengukuran yang akurat pada suatu partikel alfa dapat menentukkan energi
yang berbeda hanya dengan jumlah kecil dan juga dapat menyebabkan
radionuklida memancarkan spektrum partikel.
2) Dengan adanya pengetahuan tentang energi suatu komponen dari spektrum
memungkinkan dapat menetapkan tingkat energi nuklir.
3) Dalam metode untuk menentukkan energi dari suatu partikel yang dapat
digunakan pada proton dan deuteron.
4) Pada nilai-nilai yang akurat dari suatu energi partikel dapat digunakan untuk
pengembangan dalam teori partikel alfa.

Dapat diketahui dari ke empat metode tersebut bahwa metode yang


memberikkan hasil yang paling tepat untuk kecepatan dan energi dari suatu
partikel itu bergantung pada pengukuran defleksi dari jalur partikel pada
medan magnet. Saat suatu partikel bermuatan bergerak dalam medan magnet
dan orbit hal itu merupakan radius lingkaran yang ditentukkan oleh relasi
sebagai berikut:

Hqv =

Menurut Mostava, dalam pengukuran secara akurat dari enegri partikel


alfa antara lain berguna sebagai:
1) Untuk menentukan spectrum partikel alfa yang dipancarkan oleh inti
radioaktif.
2) Dengan adanya spektrum alfa, maka dapat diketahui level dari energi
nuklir.
3) Pada pengukuran energi yang akurat, akan menghasilkan harga muatan Q
sehingga massa nuklir dapat diketahui.
4) Harga partikel alfa diperlukan dalam teori peluruhan alfa.

Pengukuran secara presisi dari kecepatan dan energy alfa salah satunya
adalah dengan menggunakan metode defleksi magnetic, dan menggunakan
sebuah instrument: Magnetic Spectograph.

Kesetaraan Massa
Mx = My + M
2.2. Kesetaraan Energi
Pada hukum kekekalan energi dijelaskan mengenai peluruhan mana
yang paling mungkin terjadi serta bagaimana menghitung energi diam atau
kinetik dari hasil peluruhan. Sebagai contoh, apabila sebuah inti X hanya dapat
meluruh menjadi sebuah inti X’ yang lebih ringan.

6
Selanjutnya ia memancarkan pula satu atau lebih besar dari pada massa
diam total X’ + . Dimana kelebihan energy massa inti kita sebut dengan nilai Q
peluruhan:

Disini MN adalah suatu massa diam inti (nucleus). Peluruhan ini hanya
akan terjadi apabila Q bernilai positif. Kelebihan energy pada Q ini muncul
sebagai energy kinetik partikel-partikel hasil dari peluruhan (dengan
menganggap X mula-mula diam):

Pada partikel alfa didapatkan dari peluruhan atom secara spontan, apabila :

Adapun syarat pada peluruhan spontan atom yang meluruh harus memiliki
unsure

2.2. Emisi Partikel Alfa


Pada peluruhan alfa, sebuah atom induk mengemisikan suatu
partikel dan menghasilkan sebuah nuklida anak . Selanjutnya emisi
partikel alfa, pada atom anak masih memiliki elektron-elektron Z dari induknya
sehingga atom anak memiliki dua elektron dan harus ditunjukkan
dengan . Elektron tambahan ini akan segera hilang setelah emisi
partikel alfa yang melepaskan atom anak secara listrik netral. Sebagai tambahan,
partikel alfa akan melambat dan kehilangan energi kinetiknya. Pada energi
rendah partikel alfa akan mendapatkan dua elektron agar menjadi sebuah atom
helium netral.
Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2 netron atau identik
dengan inti helium. Partikel ini sangat masif dan berenergi tinggi serta
dipancarkan dari inti isotop radioaktif yang memiliki rasio netron terhadap
proton yang terlalu rendah.
Suatu Partikel yang diberikan nuklida akan memancarkan partikel dengan
jumlah energi yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa seluruh partikel α

7
memiliki kecepatan dan energi awal yang sama dari nuklida yang aktif.
Keberadaan jarak partikel ini pertama kali diamati oleh Rutherford dan Wood
yang mempelajari penyerapan sinar α dari sampel ThC. Torium C memancarkan
partikel dengan rata-rata 4,73 cm. Selain itu juga Rutherford dan Wood
menemukkan bahwa beberapa partikel dari suatu sumber melalui layar dapat
menyerap ketebalan partikel berkisar 8,6 cm. Adapun contoh peluruhan emisi
partikel tersebut dapat dilihat dibawah ini:
210
84 Po ----------------> 24He + 82206Pb

Dapat dilihat dari contoh Polonium diatas bahwa rasio neutron terhadap
proton dari polonium adalah 1.5 : 1 . Tetapi, setelah mengalami peluruhan
dengan menembakkan partikel alfa, maka dihasilkan unsur Pb-82 yang stabil
dengan rasio neutron terhadap proton 1,51 : 1
Suatu inti yang memancarkan partikel alfa, terkadang meninggalkan
keadaan eksitasi pada inti anakan, yang kemudian menghasilkan emisi sinar
gamma untuk mengembalikan inti pada keadaan dasar (stabil). Seperti contoh
yang terjadi pada tranformasi inti 226Ra menjadi 222Rn dimana energi partikel alfa
sebesar 7.77 MeV dipancarkan sehingga mengghasilkan inti 222Rn yang stabil.
Dan energi partikel alfa sebesar 4,591 MeV dipancarkan dan meninggalkan
keadaan tereksitasi yang kemudian kembali ke keadaan stabil dengan
sebelumnya memancarkan sinar gamma sebesar 0.186 MeV.
Partikel alfa memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam menembus
bahan dan juga cepat kehilangan energi di udara, hal ini dikarenakan partikel
alfa memiliki muatan listrik dan massa yang relatif besar. Sehelai kertas tisu
bahkan kulit mati sudah cukup tebal untuk menyerap semua radiasi alfa yang
keluar dari bahan-bahan radioaktif. Hal ini mengakibatkan radiasi alfa yang
berasal dari sumber-sumber di luar tubuh bukan sebuah bahaya. Tetapi, akan
menjadi bahaya jika isotop-isotop pemancar alfa tersebut terendap secara
internal (di dalam tubuh) seperti terhirup, tertelan, atau bahkan terserap ke dalam
aliran darah. Sehingga tidak ada lagi shielding effect dari lapisan terluar kulit
yang mati, dapat menyebabkan radiasi alfa tersebut dihamburkan pada jaringan
hidup, sehingga dapat menyebabkan toksin yang dapat menimbulkan resiko
kanker, khususnya setelah diketahui bahwa radiasi alfa dapat menyebabkan
kanker paru-paru ketika sumber radiasi alfa tak sengaja terhisap.

2.3 Karakteristik Partikel Alfa


2.3.1 Daya Jangkau Partikel Alfa
Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa kecepatan gerak partikel
alfa berkisar antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa partikel alfa cukup
besar, yaitu 4 u, maka jangkauan partikel alpha sangat pendek.partikel alpha

8
dengan energi paling tinggi, jangkauannya di udara hanya beberapa cm.
Sedangkan dalam bahan hanya beberapa mikron.
Partikel alfa yang dipancarkan oleh sumber radioaktif memiliki energi
tunggal (mono-energetic). Bertambah tebalnya bahan hanya akan mengurangi
energi partikel alfa yang melintas, tetapi tidak megurangi jumlah partikel alpha
itu sendiri. Pengujian jejak partikel alfa dengan kamar kabut Wilson,
menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa memiliki jangkauan yang sama
di dalam gas dan bergerak dengan jejak lurus.
Jangkauan partikel alfa biasanya diukur di udara pada suhu 0 C dan
tekanan 70 mmHg dan dapat didekati dengan persamaan sebagai berikut.

Sedangkan jangkauannya dalam medium (dm) selain udara didefinisikan


dengan pendekatan persamaan Bragg-Kleeman sebagai berikut:

Contoh :
Berapakah jangkauan partikel alpha dengan energi 4,195 MeV di dalam molekul
UO2 dengan masaa jenis 10,9 gr/cm3. Diketahui massa atom U dan O masing-
masing 238 dan 16.
Jawab
Molekul UO2 terdiri atas 3 atom (1 U dan 2 O), sehingga fraksi atom untuk U, n
=1/3 dan untuk O, n = 2/3

Jangkauan partikel alfa di udara d = 1,24 x 4,195 – 2,62 = 2,58 cm


Maka jangkau partikel alfa di dalam molekul UO2

2.3.2 Daya Ionisasi


Mekanisme utama hilangnya energi partikel alfa adalah melalui ionisasi
dan eksitasi. Dalam udara partikel alpha rata-rata kehilangan energi sebesar 3,5

9
eV untuk menghasilkan pasangan ion (p, e). Sementara eksitasi terjadi ketika
energi yang ditransfer ke elektron atom medium, tidak cukup untuk melepaskan
elektron dari pengaruh ikatan inti.
Partikel alpha bergerak cukup pelan karena massanya yang relatif besar.
Karena muatannya juga besar (2e), maka ionisasi spesifik sangat tinggi. Ionisasi
sepisifik adalah banyaknya pasangan ion yang terbentuk per satuan panjang
lintasan. Pasangan ion yang terbentuk dalam orde puluhan ribu paangan ion per
centimeter lintasan di udara.
Ionisasi spesifik (Is) dirumuskan:

Ka adalah energi partikel alpha (eV) dan W adalah energi yang


diperlukan untuk membentuk 1 pasang ion di udara, 35 eV/pasang

Gambar 1. Kurva Bragg untuk Ionisasi Spesifik Partikel Alpha di Udara

2.3 Spektrum Partikel alfa

Energi dan jangkauan patikel dari suatu nuklida radioaktif pada


awalnya sama namun setelah dipelajari dengan chould chamber dan magnetic
spectografh dapat ditunjukkan seperti ThC memiliki dua grup energi yang lebih
besar atau dapat disebut sebagai Long Range Particle bahkan memiliki lebih dari
dua yaitu 9,492 sebanyak 40 partikel, 10,422 Mev sebanyak 20 partikel dan
10,543 Mev sebanyak 170 partikel untuk tiap juta partikel ThC. Begitu juga
dengan RaC. Pada tahun tersebut Rosenblum dengan defleksi magneticnya
menemukan bahwa partikel normal yang dipancarkan nuklida radioaktif jatuh
pada beberapa daerah dengan kecepatan grup yang berdekatan. Beberapa
komponen daerah yang berdekatan dari sinar tadi dikatakan membentuk
struktur yang benar (fine struktur). Sehingga dapat diketahui bahwa beberapa
sumber radio aktif alami memiliki spektrum yang berbeda.

10
Spektrum partikel alfa terdiri dari tiga hal yaitu:
1) Spektrum terdiri dari singel grup lintas contoh Rn dan RnA
2) Spektrum terdiri dari grup utama dan grup yang berenergi besar (long range
partikel)
3) Spektrum terdiri dari dua atau lebih ciri khas, daerah dekat (V dan E)
memiliki intensitas sama atau sedikit beda.

2.4 Peluruhan Partikel Alfa

Peluruhan alfa adalah emisi partikel alfa (inti helium) yang dapat
dituliskan sebagai 24 He atau 24α. Ketika sebuah inti tak stabil mengeluarkan
sebuah partikel alfa, nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang
empat. Peluruhan alfa dapat ditulis:

A
X → z-2A-4Y+42α
Z

Sebagai contoh 234U meluruh dan mengeluarkan sebuah partikel alfa


234
92 U→230 233 Th+α
Peluruhan alpha terjadi pada inti-inti atom yang punya nomor atom lebih
besar dari 82 atau punya nomor masa lebih besar dari 200. Partikel alpha ini
merupakan inti atom Helium yang terdiri dari 2 proton dan 2 neutron. Pada saat
peluruhan terjadi partikel alpha ini akan kehilangan 2 proton, jadi jika sebuah inti
atom memancarkan partikel alpha maka akan terbentuk inti baru dengan nomor
massa A – 4 dan nomor atom z – 2 sehingga radiasi alpha disamakan dengan
pembentukan inti Helium yang bermuatan +2 ( ). Partikel alpha ini tidak dapat
menembus kulit manusia karena partikel alpha langsung kehilangan energinya
ketika bertabrakan dengan atom atau molekul materi yang dilaluinya, tabrakan itu
mengakibatkan atom atau molekul yang dilaluinya mengalami ionisasi.

Pada gambar dibawah ini merupakan gambar spektrum energi peluruhan alpha
yang berbentuk diskrit.

11
Gambar 2. Spektrum energi peluruhan alpha

Sebagai contoh U 234 meluruh dan mengeluarkan sebuah partikel alpha.


226
Contoh yang lain adalah peluruhan Ra. Umur paroh peluruhan ini adalah
1600 tahun. Sisa massa berubah menjadi energi kinetik. Momentum dari kedua
partikel sama dan geraknya berlawanan arah. Ketika sebuah inti memancarkan
sinar alpha, inti tersebut kehilangan empat nukleon, dua diantaranya adalah
proton.

2.4.1. Energi Peluruhan Alfa


Dalam peluruhan dibebaskan energi, karena inti hasil peluruhan terikat
lebih erat dari pada inti semula. Energi yang dibebaskan muncul sebagai energi
kinetik partikel alpha Kα dan energi kinetik inti anak (inti hasil) K Y, yang dapat
dihitung dengan persamaan:

Karena energi yang dilepas muncul sebagai energi kinetik, maka:

Dengan asumsi kita memilih kerangka acuan laboratorium (dijelaskan


pada reaksi inti). Selanjutnya, kita dapat menghitung energi kinetik alpha dengan
persamaan: Energi yang dibebaskan menjadi energi kinetik alpha dan energi
kinetik anak.

Peluruhan alpha merupakan salah satu peristiwa efek trobosan (tunneling


effect), seperti dibahas dalam mekanika kuantum. Diasumsikan dua netron dan
dua proton yang berada dalam inti membentuk partikel alpha. Dua proton dan
dua netron ini bergerak terus di dalam inti, yang kadang-kadang bergabung dan
terkadang berpisah. Di dalam inti partikel alpha terikat oleh gaya inti yang
sangat kuat. Tetapi jika partikel alpha inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia
akan segera merasakan tolakan gaya Coulomb.

12
Gambar 3. Potensial Inti dan Proses Efek Trobosan Oleh Partikel Alpha

Tinggi potensial halang dalam inti berat sekitar 30 MeV sampai 40 MeV,
sementara partikel alpha hanya memiliki energi sekitar 4 sampai 8 MeV. Jadi,
secara klasik partikel alpha tidak akan mungkin menerobos potensial Coulomb
yang begitu besar. Namun, dalam mekanika kuantum, penerobosan seperti itu
diijinkan. Terdapat peluang partikel alpha untuk menerobos “dinding yang
begitu tebal dan kuat” Probabilitas persatuan waktu λ. Bagi partikel alpha untuk
muncul adalah probabilitas menerobos potensial halang dikalikan banyaknya
partikel alpha menumbuk penghalang per detik dalam usahanya untuk keluar.
Jika partkel alpha bergerak dengan laju ν di dalam sebuah inti berjari-jari R,
maka selang waktu yang dibutuhkan untuk menumbuk penghalang bolak-balik
dalam inti sebesar ν /2R. Inti berat nilai R sekitar 6 fm, maka partikel alpha
menumbuk dinding inti berat sebesar 1022 kali per detik.
Berdasarkan data eksperimen, usia paro peluruhan alpha ada
ketergantungan dengan energi artikel alpha. Semakin besar energi partikel alpha,
waktu paro nya semakin cepat dan sebaliknya.
Tabel 1. Hubungan Energi Kinatik Alpha Dengan Waktu Paruh

13
2.5 Sistematika Peluruhan Alfa

Peluruhan alfa merupakan salah satu bentuk peluruhan radioaktif yang


memancarkan partikel alfa ketika inti radioaktif itu meluruh. Partikel alfa ini
terdiri dari 2 proton dan 2 neutron. Selain memancarkan partikel alfa, inti
radioaktif juga akan membentuk inti yang baru yang sering disebut sebagai inti
anak.
Dua proton dan dua netron terus bergerak di dalam inti, yang terkadang
bergabung dan berpisah. Di dalam inti, partikel alfa terikat oleh gaya inti yang
sangat kuat yang bahkan jauh lebih kuat dari gaya elektrostatik. Tetapi jika
partikel alfa tersebut bergerak lebih jauh dari jejari inti maka partikel tersebut
akan segera merasakan tolakan dari gaya Coulomb. Kita sudah mengetahui
bahwa semua proton bermuatan positif, dan mereka saling tolak dan inti tidak
akan pernah stabil, dikarenakan gaya inti yang kuat mengikat mereka bersama-
sama.
Jika dijabarkan secara sistematis maka, ketika sebuah inti memancarkan
sinar alfa/partikel alfa, dan inti tersebut kehilangan empat nukleon dua
diantaranya adalah proton dan dua lagi adalah neutron.

Gambar 4. Sistematika Peluruhan Alfa


Dalam peluruhan ada energi yang dibebaskan , karena hasil peluruhan
terikat lebih erat dari pada inti semula. Jika ditinjau dari inti induk dengan massa
mx, inti anak (turunan) dengan massa mx’ dan partikel alfa dengan massa m .
Maka inti meluruh dengan peluruhan alfa. Setelah peluruhan, inti anak bergerak
dengan energi kinetik K , dan partikel alfa terpancar dari inti dengan energi
kinetik K . Sehingga energi yang dibebaskan disebut sebagai energi kinetik

14
partikel alfa. Massanya dapat kita dihitung dari massa semua inti yang terlibat
menurut persamaan:

Q = [ m(X) - m(X’) - m(α) ] c2

Dimana Q menyatakan kelebihan energi massa inti (berupa energi kinetik).

Q = KX' + K

Karena massa elektron saling menghapuskan maka digunakan massa atom saja.
Jika inti atom induk dalam keadaan diam, maka menurut hukum kekekalan
momentum:
mx’ vx’ = m v

Kedua ruas dikuadratkan dan dikalikan ½ diperoleh:

mx’ (1/2 mx’ v 2x’ ) = m (1/2 m v2 )

dalam satuan massa atom u, mx’ = A-4 dan m maka:

mx’ K x’ = m K

( A – 4 ) K x’ = K

K = K x’

Besar energi disintegrasi:

Q = K x’ + K = K x’ + K x’

Q= K x’
Atau

Q=

15
Inti atom yang meluruh dengan pemancaran zarah alfa adalah inti berat A >>,
sehingga:

Q K untuk A >> 4

Dengan mengabaikan energi kinetik recoil inti atom turunan, dapat ditafsirkan
bahwa seluruh energi disintegrasi Q digunakan sebagai energi kinetik zarah alfa.

16
2.7. Teori Peluruhan Alfa
2.7.1. Teori Peluruhan Alfa Menurut Gamow
2.7.1.1 Berdasarkan Tinjauan gelombang
1. 2 proton dan 2 neutron bergabung membentuk zarah alfa di dalam inti,
maka akan terikat oleh gaya inti.
2. Patikel alfa ini bebas bergerak bolak-balik di dalam inti, menumbuk
dinding inti. Hal ini seperti partikel alfa terperangkap di dalam sumur
potensial yang sangat tinggi.

2.7.1.2 Berdasarkan Tinjauan Klasik


1. Partikel alfa tidak mungkin keluar dari sumur potensial tersebut.
2. Cara Partikel alfa keluar dengan menerobos dinding sumur potensial.
3. Lolosnya partikel alfa dari sumur potensialnya ditafsirkan sebgai
terjadinya peluruhan alfa dari induknya

2.7.2. Teori Efek Terobosan


a. Partikel alfa bisa ada sebagai suatu partikel di dalam inti.
b. Gerakan partikel alfa dalam inti dibatasi oleh penghalang potensial.
c. Partikel alfa memiliki peluang untuk menembus penghalang potensial

2.7.3. Sumur Potensial dari Partikel Alfa

Gambar 5. Sumur Potensial Peluruhan Alfa


Partikel alfa yang terdapat didalam inti dapat lolos jika memiliki energi
minimal 25 MeV atau setara dengan energi yang membawa partikel alfa dari
jarak tak hingga ke dekat inti tapi masih diluar jangkauan gaya tarik inti. Namun
peluruhan alfa hanya memiliki energi sebesar 4 MeV – 9 MeV, sehingga
mengalami kekurangan energi sebesar 16 MeV – 21 MeV untuk meloloskan diri
dari inti.
Selain itu Energi kinetik alfa besar dan semakin sering menumbuk
dinding inti maka peluang alfa untuk lolos akan semakin besar dan peluang
terjadi peluruhan setiap satuan waktu adalah peluang terobosan dikalikan

17
banyaknya tumbukan persatuan waktu dengan perhitungan menggunakan
persamaan schrodinger
Ada tiga prinsip yang dikemukakan untuk menjawabnya kekurangan
energi secara kuantum:
1. Partikel alfa bisa ada sebagai partikel di dalam inti.
2. Partikel semacam ini terus menerus dalam keadaan gerak dan
dibatasgeraknya hanya dalam inti oleh rintangan potensial yang
melingkupinya.
3. Terdapat peluang kecil tetapi tertentu untuk partikel ini melewati rintangan
potensial ini (meski kecil) setiap kali terjadi tumbukan

2.7.4. Berikut Cara Mencari Peluang Dan Kosntanta Peluruhan Alfa

Perkiraan Peluang
Transmisi

Bilangan Gelombang
Didalam Tanggul

Sehingga

Nilai U, dan nilai E,

Maka nilai K2,


ketika U = E dan r = R maka nilai K2 didapatkan :

Nilai K2 disubstitusikan ke ln T sehingga

18
Karena potensial tanggul sangat lebar , R>>R0 sehingga

Sehingga nilai ln T:

Untuk nilai R :

Dan nilai akhir


ln T didapatkan:

Untuk mendapatkan konstanta Peluruhan Alfa gunakan persamaan:

2.8. Manfaat Partikel alfa

Partikel alfa menghasilkan ionisasi, dimana ionisasi ini dapat digunakan


dalam bidang biologi yaitu dapat menggantikan sel-sel yang rusak secara total.
Partikel alfa tersebut ditembakkan pada inti suatu atom maka akan menghasilkan
radio isotop (yang lebih dan sering digunakan untuk menembak adalah neutron).
Adapun muatan positif dari partikel alfa sangat berguna dalam industri,
misalnaya:
1. Radium-226 digunakan dalam pengobatan kanker, yakni dengan
memasukkan sejumlah kecil radium ke daerah yang terkena tumor
2. Polonium-210 mempunyai fungsi sebagai alat static eliminator dari paper
mills di pabrik kertas dan industri lainnya.
3. Beberapa detektor asap menggunakan emisi afla dari americium-241 untuk
membantu menghasilkan arus listrik sehingga mampu membunyikan alaram
saat kebakaran.

19
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Partikel alfa adalah inti helium yang dipancarkan oleh suatu inti yang
tidak stabil. Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2 neutron atau
identik dengan inti helium. Sinar alfa terbentuk saat suatu unsur radioaktif
memancarkan partikel alfa dan membentuk unsur baru dalam proses yang
disebut peluruhan alfa. Karakteristik partikel alfa ini terdiri dari dua langkah
yaitu daya jangkau partikel dan daya ionisasi. Partikel alfa ini memiliki sifat-
sifat sebagai berikut:
- Terdiri atas inti helium
- Bermuatan listrik positif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Daya tembus kecil tetapi daya ionisasi sangat besar

Jika suatu atom memancarkan sinar, maka nomor atom berkurang 2 dan nomor
massa berkurang 4
Spektrum partikel alfa terdiri dari tiga hal yaitu:
 Spektrum terdiri dari single group atau lintas contoh Rn dan RnA
 Spektrum terdiri dari dua atau lebih ciri khas, daerah dekat /closely spaced (V
dan E) memiliki intensitas sama atau sedikit beda.
 Spektrum terdiri dari grup utama dan grup yang berenergi besar (long-Range
Particle)
Peluruhan alfa adalah emisi partikel alfa (inti helium) yang dapat
dituliskan sebagai atau . Ketika sebuah inti tak stabil mengeluarkan
sebuah partikel alfa maka nomor atom berkurang dua dan nomor massa
berkurang empat. Peluruhan alfa dapat ditulis sebagai berikut:

Peluruhan alfa ini diasumsikan dua netron dan dua proton yang berada
dalam inti yang membentuk partikel alfa. Dua proton dan dua netron ini
bergerak terus di dalam inti, yang kadang-kadang bergabung dan terkadang
berpisah. Di dalam inti partikel alfa terikat oleh gaya inti yang sangat kuat.
Tetapi jika partikel alfa inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia akan segera
merasakan tolakan gaya Coulomb.
Jenis peluruhan seperti ini dapat membebaskan energi, karena inti hasil
peluruhan terikat lebih erat daripada inti semula. Energi yang terbebaskan dan
muncul sebagai energi kinetik partikel alfa dan inti anak, dapat dihitung dari
massa semua inti yang terlibat menurut persamaan dibawah ini:

Q=

20
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 1983. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.


Kaplan, Irving. Nuclear Physics.
Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta : UI
Mostavan. 1999. Fisika Inti. Bandung: UPI.
Muljono. 2003. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Pelita Harapan.
Purwoko. 2009. Physics For senior High School. Jakarta: Yudhistira.
Wiyatmo,Yusman.2009. Fisika Nuklir. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Julianti, 2017. Peluruhan Alfa
(https://www.academia.edu/30351246/PELURUHAN_ALFA, diakses pada 1
April 2019)
Kereh, 2014. Korelasi Penguasaan Materi Matematika Dasar dengan Penguasaan Materi
Pendahuluan Fisika Inti
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/view/3449, diakses pada 1
April 2019)
Krane, Kenneth. 1987. Introductory Nuclear Physics. Canada : Oregon State University
Kira Yamato, 2017. Spektrum Alfa
(https://www.academia.edu/8334581/MAKALAH_SINAR_X_ diakses pada
tanggal 3 april 2019)

21

Anda mungkin juga menyukai