Anda di halaman 1dari 31

RADIOAKTIVITAS

Disusun oleh : KELOMPOK 1

Nama : Saiful Badri


NIM : 15224010
Nama : Hardiansyah
NIM : 15224015
Nama : Claudio Aditya S
NIM : 15224005
Agenda
• Overview
• Peluruhan Radioaktif
• Umur-Paro
• Penentuan Umur Radiometrik
• Deret Radioaktif
• Peluruhan Alfa
• Teori Peluruhan Alfa
• Peluruhan Beta
• Peluruhan Gama
• Bahaya Radiasi
• KESIMPULAN
• Contoh soal dan pembahasan
Overview
• Radioaktif : berhubungan dengan pemancaran partikel dari sebuah
inti atom.
• Inti Radioaktif : Unsur inti atom yg mempunyai sifat memancarkan
salah satu partikel alfa, beta atau gamma.
• Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa
terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang
diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta
(elektron), atau radiasi gamma (gelombang elektromagnetik
gelombang pendek).
• Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif,
sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan
zat radioaktif.
* Henri Becquerel (1852-1908)
* Berawal dari penemuan sinar-X oleh W.C. Röntgen sekitar
tahun 1985,
* Fenomena sinar-X berasal dari fosforensi zat oleh sinar
matahari,
* Membungkus suatu pelat fotografi (pelat film) dengan kain
hitam,
* Kemudian Ia menyiapkan garam uranium (kalium uranil
sulfat), material yang bersifat fosforensis,
* Rencananya Becquerel akan menyinari garam uranium dengan
sinar matahari dan meletakkannya dekat pelat film dan
mengharapkan terjadinya sinar-X.
Overview
• cuaca mendung menyebabkan Becquerel menyimpan pelat film
yang tertutup kain hitam dan garam uranium dalam laci meja di
laboratoriumnya
• Ia sangat terkejut saat mengamati pelat film yang telah dicuci
karena pada pelat film tersebut terdapat suatu jejak cahaya
berupa garis lurus
• Dari fenomena yang terjadi berulang-ulang ini Becquerel
menyimpulkan bahwa jejak cahaya pada pelat film tersebut
disebabkan oleh garam uranium memancarkan radiasi (dan
sifatnya berbeda dengan sinar –X) yang dapat menembus kain
pembungkusnya dan mempengaruhi pelat film
Overview

• Image of Becquerel's photographic plate which has been


fogged by exposure to radiation from a uranium salt. The
shadow of a metal Maltese Cross placed between the plate
and the uranium salt is clearly visible
PELURUHAN RADIOKATIF
• Tabel penuluran radioaktif dan perubahan inti

Perub No Perub No.


Jenis Radiasi Simbol No. Massa Muatan
massa Atom
Alfa  4 2 Berkurang 4 Berkurang 2
Beta  0 1- Tetap Tambah 1
Gamma  0 0 Tetap Tetap

Contoh :
Plutonium meluruh dgn memancarkan partikel alfa. Unsur apakah yg tbtk?
Jawab :
Massa unsur baru = 239-4 = dan muatannya = 94-2 = 92
Muatan inti (nomor atom) 92 adalah uranium (U)

239
94 Pu  42 He  235
92 U
PELURUHAN RADIOKATIF
Hukum peluruhan radioaktif, dengan
N = N0 e -t
N0 = banyak inti radioaktif pada saat t=0,
N = banyak inti radioaktif setelah selang waktu t,
e = bilangan natural = 2,718…,
 = tetapan peluruhan (satuan s-1 ).

Banyaknya inti induk dalam suatu contoh berkurang secara eksponensial


terhadap waktu. Persamaan diatas disebut Hukum peluruhan radioaktif.
Kita secara nyata tidak dapat mengukur banyaknya inti radioaktif Neutron,
tetapi kita dapat menyatakan dalam persamaan aktivitas,yaitu dengsn
mengalikan kedua ruasnya dengan sehingga memberikan:
 N =  N0 e -t
A = A0e -t
PELURUHAN RADIOKATIF

Kotak timbal Radium

Percobaan Ernest Rutherford

Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokkan, dia menyimpulkan bahwa


komponen sinar yang tidak dibelokkan adalah tidak bermuatan (sinar ), komponen
sinar yang dibelokkan ke kanan adalah bermuatan positif (sinar α), dan sinar yang
dibelokkan kekiri adalah bermuatan negative (sinar β).
PELURUHAN RADIOKATIF
PELURUHAN RADIOKATIF
Aktivitas Radioaktif
Dengan, A0 = aktivitas awal pada t=0 (satuan Becquerel atau Bq)
A = aktivitas setelah selang waktu t (dalam Bq)
• Dalam SI,satuan aktivitas radiasi dinyatakan dalam Becquerel
(disingkat Bq) sesuai dengan nama penemu radioaktivitas, dimana :
1 Bq = 1 peluruhan/sekon
• Satuan yang paling sering digunakan oleh alat pengukur aktivitas
radiasi adalah curie (disingkat Ci). Satu Curie didefinisikan sebagai
banyaknya peluruhan yang dilakukan oleh satu gram radium dalam
waktu satu sekon. Ternyata diperoleh 3,7 x 1010 peluruhan dalam
waktu satu sekon, sehingga didapat hubungan:
1 curie = 3,7 x 1010 peluruhan/s = 3,7 x 1010 Bq
UMUR - PARO
• Waktu Paro dari suatu isotop radioaktif adalah selang waktu
yang dibutuhkan agar aktivitas radiasi berkurang setengah dari
aktivitas semula. Waktu paro juga dapat didefinisikan sebagai
selang waktu yang dibutuhkan agar setengah dari inti radioaktif
yang ada meluruh. Ketika t = T1/2 maka A = A0/2 sehingga kita
peroleh Waktu Paro T1/2 = ln 2/
• Karena ln 2 = 0,693 maka,
T1/2 =
UMUR - PARO
Yaitu perioda waktu dimana 50% dari jml atom semula yang
ada tlh meluruh

9
5 B t1/ 2 = 8 x 10-19 detik
238
92 U t1/ 2 = lama sekali

Contoh :
1. Berapa fraksi atom radioaktif tersisa setelah 5 waktu paruh?
Jawab:
Setelah 1 waktu paruh, tersisa 1/2 bagian
Setelah 2 waktu paruh, tersisa 1/2 x 1/2 = 1/4 bagian
Setelah 3 waktu paruh, tersisa 1/2 x 1/4 = 1/8 bagian
Setelah 4 waktu paruh, tersisa 1/2 x (1/2)3 = (1/2)4 = 1/16 bagian
Setelah 5 waktu paruh, tersisa 1/2 x (1/2)4 = (1/2)5 = 1/32 bagian
UMUR - PARO
2. Bila dimulai dgn 16 juta atom radioaktif, berapa yg tertinggal
setelah 4 waktu paruh?
Jawab:
Tersisa = (1/2)4 = 1/16 x 16 juta = 1 juta atom

Setelah n kali waktu paruh, tersisa 1/2n bagian


PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK
• Penanggalan radioaktif adalah teknik yang digunakan untuk penentuan
umur bahan material seperti batuan (fosil), pasir, dan lapisan sedimen, yang
biasanya didasarkan pada perbandingan antara suatu isotop radioaktif alami
yang diamati dengan produk-produk peluruhannya (decay), dengan
menggunakan tingkat peluruhan yang sudah dikenal.

Secara prinsipnya, peluruhan unsur radioaktif induk menjadi elemen


turunan yang stabil.

• Contoh isotop-isotop radioaktif induk dan produk turunan stabil mereka:


Radioaktif induk Turunan stabil
Potassium 40 Argon 40
Rubidium 87 Strontium 87
Thorium 232 Lead 208
Uranium 235 Lead 207
Uranium 238 Lead 206
Carbon 14 Nitrogen 14
Dalam daftar di atas, perhatikan bahwa nomor nomor massa (jumlah proton
ditambah neutron) dapat bervariasi untuk sebuah elemen karena jumlah
neutron yang berbeda. Elemen dengan berbagai jumlah neutron disebut isotop
unsur tersebut.
PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK
• Tiap-tiap isotop radioaktif mempunyai half-life yang unik. Half-life adalah waktu
yang dibutuhkan untuk setengah dari induk unsur radioaktif meluruh untuk
menjadi produk turunan. Seperti yang anda bisa lihat pada daftar di bawah ini:

Contoh Half Live untuk unsur-unsur radioaktif di atas:


Radioaktif induk Turunan stabil Half life
Potassium 40 Argon 40 1.25 milyar tahun
Rubidium 87 Strontium 87 48.8 milyar th.
Thorium 232 Lead 208 14 milyar th.
Uranium 235 Lead 207 704 juta th.
Uranium 238 Lead 206 4.47 milyar th.
Carbon 14 Nitrogen 14 5730 tahun

Dua atau lebih metode penanggalan radiometrik dapat digunakan dalam satu
material untuk mencapai hasil penentuan yang lebih tepat. Kebanyakan
radiometrik metode cocok untuk menentukan waktu geologi, tetapi beberapa
seperti metode radiokarbon dan metode 40Ar/39Ar (Argondating) dapat
diperluas ke penentuan untuk waktu awal kehidupan manusia dan sejarah yang
sudah tercatat.
PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK

Beberapa teknik-teknik radiometrik yang umum digunakan adalah:

• Penanggalan radiokarbon (Carbon dating). Teknik ini mengukur peluruhan


karbon-14 dalam bahan organik dan dapat diterapkan terbaik untuk sampel yang
lebih muda dari 60.000 tahun.

• Penanggalan uranium-lead (Uranium-lead dating). Teknik ini mengukur rasio dua


isotop lead (lead-206 dan lead-207) dengan jumlah uranium pada mineral atau
batuan. Metode ini sering diterapkan untuk menemukan jejak mineral zircon
pada batuan, adalah salah satu dari dua metode yang paling sering digunakan
(bersama dengan penanggalan argon-argon/argon dating) untuk penanggalan
geologi. Penanggalan uranium-lead (uranium-lead dating) diterapkan untuk
sampel yang lebih tua dari 1 juta tahun.
PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK

• Penanggalan uranium-torium (Uranium-thorium dating). Teknik ini digunakan


untuk penanggalan speleothems, karang, bahan yang menandung unsur
karbonat, dan fosil tulang. Jangkauannya adalah dari beberapa tahun sampai
sekitar 700.000 tahun.

• Penanggalan potassium-argon (Potassium-argon dating) dan penanggalan argon-


argon (Argon-argon dating). Teknik digunakan untuk penanggalan batuan
metamorpik (yang sudah melalui proses pemanasan), batuan beku, dan batuan
hasil dari proses gunung berapi. Teknik ini juga digunakan dalam penanggalan
lapisan abu vulkanik dalam atau di atas situs paleoanthropologic. Batas yang
termuda untuk metode argon-argon adalah beberapa ribu tahun.
DERET RADIOAKTIF
• Proses peluruhan radioaktif terus menerus dilakukan
sampai diperoleh isotop yang stabil. Proses peluruhan
berturut-turut seperti ini dikatakan sebagai peluruhan
radioaktif berantai, yang umumnya yang umumnya
mengikuti tahap-tahap tertentu yang mengikuti suatu
deret radioaktif .
• Masing-masing deret radioaktif diberi nama sesuai
dengan inti induknya. Deret 4n + 2 diberi nama deret
uranium karena inti induknya adalah , yang
mengalami peluruhan sampai inti akhir stabil
DERET RADIOAKTIF
• Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada
deret ini setiap anggotanya terbentuk dari hasil peluruhan
nuklida sebelumnya. Deret akan berakhir dengan nuklida
stabil. Ada empat deret radioaktif alamiah, yaitu deret torium,
neptunium, uranium, dan aktinium, yaitu sebagai berikut :
1. Deret Torium
Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada
inti Deret ini juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor
massanya selalu kelipatan 4.
2. Deret Neptunium
Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada
inti Deret ini juga disebut deret (4n + 1), karena nomor
massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
DERET RADIOAKTIF
3. Deret Uranium
• Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada Deret
ini disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu
dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
4. Deret Aktinium
• Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb.
Deret ini juga disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya
selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 3.
DERET RADIOAKTIF
CONTOH SOAL :
Suatu unsur radioaktif meluruh dan tinggal 25% dari jumlah semula setelah 20
menit. Bila mula-mula massa unsur tersebut 120 gr, maka setelah setengah jam
meluruh tentukan massa sisa unsur !
Penyelesaian
m0 = 120 gram
t1 = 20 menit, m1 = 25% m0 = m
t2 = 0,5 jam = 30 menit
Dari nilai m1 dan t1 dapat ditentukan waktu paro unsur tersebut.
m1 = m0( )t1/T
¼ m0 = m0( ½)20/T
berarti :
= 2 dan T = 10 menit
Dari nilai T dapat diperoleh massa sisa setelah t2 sebesar:
m2 = m0( ½)30/10
= 120/8 .
= 15 gr
PELURUHAN ALFA

Telah diketahui bahwa sinar tidak lain adalah inti atom ( ), yang
mengandung 4 nukleon, yaitu 2 proton dan dua neutron. Ketika sebuah inti
memancarkan sinar α inti tersebut kehilangan empat nukleon, 2 diantaranya
adalah proton. Sesuai dengan hokum kekekalan nomor massa dan hukum
kekekalan nomor atom, maka :
i. Nomor massa (A) berkurang 4 ,dan
ii. Nomor atom (Z) berkurang 2.
Jadi, jika sebuah inti induk X berubah menjadi inti anak Yang sambil
memancarkan sinar α, maka peluruhannya dapat ditulis sebagai ;

 +
PELURUHAN ALFA
• Hukum kekekalan energi juga berlaku pada reaksi inti pemancaran
sinar α. Jika massa inti induk adalah massax , massa inti anak adalah
my, dan massa sinar α adalah mα, semuanya dinyatakan dalam u,
maka kita dapat menyatakan energi disintegrasi, Q, (dalam satuan
MeV) sebagai:
Q = (mx – my – mα) x 931 MeV/u
• Hampir semua energi kinetic dimiliki oleh sinar α seab massa
partikel α jauh lebih kecil dari massa inti anak,Rn-222.Karena
momentum juga harus kekal, maka sinar α akan memiliki kecepatan
yang jauh lebih tinggi daripada inti anak.Dapat ditunjukkan bahwa
98% dari energi disintegrasi Q dibawa sebagai energi kinetic sinar α.
Sisanya 2% adalah energi kinetic inti anak.
TEORI PELURUHAN ALFA
• Peluruhan alfa merupakan salah satu peristiwa efek trobosan
(tunneling effect), seperti dibahas dalam mekanika kuantum.
• Diasumsikan dua netron dan dua proton yang berada dalam inti
membentuk partikel alfa. Dua proton dan dua netron ini bergerak terus
di dalam inti, yang kadang-kadang bergabung dan terkadang berpisah.
Di dalam inti partikel alfa terikat oleh gaya inti yang sangat kuat. Tetapi
jika partikel alfa inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia akan segera
merasakan tolakan gaya Coulomb.
• Probabilitas persatuan waktu λ.bagi partikel alfa untuk muncul adalah
probabilitas menerobos potensial halang dikalikan banyaknya partikel
alfa menumbuk penghalang per detik dalam usahanya untuk keluar.
Jika partkel alfa bergerak dengan laju ν di dalam sebuah inti berjari-jari
R, maka selang waktu yang dibutuhkan untuk menumbuk penghalang
bolak-balik dalam inti sebesar ν/2R. Inti berat nilai R sekitar 6 fm, maka
partikel alfa menumbuk dinding inti berat sebesar 1022 kali per detik.
TEORI PELURUHAN ALFA

• Taksiran kasar probabiltas peluruhan alfa, berdasarkan


mekanika kuantum adalah Energi x R EαPartikel α
• Berdasarkan data eksperimen, usia paro peluruhan alfa ada
ketergantungan dengan energi artikel alfa. Semakin besar
energi partikel alfa, waktu paro nya semakin cepat dan
sebaliknya.
PELURUHAN BETA

• Sebuah inti yang meluruh dengan memancarkan sinar beta


tidak akan berkurang nomor massanya tetapi nomor atomnya
akan bertambah satu. Jadi, jika sebuah inti induk X berubah
menjadi inti anak Y sambil memancarkan sinar beta reaksi
intinya diberikan oleh:

 + +v
PELURUHAN GAMA
• Sinar gamma adalah foton-foton (kuanta atau paket energi) yang
memiliki energi sangat tinggi. Seperti halnya sebuah atom, inti atom
itu sendiri dapat berada dalam keadaan tereksitasi. Ketika inti ini
melompat ke keadaan yang lebih rendah atau keadaan dasarnya, Inti
ini memancarkan sebuah foton.
• Karena sinar  tidak memiliki nomor massa dan nomor atom nol,
maka pemancaran sinar  tidak menyebabkan perubahan nomor
massa dan nomor atom pada inti induk. Dengan kata lain, inti anak
sama dengan inti induk, atau tidak terjadi inti baru pada
pemancaran sinar . Dalam beberapa kasus, inti dapat tinggal dalam
keadaan tereksitasi selama beberapa saat sebelum inti ini
memancarkan sinar . Inti ini disebut dalam keadaan metastabil,dan
inti ini disebut suatu isomer.
BAHAYA RADIASI
Semua radiasi pengion merusak sel-sel hidup. Energi yang dibebaskan oleh
radiasi dapat memutuskan zat kimia di dalam sel. Sel-sel selalu mati dan
digantikan oleh sel-sel yang baru tepat pada waktunya. Akan tetapi,
terkadang gejala ini dapat lebih serius, seperti pada kasus-kasus berikut :
1. Jika seseorang terkena radiasi sangat kuat,maka kerusakan sel tidak
dapat diperbaiki tepat pada waktunya. Radiasi ini dapat menyebabkan
kematian.
2. Kadang zat kimia DNA yang membawa kode perintah di dalam tiap sel
dapat sedikit rusak karena radiasi pengion. Akibat kerusakan ini akan
terjadi perubahan yang tidak wajar bagi perkembangan sel.
3. Jika sel-sel kelamin pria atau wanita sedikit rusak, maka dimungkinkan
anak dari sel kelamin tersebut akan mengalami abnormal.
KESIMPULAN
Setelah membuat presentasi ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan
radiasi menjadi inti yang stabil.
2. Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis
Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen, dan selanjutnya
yang dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre Curie, Ernest Rutherford dan
ilmuwan lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang
sinar-X.
3. Sebuah inti radioaktif dapat melakukan sejumlah reaksi peluruhan yang berbeda,
seperti peluruhan Alfa, Beta dan Gamma.
4. Berdasarkan asalnya, radioaktivitas dikelompokkan menjadi radioaktivitas alam,
dan radioaktivitas buatan, yaitu hasil kegiatan yang dilakukan manusia.
5. Zat radioaktiv dapat menyebabkan pencemaran, yang berakibat seperti kanker
tulang, mutasi gen, pusing-pusing, nafsu makan berkurang atau hilang, terjadi
diare, badan panas atau demam, berat badan turun, kanker darah atau leukimia,
dan meningkatnya denyut jantung atau nadi.

Anda mungkin juga menyukai