Anda di halaman 1dari 27

Pembelajaran Fisika Berbasis

Teknologi dan Bencana

KURUKULUM
PEMBELAJARAN
Kelompok 9

Nisaul Hafizah (17033142)


Rahmi Yulia Angraini(17033109)
Sofi Naurilmanisa (17033159)
Out line:

Kurikulu
m
Pengertian Kurikulum
Secara umum kurikulum adalah suatu
rencana tertulis yang berisi tentang ide-ide
dan gagasan-gagasan yang dirumuskan oleh
pengembang kurikulum termasuk
didalamnya kegiatan yang dilakukan siswa
dalam proses belajar.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan bahwa
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Beberapa pendapat para ahli tentang kurikulum yaitu:

Robert Gagne kurikulum adalah suatu rangkaian unit materi belajar



yang disusun sedemikian rupa sehingga anak didik


dapat mempelajarinya berdasarkan kemampuan awal
(1967) yang dimiliki/dikkuasai sebelumnya.

James Popham, ●
kurikulum adalah seluruh hasil belajar
dan Eva Baker yang direncanakan dan merupakan
(1970) tanggung jawab sekolah.


● mengartikan kurikulum sebagai rencana yang dibuat untuk membimbing

Glatthorn
anak belajar di sekolah, disajikan dalam bentuk dokumen yang sudah
ditentukan, disusun berdasarkan tingkat-tingkat generalisasi, dapat
diaktualisasikan dalam kelas, dapat diamati oleh pihak yang tidak
berkepentingan, dan dapat membawa perubahan tingkah laku
Karakteristik Kurikulum
kurikulum kurikulum
tahun 1968 PPSP

kurikulum kurikulum
tahun 1984 1975

kurikulum kurikulum
1994 2004 (KBK)

kurikulum
kurikulum
tahun 2006
2013(K-13). (KTSP)
KARAKTERISTIK KURIKULUM TAHUN 1994

a. Semua aspek kurikulum ditentukan oleh Departemen


(Pusat)
b. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem
caturwulan.
c. Pembelajaran di sekolah lebih berorientasi kepada materi
pelajaran/isi, sehingga materi pelajaran cukup padat.
d. Memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua
siswa di seluruh Indonesia.
e. Proses pembelajaran berpusat pada guru.
f. Evaluasi atau sistem penilaian menekankan pada
kemampuan kognitif.
Karakteristik KBK

Depdiknas (2002) mengemukan karakteristik KBK secara


lebih rinci sebagai berikut:
a. Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa
baik secara individual maupaun klasikal.
b. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar
dalam upaya penguasaan suatu kompetensi.
Karakteristik KTSP

a. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan


b. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi
c. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional
d. Tim-Kerja yang Kompak dan Transparan
e. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
f. Mendorong guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program
pendidikan.
g. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aksep tabel bagi kebutuhan siswa.
h. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan
memberatkan kurang lebih 20%.
i. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.
KARAKTERISTIK KURIKULUM TAHUN 2013

 Menyeimbangkan antara pengembangan sikap spritual san sosial, rasa ingin


tahu,kreatifits kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik
 Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana dimana peerta didik menerapkan telah mereka
pelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
diberbagai situasi baik di sekolah maupun di masyarakat.
 Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
 Kopetensi dinyatakan dalam bentuk kopetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kopetensi dasar mata pelajaran
 Kopetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian kopetensi dasar, dimana
semua kopetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kopetensi yang dinyatakan dalam kopetensi inti.
 Kopetensi dasar didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat,dan
memperkaya antar pelajarandan jenjang pendidikan.
KOMPONEN – KOMPONEN KURIKULUM
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki
komponen – komponen tertentu, yaitu:

isi kompo
nen
kurik evalua
ulum si

komponen metode
Komponen Tujuan

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil


yang diharapkan. Dalam skala makro, rumusan tujuan
kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai
yang dianut masyarakat.
Rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang
di cita – citakan, misalkan, filsafat atau sistem nilai yang
dianut masyarakat Indonesia adalah pancasila, maka
tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum
adalah terbentuknya masyarakat yang pancasilais.
Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan
dengan misi dan visi sekolah serta tujuan yang lebih
sempit, seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan
proses pembelajaran.
Komponen Isi/ Materi Pelajaran

Isi kurikulum merupakan komponen yang


berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus
dimiliki siswa.
Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik
yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi
pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi
setiap materi pelajaran yang diberikan maupun
aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun
aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai
tujuan yang ditentukan.
Komponen Metode/ Strategi

Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam


pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan komponen
yang memiliki peran yang sangat penting, sebab berhubungan
dengan implementasi kurikulum.
Bagaimana bagus dan idealnya tujuan yang harus dicapai tanpa
strategi yang tepat untuk mencapainya, maka tujuan itu tidak
mungkin dapat tercapai.
Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang
direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan
pendapat diatas, T. Rajakoni mengartikan strategi pembelajaran
sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Dari kedua pengertian diatas, ada dua hal yang patut
kita cermati.

Pertama, strategi
pembelajaran
merupakan rencana
tindakan (rangkaian Kedua, strategi disusun
kegiatan) termasuk untuk mencapai tujuan
penggunaan metode dan tertentu.
pemanfaatan berbagai
sumber daya/kekuatan
dalam pembelajaran.
. Upaya untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal,
dinamakan metode.
Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan
strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
bisa jadi satu strategi pembelajaran digunakan
beberapa metode.
Komponen Evaluasi

 Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai dan arti kurikulum sehingga


dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah suatu kurikulum perlu
dipertahankan atau tidak, dan bagian – bagian mana yang harus
disempurnakan.
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian
tujuan.
Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau
evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi
yang ditetapkan. Kedua fungsi tersebut menurut Scriven (1967)
adalah evaluasi sebagai fungsi sumatif dan evaluasi sebagai fungsi
formatif. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian
tujuan dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu tes dan nontes.
Jenis dan Model
Pengembangan Kurikulum
Jenis Pengembangan Kurikulum

menghendaki agar mata pelajaran satu


Correlated sama lain ada hubungan walaupun
curriculum mungkin batas-batas yang satu
ddengan yang lain masih
dipertahankan.

Separated menyajikan segala bahan pelajaran dalam


bernagai macam mata pelajaran yang
subject tepisah-pisah satu sama lain dan juga
antara satu kelas dengan kelas yang lain.
curriculum
Integrated
curriculum Meniadakan batas-batas antara
berbagai mata pelajaran dan
menyajikan pelajaran dalam bentuk
unit atau keseluruhan. Semua ini
dimaksudkan agar anak dapat dibentuk
menjadi pribadi yang integrated yakni
manusia yang selaras dengan
lingkungan hidupnya.

Dalam aplikasinya core curriculum,


memerlukan pertimbangan
penggunaan waktu yang fleksibel untuk
mewujudkan ketrampilan anak.

Core
curriculum
Model Pengembangan Kurikulum

Hilda Taba
Ralp Tyler Taba menggunakan
model yang pendekatan akar
paling dikenal rumput (grass-roots
approach) bagi perkem
bagi bangan kurikulum.
perkembangan Menghindari
kurikulum denga penjelasan grafis dari
modelnya, Taba
n perhatian mencantumkan lima
khusus pada fase langkah urutan untuk
perencanaan mencapai
perubahan kurikulum
Model Oliva
Model Beauchamp
Lima tahap tersebut pembuat keputusan
adalah: Model perkembangan kurikulum
1) Memutuskan arena pengembangan menurut Oliva terdiri dari tiga
kurikulum, suatu keputusan yang menjabarkan
ruang lingkup upaya pengembangan. kriteria, yaitu:
1) Menetapkan personalia, yaitu siapa- 1.simple
siapa sajakah yang ikut terlibat dalam
pengembangan kurikulum.
2.komprehensif
2) Organisasi dan prosedur 3.sistematis.
pengembangan kurikulum. Langkah ini berisi Walaupun model ini
prosedur yang harus ditempuh dalam
merumuskan tujuan umum dan tujuan yang mewakili komponen-komponen
lebih khusus, memilih isi dan pengalaman paling penting, namun model ini
belajar, serta kegiatan evaluasi, dan dalam
menentukan keseluruhandesain kurikulum. dapat diperluas menjadi model
3) Implementasi kurikulum (menerapkan yang menyediakan detil
kurikulum) seperti yang sudah diputuskan
dalam ruang lingkup pengembangan
tambahan dan menunjukkan
kurikulum. beberapa proses yang
4)     Evaluasi kurikulum. diasumsikan oleh model yang
lebih sederhana.

Anda mungkin juga menyukai