Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
1. KURIKULUM SEBAGAI SUATU IDE; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya
dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. KURIKULUM SEBAGAI SUATU RENCANA TERTULIS, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. KURIKULUM SEBAGAI SUATU KEGIATAN, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. KURIKULUM SEBAGAI SUATU HASIL yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu
kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau
kemampuan tertentu dari para peserta didik.
DEA
2. PENGORGANISASIAN KURIKULUM
Dasar-dasar pengembangan kurikulum tersebut adalah : Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum :
1. Kurikulum disusun untuk mewujudkan system pendidikan 1. Pendidikan Tinggi
nasional. Kurikulum minimal mendapatkan dua pengaruh dari pendidikan di
2. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangakan perguruan tinggi, yaitu pengetahuan yang dikembangkan di
dengan pendekatan kemampuan. perguruan tinggi dan pendidikan guru yang umumnya dilaksanakan
3. Kurikulum harus sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan diperguruan tinggi. Sehingga akan mempengaruhi kompentensi guru
pada masing-masing jenjang pendidikan. yang dihasilkan.
4. Kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan tinggi 2. Masyarakat
dikembangkan atas dasar standar nasional pendidikan untuk menjaga agar peserta didik tetap baik dalam bermasyarakat. Oleh
setiap jenis dan jenjang pendidikan karena itu, kondisi atau lingkungan masyarakat akan sangat
5. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan mempengaruhi kebijakan pengembangan kurikulum yang dilakukan.
secara berdisversikasi sesuai dengan kebutuhan potensi dan 3. Sistem nilai
minat pesererta didik kurikulum hendaknya mencerminkan nilai dan norma yang berlaku
6. Kurikulum dikembangakan dengan memperhatikan tuntutan dalam masyarakat yang kemudian dintegrasikan dalam sebuah
pemanbangunan daerah maupun nasional, serta kurikulum.
mempertimbangkan kebutuhan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan seni.
7. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan
secara berdiversifikasi sesuai dengan tuntutan lingkungan dan
budaya setempat.
8. Kurikulum pada semua jenjang mencakup aspek spiritual
keagamaan, intelektualitas, watak konsep diri, ketrampilan
belajar, kewirausahaan, ketrampilan hidup yang berharkat dan
bermartabat, polahidup sehat, estetika dan rasa kebangsaan.
Hiost menyimpulkan
KESIMPULAN
1. Kurikulum adalah Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Konsep dasar kurikulum adalah kurikulum sebagai bidang studi membentuk suatu teori, yaitu teori kurikulum. Konsep kurikulum dapat
ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
a. Kurikulum sebagai suatu ide;
b. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
c. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis;
d. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan
kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
3. Pengorganisasian kurikulum bertalian erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Pola-pola pengorganisasian kurikulum
diantaranya: Separated Subject Curriculum, Correlated Curriculum, Integrated Curriculum.
4. Ketatalaksanaan kurikulum merupakan pelaksanaan interaksi belajar mengajar, yang dapat terbagi menjadi tiga tahap yaitu: persiapan,
pelaksanaan pelajaran, dan penutupan.
5. Pengembangan kurikulum adalah proses yang dinamik sehingga dapat merespon terhadap tuntutan perubahan structural pemerintahan,
perkembangan ilmu dan teknologi, maupun globalisasi yang dilakukan untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tuntutan
masa sekarang maupun yang akan datang. Pengembangan kurikulum dipengaruhi oleh faktor pendidikan tinggi, masyarakat, dan sistem
nilai.