Anda di halaman 1dari 8

JEMMY

1. KONSEP DASAR KURIKULUM

George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa : “ A Curriculum is a written document


which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils
during their enrollment in given school”.

konsep RENCANA PELAJARAN DI SUATU SEKOLAH

Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
1. KURIKULUM SEBAGAI SUATU IDE; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya
dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. KURIKULUM SEBAGAI SUATU RENCANA TERTULIS, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. KURIKULUM SEBAGAI SUATU KEGIATAN, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. KURIKULUM SEBAGAI SUATU HASIL yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu
kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau
kemampuan tertentu dari para peserta didik.
DEA
2. PENGORGANISASIAN KURIKULUM

pendekatan konteks manajemen dan dalam konteks akademik.


PROSES MANAJEMEN, yakni:
1. Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh suatu lembaga atau tim pengembang kurikulum
2. Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun pada tingkat sekolah atau
satuan lembaga pendidikan yang melaksanakan kurikulum.
3. Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum, yang melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam proses evaluasi sebuah
kurikulum.

KURIKULUM MATA AJARAN KURIKULUM BIDANG STUDI


Ciri-ciri kurikulum ini adalah sebagai berukut: Ciri-ciri umum bentuk kurikulum ini adalah:
• Mata pelajaran dikorelasikan satu sama lain. • Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi.
• Mulai adanya usaha untuk merelevankan pelajaran dengan • Berdasarkan psikologi belajar Gestalt atau organismik.
masalah kehidupan sehari-hari meskipun tujuannya masih tetap • Berdasarkan landasan sosiologi dan sosial-kultural.
untuk penguasaan pengetahuan. • Berdasarkan kebutuhan dan tingkat perkembangan dan
• Kurikulum ini telah mulai mengusahakan penyesuaian pelajaran pertumbuhan siswa.
dengan minat dan kemampuan para siswa walaupun pelayanan • Ditunjang oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada.
terhadap perbedaan individual masih sangat terbatas. • Sistem penyampaiannya dengan menggunakan system pengajaran
• Metode pencapaiannya adalah dengan menggunakan metode unit.
korelasi meskipun masih banyak kendala dan hambatan yang • Peran guru sama aktifnya dengan murid.
dihadapi. • Core curriculum (kurikulum inti).
• Meskipun guru masih memegang peran aktif, aktivitas siswa juga
mulai dikembangkan.
SISKA
3. KETATALAKSANAAN KURIKULUM
a. Organisasi Kurikulum
1) Separated Subject Curicullum
Organisasi kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain.
2) Corellated Curicullum
Organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran itu satu sama lain ada hubungan (bersangkut paut) walaupun batas-batas masih dipertahankan.
3) Integrated Curicullum
Organisasi kurikulum ini meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.

b. Struktur Program Kurikulum dan Implikasinya dalam Kegiatan Administratif


Menurut kurikulum 1984 yang mulai diberlakukan di SMA, Struktur Program Kurikulum meliputi:
1. Program Inti
2. Program Pilihan

c. Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru


1. Pembagian tugas mengajar
2. Pembagian tugas dalam membina ekstrakurikuler
3. Koordinasi persiapan mengajar

d. Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar


Penyusunan jadwal pelajaran, Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu, Pengisian daftar kemajuan murid,
Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar, Laporan hasil evaluasi, Kegiatan bimbingan penyuluhan
alirman
3. KETATALAKSANAAN KURIKULUM
e. Menyusun Kalender Pendidikan
pengaturan waktu dan atau penjadwalan kegiatan di sekolah baik kurikuler maupun ekstrakurikuler

f. Menyusun Satuan Pelajaran


penyusunan satuan pelajaran dapat dikatakan seperti penyusunan rencana kegiatan pembelajaran (RPP). Sebagai contoh dalam satuan
pelajaran dengan pola PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) terdapat langkah-langkah pokok seperti perumusan tujuan,
mengembangkan alat evaluasi, menetapkan kegiatan belajar-mengajar, merencanakan program kegiatan,dll.

g. Melaksanakan Sistem Kredit Sekolah


ukuran satuan beban belajar siswa yang ditentukan oleh jumlah jam pelajaran tatap muka dan pekerjaan rumah per-minggu per semester.

h. Menyelenggarakan Evaluasi Hasil Belajar


1. Tes formatif
evaluasi atau usaha penilaian hasil belajar berupa tes yang diberikan kepada siswa setelah satu pokok bahasan selesai dipelajari.
2. Tes sub formatif
tes yang diberikan kepada siswa dengan bahan atau materi meliputi beberapa pokok bahasan yang sejenis.
3. Tes sumatif
evaluasi penilaian hasil belajar berupa tes yang diberikan kepada siswa setelah belajar-mengajar berlangsung dalam satuan waktu tertentu.
4. Evaluasi belajar tahap akhir
usaha penilaian yang terakhir dilakukan untuk mengungkap hasil belajar siswa secara keseluruhan selama ia belajar di sekolah tersebut.
5. Menyusun Laporan Pendidikan
banyak pihak seperti kepala sekolah, murid, orang tua, dan rekan sekerja sangat memerlukan keterangan yang relevan dari guru. Kebutuhan
pihak-pihak tersebut akan keterangan, penjelasan, atau informasi pada umumnya bersifat terus menerus dan berkelanjutan.
novi
4. PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dasar-dasar pengembangan kurikulum tersebut adalah : Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum :
1. Kurikulum disusun untuk mewujudkan system pendidikan 1. Pendidikan Tinggi
nasional. Kurikulum minimal mendapatkan dua pengaruh dari pendidikan di
2. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangakan perguruan tinggi, yaitu pengetahuan yang dikembangkan di
dengan pendekatan kemampuan. perguruan tinggi dan pendidikan guru yang umumnya dilaksanakan
3. Kurikulum harus sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan diperguruan tinggi. Sehingga akan mempengaruhi kompentensi guru
pada masing-masing jenjang pendidikan. yang dihasilkan.
4. Kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan tinggi 2. Masyarakat
dikembangkan atas dasar standar nasional pendidikan untuk menjaga agar peserta didik tetap baik dalam bermasyarakat. Oleh
setiap jenis dan jenjang pendidikan karena itu, kondisi atau lingkungan masyarakat akan sangat
5. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan mempengaruhi kebijakan pengembangan kurikulum yang dilakukan.
secara berdisversikasi sesuai dengan kebutuhan potensi dan 3. Sistem nilai
minat pesererta didik kurikulum hendaknya mencerminkan nilai dan norma yang berlaku
6. Kurikulum dikembangakan dengan memperhatikan tuntutan dalam masyarakat yang kemudian dintegrasikan dalam sebuah
pemanbangunan daerah maupun nasional, serta kurikulum.
mempertimbangkan kebutuhan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan seni.
7. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan
secara berdiversifikasi sesuai dengan tuntutan lingkungan dan
budaya setempat.
8. Kurikulum pada semua jenjang mencakup aspek spiritual
keagamaan, intelektualitas, watak konsep diri, ketrampilan
belajar, kewirausahaan, ketrampilan hidup yang berharkat dan
bermartabat, polahidup sehat, estetika dan rasa kebangsaan.
Hiost menyimpulkan
KESIMPULAN

1. Kurikulum adalah Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Konsep dasar kurikulum adalah kurikulum sebagai bidang studi membentuk suatu teori, yaitu teori kurikulum. Konsep kurikulum dapat
ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
a. Kurikulum sebagai suatu ide;
b. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
c. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis;
d. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan
kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

3. Pengorganisasian kurikulum bertalian erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Pola-pola pengorganisasian kurikulum
diantaranya: Separated Subject Curriculum, Correlated Curriculum, Integrated Curriculum.

4. Ketatalaksanaan kurikulum merupakan pelaksanaan interaksi belajar mengajar, yang dapat terbagi menjadi tiga tahap yaitu: persiapan,
pelaksanaan pelajaran, dan penutupan.

5. Pengembangan kurikulum adalah proses yang dinamik sehingga dapat merespon terhadap tuntutan perubahan structural pemerintahan,
perkembangan ilmu dan teknologi, maupun globalisasi yang dilakukan untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tuntutan
masa sekarang maupun yang akan datang. Pengembangan kurikulum dipengaruhi oleh faktor pendidikan tinggi, masyarakat, dan sistem
nilai.

Anda mungkin juga menyukai