PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Terdapat berbagai macam pengertian diberikan kepada istilah kurikulum. Ada
yang memberikan pengertian secara luas maupun secara singkat. Kata kurikulum
sendiri bukan berasal dari Indonesia asli, namun kata serapan dari bahasa Yunani. 1
Dalam bahasa Yunani, kurikulum berarti Cucere yang berubah menjadi kata
benda Curriculum. Jamaknya adalah Curicula yang pertama kali dicapai dunia
atlantik.2 Dalam kamus Webster terdapat arti dari kurikulum, diantaranya:
1. Tempat berlomba, jarak yang harus ditempuh pelari kereta lomba.
2. Pelajaran-pelajaran tertentu yang diberikan di sekolah maupun Perguruan Tinggi
yang ditujukan untuk mencapai suatu tingkat atau ijazah.
3. Keseluruhan pelajaran yang diberikan dalam suatu lembaga pendidikan.
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan
proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Menurut Hamalik dinyatakan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar.3
Dalam buku Secondary School Improvement (1971) karya J. Lloyd Trump dan
Delmas F. Miller menyebutkan bahwa kurikulum itu termasuk metode pembelajaran,
cara mengevaluasi siswa dan program pembelajaran, perubahan tenaga pengajar,
bimbingan penyuluh, supervisi dan administrasi, alokasi waktu dan ruang, serta
kemungkinan memilih mata pelajaran.
1
Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum
PBM, Surabaya : Rajawali Pers,1995, Hal. 97
2
Afiful Ikhwan, Pengembangan Kurikulum PAI, Tulungagung:STAIM Press, 2013, Hal. 1
3
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, Hal. 2
2
Oleh karena itu, pembentukan kurikulum yang baik dalam pembelajaran
dijenjang pendidikan dsar sampai perguruan tinggi memiliki faktor-faktor yang
mempengaruhi serta prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh.4
Prinsip yang dijadikan acuan oleh setiap tenaga pengajar dalam suatu lembaga
dengan lembaga yang lain terkadang memiliki perbedaan. Namun perbedaan tersebut
pada dasarnya tetap mengacu pada prinsip mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ada beberapa prinsip yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kurikulum yang
baik. Seperti yang dikutip dari Sukmadinata dalam bukunya Pengembangan
Kurikulum: Teori dan Praktik, prinsip tersebut dikelompokkan menjadi 2 yaitu
prinsip umum dan khusus.5
Prinsip umum meliputi:
1. Prinsip Relevansi: mengandung makna bahwa kompetensi yang dimiliki
siswa harus relevan dan sesuai kebutuhan di masyarakat. Sehingga dapat
juga diartikan bahwa prinsip ini harus memili keterkaitan/hubungan timbal
baik antara komponen-komponen di dalam dan luar sekolah.
2. Prinsip Fleksibel: mengandung makna bahwa setiap kurikulum hendaknya
bersifa fleksibel atau lentur, terutama yang berkaitan dengan
implementasinya. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
jati diri program studi yang ada.
3. Prinsip Kontinuitas: Mengandung makna bahwa adanya proses
pengembangan komponen-komponen kurikulum secara berkesinambungan.
Harus ada ketuntasan dalam penguasaan suatu kompetensi. Jika putus-putus
maka dikhawatirkan makna ketuntasan tersebut susah diperoleh.
4. Prinsip Kepraktisan: mengandung makna bahwa serangkaian kegiatan
pengembangan kurikulum mudah diikuti dan dilaksanakan. Seberapa baiknya
4
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, Hal. 6
5
Hanun Asrohah dkk, Pengembangan Kurikulum, Surabaya: Kopertais IV Press, 2014, Hal.64
3
kurikulum jika tidak dapat dilaksanakan oleh pelaksanan lapangan maka
sudah dapat ditebak pula apa hasil yang akan dicapai.
5. Prinsip Efektifitas: mengandung makna bahwa prinsip yang dilaksanakan
harus mampu menghasilkan atau menyiapkan lulusan yang memenuhi
harapan masyarakat penggunaannya. Disinilah dimensi kepuasan pengguna
lulusan prodi yang diutamakan.6
4
merupakan tujuan akhir dari setiap proses pembelajaran yang diberikan oleh
pengajar dan dinantikan oleh siswa. Pemberian nilai tersebut harus objektif
dan adil.7
7
Ibid, Hal. 67
5
secara berangsur-angsur mereka mengikuti peningkatan kompetensi dan
kualifikasi pendidikan guru melalui program diploma dan sarjana.
2. Masyarakat
6
aspek-aspek sosial, ekonomi, politk, fisik, estetika, etika, religius, dan sebagainya.
Aspek-aspek tersebut sering juga mengandung nwilai-nilai yang berbeda.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengakomodasi berbagai nilai yang tumbuh di masyarakat dalam kurikulum
sekolah, diantaranya:
a. Mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam
masyarakat.
b. Berpegang pada prinsip demokratis, etis, dan moral.
c. Berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru.
d. Menghargai nlai-nilai kelompok lain.
e. Memahami dan menerima keragaman budaya yang ada