1. Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di lapangan memiliki beberapa
prinsip umum yang patut dijadikan pijakan agar mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dibutuhkan kejasama juga dari komite sekolah. Terkait dengan prinsip umum manajemen berbasis sekolah, komite sekolah merupakan komponen . . . karena . . . Jawaban : Terkait dengan prinsip umum manajemen berbasis sekolah, komite sekolah merupakan komponen penting karena memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung keberhasilan sekolah. Komite sekolah adalah sebuah tim atau kelompok yang terdiri dari orang tua/wali murid, guru, staf sekolah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya yang bekerja sama dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sekolah.
Komite sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah. Beberapa alasan mengapa komite sekolah merupakan komponen yang penting adalah:
1. Representasi kepentingan: Komite sekolah mencakup berbagai pemangku kepentingan,
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat. Keberagaman anggotanya memastikan bahwa kepentingan semua pihak terwakili dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait manajemen sekolah. 2. Kolaborasi dan keterlibatan: Komite sekolah mendorong kolaborasi dan keterlibatan aktif dari semua anggotanya dalam membangun lingkungan belajar yang baik. Dengan melibatkan komite sekolah, tercipta sinergi antara pihak sekolah dan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kebijakan dan program sekolah. 3. Pengambilan keputusan yang partisipatif: Komite sekolah memungkinkan pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai perspektif dan pengetahuan yang beragam. Hal ini membantu memastikan keputusan yang diambil berdasarkan konsensus dan kepentingan bersama. 4. Pendukung akuntabilitas: Komite sekolah juga berperan dalam memastikan akuntabilitas sekolah terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Mereka dapat mengawasi pelaksanaan program, mengawasi pengelolaan sumber daya, dan memastikan bahwa tujuan pendidikan yang diharapkan tercapai. 2. Dalam kurikulum 2004 atau dikenal juga dengan istilah Kompetensi Lintas Kurikulum yang merupakan kecakapan hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan. Jelaskan masing-masing substansi struktur kurikulum dalam kurikulum tahun 2004. Jawaban: kurikulum 2004 memuat sejumlah kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Artinya siswa diharapkan memiliki kemampuan standar minimal yang harus dikuasai. Terdapat empat kompetensi dasar yang harus dimiliki sesuai dengan tuntutan kurikulum 2004: 1.Kompetensi akademik, artunya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi persoalan dan tantangan hidup secara independent. 2.Kompetensi okupasional, artinya peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu berhadap tasi terhadap dunia kerja. 3.Kompetensi kultural, peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-baiknya dalam sisterm budaya dan tata nila masyarakat pluralistik. 4.Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya, serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang telah dimiliki sesuai dengan perkembangan zaman kedua,implementasi pembelajaran dalam kurikulum 2004 menekankan kepada proses pengalaman dengan memerhatikan keberagaman setiap individu. Pembelajaran tidak hanya diarahkan untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana materi itu dapat menunjang dan mempengaruhi kemampuan berpikir dan kemampuan bertindak sehari-hari. Ketiga, evaluasi dalam kurikulum 2004 menekankan pada evaluasi hasil dan proses belajar. Kedua sisi evaluasi itu sama pentingnya sehingga pencapaian standar kompetensi dilakukan secara utuh yang tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja, akan tetapi sikap dan keterampilan. 1.Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupaun klasikal. Artinya isi KBK pada intinya adalah menekankan pada pencapaian sejumlah kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Kompetensi inilah yang selanjutnya dinamakan standar minimal atau kemampuan dasar. 2.Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Artinya, keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator inilah yang dijadikan acuan apakah kompetensi yang diharapkan sudah tercapai atau belum. 3.Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. Dalam KBK proses menerima informasi dari guru harus ditinggalkan. Belajar adalah proses mencari dan menemukan. Jadi menuntut keaktifan siswa, oleh sebab itu proses pembelajaran harus bervariasi. 4.Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. 5.Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan suatu kompetensi. Artinya, keberhasilan pembelajaran KBK tidak hanya diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai isi atau materi pelajaran, akan tetapi bagaimana cara mereka menguasai pelajaran tersebut. Jadi hasil dan proses adalah dua sisi yang sama penting. Dengan adanya substansi struktur kurikulum dalam kurikulum 2004 ini, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kompetensi lintas kurikulum, yaitu kecakapan hidup dan belajar sepanjang hayat yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Kurikulum ini menekankan pada pendekatan pembelajaran yang kontekstual, menghargai keberagaman, dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. 3. Di daerah metropolitan, kurikulum KTSP dapat terlaksana secara optimal. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan pelaksanaan kurikulum di daerah 3T misalnya di Papua karena dengan keterbatasan sumberdaya manusia dan sarana prasarana. Namun, tidak menutup kemungkinan kurikulum KTSP tetap dilaksanakan walaupun cara pelaksanaannya cenderung berbeda karena penyesuaiandengan daerah setempat. Jelaskan jenis prinsip pengembangan kurikulum KTSP dalam fenomena di atas. Jawaban : Dalam fenomena tersebut, terdapat beberapa jenis prinsip pengembangan kurikulum KTSP yang relevan, antara lain: Prinsip Relevansi: Prinsip ini menekankan pentingnya keberlanjutan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah setempat. Meskipun pelaksanaan kurikulum KTSP di daerah 3T, seperti Papua, mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana, namun prinsip relevansi tetap diterapkan. Kurikulum perlu disesuaikan dengan konteks lokal, termasuk mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi daerah tersebut, serta memanfaatkan potensi lokal. 1. Prinsip Fleksibilitas: Dalam pengembangan kurikulum KTSP, prinsip fleksibilitas sangat penting. Kurikulum perlu disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya manusia, sarana prasarana, dan kondisi daerah setempat. Dalam daerah 3T, fleksibilitas kurikulum dapat dilakukan dengan menyesuaikan metode pengajaran, pemilihan materi pembelajaran, dan penilaian hasil belajar yang sesuai dengan kondisi yang ada. 2. Prinsip Partisipatif: Prinsip ini menekankan pentingnya melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk masyarakat setempat, dalam pengembangan kurikulum KTSP. Dalam daerah 3T, partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lokal sangat penting untuk memastikan kurikulum relevan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah tersebut. Melalui partisipasi, permasalahan dan kebutuhan khusus daerah dapat diidentifikasi dan solusi yang sesuai dapat dicari. 3. Prinsip Berkelanjutan: Prinsip ini menekankan pentingnya kontinuitas dan keberlanjutan kurikulum. Meskipun pelaksanaan kurikulum KTSP di daerah 3T mungkin mengalami tantangan dan penyesuaian, prinsip berkelanjutan tetap diperhatikan. Kurikulum perlu terus diperbarui dan disesuaikan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum KTSP tersebut, diharapkan kurikulum dapat tetap dilaksanakan secara optimal di daerah 3T, meskipun dengan penyesuaian yang sesuai dengan kondisi setempat. Prinsip-prinsip ini membantu memastikan bahwa kurikulum tetap relevan, fleksibel, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan di daerah tersebut. 4. Salah satu langkah yang dilakukan dalam pengembangan KTSP yaitu analisis konteks. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi sumber daya yang ada. Sebut dan Jelaskan komponen yang dianalisis dalam langkah analisis konteks. Jawaban: Dalam langkah analisis konteks dalam pengembangan KTSP, beberapa komponen yang dianalisis meliputi: 1. Kondisi Sosial dan Budaya: Analisis ini melibatkan pemahaman terhadap kondisi sosial dan budaya di daerah setempat. Hal ini mencakup nilai-nilai, tradisi, adat istiadat, kepercayaan, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Pemahaman ini penting agar kurikulum dapat mengakomodasi dan menghormati keragaman sosial dan budaya di lingkungan sekolah. 2. Kondisi Geografis dan Lingkungan: Analisis ini mencakup pemahaman tentang kondisi geografis daerah, termasuk aspek geografis fisik seperti topografi, iklim, dan potensi sumber daya alam yang ada. Selain itu, analisis juga mencakup pemahaman tentang lingkungan sekitar sekolah, termasuk kondisi lingkungan hidup, keberlanjutan lingkungan, dan tantangan lingkungan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum. 3. Kondisi Sumber Daya Manusia: Analisis ini melibatkan penilaian terhadap sumber daya manusia yang tersedia di daerah tersebut, termasuk kualifikasi dan kompetensi guru, ketersediaan tenaga pendidik yang berkualitas, serta kebutuhan pengembangan profesionalisme guru. Pemahaman ini akan membantu dalam perencanaan dan pengembangan program pelatihan dan pengembangan guru yang sesuai dengan konteks daerah. 4. Kondisi Ekonomi: Analisis ini melibatkan pemahaman tentang kondisi ekonomi di daerah tersebut, termasuk tingkat kemiskinan, aksesibilitas ekonomi, dan potensi ekonomi yang dapat diintegrasikan dalam pengembangan kurikulum. Pemahaman ini penting untuk mengidentifikasi kebutuhan dan peluang pendidikan yang relevan dengan konteks ekonomi setempat.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional