Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3 PKR

SOAL

1. Jelaskan!
a. Tujuan dirumuskan kurikulum pendidikan dasar ?
b. Jelaskan menurut saudara,apakah kita sebagai guru SD wajib memahami kurikulum
atau tidak berdasarkan teori atau fakta di lapangan?
2. Jelaskan prinsip pengembangan kurikulum?
3. Jelaskan prinsip pelaksanaan kurikulum?
4. Jelaskan struktur kurikulum SD?
5. Apa maksud dari KTSP SD harus bersifat fungsional?

JAWABAN

No.1a. Tujuan dirumuskan kurikulum pendidikan dasar

Kurikulum merupakan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan.Di dalam kurikulum


dirumuskan tujuan pendidikan dasar mata pelajaran yang diberikan beban waktu belajar yang
disediakan, dan pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Adanya kurikulum sebagai
dokumen tertulis belum menjamin terjadinya proses pembelajaran.Adanya guru yang memahami
dan mampu menerapkan kurikulumlah yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran.
Bahkan ada yang menekankan peran guru sebagai kurikulum hidup oleh karena itu kita sebagai guru
SD mutlak wajib memahami kurikulum sekolah dasar. Selain itu agar kita sebagai guru dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik kita harus menguasai prosedur dasar pengembangan
pembelajaran. Dengan cara itu kurikulum sebagai rumusan tertulis akan dapat diwujudkan menjadi
proses belajar murid titik perlu kita garis bawahi bahwa kurikulum disusun memang untuk
mewujudkan tercapainya tujuan belajar murid.

1.b Apakah kita sebagai guru SD wajib memahami kurikulum atau tidak Dan berdasarkan teori dan
fakta yang terjadi di lapangan?

Sebagai seorang guru SD, sangat penting bagi guru untuk memahami kurikulum . Kurikulum
merupakan panduan resmi yang menetapkan tujuan pembelajaran, isi materi, dan metode
pengajaran yang seharusnya diterapkan di sekolah-sekolah. Dalam memahami kurikulum, kita dapat
memberikan pengajaran yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Berdasarkan teori dan fakta yang terjadi di lapangan, pentingnya memahami kurikulum juga dapat
dilihat dari beberapa alasan berikut:

Menyediakan landasan: Kurikulum memberikan landasan dan struktur yang jelas untuk mengajar di
kelas. Ini membantu guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
relevan dan bermanfaat bagi siswa.
Keseragaman dan konsistensi: Memahami kurikulum memastikan bahwa guru mengajarkan materi
yang sama dengan guru-guru lain di seluruh sekolah atau wilayah. Hal ini membantu menciptakan
keseragaman dan konsistensi dalam pendidikan.

Evaluasi dan penilaian: Kurikulum biasanya mencakup standar penilaian yang harus dicapai oleh
siswa. Dengan memahami kurikulum, guru dapat merencanakan evaluasi dan penilaian yang sesuai
untuk mengukur pemahaman dan kemajuan siswa.

Mengikuti perkembangan pendidikan: Kurikulum sering mengalami perubahan dan penyempurnaan


sesuai dengan perkembangan pendidikan dan tuntutan zaman. Memahami kurikulum
memungkinkan guru mengetahui dengan perubahan tersebut dan memastikan bahwa memberikan
pembelajaran yang relevan bagi siswa.

Namun, penting untuk dicatat bahwa teori dan fakta yang terjadi di lapangan juga dapat
memberikan wawasan berharga dalam melengkapi pemahaman Anda terhadap kurikulum.
Pengalaman langsung dengan siswa dan konteks sekolah dapat membantu kia menyesuaikan dan
mengimplementasikan kurikulum dengan lebih efektif. Fleksibilitas dalam merespons kebutuhan
individu dan keadaan kelas adalah keterampilan penting yang juga perlu dikembangkan seiring
perkembangan zaman.

No.2 Jelaskan prinsip pengembangan kurikulum?

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah panduan atau asas-asas yang digunakan dalam
merancang dan mengembangkan kurikulum suatu pendidikan. Prinsip-prinsip ini membantu
memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan mencerminkan nilai-nilai, tujuan, dan kebutuhan
pendidikan yang relevan. Berikut adalah tentang prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang
disebutkan:

a. Berpusat pada potensi: Kurikulum yang efektif harus mengakui dan membangun potensi individu
siswa. Kurikulum harus dirancang untuk memfasilitasi perkembangan dan pengembangan potensi
yang optimal dalam berbagai aspek seperti kecerdasan, keterampilan, dan sikap. Pengembangan
potensi peserta didik dalam konteks lingkungan merupakan kepedulian utama.

b. Beragam dan terpadu: Kurikulum harus mencakup berbagai disiplin ilmu dan memungkinkan
siswa untuk memahami hubungan antar disiplin ilmu. Pendekatan terpadu memungkinkan siswa
untuk mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai bidang dan memahami keterkaitan antara topik-
topik yang dipelajari. Kurikulum dikembangkan secara saling berkaitan, dan secara keseluruhan
kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi atau dengan keragaman yang bervariasi

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni: Kurikulum harus selaras
dengan perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal ini penting agar
siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan zaman mereka.
Kurikulum harus difungsikan sebagai Wahana pendidikan untuk engakomodikasi dinamika
perkembangan pemikiran dan praktek dalam dunia ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan: Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan
nyata siswa. Ini berarti mempertimbangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
berfungsi dalam masyarakat dan dunia kerja. Kurikulum harus bersifat fungsional dalam Pengertian
hasil belajar yang dihasilkan harus memberi bekal kepada peserta didik untuk menunjukkan
pendidikan dan menjalani kehidupan nyata di lingkungannya.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan: Kurikulum harus mencakup semua aspek penting dari
pendidikan, seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, kurikulum haruslah
berkesinambungan dan saling terkait antara tingkat pendidikan yang berbeda, dari tahap awal
hingga tahap akhir. Kurikulum harus menjadi Wahana pengembangan kompetensi secara utuh dan
menyeluruh yang didukung oleh semua mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya memiliki
saling keterkaitan.

f. Belajar sepanjang hayat: Kurikulum harus mendorong siswa untuk mengembangkan sikap dan
motivasi untuk terus belajar sepanjang hidup. Ini penting mengingat bahwa pengetahuan dan
keterampilan terus berkembang, dan individu perlu terus belajar dan beradaptasi dengan
perubahan. Kurikulum harus memungkinkan peserta didik mampu dan mau belajar untuk belajar
terus-menerus.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah: Kurikulum harus mencerminkan
kepentingan nasional dalam hal memajukan pendidikan secara keseluruhan, namun juga
mempertimbangkan kebutuhan dan konteks daerah atau komunitas lokal. Prinsip ini memastikan
bahwa kurikulum relevan dan bermanfaat bagi semua peserta didik. Kurikulum dikembangkan
sebagai Wahana pendidikan ke Indonesia yang mampu merekat keberagaman untuk membangun
persatuan Indonesia.

No.3 Prinsip pelaksanaan kurikulum

a.Prinsip Pertama dinyatakan bahwa “ pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,


perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas komam dinamis dan
menyenangkan. "Prinsip ini secara operasional bentuk terlaksananya kurikulum yang memungkinkan
peserta didik mencapai kesuksesan kompetensi secara ooptimal.

b.Prinsip Kedua dinyatakan bahwa kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar
yaitu (a)belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (b)belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif (d)
belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain dan( e )belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan, titik
prinsip ini secara operasional menuntut terlaksananya kurikulum yang memungkinkan peserta didik
mencapai kualitas proses dan hasil belajar dalam suatu keutuhan pilar belajar.

c.Prinsip Ketiga dinyatakan bahwa “ pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan percepatan sesuai dengan potensi, antara
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan ke individuan, dan moral, " prinsip
ini secara operasional menuntut terlaksananya kurikulum yang memungkinkan peserta didik
mencapai ketuntasan kompetensi secara optimal sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-
masing.

d.Prinsip Keempat dinyatakan bahwa “ kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat dengan prinsip
Tut Wuri Handayani Ing Madya Mangun Karsa tulada(di belakang berikan daya dan kekuatan, di
tengah bangun semangat dan prakarsa di depan Berikan contoh dan teladan)” prinsip ini secara
operasional menuntut terlaksananya kurikulum yang memungkinkan peserta didik membangun
budaya belajar mandiri kreatif dan mewarisi keteladanan.

e.Prinsip kelima dinyatakan bahwa “ kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan


multi strategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam terkembang jadi guru ( semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam
semesta dijadikan sumber belajar contoh dan teladan).” prinsip ini secara operasional menuntut
terlaksananya kurikulum memang memungkinkan peserta didik mencapai ketuntasan kompetensi
secara optimal dengan memanfaatkan keanekaragaman proses, dan sumber yang tersedia dalam
lingkungan terbuka.

f.Prinsip Keenam dinyatakan bahwa “ kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi


alam sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.” prinsip ini secara operasional menuntut terlaksananya
kurikulum yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara efektif dengan memanfaatkan
semua dimensi lingkungannya.

g.Prinsip ketujuh dinyatakan bahwa “ kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi
mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang
pendidikan”prinsip ini secara operasional menuntut terlaksananya kurikulum koheren atau harmonis
dan sistemik atau bersistem.

No.4 Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama 6 tahun mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6 titik struktur kurikulum SD/MI
disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang
berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:

a.Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Muatan lokal
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada titik substansi muatan lokal ditunjukkan oleh satuan pendidikan titik
pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru titik
pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah titik kegiatan pengembangan diri difasilitasi atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar dan
pengembangan karir peserta didik.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada sd/mi merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu

c. Pembelajaran pada kelas 1 sampai dengan kelas 3 dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada kelas 4 sampai kelas 6 dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimal 4 jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan.

e. Alokasikan waktu 1 jam pembelajaran adalah 35 menit

f. Minggu efektif dalam satu tahun pembelajaran atau dua semester adalah 34 sampai 38 Minggu.

No.5 Apa maksud KTSP harus bersifat fungsional

KTSP harus bersifat fungsional dalam Pengertian hasil belajar yang dihasilkan harus memberi bekal
kepada peserta didik untuk menunjukkan pendidikan dan menjalani kehidupan nyata di
lingkungannya. KTSP harus menjadi Wahana pengembangan kompetensi secara utuh dan
menyeluruh yang didukung oleh semua mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya memiliki
saling keterkaitan.

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah sebuah kurikulum yang digunakan dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Maksud dari KTSP harus bersifat fungsional adalah bahwa kurikulum ini
harus dapat berfungsi dengan baik dalam mengarahkan dan memfasilitasi proses pembelajaran di
tingkat satuan pendidikan (seperti sekolah).

Berbasis kompetensi: KTSP harus dirancang untuk mengembangkan kompetensi yang relevan dan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kompetensi tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang perlu dikuasai oleh peserta didik untuk menghadapi tuntutan dunia kerja dan
kehidupan sehari-hari.

Kontekstual: KTSP harus mampu mengakomodasi kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta
konteks lokal tempat pendidikan dilaksanakan. Ini berarti kurikulum harus dapat disesuaikan dengan
kondisi nyata di lingkungan pendidikan dan memberikan relevansi yang kuat bagi peserta didik.

Terintegrasi: KTSP harus memastikan adanya keterkaitan antara berbagai mata pelajaran dan bidang
studi. Kurikulum ini harus membantu peserta didik untuk melihat hubungan antara konsep-konsep
yang dipelajari dalam berbagai mata pelajaran sehingga mereka dapat memahami dan
mengaplikasikan pengetahuan secara lebih menyeluruh.

Mendukung pembelajaran aktif: KTSP harus mendorong pembelajaran yang melibatkan peserta didik
secara aktif, seperti melalui kegiatan diskusi, proyek, eksperimen, atau penelitian mandiri.
Pembelajaran aktif memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan memecahkan masalah.

Evaluasi yang holistik: KTSP harus menyediakan pendekatan evaluasi yang mencakup berbagai aspek
kemampuan peserta didik, bukan hanya berfokus pada penilaian akademik semata. Evaluasi harus
mencakup penilaian terhadap sikap, keterampilan, dan hasil belajar yang terkait dengan kompetensi
yang ingin dicapai.

Dengan menjadikan KTSP bersifat fungsional, diharapkan kurikulum ini dapat memberikan pedoman
yang jelas bagi para pendidik dan peserta didik dalam mengembangkan potensi secara optimal dan
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai