Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ROBY VILDAYANTI

NIM : 856769671

1. a. Fungsi Penyesuaian.
Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fi-sik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu
sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus
memiliki kemam-puan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan-nya.
b. Fungsi Diferensiasi
Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan indivi-du siswa. Setiap siswa memiliki
perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psi-kis, yang harus dihargai dan dilayani dengan
baik.
c. Fungsi Persiapan
Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pen-didikan harus
mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jen-jang pendidikan berikutnya.
Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mem-persiapkan siswa untuk dapat hidup dalam
masyarakat seandainya karena se-suatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
d. Fungsi Pemilihan
Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pen-didikan harus
mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang
sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fung-si pemilihan ini sangat erat hubungannya
dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti
pula diberinya ke-sempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat
dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun
secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
2. a.- Landasan Sosiologis
yang menjadi alasan mengapa pengembangan kurikulum harus dilandaskan pada faktor
sosiologis? Hal ini dikarenakan peserta didik merupakan individu sosial yang erat kaitannya
dengan interaksi di lingkungan sosial sekitarnya berupa masyarakat. Nilai-nilai yang
didapatkan selama proses belajar mengajar harus sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang
dalam masyarakat dalam membangun kehidupan. Sebab, ketika individu telah selesai
menyelesaikan pendidikannya ia akan terjun pada kehidupan masyarakat untuk
mengaplikasikan apa yang telah dipelajarinya selama belajar. Budaya-budaya yang
berkembang di lingkungan sekitar dan sistem kehidupan bermasyarakat menjadi landasan
atau tumpuan kurikulum yang berjalan pada dunia pendidikan.

- Landasan teknologis
landasan teknologis ini yang sangat mempengaruhi garapan pendidikan adalah perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Mengingat perkembangan iptek sangat pesat sebagai buah dari kegiatan penelitian dalam
bidang murni (pure science) dan ilmu terapan (applied science).

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan isi kurikulum pendidikan, sedangkan kurikulum
itu sendiri merupakan kumpulan pengalaman manusia yang disusun secara sistematis dan
sistemik sebagai hasil atau buah karya kebudayaan umat manusia.

b. Landasan Pengembangan KurikulumApabila tidak memiliki landasan, akibatnya terjadi pada


hasil kurikulum itu sendiri yaitu sumber daya manusia tidak dapat terbentuk dengan
maksimal.

3. A 1. Prinsip relevansi
Relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Jika mengacu pada prinsip relevansi,
setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek internal dan eksternal. Secara internal,
kurikulum memiliki relevansi antara komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi,
organisasi, dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal komponen itu memiliki relevansi
dengan tuntutan sains dan teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi siswa
(relevansi psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan pengembangan masyarakat (relevansi
sosiologis).
2. Prinsip fleksibilitas
Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel, fleksibel, dan fleksibel dalam
implementasinya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan
waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang siswa, peran kurikulum
disini sangat penting terhadap perkembangan siswa untuk itu prinsip fleksibel ini harus benar
benar diperhatikan sebagai penunjang untuk peningkatan mutu pendidikan.
3. Prinsip kontinuitas
Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara
horizontal. Pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antarjenjang pendidikan, maupun antara
jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan. Makna kontinuitas disini adalah berhubungan, yaitu
adanya nilai keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan. Sehingga tidak
terjadi pengulangan atau disharmonisasi bahan pembelajaran yang berakibat jenuh atau
membosankan baik yang mengajarkan (guru) maupun yang belajar (peserta didik).
4. Prinsip efisiensi
Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat penting dan bahkan vital dalam
proses pembelajaran, ia mencakup segala hal dalam perencanaan pembelajaran agar lebih
optimal dan efektif. Dewasa ini, dunia revolusi industri menawarkan berbagai macam
perkembangan kurikulum yang dilahirkan oleh para ahli dari dunia barat. Salah satu
pengembangankurikulum yang dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk mecapai sebuah
cita-cita bangsa yaitu mengoptimalkan kecerdasan anak-anak generasi penerus bangsa untuk
memilki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur.
5. Prinsip efektivitas
Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang
dimaksud dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran
dicapai atau diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar siswa.

2 B. 1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa.

Tingkat kemampuan/pengalaman siswa itu berbeda antara siswa yang satu dengan siswa
lainnya. Maka dari itu, seorang guru harus mengetahui tingkat kemampuan/pengalaman siswa
sebelum dia melakukan pembelajaran. Untuk mengetahui pengalaman siswa, guru dapat
melakukan pre-test. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.

Dengan mengaitkan setiap materi pembelajaran dengan situasi kehidupan yang bersifat
praktis, dapat memunculkan arti materi pembelajaran tersebut bagi diri siswa sendiri. Dengan
merasakan bahwa materi pembelajaran itu berarti atau bermakna, muncul rasa ingin
mengetahui atau memiliki.

3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa.

Setiap individu mempunyai kemampuan potensial yang berbeda antara siswa yang satu
dengan siswa lainnya. Apa yang dapat dipelajari seseorang secara cepat, mungkin tidak dapat
dilakukan oleh yang lain dengan cara yang sama. Oleh karena itu, mengajar harus
memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan masing-masing siswa.

4. Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.

Kesiapan adalah kapasiti (kemampuan potensial) baik bersifat fisik maupun mental untuk
melakukan sesuatu perbuatan, khususnya melakukan proses belajar disertai harapan
ketrampilan yang dimiliki dan latar belakang untuk mengerjakan sesuatu. Jika siswa siap
untuk melakukan proses belajar, hasil belajar dapat diperoleh dengan baik. Sebaliknya, jika
tidak siap, tidak akan diperoleh hasil yang baik.

5. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa.

Tujuan pelajaran merupakan rumusan tentang perubahan perilaku yang akan diperoleh
setelah proses pembelajaran. Jika tujuan diketahui, siswa mempunyai motivasi untuk belajar.
Agar tujuan pembelajaran mudah diketahui, maka harus dirumuskan secara khusus.

6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologi tentang belajar.

Belajar itu harus bertahap dan meningkat. Mengajar harus mempersiapkan materi
pembelajaran yang bersifat gradual, yaitu dari sederhana kepada yang kompleks (rumit),
konkrit kepada yang abstrak, umum (general) kepada yang kompleks, dari yang sudah
diketahui kepada yang tidak diketahui (konsep yang bersifat abstrak), induksi kepada deduksi
atau sebaliknya, dan sering menggukana reinforcement (penguatan).

Anda mungkin juga menyukai