1 Fungsi Kurikulum
A. Fungsi Kurikulum
kepribadiannya.
didik.
pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses
negara dan masyarakat dengan memilih isi (materi), strategi, kegiatan dan
B. Fungsi Kurikulum
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNeil (1990) isi kurikulum
yang yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan
harus diikuti oleh setiap siswa pada jenjang dan level atau jenis
2. Suplementasi (suplementation)
3. Eksplorasi
siswa. Melalui fungsi ini siswa diharapkan dapat belajar sesuai dengan
minat dan bakat siswa bukan pekerjaan yang mudah. Adakalanya terjadi
pemaksaan dari pihak luar, misalnya para orang tua, yang sebenarnya
anak tidak memiliki bakat dan minat terhadap bidang tertentu, mereka
tersembunyi.
4. Keahlian (spesialization)
sesuai dengan keahlian yang didasarkan atas minat dan bakat siswa.
1. Fungsi Penyesuaian
well adjusted.
2. Fungsi Integrasi
masyarakatnya.
3. Fungsi Deferensiasi
deferensiasi akan mendorong orang berpikir kritis dan kreatif, dan ini
4. Fungsi Persiapan
semua apa yang diperlukan atau semua apa yang menarik minat
5. Fungsi Pemilihan
6. Fungsi Diagnostik
optimal.
Memperhatikan fungsi-fungsi di atas, maka jelas kurikulum berfungsi
untuk setiap orang atau lembaga yang berhubungan baik langsung maupun
sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai
supervise atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi sebagai
utama, yakni (1) peserta didik, (2) guru, dan (3) kurikulum (Agus, 2012).
yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Tanpa peserta didik,
guru tidak akan dapat melaksanakan proses pembelajaran. Tanpa guru para
siswa juga tidak akan dapat secara optimal belajar. Tanpa kurikulum, guru pun
tidak akan mempunyai bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik.
tersebut kurikulum yang berlaku disuatu sekolah tentu saja sangat dipengaruhi
yang matang. Mereka mengejar dengan tujuan yang jelas, bahan-bahan yang
disusun secara sistematis dan rinci, dengan cara dan alat-alat tang telah dipilih
berbagai bentuk. Ada yang dilakukan secara formal seperti kursus atau
pelatihan; dan ada pula yang tidak formal seperti ceramah-ceramah, sarasehan,
atau pergaulan hidup sehari-hari. Gurunya juga bervariasi mulai dari yang
berpendidikan formal guru sampai dengan mereka yang menjadi guru hanya
karena pengalaman.
yang diperlukan.
hasil dan proses pendidikan, juga diperlukan cara dan alat-alat penilaian
tertentu pula. Keempat hal tersebut, yaitu tujuan, bahan ajar, metode dan alat,
serta penilaian merupakan komponen-komponen utama kurikulum. Dengan
berlangsung. Interaksi ini selalu terjadi dalam lingkungan fisik, alam, social
karena tanpa kurikulum pendidikan akan kehilangan jati diri, serta arah dan
itu adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas sekolah yang dapat
sekolah atau pemerintah. Jika batasan yang seperti ini digunakan, maka
Dalam posisi yang sangat sentral, maka posisi kurikulum dapat dicontohkan
seperti halnya posisi pemerintah pusat ditengah-tengah pemerintah daerah
dalam suatu wilayah negara kesatuan. Pemerintah pusat dalam hal ini disebut
pemerintah pusat, dan tidak akan ada satu daerah pun yang dapat melepaskan
diri dari kebijakan pemerintah pusat. Dengan perbandingan seperti ini, posisi
kurikulum dalam proses pendidikan dapat juga disebut menempati posisi inti,
dimana semua kebijakan pendidikan yang diambil mulai dari tingkat yang
2010:21).
posisi ini kurikulum dapat disebut sebagai “kontrak kerja” untuk transaksi
pendidikan yang berlangsung diruang kelas. Sebagai kontrak kerja atau suatu
komponen lainnya yang terdiri antara lain seperti; tenaga pendidik, anak
didik, alat dan situasi pendidikan. Tenaga pengajar dan anak didik menjadi
tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Disamping
kedua fungsi itu, kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni
para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau
instusi pendidikan.
internal di indonesia.
Pada tahun 2013 kurikulum yang terbaru adalah kurikulum 2013 yang
sekolah bagi kepala sekolah. Selain itu kurikulum juga sebagai pengukur
pendidian yang sederajat memiliki proses yang sama, dan diharapkan juga
akan memiliki output yang sama dalam hal kualitas. kurikulum berperan di
3. Bagi guru
5. Bagi masyarakat
baik.
1.2 Bentuk Kurikulum
A. Bentuk Kurikulum
pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu
lebih baik.
Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut
didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas
kelas tersebut
1. Metode ceramah
2. Metode latihan
secara optimal.
6. Metode sosiodrama
anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik
8. Metode diskusi
1. Tujuan pembelajaran
anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi
kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah