Anda di halaman 1dari 3

AKSI NYATA 2

MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH?


Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang alasan mengapa kurikulum
perlu berubah, alangkah lebih baiknya terlebih dahulu kita uraikan tentang
pengertian kurikulum, fungsi kurikulum, tujuan kurikulum dan komponen
kurikulum.

Bagi para akademisi pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah kurikulum.
Di Indonesia sendiri ada beberapa kurikulum yang pernah diterapkan dalam
dunia pendidikan, diantaranya adalah kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum
2006, hingga kurikulum 2006.

Namun apakah sebenarnya kurikulum itu? Istilah kurikulum berasal dari


bahasa Latin “curir” yang berarti palri dan “curere” yang berarti tempat berpacu.
Sehingga kurikulum dapat diartikan sebagai trek atau lajur yang harus diikuti
seseorang untuk mencapai tujuannya.

1. PENGERTIAN KURIKULUM

Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan


pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam
aktivitas belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana
pembelajaran. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dan berkaitan
langsung dengan fungsi kurikulum ini wajib memahaminya.

2. FUNGSI KURIKULUM

Kurikulum dibuat dengan tujuan menjadikannya alat pendidikan untuk


menghasilkan siswa yang berintegrasi. Kurikulum juga membuat siswa
mengerti sistem pendidikan yang diterapkan, sehingga siswa dapat
memutuskan pendidikan yang ia inginkan di jenjang selanjutnya.
Kurikulum tidak bisa lepas dengan pengejaran target yang membuat
peserta didik dapat memahami berbagai materi dengan mudah. Selain itu
juga peserta didik bisa melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya.
Dilansir dari Universitas Pendidikan Indonesia, fungsi kurikukulum secara
lengkap diartikan sebagai kegunaan atau manfaat kurikulum bagi pihak-
pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan sebagai berikut:

 Untuk kepala sekolah


Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin
penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman
pengelolaan sistem pendidikan. Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan
pengawasan kepala sekolah juga indikator keberhasilan pembelajaran.

 Untuk guru

Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada


siswa. Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses
pengajaran juga materi yang harus diberikan pada anak didik.

 Untuk siswa

Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan


adanya kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari
dan juga dipahami. Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan
lebih baik. Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau
membentuk standar pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kurikulum,
semua daerah di Indonesia memiliki standar pelajaran yang sama. Hal
tersebut sangat penting bagi pemerataan pendidikan.

 Untuk masyarakat atau orangtua

Fungsi kurikulum bagi masyarakat terutama orang tua siswa adalah


sebagai pedoman dalam pengawasan siswa. Pemahaman orang tua
terhadap kurikulum, dapat menentukan pola didik dan tercapainya
keberhasilan kurikulum pendidikan sekolah pada seorang anak.

3. TUJUAN KURIKULUM

Kurikulum dibuat dengan tujuan menjadikannya alat pendidikan untuk


menghasilkan siswa yang berintegrasi. Kurikulum juga membuat siswa
mengerti sistem pendidikan yang diterapkan, sehingga siswa dapat
memutuskan pendidikan yang ia inginkan di jenjang selanjutnya.
Dibuatnya kurikulum bertujuan memeratakan pendidikan dalam suatu
negara. Membimbing serta mendidik siswa agar menjadi pribadi yang
cerdas, berpengetahuan tinggi, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan
siap masuk dalam kehidupan bermasyarakat.

4. KOMPONEN KURIKULUM

Komponen kurikulum meliputi:


 Obyective (tujuan). Komponen pertama dalam kurikulum adalah
tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pendidikan yang
tertulis dalam konstitusi yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

 Knowledges (materi) Materi kurikulum adalah bahan pengajaran


yang terkandung dalam kurikulum. Penyusunan kurikulum sendiri
tidak boleh asal melainkan harus memerhatikan jenjang pendidikan
juga beberapa aspek. Seperti peningkatan agama, akhlak mulia,
potensi, kecerdasan, minat peserta didik, tuntutan dunia kerja,
dinamika perkembangan global, persatuan nasional, nilai-nilai
kebangsaan, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.

 School learning experiences (interaksi belajar mengajar di


sekolah) Interaksi belajar dan mengajar di sekolah antara siswa
juga guru menunjang keberhasilan kurikulum. Sistem pengajaran,
penyampaian materi, keberadaan praktikum, bimbingan, serta
penyuluhan dibutuhkan untuk membentu siswa sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.

 Evaluation (penilaian) Komponen terakhir dari kurikulum adalah


penilaian. Penilaian dibutuhkan sebagai gambaran ketercapaian
tujuan juga keefektifan penerapan suatu kurikulum ke lingkungan
pendidikan. Dengan adanya penilaian, kurikulum bisa
dikembangkan untuk mendapat sistem pengajaran yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai