Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia, di mana dalam proses ini terjadi
peserta didik diharapkan dapat memiliki karakter yang berkemajuan memiliki akhlak dan
moral serta didampingi ilmu yang mapan guna mampu bersaing di era millenial seperti
sekarang ini. Guru merupakan substansi utama dalam menunjang proses pendidikan, tanpa
adanya seorang guru pendidikan tidak akan mungkin bisa berjalan.

Dengan mempelajari materi ini daharapkan kami sebagai mahasiswa calon seorang guru
mampu untuk memahami dasar-dasar kurikulum sesuai dengan tuntutan profesional seorang
guru, yaitu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan seperti yang tercantum dalam
UU No.20 Tahun 2003 Pasal 3.

Maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru harus memahami prinsip-
prinsip dasar kurikulum sehingga apabila sedang bertugas dilapangan ia dapat mengamalkan
tujuan pendidikan sesuai dengan konsep dan teori yang ia dapat selama perkuliahan.

B. TujuanPenulisan
Tujuan penulisan ini yaitu :

1. Mengetahui pengertian dan konsep dasar kurikulum.


2. Mengetahui fungsi dari kurikulum.
3. Mengetahui apa saja yang menjadi batasan kurikulum.
4. Mengetahui hubungan kurikulum dengan pengajaran.
5. Mengetahui apa saja yang menjadi komponen dalam kurikulum

C. Manfaat
Makalah ini dibuat diharapkan agar menjadi bahan belajar mata kuliah Telaah
kurikulum yang diampu oleh Ibu Dewi Syafriani, S. Pd, M. Pd dan ibu Susilawati Amdayani,
S.Si, M. Pd

1|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Konsep Dasar Kurikulum


Istilah kurikulum pertama kali digunakan pada dunia olahraga, tepatnya di zaman
yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere. Pada saat itu kurikulum cenderung
diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Umumnya orang-orang
mengartikan lintasan berlari dari gari start menuju garis finish.
Menjelang abad ke-20 para pendidik secara tradisi memandang kurikulum sebagai
kumpulan mata pelajaran yang disampaikan guru kepada siswanya, seperti aturan tata bahasa,
retorika, logika, dan matematika.
Di bawah ini adalah pengertian kurikulum menurut para ahli :
a. Menurut Hilda Taba (1962) kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan untuk di
pelajari oleh guru yang kemudian di terapkan kepada peserta didik.
b. Menurut Neagly dan Evans (1967) kurikulum adalah semua pengalaman yang telah
dirancang oleh pihak sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil
belajar yang paling baik.
c. Dalam UU. No.20 Tahun 2003, dimuat pengertian kurikulum yang berarti
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah
perencanaan yang disusun yang memuat visi, misi, dan bahan ajaran yang kemudian
dijadikan sebagai landasan dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
Teori kurikulum memuat tiga konsep, diantaranya Kurikulum sebagai suatu
substansi, kurikulum sebagai suatu sistem, dan kurikulum sebagai suatu bidang studi.
a. Kurikulum sebagai suatu substansi, yaitu kurikulum yang dipandang sebagai suatu
pembelajaran disekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai,
yang berisi rumusan, tujuan, bahan ajar, metode, media, sumber, dan evaluasi.
b. Kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu kurikulum yang merupakan bagian dari
sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Kurikulum
merupakan satu kesatuan yang komponennya saling berkaitan satu sama lain.
Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja

2|Page
bagaimana menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan
menyempurnakannya.
c. Kurikulum sebagai suatu bidang studi, yaitu kurikulum yang merupakan bahan
kajian bagi para ahli kurikulum. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah
mengembangkan ilmu kurikulum dan sistem kurikulum melalui studi pustaka dan
berbagai penelitian dan observasi hingga mereka menemukan hal-hal baru yang
dapat dikembangkan.

B. Fungsi Kurikulum
Kurikulum merupakan alat yang digunakan dalam pendidikan tentu memiliki berbagai
macam fungsi dalam pendidikan. Fungsi dari kurikulum tersebut adalah sebagai berikut.

a. Fungsi Penyesuaian, adalah kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai


perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, karena lingkungan itu bersifat
dinamis atau berubah-ubah setiap saat.
b. Fungsi Integrasi, berarti bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang dapat
menciptakan individu-individu yang utuh, yang nantinya dapat diberguna dan dapat
berintegrasi di lingkungan
c. Fungsi Diferensiasi, memiliki arti bahwa kurikulum adalah suatu alat yang dapat
memberikan pelayanan yang mampu menghargai dan melayani berbagai macam
perbedaan setiap siswa.
d. Fungsi Persiapan, berarti bahwa kurikulum dapat berfungsi sebagai pendidikan yang
mampu mempersiapkan siswa ke jenjang yang selanjutnya serta mampu untuk
mempersiapkan dirinya agar dapat hidup di lingkungan masyarakat, ketika ia tidak
melanjutkan pendidikannya.
e. Fungsi Pemilihan, Kurikulum berfungsi untuk untuk menentukan program
pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat siswa.
f. Fungsi Diagnostik, berarti bahwa kurikulum merupakan suatu alat pendidikan yang
mampu memahami potensi dan kelemahan yang ada dalam diri setiap siswa. Ketika
telah mampu memahami potensi serta kelemahannya, maka diharapkan nantinya
siswa tersebut dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan mau memperbaiki
kelemahannya tersebut.

3|Page
C. Batasan Kurikulum
1. Kurikulum sebagai Suatu Program Kegiatan yang Terencana
Berdasarkan pandangan komprehensif terhadap setiap kegiatan yang direncanakan
untuk dialami seluruh siswa, kurikulum berupaya menggabungkan ruang lingkup,
rangkaian, interpretasi, keseimbangan subject matter, teknik mengajar, dan hal lain
yang dapat direncanakan sebelumnya.
2. Kurikulum sebagai Hasil Belajar yang Diharapkan
Johnson dan Posner menyatakan bahwa kurikulum seharusnya tidak dipandang
sebagai aktivitas, tetapi difokuskan secara langsung pada berbagai hasil belajar yang
diharapkan (intended learning outcomes). Kajian ini menekankan perubahan cadra
pandang kurikulum, dari kurikulum sebagai alat (means) menjadi kurikulum sebagai
tujuan atau akhir yang akan dicapai (ends).
3. Kurikulum sebagai Reproduksi Kultural
Sekolah bertugas memproduksi pengetahuan dan nilai-nilai yang penting bagi
generasi penerus. Masyarakat, negara atau bangsa bertanggung jawab
mengidentifikasi ketrampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan berbagai
apresiasi yang akan diajarkan. Sementara itu, pihak pendidik profesional bertanggung
jawab untuk melihat apakah skill, knowledge, dan apresiasi tersebut telah
ditransformasikan ke dalam kurikulum yang dapat disampaikan kepada anak-anak dan
generasi muda.
4. Kurikulum sebagai Currere
Salah satu pandangan yang paling mutakhir terhadap dimensi kurikulum adalah
pandangan yang menekankan pada bentuk kata kerja kurikulum itu sendiri, yaitu
currere. Sebagai pengganti interpretasi dari etimologi arena pacu atau lomba (race
course) kurikulum, currere merujuk pada jalannya lomba dan menekankan masing-
masing kapasitas individu untuk merekonseptualisasi otobiografinya sendiri.
5. Kurikulum sebagai Agenda Rekonstruksi Sosial
Pandangan ini berpendapat bahwa sekolah harus mempersiapkan suatu agenda
pengetahuan dan nilai-nilai yang diyakini dapat menuntun siswa memperbaiki
masyarakat dan institusi kebudayaan, serta berbagai keyakinan dan kegiatan praktik
yang mendukungnya.

4|Page
D. Hubungan Kurikulum dengan Pengajaran
Pendidikan, kurikulum dan pembelajaran memiliki keterikatan yang sangat penting.
Pendidikan sebagai wadah atau disebut juga sebagai lembaga yang menampung,
dimana dalam sebuah lembaga tersebut terdapat sebuah rancangan yang terencana dan
terarah yang biasa disebut kurikulum. Tapi semua itu tidak akan terlaksana tanpa
adanya realisasi. Realisasi itu didapat dengan adanya pembelajaran. Untuk itulah,
mengapa pendidikan, kurikulum dan pembelajaran memiliki keterkaitan yang sangat
penting dan tidak dapat dipisahkan satu samalainnya

PENDIDIKAN

CERMIN Setiap pendidikan pasti ada desain


DARI kurikulumnya masing-masing

KURIKULUM

Realisasi dari kurikulum adalah


pembelajaran baik formal,
informal, maupun non formal

PENDIDIKAN

Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, meski
berada pada posisi yang berbeda. Belajar sebagai kegiatan inti dari pembelajaran
memiliki arti modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Yang perlu
digaris bawahi pada kalimat tersebut adalah memperteguh kelakuan melalui
pengalaman, ini membuktikan bahwa belajar sebagai kegiatan inti pembelajaran
dipengaruhi oleh kurikulum yang merupakan rancangan pengalaman belajar.
Persoalan yang timbul selanjutnya adalah bagaimana menyusun kurikulum untuk
kepentingan pembelajaran agar dapat dilaksanakan dengan optimal. Ada beberapa
kemungkinan hubungan antara kurikulum dengan pembelajaran sebgai berikut:

1. Model dualistis, kurikulumdanpembelajaranberdirisendiri. Kurikulum yang


seharusnyamemjadipedomandalampelaksanaanpembelajarantidaktampak.
Begitu juga denganpembelajaran yang
seharusnyadapatdijadikantolakukurpencapaiantujuankurikulumtidakterjadi.

KURIKULUM PEMBELAJA
5|Page
RAN
2. Model berkaitan, kurikulumdenganpembelajaransalingbarkaitan. Pada model
ini, adabagiankurikulum yang menjadibagiandaripembelajaran, begitu
jugasebaliknya.

KURIKULUM PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN KURIKULUM

E. Komponen Kurikulum
 Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari banyaknya
tujuan-tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas No. 22 Tahun
2007 pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut :
“Tujuan pendidikan dasar adalah untuk meletakkan dasar pengetahuan,
kecerdasan, kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta mengikuti
untuk pendidikan selanjutnya.
Tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan,
kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta untuk mengikuti
pendidikan pada tahap selanjutnya.
Tujuan pendidikan menengah kejurusan yaiut untuk meningkatkan pengetahuan,
kecerdasan, kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta untuk
mengikuti pendidikan yang selanjutnya sesuai jurusannnya masing-masing.
Tujuan pendidikan institusional yaitu tujuan pendidikan yang dikembangkan di
kurikuler dalam setiap mata pelajaran disekolah.”

6|Page
 Komponen Isi (Bahan pengajaran)
Kurikulum dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan kepada anak didik
untuk bahan belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum memiliki kriteria
yang membantu perencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum adalah sebagai
berikut :
a. Sesuai dan bermakna bagi perkembangan siswa.
b. Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
c. Mencerminkan kenyataan sosial.
d. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

 Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi tentunya merujuk pada metode dan
pendekatan serta peralatan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Strategi dalam
pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan
penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum maupun yang
sifatnya khusus. Strategi pelaksanaan adalah bimbingan, pengajaran, penilaian, dan
penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan, ini diperlukan pelaksanaan yang
baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang merupakan tolak
ukur dari program pembelajaran (kurikulum).

 Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi yakni memeriksa suatu kurikulum apakah tujuan kurikulum
tersebut telah tercapai dengan baik dalam proses maupun dalam hasil belajar peserta
didik yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keputusan dari hasil
evaluasi untuk dapat digunakan dalam pengembangan model kurikulum sehingga
nantinya mampu mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa dalam mencapai
tujuannya.

7|Page
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah perencanaan yang disusun yang memuat visi, misi, dan bahan
ajaran yang kemudian dijadikan sebagai landasan dalam menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar.

B. Saran
Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat suatu kekurangan, maka kami
sebagai penyusun menerima dengan besar hati apabila ada kritik, dan saran dari pembaca
guna kesempurnaan dari makalah-makalah selanjutnya.

8|Page
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia Group.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran.
Depok: PT Rajagrafindo Persada

Subermun, Ayi. 2018. Kurikulum Pembelajaran Penjas. Sumedang : UPI Sumedang Press

9|Page

Anda mungkin juga menyukai