Anda di halaman 1dari 13

19 November 2019 26 November 2019

BIODIVERSITAS FLORA DAN FAUNA


LITANI F. SIREGAR
NADIA A. PUTRI
PUSPA O. PARDEDE
SANJAYA SIHOMBING
SERLI WIJAYA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman Flora dan Fauna yang ada di
kawasan Universitas Negeri Medan tepatnya di Fakultas Bahasa dan Seni. Dalam penelitian ini
kami mengambil kawasan FBS di dekat Gerbang I UNIMED . kami mengambil 2 sampel tempat
yang berbeda luasnya. Untuk menganalisis data yang sudah difoto dilakukan di dalam
labaroturium biologi UNIMED. Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data diperoleh
hasil yang tidak mengecewakan yaitu ternyata masih di temukan beraneka ragam flora dan fauna
yang ditemukan.

Kata kunci: Keanekaragaman, Flora, Fauna

ABSTRACT

This study aims to determine the diversity of flora and fauna in the area of Medan
State University, precisely in the Faculty of Language and Art. In this study we took the FBS
area near Gate I UNIMED. we took 2 samples of different places. To analyze the data that has
been photographed, it is carried out in UNIMED biology labaroturium. After conducting research
and analyzing data, the results did not disappoint, which was found to still find a variety of flora
and fauna found.

Keywords: Diversity, Flora, Fauna


19 November 2019 26 November 2019

PENDAHULUAN membantu membangun ketahanan dan


stabilisasi spesies yang berbeda ekosistem.
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman
Secara umum, ia mencoba untuk tetap dalam
hayati (flora dan fauna) yang ada di
keadaan seimbang sampai dan kecuali
dalamnya. Keanekaragaman hayati adalah
beberapa gangguan merayap masuk. Apakah
salah satu bentuk variasi dengan berbagai
itu manusia Disebabkan atau tidak, itu
perbedaan mulai dari penampilan, jumlah,
sepenuhnya memiliki efek parah,
sifat, dari berbagai tingkatan, baik dari
menciptakan ketidakseimbangan dalam
tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun
seluruh proses. Dalam jangka panjang,
tingkatan dalam ekosistem. Biodiversitas
kepunahan atau membahayakan spesies
atau keanekaragamn hayati terdiri dari tiga
terjadi. Gangguan ini sering disebut sebagai
jenis yaitu keanekaragaman hayati alpha,
stressor yang didorong oleh manusia atau
keanekaragaman hayati beta dan
secara tidak langsung didorong oleh
keanekaragaman hayati gamma.
manusia. Apa pun itu, stres ini
Biodiversitas memiliki nilai intrinsik.
meninggalkan dampak buruk dalam
Spesies dan komunitas biologi memiliki
keanekaragaman hayati atau menimbulkan
nilai bagi dirinya sendiri, tanpa harus
ancaman bagi keanekaragaman hayati (R.,
mempunyai kegunaan ekonomi, sains,
Biswas, 2018).
estetika dan budaya bagi manusia. Nilai
intrinsic ini terbentuk karena sejarah evolusi Istilah flora diartikan sebagai samua jenis
dan peran ekologi yang unik selain adanya tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah
nilai keberadaan yang melekat ( Supriatna, tertentu. Apabila istilah flora ini dikaitkan
2018 ). dengan life-form (bentuk hidup/habitus)
tumbuhan, maka akan muncul berbagai
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati,
istilah seperti flora pohon (flora berbentuk
beragam jenis makhluk hidup yang
pohon), flora semak belukar, flora rumput,
berevolusi berabad-abad dan menyesuaikan
dsb.. Sesuai dengan kondisi lingkungannya,
diri di habitat tertentu, memainkan peran
flora di suatu tempat dapat terdiri dari
yang tak terhindarkan dalam keseimbangan
beragam jenis yang masing-masing dapat
dan pemeliharaan ekosistem alami. Ini juga
19 November 2019 26 November 2019

terdiri dari beragam variasi gen yang hidup Bahan dan peralatan yang digunakan
di beberapa tipe habitat (tempat hidup). Oleh pada penelitian ini adalah tali rafiah dan
patok kayu. Kami menggunakan tali rafiah
karena itu, muncullah istilah
dengan ukuran 50 m dan patok kayu ukuran
keanekaragaman flora yang mencakup 50 cm sebanyak 8 buah.
makna keanekaragaman jenis,
Penelitian menggunakan metode
keanekaragaman genetik dari jenis, dan deskriptif-kualitatif dan deskriptif-
keanekaragaman habitat dimana jenis-jenis kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan cara
membuat plot berukuran 1 x 1 m dan
flora tersebut tumbuh (Kusmana dan Agus
10 x 10 m. Plot tersebut dibuat dari tali
Hikmat, 2015). rafiah dan patok kayu. Plot ukuran 1 x 1 m
digunakan untuk meneliti jenis rumput-
Hewan atau fauna adalah organisme bersel rumputan dan tumbuhan yang berukuran
banyak. Hewan tersusun atas banyak sel yang kecil dan juga hewan- hewan yang ada di
biasanya membentuk serangkaian jaringan dan sekitaran plot baik di atas maupun di dalam
organ. Hewan memiliki struktur, kebiasaan tanah, sedangkan plot ukuran 10 x 10 m
digunakan untuk meneliti jenis pohon-
makan, reproduksi, dan perilaku yang sangat
pohon, dan jika memungkinkan bisa juga
beragam. Cara hidup hewan saat dewasa adalah untuk meneliti burung-burung yang ada di
hidup bebas, menetap atau parasit (Bryan dkk, atas pohon dengan cara mendengarkan suara
2010). kicauannya.

METODE PENELITIAN Data dan informasi terhadap


biodiversitas flora dan fauna dianalisis
Penelitian dilaksanakan di secara deskriptif- kualitatif dan deskriptif-
lingkungan sekitar fakultas Bahasa dan Seni kuantitatif.
Universitas Negeri Medan pada selasa, 19
November 2019.
19 November 2019 26 November 2019

Hasil dan Pembahasan

Tabel hasil pengamatan terhadap fauna dan flora yang diamati pada luas bidang tanah 1mx1m

Flora Fauna
Lokasi Jumlah Jumlah
Lokal Botani Lokal Botani

Bidang
tanah
yang
memiliki
luas 1m
6 >20
1m
pada Rumput gajah Pennisetum
daerah Purpureum Nyamuk Culicidae
fakultas
Bahasa
dan Seni

>20 1

Rumput saga Abrus Lintah Hirudinae


Precatorius

-
- 2

Semut merah Solenopsis


19 November 2019 26 November 2019

-
- 1
capung Anisoptera

Pembahasan:

Pada bidang yang memiliki luas 1mx1m pada daerah fakultas Bahasa dan Seni kami
menemukan bermacam-macam flora dan fauna, diantaranya flora adalah sebagai berikut yaitu :
Rumput gajah (Pennisetum Purpureum) sebanyak 6 buah, Rumput saga (Abrus Precatorius)
sebanyak lebih dari 20 buah dan fauna diantaranya adalah : Nyamuk (Culicidae) sebanyak lebih
dari 20 ekor, Lintah (Hirudinae) sebanyak 1 ekor, Semut merah (Solenopsis) sebanyak 2 ekor ,
dan Capung (Anisoptera) sebanyak 1 ekor.

klasifikasi setiap spesies

Nama Klasifikasi
No Flora /
Fauna Divisi Kelas Ordo Familia Genus spesies

1 Rumput Pennisetum
gajah
Magnoliop-
(Pennisetu Liliopsida Poales Poaceae Pennisetum Purpureum
hyta
m
Purpureum) Schaum

2 Rumput
saga (Abrus Spermatophyt Dicotyledona Leguminosa Abrus
Resales Abrus
Precatorius a e e Precatorius Linn
)

3 Nyamuk Culex Fatigans,


(Culicidae) culex Pipiens,
Arthropoda Insecta Diftera Culex Sp.
Culex
Tritaeniorchincus

4 Lintah Hirudo
Annelida Clitellata Haplotaxida Hirudinae Hirudo
(Hirudinae) medicinalis

5 Semut Arthropoda Insecta Hymenopter Formicidae Solenopsidin Solenopsis


merah
19 November 2019 26 November 2019

(Solenopsis) a i westwood

6 Capung
(Anisoptera Arthropoda Insecta Odonata Libellulidae Pantala P.flavescens
)

C. Ciri-Ciri Morfologi Setiap Spesies mm dan lebar 3-8 mm, berwarna hijau.
Bunga majemuk, berbentuk tandan, bagian
1. Morfologi Tanaman Rumput Gajah bawah berkelamin dua, bagian atas hanya
terdiri dari bunga jantan, kelopak bunga
Akar,Rumput gajah memiliki akar serabut bergerigi pendek, berbulu, berwarna hijau,
yang tumbuh pada buku-buku dari batang
benang sari menyatu pada tabung, panjang
yang merayap di permukaan dan dalam
tanah. Akar yang merayap dan membentuk tangkai sari ±1 cm, berwarna putih, warna
jalinan dipermukaan tanah dapat menutup kepala sari kuning, tajuk bunga bersayap,
tanah sehingga dapat menahan terjadinya berkuku pendek, lebar ±1 cm, pangkal
erosi. bunga berlekatan pada tabung sari, berwarna
Batang, Batang rumput gajah mirip dengan ungu muda hingga kemerah-merahan. Buah
tanaman tebu tumbuhnya tegak mencapai 2-
polong, panjangnya 2-5 cm, jumlah buah 3-6
5 meter, batang bulat berkayu berdiameter
lebih dari 3 cm, terdiri sampai 20 ruas/buku. buah dan berwarna hijau. Bentuk biji bulat
Batang rumput gajah terdapat perisai daun telur, keras, panjangnya 6-7 mm dan
yang agak berbulu dan menutupi batang. tebalnya 4-5 mm, warnanya merah bernoda
Daun,Daun rumput gajah berdaun tipis hitam. Akar tunggang dan berwarna coklat
berbentuk pita memanjang dan berbulu, kotor.
panjang daun dapat mencapai 30-120 cm
dengan lebar kurang dari 30 cm, dan
3. Morfologi Nyamuk
memiliki tulang daun.
Bunga, Bunga rumput gajah bertipe tandan  Tubuh nyamuk terdiri atas tiga bagian
berwara emas. yaitu kepala, dada dan perut
 Nyamuk jantan berukuran lebih kecil
daripada nyamuk betina
2. Morfologi Tanaman Rumput Saga
 Pada bagian kepala terdapat sepasang
Pohon saga memiliki habitus berupa mata majemuk, sepasang antena berbentuk
perdu merambat, membelit dengan panjang filiform, sepasang palpi, dan sebuah
6-9 m. Batang bulat, berkayu, percabangan probosis.
simpodial, bila masih muda warnanya hijau  Antena terletak diantara kedua mata
dan setelah tua berwarna hijau kecoklatan. majemuk, berukuran panjang dan langsing.
Daun majemuk, berselang-seling, menyirip Antena nyamuk jantan memiliki banyak
bulu, disebut antena plumose, sedangkan
ganjil, anak daun 8-18 pasang, bentuk daun
pada yang betina sedikit berbulu, disebut
bulat telur, ujung meruncing dan pangkalnya antena pilose
bulat, tepi daun rata dengan panjang 6-25
19 November 2019 26 November 2019

 Proboscis nyamuk betina lebih panjang 5. Morfologi Semut Merah


daripada jantan
 Dada terdiri atas protoraks, mesotoraks Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu
dan metatoraks. kepala, mesosoma (dada), dan metasoma
 Memiliki sepasang sayap yang panjang, (perut). Morfologi semut cukup jelas
transparan dan terdiri atas percabangan- dibandingkan dengan serangga lain yang
percabangan (vena) dan dilengkapi dengan juga memiliki antena, kelenjar metapleural,
sisik dan bagian perut kedua yang berhubungan
 Silus hidup mengalami metamorfosis ke tangkai semut membentuk pinggang
sempurna (holometabola) karena mengalami sempit (pedunkel) di antara mesosoma
empat tahap dalam masa pertumbuhan dan (bagian rongga dada dan daerah perut) dan
perkembangan.(mulai dari telur, menjadi metasoma (perut yang kurang abdominal
jentik, berkembang menjadi pupa dan segmen dalam petiole). Petiole yang dapat
kemudian menjadi nyamuk) dibentuk oleh satu atau dua node (hanya
 Larvanya bersifat akuatik dan yang kedua, atau yang kedua dan ketiga
mempunyai bagian kepala yang jelas, dani abdominal segmen ini bisa terwujud).
sifon atau tabung pernafasan (Culicinae dan
Toxorynchitinae), atau sepasang spirakel di  Tubuh semut, seperti serangga
lainnya, memiliki eksoskeleton atau
ujung abdomen (Anophelinae). Tubuh larva kerangka luar yang memberikan
seringkali tertutup oleh rambut-rambut keras perlindungan dan juga sebagai
yang panjang (tufts of bristles). tempat menempelnya otot, berbeda
dengan kerangka manusia dan hewan
4. Morfologi Lintah bertulang belakang. Serangga tidak
 Panjang tubuh mencapai 30 cm. memiliki paru-paru, tetapi mereka
 Tubuh dilindungi oleh lapisan memiliki lubang-lubang pernapasan
kutikula. di bagian dada bernama spirakel
untuk sirkulasi udara dalam sistem
 Tubuh relatif pipih. respirasi mereka. Serangga juga
tidak memiliki sistem peredaran
 Tubuh terdiri dari 34 segmen. darah tertutup. Sebagai gantinya,
mereka memiliki saluran berbentuk
 Tidak mempunyai parapodia dan
panjang dan tipis di sepanjang
setae.
bagian atas tubuhnya yang disebut
 Mempunyai alat penghisap (sucker) "aorta punggung" yang fungsinya
di bagian anterior maupun posterior. mirip dengan jantung. sistem saraf
semut terdiri dari sebuah semacam
 Bersifat hermafrodit. otot saraf ventral yang berada di
sepanjang tubuhnya, dengan
 Habitat: air tawar dan darat. beberapa buah ganglion dan cabang
yang berhubungan dengan setiap
bagian dalam tubuhnya.
19 November 2019 26 November 2019

untuk sementara waktu sebelum


dipindahkan ke semut lain atau
larvanya.
 Di bagian dada semut terdapat tiga
pasang kaki dan di ujung setiap
kakinya terdapat semacam cakar
kecil yang membantunya memanjat
dan berpijak pada permukaan.
Sebagian besar semut jantan dan
betina calon ratu memiliki sayap.
 Anatomi semut. Namun, setelah kawin betina akan
 Pada kepala semut terdapat banyak menanggalkan sayapnya dan menjadi
organ sensor. Semut, layaknya ratu semut yang tidak bersayap.
serangga lainnya, memiliki mata Semut pekerja dan prajurit tidak
majemuk yang terdiri dari kumpulan memiliki sayap.
lensa mata yang lebih kecil dan  Di bagian metasoma (perut) semut
tergabung untuk mendeteksi gerakan terdapat banyak organ dalam yang
dengan sangat baik. Mereka juga penting, termasuk organ reproduksi.
punya tiga oselus di bagian puncak Beberapa spesies semut juga
kepalanya untuk mendeteksi memiliki sengat yang terhubung
perubahan cahaya dan polarisasi.[8] dengan semacam kelenjar beracun
Kebanyakan semut umumnya untuk melumpuhkan mangsa dan
memiliki penglihatan yang buruk, melindungi sarangnya. Spesies semut
bahkan beberapa jenis dari mereka seperti Formica yessensis memiliki
buta. Namun, beberapa spesies kelenjar penghasil asam semut yang
semut, semisal semut bulldog bisa disemprotkan ke arah musuh
Australia, memiliki penglihatan yang untuk pertahanan.
baik. Pada kepalanya juga terdapat
sepasang antena yang membantu 5. Morfologi capung
semut mendeteksi rangsangan
kimiawi. Antena semut juga Capung termasuk dalam kelompok insekta
digunakan untuk berkomunikasi satu atau serangga yang memiliki ciri-ciri terdiri
sama lain dan mendeteksi feromon atas tiga bagian yaitu: kepala (caput), dada
yang dikeluarkan oleh semut lain. (toraks), dan perut (abdomen). Kepala
Selain itu, antena semut juga berguna capung relatif besar dibanding tubuhnya,
sebagai alat peraba untuk mendeteksi bentuknya membulat/memanjang ke
segala sesuatu yang berada di
samping dengan bagian belakang berlekuk
depannya. Pada bagian depan kepala
semut juga terdapat sepasang rahang ke dalam. Bagian yang sangat menyolok
atau mandibula yang digunakan pada kepala adalah sepasang mata majemuk
untuk membawa makanan, yang besar yang terdiri dari banyak mata
memanipulasi objek, membangun kecil yang disebut ommatidium. Di antara
sarang, dan untuk pertahanan. Pada kedua mata majemuk tersebut terdapat
beberapa spesies, di bagian dalam
sepasang antena pendek, halus seperti
mulutnya terdapat semacam kantung
kecil untuk menyimpan makanan benang (Aswari, 2003).
19 November 2019 26 November 2019

termasuk dalam tipe kaki raptorial yaitu kaki


Mulut capung berkembang sesuai dengan yang dipergunakan untuk berdiri dan
fungsinya sebagai pemangsa, bagian depan menangkap mangsanya. Abdomen terdiri
terdapat labrum (bibir depan), di belakang dari beberapa ruas, ramping dan memanjang
labrum terdapat sepasang mandibula seperti ekor atau agak melebar. Ujungnya
(rahang) yang kuat untuk merobek badan dilengkapi tambahan seperti umbai yang
mangsanya. Di belakang mandibula terdapat dapat digerakkan dengan variasi bentuk
sepasang maksila yang berguna untuk tergantung jenisnya (Watson etall.,1991)
membantu pekerjaan mandibula, dan bagian
mulut yang paling belakang adalah labium Sayap capung bentuknya khas yaitu
yang menjadi bibir belakang (Borror dan lonjong/memanjang dan tembus pandang,
Dwight, 1995 dalam Aswari, 2003). kadang-kadang berwarna menarik seperti
coklat kekuningan, hijau, biru, atau merah.
Bagian dada (toraks) terdiri dari tiga ruas Lembaran sayap ditopang oleh venasi
adalah protoraks, mesotoraks, dan (Aswari, 2003). Para ahli mengidentifikasi
metatoraks, masing-masing mendukung satu dan membedakan capung dengan melihat
pasang kaki. Menurut fungsinya kaki capung susunan venasi pada sayap (Susanti, 1998).

Tabel hasil pengamatan pada flora dan fauna pada bidang tanah seluas 10 x 10 m

Lokasi Flora Jumlah Fauna jumlah

Lokal Botani Lokal Botani


19 November 2019 26 November 2019

Bidang
tanah
yang
memiliki
lus
10x10m
di pada
daerah
Tanaman adam Tradescantia
fakultas
hawa spathacea
bahasa
Belalang Caleifera
dan seni >20 1

>20 >20
Tumpang Semut Monomonium
Peperolia
air(ciricina) hitam minium
pellucida

>20
Ketapang Terminalia
Semut Selenopsis
catappa
merah
19 November 2019 26 November 2019

Pennisetum
purpureum
Rumput gajah

> 20 1

Kupu-kupu Rhopalaceria

Mahoni Swietenia
13 1
mahagoni
Capung Anisoptera

2
Paku sarang Aspellium nidus
burung
19 November 2019 26 November 2019

Glodokan tiang Polyalthia


2
langifolia

Tanaman Saga Abrus precatorius >20

Pembahasan
19 November 2019 26 November 2019

Kesimpulan:

Masih banyak ditemukan keragaman Kusmana, cecep dan Agus Hikmat. (2015).
dari tumbuhan maupun hewan yang ada di
Keanekaragaman Hayati Flora di
kawasan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan ini. Hewan yang Indonesia. Jurnal Pengelolaan
kami temui saat melakukan observasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
langsung sangat variatif namun keberadaan
Vol. 5 (2). 187-198. 2460-5824.
nya tidak menetap. Dikarenakan lingkungan
tersebut bukan lah habitat asli nya. Namun
Supriatna, Jatna. (2018). Konservasi
lingkungan falkultas ilmu keolahrgaan
masih memberikan hewan-hewan tersebut Biodiversitas : Teori dan Praktik di
untuk transit sebelum pergi ke lingkungan Indonesia. Yayasan Pustaka Obor
yang lain. Tumbuhan yang kami temukan
Indonesia, Jakarta.
juga bervariatif . Hal ini menunjukkan
bahwa Biodiversitas di lingkungan ini R., Biswas. (2018). Challenging Factors
masih terjaga.
Influencing Biodiversity. Biodiversity
DAFTAR PUSTAKA Online Journal. Nol. 1 (1). 1-2.

Bryan K., Green J., Hunt S., Martin J. 2010. Crimson Publisher, India.

Materi Biologi Volume 6, Hewan.


Penerbit Pakar Raya, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai