Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MINIRISET BIOKIMIA

TES KARBOHIDRAT DENGAN UJI YODIUM( BETADINE )

Disusun Oleh :

ANNI SYAHRIANI SIREGAR ( A1C418088 )

AYU RATNA KURNIAWATI ( A1C418079 )

FAMELIA TIFANI SARI ( A1C4180

LALLA PUTRI AFRIDAR ( A1C4180

PEBIOLA WARDANY SARAGI (A1C4180

PUTRI NATALIA SIDABUTAR ( A1C418047 )

RENATA SIAGIAN ( A1C418075 )

REZHA PRAMESTI ( A1C418086 )

SUCI SRIMULYA ( A1C418070 )

DOSEN PENGAMPU :

MIA AINA M.Pd.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh kita memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan untuk menjaga tubuh agar
tetap sehat. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti sekolah, belajar dan bermain,
tubuh memerlukan makanan yang bergizi.Setiap hari kita selalu membutuhkan energi atau
tenaga untuk melakukan kegiatan.Oleh karena itu, kita harus cukup makan untuk
mendapatkan energi.

Makanan bergizi sebagai sumber energi, bahan pembangun, pelindung tubuh, dan
pengatur.Untuk memenuhu beberapa fungsi tersebut, kita harus makan makanan yang
bergizi.Adapun zat gizi yang diperlukan oleh tubuh yaitu karbohidrat,protein,lemak,
vitamin,mineral dan air.

Percobaan ini menitikbertakan pada uji bahan makanan sebagai sumber energi
utama.energi dapat diperoleh dari makanan yang banyak mengandung senyawa organik
seperti karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa organik yang terdiri dari unsur
karbon,hidrogen dan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan makanan dan pemberi rasa manis pada
makanan, serta pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses
metabolisme.Latar belakang diadakannya uji karbohidrat pada beberapa makanan untuk
mengetahui kandungan karbohidrat dengan menggunakan larutan yodium.

B. Tujuan

Untuk mengetahui kandungan karbohidrat pada beberapa bahan makanan dengan


menggunakan larutan yodium( Betadine)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Landasan Teori

Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan
makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan
merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati
(amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam

alam.Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris .Karbohidrat sebenarnya adalah


polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara
berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang
tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan
akhirnya polimer. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa.
Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti
fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan
satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi, 2006).

Uji yodium digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam
larutan. Reaksi postifinya ditandai dengan adanya perubahan menjadi warna biru. Warna biru
yang dihasilkan merupakan hasil dari ikatan antara Iodin dengan amilum. Amilopektin akan
memberikan warna merah ungu, sedangkan glikogen dan dekstrin memberikan warna merah
coklat (Setiadi, 2001).

BAB III

METODE MINIRISET
A. Waktu dan Tempat Pelaksanan

Kegiatan percobaan miniriset Uji karbohidrat dengan Yodium/Betadine sebagai tugas


mata kuliah Biokimia dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 November 2019 pukul 15.30 –
Selesai.

B. Alat dan Bahan

 Alat
a) Cutter
b) Sendok
c) Piring
d) Kamera Handphone
e) Alat tulis
 Bahan
a) Betadine
b) Nasi
c) Kentang
d) Semangka
e) Melon
f) Nanas
g) Susu
h) Gula
i) Tempe

C. Prinsip Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan untuk melakukan miniriset
2. Dikupas kulit pada kentang, Kemudian dipotong kecil-kecil bahan ( Kentang,
Semangka,Tempe,Melon,Nanas )
3. Ditumbuk atau dihaluskan bahan makanan yang akan diuji
4. Diletakkan masing-masing sampel kedalam piring yang sudah disediakan
5. Ditetesi larutan betadine masing- masing sampel, sebanyak 3 tetes
6. Diamkan selama 2-3 menit, amati perubahan warna yang terjadi
7. Dicatat hasil pengamatan
D. DIAGRAM ALIR

Bahan ( Tempe,Nasi, Kentang, Semangka,Melon,Nanas, Susu,Gula )

Dikupas dan dipotong kecil-kecil

Dihaluskan

Larutan Yodium 3 tetes

Dimasukkan kedalam piring

Hasil pengamatan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Hasil dari uji karbohidrat dengan metode iodin :


Tabel . Hasil dengan uji iodine

Perlakuan
No. Bahan
Kontrol Iodin

1. Kentang Ada

2. Tempe Tidak Ada

3. Semangka Ada

4. Melon Tidak Ada

5. Nanas Tidak Ada

6. Gula Tidak Ada

7. Nasi Ada

8. Susu Tidak Ada

B. PEMBAHASAN

Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, dan O. Jumlah atom hydrogen dan oksigen merupakan
perbandingan 2:1.1 Karbohidrat dapat dibedakan menjadi: monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi karbohidrat lain. Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas
6-rantai atau cincin karbon.

Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon,
12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom
hydrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon (Sunita Almatsier, 2010 : 56).

Adanya karbohidrat dalam makanan dapat diidentifikasi secara kualitatif maupun kuantitatif.
Uji kualitatif karbohidrat yang mendasarkan pada pembentukan warna dapat dilakukan dengan cara:

 Uji iodium Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi
berwarna yang spesifik. Amilum atau pati yang dengan iodium menghasilkan warna biru,
dekstrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang
terhidrolisis akan membentuk warna merah.

Sedangkan uji kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya:

 Metode luff school Metode ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan glukosa dalam
bahan yang akan diuji (contohnya buah) berdasarkan pada reaksi titrasi iodometri dari kelebihan
Cu.15.

Pada kegiatan miniriset yang kami lakukan pada kali ini adalah dengan menggunakan larutan
yodium atau betadine yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain:

1. Betadine

Betadine digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau
amilum atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi betadine menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Sesuai pernyataan diatas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

2. Nasi

Uji karbohidrat (amilum), beberapa butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium/betadine
berubah menjadi warna ungu pekat/menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat (amilum).

3. Gula Pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium/betadine warna
menjadi coklat. Hal itu merupakan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).

4. Kentang

Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan betadine berubah warna
menjadi hitam. . Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).

5. Semangka

Uji karbohidrat (amilum), semangka diiris kecil lalu ditetesi dengan larutan yodium/betadine
berubah menjadi warna ungu pekat/menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa semangka
mengandung karbohidrat (amilum).

6. Melon

Uji karbohidrat (amilum), melon yang ditetesi dengan larutan yodium/betadine warna menjadi
coklat. Hal itu merupakan bahwa melon tidak mengandung karbohidrat (amilum).

7. Nanas

Uji karbohidrat (amilum), nanas yang ditetesi dengan larutan yodium/betadine warna menjadi
coklat. Hal itu merupakan bahwa nanas tidak mengandung karbohidrat (amilum).

8. Susu

Uji karbohidrat (amilum), susu yang ditetesi dengan larutan yodium/betadine warna menjadi
coklat. Hal itu merupakan bahwa susu tidak mengandung karbohidrat (amilum).

9. Tempe

Uji karbohidrat (amilum), tempe yang ditetesi dengan larutan yodium/betadine warna menjadi
coklat. Hal itu merupakan bahwa tempe tidak mengandung karbohidrat (amilum).
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan uji kerbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan


( Nasi, Kentang, Nanas, Semangka, Melon, Tempe, Gula Pasir dan Susu) yang ditetesi dengan
larutan yodium/betadine dapat diambil kesimpulan mengenai kandungan dalam bahan
makanan, ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang
tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut:

Yang mengandung karbohidrat antara lain : Nasi, Kentang, dan Semangka. Sedangkan
yang tidak mengandung karbohidra antara kain : Nanas, Melon, Gula Pasir, Tempe dan Susu.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat diambil dari uji karbohidrat ini adalah :

Semoga dilain uji, bahan-bahan yang dibutuhkan bisa lebih banyak, agar kita tau bahan-bahan
mana saja yang mengandung baik itu karbohidrat, lemak, protein, maupun formalin.
DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi, dan Rohana Kusumawati. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta:
Depdiknas.

Maria Bintang. 2010. Biokimia-Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Rositawaty, S dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.

Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan alam Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai