Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH
Nurafifa (D1A018020)
Kelas A, Agroekoteknologi 2018
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang ”Pemanfaatan Potensi Alam di Provinsi Kalimantan Utara Untuk
Meningkatkan Laju Pembangunan Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)”. ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
saya berterima kasih pada Bapak Ir.Ridwan Muis M, M.S selaku Dosen mata
kuliah Pancasila, Universitas jambi yang telah memberikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai potensi alam yang ada di Indonesia
khususnya Provinsi Kalimantan Utara yang baru berdiri. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki
propinsi "Seribu Sungai".Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang
mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranyadapat dan sering
dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan
jalur utamauntuk angkutan daerah pedalaman., walaupun prasarana jalan darat
telah dapat menjangkau sebagian besarkecamatan.
4
1.2 Tujuan Penulisan
5
BAB II
1. Pertanian
2. Industri
3. Peternakan
1. Sektor Pariwisata
Pada tahun 2014 total kunjungan wisman baik yang berasal dari negara-
negara ASEAN, Asia maupun benua lainnya mencapai 31.021 orang. Adapun
perincian untuk negara Aseansebanyak 27.395 orang (88,31%), sedangkan
6
yang berasal dari negera-negara Asia, Eropa, dan Amerikamasing-masing
2.101 orang, 828 orang dan 393 orang.
2. Sektor Ekonomi
7
3. Sektor Sosial Budaya
Melihat sosisal budaya Kalimantan Barat, kita bagaikan melihat mosaik
yang berdenyut dinamis. Bayangkan saja, jika terdapat 164 bahasa daerah,152
diantaranya bahasa adalah bahasa Subsuku Dayak dan 12 sisanya Subsuku
Melayu. Aneka ragam bahasa ini dituturkan oleh sedikitnya 20 suku atau etnis,
tiga diantarannya suku asli dan 17 sisanya suku pendatang. Sejumlah adat
istiadat masih lestari disana, terutama ketika berlangsung acara melahirkan,
peringatan tujuh bulan jabang bayi di kandungan, kematian, menanam padi,
panen,pengobatan, anisasi, mangkok merah. Dalam kaitan itu, nilai-nilai
budaya seperti: semangat gotong royong, religiusilitas , kerjujuran, keadilan
sosial, perdamaian, kompetisi, kritis, dan ksatria masih tetap di pelihara di
tengah-tengah masyarakat.
8
Untuk komoditi kelapa sawit khusus perkebunan besar selama kurun waktu
2010-2014, luas tanaman mempunyai trendnya meningkat. Luas tanaman tahun
2014 naik 2,54% dari tahun sebelumnya, sementara produksinya turun 1,37%.
Untuk perkebunan rakyat pertumbuhan luas tanaman naik 7,92% dan produksi
juga mengalami peningkatan sebesar 3,24%. Luas tanaman karet khususnya
perkebunan rakyat pada thun 2014 meningkat dikbandingkatn tahun
sebelumnya. Penambahan luas tanaman karet terutama pada perkebunan rakyat
meningkat 0,08% dengan produktivitas 0,44 ton per Ha. Sementara itu, untuk
luas tanaman komoditi kelapa dalam mengalami penurunan 0,14% dengan
produksi mencapai 74.646 ton dan meningkat 0,71% dari tahun sebelumnya.
Dibidang Peternakan populasi tahun 2014 untuk golongan ternak besar,
tercatat sebanyak 121.376 ekor sapi, sedangkan kerbau sebanyak 3.218 ekor.
Populasi terbesar adalah babi yaitu 533.686 ekor, sedangkan kambing tercatat
148.153 ekor. Produksi daging , khusunya sapi terutama berasal dari kota
Pontianak dan Ketapang. Dan produksi ayam ras potong terbesar berasal dari
Kabupaten Singkawang, sedangkan untuk daging lainnya terlihat merata di
semua kabupaten/kota. Untuk bidang perikanan, produksi perikanan pada tahun
2014 untuk perikanan air laut sebanyak 165.623 ton. Sementara pada perairan
umum sebanyak 27.294 ton dan budidaya sebanyak 55.951 ton.
Dalam bidang kehutanan, Kalimantan Barat termasuk salah satu provinsi
yang memiliki kawasan hutan cukup luas setelah Papua, Kalimantan Timur dan
Kalimantan Tengah, yaitu sekitar 6,39% dari luas kawasan hutan di Indonesia.
Luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan surat Keputusan
Menteri Kehutanan No.259/KPTS-II/2000N tanggal 31 Agustusn 2001 adalah
sebesar 9.178.760 Hayang terbagi atas kawasan lindung dan kawasan
budidaya. Dalam kawasan lindung, hutan lindung memiliki luas terbesar yaitu
2.270.298 ha, setelah itu, adalah untuk hutan taman nasional seluas 1.252.895
ha. Selanjutnya, dalam kawasan budidaya sebagian besar adalah hutan
produksi terbatas sebesar 2.116.885 ha dan 2.097.484 ha merupakan hutan
produksi biasa. Hutan produksi konversi hanya mencapai 206.099 ha.
9
2.2 Gambaran Provinsi Kalimantan Barat
10
Peta Kalimantan Barat
11
12. Kabupaten Sintang, Ibu Kota : Sintang
13. Kota Ketapang
14. Kota Mempawah
15. Kota Pontianak
16. Kota Sambas
17. Kota Sintang
18. Kota Singkawang
A. Letak Wilayah
Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa wilayah Kalimantan Barat termasuk salah
satu propinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu
dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan dengan posisi ini, maka
daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya propinsi di Indonesia yang
secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari
negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara Kalbar dan Sarawak telah terbuka
jalan darat antar negara Pontianak - Entikong - Kuching (Sarawak, Malaysia)
sepanjang sekitar 400 km dan dapat ditempuh sekitar enam sampai delapan jam
perjalanan.
B. Luas Wilayah
12
Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat termasuk Provinsi terbesar
keempat setelah pertama Irian Jaya (421.891 km2), kedua Kalimantan Timur
(202.440 km2) dan ketiga Kalimantan Tengah (152.600 km2).
Dilihat dari luas menurut Kabupaten/kota, maka yang terbesar adalah Kabupaten
Ketapang (35.809 km2 ata 24,39 persen) kemudian diikuti Kapuas Hulu (29.842
km2 atau 20.33 peresen), dan Kabupaten Sintang (21.635 km atau 14,74 persen),
sedangkan sisanya tersebar pada 9 (sembilan) kabupaten/kota lainnya.
C. Topografi
Wilayah daratan ini diapit oleh dua jajaran pegunungan yaitu, Pegunungan
Kalingkang/Kapuas Hulu di bagian Utara dan Pegunungan Schwaner di Selatan
sepanjang perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.
Dilihat dari tekstur tanahnya maka, sebagian besar daerah Kalimantan Barat
terdiri dari jenis tanah PMK (podsolet merah kuning), yang meliputi areal sekitar
10,5 juta hektar atau 17,28 persen dari luas daerah yang 14,7 juta hektar.
Berikutnya, tanah OGH (orgosol, gley dan humus) dan tanah Aluvial sekitar 2,0
juta hektar atau 10,29 persen yang terhampar di seluruh Dati II, namun sebagian
besar terdapat di kabupaten daerah pantai.
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki Provinsi
Seribu Sungai. Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai
ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari.
Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama
untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat
menjangkau sebagian besar kecamatan.
Sungai besar utama adalah S. Kapuas, yang juga merupakan sungai terpanjang di
Indonesia (1.086 km), yang mana sepanjang 942 km dapat dilayari. Sungai-sungai
besar lainnya adalah: S. Melawi, (dapat dilayari 471 km), S. Pawan (197 km), S.
Kendawangan ( 128 km), S. Jelai (135 km), S. Sekadau (117 km), S. Sambas (233
km), S. Landak (178 km).
13
Danau Sentarum mempunyai luas 117.500 hektar yang kadang-kadang nyaris
kering di musim kemarau, serta Danau Luar I yang mempunyai luas sekitar 5.400
hektar. Kedua danau ini mempunyai potensi yang baik sebagai objek wisata.
E. Gunung-gunung
Dipengaruhi oleh dataran rendah yang amat luas, maka ketinggian gunung-
gunung relatif rendah serta non aktif. Gunung yang paling tinggi adalah gunung
Baturaya di Kec. Serawai, Kab. Sintang yang mempunyai ketinggian 2.278 meter
dari permukaan laut, jauh lebih rendah dibanding G. Semeru (Jatim,3.676 meter)
atau G. Kerinci (Jambi, 3.805 meter).
Gunung Lawit yang berlokasi di Kapuas Hulu, Kec. Embaloh Hulu dan lebih
dahulu dikenal di Kalimantan Barat, ternyata hanya menempati tertinggi ketiga
karena mempunyai tinggi 1.767 meter, sedangkan tertinggi kedua adalah Gunung
Batusambung (Kec. Ambalau) dengan ketinggian mencapai 1.770 meter .
F. Pulau-pulau
Walaupun sebagian kecil wilayah Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi
Kalbar memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang
tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan
wilayah Propinsi Riau, Sumatera.
G. Penggunaan Tanah
Sebagian besar luas tanah di Kalimantan Barat adalah hutan (42,32%) dan
padang/semak belukar/alang-alang (34,11%). Adapun areal hutan terluas terletak
di Kabupaten Kapuas Hulu seluas 1.964.491 ha, sedangkan padang/semak belukar
terluas berada di Kabupaten Ketapang yaitu seluas 1.374.145 ha. Sementara itu
areal perkebunan mencapai 1.574.855,50 atau 10,73 %.
Dari 14,68 ribu ha luas Kalimantan Barat, areal untuk pemukiman hanya berkisar
0,83 persen. Adapun areal pemukiman terluas berada di Kabupaten Sintang diikuti
kemudian oleh Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ketapang.
14
2.3 Faktor Pendukung dan Kendala Dalam Memanfaatkan Potensi Sumber
Daya Alam di Provinsi Kalimantan Barat
1. Luas Lahan
Luas lahan yang ada di Kalimantan Barat berjumlah 32,64%. Angka ini
merupakan jumlah yang cukup besar untuk dapat diberdayakan menjadi lahan
produktif guna pengembangan sektor unggulan daerah, seperti pemanfaatan
untuk pengembangan produk ekspor hasil tanaman pangan dan perkebunan .
3. Isi Bumi
Isi bumi yang belum ditemukan dan sudah ditemukan yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan produk ekspor hasil sektor pertambangan.
15
BAB III
16
3.2 Kontribusi Memantapkan Pemanfaatan Potensi SDA di Provinsi
Kalimantan Barat bagi Pembangunan Nasional
17
d. Program penataan kelembagaan dan penegakkan hukum, pengelolaan sumber
daya alam (SDA) dan pelestarian lingkungan hidup.
18
2. Masyarakat
Peran masyarakat dalam berkontribusi meliputi:
19
Beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan oleh dinas terkait bagi
masyarakat agar lebih dapat berperan dalam pelestarian lingkungan, antara lain :
1. Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pelestarian
alam di tingkat kecamatan hingga RT.
2. Memberikan pelatihan tentang cara-cara mendaur ulang sampah bagi masyarakat.
3. Memberikan pelatihan-pelatihan tentang mendaur ulang barang bekas menjadi
barang-barang kreatif dan berguna, untuk mengurangi sampah sekaligus
menambah penghasilan masyarakat.
4. Memberikan pinjaman lunak bagi Usaha Kecil dan Menengah dalam rangka
memotivasi masyarakat untuk mengembangkan usaha secara lebih berkembang
dan mandiri. Hal ini dapat mengurangi angka pengangguran, dan menanggulangi
terjadinya tindakan kriminalitas akibat dari kurangnya lapangan pekerjaan dan
ketrampilan.
5. Memberikan reward (hadiah) atau perhatian khusus dengan memberikan
tunjangan secara finansial bagi masyarakat yang berkecimpung di bidang
pelestarian lingkungan sehingga mereka semakin termotivasi dalam usaha yang
telah dijalankannya.
6. Memberikan punishment (hukuman) yang sesuai berdasarkan peraturan
perundang-undangan bagi masyarakat yang berupaya merusak lingkungan.
Dalam pasal (2) UU 32 2009 tentang asas, khususnya huruf (k dan i)
disebutkan salah satu asasnya Partisipatif dan kearifan Lokal. Maka dalam setiap
kegiatan pemanfaatan lingkungan hal yang harus melekat didalamnya adalah
partisipasi masyarakat serta kearifan lokal yang ada dimasyarakat sekitar. Pasal 4
menyebutkan: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi :
1. Perencanaan
2. Pemanfaatan
3. Pengendalian
4. Pengawasan
5. Penegakan Hukum
Peran aktif masyarakat sangat diperlukan dalam setiap tahapan mulai dari
perncanaan, masyarakat harus disertakan dlam musyawarah perencanaan tersebut,
20
karena perencanaan harus mencerminkan kepntingan masyarakat didalamnya.
Pada saat pemanfaatan juga masyarakat harus dilibatkan, demikian juga pada saat
pengendalian dan pengawasan. Pengawasan yang paling mudah yaitu dengan
memberikan peran yang besar pada masyarakat.
21
3.3 Prospek Memantapkan Pemanfaatan Potensi SDA di Provinsi
Kalimantan Barat
3. Nilai Sosial dan Budaya Keanekaragaman hayati mempunyai nilai sosial dan
budaya yang sangat besar. Suku-suku pedalaman tidak dapat tinggal
diperkotaan karena bagi mereka tempat tinggal adalah hutan dan isinya. Sama
halnya dengan suku-suku yang tinggal dan menggantungkan hidup dari laut.
Selain itu keanekaragaman hayati suatu negara lain didunia. Konstribusi-
konstribusi ini tentunya memberikan makna sosial dan budaya yang tidak kecil.
4. Nilai Rekreasi: Keindahan sumber daya alam hayati dapat memberikan nilai
untuk menjernihkan pikiran dan melahirkan gagasan-gagasan bagi yang
menikmatinya. Kita sering sekali pergi berlibur ke alam, apakah itu gunung,
gua atau laut dan lain sebagainya, hanya untuk merasakan keindahan alam dan
22
ketika kembali ke perkotaan kita merasa berenergi untuk terus melanjutkan
rutinitas dan kehidupan.
5. Nilai Penelitian dan Pendidikan: Alam sering kali menimbulkan gagasan-
gagasan dan ide cemerlang bagi manusia. Nilai ini akan memberikan dorongan
untuk mengamati fenomena alam dalam bentuk penelitian. Selain itu alam juga
dapat menjadi media pendidikan ilmu pengetahuan alam, maka sangat
diperlukan bahan untuk penelitian maupun penghayatan berbagai pengertian
dan konsep suatu ilmu pengetahuan.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai makhluk ciptaan tuhan yang memiliki akal dan budi pekerti,
sudah seharusnya kita merefleksikan diri. Jika tuhan sudah memberi banyak
berkahnya melalui alam, maka apa yang dapat kita berikan kepada alam sebagai
wujud rasa syukur kita terhadap tuhan. Manfaatkanlah alam sebaik-baiknya dan
jagalah alam dengan sebaik-baiknya pula. Sudah seharusnya kita berpartisipasi
dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://jokodalank.blogspot.com/2015/06/makalah-pemanfaatan-sda.html
http://ppid.kalbarprov.go.id/?public=profil-daerah
https://adhikusumaputra.wordpress.com/2007/02/17/kalimantan-barat-kaya-
sumber-daya-alam-tetapi-masuk-kategori-miskin/
https://rahmawatidian.wordpress.com/2011/06/07/urgensi-pembangunan-
ekonomi-wilayah/
https://delialestari38.wordpress.com/2015/04/30/permasalahan-sda-dan-
penguasaan-struktur-sda/
http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/hambatan-pemanfaatan-sda.html
25