Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

KASIH SAYANG DAN KEBENCIAN

DOSEN PENGAMPU : RENDRA, S.P,. M.Si.

DISUSUN OLEH :

NUR FADILAH ( D1A018002 )


ANGGI SEPTIAN ( D1A018006 )
SILVA YULIANDA ( D1A018011 )
MUHAMMAD AKBAR RINALDO ( D1A018026 )
M. HENDRO SAPUTRA ( D1A018031 )

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jambi, 28 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..

A. Latar Belakang………………………………………………………………..

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..

A. Hubungan dan Ungkapan Kasih Sayang…………………………………………..

1. Konsep Kasih Sayang……………………………………………………………….

2. Hubungan Kasih Sayang……………………………………………………………

a. Kasih Sayang Orang Tua dengan Anak………………………………………

b. Kasih Sayang Pria dan Wanita……………………………………………….

c. Kasih Sayang Sesama Manusia……………………………………………….

d. Kasih Sayang Terhadap Lingkungan………………………………………….

e. Kasih Sayang Manusia Kepada Tuhan………………………………………..

3. Ungkapan Kasih Sayang…………………………………………………………….

B. Kasih Sayang dan Karya Cipta……………………………………………………..

1. Kasih Sayang Orang Tua dan Anak…………………………………………………

2. Kasih Sayang Pria dan Wanita………………………………………………………

3. Kasih Sayang Sesama Manusia……………………………………………………...

4. Kasih Sayang Kepada Lingkungan…………………………………………………..

5. Kasih Sayang Manusia dan Tuhan……………………………………………………


BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………

B. Saran………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasih sayang bersumber dari “unsur rasa” dalam diri manusia, ungkapan perasaan yang
diberikan oleh akal, dan direalisasikan oleh karsa dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan yang
bertanggung jawab. Kasih sayang yang dilengkapi dengan tanggung jawab menciptakan
keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dan alam
lingkungan, serta antara manusia dan Tuhan. Jika demikian halnya, bagaimana rumusan konsep
“Kasih Sayang” dalam bentuk untaian kata-kata? Kasih sayang merupakan kata majemuk paduan
dari 2 (dua) istilah “kasih” dan “sayang” yang satu sama lain ada kesamaan makna walaupun
bentuk katanya berbeda. apabila kedua istilah tersebut dipadu dan menjadi 1 (satu) dalam bentuk
kata majemuk maknanya menjadi lebih berbobot dan pas.

Kata kasih sayang mengandung pengertian yang sangat luas, dan setiap manusia perlu
tahu apa itu arti dari kasih sayang dan memahami maknanya, sekaligus menanamkannya di
dalam hatinya. Maka, apabila seseorang hidup dengan penuh kasih sayang di sekitarnya, maka
hidupnya akan menjadi damai, tentram dan bahagia, berbeda dengan orang yang hatinya
dipenuhi dengan kebencian, perasaannya akan selalu diliputi dengan rasa gelisah, dendam,
dengki, dsb. Sehingga kehidupannya menjadi tidak tenang. Maka dari itu, makalah ini akan
membahas apa sebenarnya arti dari kasih sayang dan kebencian itu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kasih sayang ?

2. Apa saja macam – macam bentuk hubungan kasih sayang?

3. Apa pengertian dari kebencian ?

4. Apa hubungan antara kasih sayang dan kebencian ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui makna dari kasih sayang.


2. Mengetahui macam-macam bentuk hubungan kasih sayang.

3. Mengetahui arti dari kebencian.

4. Mengetahui hubungan antara kasih sayang dan kebencian.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan dan ungkapan kasih sayang

1. Konsep Kasih Sayang

Kasih sayang merupakan konsep yang mengandung arti psikologi yang dalam, agak sulit
didefinisikan dengan untaian kata-kata. Mungkin baru dapat dipahami makna yang jelas apabila
konsep tersebut sudah diwujudkan dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan manusia
terhadap manusia yang lainnya, atau terhadap Tuhan. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna, manusia mempunyai makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna, manusia mempunyai
akal, perasaan, dan kehendak. Dengan unsur-unsur budaya itu, manusia menilai, merasakan dan
menghendaki kasih sayang dalam hidup ini. apabila kasih sayang itu tidak atau tidak lagi
dibutuhkan, sulit-sulit adanya kediaman di antara manusia, kecuali kebencian yang merajalela.

Kasih sayang bersumber dari “unsur rasa” dalam diri manusia, ungkapan perasaan yang
diberikan oleh akal, dan direalisasikan oleh karsa dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan yang
bertanggung jawab. Kasih sayang yang dilengkapi dengan tanggung jawab menciptakan
keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dan alam
lingkungan, serta antara manusia dan Tuhan. Jika demikian halnya, bagaimana rumusan konsep
“Kasih Sayang” dalam bentuk untaian kata-kata? Kasih sayang merupakan kata majemuk paduan
dari 2 (dua) istilah “kasih” dan “sayang” yang satu sama lain ada kesamaan makna walaupun
bentuk katanya berbeda. apabila kedua istilah tersebut dipadu dan menjadi 1 (satu) dalam bentuk
kata majemuk maknanya menjadi lebih berbobot dan pas

Menurut arti kata “kasih sayang” adalah perasaan sayang kepada sesuatu, yang diungkapkan
secara nyata, dengan penuh tanggung jawab serta pengabdian dan pengorbanan. Dalam rumusan
tersebut dapat uraikan 5 (lima) unsur kasih sayang, yaitu

a. Perasaan sayang yang meliputi cinta, senang, suka, dan kasih.


b. Kepada sesuatu, yaitu objek yang disayangi meliputi Tuhan sang pencipta, manusia dan
alam lingkungan
c. Diungkapkan secara nyata, yaitu dalam bentuk sikap, tingkah laku dan perbuatan nyata
yang dapat diamati
d. Penuh tanggung jawab, yaitu segala akibat yang timbul atau adalah baik, berguna,
menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan
e. Pengabdian dan pengorbanan, yaitu keikhlasan atau kerelaan semata-mata, beban
pengeluaran maupun perbuatan tindakan memperoleh pengembalian ataupun imbalan

Berdasarkan konsep tersebut, kasih sayang dalam arti “perasaan sayang” kepada suatu” dapat
diartikan

a. Cinta kepada Tuhan atau manusia


b. Senang atau suka pada alam lingkungan
c. Belas kasih kepada makhluk Tuhan (manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan)

1. Hubungan Kasih Sayang


Hubungan kasih sayang terjadi antara manusia dan manusia, antara manusia dan alam
lingkungan, serta antara manusia dan Tuhan. Hubungan kasih sayang antara manusia dan
manusia digolongkan lagi menjadi: kasih sayang arang tua dengan anak, kasih sayang pria
dengan wanita, dari kasih sayang sesama manusia Karana hal tertentu.

a. Kasih Sayang Orang Tua Dengan Anak


Antara orang tua dan anak terpadat hubungan keluarga yang sangat erat. Hubungan
tersebut menjadi dasar timbulnya hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak. Orang
tua mempunyai rasa sayang mendalam kepada anak sebagai penerus generasi. Sedangkan
akan berhak memperoleh kasih sayang secara wajar dari orang tua. Orang tua berkewajiban
memberi nafkah kepada anak, memelihara dan mendidik anak, serta mengarahkan anak agar
mulai menghayati nilai-nilai kehidupan mulai dari lingkungan keluarga hingga ke lingkungan
masyarakat. Orang tua selalu memperhatikan dan mengikuti perkembangan anak sampai dia
menjadi dewasa, memenuhi kebutuhan secara wajar, mengawasi dan melindunginya dari
ancaman bahaya dan penyakit, serta menjaga dan melindunginya agar selalu keadaan sehat.
Inilah serentetan fakta ungkapan kasih sayang orang tua terhadap anak dengan harapan
agar anak menjadi manusia berguna di kemudian hari. Apakah ungkapan kasih sayang seperti
terhadap anak pasti ada, namun kadarnya sangat ditentukan oleh lingkungan keluarga. Kadar
kasih sayang yang rendah adalah titik awal menuju. kebencian dan kehancura

b. Kasih Sayang Pria dan Wanita


Setelah pria dan wanita menginjak dewasa, wajarlah apabila mereka sama-sama
mencari pasangan hidup masing-masing karena perkawinan merupakan kebutuhan
primer bagi manusia normal. Baik pria maupun, wanita yang sudah dewasa
saling mencari jodoh menurut strategi masing-masing. Seseorang pria perjaka yang
menaruh perhatian istimewa kepada seorang gadis mulai menunjukkan tanda-tanda kasih
sayang yang didasari rasa cinta dengan tanda-tanda kasih sayang yang didasari rasa cinta
dengan pendekatan perkenalan, perilaku sopan, lemah lembut, suka menolong, mengantar
pulang ke rumah, dan melindungi si gadis dengan penuh rasa tanggung jawab. Kasih
sayang yang mulai bersemi di hati dan si gadis maklum dengan penuh harapan, menjadi
titik awal menuju hari esok yang bahagi.
Sedangkan kasih sayang pria dengan wanita tanpa diikuti tanggung jawab, tidak
lebih dari cinta palsu yang membangkitkan kebencian.

c. Kasih sayang sesama manusia


Seorang sahabat berkunjung ke rumah kost temannya yang sedang sakit membawa
makanan yang diinginkannya, serta obat yang diperlukannya. Sahabat itu ikut menjaga
dan melayani kebutuhan temannya yang sakit membantu menguruskan makanan dan
pakaiaannya, serta menghubungi orang temannya itu guna memberitahukan tentang
sakitnya. Sahabat tersebut dikatakan menaruh kasih sayang yang didasari belas kasihan
kepada temannya yang sakit itu. Seorang pejabat menyerahkan sejumlah uang setiap
bulan kepada sekelompok anak yatim/yatim piatu yang menjadi asuhannya. Ini
merupakan ungkapan kasih sayang yang didasari belas kasihan kepada akan yatim/yatim
piatu tersebut. Seorang bidang yang bersedia datang karena memenuhi panggilan Seorang
Ibu yang akan melahirkan.
Dalam hal kadar kasih sayang rendah atau bahkan tidak ada, Anda dapat
membayangkan bagaimana nasib orang sakit, anak yatim/yatim piatu, dan Ibu yang akan
melahirkan? Akan adakan kebencian sesama manusia?

d. Kasih Sayang Terhadap Lingkungan

Seorang menciptakan taman bunga yang indah, dipelihara dan dirawat dengan teliti
dan hati-hati. Taman bunga tersebut diberi pupuk dan disiram setiap hari, sehingga tubuh
dengan suburnya. Bunga warna-warni mulai mekar dengan tertata rapi menurut tempat
panjangnya masing-masing. Orang pencipta tanaman bunga tersebut menaruh kasih sayang
yang didasari senang pada alam lingkungannya yang indah. Di samping taman bunganya
itu, dibuat sebuah kolam kecil yang ditanami dengan teratai kuning, putih, dan merah
jambu. Sebulan kemudian bermekarlah aneka warna kembang teratai yang sangat indah
dan menarik, seolah menantang orang lalu lalang “sambil berkata” lihat kami yang tumbuh
bebas dan indah ini dengan perasaan senang, semoga Anda juga menaruh kasih sayang
terhadap lingkungan Anda. “Jika melihat alam lingkungan yang porak-poranda karena
nafsu seraka manusia, masih adakah kasih sayang selain kebencian.

e. Kasih Sayang Manusia Kepada Tuhan


Seorang yang taat beribadah akan mematuhi perintah Tuhan dan menjauhi
larangan-Nya. Di mana ada forum pengajian, di situ dia hadir. Di mana ada ceramah
agama, di situ dia aktif berdialog. Orang taat beragama ini menaruh kasih sayang yang
didasari pengabdian kepada Tuhan Sang Pencipta. Karena manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, sudah sewajarnya manusia mengabdi kepada
Tuhan-Nya, mengapa di mana-mana terjadi pengingkaran kepada Tuhan, manusia tidak
mau tahu dengan Tuhan? Apakah ini bukan kebencian?

2. Ungkapan Kasih Sayang


Orang yang dalam dirinya dominan kasih sayang, kehidupannya penuh gairah, banyak
inisiatif, dan selalu kreatif. Bagi seniman, kasih sayang dituangkan dalam bentuk karya cipta,
sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik
nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap dalam karya cipta. Kasih sayang tidak dapat diabaikan
dalam kehidupan manusia. tanpa kasih sayang kehidupan itu menjadi gersang. Kasih sayang ikut
menentukan perkembangan kepribadian dan cara berpikir seseorang, membangkitkan gairah
hidup dan daya kreatif untuk kebahagiaan manusia.
Jika demikian halnya, bagaimana cara mengungkapkan kasih sayang dan apa saja bentuk-
bentuk ungkapan kasih sayang itu? Kasih sayang dapat diungkapkan dalam bentuk kata-kata atau
pernyataan, bentuk tulisan, bentuk gerakan, atau media lainnya.

a. Bentuk kata – kata atau pernyataan


Ungkapan kasih sayang dalam bentuk kata – kata atau pernyataan, antara lain : “aku
cinta kepadamu” , “selamat malam sayang” dan sebagainya. Ungkapan kasih sayang ini
biasa digunakan oleh orang barat atau orang timur dengan gaya bahasanya masing – masing
dalam pergaulan sehari – hari, atau dunia seni sastra, seni suara, bahkan ungkapan kasih
sayang dijadikan semacam rayuan.
b. Bentuk tulisan, telegram, facsimile
Ungkapan kasih sayang dalam bentuk tulisan, telegram, atau facsimile, biasanya
mengacu pada surat cinta, surat anak kepda ibu/ayah. Ungkapan kasih sayang ini biasa
digunakan apabila tempatnya saling berjauhan, atau karena sulit mengucapkan kata – kata,
atau karena malu.
c. Bentuk Gerakan
Ungkapan kasih sayang dalam bentuk gerakan adalah yang paling banyak dan
merajalela, kareana dapat dilakukan dimana saja (dirumah, dikantor, di tempat umum, dsb).
Bentuk gerakan tersebut biasanya sering dilakukan setiap hari tanpa kita sadari, antara lain
:
1. Bersalaman . Bentuk umum yang digunakan oleh orang mana saja.
2. Pelukan . Bentuk yang umum digunakan oleh orang barat dan juga orang timur.
3. Ciuman (biasa atau mesra). Bentuk umum yang digunakan oleh orang barat.
4. Rangkulan / dekapan. Bentuk umum yang digunakan oleh semua orang
d. Bentuk Media
Ungkapan kasih sayang dalam bentuk media, antara lain : setangkai bunga,
souvenir, kado, dan oleh – oleh. Ungkapan – ungkapan ini umum digunakan oleh orang
mana saja. Setangkai bunga biasanya digunakan untuk menyatakan perasaan cinta atau
sebagai ganti ucapan selamat, baik dalam konteks cinta maupun peristiwa ucapan tertentu.

B. Kasih Sayang dan Karya Cipta

1. Kasih Sayang Orangtua dan Anak


Kasih sayang seorang Ibu terhadap anak dimulai sejak anak dilahirkan. Kelahiran anak
merupakan awal timbulnya Kasih sayang yang diwujudkan melalui perbuatan Ibu menyusui
anaknya. Seorang Ibu yang sedang menyusui anaknya merupakan gambaran Kasih sayang yang
tulus. Tugas curahan kasih sayang yang tulus berlangsung lama, wajar, dan penuh pengorbanan.
Apabila keluarga berfungsi mengasuh, membesarkan, dan mendidik anak, maka Ibu sebenarnya
adalah Tokoh utama pengemban fungsi penting dalam unit sosial terkecil itu. Dalam hubungan ini,
“suraga dibawah telapak kaki Ibu” adalah ungkapan ajaran agama yang menyatakan betapa
pentingnya status dan peran Ibu dalam keluarga. Ibu adalah Tokoh utama yang selalu siap
berkorban untuk membuktikan bahwa dunia ini membutuhkan Kasih sayang yang tulus. Tanpa
Kasih Sayang yang tulus, keluarga akan menjadi goyah, rapuh, dan gersang (Sapardi Djoko
Darmono, Th 1981).
Kasih Sayang Orangtua dengan anak ditunjukan dengan mengasuh dan mendidik anak
dengan harapan supaya kelak ia berhasil dan menjadi orang yang berguna. Akan tetapi, apabila
anak diberi Kasih sayang berlebihan atau dimanjakan, segala kehendaknya diikuti tanpa
pertimbangan wajar, kegagalanlah yang akan diperoleh. Anak yang dimanjakan umumnya
cenderung berjiwa kerdil, arogan, tidak menghargai orang, tidak menghormati orang, dan tidak
bersifat soleh. Banyak kasus yang terjadi di masyarakat mengenai bagaimana suatu bentuk
ketidakberhasilan orangtua mengasuh dan mendidik anaknya, justru karena anak itu
dimanjakan, yang akhirnya tidak membahagiakan orangtua. Bukannya bentuk kasih sayang
yang berkembang di hati, melainkan kebencian dan dan keputusaan.

Suatu karya cipta yang menggambarkan ketidakberhasilan orangtua mengasuh dan


mendidik anak karena terlalu dimanjakan adalah novel yang berjudul Salah Asuhan karya
Abdul Muis. Novel ini sudah difilmkan tahun 1997 yang disutradarai oleh Abdul Sani.
Pada bagian lain Sapardi Djoko Darmono (1981) mengemukakan bahwa dalam
masyarakat kita, biasanya yang menjadi lambing Kasih sayang dan ketulusan adalah wanita
(Ibu) dan anak – anak. Dalam rumah tangga atau keluarga, Ibu menjadi tokoh Kasih sayang
dan ketulusan kepada anak dan suami.
2. Kasih Sayang Pria dan Wanita
Kasih sayang pria dan wanita merupakan titik awal terjadinya keluarga sebagai unit
masyarakat terkecil dan berkembang biak umat manusia di muka bumi. Kasih sayang pria dan
wanita yang sudah dewasa merupakan kodrat yang tidak dapat dipungkiri dan harus ada. Atas
dasar Kasih sayang, timbul perpaduan hidup pria dan wanita dalam bentuk pernikahan
harmonis yang diakui dan dihargai oleh agama, hukum, dan masyarakat.
Kasih sayang yang tulus antara satu sama lain dalam ikatan pernikahan harmonis dilandasi
oleh perasaan sayang dan kemesraan yang menjadi kunci kebahagiaan keluarga. Apabila
perkawinan dilandasi oleh Kasih Sayang yang tulus dan ikhlas serta saling mencintai, keluarga
akan tumbuh subur dan berkembang sempurna. Dalam Kasih Sayang pria dan wanita, kedua
pihak dituntun tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, dan
keterbukaan, sehingga keduanya sebagai suami istri merupakan kesatuan yang utuh.
Dalam hubungan Kasih sayang pria dan wanita, kemesraan lebih di utamakan. Pada
dasarnya, kemesraan merupakan perwujudan Kasih sayang yang mendalam. Kemesraan
hanya akan diperoleh apabila hubungan Kasih sayang berlanjut terus dan memperoleh nilai
tinggi karena menyangkut martabat manusia. Kasih Sayang yang tidak di landasi kemesraan
dan tanggung jawa, akan hancur dan justru akan merendahkan martabat manusia itu sendiri.

Kasih Sayang adalah bagian dari kehidupan manusia sebagai kebutuhan kodrati. Setiap
manusia, pria atau wanita membutuhkan Kasih Sayang. Namun, tidak jarang terdengar dalam
masyarakat, atau membaca, atau menonton karya-karya budaya yang melukiskan kekeringan
atau kegersangan cinta dalam kehidupan seseorang. Kekeringtan atau kegersangan cinta
terwujud dalam sifat kejam, kesar, dan tidak peduli dengan sesama lawan jenisnya.
Sebaliknya, sekari cinta mulai bersemi dihati, sifat kejam, kasar, dan tidak acuh mulai
memudar. Kasih Sayang dan kemesraan mulai subur kembali, kehalusan dan kelembutab serta
keceriaan berkembang ibarat bunga mekar
dipagi hari. Novel yang berjudul Cintaku di Kampus Biru oleh Ashadi Siregar, yang
juga sudah difilmkan.

Dalam kasus – kasus Kasih sayang pria dan wanita, yang perlu digali adalah nilai –
nilai moral yang luhur, yang diakui oleh masyarakat, agama, dan hukum. Nilai – nilai moral
yang luhur itu menjunjung harkat dan martabat manusia. Sebaliknya, apabila hubungan Kasih
sayang hanya didasari oleh nafsu rendah, misalnya hanya sekedar menyalurkan nafsu seksual,
hubungan Kasih sayang seperti itu merendahkan harkat dan martabat manusia karena tidak
mempunyai nilai – nilai moral yang luhur. Kasih sayang yang berkadar rendah kini banyak
sekali terjadi dan umum sekali terjadi. Kasih sayang dikatakan mempunyai nilai – nilai moral
yang luhur apabila disertai tanggung jawab da pengorbanan serta pengabdian yang tulus.

3. Kasih Sayang Sesama Manusia


Kasih sayang sesama manusia dilandasi oleh rasa belas kasihan. Belas kasihan timbul
karena ada penderitaan yang dialami manusia. Penderitaan umumnya mengandung pengertian
luas, misalnya penderitaan karena bencana alam, bencana perang, karena sakit, karena sudah
tua, karena yatim / yatim piatu, dsb. Dalam Kasih sayang yang dilandasi belas kasihan tidak
dikenal unsur pamrih, tetap karena keikhlasan semata – mata, sifat ingin menolong sesama,
dan belas kasihan ini adalah sifat orang – orang yang berakhlak mulia atau berbudi luhur. Apa
yang diderita orang lain, ia merasa simpati dan ikut merasakan penderitaan. Namun mengapa
justru Kasih sayang kini cenderung berubah menjadi kebencian ?
Kasih sayang yang dilandasi belas kasihan merupakan dasar untuk menciptakan
kebersamaan, perdamaian, dan saling menghargai. Kebersamaan yang dimaksud adalah
kebersamaan kodrati, dimana manusia diciptakan Tuhan sama dan dibekali dengan hak asasi
yang sama pula. Dalam kebersamaan itu timbul rasa kesediaan dan kerelaan membantu,
menyelamatkan manusia yang sedang dalam penderitaan. Apabila kasih sayang dihayati
sungguh – sungguh oleh setiap insan, maka tidak aka nada perang, kemeralatan, dan
kemiskinan.
Perwujudan Kasih sayang sesama manusia dapat diketahui, anatara lain dari kegiatan
Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional atau nasional. Sebagai berikut :
a. Palang Merah untuk menyelamatkan manusia korban perang, bencana alam, dsb.
b. Dana Kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam
c. Kesedihan suatu Negara / Bangsa dalam kematian atau menampung pengungsi akibat
peperangan
d. Yayasan Rumah Sakit untuk membantu orang sakit
e. Yayasan yatim piatu untuk menyantuni anak / anak yatim piatu
f. Gerakan orangtua asuh untuk membantu biaya sekolah anak – anak yang tidak mampu

Perwujudan belas kasihan berupa pertolongan sesame manusia bergantung juga pada
situasi dan kondisi yang unik dalam arti pertolongan hanya diberikan kepada penderita yang
bukan dibuat – buat atau yang di ada – adakan.Orang malas kerja tidak perlu dibantu karena
yang demikian itu justru merendahkan martabat manusia dan tidak manusiawi. Pemberian
pertolongan disesuaikan dengan tingkat kemampuan, dapat berupa sejumlah uang, pakaian,
makanan, perlengkapan, dan sebagainya.
Dalam kehidupan manusia, apabila Kasih Sayang sudah memudar atau menghilang dari
lubuk hati, akan timbul takabur, kekejaman, kepuasan yang tidak tara, nafsu setan merajalela,
perkosaan dan pelecehan, serta nilai-nilai kemanusiaan diinjak-injak. Lihat saja banyak contoh
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, seperti yang diungkapkan dalam pemberitaan media
massa : pelanggaran hak asasi manusia, perkosaan terhadap wanita, diskriminasi rasial dan
agama, teror dan pengeboman manusia, ataupun perang dan pemberontakan tiada hentinya. Ini
menunjukan pengorbanan tiada tara bagi manusia beradab di abad modern ini. Inikah perbuatan
manusia berbudaya yang dibekali dengan pertasaan Kasih Sayang sesama manusia oleh Tuhan
Sang Pencipta? Manusia itu sendiri yang akan menjawab dan mengetahui jawabannya.

4. Kasih Sayang Manusia Kepada Lingkungan


Kasih sayang manusia pada alam lingkungan didasari oleh perasaan senag, suka, dan
sayang terhadap alam lingkungan. Dengan adanya perasaan tersebut maka timbullah kehendak
untuk menata, memelihara,dan menjaga alam lingkungan, sehingga tercipta keselarasan dan
keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan alam lingkungan serta perasaan aman,
damai, sehat, dan segar.
Dalam pengertian alam lingkungan yang dimaksudkan tercangkup kehidupan tumbuh –
tumbuhan, kehidupan hewan, benda tidak bernyawa, dan suasana perpaduan ketiganya
tersebut. Apabila manusi merasa senang, suka, dan sayang pada kehidupan tumbuh –
tumbuhan, manusia akan berusaha agar setiap tanah di sekitarnya akan menjadi taman kebun,
tanah gundul direboisasikan, dan ia enggan membabat hutan semaunya karean ia tahu
akibatnya jika itu dilakukan. Dengan adanya perasaan sayang pada kehidupan tumbuh-
tumbuhan, manusia dapat menikmati kenyamanan taman-taman bunga, suasana kampus yang
hijau, hutan lindung yang luas, dan lain-lain.
Apabila manusia merasa senang, suka, dan sayang kepada hewan, manusia akan
berusaha agar burung- burung tetap hidup tetap hidup cerita di pohon- pohon sekitar, ikan-
ikan dan laut bebas berkembang biak dan dapat diolah secara teratur, ataupun binatang-
binatang liar tidak diganggu, sehingga tidak berbahaya bagi manusian. Dengan demikian
manusia maupun hewan dapat menikmati kehidupannya masing-masing dalam suasana aman
dan tenteram. Taman satwa maupun cagar alam dapat dijadikan objek rekreasi untuk
kesehatan dan kesenangan manusia.
Apabila manusia merasa senang, suka, dan sayang pada benda-benda hasil karya manusia,
manusia akan berusaha agar gedung-gedung terawat rapi, bersih, dan segar, benda-benda
peninggalan sejarah di pelihara baik; selokan, sungai, danau, dan laut tidak tercemar limbah,
baik limbah industri maupun limbah manusia. Dengan demikian, manusia dapat menikmati
benda-benda lingkungan dan lingkungannya sendiri, baik sebagai tempat bekerja yang
nyaman maupun sebagai objek rekreasi atau objek ilmu pengetahuan. Borobudur yang megah
itu selain sebagai objek rekreasi, juga sebagai sumber devisa karena dapat menarik turis begitu
banyak. Musium selain tempat penyimpanan hasil karnya budaya manusia pada masa lampau,
juga sebagai objek ilmu pengetahuan.
Dapat dibayangkan bahkan dapat dirasakan apa akibatnya jika manusia tidak senang, suka,
ataupun sayang pada lingkungannya. Bencana banjir melanda manusia, amukan gajah di ladng
penduduk, udara kotor dan bau karena polusi, semuanya membuat manusia tidak sehat
jasmani maupun rohani, tidak ada ketentraman kerja, mengurangi bahkan menghilangkan
gairah hidup. Oleh karena itu, manusialah yang perlu menyadari betapa pentingnya hubungan
manusia dengan alam lingkungannya.
Kasih Sayang manusia pada alam lingkungan merupakan faktor pembangkit daya
kreativitas untuk mencipta, baik berupa karya teknik, misalnya tata kota yang rapi, bendungan
pencegah banjir, sistem jaringan listrik, telepon, dan air bersih, ataupun karya cipta bidang
seni, seperti lagu “Burung Nuri”,”Ambon Manise”,”Nyiur Melambai”, serta karyacipta di
bidang-bidang lainnya.

5. Kasih Sayang Manusia dan Tuhan


kasih Sayang manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
karean manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Sebagai makhluk yang
paling sempurna, sudah sewajarnya jika manusia bersyukur atas kejadian dan merasa takut
kepada Tuhan, sehingga wajib mengabdi, menyembah, dan memuja Tuhannya. Jika manusia
mengabaikan perintah dan larangan Tuhannya, manusia akan memperloeh murka. Pengabdian,
penyembahan, dan pemujaan adalah wujud Kasih Sayang manusia kepada Tuhan. Dalam
Kasih Sayng kepada Tuhan tersimpul kepasrahan dan keikhlasan berserah diri bahwa
pengabdian, penyembahan, dan pemujaan adalah semata – mata karena Tuhan Sang Pencipta
dan MahaKuasa atas segalanya.
Menurut Abdulkadir Muhammad hlm, 149 Kasih Sayang kepada Tuhan bukan berarti
mengharapkan balasan surga dari Tuhan, melainkan sebagai manifestasi kesadaran makhluk
ciptaan Tuhan yang diperintahkan untuk mengabdi, menyembah, dan memuja kepada-Nya.
Dalam Al-qur’an Surah Alzariyat ayat 56, Allah berfirman :
“Tiadalah Aku jadikan Jin dan Manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku.”
Dalam Surah Annur ayat 41, antara lain :
“Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah itu dipuja oleh segala yang ada di langit dan di
bumi …”

Walaupun pengabdian, penyembahan, dan pemujaan tidak mengiming –imingkan surga,


Tuhan telah menjanjikan ganjaran yang baik mereka yang takwa kepada-Nya. Tuhan Maha
Mengetahui, Maha Pengasih, dan Maha Pemurah.
Kasih Sayang kepada Tuhan menurut ajaran agama adalah takwa dan mengabdi kepada
Tuhan. Takwa artinya menuruti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang paling
mulia disis Tuhan adalah oranga yang takwa kepada-Nya. Takwa kepada Tuhan dilakukan
menurut ajaran agama yang dianut manusia, dimanifestasikan dengan penyembahan,
pemujaan, dan doa, disertai perpaduan shaleh (baik) yang di kehendaki Tuhan. Penyembahan
dan pemujaan, di sertai perbuatan saleh sesuai dengan ajaran Tuhan pada dasarnya merupakan
pengakuan manusia kepada Tuhan bahwa Tuhan Maha Pencipta dan Maha Penguasa alam ini.
Penyembahan dan pemujaan adalah bentuk komunikasi ritual oleh manusia kepada Tuhan.

Bentuk komunikasi ritual di lakukan manusia ditempat-tempat khusus, seperti dimasjid


bagi agama islam, di gereja bagi agama Kristen, di pura bagi agama Hindu, dan di candi bagi
agama Budha. Tempat-tempat Khusus itu merupakan karya cipta manusia sebagai perwujudan
kereativitas karena Kasih Sayang. Tempat pemujaan atau sembahyang yang terkenal sebagai
kebanggaan, antara lain Masjid Istiqlal di Jakarta, Gereja Katherdal di Jakarta, Candi
Borobudur di Jawa Tengah, dan lain-lain.

Kasih Sayang manusia kepada Tuhan dapat diungkap juga melalui karya cipta bidang seni
suara, seperti nyanyian “Tuhan” oleh Bimbo ataupu karya cipta bidang seni film. Oleh karena
itu, pengabdian, penyembahan, dan pemujaan merupakan perwujudan Kasih Sayang kepada
Tuhan, yang merupakan bagian dari kehidupan manusia. Hanya kepada Tuhan manusia
berserah diri, memohon doa, dan mohon ampunan dosa-dosanya. Oleh karena itu pengabdia,
penyembahan, dan pemujaan merupakan perwujudan Kasih Sayang kepada Tuhan, yang
merupakan bagian dari kehidupan manusia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kasih sayang adalah rasa yang timbul di dalam hati yang tulus untuk mencintai,
menyayangi, serta memberikan kebahagian kepada orang lain , atau siapapun yang dicintainya.
Sedangkan kebencian adalah suatu perasaan negatif kepada seseorang atau sesuatu yang
tidak disenangi karena adanya suatau sebab tertentu.

Hampir setiap orang pasti memiliki kebencian di dalam hatinya walaupun hanya sedikit.
Namun rasa benci itu ada bukan dipelihara, akan tetapi rasa itu ada untuk kita hilangkan yaitu
dengan cara menanamkan sifat pemaaf, karena dengan memaafkan semua akan menjadi lebih
mudah karena kita tidak perlu membuang energi untuk membencinya, karena membenci
seseorang itu sangat menguras tenaga, dan pastinya berarti kita juga mengikuti bisikan setan.

Oleh karena itu, mulai hari ini, kita harus belajar untuk saling memaafkan kesalahan
ataupun perbuatan yang menyakitkan hati kita, karena dengan tidak memaafkan, kebencian itu
akan datang dan hinggap di dalam hati kita sehingga membuat buta mata kita, tuli telinga kita,
dan gelap hati kita. Dan yang pasti perasaan yang kita rasakan karena telah memaafkan
seseorang jauh lebih indah, lega, dan nyaman daripada memendam rasa benci itu sendiri.

B. Saran

1. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki hati dan pikiran, maka kita seharusnya
perasaan cinta dan kasih sayang harus ditanamkan dalam hati kita.

2. Hendaklah kita senantiasa saling mengasihi antara makhluk ciptaan Tuhan baik itu kepada
sesama manusia, hewan dan tumbuhan;

3. Kebencian, iri hati, tamak, dan penyakit-penyakit hati lainnya harus kita redam dan kalau bisa
dihilangkan dalam diri kita.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Abdulkadir. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung; Citra Aditya Bakti.

Anda mungkin juga menyukai