Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

“KASIH SAYANG, KEMESRAAN, KEADILAN, KEJUJURAN”

KELOMPOK 3
1. Fadil fathur Rahman (19090013)
2. Fiki Susnia Buari (18093019)
3. Muhammad arief Anthoni (19090003)
4. Muhammad Rifqi (19090007)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR


UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
2019
SEMESTER 1
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari hubungan
dengan antar sesama makhluk-Nya. Manusia dibutuhkan dan
membutuhkan makhluk yang lain dalam kehidupannya. Hubungan saling
ketergantungan ini tentu disebabkan dan menyebabkan banyak hal,
beberapa diantaranya adalah kasih sayang, kemesraan, kejujuran dan
keadilan.
Manusia sebagai makhluk yang berfikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin
tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami dan
menjelaskan hal yang bersifat alamiah, sosial dan budaya serta manusia
berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dari dorongan rasa
ingin tahu dan usaha untuk memahami masalah menyebabkan manusia
dapat mengumpulkan pengetahuan.
Kurangnya pengetahuan orang mengenai kasih sayang, kemesraan,
kejujuran dan keadilan membuat penulis ingin untuk menjelaskan
keempat hal tersebut. Keempat hal tersebut merupakan hal-hal yang
amat penting untuk diketahui. Mengapa? Karena hal-hal tersebut sangat
berhubungan atau berkaitan dalam kehidupan seseorang dalam
masyarakat. Dan apabila orang tidak mengetahui atau memahami
keempat hal tersebut maka, akan menjadi sebuah permasalahan yang
real dalam kehidupan seseorang dalam mengambil keputusan.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan
kasih sayang, kemesraan, kejujuran dan keadilan dalam kehidupan
manusia. Kami menyusun makalah ini dengan beberapa referensi
sehingga makalah ini bersifat comprehensive dan universal yang
membahas secara luas dan dalam pandangan umum.
3

Diharapkan dengan adanya makalah kami dapat membantu dalam


pembahasan dan pandangan mengenai hubungan manusia dan kasih
sayang, kemesraan, kejujuran, keadila dan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Ilmu Budaya Dasar.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu arti Kasih Sayang dan macam-macamnya ?
1.2.2 Apa itu arti dari kemesraan
1.2.3 Apa itu arti dari keadilan?
1.2.4 Apa itu arti kejujuran

1.3 Tujuan
1.3.1 Agar kita dapat mengetahui apa arti kasih sayang
1.3.2 Agar kita dapat mengetahui apa arti Kemesraan
1.3.3 Agar kita dapat mengetahui apa arti Keadilan
1.3.4 Agar kita dapat mengetahui apa arti Kejujuran
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kasih Sayang


Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karangan W.J.S Poerwadaminta yaitu perasaan sayang, perasaan cinta
atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang
merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan
dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang
remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu
disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam
kehidupan keluarga.

2.1.1 Contoh-contoh tentang kasih sayang:


2.1.1.1 Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti
mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu
mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di
kemudian hari.
2.1.1.2 Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh
perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah
lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah,
berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.

2.1.1.3 Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung


ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat
kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih
terhadap kawannya yang sakit itu.
5

2.1.1.4 Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat
beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya,
orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.

2.1.1.5 Cinta kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang


menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan,
tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul
dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau
dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi
lingkungan hidupnya.

2.1.2 Macam-macam Cinta


Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai
mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di
uraikan sebagai berikut :
2.1.2.1 Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan
banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan
dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif.
Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus
dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya
terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang
dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.

2.1.2.2 Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan


Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa
Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan
dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia.
Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia
6

bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui,


mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati
nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi
perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia
itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup
sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan
suatu kewajiban.

2.1.2.3 Cinta Erotis


Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat
membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias
memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta
dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta
erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian
maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang
sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang
yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada
hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan
bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin
timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang
didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena
yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan
uang sebagai bayarannya.

2.1.2.4 Cinta Keibuaan


Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan
yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu
dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan
memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang
dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu
7

jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena


fisologis, melainkan dorongan psikis.

2.1.2.5 Cinta terhadap Allah


Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan
yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang
manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan
menundukkan semua bentuk cinta yang lain.

2.1.2.6 Cinta terhadap Rasul


Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

2.1.3 Mewujudkan Cinta Kasih


Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar
tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :
2.1.3.1 Cara mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga
kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara
wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi-
wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau
norma yang ada.

2.1.3.2 Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan


Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan
kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti,
saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir
dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya
8

menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam


pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah
International (1863)

2.1.3.3 Cara mewujudkan cinta erotis


Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang
bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma yang
ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan
yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.

2.1.3.4 Cara mewujudkan Cinta Keibuan


Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak
terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan,
dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih
sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat
anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.

2.1.3.5 Cara mewujudkan Cinta kepada Allah


Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan
meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan
bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi
larangan yang sudah di tentukan Nya.

2.1.3.6 Cara mewujudkan Cinta kepada Rasull


Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan
yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan
fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi
kehidupan oleh sang maha hidup.
9

2.1.4 Definisi Menurut Sudut Pandang Agama


2.1.4.1 Menurut Agama Islam
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-
Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
 Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban
dan siap melindungi.
 Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang
membara.
 Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga
seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak orang
hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya-
adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih
muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
 Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang
tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa
yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
 Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik
kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karena
belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki
lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta
terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap
sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk
ciptaan-Nya.

2.1.4.2 Cinta Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)


 Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
 Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1
Yoh 3:18)
10

 Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)

2.1.4.3 Cinta Menurut Agama Hindu


 Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan
terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta
yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih
itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang
Maha Esa.
 Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai
eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
- Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya memiliki satu aspek
kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-
tumbuhan.
- Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek
kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti
hewan/binatang.
- Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek
kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.
 Cinta menurut agama Budha
- Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi
judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam
Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta
yaitu khotbah tentang orang-orang tercinta.
- Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti:
piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang
memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang,
kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin
antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
11

2.2 Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita
yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan
kemampuan bakatnya.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang
mendalam. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah
mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia.
Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika
seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia
terlempar dari ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”
Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam
kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro mendut-Pronocitro.
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur,
yaitu:
 Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau
genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan
organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
 Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri
dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan,
kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama
biasanya semakin berkurang.
 Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda
dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan
jalan – jalan dan sebagainya.
12

2.2.1 Puisi Tentang Kemesraan


Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia, menciptakan
berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Kemesraan cinta tidak hanya terpatri dalam lubuk hati masing-masing,
tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya.
contoh puisi yang bertemakan kemesraan dengan judul “Episode” karya
W.S Rendra.
Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya
Pohon jambu di halaman rumah itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya
Angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran
Tiba-tiba ia bertanya:
”Mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka?”
Aku hanya tertawa
Lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku
Sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya
13

2.3 Keadilan
Menurut Aristoteles, Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang
dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya
dikendalikan oleh akal.
Menurut Socrates, Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah
merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya
dengan baik.\Kong Hu Cu berpendapat bahwa Keadilan terjadi apabila
anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-
masing telah melaksanakan kewajibannya.
Menurut W.J.S Poerwodarminto, kata adil berarti tidak berat sebelah dan
tidak semena – mena serta tidak memihak.
Secara umum, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban.

Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak
dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa
menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah
pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita
hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan
mudah diperbudak atau diperas orang lain.

2.3.1 Keadilan Sosial


Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, keadilan mempunyai
arti sifat (perbuatan, perlakuan dsb ) yang tidak berat sebelah (
tidak memihak ). Sedangkan sosial berarti segala sesuatu yang
mengenai masyarakat, kemasyarakatan atau perkumpulan yang
bersifat dan bertujuan kemasyarakatan (bukan dagang atau
politik).
14

2.3.2 Makna Keadilan


Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan
tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada
siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang
bijaksana.
 Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga
negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan
tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam
tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila
menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun
walaupun berbeda keyakinan.
 Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak
masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang
sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-
hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk
menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak
adil dan beradap terhadapnya.
 sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat
untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut
memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan mengambil
sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara.
 Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan; mengajak
masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan
politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak
langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung
jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing
15

 sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;


mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang
wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing
kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu
kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh
rakyat.

2.3.3 Macam-Macam Keadilan


 Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan
menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap
orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling
cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu
disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan
legal.
 Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana
hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang
tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are
treated equally).
 Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu
merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak
adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian
dalam masyarakat.
16

Contoh kasus dari Komutatif :


Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya, sebagai
seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya
Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka
berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling
mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan
akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr.
sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi
rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga.
Karena Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami,
sedangkan Yanti merusak rumah tangga Dr.Sukartono.

2.3.4 Faktor-faktor perbuatan curang


Perbuatan curang memang biasanya tidak muncul begitu saja. Ada
banyak faktor dan pemicu seseorang melakukan perbuatan
tersebut. Diantaranya:
 Lemahnya iman, sedikitnya rasa takut kepada Allah dan
kurangnya kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi dan
menyaksikan setiap perbuatannya sekecil apa pun.
 Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan
curang, khususnya dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat
perbuatan tersebut sudah menjadi sistem ilegal dalam sebuah
lembaga atau organisasi.
 Ketiadaan ikhlas (niat karena Allah) dalam melakukan aktifitas,
baik dalam menuntut ilmu, berniaga dan yang lainnya.
 Ambisi mengumpulkan pundi-pundi harta kekayaan dengan
berbagai macam cara. Yang penting untung besar, walaupun
dengan menumpuk dosa-dosa yang kelak menuntut balas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan
datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak
17

lagi mempedulikan apa yang didapatkannya, dari yang halal


atau dari yang haram.” (HR Bukhari)
 Lemahnya pengawasan orang-orang yang berwenang untuk
melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang berada di
bawah tanggungjawabnya.
 Tidak adanya kesungguhan. Sebagian orang bermalas-malasan
menyelesaikan tugas dan apa yang menjadi kewajibannya,
saat semua itu harus ia pertanggungjawabkan, maka ia pun
menutupinya dengan perbuatan curang. Seperti seorang
murid yang malas belajar, saat datang masa ujian, ia pun
berusaha berbuat curang agar bisa lulus ujian.
 Berteman dengan orang-orang yang suka berbuat curang dan
selalu menuruti ajakan setan untuk berbuat curang.
 Lemahnya pendidikan yang ditanamkan sejak kecil di rumah
atau di sekolah. Sering kali orang tua atau guru tidak memberi
tindakan yang tegas saat anak atau muridnya berbuat curang,
atau malah justru memberi contoh dengan melakukan
kecurangan dihadapan anak atau murid di sekolah.
 Kurang percaya diri. Saat seseorang merasa dirinya tidak
mampu bersaing dengan orang lain, maka tidak jarang ia akan
melakukan kecurangan untuk menutupi kekurangannya.
 Sikap bergantung kepada orang lain dan malas menerima
tanggung jawab.
 Tidak qanaah dan ridho dengan pemberian Allah.
 Tidak adanya sistem hukum yang efektif untuk membuat jera
para pelaku kecurangan.
 Lalai dari mengingat kematian. Ini adalah faktor penyebab
seluruh perbuatan maksiat dan terus-menerus dalam
melakukannya
18

2.4 Kejujuran
Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena bernilai
tinggi. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu
merupakan anugerah dari Allah Swt. Kejujuran merupakan sifat manusia
sejak awal tetapi untuk digunakan atau tidak suatu kejujuran itu kembali
ke pribadi itu sendiri
Dengan kejujuran ini sebagai hasilnya manusia meliki kepercayaan dan
harga diri yang tinggi. Dengan kita bicara jujur manusia mendapat
kepercayaan dari orang-orang disekitar serta dinilai baik dimata Tuhan

2.4.1 Hal” yang dapat menghilangkan kejujuran


 Bohong,
 Mencuri
 Manipulasi
 Inkar janji.

2.4.2 Cara membiasakan dan menanamkan diri agar selalu jujur


Menerapakan sikap jujur memang sulit tetapi itu telah menjadi tuntutan
hidup, agar selalu berada dijalan yang benar, yaitu jalan yang diridhoi
Allah SWT. Adapun beberapa cara agar selalu bersikap jujur.
“Carilah teman yang jujur dan hindari teman yang buruk. Carilah
lingkungan yang jujur dan hindari lingkungan yang buruk. Ingat selalu
dampak buruk dari ketidakjujuran. Ingat kepada Allah”
Teman memang tak selalu di dekat kita. Tetapi teman bisa
mempengaruhi sikap dan kepribadian kita. Seorang teman juga
memegang faktor penting dalam menjaga sikap. Jika teman kita baik,
maka secara tidak langsung kita terpengaruh oleh sikapnya yang baik.
Bahkan teman yang baik tersebut akan mendorong kearah perilaku yang
baik. Jika kita berbuat kejelakan dihadapan seorang teman yang baik
tentunya kita akan merasa malu.
19

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan


jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.”
Dengan hidup dilingkungan masyarakat yang baik dan kondusif, juga akan
memberikan kita suatu sikap hidup yang menuntut untuk selalu bersikap
jujur. Selalu mengingat dampak yang timbul disetiap perbuatan, tentunya
kita akan selalu berhati-hati dalam bertindak. Disetiap langkah kaki,
disetiap gapaian tangan pasti ada resiko yang menghadang. Entah itu
kecil atau besar. Yang terakhir dan yang terpenting ialah kita selalu
mengingat kepada Allah SWT. Dengan begitu kita selalu berpikir panjang
saat ingin melakukan tindakan yang ada dampak positif maupun negatif.
Beberapa dasar.
“Jujurlah kalian dan berpeganglah selalu dengan kejujuran, niscaya kalian
termasuk orang-orang yang jujur dan akan selamat dari kebinasaan, serta
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kelapangan dan jalan keluar dalam
berbagai urusan kalian”(4)

2.4.3 Memulai sikap jujur


Memulai sikap jujur tentunya dari diri sendiri sebelum mengajak orang
lain untuk bersikap jujur. Dengan kesedaran dari hati, pasti sikap jujur
akan tertanam dalam diri secara cepat, yang didasari niat yang ikhlas
karena Allah SWT. Untuk diri kita sendiri bisa berubah menjadi lebih baik.
Sikap jujur seharusnya dimulai sejak kanak-kanak karena dengan
semenjak kanak-kanak sikap jujur tersebut akan selalu melekat pada diri
seseorang tersebut, karena pada dasarnya sekap jujur itu tumbuh dengan
membiasakan diri yang dibekali rasa percaya diri dan tanpa ada keraguan
sedikit pun dari dalam diri.
Sikap kejujuran harus dikembangkan sejak dini. Anak-anak kita sejak kecil
harus kita didik untuk jujur dan bertanggung jawab kepada dirinya
sendiri. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya.
20

2.4.4 Dalil-dalil tentang kejujuran


Demikian ini beberapa arti dalil-dalil yang diambil dari hadist.
 “Sesungguhnya kejujuran membimbing pada kebaikan, dan kebaikan
akan membimbing ke surga. Dan seseorang senantiasa jujur dan
membiasakan untuk jujur hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang
yang jujur. Dan sesungguhnya dusta membimbing pada kejahatan,
dan kejahatan akan membimbing ke neraka. Dan seorang hamba
senantiasa berdusta dan membiasakan untuk dusta hingga dicatat di
sisi Allah sebagai seorang pendusta.”
 Tanda orang munafik itu ada tiga: bila bicara dia dusta, bila berjanji
dia mengingkari, dan bila diberi amanah dia mengkhianati.
Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wassalam sedang duduk di rumah kami. Ibuku berkata, “Mari sini, aku
akan memberimu sesuatu.” Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
pun bertanya pada ibuku, “Apa yang akan kau berikan padanya?”
Ibuku menjawab, “Aku akan memberinya kurma.” Lalu beliau berkata
pada ibuku, “Seandainya engkau tidak memberinya sesuatu, niscaya
dicatat atasmu sebuah kedustaan.”

2.4.5 Manfaat sikap jujur


Sikap jujur merupakan sikap terpuji yang tentunya banyak sekali
manfaatnya apabila kita bisa membiasakan diri dengan sikap jujur dalam
kehidupan sehari-hari. Memang sulit tetapi dengan sikap jujur kita mudah
dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa mamfaat,
apabila kita bisa bersikap jujur:
2.4.5.1 Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di bebani.
Maksudnya bila kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang
harus di tutup-tutupi. Dalam hal lisan secara otomatis dapat
berbicara tanpa ada larangan atau pantangan yang harus
dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan
21

mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan


tidak ada yang harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa
dapat bebas melakukan sesuatu tanpa takut ketahuan oleh
siapapun.
2.4.5.2 Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu
melakukan sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan
dasar-dasar yang kuat walaupun hasil yang tidak memuaskan.
Segala apapun, apabila dilakukan dengan rasa percaya diri akan
terasa senang karena dapat sebagai ukuran kemampuaannya.
Tentunya dimasa yang akan datang akan sangat mempengaruhi
dalam kehidupan di dalam banyak hal, mulai dari pekerjaan,
hubungan keluarga, hubungan masyarakat, hubungan
pertemanan dan banyak lagi.
2.4.5.3 Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak
membawa dampak positif. Misal saja jika kita jujur dalam hal
pemilu pasti akan tidak ada lagi yang suap menyuap. Fakta dalam
masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin baru, entah itu
Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan
ketua RTpun banyak yang melakukan suap agar memenangkan
dalam pemilihan. Bahkan yang menerima itu termasuk sama
dengan yang menyuap. Karena dengan menerima suap tadi, maka
dengan terpaksa harus memilih yang sudah diperintahkan orang
yang meyuap, dan bukan dari hati nurani sendiri.
2.4.5.4 Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota
keluarga tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat
berinteraksi tanpa beban dan saling membantu apabila ada
maslah dalam satu pihak keluarga.
2.4.5.5 Bagi seorang pelajar tentunya mempunyai angan-angan untuk
mendapatkan sebuah pekerjaan yang enak tetepi dapat
menghasilkan uang banyak. Nah, dengan mempunyai perilaku
22

yang jujur tentunya akan mempermudah untuk mendapatkan dan


lebih-lebih menciptakan sebuah pekerjaan yang di inginkan. Hal
ini dikarenakan seseorang yang mempunyai sikap jujur maka ia
akan mudah mengerti jika diberikan sebuah persoalan-persolan
yang ditugaskannya kepada seseorang tersebut. Kemungkinan
besar akan mempermudah menyelesaikan tugas-tugasnya dan
cepat tanggap dengan segala masalah-masalah yang menghadang.
2.4.5.6 Pada diri pribadi akan timbul sikap yang tidak selalu bergantung
pada orang lain. Akan hidup mandiri.
2.4.5.7 “Melaksanakan ajaran yang mulia dari agama dan budaya luhur
yang dianut oleh bangsa manapun. Akan dihormati oleh sesama
manusia, karena semua orang menghargai kejujuran yang sejati.
Sang generasi akan berani melawan kemungkaran, karena merasa
benar atau tidak bersalah, dengan batinnya yang bening”
2.4.5.8 “Kejujuran membawa pelakunya bersikap berani, karena ia kokoh
tidak lentur, dan karena ia berpegang teguh tidak ragu-ragu.
Karena itu disebutkan dalam salah satu definisi jujur adalah:
berkata benar di tempat yang membinasakan”
2.4.5.9 Dengan berkikap meupun bersifat jujur tentunya Allah SWT akan
memberIbalasan yang tak terkira oleh kita.
23

BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa:


1. Manusia adalah makhluk yang sempurna yang diciptakan Tuhan di Dunia
ini. Mereka dibekali akal fikir dan perasaan serta budi pekerti. Cinta kasih
termasuk didalam kategori perasaan yang saling membutuhkan dan
mencurahkan perhatian kepada pasangan lawan jenis yang sering kita
sebut sebagai kasih sayang. Setiap orang yang hidup didunia ini pasti
memiliki rasa cinta kasih yang menimbulkan rasa sayang.
2. Cinta kasih ini terdiri dari beberapa macam dan perwujudan nyata
didunia antara lain : Cinta kasih terhadap sesama, Cinta kasih terhadap
hewan dan tumbuhan, dan Cinta kasih terhadap semua yang Tuhan
berikan kepada manusia, dan terutama Cinta kasih kepada Yang Maha
Kuasa.
3. Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, CINTA lebih mengandung
pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan KASIH merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu.
4. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
 Cinta bersifat manusiawi
 Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
 Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung
menuntut.
5. Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara
hak dan kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-
wenang.
6. Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati
nuraninya dan kenyataan yang benar. Kecurangan apa yang dilakukanya
24

tidak sesuai dengan hati nuraninya. Pembalasan suatu reaksi atas


perbuatan orang lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.
7. Kejujuran merupakan sifat yang tertanam pada diri manusia yang pada
dasarnya kemauan pada diri manusia itu sendiri dengan membiasakan
diri dan rasa kepercayaan diri yang kuat akan cenderung berdampak
positif dari pada negative. Jika menerapkan sikap jujur, secara tidak
langsung kita telah melatih kemampuan kita. Sampai dimana kemampuan
kita? Itu pernyataan yang akan timbul dan terjawab sendiri dengan hasil
yang di peroleh.
25

BAB IV
PENUTUP

Demikianlah makalah ILMU BUDAYA DASAR tentang KASIH SAYANG,


KEMESRAAN, KEJUJURAN, DAN KEADILAN. yang Kami buat semoga dapat
Bermanfaat serta menambah wawasan Bagi pembacanya. Dan penulis mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas
dan kurang dimengerti.

Untuk kesempurnaan makalah kami,mohon kritik dan saran yang membangun.


Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan Kami ucapkan Terima
Kasih.

Ttd
KELOMPOK 3
1. Fadil fathur Rahman (19090013)
2. Fiki Susnia Buari (18093019)
3. Muhammad arief Anthoni (19090003)
4. Muhammad Rifqi (1909007)
26

DAFTAR PUSTAKA

 [PDF]bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf
(1424Kb)/dimyati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../bab4-
manusia_dan_cinta_kasih.pdf
 Joko Tri Prasetya, Drs. Dkk., Ilmu Budaya Dasar,PT Rineka
Cipta,Jakarta,1991
 http://ibd99.blogspot.com/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-
kasih.html
 http://unna018.blogspot.com/2010/09/makalah-manusia-dan-cinta-
kasih.html
 http://sekarsafira.wordpress.com/2012/10/16/tugas-2-ilmu-budaya-
dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
 http://085780636003.blogspot.com/2011/05/hubungan-cinta-kasih-
dengan-ilmu-budaya.html
 http://initulisanfatimah.wordpress.com/2012/10/19/13/
 https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/manusia-dan-
keadilan/
 http://anamalabinsamudi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-manusia-dan-
keadilan.html
 http://indrango.blogspot.co.id/2015/04/manusia-dan-keadilan.html
 https://mariefrancis65.wordpress.com/2013/12/03/makalah-tugas-ibd-
ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan/
 http://www.maribelajarbk.web.id/2015/05/pengertian-dan-contoh-
keadilan-lengkap.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai