Disusun Oleh :
Arruji Yurma
NIM :
S1.VI.03.19.435
Dosen Pengampu :
Amril Huda M, M.pd.I
Assalamualikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayat-Nya yang telah memberi jalan dan pemikiran sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Metodologi Pendidikan Agama Islam dengan judul
“Mengaktifkan Peserta Didik Dan Motivasi” dengan baik. Shalawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. yang telah membimbing dan
mengarahkan umatnya ke jalan kehidupan yang penuh dengan rahmat ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk
menambah wawasan khususnya dalam studi Metodologi Pendidikan Agama
Islam. Adapun metode yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah
berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai sumber buku, karya
tulis dan media massa yang mendukung dengan tema makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih
pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf
apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata
ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat
kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.
Wassalamualikum Wr.Wb
Bukittinggi, 22 September 2021
Penulis
Arruji Yurma
DAFTAR ISI
i
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Masalah.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................... 16
B. Kritik dan Saran.................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan mengaktifkan peserta didik secara kolektif?
2. Apa yang dimaksud dengan mengaktifkan peserta didik secara individu?
3. Apa yang dimaksud dengan mengaktifkan peserta didik untuk tingkat
peserta didik yang lebih tinggi?
4. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Menjelaskan mengaktifkan peserta didik secara kolektif.
2. Menjelaskan mengaktifkan peserta didik secara individu,
3. Menjelaskan mengaktifkan peserta didik untuk tingkat peserta didik yang
lebih tinggi.
4. Menjelaskan apa yang dimaksud motivasi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
belakang individu yang berinteraksi yaitu kondisi dan latar belakang guru
dan siswa. Menurut Sukmadinata (2003:32) dikemukakan bahwa:
“Psikologi pendidikan dibutuhkan untuk lebih memahami situasi
pendidikan, interaksi gurudengan siswa, kemampuan,
perkembangan, karakteristik dan factor-faktor yang
melatarbelakangi perilaku siswa dan perilaku guru, proses
belajar, pengajaran, pembelajaran, bimbingan, evaluasi,
pengukuran, dan lain-lain.”
Jadi jelas bahwa dalam pendidikan dibutuhkan pemahaman secara
menyeluruh terhadap kondisi siswa, sehingga proses pembelajran
dilakukan pada siswa sesuai dengan tingkat perkembangan, kemampuan
dan kebutuhan siswa. Dengan demikian dalam proses pendidikan
diperlukan pemahaman psikologi sebagai landasan pelaksanaan
pendidikan. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar teori
psikologi yaitu: teori disiplin mental, behaviorisme, dan cognitive
gestalt-field.
inilah yang dipelukan dan relevan dengan kondisi sekarang serta sangat
memungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sanjaya
(2008:137) mengemukakan bahwa, “PBAS dapat dipandang sebagai
suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas
siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan
antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang. “
selanjutnya Sanjaya (2006:136) mengatakan bahwa:
“dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami, yaitu:
pertama, dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS
menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal. Artinya PBAS
menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental,
termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Kedua, dipandang
dari sisi hasil belajar, PBAS menghendaki hasil belajar yang
seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif),
dan afektif (psikomotor)”.
Menurut Sanjaya (2008:139) ada enam tugas yang harus dilakukan oleh
guru dalam mendesain pembelajaran berorientasi aktivitas siswa, yaitu: (1)
mengemukakan berbagai alternative tujuan pembelajaran yang harus dicapai
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, (2) menyusun tugas-tugas belajar
bersama siswa, (3) member informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan, (4) memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang
memrlukannya, (5) memberikan motivasi, mendorong siswa untu belajar,
membimbing dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaa, dan
(6) membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan kegiatan pembelajaran.
2. Penerapan PBAS dalam Pembelajaran
D. Motivasi
Dalam setiap proses pembelajaran pastinya selalu ada tujuan belajar yang
hendak untuk dicapai, agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal,
pendidik/guru harus mampu medesain/menyusun konsep pembelajaran yang
menarik sehingga siswa terpancing untuk melibatkan diri dalam proses
pembelajaran.
13
Jika dulu, kita mengenal istilah metode belajar dengan pola teacher center
maka saat ini paradigma tersebut mulai berubah, penekanan pembelajaran saat ini
lebih ditekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran atau biasa
disebut dengan istilah student center.
Metode belajar pertama yang bisa anda coba dalam proses belajar guna
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa adalah metode diskusi.
Metode diskusi memberi kesempatan pada siswa untuk saling bertukar pikiran
dengan teman kelompoknya, mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan
bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan.
Selain itu metode diskusi juga melatih siswa menjadi pribadi yang
komunikatif dan menjadi pribadi yang menerima pendapat temannya khususnya
pendapat teman kelompoknya serta melatih siswa melakukan interaksi dengan
teman sebaya.
3. Metode kompetisi
4. Pertanyaan terbuka
Selanjutnya tips yang juga bisa anda coba untuk terapkan dalam proses
belajar mengajar guna membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran yakni
dengan memancing siswa dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat
eksploratif.
Tugas guru dalam metode ini sebagai yakni mediator, fasilitator dan
motivator. Guru hanya memberi gambaran umun tentang materi pembelajaran,
selebihnya siswa dipancing untuk berpikir lebih jauh tentang materi pelajaran
melalui pertanyaan-pertanyaan eksploratif yang diajukan oleh guru pada
siswanya,
Porsi materi dan praktik dalam suatu proses belajar sebaiknya berimbang
atau 50:50, hal tersebut tak lepas dari kecendrungan sebagian siswa yang lebih
menyukai praktik/eksperimen ketimbang hanya disuguhi teori atau konsep
semata.
Agar materi bisa maksimal dipahami oleh siswa maka konsep materi
pelajaran yang akan dipraktikan harus benar-benar dipahami/dikuasai siswa
dengan begitu praktik/realisasi dari konsep tersebut bisa maksimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Arifi, 1995. Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum). Jakarta: Bumi
Aksara, Cet.Ke-3
17