DI SUSUN OLEH:
VONI RIJASMIN/2020010101080
PROGRAM STUDI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat kepada kita
semua sehingga kita tetap dalam lindungan-Nya. Dan atas rahmat dan hidaya-Nyalah, saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Etika Profesi Guru Dan Tantanganya
Makalah ini di tulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Etika Profesi guru” selain
itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang Etika Profesi
Guru Dan Tantanganya Di Era Digital pada sekolah SMA NEGERI 1 WAWONII
TENGGARA.
Tak lupa pula saya mengucapkan terimakaih kepada Bapak Dr. H. Samsuri S.Ag,
S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampuh mata kulia Etika Profesi Guru. Dan kepada teman-
Saya menyadari makalah ini masi jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari teman-teman maupun pembaca sangat diharapkan demi
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Permasaalahan............................................................................................................5
C. Tujuan Permasalahan..................................................................................................5
a) Pengertian etika.......................................................................................................8
b) Pengertian Profesi...................................................................................................9
Digital.......................................................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menegah.
Tugas dan tanggung jawab guru sangat besar, namun tanggung jawab tersebut sesungguhnya
bukan merupakan beban, tetapi kehormatan bagi guru untuk menumbuhkan generasi baru
yang tercerdas.
profesi keguruan kerap kali di perbincangkan. Bagi seorang guru, pengetahuan tentang
profesi guru harus benar-benar dimiliki untuk dapat mengembangkan profesionalitas dalam
melaksanakan tugas. Perkembangan profesi keguruan harus melihat perkembangan era yang
terus berkembang ditengah kehidupan manusia. Era demi era telah dilalui oleh manusia
secara sadar mupun tidak. Karen perkembangan era kehiupan manusia dapat dilihat dan
dirasakan sebagian manusa yang terbuka diri untuk selalu mempelajari atau apdet tentang
perkembangan teknologi informasi yang dapat mempermudah kerja manusia itu sendiri.
Namun, dengan adanya teknologi digital tentunya akan manfaat positif yang diperoleh guru,
dan bersamaan dengan itu akan juga muncul tangntangan yang harsi dihadapi oleh seorang
guru.
pembelajaran di era digital saat ini diantaranya beberapa guru sampai saat ini masi ada yang
emakai produk 80-an, sementara peserta didik suda memakai produk kontenporer. Akibatnya,
para peserta didik berbeda secara pemikiran dengan para guru, dan banyak terjadi perbedaan
pemahaman antara guru dan siswa. Pada kenyataanya peserta didik sekarang suda tidak
cocok dengan sistem abad 80-an. Namu praktik di lapangan membuktikan, para guru masi
tidak memahami hal ini. Ada beberapa guru yang lambat sekali mengejar moderenisasi
pendidikan. Yang terjadi kemuadian adalah pesera didik suda mampu menerima informasi
secara cepat dari berbagai sumber multimedia, sementara guru yang masi memberikan
Guru sekarang diharapkan beranjak dari metode lama yang hanya mengandalkan
komunikasi satu arah, dimana guru menjadi santral pembelajaran dengan komunikasi dua
arah dengan murid yang menjadi fokus utama pembelajaran. Guru yang ideal adalah guru
yang terus menerus berinovasi untuk menliti masalah yang dikemukakan dalam proses
masalah tersebut. Guru diharapkan terus bereksperimen menemukan metode dan teknik
B. Permasaalahan
3. Apa tatangan guru SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara dalam pebelajarn di era
digital?
C. Tujuan Pembelajaran
KAJIAN PUSTAKA
Dalam buku yang berjudul “Etika Profesi Guru” yang ditulis oleh “Dr. Shilphy A.
Ocravia, M, Pd.” Membahas tentang Konsep Daras Etika Profesi, Profesi Guru, Hakekat
Guru, Kode Etik Guru, Ciri-Ciri Guru Profesional, Ragam Kepribadian Guru, Bahasa Dan
Buku yang ditulis oleh “ Widiya Caterine Pardani; Nia Budiana; Sri Aju
Indrowaty.” Yang berjudul “Etika Profesi Pendidikan Generasi Milenial 4.0”. yang
membahsa tentang Hakikat Etika Profesi, Profesi Guru Di Era 4.0, Implementasi Etika Guru
Pada Era 4.0, Profesionalsme Guru 4.0, Kompetensi Guru Profesional, Pengembangan
Profesi Guru, Setrategi Pengelolaan Kelas, Implementasi Etika Guru Secara Integratif, Etika
Jurnal yang ditulis oleh “Denizulaiha” yang membahas tenatng “ Peran Guru
sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Di Era Teknologi Digital” dalam seminar Nasional 21
teknologi informasi telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk
pendidikan, peran guru dalam pembelajarn, tantangan guru dalam pembelajaran di era digital.
BAB III
PEMBAHASAN
a) Pengertian etika
kata etika berasal dari kata ethos (bahsa yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Pendapat lain mengatakan bahwa etika berasal dari bahasa inggris yang
disebut dengan ethic yang berarti a system of moral principles or rules of bahavior, suatu
sistem, prinsip moral aturan atau cara berperilaku (Priatna, 2012: 103).
Pengertian etika dilihat dari spek etimologi berarti ilmu tentang apa yang bisa
dilakukan tentang adat istiadat. Arti ninikah yang menjadi latar belakang terbentuknya istila
“etika”, oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Pengertian etika dilihat
dari terminologi dalam Soandi dan Suherman (2012: 91) dapat dipahami dari beberapa
1. Q.P. Simorangkir: Etika atau etik sebagai pandanga manusia dalam berperilaku
2. Sidi Gazalba dalam sistematika filsafat: Etika adalah teori tentang tingka laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan
oleh akal.
3. H. Baharudin Salam: Etika adalah cenderung filsafat yang berbicara mengenai nilai
a) Pengertian Profesi
Kata profesi bersumber dari kata bahasa inggris “profession” dan bahasa latin
“profecus” yang artinya mampu, ahli, dan pengakua dalam sebuah pekerjaan. Secara bahasa,
profesi ialah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, keterampilan, dan
kejuruan. Profesi menurut pribasi dalam Hosnan (2016: 5) adalah suatu pernyataan bahwa
seorang indifidu akan mengabdi pada pekerjaanatau jabatan karena panggilan nurani. Maka
dapat disimpulkan profesi adalah pekerjaan yang menuntut adanya keahlian khusus agar
Guru adalah profesi mulai yang ada di tengah masyarakat. Menurut keratabasa
bahasa jawa, guru berarti “diguguh lan ditiru” (dihermati dan ditiru), sehingga profesi guru
identik dengan profesi yang bertugas memberikan pemodelan ideal pada generasi
selanjutnya. Era milenial atau yang bisa disebut refolusi idustri 4.0 menjadikan profesi guru
tidak lagi dipandang muda untuk dilakukan. Pasalnya guru harus berjuang dalam
menggunakan teknologi informasi karena yang dihadapi guru saat ini adalah generasi Z.
seperti yang kita tau generasi Z adalah tipikal generasi yang menghendaki kepraktisan dan
sangat bergantung pada teknologi, sehingga guru haru belajar menggunakan teknologi di
Guru profesional selain mempunyai kecakapan secara akademik dan sosial, juga
mempunyai jiwa yang tulus sekaligus tanpa pamri dalam melaksanakan tuga-tuganya. Guru
pribadinya. Guru harus senantiasa menaati kode etik keguruanya yang suda ditetapkan oleh
organisasi profesi keguruan sebagai bentuk penerapan etika dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Peran Guru Dalam Pembelajaran di Era Dgital
Menurut Prety Katz bahwa peran guru sebagi komunikator,pemberi informasi serta
dorongan, membimbing dalam mengembangkan sikap dan tingkah laku serta norma-norma
dalam masyarakat.
Menurut Havighurst, peran guru disekolah adalah sebagai pegawai dalam aspek
Menurut Jemes W. Brown, juga mengemukakan bahwa tugas dan peran guru
adalah mengembangkan dan menguasai materi yang akan diajarkan, merencanakan dan
Menurut Sayiful Bahri, banyak peranan yang diperlukan oleh guru sebagi pendidik
di era digital. Atau siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang
1. Korektor
Sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nlai yang baik dan buruk, kedua
nilai ini mungkin telah dimiliki anak didik. Latar belakang kehidupan anak didik yang
mewarnai kehidupanya. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua
nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan pikiran anak didik.
2. Insirator
Sebagai inprator, guru harus dapat memberikan petunjuk atau arahan yang baik bagi
kemajuan belajar anak didik. Persoalan beajar adalah masala utama anak didik. Guru
harus dapat memberikan petunjuk bagaimanaa cara belajar yang baik. Petunjuk tidak
hanya berdasarkan teori-teori melainkan dari pengalaman yang bisa dijadikan
3. Informator
pengetahuan dan teknologi, selain sejumblah bahan pelajaran untuk setiap mata
racun bagi anak didik, karena kesalahan sedikit saja membuat anak ala pemahaman.
Untuk menjadi informator yang baik dan efektif, penguasaan bahasalah sebagai
kuncinya, dipotong dengan penguasaan bahan yang akan diberikan anak didik.
Informator yang baik adalah guru yang mengerti kebutuhan anak didik dan mengabdi
4. Organisator
Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam
diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektifitas dalam belajar pada diri anak
didik.
5. Motivator
Sebagai motifator, guru hendaknya mendorong anak didik agar bergaira dan efektif
yang melatarbelangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya disekolah.
Setiap saat guru harus bertindak sebagi motifator, karena didalam interaksi edukatif
tidak mustahi diantara anak sisik yang malas belajar dan sebagainya. Motifasi dapat
6. Insiator
Dalam penerapanya sebagai inisiator, guru harus dapat mendaji pencetus ide-ide
kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada
7. Fasilitator
Beroran sebagai fasilitator, guru dalam hl ini akan memberikan fasilitas atau
kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan anak sehingga
hendknya mampu mengusahakan sumber beljar yang berguna serta dapat menunjang
pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa narasumber, buku,
Digital
guru di SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan
penyesuaian penggunaan teknologi digital bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi secara umum
berjtujuan agar peserta didik dapat memahami alat teknologi digital secara umum, termaksud
komputer. Peran teknologi digital dalam pembelajaran, selain membantu pesera didik dalam
pembelajaran juga memiliki peran yang cukup berpengaruh bagi guru SMA Negeri 1
Wawonii Tenggara terutama dalam pemanfaatan fasilitas untuk kepentingan memperkaya
kemampuan mengajarnya.
Tantangan-tantangan guru SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara di era digital saat ini
diantaranya beberapa guru di SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara sampai saat ini masih
banyak memakai produk 80-an, sementara peserta didik sudah memakai produk kontemporer.
Akibatnya, para peserta didik berbeda secara pemikiran dengan para guru, karena banyak
terjadi perbedaan pemahaman. Pada kenyataaanya peserta didik sekarang tidak lagi cocok
dengan sistem pendidikan abad 80-an. Namun, praktik di lapangan, menunjukan bahwa para
guru di SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara masih tidak memahami hal ini. Ada beberapa guru
yang lambat sekali mengejar laju modernisasi pendidikan, yang terjadi kemudian adalah
peserta didik sudah mampu menerima informasi secara cepat dari berbagai sumber
multimedia, sementara beberapa guru di SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara yang masih
memberikan informasi dengan lambat dan dari sumber yang terbatas. Para peserta didik suka
melihat gambar, mendengarkan musik dan melihat video terlebih dahulu sebelum melihat
teksnya, sementara beberapa guru di SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara memberikan teks
terlebih dahulu. Para peserta didik suka melakukan kegiatan bersamaan sekaligus, seperti
menyelesaikan tugas sambil mendengarkan musik dari laptop, sementara guru cenderung
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilihat dari aspek etimologi etika berarti ilmu tentang apa yang bisa dilakukan
tentang adat istiadat. Arti inilah yang menjadi latar belakang terbentuknya istila “etika”, oleh
Aristoteles dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Dan profesi adalah pekerjaan yang
menuntut adanya keahlian khusus agar dapat dipercaya oleh pihak yang membutuhkan. Guru
adalah profesi mulai yang ada di tengah masyarakat. Dan tantangan-tantangan guru di era
digital saat ini diantaranya guru sampai saat ini masih banyak memakai produk 80-an,
sementara peserta didik sudah memakai produk kontemporer. Akibatnya, para peserta didik
berbeda secara pemikiran dengan para guru, karena banyak terjadi perbedaan pemahaman.
B. Saran
menurut saya, guru di SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara harus memperbaiki dan
meningkatkan mutu kerjanya agar memili kompetensi yang optimal dalam usaha
membimbing peserta didik, guru harus mengetahui setiap perkembangan teknologi digital
agar tidak ketinggalan dalam setiap perkembangan teknoligi pada era digital, dan guru harus
bisa mengetahui mut seorang siswa dalam pembelajaran agar dapat menciptakan
Widya Caterine Perdani, Nia Budiana, Sri Aju Indrowaty. Etika Profesi Pendidikan Generasi
Dr. Shilphy A. Octavia, M.Pd. Etika Profesi Guru. 2020: Yogyakarta (136 hml)
Denizulaiha. Jurnal. Peran Guru Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Di Era Teknologi
Umur : 18 tahun