Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

STRATEGI PEMBELJARAN

PROFESI GURU

DISUSUN OLEH: VONI RIJASMIN/2020010101080

KELAS B

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI {IAIN} KENDARI 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Dan atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PROFESI
GURU. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas dari dosen pada bidang
studi “STRATEGI PEMBELAJARAN”. Selain itu, saya berharap semoga makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang [PROFESI GURU]. Saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Fadhilah Samhabib
M.Pd.I selaku dosen mata kuliah STRATEGI PEMBELAJARAN. Semoga tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca
dan juga penulis. Saya sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kelemahan dalam penulisan makalah ini, untuk itu saya sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik yang bersifat membangun guna untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya.

Kendari 23 09 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ...............................................................Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ..........................................Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ..............................................Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masaalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan makalah ............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 6

A. Pengertian Profesi Guru ................................................................................. 6

B. Konsep Profesi Guru ...................................................................................... 6

C. Organisasi Profesi .......................................................................................... 7

D. Hakikat Guru ................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ...................................................Error! Bookmark not defined.

E. Kesimpulan ...................................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA .................................................Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah pendidik yang bertugas di lembaga pendidikan, untuk


mewujudkan tujuan pendidikan agar peserta didik menjadi manusia yang “beriman
dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakup, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.” Hal ini cita-cita kemerdekaaan Republik Indonesia sebagaimana dimuat
dalam pembukaan Undang-undang 1945 menyebutkan bahwa cita-cita kemerdekaan
yaitu ”membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah dara Indonesia, dan untuk memajukan
kesejateraan umum, ketertiban dunia berdasrkan kemerdekaaan, perdamaian abadi,
dan keadilasn sosial..

Pendidikan adalah suatu hal yanag tidak adat dipisahkan dalam kehidupan
manusia, tidak ada manusia ini yang hidup tanpa pendidikan. Adapun profesi
seseorang, baik sebagai penjabat, politikus, pengusaha, ekonom, budayawan, olah
ragawan dan lain-lain. Pendidikanlah yang menghantarkan pada keberhasilan yang
diraihnya. Dan guru merupakan sosok bagian terpenting dalam dunia pendidikan.

Tugas guru sebagai profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan


profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik,
mengajar dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Dengan
demikian dalam sistem pengajaran manapun, guru selalu menjadi bagian yang tidak
terpisahkan, hanya peran yang demikianya akan berbeda sesuai dengan tuntutan
sistem tersebut. Dalam proses belajar menajar pun guru memegang peran penting,
karena pada gurulah tugas dan tanggungjawab merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran di sekolah.
B. Rumusan Masaalah
1. Apa yang dimaksud dengan profesi Guru?
2. Seperti apakah konsep profesi guru?
3. Apa yang dimaksud dengan organisasi profesi?
4. Apa yang dimaksud dengan hakikat guru?

C. Tujuan Pembahasan
1. Unutuk menetahui pengertian dari profesi
2. Untuk mengetahui seperti apakah konsep profesi guru
3. Untuk menetahui apa yang dimaksud dengan organisasi profesi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Guru

Perkataan guru dikenal dengan istilah orang yang diguguh dan ditiru. Dalam
hal ini, guru adalah suatu profesi. Guru membutuhkan kemampuan khusus sebagai
hasil dari profesi pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga perguruan tinggi
leguruan. Sebelum seseorang beraktifitas sebagai guru, terlebih dahulu ia mendapat
pendidikan di perguruan tinggi keguruan atau tarbiyah. Dalam pergutruan tinggi
tersebut, tidak hanya belajar ilmu pengetahuan yang dibelajrkan, ilmu dan metode
pembelajaran, tetapi juga dibina agar memiliki kepribadaian sebagai guru. Guru
professional adalah guru yang ahli dan mampu dalam menjelaskan profesinya sebagai
guru. Rusma (2013) mengatakan, untuk dapat menjadi guru professional, mereka
harus mampu menemukan jati diri dan meng-aktualisasikan diri sesuai dengan
kemampuan dan kaidah guru professional. Nana Syaodih Sukmadinata (dalam M
Sobry Sutikno, 2013) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas, guru di tuntut
untuk memiliki kematangan atau kedewasaan pribadi, serta kesehatan jasmani dan
rohani. Minimal ada tiga ciri kedewasaan menurutnya, yaitu: 1 orang yang telah
dewasa telah memiliki tujuan dan pedoma hidup, yaitu sekumpulan nilai yang ia
yakini kebenaranya dan menjadi pegangan dan pedoman hidupnya; 2 orang dewasa
adalah orang yang mampu melihat segala sesuatu segara objektif; 3 orang dewasa
adalah orang yang bisa bertanggung jawab atas perbuatanya.

Menurut Sudirman (2011) bahwa seseorang dapat dikatakan sebagai guru


tidak cukup tahu sesuatu materi yang akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus
merupakan seseorang yang memang memiliki kepribadian guru, dengan segala ciri
tingkat kedewasaannya. Dengan kata lain untuk mendaji pendidik atau guru,
seseorang haru memiliki kepribadian. (Buku Strategi Pembelajaran. Dr, M. Sobry
Sutikno)
B. Konsep Profesi Guru

Menurut Dedi Supriyadi (1999) menyatakan bahwa guru sebagai suatu profesi
di Indonesia baru dalam taraf sedang tumbuh (emerging profession) yang tingkat
kematangan belum sampai pada yang telah dicapai oleh profesi-profesi lainya
sehingga guru dikatakan sebagai profesi yang setengah-setengah atau semi
professional. Pengembangan professional harus diakui sebagai sutu hal yang sangat
fundamental dan penting guna meningkatkan mutu pendidikan. Perkembangan
professional adalah proses dimana guru adalah profesi yang sedang tumbuh.
Walaupun ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semi professional,
namun sebenarnya lebih dari itu.

Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan


ini meningkat dengan adanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru
untuk menghasilkan guru yang professional. Pada masa sekarang ini LPTK menjadi
satu-satunya lembaga yang menghasilkan guru. Walaupun jabatan profesi guru
sebelum dikatakan penuh, namun kondisi ini semakin membaik dengan peningkatan
penghasilan guru, pengakuan profesi guru, organisasi profesi yang semakin baik dan
lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga gurun sehingga ada sertifikasi guru
melalui akta mengajar. Profesi guru memiliki tugas me;ayani masyarakat dalam
bidang pendidikan.

Menurut Vollmer (1956) dalam pengembangan profesi guru menjelaskan


pendekatan kajian sosiologi, memersepsikan bahwa profesi itu sesungguhnya
hanyalah meruapakan suatu jenis model atau tipe pekerjaan indeal saja karena dalam
realitasnya bukanlah hal yang muda untuk mewujudkanya. Namun demikian
bukanlah merupakan hal yang mustahil pula untuk mencapainya. Prosese usaha
menuju kea rah terpenuhinya persyaratan suatu jenis model pekerjaan ideal itulah
yang dimaksud dengan profesionalisasi.
Berdasrakan pernyataan Vollmer yang mengimplikasikan bahwa pada
dasarnya seluruh pekerjaan apapun memungkinkan untuk berkembang menuju
kepada suatu jenis model profesi tertentu.

C. Organisasi Profesi

Salah satu ciri dari suatu profesi adalah adanya organisasi profesi yang
mewadai seluruh sertifikasi yang ada dalam profesi dan mengawal pelaksanaan tugas-
tugas professional anggotanya meliputi Tri Darma Organisasi profesi yaitu: (1.) ikut
serta mengembangkan ilmu dan teknologi ptofesi: (2.) meningkatkan mutu praktik
pelayanan profesi: (3.) menjaga kode etik profesi. Organisasi profesi secara langsung
peduli atas realisasi sisi-sisi objek praktik spesifik profesi, keintelektualan,
kompetensi dan praktik pelayanankemunikasi, kode Etik serta perkindungan atas para
anggitanya. (Buku Guru Sebagai Profesi. Dr. Khusnul Wardana, M.Pd.)

D. Hakikat Profesi

Profesi pada hakikatnya suatu pekerjaan yang memerlukan pengtahuan dan


keterampilan yang berkualitas tinggi da;am melayani atau mengabdikan kepentingan
umum untuk mencapai kesejahteraan manusia. Berarti seseorang pekerja professional
selalu akan mengadakan pelayanan atau pengabdian yang dilandasi kemampuan
professional dan fasilitas yang mantap. Dengan demikian pekerjaan professional akan
memperlihatkan adanya keterampilan teknis yang didukung oleh pengetahuan dan
sikap kepribadian tertentu yang dilandasi norma-norma yang mengatur perilaku
anggota profesi. Suatu pekerjaan dikatakan profesi apa bila mempunyai dasar teori
yang sistematis, adanya kewenangan yang telah diakui oleh masyarakat (klien),
adanya kode etik dan kebudayaan profsi yang terdiri atas nilai-nilai dan norma-
notma. ( Buku Profesi Kependidikan dan Keguruan. Dr. H. Syarwani Ahmad, M.M
dan Zahruddin Hodsay, S.Pd,. M.M)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Guru professional adalah guru yang ahli dan mampu dalam menjelaskan
profesinya sebagai guru. Rusma (2013) mengatakan, untuk dapat menjadi guru
professional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan meng-aktualisasikan diri
sesuai dengan kemampuan dan kaidah guru professional. Nana Syaodih Sukmadinata
(dalam M Sobry Sutikno, 2013) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas, guru
di tuntut untuk memiliki kematangan atau kedewasaan pribadi, serta kesehatan
jasmani dan rohani. Minimal ada tiga ciri kedewasaan menurutnya, yaitu: 1 orang
yang telah dewasa telah memiliki tujuan dan pedoma hidup, yaitu sekumpulan nilai
yang ia yakini kebenaranya dan menjadi pegangan dan pedoman hidupnya; 2 orang
dewasa adalah orang yang mampu melihat segala sesuatu segara objektif; 3 orang
dewasa adalah orang yang bisa bertanggung jawab atas perbuatanya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. M. Sutikno Sobry.2020;strategi pembelajaran. Indramayu Jawa Barat:

Dr. H. Ahmad, Syarwani M.M dan Hodsay Zahruddin, S.Pd. M.M.2020;Profesi


Kependidikan dan Keguruan.Yogyakarta:

Dr. Wardana Khusnul, M.Pd.2019;Guru Sebagai Profesi.Yogyakarta:

Anda mungkin juga menyukai