Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“GURU PROFESIONAL”
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENGELOLAAN KELAS
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. ASLAMIAH, M,Pd., Ph.D
Dr. H. AHMAD MUHYANI RIZALIE, M.Si

DISUSUN OLEH:
KELAS 5 D PGSD
KELOMPOK 2:

SITI RAHMAH 1910125220004


HANA DWI KARTIKA 1910125320099
ELSA RAHMAYANTI 1910125220009
YULANDA 1910125320004
NOR RAHMA DIANI 1910125120024
MUHAMMAD ADAM 1910125210040
MUHAMMAD SYAIFI AL RIDANI 1910125310070

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Guru
Profesional” tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengelolaan Kelas. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi para pembacanya.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Aslamiah,
M,Pd., Ph.D dan Dr. H. Ahmad Muhyani Rizalie, M.Si selaku dosen pengampu
mata kuliah Pengelolaan Kelas. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 25 September 2021

Kelompok 2

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................1

BAB I...................................................................................................................................2

PENDAHULUAN..................................................................................................................2

A. Latar Belakang........................................................................................................2

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................4

PEMBAHASAN....................................................................................................................4

A. Definisi Guru Profesional....................................................................................4

B. Kompetensi Dasar Yang Harus Dimiliki Guru Profesional...................................5

C. Tugas dan Fungsi Guru Profesional....................................................................7

D. Karakteristik Guru Profesional............................................................................9

E. Ciri-Ciri Guru Profesional..................................................................................10

BAB III...............................................................................................................................14

PENUTUP..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar
mengajar. Seorang guru ikut berperan serta dalam usaha membentuk sumber
daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Latar belakang
pendidikan bagi guru dari guru lainnya tidak selalu sama dengan pengalaman
pendidikan yang dimasuki dalam jangka waktu tertentu. Adanya perbedaan
latar belakang pendidikan bisa mempengaruhi aktivitas seorang guru dalam
menjalankan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu betapa pentingnya
guru profesional dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Secara
sederhana pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya
dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan
bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau
tidak memperoleh pekerjaan yang lainnya. Profesionalisme yang berdasarkan
keterbukaan dan kebijakan terhadap ideide pembaharuan itulah yang akan
mampu melestarikan eksistensi sekolah.
Guru yang profesional dituntut harus mampu berperan selaku
manajer yang baik yang didalamnya harus mampu melangsungkan seluruh
tahap-tahap aktivitas dan proses pembelajaran dengan manajerial yang baik
sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat diraih dengan hasil
yang memuaskan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan guru profesional?
2. Apa saja kompetensi dasar yang harus dimilki guru profesional?
3. Apa tugas dan fungsi guru prefesional?
4. Bagaimana karakteristik guru prefesional?
5. Bagaimana ciri-ciri guru prefesional?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi dari guru profesional.

2
2. Mengetahui dan memahami kompetensi dasar yang harus dimilki guru
profesional.
3. Mengetahui dan memahami tugas dan fungsi guru prefesional.
4. Mengetahui dan memahami karakteristik guru prefesional.
5. Mengetahui dan memahami tentang ciri-ciri guru prefesional.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Guru Profesional


Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini di jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Salah satu permasalahan
pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera dicari pemecahannya adalah
masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sebagaimana dijelaskan
Mujtahid dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan Profesi
Guru”,definisi guru adalah orang yang pekerjaan, mata pencaharian, atau
profesinya mengajar.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian.kemahiran. atau kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen).
Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar
pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap,
pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya
memiliki keterampiian yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang
dipersyaratkan.
Agus F. Tambayong dalam buku “Menjadi Guru Profesional” karya
Moh. Uzer Usman menjelaskan bahwa pengertian guru profesional adalah
orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan
sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
kemampuan maksimal, yang memiliki keahlian atau kemampuan dalam
membimbing dan membina peserta didik, baik dari segi intelektual, spiritual,

4
maupun emosional, maka guru profesional adalah orang yang terdidik dan
terlatih dengan baik, serla memiliki pengalaman yang di bidangkan.

B. Kompetensi Dasar Yang Harus Dimiliki Guru Profesional


Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, pasal 10 ayat (1) dikatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional yang diperoleh
melalui Pendidikan Profesi”.
1. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik
meliputi: (1) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi
memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip
perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi
bekal ajar awal peserta didik; (2) Merancang pembelajaran, termasuk
memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang
meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta
menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih: II (1)
Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting)
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. (1)
Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi
merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan denga berbagai metode, menganalisis
hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat
ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara
umum; (2) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk

5
pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik
untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
2. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam
kompetensi kepribadian meliputi: (1) Kepribadian yang mantap dan stabil
meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru, dan
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma; (2)
Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru; (3)
Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak; (4) Kepribadian yang
berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani; (5) Berakhlak
mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma
religius (imtak, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
3. Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya,
serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya: (1)
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung pelajaran yang dimampu; (2) Mengusai standar kompentensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang
dimampu; (3) Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara
kreatif; (4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif; (5) Memanfaatkan TIK untuk
berkomunikasi dan mengembangakan diri.
4. Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar: (1) Bersikap inskulsif,

6
bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, raskondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
keluarga; (2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat; (3)
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman social budaya; (4) Mampu berkomunikasi lisan
maupun tulisan.

C. Tugas dan Fungsi Guru Profesional


(Indrawan & dkk, 2020) mengatakan Guru termasuk pekerjaan yang
profesional karenanya dibutuhkan kemampuan dan wewenang. Guru
merupakan salah satu komponen pendidikan yang menentukan bagi berhasil
atau tidaknya proses belajar mengajar dilembaga pendidikan formal, oleh
karena itu guru dituntut untuk memperhatikan dan melaksanakan tugasnya
dalam mengajar dengan baik, proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa
bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, stuktur dan kurikulum akan tetapi
sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan
memimbing para siswa . guru yang berkompeten akan lebih mampu
mengelola kelas sehingga belajar para siswaberada pada tingkat optimal.
Adapun tugas guru prefesional sebagi berikut:
Menurut (Indrawan & dkk, 2020) Dalam menjalankan tugasnya
menjadi seorang guru, guru mengetahui dan menjalankan prinsip
profesionalitas, yaitu:
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.
2. Memilki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, kemanan,
ketakwaan dan akhlak mulia.
3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas.
4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5. Memilki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
7. Memilki kesempatan untuk mengembangkan ke profersionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
7
8. Memilki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya.
9. Memilki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-
hal yang berkattan dengan tugas keprofesionalan guru.

Menurut Gerstner (1981), tugas guru tidak hanya sebagai pengajar,


tetapi guru harus berperan sebagai:
1. Pelatih, guru profesional yang berperan ibarat pelatih olahraga. la lebih
banyak membantu siswanya dalam permainan, bedanya permainan itu
adalah belajar sebagai pelatih, guru mendorong siswanya untuk menguasai
alat belajar, memotivasi siswa untuk bekerja keras dan mencapai prestasi
setinggi-tingginya.
2. Konselor, guru akan menjadi sahahat siswa, teladan dalam pribadi yang
mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa, menciptakan suasana
di mana siswa belajar dalam kelompok kecil di bawah bimbingan guru;
3. Manajer belajar, guru akan bertindak ibarat manajer perusahaan, ia
membimbing siswanya belajar, mengambil prakarsa, mengeluarkan ide
terbaik yang dimilikinya. Di sisi lain, ia bertindak sebagai bagian dari
siswa, ikut belajar bersama mereka sebagai pelajar, guru juga harus belajar
dari teman seprofesi. Sosok guru itu diibaratkan segalanya bisa.

Sedangkan Watten (1994) mengemukakan 14 peran yang dapat


dilakukan guru, yaitu:
1. Sebagai tokoh terhormat dalam masyarakat, karena guru tampak sebagai
seorang yang berwibawa;
2. Penilai, karena memberi pemikiran;
3. Sumber, karena memberi ilmu pengetahuan;
4. Pembantu, karena membantu kesulitan siswa;
5. Wasit, karena mempunyai hak memutuskan sesuatu dalam proses
pembelajaran;
6. Detektif, karena rasa ingin tahunya;
7. Objek identifikasi, karena menjadi sosok yang diperhatikan;

8
8. Penyangga rasa takut, karena memberikan ketenangan pada peserta
didiknya;
9. Penolong, karena sering menolong peserta didiknya;
10. Pemimpin kelompok, karena menjadi pemimpin di kelas;
11. Orangtua/wali, karena menjadi pengganti orangtua siswa;
12. Pembina dan pemberi layanan, karena pembina moral anak bangsa dan
pemberi pelavanan terbaik pada siswa;
13. Kawan sekerja, karena sama-sama bekerja; dan
14. Pembawa rasa kasih sayang, karena rasa sayangnya kepada peserta didik.

Guru pun dituntut untuk menguasai kompetensi mereka sebagai guru,


di samping scbagai anggota masyarakat dan warga negara yang baik.
Beberapa pendapat para ahli tentang kompetensi, peran, dan bahkan harapan
yang dapat dilakukan oleh guru. Meskipun sebagian kompetensi dan peran itu
sulit dilakukan dan sangat ideal, namun itulah harapan masyarakat tentang
guru.

D. Karakteristik Guru Profesional


Karakteristik seorang guru profesional sendiri adalah segala sikap dan
perbuatan guru baik di sekolah, di luar sekolah maupun di lingkungan
masyarakat, di dalam memberikan pelayanan, meningkatkan pengetahu-an,
memberi bimbingan dan motivasi kepada peserta didik dalam berbagai hal
misalnya: cara bersikap antara yang tua dengan yang muda, sikap yang muda
kepada yang lebih tua, cara berpakaian yang sopan baik secara tradisi atau
secara agama, cara berbicara dan berhubungan baik dengan peserta didik atau
sikap terhadap teman sejawat, serta anggota masyarakat lainnya. (Irjus
Indrawan,2020).
Menurut Samani (dalam Syakur, 2012), ada empat prasyarat bagi
seorang guru agar dapat bekerja profesional, yaitu: (1) kemampuan guru
mengolah/ menyiasati kurikulum; (2)kemampuan guru mengaitkan materi
kurikulum dengan lingkungan; (3) kemampuan guru memotivasi siswa untuk
belajar sendiri; dan (4) kemampuan guru untuk mengintegrasikan berbagai
mata pelajaran menjadi kesatuan konsep yang utuh. Selanjutnya Syakur

9
menjelaskan tiga karakteristik guru profesional di era globalisasi, antara lain:
(1) memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak
setengah-setengah; (2) memiliki kepribadian yang prima; dan (4) memiliki
keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu
pengetahuan dan teknologi. (Novita Sari,2017)

E. Ciri-Ciri Guru Profesional


Guru yang efektif pada suatu tingkat tertentu mungkin tidak efektif
pada tingkat yang lain, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan
dalam tingkat perkembangan mental dan emosional siswa. Dengan kata lain,
para siswa memiliki respons yang berbeda-beda terhadap pola-pola prilaku
guru yang sama. Guru yang efektif digambar dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Kriteria yang ditetapkan oleh Departemen Amerika Serikat, yang
dikutip oleh Oemar Hamalik dalam (Masdub, 2018) menggambarkan ciri-ciri
guru yang efektif sebagai berikut:
1. Mereka yakin akan nilai atau manfaat pekerjaannya. Mereka
terus berusaha memperbaiki dan meningkatkan mutu
pekerjaannya.
2. Mereka tidak lekas tersinggung oleh larangan-larangan dalam
hubungan dengan kebebasan pribadi yang dikemukakan oleh
beberapa orang untuk menggambarkan profesi keguruan.
3. Mereka secara psikologis lebih matang sehingga rangsangan-
rangsangan terhadap dirinya dapat ditaksir.
4. Mereka memiliki seni dalam hubungan-hubungan manusiawi
yang diperolehnya dari pengamatannya tentang bekerjanya
psikologi, biologi, dan antropologi cultural di dalam kelas.
5. Mereka berkeinginan untuk terus tumbuh. Mereka sadar bahwa
di bawah pengaruhnya, sumber-sumber manusia dapat berubah
nasibnya.
Dua hal dari kriteria di atas, yang menjadi penjelas yaitu:
1. guru yang baik melihat tujuan mereka dan mereka bekerja
dengan penuh keyakinan.

10
2. guru harus memberi contoh tentang kebiasaan belajar,
memberikan perhatian dan usaha yang berencana tentang
pengembangan dirinya secara terus-menerus melalui belajar

Menurut Oemar Hamalik siswa punya pandangan tentang sifat-sifat


atau karekteristik guru-guru yang di senangi yaitu sebagai berikut:
1. demokratis
2. suka bekerja sama kooperatif
3. baik hati
4. sabar
5. adil
6. konsisten
7. bersifat terbuka
8. suka menolong, dan
9. ramah-tamah.

Sifat-sifat lain yang disenangi siswa adalah (1) suka humor, (2)
memiliki bermacam ragam minat, (3) menguasai bahan pelajaran, (4)
fleksibel, dan (5) menaruh minat yang baik terhadap siswa.”
Menurut Hamacheek, yang dikutip oleh Wasty Soemanto guru-guru
yang efektif “Guru yang efektif tampaknya adalah guru-guru yang
“manusiawi“. Mereka mempunyai rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis
daripada autokratik, dan mereka harus mampu berhubungan dengan mudah
dan wajar dengan siswa baik secara perorangan maupun secara kelompok.
Ruang kelas tampak seperti suatu perusahaan kecil dengan pengertian bahwa
mereka lebih terbuka, spontanitas, dan mampu menyesuaikan diri kepada
perubahan. Guru yang tidak efektif jelas kurang memiliki rasa humor, mudah
menjadi tidak sabar, menggunakan komentar-komentar yang melukai dan
mengurangi rasa ego, kurang terintegrasi, cenderung bertindak otoriter, dan
biasanya kurang peka terhadap kebutuhan-kebutuhan siswa mereka. (Wasty
Soemanto, 2004; 234 – 235) dalam (Masdub, 2018).

11
Menurut Combs dkk. yang dikutip oleh Wasty Soemanto dalam
(Masdub, 2018) bahwa ciri-ciri guru yang baik adalah sebagai berikut :
1. Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu
mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalahnya
sendiri dengan baik.
2. Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah
dan bershahabat dan bersifat ingin berkembang.
3. Guru yang cenderung melihat orang lain sebagai orang yang
sepatutnya untuk dihayati.
4. Guru yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada
dasarnya berkembang dari dalam; jadi, bukan produk dari
peristiwa-peristiwa eksternal yang dibentuk dan digerakkan.
Dia melihat orang-orang itu mempunyai kreativitas dan
dinamika; jadi, bukan orang-orang yang pasif atau lambat.
5. Guru yang menganggap orang lain itu pada dasarnya dapat
dipercaya dan dapat diandalkan dalam pengertian dia akan
berperilaku menurut aturan-aturan yang ada.
6. Guru yang melihat orang lain dapat memenuhi dan
meningkatkan dirinya; bukan menghalangi, apalagi
mengancam.

7. Pandangan siswa terhadap guru yang efektif berbeda-beda


karena adanya perbedaan tingkat perkembangan mental dan
emosional. Guru yang baik ditandai ciri-ciri memiliki
kewaspadaan professional, meyakini nilai manfaat
pekerjaannya, tidak lekas tersinggung oleh adanya larangan
kebebasan pribadi, memiliki seni hubungan manusiawi,
berkeinginan terus tumbuh dan berkembang.
Pandangan siswa terhadap guru yang efektif berbeda-beda karena
adanya perbedaan tingkat perkembangan mental dan emosional. Guru yang
baik ditandai ciri-ciri memiliki kewaspadaan professional, meyakini nilai
manfaat pekerjaannya, tidak lekas tersinggung oleh adanya larangan

12
kebebasan pribadi, memiliki seni hubungan manusiawi, berkeinginan terus
tumbuh dan berkembang.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas
dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal, yang memiliki
keahlian atau kemampuan dalam membimbing dan membina peserta didik,
baik dari segi intelektual, spiritual, maupun emosional, maka guru profesional
adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serla memiliki
pengalaman yang di bidangkan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, pasal 10 ayat (1) dikatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional yang diperoleh
melalui Pendidikan Profesi”.

B. Saran
Penulis berharap melalui makalah ini para pembaca akan lebih
mengetahui serta memahami tentang guru profesional. Kritik dan saran sangat
di butuhkan oleh penulis agar dalam membuat makalah ke depannya lebih
baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. (2018). Menjadi Guru Prefesional. Jakarta: PRENADAMEDIA


GROUP.
Darmadi, Hamid. 2015. Jurnal Edukasi. Tugas, Peran, Kompetensi, Dan
Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional. Vol. 13 No. 2 Desember
2015. Diakses pada 24 September 2021 dalam
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW/article/view/1122.
Indrawan, i., dkk. (2020). GURU PREFESIONAL. Jawa Tengah: Penerbit
Lekeisha.
Masdub. (2018). Profesionalisme Guru. Jurnal STAI Al-Ma’arif Buntok Vol.VII-
No.13
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan
Dosen. Jakarta: PB PGRI, 2006.
Sari,Novita.(2017).Menjadi Guru Profesional di Era Globalisai:Jurnal Dosen
Universitas PGRI Palembang.
https://ejurnal.staialfalahbjb.ac.id/index.php/alfalahjikk/article/download/26/95

https://jurnal.kopertais1.or.id/alim/article/download/145/127/

http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/article/
download/2957/1797

https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/Asy-Syukriyyah/article/download/
94/73

15

Anda mungkin juga menyukai