Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PROFESI KEGURUAN

oleh :
Kelompok 7
Kelas 4B PGSD

Siltiany Maku (151421036)


Nurul Afidah (151421045)
Sri Wulandari Ningsih (151421054)

Dosen Pengampu:
Dr. Sukri Katili,S.Pd,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

puji bagi Allah S.W.T., Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya makalah yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keguruan telah diselesaikan. Makalah ini disusun dengan
mengacu pada beberapa sumber buku dan jurnal. Oleh sebab itu, di ucapkan terimakasih yang tidak
terhingga kepada Dr. Sukri Katili,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah serta Teman-teman
kelas 4B PGSD terutama kepada teman-teman kelompok, yang selalu memberikan saran dan selalu
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Namun, harapan
kami semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaatnya, terutama untuk Penyusun dan teman-
teman yang telah membaca makalah ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Gorontalo, Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II .................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
A. Hakikat Profesi Keguruan ........................................................................................... 2
a. Definisi Profesi ....................................................................................................... 2
b. Profesi guru ............................................................................................................ 3
c. Kode etik profesi keguruan ..................................................................................... 4
B. Konsep Profesi ........................................................................................................... 5
a. Pengertian profesi ................................................................................................... 5
b. Ciri-ciri profesi ....................................................................................................... 5
C. Konsep Profesional ..................................................................................................... 6
a. Pengertian profesional ............................................................................................. 6
D. Konsep profesionalisasi .............................................................................................. 7
a. Pengertia profesionalisasi ........................................................................................ 7
E. Konsep profesionalisme.............................................................................................. 8
a. Pengertian profesionalisme ..................................................................................... 8
F. Konsep profesionalitas ............................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................... 11
PENUTUP .......................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini upaya peningkatan kualitas pendidikan terus dilakukan dengan menetapkan
tujuan dan standar kompetensi pendidikan. Salah satu faktor yang paling berpengaruh
terhadap kualitas pendidikan adalah guru. Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk
membuat minat dan semangat belajar peserta didiknya dapat tergerakkan. Guru profesional
adalah guru yang berkompetensi, berkualitas dan dapat membuat perubahan dalam proses
pembelajaran siswa yang nantinya akan menghasilkan siswa yang berprestasi. Profesi guru
bukan sekedar untuk menyalurkan hobi, akan tetapi merupakan pekerjaan yang harus ditekuni
untuk mewujudkan keahlian profesional secara maksimal. Sebagai tenaga profesional, guru
memegang peranan dan tanggung jawab yang penting dalam pelaksanaan program
pembelajaran di sekolah. Selain itu, guru juga memiliki tanggung jawab atas ketercapaian
tujuan pembelajaran di sekolah.
Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara
keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral pertama dan utama. Guru memegang
peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang dilakukan secara formal di
sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya
dengan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen paling berpengaruh terhadap
terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Keberhasilan seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik sangat ditentukan oleh kompetensi guru yang
bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakekat profesi keguruan?
2. Bagaimana konsep profesi?
3. Bagaimana konsep profesional?
4. Bagaimana konsep profesionalisasi?
5. Bagaimana konsep profesionalisme?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakekat profesi keguruan?
2. Untuk mengetahui konsep profesi?
3. Untuk mengetahui konsep profesional?
4. Untuk mengetahui konsep profesionalisasi?
5. Untuk mengetahui konsep profesionalisme?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Profesi Keguruan


Guru mempunyai peranan yang amat strategis dan urgen dalam keseluruhan
upaya Pendidikan. Hampir semua usaha pembaharuan di bidang kurikulum dan
penerapan metode mengajar guru, pada akhirnya tergantung pada guru itu sendiri.
Guru ialah orang yang merencanakan, dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai serta membimbing peserta didik untuk meraih cita-cita dan memiliki budi
pekerti. Profesi guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangs
aini. Guru tanpa menguasai bahan pelajaran, strategi pembelajaran, mendorong siswa
belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi maka, segala upaya peningkatan kualitas
Pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Kualitas Pendidikan sangat
ditentukan oleh berbagai factor, namun yang utama sangat dan sangat dominan adalah
kualitas professional seorang guru. (Susanto, H. 2020).

a. Definisi Profesi
Profesi secara etimologi berasal dari kata profession (inggris) yang berasal
dari bahasa Latin profesus yang berarti “mampu atau ahli dalam suatu bentuk
pekerjaan”. Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu, menurut
persyaratan khusus memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu. Pekerjaan yang
bersifar profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya karena suatu profesi
memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya.
Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang
mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan
akademis yang intensif. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian tertentu.
Berdasrkan pada beberapa kriteria tersebut,maka profesi merupakan bidang
pekerjaan tertentu yang dinilai telah memenuhi kriteria.Dengan kata lain,tidak semua
pekerjaan dapat disebut profesi karena terdapat persyaratan-persyaratan khusus yang
harus dipenuhi sehingga suatu bidang pekerjaan dapat disebut sebagai profesi.Pada
hakikatnya profesi adalah suatu peryataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan
bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena
orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.Istilah profesi

2
merupakan simbol dari suatu pekerjaan itu sendiri,profesi mengajar adalah suatu
jabatan yang mempunyai kekhususan.Kekhususan itu merupakan kelengkapan
mengajar atau keterampilan yang menggambarkan bahwa seseorang melakukan tugas
mengajar,yaitu membimbing manusia. (Susanto, H. 2020)

b. Profesi guru
Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu
bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur maupun kehidupan sebuah bangsa
sejak dahulu.Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan
tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang.
Jabatan guru dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena menjadi seorang guru
dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran)
dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya.
Jadi pekerjaan guru disebut juga profesi karena profesi tidak dapat dipegang oleh
sembarang orang,tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan
secara khusus.
Guru merupakan satu diantara profesi dibidang pendidikan.Dalam UU No.14
Tahun 2005,dikatakan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar
dan pendidikan menegah.Guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait
dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya,baik spiritual
dan emosional,intelektual,fisikal,maupun aspek lainnya. (Adawiyah.R.2021).
Menurut Noor Jamaluddin (1978: 1) Guru adalah pendidik, yaitu orang
dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu
berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka
bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang 14 Heri Susanto sanggup berdiri
sendiri. Sedangkan Rickey (1987) sebagaimana dikutif Soetjipto dan Kosasi (2009:
17) mengemukakan ciri-ciri guru sebagai profesi, yaitu:
Adanya komitmen dari para guru bahwa jabatan itu mengharuskan
pengikutnya menjunjung tinggi martabat kemanusiaan lebih dari pada mencari
keuntungan diri sendiri. (Susanto, H. 2020).

3
1) Suatu profesi mensyaratkan orangnya mengikuti persiapan profesional dalam
jangka waktu tertentu.
2) Harus selalu menambah pengetahuan agar terus menerus berkembang dalam
jabatannya.
3) Memiliki kode etik jabatan.
4) Memiliki kemampuan intelektual menjawab masalah-masalah yang dihadapi.
5) Selalu ingin belajar terus-menerus mengenai bidang keahlian yang ditekuni.
6) Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi.
7) Jabatan itu dipandang sebagai suatu karir hidup.

c. Kode etik profesi keguruan


Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “ethos” yang berarti suatu
kehendak atau kebiasaan baik yang tetap. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
Etika/moral adalah ajaran tentang baik dan buruk mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, dan sebagainya.. Secara harfiah, “kode etik” berarti sumber etik. Etik
berasal dari perkataan ethos, yang berarti watak.Istilah etik (ethica) mengandung
makna nilai-nilai yang mendasari perilaku manusia.Term etik berasal dari bahasa
filsafat, bahkan menjadi salah satu cabangnya.Etik juga disepadankan dengan istilah
adab, moral, atau pun akhlaq. Etik artinya tata susila (etika) atau hal-hal yang
berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. (Susanto, H.
2020).

Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis
sebagai pedoman dalam berprilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai dan norma
yang dianut oleh sekolompok orang atau masyarakat tertentu.Dalam kaitannya dengan
Istilah profesi. kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar
kegiatan anggota suatu profesi. Kode etik adalah kumpulan norma-norma yang
merupakan pedoman perilaku profesional dalam melaksanakan profesi. Kode etik
guru adalah suatu norma atau aturan tata susila yang mengatur tingkah laku guru
karena itu, guru sebagai tenaga Profesional perlu memiliki “kode etik guru” dan
menjadikannya sebagai pedoman yang mengatur pekerjaan guru selama dalam
pengabdian. Kode etik guru ini merupakan ketentuan yang mengikat semua sikap dan
perbuatan guru (Djamarah, 2000 : 49). Dapat disimpulkan bahwa kode etik guru ini
sangat diperlukan karena dengan adanya ini dapat menghindari dari tindakan-tindakan

4
yang semena-mena atau melakukan perbuatan asusila kepada peserta didik yang di
ajari. (Marjuni,A.2020).

B. Konsep Profesi

a. Pengertian profesi
Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang mnuntut
keahlian yang didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu menurut persyaratan
khusus memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu.Pekerjaan yang bersifat
profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya karena suatu profesi memerlukan
kemampuan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya.Profesi
juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan
pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akedemis yang
intensif.Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian
tertentu.Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang,tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan
pelatihan secara khusus.
Profesi adalah pekerjaan yang untuk melaksanakannya memerlukan sejumlah
persyaratan tertentu. Dengan kata lain profesi merupakan pekerjaan orang-orang
tertentu, bukan pekerjaan sembarang orang. Dalam kehidupan sehari-hari orang awam
sering tidak dapat membedakan istilah “pekerjaan” dan “profesi”. Dua istilah teknis
yang berbeda definisi operasionalnya. Pekerjaan adalah istilah umum (general term)
yang artinya kegiatan manusia yang mempergunakan tenaga, pikiran, peralatan dan
waktu untuk membuat sesuatu, mengerjakan sesuatu atau menyelesaikan sesuatu
Berdasarkan pada beberapa kriteria tersebut,maka profesi merupakan bidang
pekerjaan tertentu yang dinilai telah memenuhi kriteria.Dengan kata lain,tidak semua
pekerjaan dapat disebut profesi karena terdapat persyaratan-persyaratan khusus yang
harus dipenuhi sehingga suatu bidang pekerjaan dapat disebut sebagai profesi.Pada
hakikatnya profesi adalah suatu peryataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan
bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena
orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. .(Susanto,H.2020)

b. Ciri-ciri profesi
1) Pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikansi social karena diperlukan
mengabdi kepada masyarakat. Di pihak lain, pengakuan masyarakat

5
merupakan syarat mutlak bagi suatu profesi, jauh lebih penting dari
pengakuan pemerintah
2) Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan
dan latihan yang “lama” dan intensif serta dilakukan dalam lembaga
tertentu yang secara social dapat dipertanggung jawabkan
(accountable).Proses pemerolehan keterampilan itu bukan hanya rutin,
melainkan bersifat pemecahan masalah. Jadi dalam suatu profesi,
independent judgment berperan dalam mengambil putusan, bukan sekadar
menjalankan tugas.
3) profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu (a systematic body of
knowledge), bukan sekadar serpihan atau hanya commonsense.
4) ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi
yang tegas dan jelas terhadap pelanggar kode etik. Pengawasan terhadap
ditegakkannya kode etik dilakukan oleh organisasi profesi.
5) sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikan kepada masyarakat,
maka anggota profesi secara perorangan ataupun kelompok mendapat
imbalan financial atau mater (Sahaka,A.2019).

Tiga Pilar pokok suatu profesi

1) Pengetahuan: kapasitas kognitif seseorang yg diperoleh melalui belajar


2) Keahlian: kepakaran dalam cabang ilmu tertentu untuk dibedakan dengan
kepakaran lainnya.
3) Persiapan akademik: persyaratan pendidikan khusus. contoh: pendidikan
prajabatan.

C. Konsep Profesional

a. Pengertian profesional
Pada umumnya orang memberikan arti sempit terhadap pengertian
profesional.Profesional sering diartikan sebagai keteranpilan teknis yang dimiliki
seseorang.Misalkan,seorang guru dikatakan profesional bila guru itu memiliki
kualitas pembelajaran yang tinggi.Padahal profesional mengandung makna yang
lebih luas dari berkualitas tinggi dalam hal teknik.Berkaitan dengan hal tersebut
kemampuan guru ditetapkan dalam beberapa bagian yaitu kemampuan merencakan

6
pengajaran,kemampuan melaksanakan prosedur mengajar,kemampuan
melaksanakan hubungan pribadi dengan siswa. (Adawiyah.R.2021).
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian.kemahiran. atau
kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi (UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Pekerjaan
yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka
khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekeriaan yang dilakukan oleh mereka
karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
Guru yang profesional dituntut harus mampu berperan selaku manajer yang
baik yang didalamnya harus mampu melangsungkan seluruh tahap-tahap aktivitas
dan proses pembelajaran dengan manajerial yang baik sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat diraih dengan hasil yang memuaskan. Secara
sederhana pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat
dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak memperoleh
pekerjaan yang lainnya. Profesionalisme yang berdasarkan keterbukaan dan
kebijakan terhadap ide idepembaharuan itulah yang akan mampu melestarikan
eksistensi sekolah. (Hamid, A. 2017).

D. Konsep profesionalisasi

a. Pengertia profesionalisasi
Istilah profesionalisasi yang terdapat dalm kamus besar bahasa indonesia
sebagai berikut: Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. Profesional adalah (1)
bersangkutan dengan profesi, (2) memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya dan, (3) mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.
“Profesionalisasi ialah proses membuat suatu badan organisasi agar menjadi
profesional.” (Moeliono, 1998: 702).

Profesionalisasi guru yang bermutu dalam pendidikan tidak lain adalah


seperangkat fungsi dan tugas guru Dalam lapangan pendidikan berdasaekan
keahlian yang diperoleh meleui pendidikan dan latihan khusus dibidang pekerjaan
yang mampu mengembangkan kekaryaannya secara ilmiah disamping mampu

7
menekuni bidang profesinya selama hidupnya. Mereka itu adalah para guru yang
profesional yang memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan atau latihan di
lembaga pendidikan guru dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan skillnya
masing-masing. Disamping tugas profesional keguruan, mereka mapu bertugas
dalam manajemen kelas dalam rangka proses belajar mengajara yang efektif dan
efisien.Kinerja guru yang efektif dapat disimpulkan:

1. Guru hendaknya lebih memfokuskan proses pembelajaran itu kepada belajar


siswa daripada kepada mengajar (lebih memperhatikan siswa daripada
dirinya sendiri).
2. Guru hendaknya memfasilitasi belajar siswa yang mendorongnya untuk
berpikir.
3. Guru hendaknya merancang berbagai tugas atau kegiatan yang merangsang
siswa untuk berpikir.
4. Guru hendaknya mendorong siswa untuk menghubungkan suatu materi yang
dipelajarinya disekolah dengan yang diluar sekolah (analisis relevansi).
5. Guru hendaknya menciptakan lingkungan belajar yangpositif, yang dapat
mengembangkan keingintahuan (curiosity) siswa, sehingga anak terdorong
untuk bertanya dan berpendapat (Nasokah, N. 2015).

E. Konsep profesionalisme

a. Pengertian profesionalisme
Profesionalisme, kata profesionalisme menunjuk kepada komitmen para
anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-
menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Profesionalisme juga menunjuk pada
derajat penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan
sebagai profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu
profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk
bekerja berdasarkan pada standar yang tinggi dan kode etik profesinya.
Pengaruh antara profesionalisme guru dengan hasil belajar siswa adalah yang
pertama, keberadaan guru dalam kelas adalah sebagai manager bidang studi, yaitu
orang yang merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil pembelajaran siswa
di sekolah. Selanjutnya yang kedua, guru di sekolah menentukan keberhasilan
siswa,oleh karena itu apabila siswa belum berhasil maka guru perlu mengadakan

8
remedial atau bimbingan belajar. Karena guru yang mampu merencanakan dan
melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan guru yang profesional.Pengaruh
profesionalisme guru yang dilaksanakan dengan baik akan mendorong hasil belajar
siswa lebih baik.
Mulyasa (2008:75) kompetensi yang harus dimiliki guru dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a) Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a
dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran 4 peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi
yang dimilikinya.
b) Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b
kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.
c) Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c
kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
d) Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d
Kemampuan sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar. (Banowati, A. Q., & Mangkurat, U. L. 2005).

F. Konsep profesionalitas
Profesionalitas berasal dari kata profesi, yakni jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian dari para anggota. Sebagai sebuah profesi, tidak bisa dikerjakan
oleh sembarangan orang yang tidak terlatih dan tidak dipersipkan secara khusus untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut. Evan dalam Azhar Arsyad menjelaskan bahwa
profesionalitas merupakan istilah yang diperkenalkan oleh Hoyle (1975) yang
mengidentifikasi dua aspek profesional guru secara terpisah yaitu profesionalitas dan
profesionalisme. Pada tahun 1975 Hoyle menjelaskan bahwa perbedaan antara unsur

9
status hubungan profesi guru, yang ia golongkan profesionalisme, dan unsur dari
pengetahuan, keterampilan, dan prosedurnya yang dibutuhkan oleh guru-guru dalam
profesinya, dan juga ia golongkan profesionalitas sebagai idiologi, sikap, intelektual,
dan efistemologi yang pada bagian manusia, hubungannya dengan pengetahuan
profesi yang ia miliki, juga ada pengaruhnya dengan pengamalan profesionalnya.
Profesionalitas artinya sifat profesional kata sifat dari profession (pekerjaan
yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan. Sebagai kata benda, profesional
kurang lebih berarti orang yang melakukan sebuah profesi dengan menggunakan
frofesiensi sebagai mata pencarian. Jadi seorang dikatakan professional bila seseorang
bangga terhadap pekerjaannya, memiliki komitmen pada kualitas, memiliki dedikasi
pada kepentingan pelanggan, dan memiliki keinginan yang tulus untuk membantu.
Dalam dunia pendidikan khususnya Perguruan Tinggi seorang dosen dituntut
memiliki kemampuan secara professional, dalam arti pola tindak suatu kemampuan
keahlian dalam bidangnya yang selalu foresight intellectual curiosity dan kemampuan
berpikir lateral. (Rijal,M.2018).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesi adalah jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu,
keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan
masalah denganmenggunakan teori dan metode ilmiah, jabatan itu memerlukan
pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama, proses
pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai
profesional itu sendiri, dalam memberikanlayanan kepada masyarakat, anggota
profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi,
dalam prakteknya melayani masyarakat, tiap anggota profesi mempunyai
kebebasan dalam memberikan judgement terhadap permasalahan profesi yang
dihadapinya, jabatan profesi mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat,
oleh karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula.Berdasarkan acuan di atas
maka jabatan pedagang, penyanyi, penari, sopir, tukang bangunan jelas bukan
profesi, hanya “pekerjaan” karena tidak memenuhi kriteria-kriteria di atas.
Guru adalah pendidik profesional karena secara implicit ia telah
merelakandirinya menerima dan memikul sebagian amanah pendidikan yang
terpikul di pundak orang tua. &ni berarti bahwa orang tua telah memberikan
amanah atausebagian tanggung jawabnya kepada guru. orang tua tidak mungkin
menyerahkan anaknya kepada sembarang guru yang tidak professional.

B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini, penulis berharap agar wawasan kita
mengenai Hakekat profesi keguruan bisa bertambah. Penulis sangat
merekomendasikan agar makalah ini menjadi bahan bacaan penulis sekalian,
karena dalam penulisan makalah ini, penulis mengutip dari berbagai referensi
untuk menambah kelengkapan pembahasan.Tentunya, penulisan makalah ini tidak
akan terlepas dari kesalahan baik yang tersengaja atau tidak. Karenanya, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk perbaikan penulis
dalam menulis di kesempatan berikutnya. Terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah.R.(2021).Konsep Profesi dan Keguruan.Jurnal seri publikasi


pembelajaran.Vol 1(2).Hal 1-3

Banowati, A. Q., & Mangkurat, U. L. (2005). Profesi keguruan. 1–6.

Hamid, A. (2017). Guru Profesional. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan


Kemasyarakatan, 17(2), 274-285.

Marjuni,A.(2020). Peran dan fungsi kode etik kepribadian guru dalam pengembangan
pendidikan. Jurnal UIN(Universitas islam negeri)Alaudin Makassar.Vol 1(1).Hal
2-3

Nasokah, N. (2015). Kompetensi profesionalisasi guru. Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah


Studi Islam, 15(1), 101-109.

Rijal,M.(2018). Buku Professionalitas dan Mutu Pembelajaran.Jawa timur: Uwais


Inspirasi Indonesia.

Susanto, H. (2020). Buku Profesi Keguruan. Program Studi Pendidikan Sejarah


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

Sahaka,A.(2019). Profesi,Profesional dan Pekerjaan. Jurnal Teknologi


Pendidikan Madrasah.vol 2(1).Hal 62

12

Anda mungkin juga menyukai