Disusun oleh:
Ilal Syahbana
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT., Tuhan semesta alam
yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibu Ruwaidah S.Ag M.pd. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan kepada para pembaca dan juga penulis mengenai kepemimpinan dalam
dunia pendidikan. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang
telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah dengan
judul “Kiat-Kiat Meningkatkan Profesionalisme Guru” ini bisa disusun dengan
baik.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa dalam makalah ini jauh dari
kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Februari 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud profesionalisme guru?
2. Bagaimana meningkatkan profesionalisme guru?
3. Apa faktor Penyebab Rendahnya profesionalisme Guru?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud profesionalisme guru
2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan profesionalisme guru
3. Untuk mengetahui faktor Penyebab Rendahnya profesionalisme Guru
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Profesionalisme
Sebelum menguraikan makna dari peningkatan profesionalisme keguruan
sebaiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu makna atau pengertian dari masing-
masing 3 kata tersebut. Peningkatan adalah proses, cara atau perbuatan meningkatkan
(usaha, kegiatan, dll). Peningkatan adalah proses, cara perbuatan untuk menaikkan
sesuatu atau usaha kegiatan untuk memajukan sesuatu, kesesuatu yang lebih baik lagi
daripada sebelumnya. Peningkatan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
pembelajar (guru) untuk membantu siswa untuk meningkatkan hasil pembelajaran,
Pembelajaran dikatakan meningkat apabila adanya suatu perubahan dalam proses
pembelajaran, hasil pembelajaran dan kualitas pembelajaran mengalami perubahan
secara berkualitas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi bisa dimaknai dengan bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian keterampilan, kejuruan, tertentu.
Keguruan tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bisa diartikan perihal (yang
menyangkut) pengajaran, pendidikan, dan metode pengajaran. Dalam UU Nomor 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen, Profesi keguruan adalah pendidikan profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa, pengembangan atau peningkatan
profesi guru didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan taraf
atau derajat profesi seorang guru yang menyangkut kemampuan guru, baik
penguasaan materi ajar atau penguasaan metodologi pengajaran, serta sikap
keprofesionalan guru menyangkut motivasi dan komitmen guru dalam menjalankan
tugas sebagai guru. Pengembangan dan peningkatan profesi guru juga dilakukan
dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan
perkembangan zaman yang semakin modern. Pembinaan dan peningkatan profesi
guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Sedangkan pembinaan dan peningkatan karier meliputi penugasan, kenaikan pangkat,
dan promosi. Keduanya disesuaikan dengan jabatan fungsional masing-masing.
Urgensi program peningkatan profesi guru sendiri didasarkan pada sebuah asumsi
bahwa tidak semua guru dan tenaga kependidikan yang dihasilkan telah memenuhi
kriteria guru profesional1
1
Heri Susanto, Profesi Keguruan, (Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universtas Lambung Mangkurat, 2020), h. 34
(teaching methodology), dan bagaimana memahami anak didiknya (educational
psychology).
2
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,
2011) h. 63
2. Ia selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan
zaman, sehingga keberadannya selalu memberikan makna profesional.
1. Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh.Hal ini
disebabkan oleh banyak guru yang bekerja diluar jam kerjanya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga tidak ada waktu untuk
membaca dan menulis untuk meningkatkan diri
2. Kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta sebagai
pencetak guru yang lulusannya asal jadi tanpa mempehitungkan outputnya
kelak di lapangan sehingga menyebabkan banyak guru yang tidak patuh
terhadap etika profesi keguruan
3. Kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak
dituntut untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di
perguruan tinggi. Pengembangan Profesi Guru5
4
Nurjan Syarifan, Profesi Keguruan Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2015)
h. 47
5
Nurhadi Ali, Profesi Keguruan. (Jawa Barat: Goresan Pena, 2016) h. 53
Meningkatkan profesionalitas guru bukan sesuatu yang mudah, maka diperlukan
strategi yang tepat dalam upaya menciptakan iklim kondusif bagi peningkatan profesi
guru. Situasi kondusif ini jelas amat diperlukan oleh tenaga pendidik untuk dapat
mengembangkan diri sendiri ke arah profesionalisme guru.
Strategi debirokratisasi
b) Program magang
c) Kemitraan sekolah
Diskusi ini diselenggarakan secara berkala dengan topik diskusi sesuai dengan
masalah yang dialamai sekolah. melalui diskusi berkala diharapkan para guru dapat
memecahkan masalah yang dihadapi berkaitan dengan proses pembelajaran di
sekolah ataupun masalah peningkatan kompetensi dan pengembangan kariernya.
b. Seminar
c. Workshop
d. Penelitian
Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas,
penelitian eksperimen, ataupun jenis lain dalam rangka peningkatan mutu
pembelajaran.
Bahan ajar yang ditulis guru dapat berbentuk diktat, buku pelajaran, ataupun
buku dalam bidang pendidikan.
Media pembelajaran yang dibuat guru dapat berbentuk alat peraga, alat
praktikum sederhana, maupun bahan ajar elektronik atau animasi pembelajaran.6
6
Mustofa, “Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan. Vol.4, No.1
keperluan sehari-hari, guru bakal mencari lebih banyak pekerjaan untuk mencukupi
keperluannya. Tidak mengherankan bila guru di negara maju memiliki kualitas yang
unggul atau disebut profesional, karena apresiasi terhadap layanan guru yang tinggi.
Pada akhirnya pengembangkan profesionalitas guru bergantung pada guru itu sendiri
dalam menentukan peningkatan standar profesionalnya. Kualitas guru rendah
disebabkan oleh upah guru yang rendah, dan belum semua guru di Indonesia telah
memenuhi sebuah kriteria profesi. Hal tersebut dikarenakan pada saat ini tenaga
pengajar di Indonesia masih terbilang kurang. Bahkan ada beberapa guru yang tidak
memiliki gelar sarjana khususnya dibidang sarjana pendidikan. Hal ini dapat
dikatakan bahwa tenaga pengajar bukanlah sebuah profesi yang banyak diminati
banyak orang dan bagi pemerintah, di era revolusi pendidikan seperti sekarang ini
seharusnya lebih memperhatikan kulitas guru. Penyebaran guru-guru yang memenuhi
kualifikasi pun harus merata bahkan sampai ke pelosok-pelosok desa. Selain itu
sudah seharusnya seorang guru mendapat pemberdayaan baik dalam arti profesi
ataupun kesejahteraan karena tuntutan dan tugas guru yang semakin berat akibat
perubahan yang terlalu cepat yang terjadi di masyarakat. Apabila guru-guru di
Indonesia disejahterakan maka tidak mustahil jika suatu saat nanti mutu pendidikan di
Indonesia menjadi meningkat7
7
Hani Risdiany. “Pengembangan Profesionalitas Guru dalam Mewujudkan Kualitas
Pendidikan Indonesia” , Edukatif : Jurnal ilmu Pendidikan. Vol.3, No.2
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dari penjelasan yang telah dipaparkan, penulis menyarankan kepada pembaca,
agar dapat memanfaatkan makalah ini sebagai sumber ilmu dan referensi untuk
membuat tulisan terkait yang lebih baik lagi. Selain itu agar dapat memahami konsep
profesionalitas guru secara mendalam
DAFTAR PUSTAKA