Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA, PROMOSI, KUALITAS

PRODUK, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


KONSUMEN PADA SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN

Oleh :

Cleman Zefrianta Sembiring

NIM : 207110811

Aryo Cristianto Siringo Ringo

NIM : 207110390

Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis

Universitas Mikroskil Medan

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Promosi, Kualitas Produk, dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Sepeda Motor Honda di Kota Medan”
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan skripsi pada Universitas Mikroskil dan untuk memperoleh nilai akhir
semester mata kuliah Metodologi Penelitian.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moral maupun materi sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada bapak
Robinhot Gultom, S.E., M.Si. Sebagai Dosen pengajar yang memberikan bimbingan
untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin,


penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial maupun simultan


pengaruh harga, kualitas produk, dan citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda matic. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Kampus I
Universitas Sanata Dharma yang menggunakan sepeda motor Honda matic. Responden
dalam penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa dan pengambilan sampel menggunakan
teknik convenience sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Teknik pengujian instrumen yang digunakan adalah pengujian validitas dan
reliabilitas. Data dianalisis menggunakan teknik uji asumsi klasik, analisis regresi linier
berganda, uji F, uji t, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) secara parsial harga dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda matic, sedangkan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Honda matic; (2) secara simultan harga, kualitas
produk, dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Honda matic; (3) citra merek berpengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda matic. Kata Kunci: Harga, Kualitas Produk, Citra Merek,
Keputusan Pembelian
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................i

KATA
PENGANTAR......................................................................................................1

ABSTRAK .......................................................................................................................2

DAFTAR
ISI ....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................4

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................4


1.2 Rumusan Permasalahan .......................................................................................5
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................................7
1.6 Originalitas............................................................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................8

2.1 Landasan Teori .....................................................................................................8


2.2 Review Penelitian Terdahulu ..............................................................................13
2.3 Kerangka
Konseptual ..........................................................................................15
2.4 Pengembangan Hipotesis ………......................………...………………….......15
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………...17

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................................17


3.2 Objek
Penelitian ..................................................................................................17
3.3 Populasi dan Sampel ...........................................................................................17
3.4 Metode Pengumpulan
Data .................................................................................18
3.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional variabel ......................................18
3.6 Metode Analisis ................................................................................................. 19
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………….20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan mobilitas saat ini menjadi salah satu aspek penting yang harus
dipenuhi oleh setiap individu. Setiap hari dihadapakan untuk selalu berpindah dari
satu tempat ke tempat lain. Guna untuk mendukung mobilitas di Kota Medan
banyak masyarakat yang memilih untuk menggunakan moda transportasi bermotor
seperti mobil, sepeda motor dan berbagai macam alat transportasi lainnya, salah satu
kendaraan yang digunakan untuk mobilitas masyarakat di Kota Medan adalah
sepeda motor. Kebutuhan akan mobilitas tersebut berdampak pada meningkatnya
permintaan akan berbagai jenis sepeda motor yang mengakibatkan semakin
banyaknya persaingan dalam dunia bisnis di bidang transportasi. Hal tersebut dapat
dilihat dari banyaknya produsen sepeda motor yang menawarkan berbagai macam
tipe sepeda motor dengan inovasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan, dimana
sepeda motor yang dihasilkan banyak memberikan kemudahan bagi para konsumen
dalam melakukan mobilitas.
Perkembangan sepeda motor di Indonesia saat ini sedang mengalami
peningkatan yang besar terutama di Kota Medan. Semua golongan masyarakat dari
bawah sampai golongan atas dapat menggunakan moda transportasi sepeda motor
dalam berbagai keperluan. Perusahaan otomotif menawarkan berbagai macam
produk dengan inovasi dari desain, pilihan warna, dan bentuk yang disesuaikan
dengan cita rasa dan segmentasi pasar mana yang akan dituju. Terdapat beberapa
merek sepeda motor yang bersaing di Indonesia antara lain Yamaha, Honda, Suzuki,
Kawasaki, dan lain-lain. Pasar sepeda motor seperti ini yang menyebabkan
persaingan ketat diantara pasar kompetitor usaha di bidang transportasi.
Sepeda motor merupakan pengembangan dari sepeda konvensional yang lebih
dahulu ditemukan. Hingga saat ini jenis-jenis sepeda motor yang banyak dikenal
oleh masyarakat. Beberapa tahun belakangan, transportasi di Indonesia diramaikan
oleh kehadiran ojek online. Kehadiran ojek online tersebut disambut baik industri
sepeda motor karena bisa membantu menaikkan penjualan sepeda motor.
Selanjutnya dealer mengakui adanya permintaan sepeda motor untuk berbagai jenis.
Salah satu sepeda motor yang ada di pasaran saat ini dan ikut serta dalam
pengembangan teknologi sepeda motor adalah Honda. Honda adalah produsen
sepeda motor dan skuter asal Jepang. Honda didirikan pada tanggal 24 September
1948 oleh Soichiro Honda. Honda merupakan produsen sepeda motor terbesar di
dunia sejak 1959. PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri
sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT
Federal Motor. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500
unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu dan terus berkembang hingga saat ini.
Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan
di Indonesia.

Variabel Independen Nama Peneliti yang Nama Peneliti yang


menyatakan menyatakan Tidak
Berpengaruh Berpengaruh
Persepsi Harga Grace Rumengan, Altje L Miranda E.M. Mendur,
Tumbel, dan Woran Hendra N. Tawas, dan
Djemly Fitty Valdi Arie
Promosi Grace Rumengan, Altje L Asrizal Efendy Nasution,
Tumbel, dan Woran Linzzy Pratami Putri, dan
Djemly Muhammad Taufik
Lesmana
Kualitas Produk Miranda E.M. Mendur, Grace Rumengan, Altje L
Hendra N. Tawas, dan Tumbel, dan Woran
Fitty Valdi Arie Djemly
Citra Merek Edi Sucipto Tanady dan Rizky Syamsidar dan
Muhammad Fuad Euis Soliha

1.2 Rumusan Masalah


a) Apakah Persepsi Harga, Promosi, Kualitas Produk, dan Citra Merek
berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada
Sepeda Motor Honda di Kota Medan ?
b) Apakah Persepsi Harga, Promosi, Kualitas Produk, dan Citra Merek
berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada
Sepeda Motor Honda di Kota Medan ?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu bertempat di Universitas Mikroskil
Medan. Peneliti memilih tempat penelitian di Universitas Mikroskil karena dapat
dijangkau dan mengurangi biaya saat penelitian. Adapun penelitian yang dilakukan
pada bulan Desember sampai Januari Tahun 2022/2023, dan data yang akan diteliti
selama penelitian tersebut adalah untuk mengetahui analisis pengaruh persepsi
harga, promosi, kualitas produk, dan citra merek terhadap keputusan pembelian
konsumen pada sepeda motor Honda di kota Medan. Populasi dan Sampel, Populasi
(universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian), objek
atau nilai disebut unit analisis atau elemen populasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa Mikroskil prodi manajemen, kelas pagi, angkatan 2020 sampai
angkatan 2022. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap
bisa mewakili populasi. Objek atau nilai yang akan diteliti dalam sampel disebut
unit sampel.

1.4 Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Persepsi Harga, Promosi,


Kualitas Produk, dan Citra Merek secara simultan terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen pada Sepeda Motor Honda di Kota Medan.
b) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Persepsi Harga, Promosi,
Kualitas Produk, dan Citra Merek secara parsial terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Sepeda Motor Honda di Kota Medan.

1.5 Manfaat Penelitian


a. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai kegiatan-
kegiatan pemasaran, terutama tentang persepsi harga, promosi, kualitas produk,
dan citra merek serta sebagai sarana bagi penulis dalam menerapkan ilmu yang
telah didapat di perkuliahan dalam keadaan yang sesungguhnya pada dunia
usaha.
b. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh persepsi harga, promosi, kualitas produk, dan citra
merek yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor
Honda di kota Medan.
c. Bagi Universitas Mikroskil
Agar dapat dijadikan bahan referensi atau ilmu pengetahuan untuk menambah
wawasan bagi mahasiswa Universitas Mikroskil.

1.6 Organilitas

Dalam menunjukan organilitas penelitian ini, penulis akan mengambil penelitian


sebelumnya yang mempunyai beberapa variabel yang sama yaitu "Pengaruh Persepsi
Harga, Promosi, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada
Produk Smartphone Oppo di Manado"
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Variabel Independen (Y)


a) Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan Pembelian adalah serangkaian proses yang berawal dari
konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing-
masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
serangkaian proses tersebut mengarah kepada keputusan pembelian.
Indikator pengukuran yang di gunakan adalah kemantapan pada sebuah produk,
Kebiasaan dalam membeli produk, dan Kecepatan dalam membeli sebuah
produk.
Variabel Dependen (X)
a. Persepsi Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2015:65) adalah jumlah uang yang
ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Harga adalah salah satu elemen
bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen
lainnya melambangkan biaya. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat berubah
dengan cepat. Harga menurut Tjiptono (2016:67) merupakan satuan moneter
atau ukuran lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan satu-satunya unsur
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk/kualitas, distribusi dan
promosi) menyebabkan timbulnya biaya/pengeluaran.
Indikator yang digunakan adalah keterjangkauan harga, kesesuaian harga
dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan
manfaat Kotler dan Amstrong (2015:66).
b. Promosi
Menurut Buchory dan Saladin (2018:56), promosi adalah fungsi
pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program
pemasaran secara persuasive kepada target pelanggan-calon pelanggan
(audience) untuk mendorong terciptanya transaksi pertukaran antara
perusahaan dan audience. Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran.
Indikator yang digunakan adalah Advertising, Sales Promotion, Event and
experiences, Public relations and publicity, Direct marketing Interactive
marketing, Word of mouth, Personal selling Kotler dan Amstrong (2015:69).

c. Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2016:152), kualitas dapat diartikan sebagai kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sunyoto
(2016:45) menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu ukuran untuk
menilai bahwa suatu barang atau jasa telah mempunyai nilai guna seperti
yang dikehendaki atau dengan kata lain suatu barang atau jasa dianggap
telah memiliki kualitas apabila berfungsi atau mempunyai nilai guna seperti
yang diinginkan.
Indikator yang digunakan adalah Performance, Features, Realibility,
Conformance, Durability, Design, Serviceability, Aesthetics, Perceived
Quality (Lupiyoadi, 2016:25).

d. Citra Merek
Menurut Kotler (2007) “Identitas adalah berbagai cara yang diarahkan
perusahaan untuk mengidentifikasikan dirinya atau memposisikan
produknya”. Citra/image, yaitu : “Citra adalah persepsi masyarakat terhadap
perusahaan atau produknya”. Maka jelas jika, “Brand Image” atau Citra
Merek adalah bagaimana suatu merek mempengaruhi persepsi, pandangan
masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya. Pengertian
Brand Image (Keller, 2003) bahwa:
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang
pada ingatan konsumen.
2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam
pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak
berhadapan langsung dengan produk.
Citra merek menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil
keputusan penting. Brand Image (citra merek) dapat dianggap sebagai jenis
asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek
tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk
pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama
halnya ketika kita berfikir tentang orang lain. Asosiasi ini dapat
dikonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan, keunggulan, kekuatan, dan
keunikan. Membangun Brand Image yang positif dapat dicapai dengan
program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan
memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk
lain. Kombinasi yang baik dari elemen-elemen yang mendukung dapat
menciptakan Brand Image yang kuat bagi konsumen.

ALASAN PEMILIHAN VARIABEL


a) Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling
disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan
faktor yang kedua adalah faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat
pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual. Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
b) Persepsi Harga
Persepsi Harga merupakan faktor pendukung penting yang dibutuhkan
sebuah produk dalam bersaing dengan produk-produk lainnya. Harga adalah
salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan
elemen lainnya melambangkan biaya. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat
berubah dengan cepat.

c) Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam memasarkan
produk atau jasa sehingga dapat menarik untuk membeli produk tersebut,
kegiatan promosi harus dirancang semenarik mungkin dan informasi yang
disampaikan harus mudah di mengerti oleh masyarakat agar orang yang
membacanya dapat tertarik dan mudah dimengerti.
d) Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan kesesuaian antara kebutuhan dan keinginan
atas produk ke dalam spesifikasi produk yang dihasilkan. Kualitas dari setiap
produk yang dihasilkan merupakan salah satu unsur yang harus mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh dari perusahaan, kalau perusahaan ingin
memenangkan suatu persaingan dalam usaha. Tuntutan terhadap kualitas suatu
produk sudah menjadi suatu keharusan yang harus dipenuhi oleh perusahaan,
kalau tidak menginginkan konsumen yang telah dimilikinya beralih kepada
produk-produk pesaing lainnya yang dianggap memiliki kualitas produk yang
lebih baik usaha.
e) Citra Merek
Citra merupakan keseluruhan persepsi terhadap produk atau merek yang
dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap produk atau merek
itu. Suatu citra merek yang kuat dapat memberikan beberapa keunggulan utama
bagi suatu perusahaan salah satunya akan menciptakan suatu keunggulan
bersaing. Produk yang memilki citra merek yang baik cenderung akan lebih
mudah diterima oleh konsumen. Citra terhadap produk berhubungan dengan
sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu produk.

TEORI APA SAJA YANG DIBUTUHKAN


a) Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut Biemans (2011), dimensi keputusan pembelian sebagai berikut:
Kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang
disimpan didalam ingatan. Kemudahan penggunaan produk merupakan salah
satu cara penilaian konsumen terhadap produk. Perbandingan merek, jika
perusahaan memperlakukan merek hanya sebagai nama perusahaan, maka
perusahaan tersebut tidak melihat tujuan atau value dari merk yang sebenarnya.
Keyakinan pada merek, pandangan konsumen terhadap suatu merek merupakan
hal yang sangat penting dalam keputusan pembelian. Kualitas sebuah merek
memberikan alasan penting dalam mempertimbangkan keputusan untuk
membeli. Kemudahan memperoleh produk, konsumen adalah pangsa pasar
utama dari produk. Sejak awal merencanakan sebuah kegiatan usaha yang harus
dilakukan adalah memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Salah satu cara
atau pelayanan terbaik adalah memberikan kemudahan untuk mendapatkan
barang/ jasa yang di produksi.
b) Persepsi Harga
Menurut Lichtenstein et.al (1993) harga tidak diragukan lagi menjadi
salah satu isyarat pasar yang paling penting. Pengaruh harga sebagian besar
berkaitan dengan isyarat harga (murah/mahal dan tinggi/rendah) pada semua
situasi pembelian dan paling tidak menunjukkan kepada konsumen bahwa
jumlah pengeluaran ekonomis yang harus dikorbankan untuk terlibat dalam
suatu transaksi pembelian.
Lichtenstein et.al (1993) telah mengidentifikasikan 7 (tujuh) konsep
dimensi yang berhubungan dengan interpretasi dan persepsi harga yaitu: Value
consciousness, adalah kesadaran konsumen akan pentingnya nilai produk yang
diukur dari harga terhadap manfaat. Price consciousness, maksudnya adalah
kesadaran konsumen akan pentingnya harga yang rendah dalam membentuk
produk. Coupon proneness, adalah persepsi isyarat harga dalam peran negatif
yang juga berhubungan dengan bentuk isyarat harga yang disajikan.
Konsisten dengan perspektif ini, beberapa peneliti berpendapat bahwa
penurunan harga dalam bentuk kupon dapat menghasilkan peningkatan respon
konsumen. Sale proneness, berkaitan dengan persepsi konsumen mengenai
produk-produk yang ditawarkan dalam potongan harga. Price Movenism, ketika
konsumen melakukan evaluasi perbedaan harga, dari perbedaan tawaran, mereka
melakukan perbandingan.
Price-quality scheme, hubungan harga-kualitas berkaitan dengan
anggapan bahwa harga produk sebanding dengan kualitasnya. Prestige
sensitivity, hubungan harga-prestis berkaitan dengan anggapan bahwa produk
yang dibeli menunjukkan status atau gengsi. Semakin tinggi harga semakin
dipilih, karena dianggap semakin memberikan prestis.

c) Promosi
Promosi perlu dilakukan untuk mengenalkan kepada konsumen akan
produk baru dan juga untuk mengingatkan kepada konsumen akan produk yang
sudah beredar di pasar. Menurut (Shimp, 2003:111) promosi mengacu pada
setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi atau
konsumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan untuk
secara agresif menjualnya. Menurut pendapat (Machfoedz, 2010:31) adalah
suatu aktivitas yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang
menarik tentang produk yang ditawarkan, baik secara langsung maupun melalui
pihak yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan menurut
(Rangkuti, 2010:50) Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam
rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa,
dan ide dengan cara memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa
dari perusahaan.
d) Kualitas Produk
Menurut Garvin di dalam Maiyuni et.al (2014), kualitas produk memiliki
delapan dimensi pengukuran, yaitu: Performance (kinerja), hal ini berkaitan
dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. Features
(keragaman produk atau fitur), yaitu aspek performance yang berguna untuk
menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan produk, kesesuaian
teknologi dan pengembangannya. Reliability (reliabilitas), hal yang berkaitan
dengan kompatibilitas, probalitas atau kemungkinan suatu barang berhasil
menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan
dalam kondisi tertentu. Conformance to specification (kesesuaian dengan
spesifikasi), hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Durability
(daya tahan), yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau
masa pakai barang. Seviceability (kemampuan layanan), yaitu karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam
memberikan layanan dalam perbaikan barang. Aesthetics (estetika), merupakan
karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai nilai estetika yang berkaitan
dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. Perceived
quality (kesan kualitas), konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap
mengenai atribut-atribut produk. Namun demikian biasanya konsumen memiliki
informasi tentang produk secara tidak langsung.
e) Citra Merek
Aaker dalam Yusyulian (2016) yang merangkum dimensi citra merek ke
dalam lima dimensi, yaitu: Brand identity, identitas merek merujuk pada
identitas fisik atau tangible seperti logo, nama, warna, kemasan, lokasi, identitas
perusahaan, slogan, dan yang lainnya. Brand personality, kepribadian merek
merupakan karakter khusus dari suatu merek yang membentuk kepribadian
tertentu sebagai manusia, sehingga konsumen dapat dengan mudah
membedakannya dengan merek lain dalam satu kategori, seperti karakter tegas,
canggih, kaku, bermartabat, mulia, ramah, hangat, iba, supel, dinamis, kreatif,
terkini, bebas, dan sebagainya. Brand association, asosiasi merek adalah sesuatu
yang spesifik yang berasosiasi dengan sebuah merek, yang dapat berasal dari
sebuah penawaran sebuah produk, atau aktivitas yang berulang atau konsisten
seperti iklan, sponsorship atau aktivitas kepedulian sosial, atau isu-isu yang kuat
berhubungan dengan merek, kualitas merek atau orang, atau simbol-simbol dan
arti-arti tertentu yang sangat kuat terikat dengan suatu merek. Brand attitude,
sikap dan perilaku merek yaitu sikap, perilaku, atau cara suatu merek ketika
berkomunikasi, beriklan dan berinteraksi dengan konsumen untuk
menyampaikan benefit-benefit atau nilai-nilai yang dimiliki merek tersebut,
sehingga diharapkan dapat mempengaruhi persepsi dan penilaian konsumen.
Brand benefit and competence, keuntungan, manfaat dan kompetensi merek
yakni nilai-nilai, keuntungan, dan kompetensi yang berbeda yang ditawarkan
oleh suatu merek dalam memecahkan masalah yang dihadapi konsumen, yang
memungkinkan konsumen untuk memperoleh benefit dikarenakan kebutuhan,
hasrat, mimpi dan obsesi konsumen dapat diwujudkan dengan penawaran dari
perusahaan tersebut.

2.2 Kerangka Konseptual

Harga
(X1) H1

Kualitas Produk H2 Keputusan


(X2) Pembelian (Y)

Citra Merek H3 H4
(X3)

Keterangan :
= Secara Parsial

= Secara Simultan

2.3 Pengembangan Hipotesis


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014: 134). Dari perumusan masalah, tujuan
penelitian, landasan teori dan telah dituangkan dalam desain penelitian, maka
dapat ditarik hipotesis atau kesimpulan sementara pada penelitian ini sebagai
berikut:

2.3.1 Pengaruh Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian


Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan
suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa, apalagi bila
produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan pokok sehari-
hari. Harga akan menjadi pertimbangan yang cukup penting bagi konsumen
dalam memutuskan pembeliannya, konsumen akan membandingkan harga dari
produk pilihan mereka dan kemudian mengevaluasi apakah harga tersebut
sesuai atau tidak dengan nilai produk serta jumlah uang yang harus dikeluarkan.
H0 : Tidak ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda.
HA : Ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Honda.

2.3.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen dalam memutuskan suatu tindakan pembelian produk selalu


memiliki alternatif-alternatif yang dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan
dalam membeli suatu produk. Dari alternatif-alternatif tersebut, kualitas produk
pada suatu barang yang akan dibeli oleh konsumen merupakan salah satu syarat
utama sebelum seorang konsumen menjatuhkan pilihan pembelian produk.
Apabila kualitas produk suatu barang itu baik, maka semakin tinggi keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian produk. Begitu pula sebaliknya,
apabila kualitas produk suatu barang itu buruk, maka konsumen cenderung akan
mempertimbangkan lagi keputusan untuk melakukan pembelian produk.
H0 : Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda
HA : Ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda .
2.3.3 Pengaruh Citra Merek dan Promosi terhadap Keputusan
Pembelian

Citra merek yang positif memberikan manfaat bagi produsen untuk lebih
dikenal konsumen. Dengan kata lain, konsumen akan menentukan pilihannya
untuk membeli produk yang mempunyai citra yang baik. Begitu pula
sebaliknya, jika citra merek negatif, konsumen cenderung mempertimbangkan
lebih jauh lagi ketika akan membeli produk.
H0 : Tidak ada pengaruh antara citra merek dan promosi terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda .
HA : Ada pengaruh citra merek dan promosi terhadap keputusan pembelian
sepeda motor
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan
metode survei. Menurut Sugiyono (2014: 81) metode penelitian survei adalah metode
penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa
lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan
variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan
psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data
dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil
penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

3.2 Objek Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Medan Kota, Medan Denai, Medan Perjuangan. Objek
penelitian yaitu warga sekitar Medan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang
akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok,
peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah para
konsumen yang memiliki sepeda motor Honda. Dimana jumlah seluruh konsumen
sepeda motor adalah 97 konsumen. Mereka itu yang menggunakan sepeda motor Honda
di Kota Medan.
3.3.2 Sampel
Menurut Handayani (2020), teknik pengambilan sampel atau biasa disebut dengan
sampling adalah proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang diteliti untuk
dijadikan sampel, dan memahami berbagai sifat atau karakter dari subjek yang dijadikan
sampel, yang nantikan dapat dilakukan generalisasi dari elemen populasi. Pengambilan
sampel menggunakan teknik convenience sampling. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengujian instrumen yang digunakan adalah
pengujian validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan teknik uji asumsi
klasik, analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, dan koefisien determinasi.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Angket (Kuesioner)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara


memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Agung, 2012: 63). Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan
terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden,
dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah
satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan.

3.4.2 Studi Kepustakaan

Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari
literatur yang dapat menunjang dan melengkapi data yang diperlukan serta dapat
berguna bagi penyusunan penelitian ini. Studi pustaka juga merupakan pengumpulan
data dengan tujuan untuk mengetahui berbagai teori-teori yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi pustaka data
sekunder dari Badan Pusat Statistik, dan data dari situs resmi Pusat Data Kontan sebagai
data yang diolah.

3.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional variabel


3.5.1 Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas/Independent Variable (X)

Menurut Umar (2002: 129), variabel independen yaitu variabel yang menjadi
sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah harga (X1), kualitas produk (X2), citra merek (X3) dan Promosi
(X4)

b. Variabel Terikat/Dependent Variable (Y)

Menurut Umar (2002: 129), variabel dependen yaitu variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
keputusan pembelian (Y).
3.5.2 Definisi Operasional variabel

Definisi operasional adalah pengertian variabel secara praktik atau secara nyata
dalam lingkup objek penelitian atau objek yang diteliti.

a. Sepeda Motor

Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.
Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil
disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau
keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh pengendara.
Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif
murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan penggunaan bahan bakar serta
biaya operasionalnya cukup hemat.

3.6 Metode Analisis

Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) harga
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, hal ini dibuktikan dengan nilai t
hitung > t tabel (4,866 > 2,000) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (sig<0,05), (2)
kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dengan nilai t hitung
lebih besar dari t tabel (2,486 > 2,000) dengan nilai signifikansi sebesar 0,015, (3) citra
merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dengan nilai t hitung lebih
besar dari t tabel (3,411> 2,000) dengan nilai signifikansi sebesar 0,004, dan (4) harga,
kualitas produk dan citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, hal
ini dibuktikan dengan dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel (36,658 > 2,70) dan
nilai signifikansi F hitung sebesar 0,000.
DAFTAR PUSTAKA

1) https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/39386/36131
2) https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/35296
3) http://journal.umsu.ac.id/index.php/snk/article/view/3594/0
4) http://jurnal.kwikkiangie.ac.id/index.php/JM/article/view/663
5) https://unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe3/article/view/7654
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai