Oleh :
NIM : 207110811
NIM : 207110390
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Promosi, Kualitas Produk, dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Sepeda Motor Honda di Kota Medan”
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan skripsi pada Universitas Mikroskil dan untuk memperoleh nilai akhir
semester mata kuliah Metodologi Penelitian.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moral maupun materi sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada bapak
Robinhot Gultom, S.E., M.Si. Sebagai Dosen pengajar yang memberikan bimbingan
untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
ABSTRAK
KATA
PENGANTAR......................................................................................................1
ABSTRAK .......................................................................................................................2
DAFTAR
ISI ....................................................................................................................3
PENDAHULUAN
1.6 Organilitas
KAJIAN TEORI
c. Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2016:152), kualitas dapat diartikan sebagai kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sunyoto
(2016:45) menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu ukuran untuk
menilai bahwa suatu barang atau jasa telah mempunyai nilai guna seperti
yang dikehendaki atau dengan kata lain suatu barang atau jasa dianggap
telah memiliki kualitas apabila berfungsi atau mempunyai nilai guna seperti
yang diinginkan.
Indikator yang digunakan adalah Performance, Features, Realibility,
Conformance, Durability, Design, Serviceability, Aesthetics, Perceived
Quality (Lupiyoadi, 2016:25).
d. Citra Merek
Menurut Kotler (2007) “Identitas adalah berbagai cara yang diarahkan
perusahaan untuk mengidentifikasikan dirinya atau memposisikan
produknya”. Citra/image, yaitu : “Citra adalah persepsi masyarakat terhadap
perusahaan atau produknya”. Maka jelas jika, “Brand Image” atau Citra
Merek adalah bagaimana suatu merek mempengaruhi persepsi, pandangan
masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya. Pengertian
Brand Image (Keller, 2003) bahwa:
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang
pada ingatan konsumen.
2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam
pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak
berhadapan langsung dengan produk.
Citra merek menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil
keputusan penting. Brand Image (citra merek) dapat dianggap sebagai jenis
asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek
tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk
pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama
halnya ketika kita berfikir tentang orang lain. Asosiasi ini dapat
dikonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan, keunggulan, kekuatan, dan
keunikan. Membangun Brand Image yang positif dapat dicapai dengan
program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan
memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk
lain. Kombinasi yang baik dari elemen-elemen yang mendukung dapat
menciptakan Brand Image yang kuat bagi konsumen.
c) Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam memasarkan
produk atau jasa sehingga dapat menarik untuk membeli produk tersebut,
kegiatan promosi harus dirancang semenarik mungkin dan informasi yang
disampaikan harus mudah di mengerti oleh masyarakat agar orang yang
membacanya dapat tertarik dan mudah dimengerti.
d) Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan kesesuaian antara kebutuhan dan keinginan
atas produk ke dalam spesifikasi produk yang dihasilkan. Kualitas dari setiap
produk yang dihasilkan merupakan salah satu unsur yang harus mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh dari perusahaan, kalau perusahaan ingin
memenangkan suatu persaingan dalam usaha. Tuntutan terhadap kualitas suatu
produk sudah menjadi suatu keharusan yang harus dipenuhi oleh perusahaan,
kalau tidak menginginkan konsumen yang telah dimilikinya beralih kepada
produk-produk pesaing lainnya yang dianggap memiliki kualitas produk yang
lebih baik usaha.
e) Citra Merek
Citra merupakan keseluruhan persepsi terhadap produk atau merek yang
dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap produk atau merek
itu. Suatu citra merek yang kuat dapat memberikan beberapa keunggulan utama
bagi suatu perusahaan salah satunya akan menciptakan suatu keunggulan
bersaing. Produk yang memilki citra merek yang baik cenderung akan lebih
mudah diterima oleh konsumen. Citra terhadap produk berhubungan dengan
sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu produk.
c) Promosi
Promosi perlu dilakukan untuk mengenalkan kepada konsumen akan
produk baru dan juga untuk mengingatkan kepada konsumen akan produk yang
sudah beredar di pasar. Menurut (Shimp, 2003:111) promosi mengacu pada
setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi atau
konsumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan untuk
secara agresif menjualnya. Menurut pendapat (Machfoedz, 2010:31) adalah
suatu aktivitas yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang
menarik tentang produk yang ditawarkan, baik secara langsung maupun melalui
pihak yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan menurut
(Rangkuti, 2010:50) Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam
rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa,
dan ide dengan cara memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa
dari perusahaan.
d) Kualitas Produk
Menurut Garvin di dalam Maiyuni et.al (2014), kualitas produk memiliki
delapan dimensi pengukuran, yaitu: Performance (kinerja), hal ini berkaitan
dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. Features
(keragaman produk atau fitur), yaitu aspek performance yang berguna untuk
menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan produk, kesesuaian
teknologi dan pengembangannya. Reliability (reliabilitas), hal yang berkaitan
dengan kompatibilitas, probalitas atau kemungkinan suatu barang berhasil
menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan
dalam kondisi tertentu. Conformance to specification (kesesuaian dengan
spesifikasi), hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Durability
(daya tahan), yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau
masa pakai barang. Seviceability (kemampuan layanan), yaitu karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam
memberikan layanan dalam perbaikan barang. Aesthetics (estetika), merupakan
karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai nilai estetika yang berkaitan
dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. Perceived
quality (kesan kualitas), konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap
mengenai atribut-atribut produk. Namun demikian biasanya konsumen memiliki
informasi tentang produk secara tidak langsung.
e) Citra Merek
Aaker dalam Yusyulian (2016) yang merangkum dimensi citra merek ke
dalam lima dimensi, yaitu: Brand identity, identitas merek merujuk pada
identitas fisik atau tangible seperti logo, nama, warna, kemasan, lokasi, identitas
perusahaan, slogan, dan yang lainnya. Brand personality, kepribadian merek
merupakan karakter khusus dari suatu merek yang membentuk kepribadian
tertentu sebagai manusia, sehingga konsumen dapat dengan mudah
membedakannya dengan merek lain dalam satu kategori, seperti karakter tegas,
canggih, kaku, bermartabat, mulia, ramah, hangat, iba, supel, dinamis, kreatif,
terkini, bebas, dan sebagainya. Brand association, asosiasi merek adalah sesuatu
yang spesifik yang berasosiasi dengan sebuah merek, yang dapat berasal dari
sebuah penawaran sebuah produk, atau aktivitas yang berulang atau konsisten
seperti iklan, sponsorship atau aktivitas kepedulian sosial, atau isu-isu yang kuat
berhubungan dengan merek, kualitas merek atau orang, atau simbol-simbol dan
arti-arti tertentu yang sangat kuat terikat dengan suatu merek. Brand attitude,
sikap dan perilaku merek yaitu sikap, perilaku, atau cara suatu merek ketika
berkomunikasi, beriklan dan berinteraksi dengan konsumen untuk
menyampaikan benefit-benefit atau nilai-nilai yang dimiliki merek tersebut,
sehingga diharapkan dapat mempengaruhi persepsi dan penilaian konsumen.
Brand benefit and competence, keuntungan, manfaat dan kompetensi merek
yakni nilai-nilai, keuntungan, dan kompetensi yang berbeda yang ditawarkan
oleh suatu merek dalam memecahkan masalah yang dihadapi konsumen, yang
memungkinkan konsumen untuk memperoleh benefit dikarenakan kebutuhan,
hasrat, mimpi dan obsesi konsumen dapat diwujudkan dengan penawaran dari
perusahaan tersebut.
Harga
(X1) H1
Citra Merek H3 H4
(X3)
Keterangan :
= Secara Parsial
= Secara Simultan
Citra merek yang positif memberikan manfaat bagi produsen untuk lebih
dikenal konsumen. Dengan kata lain, konsumen akan menentukan pilihannya
untuk membeli produk yang mempunyai citra yang baik. Begitu pula
sebaliknya, jika citra merek negatif, konsumen cenderung mempertimbangkan
lebih jauh lagi ketika akan membeli produk.
H0 : Tidak ada pengaruh antara citra merek dan promosi terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda .
HA : Ada pengaruh citra merek dan promosi terhadap keputusan pembelian
sepeda motor
BAB III
METODE PENELITIAN
Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari
literatur yang dapat menunjang dan melengkapi data yang diperlukan serta dapat
berguna bagi penyusunan penelitian ini. Studi pustaka juga merupakan pengumpulan
data dengan tujuan untuk mengetahui berbagai teori-teori yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi pustaka data
sekunder dari Badan Pusat Statistik, dan data dari situs resmi Pusat Data Kontan sebagai
data yang diolah.
Menurut Umar (2002: 129), variabel independen yaitu variabel yang menjadi
sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah harga (X1), kualitas produk (X2), citra merek (X3) dan Promosi
(X4)
Menurut Umar (2002: 129), variabel dependen yaitu variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
keputusan pembelian (Y).
3.5.2 Definisi Operasional variabel
Definisi operasional adalah pengertian variabel secara praktik atau secara nyata
dalam lingkup objek penelitian atau objek yang diteliti.
a. Sepeda Motor
Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.
Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil
disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau
keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh pengendara.
Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif
murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan penggunaan bahan bakar serta
biaya operasionalnya cukup hemat.
Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) harga
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, hal ini dibuktikan dengan nilai t
hitung > t tabel (4,866 > 2,000) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (sig<0,05), (2)
kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dengan nilai t hitung
lebih besar dari t tabel (2,486 > 2,000) dengan nilai signifikansi sebesar 0,015, (3) citra
merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dengan nilai t hitung lebih
besar dari t tabel (3,411> 2,000) dengan nilai signifikansi sebesar 0,004, dan (4) harga,
kualitas produk dan citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, hal
ini dibuktikan dengan dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel (36,658 > 2,70) dan
nilai signifikansi F hitung sebesar 0,000.
DAFTAR PUSTAKA
1) https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/39386/36131
2) https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/35296
3) http://journal.umsu.ac.id/index.php/snk/article/view/3594/0
4) http://jurnal.kwikkiangie.ac.id/index.php/JM/article/view/663
5) https://unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe3/article/view/7654
LAMPIRAN