Anda di halaman 1dari 13

1 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.

1, 2020: 1-13

PENGARUH PROMOSI, PERSEPSI HARGA DAN SIKAP KONSUMEN


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI DI
PT.ARISTA SUSKES ABADI TANJUNG PINANG

Yudi Carsana 1
David Kevin 2
1,2
Program Studi S1 Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang
yudikarsana86@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi, persepsi harga dan sikap
konsumen terhadap keputusan pembelian mobil suzuki di PT.Arista Suskes Abadi tanjung pinang
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yang
menjelaskan suatu fenomena tentang mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi dengan menggunakan
metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan dan
pengaruh antara variabel-variabel bebas dan terkait. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode kuesioner dan studi pustaka yang dilakukan secara
sistematik. Sampel pada penelitian ini 60 responden. Pengolahan data menggunakan program software
computer SPSS versi 21.00. Penelitian ini telah memenuhi syarat validitas dan reabilitas data. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Asumsi Klasik, Regresi, Liniear Berganda, Uji
Hipotesis, dan Analisis Koefisien Determinasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan
pengujian secara Parsial temyata hasil penelitian membuktikan bahwa variabel promosi (X1), persepsi
harga (X2) dan sikap konsumen (X3) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian,
hal ini dapat dilihat variabel promosi thitung 2,490 > nilai ttabel 2,00324, variabel persepsi harga
(5,697 > ttabel 2,00324) dan kemudian variable sikap konsumen (3,522 > ttabel 2,002). Berdasarkan
pengujian simultan teryata hasil penelitian menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel (53.512>2,76).
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa variable promosi, persepsi harga dan sikap konsumen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT.Arista Suskes
Abadi Tanjungpinang.

Kata Kunci : pengaruh promosi, persepsi harga,sikap konsumen, keputusan pembelian.

Abstract: This study aims to determine the influence of promotion, price perceptions and consumer
attitudes towards purchasing decisions of Suzuki cars at PT.Arista Suskes Abadi tanjung pinang The
type of research used in this study is a type of quantitative research that explains a phenomenon about
why and how things happen by using descriptive statistical methods, namely research that aims to test
whether there is a relationship and the influence between independent and related variables. The
research method used in this study was to use a questionnaire method and literature study conducted
systematically. The sample in this study was 60 respondents. Processing data using the SPSS version
21.00 computer software program. This research has fulfilled the requirements for data validity and
reliability. Analysis of the data used in this study is the Classical Assumption Test, Regression, Multiple
Linear, Hypothesis Test, and Determination Coefficient Analysis. The results of this study indicate that
based on partial testing it turns out that the results of the study prove that the promotion variable (X1),
price perception (X2) and consumer attitudes (X3) have a significant influence on purchasing
decisions, this can be seen promotion variable tcount 2.490> ttable value 2.00324 , price perception
variable (5,697> ttable 2,00324) and then variable consumer attitudes (3,522> ttable 2,002). Based
on simultaneous testing, the results of the study show that the value of Fcount> Ftable (53,512> 2.76).
The conclusion of this study is that the variable promotions, price perceptions and consumer attitudes
together influence the purchasing decisions of Suzuki cars at PT.Arista Suskes Abadi Tanjungpinang.

Keywords : the influence of promotion, price perception, consumer attitudes, purchasing decisions
2 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

kualitas sumber daya manusia yang meliputi


PENDAHULUAN profesionalisme,
ARISTA merupakan perusahaan nasional Kerja sama tim, kemampuan dan
yang mengawali bisnis dalam industri keseimbangan hidup karyawan untuk
otomotif pada tahun 2003 sebagai dealer bersama-sama mewujudkan visi dan misi
resmi kendaraan dengan memberikan perusahaan.
layanan lengkap mulai penjualan hingga Perkembangan teknologi transportasi yang
purna jual kendaraan. Dengan perkembangan semakin maju telah memberikan perubahan
usahanya, ARISTA telah bertransformasi yang besar terhadap perusahaan untuk terus
menjadi salah satu perusahaan otomotif menciptakan dan mengembangkan produk
utama di Indonesia yang menyediakan solusi yang semakin kompetitif. Dalam membeli
transportasi darat dari berbagai merek produk konsumen akan selalu
kendaraan. Saat ini ARISTA tidak hanya mempertimbangkan apa manfaat dan nilai
melayani penjualan dan purna jual kendaraan yang diterima dan berapa biaya yang harus
baru tetapi juga berkecimpung dalam usaha dibayar. Saat ini kebutuhan akan transportasi
rental dan lelang kendaraan. merupakan hal yang sangat penting bagi
Eksistensi ARISTA sebagai perusahaan setiap kalangan masyarakat untuk
otomotif telah mendapat pengakuan dan mempermudah dan mempercepat waktu
kepercayaan dari berbagai pemegang merek- tempuh dengan menggunakan mobil.
merek otomotif terkemuka, baik dari Banyaknya keluaran mobil terbaru,
pemegang merek mobil yaitu Honda, Suzuki, masyarakat dituntut untuk memilih mobil
Mitsubishi, Hino, Wuling dan Ford, maupun yang akan dibelinya karena banyaknya
dari pemegang merek sepeda motor Yamaha. merek mobil yang dipasarkan di Indonesia.
Didasari oleh semangat melayani dan Bagi perusahaan yang bergerak dibidang
komitmen untuk memberi yang terbaik otomotif hal ini merupakan suatu peluang
kepada para pelanggan, serta penerapan untuk menguasai pangsa pasar. Salah satu
nilai-nilai perusahaan, kini ARISTA telah merek yang digemari oleh sebagian
tumbuh dan memiliki 50 lebih dealer resmi masyarakat indonesia adalah mobil pada
yang tersebar di berbagai propinsi di kelas menegah MPV (Multi-purpose
Indonesia. vehicle). Persaingan pada mobil kelas MPV
Dalam mengembangkan usahanya, Arista semakin ketat. Salah satu survei merek di
memberi prioritas utama pada peningkatan
3 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

Indonesia yang dijadikan sebagai indikator seseorang (kondisi fisiologis). Rangsangan


kinerja sebuah merek adalah Top Brand terjadi karena adanya perbedaan antara apa
Award. Survei ini dipelopori oleh majalah yang dirasakan dengan apa yang seharusnya
MARKETING yang bekerja sama dengan dirasakan. Menurut Schiffman dan Kanuk
lembaga survey Frontier Consulting Group. (2009: 137) (Schiffman, 2009), Persepsi
Konsep tentang Top Brand mengenai merek adalah proses yang dilakukan individu untuk
suatu produk didasarkan pada tiga parameter memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli
yaitu : merek yang paling diingat (top of (rangsangan) ke dalam gambar yang berarti
mind), merek yang terakhir kali dibeli atau dan masuk akal mengenai dunia. Konsumen
dikonsumsi (last used), serta merek yang dalam melakukan keputusan pembelian akan
akan dipilih kembali dimasa mendatang mempertimbangkan beberapa faktor,
(future intention). (Schiffman, 2009), diantaranya persepsi kualitas produk. Produk
keputusan pembelian merupakan seleksi yang berkualitas diharapkan dapat
terhadap dua pilihan alternatif atau lebih memberikan nilai bagi konsumen yang
konsumen pada pembelian. Keputusan mengunakannya. Suatu produk yang
pembelian merupakan hal yang penting berkualitas akan dipersepsikan baik oleh
untuk diperhatikan dalam memilih produk, konsumen. Sikap konsumen adalah sebagai
proses keputusan pembelian pada dasarnya perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam
sangat bervariasi ada yang sederhana dan mencari, membeli, menggunakan,
kompleks. Setiap individu memiliki perilaku mengevaluasi dan menghabiskan produk
yang berbeda-beda begitu juga terhadap yang mereka harapkan akan memuaskan
perilaku pembeliannya. Individu dapat kebutuhan mereka
memilih berbagai macam keputusan Berdasarkan latar belakang diatas maka
pembeliannya, sebelum melakukan peneliti tertarik untuk mengambil judul
pembelian suatu produk biasanya konsumen Pengaruh Promosi, Persepsi Harga dan Sikap
mencari informasi baik harga maupun Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
tempat pembelian. Motivasi konsumen Mobil Suzuki Di PT.Arista Sukses Abadi
adalah kebutuhan yang cukup mampu Tanjungpinang
mendorong seseorang bertindak (Kotler & TUJUAN PENELITIAN
Amstrong, 2009). Kebutuhan sendiri muncul Berdasarkan rumusan masalah yang telah
karena konsumen merasakan diuraikan, berikut tujuan yang ingin dicapai :
ketidaknyamanan antara yang seharusnya 1) Untuk mengetahui pengaruh promosi
dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. terhadap keputusan pembelian mobil
suzuki.
Motivasi terbentuk karena adanya
rangsangan yang datang dari dalam diri
4 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

2) Untuk mengetahui pengaruh persepsi Menurut (Aaker, 2011), “Pemasaran


harga terhadap keputusan pembelian dapat dideskripsikan sebagai proses
mobil suzuki.
3) Untuk mengetahui pengaruh sikap pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan,
konsumen terhadap keputusan pembelian serta pemenuhan kebutuhan dan
mobil suzuki.
Keinginan konsumen akan produk ada jasa.”

Kerangka Dasar Teori Dari beberapa definisi-definisi di atas, maka

Pemasaran memiliki peranan yang sangat dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran

penting dalam kegiatan ekonomi. Pemasaran adalah proses menciptakan,

merupakan fungsi dari perusahaan yang mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai

bertugas menentukan pelangggan sasaran yang bertujuan untuk memahami kebutuhan

serta menentukan cara yang terbaik untuk dan keinginan konsumen akan produk dan

memenuhi kebutuhan dan keinginan mitra jasa, sehingga tercipta hubungan pelanggan

kerja secara kompetitif. yang menghasilkan penjualan.

Menurut (Philip Kotler & Keller, Promosi Adapun beberapa pengertian

2009) mengutip Asosiasi Pemasaran promosi menurut para ahli yaitu:

Amerika yang memberikan definisi berikut, pengertian promosi menurut (Phillip Kotler

“Pemasaran adalah satu fungsi organisasi & Armstrong, 2012)“promotion means

dan seperangkat proses untuk menciptakan, activities that communicate the merits of the

mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai product and persuade target customers to buy

kepada pelanggan dan mengelola hubungan it”. Artinya promosi merupakan kegiatan

pelanggan dengan cara yang menguntungkan yang mengkomunikasikan manfaat dari

organisasi dan para pemilik sahamnya.” sebuah produk dan membujuk target
konsumen untuk membeli produk tersebut.
(Phillip Kotler & Armstrong, 2012)
menyatakan, “Marketing as the process by Menurut (Tjiptono & Fandy, 2009)

which companies Acreate Avalue Afor pengertian promosi sebagai berikut:“Promosi

Acustomers and build strong customer merupakan salah satu faktor penentu

relationships in order to capture value from keberhasilan suatu program pemasaran untuk

customers in return”, artinya menyatakan memberikan informasi mengenai adanya

bahwa pemasaran sebagai proses dimana suatu produk”.

perusahaan menciptakan nilai bagi Sedangkan menurut (Hermawan, 2012)


pelanggan dan membangun hubungan mengemukakan bahwa : “Promosi adalah
pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai salah satu komponen prioritas dari kegiatan
dari pelanggan sebagai imbalan. pemasaran yang memberitahukan kepada
konsumen bahwa perusahaan meluncurkan
5 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

produk baru yang menggoda konsumen persepsi positif, begitu juga sebaliknya.
untuk melakukan kegiatan pembelian”. Persepsi dalam diri seseorang sangat

Persepsi adalah suatu proses memilih, dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan

mengatur dan menginterpretasikan informasi sekitarnya. Selain itu, persepsi secara

mengenai suatu produk barang atau jasa oleh subtansial dapat sangat berbeda dengan

konsumen. Persepsi tidak hanya terjadi kenyataan atau realitas sebenarnya.

dalam bentuk rangsangan fisik tapi juga Definisi lain sikap adalah evaluasi, perasaan,
dipengaruhi oleh kondisi pemasaran yang dan tendensi yang relatif konsisten dari
ada. Hal ini selaras dengan yang seseorang terhadap sebuah obyek atau ide
disampaikan beberapa ahli. (Kotler & Amstrong, 2009).Sikap seseorang

Menurut Pride & Ferrel dalam (Fadila, Dewi, mempunyai pola, dan untuk mengubah sikap

& Ridho, 2013), Persepsi adalah proses seseorang diperlukan penyesuaian yang

pemilihan, pengorganisasian dan rumit dalam banyak hal. Oleh karena itu,

penginterprestasian masukan informasi, perusahaan harus selalu berusaha

sensasi yang diterima melalui penglihatan, menyesuaikan produknya dengan sikap yang

perasaa, pendengaran, penciuman dan sudah ada daripada mencoba mengubah

sentuhan, untuk menghasilkan makna. sikap (Kotler & Amstrong, 2009).

Menurut (Philip Kotler & Keller, 2016), Konsumen akan pertama-tama membentuk

persepsi tidak hanya bergantung pada kepercayaan terhadap sebuah produk, yang

rangsangan fisik tapi juga rangsangan yang secara langsung diikuti dengan pembelian

berhubungan dengan lingkungan sekitar dan produk. Hanya setelah pembelian dilakukan

keadaan individu yang bersangkutan. mereka baru membentuk sikap terhadap


produk. Sikap akan mengikuti perilaku
Menurut (Rakhmat & Jalaluddin, 2012),
pembelian apabila keterlibatan konsumen
persepsi adalah pengalaman tentang objek,
baik dengan produk maupun situasi
peristiwa atau hubungan-hubungan yang
pembelian rendah. Arus peristiwa ini cukup
diperoleh dengan menyimpulkan informasi
berbeda pada keputusan dengan keterlibatan
dan menafsirkan pesan. Proses persepsi
rendah. Dalam hal ini, konsumen tidak
bukan hanya proses psikologi semata, tetapi
termotivasi untuk melakukan penyelesaian
diawali dengan proses fisiologis yang
masalah yang ekstensif.
dikenal sebagai sensasi.
Keputusan pembeli Menurut Adirama Aldi
Persepsi dapat bernilai negatif dan positif.
(2012) dalam (Sarini & Kodu, 2013) adalah
Jika konsumen memiliki kesan positif
sikap seseorang dalam membeli barang
terhadap produk yang ditawarkan perusahaan
ataupun memanfaatkan jasa yang di yakini
maka hal tersebut akan menghasilkan
6 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

akan memuaskan dirinya dan siap pada umumnya dilakukan secara random
menanggung resiko yang mungkin akan pengumpulan data menggunakan instrumen
timbul. Dan sebenarnya keputusan penelitian, analisis data bersifat kuantitatif
pembelian yang diambil adalah kumpulan atau statistic dengan tujuan untuk menguji
dari beberapa keputusan yang di pilih. hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,

Menurut Winardi (2010:200) dalam 2012).

(WEENAS, 2013) keputusan pembelian Penelitian kuantitatif sering juga disebut

konsumen adalah titik suatu pembelian dari metode tradisional, positivistik, ilmiah atau

proses evaluasi. Sedangkan menurut Peter scientific dan metode discovery. Metode

dan Olson (2009:162) dalam (WEENAS, kuantitatif dinamakan metode tradisional,

2013) keputusan pembelian yaitu proses karena metodea ini sudah cukup lama

pengintergrasian yang dikombinasikan untuk digunakan sehingga sudah mentradisi

mengevaluasi dua atau lebih perilaku sebagai metode untuk penelitian. Metode ini

alternatif dan memilih salah satu di disebut sebagai metode positiv karena

antaranya. berlandaskan pada filsafat positivisme.


Metode inia disebut sebagai metode ilmiah
Menurut Swastha (2010:102) dalam
(scientific) karena metode ini telah
(ANWAR, 2015) sebenarnya keputusan
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
untuk membeli yang diambil oleh pembeli
konkrit, empiris, aobyektif, aterukur, rasional
adalah kumpulan dari beberapa keputusan.
dan sistematis. Metode ini juga disebut
Menurut Harmani (2009:41) dalam
metode discovery karena dengan metode ini
(ANWAR, 2015) menyimpulkan bahwa
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
keputusan pembelian merupakan proses
ipteka baru. Metode ini disebut metode
pengintergrasian yang mengkombinasikan
kuantitatif karena data penelitian berupa
untuk menyortir dua atau lebih perilaku
angka-angka dan analisis menggunakan
alternatif, dan memilih satu di antara banyak
statistik. Alat analisis yang digunakan dalam
keputusannya.
penelitian ini yaitu dengan menggunakan
METODE PENELITIAN SPSS versi 20.0 for Windows dengan
Jenis penelititan yang digunakan adalah menggunakan alat statistik deskriptif dan
penelitian kuantitatif. Menuruta(Sugiyono, regresi liner berganda dengan satu variabel
2012) metode penelitiana kuantitatif dapat terikat (Y) dan tiga variabel bebas (X1, X2,
diartikan sebagai metode penelitian yang X3). Dalam penelitian ini metode analisis
berlandaskan pada filsafat positivisme, data yang digunakan adalah teknik regresi
digunakan untuk meneliti pada populasi atau berganda atau multiple regression untuk
sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel menguji Pengaruh Promosi, Persepsi Harga
7 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan memiliki distribusi normal. Pengujian


Pembelian Mobil Suzuki Di PT.Arista normalitas dilakukan dengan menggunakan
Sukses Abadi Tanjungpinang. Model regresi grafik P-P Plot Test dan Kolmogorov K-S,
berganda menurut Deni Darmawan dimana asumsi normalitas terpenuhi jika
(2013:179) adalah teknik analisis regresi titik-titik pada grafik mendekati sum bu
yang menjelaskan hubungan antara variabel diagonalnya.
dependen dengan beberapa variabel Gambar 1
independen. Variabel independen terdiri dari
Promosi, persepsi harga, dan sikap
konsumen. Sedangkan variabel dependen
yaitu keputusan pembelian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Validitas Sumber : Output SPSS olahan Penulis, 2018
Uji validitas yang digunakan dalam Gambar 1 menunjukkan bahwa titik pada

penelitian adalah Brivate pearson(kolerasi grafik telah mendekati atau berhimpit

person product moment). Pengujian dengan sumbu diagonal atau membentuk

validitas selengkapnya dapat dilihat pada sudut 45 derajat dengan garis mendatar.
Interprestasinya adalah bahwa nilai residual
tabel berikut:
pada model peneltian telah berdistribusi
secara normal. Untuk memperkuat hasil
pengujian tersebut dipergunakan uj i
Kolmogorov-Smirnov yaitu sebagai berikut:
Gambar 2

Sumber : Output SPSS olahan Penulis, 2018


Pada gambar 2 grafik histogram dapat
Uji Normalitas
dilihatabahwa distribusi data tidak menceng
Uji Normalitas dilakukan untuk
(skewnes) ke kiri atau kekanan. Untuk
mengetahui apakah data yang digunakan
memperkuat hasil pengujian tersebut
8 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

dipergunakan uji Kolmogorov-Smirnov (du) yakni 1,778 sehingga dapat disimpulkan


dengan nilai Asymp.sig (2 tailed) sebesar bahwa tidak terdapat autokorelasi antar
0,165 > 0,05. Maka data residual variabel.
terdistribusi dengan normal
Uji Heterokedastisitas
Uji Reabilitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji
Teknik yang akan digunakan untuk
apakah dalam model regresi terjadi
mengukur tingkat Reliabilitas adalah Alpha
ketidaksamaan varian dari residual satu
dengan cara membandingkan nilai alpha
pengamatan ke pengamatan yang lain.model
standartnya, dengan ketentuan jika nilai
regresi yang baik adalah model yang tidak
cronbach alpha > 0,60 maka variabel
terjadi heterokedastisitas. Uji yg dilakukan
dikatakan reliabel. Secara keseluruhan hasil
dengan menggunakan scatterplot. Jika
uji reabilitas dapat dilihat hasilnya pada tabel
scatterplot menghasilkan titik-titik menyebar
berikut:
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,
maka disimpulkan tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi. Hasil
scatterplot dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3

Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk
menguji apakah dalam model regresi linier
ada kolerasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode sebelumnya
Tabel 7
Sumber : Output SPSS olahan Penulis, 2018
b
Model Summary
Berdasarkan gambar scatterplot diatas,
Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin-

Square Square the Estimate Watson


dapat dilihat bahwa titik-titik tidak
1 .634a .402 .368 .18351294 2.023 membentuk pola yang jelas dan menyebar di
a. Predictors: (Constant), TRR, DKAP, BDOUT, OSHIP, LEV atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,
b. Dependent Variable: DA sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 7 heterokedastisitas dalam model regresi.
dapat diketahui bahwa nilai signifikan 2,023
, nilai DW 2,023 lebih besar dari batas atas
9 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

Dengan demikian, asumsi tidak ada Berdasarkan Tabel 8. Model persamaan


heterokedastisitas dapat terpenuhi. regresi berganda dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Uji Multikolonieritas
Y = 3,442 + 0,149 X1 +0,451 X2 + 0,283
Tujuan dilakukannya uji multi
X3
kolonieritas yaitu menguji apakah dalam
Dari persamaan tersebut dapat diketahui
model regresi ditemukan adanya kolerasi
bahwa variabel bebas yang paling dominan
antar variabel bebas (independen). Hal ini
pengaruhnya adalah persepsi harga dengan
menunjukkan bahwa tidak ada
koefisien regresi sebesar 0,451, hal ini
multikolinearitas dalam model regresi. Jika
ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi yang
hasil uji multikolonieritas menunjukkan nilai
lebih besar dibanding dengan koefisien
tolerance > 0,10 dan nilai variance inflation
variabel lainnya.
factor (VIF) < 10.
Uji Hipotesis
Uji T
Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk
mengukur pengaruh promosi, persepsi harga,
dan sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian yaitu dengan didasarkan pada
nilai probabilitas.
Berdasarkan Tabel 8. Diketahui bahwa
secara parsial variable independen promosi,
Berdasarkan tabel hasil pengujian persepsi harga, dan sikap konsumen terhadap
multikolinieritas dapat dilihat nilai VIF keputusan pembelian karena nilai t hitung
untuk variabel promosi(X1) sebesar 1,102< masing-masing variable memiliki nilai yang
10. VIF untuk variabel persepsi harga (X2) lebih besar dari t-tabel yaitu2,00324. Maka
sebesar 1,950 < 10. VIF untuk variabel sikap hipotesis diterima.
konsumen sebesar 1,827 < 10. Tolerance
Uji F
untuk variabel promosi (X1) sebesar 0,907 >
Uji f dilakukan untuk mengetahui adanya
0,1. Tolerance untuk variabel persepsi harga
pengaruh secara bersama-sama variabel
(X2) sebesar 0,513 > 0,1. Tolerance untuk
independen (X1, X2, X3,) terhadap variabel
variabel sikap kepemimpinan (X3) sebesar
dependen (Y).
0,547>0,1. Sehingga dapat disimpulkan
tidak terjadi gejala multikolinieritas.

Analisis Regresi Linear Berganda


10 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

Tabel 9 Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil pengujian statistik
tersebut diperoleh variable independen
promosi, persepsi harga dan sikap konsumen
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian pada PT. Arista Sukses
Berdasarkan tabel pada tabel 9 diketahui
Abadi Tanjungpinang, yang mana akan
nilai F hitung sebesar 53,512 dengan tingkat
dianalisa peran masing-masing variable
signifikansi 0.000. Nilai F hitung akan
independen untuk meningkatkan keputusan
dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai F tabel
pembelian. Secara bersama-sama, ketiga
2,76. Jadi F hitung > F tabel (53,512 > 2,76) dan
variable independen tersebut berpengaruh
tingkat signifikan sebesar 0,000 maka
sebesar 72,8%. Sedangkan sisanya 27,2%
keputusan H0 ditolak dah Ha diterima
dipengaruhi oleh variable lain yang tidak
artinya seluruh variabel independen yaitu
dimasukkan dalam model penelitian ini.
promosi, persepsi harga, dan sikap
berdasarkan nilai thitung 2,490 > nilai ttabel
konsumen dalam penelitian ini berpengaruh
2,00324 dengan tingkat signifikansi 0,016
secara bersama – sama memiliki pengaruh
lebih kecil dari 0,05 (0,016 < 0,05). Dimana
signifikan terhadap variabel dependen yaitu
ini menunjukkan bahwa secara parsial
keputusan pembelian
Promosi berpengaruh terhadap keputusan
2
Uji Koefisien Determinasi (R ) pembelian.
Berdasarkan hasil uji determinasi pada Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
2
tabel 7. Besarnya adjusted R dari hasil dengan menggukan uji t, secara parsial
analisis dengan menggunakan SPSS 20.0 variabel persepsi harga berpengaruh
dipengaruhi 0,728 Dengan demikian signifikan terhadap keputusan pembelian. Ini
besarnya pengaruh yang diberikan oleh berdasarkan nilai thitung 5,697 > nilai ttabel
kompensasi, budaya organisasi dan 2,00324 dengan tingkat signifikansi 0,000
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dimana
sebesar 72,8% atau variasi variabel bebas ini menunjukkan bahwa secara pasial
yang digunakan dalam model mampu persepsiharga berpengaruh positif terhadap
menjelaskan sebesar 72,8% sedangkan keputusan pembelian.
27,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
tidak dimasukkan dalam model penelitian dengan menggukan uji t, secara parsial
ini. variabel sikap konsumen berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Ini
berdasarkan nilai thitung 3,522 > nilai ttabel
11 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

2,00324 dengan tingkat signifikansi 0,001 diterima. Dengan meningkatnya persepsi


lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Dimana harga, maka dapat meningkatkan keputusan
ini menunjukkan bahwa secara pasial sikap pembelian.
keputusan berpengaruh posiitif terhadap Hasil penelitian menerima hipotesis ketiga
keputusan pembelian. (H3), dapat dilihat pengaruh sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian menunjukkan
PENUTUP nilai koefisien sebesar 0,283 dengan
Simpulan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari
Berdasarkan hasil penelitian tentang 0,05. Nilai thitung
promosi, persepsi harga dan sikap konsumen 3,522 > ttabel 2,002. Hasil tersebut
terhadap keputusan pembelian pada PT menunjukkan bahwa hipotesis yang
Arista Sukses Abadi Tanjungpinang, yang menyatakan bahwa sikap konsumen
telah dibahas dengan menggunakan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
perhitungan-perhitungan statistic maka diterima. Dengan meningkatnya sikap
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: konsumen, maka dapat meningkatkan
Hasil penelitian menerima hipotesis pertama keputusan pembelian.
(H1), dapat dilihat pengaruh promosi Pengujian hipotesis yang terakhir (H4), dapat
terhadap keputusan pembelian menunjukkan dilihat hasil uji F statistic menunjukkan nilai
nilai koefisien sebesar 0,149 dengan Fhitung sebesar 23.512, nilai Ftabel sebesar
signifikansi sebesar 0,016 lebih kecil dari 2,76. Karena nilai Fhitung > Ftabel
0,05. Nilai thitung 2,490 > nilai ttabel (53.512>2,76) dengan signifikansi 0,000
2,00324. Hasil tersebut menunjukkan bahwa yang lebih kecil dari 0,05 dengan demikian
hipotesis yang menyatakan bahwa promosi berarti bahwa uji simultan tersebut
berpengaruh terhadap keputusan pembelian menunjukkan bahwa promosi, persepsi
diterima. Dengan meningkatnya promosi harga, dan sikap konsumen secara bersama-
dapat meningkatkan keputusan pembelian. sama memiliki pengaruh yang signifikan
Hasil penelitian menerima hipotesis kedua terhadap keputusan pembelian.
(H2), dapat dilihat pengaruh persepsi harga Hasil pengujian Determinasi menunjukkan
terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,728
nilai koefisien sebesar 0,451 dengan menunjukkan bahwa besarnya sumbangan
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari pengaruh yang diberikan oleh variabel
0,05. Nilai thitung 5,697 > ttabel 2,00324. promosi, persepsi harga, dan sikap
Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis konsumen terhadap keputusan pembelian
yang menyatakan bahwa persepsi harga adalah sebesar 72,8%. Sedangkan sisanya
berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 27,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor
12 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. yang dapat membuat penelitian ini semakin
Dengan hasil pengujian analisis regresi
linear berganda Y = 3,442 + 0,149 X1 + akurat hasilnya.
0,451 X2 + 0,283 X3. Variabel bebas yang
paling dominan pengaruhnya adalah persepsi
harga dengan koefisien regresi sebesar DAFTAR PUSTAKA
0,451. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
koefisien regresi yang lebih besar Anwar, I. (2015). Pengaruh Harga Dan
dibandingkan dengan koefisien variabel Kualitas Produk Terhadap Keputusan
lainnya. Pembelian. Jurnal Ilmu Dan Riset
Saran Manajemen Vol.4 No.12 Desember
Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran- 2015.
Assauri, & Sofjan. (2009). Manajemen
saran yang ingin penulis sampaikan kepada
Produksi Dan Operasi. Jakarta.
perusahaan untuk menjadi pertimbangan Daryanto. (2011). Manajemen Pemasaran:
dalam meningkatkan keputusan pembelian: Sari Kuliah.
- Bagi Perusahaan Djaslim, S. (2012). Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Linda Karya.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Duwi, P. (2010). Teknik Mudah Dan Cepat
variabel persepsi harga mendapat penilaian Melakukan Analisis Data Penelitian
dari responden dalam kategori tinggi Dengan Spss. Yogyakarta: Gava
Media.
(45,1%). Oleh karena itu, perusahaan
Kotler, Philip, & Amstrong, G. (2013).
disarankan untuk selalu memonitor harga Prinsip-Prinsip Pemasaran, Keputusan
yang ditetapkan, agar harga tersebut tidak Pembelian, Proses Keputusan
Pembelian Edisi Ke-12. Jakarta:
terlalu tinggi, sehingga semakin tepat
Erlangga.
perusahaan dalam menentukan penetapan Kotler, Philip, & Armstrong, G. (2015).
harga, keputusan pembelian juga semakin Marketing An Introduction Prentice
Hall Twelfth Edition. England:
tinggi
Pearson Education, Inc.
- Bagi Karyawan Kotler, Philip, & Keller, K. L. (2009).
Disarankan kepada pihak karyawan untuk Manajemen Pemasaran Jilid 1 (13th
lebih meningkatkan pelayanannya. Ed.). Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, & Keller, K. L. (2016).
Bagi Peneliti Selanjutnya
Marketing Management (15th Editi).
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.
memperdalam penelitian ini dengan Kotler, Phillip, & Armstrong, G. (2012).
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:
menambahkan variabel lain seperti Kualitas
Erlangga.
Pelayanan, Lingkungan Kerja, Lupiyoadi, R. (2013). Manajemen
Keputusan Konsumen atau Minat Konsumen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba
Empat.
Mccarthy, J. (2012). Bentuk Bentuk Personal
Selling, Pemasaran Dasar Edisi 18
Buku 4. Jakarta: Salemba Empat.
13 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.3, NO.1, 2020: 1-13

Konsumen Dan Strategi Pemasaran. Jakarta:


Erlangga.
Purwanto, E. A. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif Untuk Administrasi Publik
Dan Masalah-Masalah Sosial Edisi 2.
Yogyajakarta: Gava Media.
Rakhmat, & Jalaluddin. (2012). Metode
Penelitian Komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai