Anda di halaman 1dari 11

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No.

2, (2013) 1-11 1

ANALISA PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI, CITRA MEREK,


KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PELANGGAN DI CINCAU STATION SURABAYA

Ian Antonius Ong dan Drs. Sugiono Sugiharto, M.M.


Jurusan Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: justyanong@gmail.com ;

Abstrak Perkembangan bisnis makanan dan menyehatakan. Cincau Station adalah salah satu minuman
minuman di Indonesia yang semakin berkembang pesat menyehatkan yang dibuat dari cincau hijau. Menurut
membuat persaingan semakin meningkat. Sebagai salah satu penelitian cincau hijau memiliki khasiat mengendalikan
bentuk usaha , Cincau Station harus memiliki keunggulan penyakit darah darah tinggi.Zat-zat yang tergandung dalam
bersaing agar dapat tetap bertahan atau bahkan memenangkan
cincau hijau dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat
persaingan dalam bisnis. Salah satu cara untuk menciptakan
obat-obatan,disamping digunakan sebagai minuman penyegar.
keunggulan bersaing adalah dengan menerapkan strategi
diferensiasi, citra merek , kualitas produk dan harga yang tepat Tanaman yang bernama latin Cyclea barbata dan termasuk
sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. dalam suku sirawan-sirawan (menispermaceae) ini daunnya
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari telah diteliti mengandung karbohidrat, polifenol,
Startegi Diferensiasi, Citra merek, Kualitas dan Harga terhadap saponin,flavonoida, dan lemak. Kalsium,fosfor , vitamin A dan
keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station Grand City, B juga ditemukan. (KOMPAS,Januari 2010).
Surabaya serta mengetahui faktor mana yang berpengaruh Keberadaan merek dianggap sebagai pilar bisnis
dominan terhadap Keputusan pembelian pelanggan di Cincau sehingga dapat menarik minat konsumen untuk memakai
Station. Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan produk tersebut. Setiap merek yang ditawarkan memiliki ciri
kuesioner kepada 100 responden konsumen dari Cincau Station khas sendiri yang membedakan dengan produk pesaing.
Grand City Surabaya. Alat analisa yang digunakan untuk
Merek merupakan salah satu pertimbangan konsumen untuk
mengukur pengaruh startegi diferensiasi, citra merek, kualitas
menggunakan suatu produk. Merek merupakan suatu nama,
produk dan harga terhadap keputusan pembelian pelanggan
adalah analisa agresi linear berganda. simbol, tanda, atau desain atau kombinasi diantaranya, dan
ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
Kata Kunci Startegi diferensiasi, citra merek, kualitas produk penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya
dan Harga, keputusan pembelian pelanggan. dari para pesaing (Kotler dan Keller,2007).
Untuk memahami sekaligus memengaruhi keputusan
pembelian, maka perusahaan harus memiliki citra merek yang
kuat dibenak konsumen. Perusahaan yang berhasil
I. PENDAHULUAN membangun merek yang kuat akan memiliki nilai tambah dari
perusahaan lain. Menurut Rangkuti (2002) Citra Merek adalah
I Ndonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia
dengan menempati tempat ke 4 setelah Cina, India dan
sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak
konsumen.
Amerika Serikat. Menurut Deputi Bidang Keluarga Sejahtera Dari banyaknya pesaing minuman Cincau station di
dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan paksa untuk bersaing agar tidak kalah dalam persaingan maka
dan Keluarga Berencana Nasional Sudibyo Alimoesa jumlah Cincau Station harus menetapkan startegi pemasaran yang
Penduduk indonesia sekitar 250.000.000 jiwa dengan di tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan
pengaruhi oleh Triple Burden, yaitu jumlah usia sekolah dan strategi pemasaran dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu riset
balita sebesar 28,87%, angkatan kerja 63,54%, dan lansia dan analisa pasar, keputusan tentang produk, penetapan
(lanjut usia) mencapai 7,59% (BKKBN,Februari 2013). harga, promosi dan distribusi (marketing mix). Menurut Jauch
Jumlah penduduk yang sangat besar inilah yang menjadi daya dan Glueck (1999: 82) perusahaan yang secara sistematis
tarik dan juga potential bisnis bagi pengusaha bisnis food & menganalisis lingkungan akan lebih efektif daripada
beverage untuk membuka usahanya. perusahaan yang tidak melakukannya.
Menurut ketua umum Gabungan Pengusaha Salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama
Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi adalah kualitas produk yang dapat memenuhi keinginan
Lukman pertumbuhan industri mamin akan mencapai 8,2%, konsumen. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk
tetapi kenyataannya pertumbuhan industri mamin telah akan ditolak. Sekalipun produk tersebut masih dalam batas
mencapai 12,75% pada tahun 2012, angka ini diluar ekspetasi toleransi yang telah ditentukan maka produk tersebut
para pengusaha bisnis makanan. Tidak heran bahwa investasi sebaiknya perlu menjadi catatan untuk menghindari terjadinya
di binis mamin meningkat tajam baik investasi lokal maupun kesalahan yang lebih besar diwaktu yang akan datang. Kondisi
investasi asing. pelanggan yang semakin kritis dalam hal kualitas juga
Perkembangan makanan-minuman yang semakin memaksa perusahaan untuk dapat mempertahankan dan
meningkat inilah yang menimbulkan munculnya inovasi meningkatkan mutu produknya agar terhindar dari klaim atau
inovasi, terutama terhadap produk minuman. Produk ketidakpuasan pelanggan perusahaan agar dapat bersaing
minuman sudah mengalami inovasi yang dulu mungkin hanya dengan perusahaan lain yang sejenis.
sekedar taste sekarang dengan perkembangnnya jaman lebih di Kotler & Armstrong (2008) mengatakan bahwa
tuntun ke arah kesehatan, tidak hanya enak tetapi juga kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 2

untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan 4. Untuk mengetahui apakah harga berpengaruh dalam
kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station Grand
dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil City, Surabaya.
dari perusahaan yang lain. 5. Untuk mengetahui variable apa yang paling dominan dalam
Dalam persaingan memasarkan produk dengan keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station Grand
tujuan menciptakan pelanggan, perusahaan perlu membangun City, Surabaya.
strategi pemasaran yang baik. Strategi yang harus dilakukan
dalam upaya mencapai target pemasaran dimulai dari dalam
perusahaan, khususnya produk yang diciptakan oleh II. TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan. Strategi yang perlu dilakukan tersebut adalah
strategi diferensiasi. Arti diferensiasi lebih dari pengikatan
A. Pengertian Pemasaran
perbedaan-perbedaan yang rumit yang mewarnai suatu entitas.
Diferensiasi didefinisikan sebagai proses menambahkan Disebagian besar masyarakat, pemasaran sering
serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai, guna diartikan sebagai proses penjualan barang dan jasa, tetapi
membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing apabila dilihat lebih mendalam pengertian pemasaran
(Kotler, 2005). mempunyai aspek yang lebih luas dari pada pengertian
Peneliti mengangkat Tema analisa pengaruh tersebut. Bagi pelaku bisnis sasaran fundamental dari bisnis
Citra,Diferensiasi,kualitas produk dan harga terhadap mereka adalah kelangsungan hidup, laba, dan pertumbuhan.
keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station Grand City, Pemasaran memberikan kontribusi secara langsung untuk
Surabaya karena peneliti ingin mengetahui apakah mencapai sasaran ini. Pemasaran terdiri dari kegiatan berikut:
Citra,Diferensiasi,kualitas produk dan harga yang digunakan menilai keinginan dan kepuasan konsumen saat ini dan calon
Cincau Station dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, mendesain dan mengatur penawaran produk,
pelanggan menentukan harga dan kebijakan harga, mengembangkan
Peneliti juga tertarik untuk melakukan penelitian strategi distribusi, dan melakukan komunikasi dengan
lebih lanjut tentang strategi manakah yang berpengaruh paling konsumen saat ini dan calon konsumen.
dominan terhadap keputusan pembelian di Cincau Station Menurut Kotler (2009, p.10) Pemasaran adalah
sehingga dapat membantu untuk memperbaiki, proses sosial yang dengan proses satu individu dan kelompok
mengembangkan strateginya dan memperbaiki mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
kekurangan-kekurangan yang ada. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan
RUMUSAN MASALAH American Marketing Association, seperti yang dikutip oleh
Kotler (2009, p.8) menawarkan definisi pemasaran sebagai
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan
sebelumnya, maka yang menjadi ruang lingkup permasalahan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa
adalah, sebagai berikut: untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
1. Apakah strategi diferensiasi berpengaruh dalam keputusan sasaran-sasaran individu dan organisasi.
pembelian pelanggan di Cincau Station Grand City,
Surabaya?
B. Citra merek
2. Apakah citra merek berpengaruh dalam keputusan
pembelian pelanggan di Cincau Station Grand City, Citra merek pada dasarnya merupakan suatu hasil
Surabaya? pandang atau persepsi konsumen terhadap suatu merek
3. Apakah kualitas product berpengaruh dalam keputusan tertentu, yang didasarkan atas pertimbangan dan
pembelian pelanggan di Cincau Station Grand City, perbandingan dengan beberapa merek lainnya, pada jenis
Surabaya? produk yang sama. Citra merek memperlihatkan persepsi yang
4. Apakah harga berpengaruh dalam keputusan pembelian akurat dari suatu merek.
pelanggan di Cincau Station Grand City, Surabaya? Menurut Rangkuti (2002) Citra Merek adalah
5. Variabel apa yang paling dominan dalam keputusan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak
pembelian pelanggan di Cincau Station Grand City, konsumen. Aaker (1997) menyatakan asosiasi merek adalah
Surabaya? segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah
merek. sedangkan menurut Temporal (2001) Citra Merek
TUJUAN PENELITIAN adalah bagaimana merek itu terlihat Temporal (2001)
mengemukakan pentingnya Citra merek dalam pasar
1. Untuk mengetahui strategi diferensiasi berpengaruh dalam persaingan sekarang.
keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station Grand Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
City, Surabaya. citra merek merupakan hasil persepsi dan pemahaman
2. Untuk mengetahui apakah citra merek berpengaruh dalam konsumen mengenai merek suatu produk yang dilihat,
keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station Grand dipikirkan atau dibayangkan. Dengan menciptakan citra merek
City, Surabaya. dari suatu produk tentu akan sangat berguna bagi para
3. Untuk mengetahui apakah kualitas produk berpengaruh konsumen, karena pada nantinya citra merek akan sangat
dalam keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station memengaruhi persepsi konsumen dan penilaian konsumen
Grand City, Surabaya. terhadap alternatif merek yang dihadapinya.
Menurut Rangkuti (2002) pengukuran terhadap
merek mempunyai enam tingkat pengertian sebagai berikut :
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 3

2. Diferensiasi Kualitas Pelayanan Mewujudkan kreativitas


1) Atribut : atribut perlu dikelola agar pelanggan mengerti dan yang tinggi dalam mengkombinasikan unsur-unsur bauran
mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa yang terdapat pemasaran dengan keramah-tamahan dan wawasan
dalam merek. karyawan yang luas, sehingga kualitas jasa pelayanan yang
2) Manfaat : merek juga mempunyai manfaat karena pada drasakan oleh konsumen melebihi harapan.
dasarnya konsumen tidak membeli atribut tetapi membeli 3. Diferensiasi Personil Personil merupakan seluruh karyawan
manfaat. Produsen harus dapat menerjemahkan atribut dalam suatu perusahaan. Diferensiasi personil memiliki
menjadi manfaat fungsional maupun manfaat emosional. maksud yaitu seluruh karyawan perusahaan memiliki
3) Nilai : merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi keterampilan (skill) yang baik, memiliki kepribadian yang
produsen, merek juga mempunyai nilai tinggi akan dihargai baik, memiliki sumber daya manusia (SDM) yang yang
oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga tinggi, yang lebih baik dari karyawan perusahaan
dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut. pesaingnya.
4) Budaya : merek juga mencerminkan budaya tertentu apakah 4. Diferensiasi Citra Citra adalah sebuah karakteristik yang
itu budaya produsennya maupun budaya penggunanya. khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau
5) Kepribadian : merek mempunyai kepribadian yaitu benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang dari elemen
kepribadian bagi penggunanya. Dan diharapkan dengan pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Tujuan
memakai tercermin bersamaan dengan merek yang ia akan dari strategi diferensiasi adalah membuat sesuatu yang akan
gunakan. dianggap berbeda oleh konsumen pada suatu industri
6) Pemakai : merek juga menunjukkan jenis konsumen tertentu. Diferensiasi memerlukan suatu usaha yang lebih
pemakai merek tersebut. keras dengan biaya yang lebih besar. Pertimbangan akan
kesediaan konsumen untuk membayar lebih atas nilai yang
C. Strategi Diferensiasi
ditawarkan oleh diferensiasi tersebut sangat diperlukan
Menurut Michael Porter, definisi differentiation (Kartajaya, 2004).
yang dikutip Kartajaya (2004:128) A firm differentiates is
self from its competitors if it can be unique at something that
is valualable to buyers, Michael Porter menyatakan bahwa D. Kualitas Produk
perbedaan yang diciptakan itu harus menciptakan value yang Salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama
bermakna bagi konsumen. adalah kualitas produk yang dapat memenuhi keinginan
Menurut Kotler (2002:20), definisi pembedaan atau konsumen. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk
diferensiasi (differentiation) adalah tindakan untuk akan ditolak. Sekalipun produk tersebut masih dalam batas
menetapkan sekumpulan perbedaan-perbedaan yang berarti toleransi yang telah ditentukan maka produk tersebut
untuk membedakan penawaran perusahaan dari sebaiknya perlu menjadi catatan untuk menghindari terjadinya
persaingannya. kesalahan yang lebih besar diwaktu yang akan datang.
Menurut Kartajaya (2004:128) definisi generik yang Demikian juga konsumen dalam dalam membeli suatu produk
didefinisikan differentiation sebagai integrations the content, konsumen selalu berharap agar barang yang dibelinya dapat
contexs, and infrastructure of our offers to customers. memuaskan segala keinginan dan kebutuhannya. Untuk itu
Penawaran yang ditawarkan kepada konsume tidak hanya perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen,
harus dipersepsikan oleh pelanggan sebagai berbeda, namun sehingga perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai
harus benar benar berbeda dalam hal konten atau apa yang dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang baik
perusahaan tawarkan kepada pelanggan (what to offer), merupakan harapan konsumen yang harus dipenuhi oleh
konteks atau bagaimana cara perusahaan menawarkannya perusahaan, karena kualitas produk yang baik merupakan
(how to offer), dan infrastrukturnya atau faktor pemungkin kunci perkembangan produktivitas perusahaan.
(enable) diferensiasi yang perusahaan lakukan. Lebih lanjut Kualitas produk merupakan hal penting yang harus
Kartajaya mengemukakan bahwa diferensiasi tak lain dari diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan
semua upaya untuk sejauh mungkin mengintegrasikan tiga produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Dewasa ini,
basis diferensiasi, dimana antara konteks, maupun dikarenakan kemampuan ekonomi dan tingkat pendidikan
infrastruktur penawaran perusahaan harus benar-benar solid masyarakat cenderung meningkat, sebagian masyarakat
satu sama lain. Dengan demikian diferensiasi merupaka bukti semakin kritis dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen
dan janji yang berikan kepada pelanggan yang tercermin di selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai
dalam Positioning produk, merek dan perusahaan. dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian
Diferensiasi produk menurut Kotler dan Armstrong masyarakat yang berpendapat bahwa, produk yang mahal
(2012: 211) mencakup, keistimewaan (features), kinerja adalah produk yang berkualitas.
(performance), gaya (style), dan rancangan (design). Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh perusahaan,
Sedangkan menurut Tjiptono (2001), strategi maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para
pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan yang konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen. Dalam
menerapkan strategi diferensiasi, agar senantiasa memiliki perkembangan suatu perusahaan, persoalan kualitas produk
keunggulan bersaing dipasar, dapat dilakukan dengan akan ikut menentukan pesat tidaknya perkembangan
melakukan pilihan terhadap strategi berikut : perusahaan tersebut. Apabila dalam situasi pemasaran yang
1. Diferensiasi Produk Strategi diferensiasi ini memiliki semakin ketat persaingannya, peranan kualitas produk akan
maksud yaitu memberikan kreativitas yang tinggi dalam semakin besar dalam perkembangan perusahaan. Selain itu,
menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, nyaman, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas,
aman, sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik (Lupiyoadi dan
dengan dengan produk pesaing. Hamdani,2006:131) Hal ini senada dengan pendapat dari
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 4

Kotler dan Amstrong (2008) bahwa semakin baik kualitas how flexibleprices are, lifecycle pricing, who gets discounts,
produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan and who pays transportation (Perreault, Jr. & McCarthy,
kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. 2004, h.465).
Kotler dan Armstrong (2008:347) menyatakan Harga sangat penting karena menentukan keuntungan dan
bahwa Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk kelangsungan hidup perusahaan.Penentuan harga memiliki
untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, dampak pada penyesuaian strategi pemasaran yang diambil.
keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta Elastisitas harga dari suatu produk juga akan
atribut lainnya. Bila suatu produk telah dapat menjalankan mempenagruhipermintaan dan penjualan.
fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang
memiliki kualitas yang baik.
F. Keputusan Pembelian Pelanggan
Menurut Kotler (2008:330), kebanyakan produk
disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses
kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen
kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut diatas dapat diukur benar-benar membeli produk. Pada tahap evaluasi, para
secara objektif. Namun demikian dari sudut pemasaran konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam
kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang kumpulan pilihan.Konsumen juga mungkin membentuk niat
kualitas produk tersebut. untuk membeli produk yang paling disukai. Menurut Philip
Assauri (2004) mengatakan bahwa kualitas produk Kotler (2005:227) terdapat dua factor yang mempengaruhi
merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang niat pembelian dan keputusan pembelian, kedua faktor
atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai tersebut adalah :
dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan. 1. Sikap Orang Lain
Kualitas produk adalah bagaimana produk itu Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang
memiliki nilai yang dapat memuaskan konsumen baik secara disukai seseorang akan bergantung pada dua hal, yaitu
fisik maupun secara psikologis yang menunjuk pada atribut intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang
atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil. disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti
Menurut Kottler dan Amstrong ( 2008 ) kualitas keinginan orang lain.
adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk 2. Situasi yang tidak terantisipasi
memenuhi kebutuhan kebutuhan yang telah ditentukan dan Faktor situasi yang tidak terantisipasi dapat muncul dan
bersifat laten. Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal mengubah niat pembelian.
yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda Untuk lebih jelasnya kondisi mengenai keputusan pembelian
dengan kualitas dalam pandangan produsen saat dapat dilihat pada gambar
mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas
sebenarnya. Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator
antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan
fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain lain. Zeithalm
(1988) dalam (Nugroho Setiadi 2003).

E. Harga Gambar 1.
Harga semata mata tergantung pada kebijakan Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan keputusan pembelian
perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan
berbagai hal. Harga dikatakan mahal, murah, atau biasa biasa Di antara niat pembelian dan keputusan membeli
saja bagi setiap individu tidaklah harus sama, karena yang dilakukan olehkonsumen,dipengaruhi oleh banyak hal
tergantung dari individuyang dilator belakangi oleh berupa stimulus yang datang dariinformasi mengenai
lingkungan kehidupan dan kondisi individu. produk,harga, lokasi dan promosi yang
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang berpengaruhmenyangkut masalah ekonomi keuangan,
atau jasa, setiapperusahaan harus menetapkan harganya secara teknologi, politik, budaya dansebagainya. Lalu konsumen
tepat.Harga merupakan satu satunya unsur marketing mix akan mengolah segala informasi tersebut dandiambillah berupa
yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi respon yang muncul mengenai produk apa yang dibeli,
perusahaan,sedangkan ketiga unsure lainnya (produk, merek,toko yang akan dipilih dan waktu pembelian.
distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda
(pengeluaran).Di samping itu harga merupakan unsur atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat
marketing mixyang bersifat flexibel, artinya dapat diubah dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan. Ada lima keputusan
dengan cepat.Berbeda halnya dengan karakteristik produk yang dilakukan konsumen, yaitu :
atau komitmen terhadap saluran distribusi.Kedua hal terakhir 1. Pilihan Produk
tidak dapat diubah/ disesuakan dengan mudah dan cepat, Perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada
karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang. konsumen yangberminat membeli sebuah produk serta
Marketing plans must include price considerations. The alternatif yang mereka pertimbangkan.
pricing mix includes competition, cost, markups, discounts, a. Keunggulan produk, berupa tingkat kualitas yang
and geography. Even if all the otheraspects of the marketing diharapkan oleh konsumenpada produk yang dibutuhkannya
mix are perfect, with the wrong price clients will notbuy the dari berbagai pilihan produk yang ada.
product. The marketing plan must include consideration on
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 5

b. Manfaat produk, berupa tingkat kegunaan yang dapat membutuhkannya. Seseorang membelisuatu produk dengan
dirasakan olehkonsumen pada tiap pilihan produk dalam pilihan merek tertentu dan menggunakannya, maka iatelah
memenuhi kebutuhannya. memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan mengambil
c. Pemilihan produk, berupa pilihan konsumen pada produk keputusanpembelian dengan tepat.
yang dibelinya,sesuai dengan kualitas yang diinginkan dan 5. Jumlah Pembelian
manfaat yang akandiperolehnya. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa
2. Pilihan Merek banyak produkyang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian
Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan mungkin dilakukan lebih darisatu kali.
tersendiri, sehinggakonsumen harus memutuskan merek mana a. Keputusan jumlah pembelian, selain keputusan pada suatu
yang akan dibeli. Dalam hal iniperusahaan harus mengetahui pilihan merek yangdiambil konsumen, konsumen juga dapat
bagaimana konsumen memilih sebuah merek. menentukan jumlah produk yangakan di belinya sesuai
a. Ketertarikan pada merek, berupa ketertarikan pada citra kebutuhan.
merek yang telahmelekat pada produk yang dibutuhkannya. b. Keputusan pembelian untuk persediaan, dalam hal ini
b. Kebiasaan pada merek, konsumen memilih produk yang konsumen membeliproduk selain untuk memenuhi
dibelinya denganmerek tertentu, karena telah biasa kebutuhannya, juga melakukan beberapatindakan persiapan
menggunakan merek tersebut pada produkyang diputuskan dengan sejumlah persediaan produk yang
untuk di belinya. mungkindibutuhkannya pada saat mendatang.
c. Kesesuaian harga, konsumen selalu mempertimbangkan
harga yang sesuaidengan kualitas dan manfaat produk. Jika
sebuah produk dengan citra merekyang baik, kualitas yang
G. Kerangka Konseptual
bagus dan manfaat yang besar, maka konsumen tidakakan
segan mengeluarkan biaya tinggi untuk mendapatkan produk
tersebut.
3. Pilihan Penyalur
Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal
menentukan penyalur,dikarenakan faktor lokasi yang dekat,
harga yang murah, persediaan barang yanglengkap,
kenyamanan berbelanja, keleluasaan tempat dan sebagainya.
Setiapkonsumen berbeda-beda dalam hal menentukan
penyalur, dikarenakan factorlokasi yang dekat, harga yang
murah, persediaan barang yang lengkap,kenyamanan
berbelanja, keleluasaan tempat dan sebagainya
a. Pelayanan yang diberikan, pelayanan yang baik serta Gambar 2.
kenyamanan yangdiberikan oleh distributor ataupun pengecer Bagan Kerangka Konseptual
pada konsumen, membuatkonsumen akan selalu memilih
lokasi tersebut untuk membeli produk yangdibutuhkannya. Gambar 3 di atas adalah Kerangka konseptual yang
b. Kemudahan untuk mendapatkan, selain pelayanan yang digunakan adalah lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh
baik, konsumen akanmerasa lebih nyaman jika lokasi Arumsari (2012) yang diadaptasi oleh peneliti dengan
pendistribusian (pengecer, grosir, dan lainlain)mudah menggunakan variabel kualitas produk, harga, citra merek dan
dijangkau dalam waktu singkat dan menyediakan barang strategi difernsiasi pada cafe Cincau Station, Grand city
yangdibutuhkan. Surabaya yang mempengaruhi keputusan pembelian
c. Persediaan barang, kebutuhan dan keinginan konsumen pelanggan.
akan suatu produktidak dapat dipastikan kapan terjadi, namun
persediaan barang yang memadaipada penyalur akan membuat
konsumen memilih untuk melakukan pembeliandi tempat III. METODE PENELITIAN
tersebut.
4. Waktu Pembelian H. Jenis Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel
Keputusan pembelian konsumen bisa dilakukan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
dalam pemilihan waktuyang berbeda-beda, sesuai dengan menggunakan metode kausal komperatif. Metode kausal
kapan produk tersebut dibutuhkan. bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
a. Kesesuaian dengan kebutuhan, ketika seseorang merasa variabel atau lebih serta menunjukan arah hubungan antara
membutuhkan sesuatudan merasa perlu melakukan pembelian, variabel bebas dengan variabel terikat
maka ia akan melakukan pembelian.Konsumen selalu Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah
memutuskan membeli suatu produk, pada saat pendekatan kuantitatif. Di mana pendekatan kuantitatif yaitu
benar-benarmembutuhkannya. pendekatan penelitian yang menekankan pada keluasan
b. Keuntungan yang dirasakan, ketika konsumen memenuhi informasi, (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok
kebutuhannya akansuatu produk pada saat tertentu, maka saat digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang
itu konsumen akan merasakankeuntungan sesuai terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan
kebutuhannyamelalui produk yang dibeli sesuai representasi dari seluruh populasi (Sugiyono, 2005, p.7)
waktudibutuhkannya. dengan menggunakan variabel berikut ini:
c. Alasan Pembelian, setiap produk selalu memiliki alasan Variabel independen
untuk memenuhikebutuhan konsumen pada saat ia
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 6

Dalam penelitian ini variabel independen yang ditetapkan purposive sampling, dimana semua populasi tidak memiliki
adalah 4 variabel, yaitu: peluang yang sama untuk menjadi responden dan pengambilan
1.Diferensiasi (X1) sampel didasarkan pada pertimbangan peneliti (Simamora,
Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah sebagai 2004, p.197). Metode pengambilan sampel yang digunakan
berikut: adalah convenience sampling dimana peneliti mencoba untuk
a. Produk yang di jual cincau station baik untuk kesehatan mendapatkan sampel yang berada di sekitar peneliti
tubuh (Malhotra, 2004, p.321). Keuntungan dari menggunakan
b. Cincau station memiliki citra yang baik di mata masyrakat convenience sampling adalah selain paling murah dan tidak
terutama dari produknyanya yang menyehatkan. memakan waktu, sampelnya mudah didapatkan, mudah untuk
diukur dan juga cooperative.
2.Citra Merek (X2)
Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah sebagai
J. Teknik Pengumpulan Data
berikut:
a. Pengenalan merek cincau station yang sehat oleh konsumen Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dalam aspek fisik. (atribut) data primer dan data sekunder. Berikut adalah penjelasan dari
b. Merek Cincau Station menggambarkan minuman yang kedua jenis data tersebut :
sehat (manfaat) 1.Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk
c. Cincau Station memiliki nilai lebih yaitu daun cincau hijau maksud khusus menyelesaikan masalah riset (Malhotra,
mempunyai banyak kasiat (nilai) 2005, p.120). Data primer dalam penelitian ini adalah data
d. Mayoritas peminum merek cincau station (pemakaian) yang diperoleh secara langsung penyebaran kuisioner
kepada responden sebagai sumber informasi.
3.Kualitas produk (X3) 2.Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk
Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah sebagai maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
berikut: (Malhotra, 2005, p.121). Data sekunder dalam penelitian ini
a. Rasa yang enak adalah data yang diperoleh dari literature, studi pustaka dan
b. Fiture produk seperti cincau yang memiliki faktor kesehatan media online sebagai informasi pendukung penelitian
c. Daya tahan kemasan dan juga daya tahan cincau
d. Keamanan dalam menkonsumsi cincau K. Teknik Analisa dan Alat Penggalian Data
e. Kualitas cincau yang menyehatkan tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
pengaruh strategi diferensiasi, citra merek , kualitas produk
4.Harga (X4) harga adalah Dalam penelitian ini menggunakan
dan harga terhadap keputusan pembelian pelanggan di Cincau
tiga indikator yang mencirikan harga yaitu
Station Grand City, Surabaya.Model analisis yang digunakan
a. Harga yang terjangkau oleh daya beli atau kemampuan
adalah Regresi Linear berganda dari program SPSS
konsumen
(Statistical Product and Service Solutions).
b. Harga harus memiliki daya saing dengan harga produk lain.
Menurut Malhotra (2004, p.502), analisa regresi
c. Kesesuaian antara harga dengan kualitas.
adalah prosedur statistik untuk menganalisa hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen. Jika terdapat dua
Variabel dependen
atau lebih variabel bebas maka menggunakan analisa regresi
Dalam penelitian ini variabel dependen yang ditetapkan
linear berganda. Dengan demikian dapat diketahui seberapa
adalah Keputusan pembelian pelanggan(Y). Indikator
besar pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
yang digunakan untuk mengukur dalam penelitian ini
Menurut Malhotra (2004,p.512) rumus yang dapat
adalah
digunakan sebagai perhitungan analisa regresi linear berganda
adalah sebagai berikut:
a. Kemantapan pada sebuah produk
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

b. Mencari informasi produk

c. Melakukan pembelian ulang IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN

d. Memberika rekomendasi pada orang lain A. Gambaran Umum Responden


Jumlah responden penelitian ini adalah sebanyak 100
I. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampling responden. Deskripsi responden penelitian didasarkan pada
karakteristik demografis yang meliputi:frekuensi berkunjung
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ke Cincau Station, identifikasi tahu tidaknya responden atas
konsumen yang pernah mengkonsumsi Cincau Station Grand manfaat cincau,pekerjaan responden, rata-rata frekuensi
City, Surabaya. Sedangkan teknik penarikan sampel dengan makan dan minum di luar rumah per bulan, dan anggaran
menggunakan metode Purposive Sampling yakni penentuan pengeluaran untuk keperluan makan dan minum di luar rumah
sampel berdasarkan kemudahannya ditemui atau ketersediaan per bulan.Berdasarkan pada frekeunsi berkunjung ke Cincau
anggota populasi yang kebetulan berada di sekitar riset. station sebanyak 3-4 kali sebesar 37% . Jumlah terbesar kedua
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini sebanyak 1-2 kali sebesar 25%. Ketiga sebanyak 5-6 kali
adalah menggunakan teknik pengambilan sampel non sebesar 23% dan responden yang pernah lebih dari 6 kali
probability sampling. Metode yang digunakan adalah metode sebesar 15%. Berdasarkan pada identifikasi tahu tidaknya
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 7

responden atas manfaat cincau, jumlah terbesar responden


penelitian ini yang tau akan manfaat cincau sebesar 75% dan
yang tidak tau akan manfaat cincau sebesar 25%. Berdasarkan
pada pekerjaan responden, sebesar 34% adalah swasta ,
jumlah terbesar kedua yaitu sebesar 24% adalah pelajar, untuk
responden dengan pekerjaan wiraswasta dengan persentase
sebesar 21%. Untuk ibu rumah tangga sebesar 18% dan Tabel 2. Uji Multikolinieritas
lain-lain sebesar 3%. Berdasarkan pada rata-rata frekuensi Berdasarkan pada hasil pengujian multikoliniertotas
makan dan minum di luar rumah per bulan, 94%% menyatakan di atas, nilai VIF keempat variabel bebas penelitian berkisar
makan di luar rumah lebih dari 6 kali dan 6% menyatakan 5-6 antara 1,331 s.d 2,938. Artinya bahwa nilai VIF dibawah 10
kali untuk makan di luar rumah. Berdasarkan pada anggaran sehingga dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar
pengeluaran untuk keperluan makan dan minum di luar rumah variabel penelitian.
per bulan, sebagian besar responden penelitian ini D. Uji Heteredastisitas
mengeluarkan biaya untuk makan dan minum di luar rumah Uji heteroskedastisitas adalah pengujian statistik untuk
antara Rp 1,5 juta Rp 2,5 juta per bulan yaitu sebesar 43%, menguji apakah di dalam sebuah model regresi, terjadi
untuk responden dengan penegluaran 500 ribu 1,5 juta per ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke
bulan dengan persentase sebesar 41%. Berdasarkan pada pengamatan yang lain. (Widarjono, 2010:85). Uji ini bertujuan
tingkat pengeluaran diatas 2, 5 juta per bulan sebesar 10%. untuk melihat apakah variansi kesalahan (error) bersifat
dan sebesar 6% responden menyatakan dengan pengeluaran konstan atau tidak. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka
dibawah 500 ribu. variansi tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya
. standar error. Uji yang digunakan untuk melihat adanya
B. Uji Normalitas heteroskedastisitas adalah dengan melakukan Uji Glejser. Uji
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah Glejser yaitu meregresikan antara variabel dependen dengan
variabel pengganggu (residual) memiliki distribusi normal variabel Absolute Residual sebagai variabel respon dimana
(Widarjono, 2010:111). Jika terjadi gejala normalitas, model hasil nilai signifikansi dari tiap-tiap variabel independennya
regresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. memiliki nilai diatas 0,05 atau 5%, maka tidak terjadi gejala
Uji yang digunakan adalah menggunakan heteroskedastisitas.
Kolmogorov-Smirnov Test. Jika nilai signifikansi dari uji
Kolmogorov-Smirnov > 5%, maka residual berdistribusi
normal. Adapun hasil pengujian normalitas ad sbb:

Tabel 3. Uji Heteredastisitas


Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa setiap
variabel penelitian dinyatakan tidak signifikan karena tingkat
signifikansi nilai t berkisar antara 0,093 s.d 0,470 yaitu di atas
0,05. Untuk itu, bisa dinyatakan bahwa pengujian
heterokedastisitas terpenuhi.

E. Uji Validitas Data dan Reabilitas Data


Tabel 1. Hasil uji normalitas data Uji validitas digunakan untuk menguji sampai sejauh
Asymp. Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,721 dan mana alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa
dinyatakan tidak signifikan karena > 0,05. temuan ini berarti yang ingin diukur (validitas), artinya bahwa keseluruhan
data penelitian ini memenuhi ketentuan pengujian normalitas pernyataan dalam kuesioner bisa dipahami responden dengan
data. baik. Adapun hasil pengujian validitas penelitian ditunjukkan
Tabel berikut:
C. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas merupakan pengujian untuk
menguji apakah ada hubungan (kolinearitas) antara variabel
independen yang satu dengan variabel independen yang lain
(Widarjono, 2010:76). Jika terjadi gejala, maka terjadi
kemiripan antara variabel-variabel tersebut sehingga akan sulit
untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual
masing-masing variabel. Uji ini menggunakan uji VIF
(Variance Inflation Factor). Jika nilai hasil VIF > 10, maka
telah terjadi multikolinearitas dalam model regresi tersebut.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 8

Tabel 4. Uji Validitas Tabel 6. Statistic Deskriptif


Nilai korelasi setiap variabel antara 0,598 -0,885 Penilaian terhadap diferensiasi, citra, kualitas produk
pada level signifikansi sebesar 0,000. temuan ini dan harga Cincau Station Grand City, diketahui bahwa
mengidentifikasikan bahwa keseluruhan pernyataan bisa rata-rata keseluruhan penilaian atas diferensiasi, citra, kualitas
dipahami responden dengan baik dan dinyatakan valid karena produk dan harga dengan rata-rata antara 3,963- 4,188
tingkat signifikansi setiap pernyataan < 0,05. dengan nilai deviasi standar antara 0,832 4,188. Temuan ini
Pengujian reliabilitas jawaban responden dengan artinya bahwa responden menilai Cincau Station Grand City
menggunakan nilai cronbach alpha. Pengujian dilakukan cukup baik.
dengan menguji konsistensi jawaban responden untuk setiap
pernyataan yang dinilai sepadan. Kriteria pengujian yang G. Regresi Linier Berganda
digunakan dengan menggunakan nilai cronbach alpha, dengan Evaluai atas output regresi linear berganda meliputi:
hasil sebagai berikut: persamaan regresi linear berganda, analisis korelasi berganda
(R), dan analisis korelasi parsial (r). Adapun identifikasi nilai
berdasarkan output regresi linear berganda adalah sebagai
berikut:

Tabel 5. Uji Reabilitas


Nilai cronbach alpha tiap veriable berkisar antara 0,697
0,811 diatas ketentuan 0,60 sehingga keseluruhan variabel
dinyatakan reliabel.
Tabel 6. Statistik Regresi linear berganda
F. StatisticDeskriptif Persamaan regresi linear berganda untuk yang
Statistik deskriptif ini menjual nilai rata-rata terbangun berdasarkan pada nilai koefisien setiap variabel
responden terhadap setiap pernyataan dalam variabel penelitian di atas, adalah sebagai berikut:
penelitian. Semakin tinggi nilai rata-rata berarti semakin baik Y = -0,247 + 0,200 X1 + 0,328 X2 + 0,357 X3 + 0,200 X4
penilaian responden terhadap indikator tiap variabel
penelitian. Deviasi standar menunjukkan keragaman jawaban
responden untuk setiap indikator variabel penelitian, dan Informasi yang didapatkan berdasarkan persamaan
semakin tinggi nilai devaisi standar berarti semakin beragam di atas adalah sebagai berikut:
jawaban responden. 1. Pada persamaan tersebut, terlihat bahwa nilai koefisien
regresi untuk semua varibel adalah positif. Hal ini berarti
pengaruh keseluruhan variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah positif. Sifat pengaruh yang positif
menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan terhadap
nilai variabel bebas maka keputusan pembelian pelanggan
akan meningkat.
2. Nilai koefisien regresi variabel citra merek (b1) sebesar
0,200, berarti setiap peningkatan atau penurunan nilai citra
merek, maka keputusan pembelian pelanggan akan
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 9

meningkat atau menurun sebesar 0,200, dengan asumsi H0 : b1, b2, b3, b4 = 0, berarti variabel-variabel bebas
variabel-variabel yang lain adalah tetap atau ceteris (X1, X2, X3, X4,) secara berganda tidak
paribus. berpengaruh signifikan terhadap variabel
3. Nilai koefisien regresi variabel kualitas produk (b2) sebesar terikat (Y).
0,328, berarti setiap peningkatan atau penurunan nilai Ha : b1, b2, b3, b4 0, berarti variabel-variabel bebas
kualitas produk, maka keputusan pembelian pelanggan (X1, X2, X3, X4,) secara berganda
akan meningkat atau menurun sebesar 0,328, dengan berpengaruh signifikan terhadap variabel
asumsi variabel-variabel yang lain adalah tetap atau ceteris terikat (Y).
paribus. 2.) Menentukan nilai kritis (Ftabel)
4. Nilai koefisien regresi variabel harga (b3) sebesar 0,357, Dipilih level of significant () = 5% (0,05)
berarti setiap peningkatan atau penurunan daya tarik Derajat bebas pembilang (df1) = 4
harga, maka keputusan pembelian pelanggan akan Derajat bebas pembagi (df) = 100 4 1
meningkat atau menurun sebesar 0,357, dengan asumsi Ftabel = 3,32
variabel-variabel yang lain adalah tetap atau ceteris 3.) Menghitung nilai statistik (Fhitung)
paribus. Nilai Fhitung sebesar 42,651
5. Nilai koefisien regresi variabel diferensiasi (b4) sebesar 4.) Kriteria perhitungan
0,200, berarti setiap peningkatan atau penurunan nilai H0 ditolak dan Ha karena Fhitung > Ftabel
diferensiasi, maka keputusan pembelian pelanggan akan Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa variabel citra
meningkat atau menurun sebesar 0,200, dengan asumsi merek (X1), kualitas produk (X2), harga (X3), dan
variabel-variabel yang lain adalah tetap atau ceteris diferensiasi (X4) secara bersama-sama berpengaruh
paribus. terhadap keputusan pembelian pelanggan (Y) di Cincau
Station Grand City.
H. Koefisien Korelasi dan Determinasi Simulan
Koefisien korelasi menunjukkan kerekatan hubungan J. Pengujian Parsial
secara simultan diantara variabel bebas penelitian. Sedangkan Untuk menjawab hipotesis penelitian atas pengaruh
koefisien determinasi menunjukkan kekuatan pengaruh parsial setiap variabel bebas terhadap keputusan pembelian
keseluruhan variabel bebas terhadap keputusan pembelian pelanggan, maka dilakukan pengujian parsial (uji t). Prosedur
pelanggan. Output korelasi dan determiansi simultan adalah pengujian ini adalah sebagai berikut:
sebagai berikut:
1. Hipotesis
H0 : b1, b2, b3, atau b4 = 0, berarti masing-masing
variabel bebas tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pelanggan di Cincao Station Grand City.
H0 : b1, b2, b3, atau b4 0, berarti masing-masing
variabel bebas berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pelanggan di Cincao Station Grand City.
Tabel 7. Koefisien Korelasi dan Determinasi Simulan 2. Menentukan nilai t tabel
Nilai koefisien korelasi simultan di atas menjelaskan Level of significance () = 5%/2 = 0,025 (uji dua sisi)
bahwa keseluruhan variabel bebas penelitian secara simultan
memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian Degrees of freedom = n - k -1 = 100 - 4 - 1 = 143
pelanggan, hal ini mendasarkan nilai koefisien korelasi t tabel = 2,000
simultan sebesar 0,801 (mendekati 1). Berdasarkan pada nilai 3. Menghitung thitung
determinasi, diketahui bahwa pengaruh variabel bebas Nilai t hitung untuk setiap variabel bebas penelitian
terhadap keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station diidentifikasikan dari output regresi linier berganda.
Grand City adalah 64,2%. Tingginya nilai koefisien 4. Kriteria pengujian:
determinasi di atas menjelaskan bahwa perubahan-perubahan
yang terjadi pada setiap variabel bebas penelitian sangat Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji dua sisi
mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. (two tailed) dengan kriteria sebagai berikut:
Ho ditolak, bila t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel
Ho diterima, bila -t tabel t hitung t tabel
5. Hasil pengujian
I. Pengujian Hipotesis Penelitian Secara Simultan Hasil pengujian sebagaimana ditunjukkan dalam tabel
Uji F merupakan metode pengujian dalam statistik berikut:
yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh semua
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kegunaan dari Uji F ini adalah untuk menguji apakah variabel
diferensiasi (X1), citra merek (X2), kualitas produk (X3), dan
harga(X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pelanggan (Y) di Cincau Station Grand
City.
Langkah-langkah melakukan Uji F adalah sebagai berikut: Berdasarkan pada hasil pengujian parsial di atas, bisa
1.) Merumuskan hipotesa statistik dijelaskan bahwa setiap variabel bebas penelitian dinyatakan
memiliki pengaruh yang dignifikan terhadap keputusan
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 10

pembelian pelanggan. Variabel nilai dari variabel bebas bahwa Cincau Station Grand City aman untuk dikonsumsi
secara parsial secara signifikan mempengaruhi variasi dan justru bermanfaat.
keputusan pembelian pelanggan. 3. Penilaian terhadap harga dengan penilaian terendah adalah
harga sesuai dengan kualitas produk. Untuk itu,
manajemen Cincau Station Grand City sebaiknya
V. KESIMPULAN & SARAN
menyertakan data dari BP Pom tentang kandungan
produk yang ada di Cincau Station Grand City. Hal ini
Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis penelitian, maka
perlu dilakukan untuk meyakinkan pelanggan atas
bisa dijelaskan kesimpulan yang didapatkan sebagai berikut:
kualitas Cincau Station Grand City.
1. Citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian 4. Penilaian terhadap diferensiasi dengan penilaian terendah
pelanggan, sehingga kenaikan atau penurunan penilaian adalah Minuman cincau station merupakan minuman
konsumen terhadap citra merek secara signifikan kesehatan dan berkualitas dibanding dengan produk
mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. Untuk itu, minuman lain. Untuk itu, manajemen juga bisa membuat
hipotesis penelitian 1 yang menyatakan bahwa citra merek perbandingan berbagai keunggulan produk Cincau
berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan di Station Grand City dibandingkan produk lainnya sehingga
Cincau Station Grand City adalah terbukti. bisa dijelaskan diferensiasi yang lebih baik dari Cincau
2. Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan Station Grand City dibandingkan produk lainnya.
pembelian pelanggan, sehingga kenaikan atau penurunan
penilaian konsumen terhadap kualitas produk secara
signifikan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
Untuk itu, hipotesis penelitian 2 yang menyatakan bahwa UCAPAN TERIMA KASIH
kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
pelanggan di Cincau Station Grand City adalah terbukti. Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada
3. Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian orang-orang yang telah membimbing dan memberikan
pelanggan, sehingga kenaikan atau penurunan penilaian dukungan kepada penulis selama proses penyelesaian jurnal
konsumen terhadap harga secara signifikan mempengaruhi penelitian ini, yakni Drs. Sugiono Sugiharto, M.M.. selaku
keputusan pembelian pelanggan. Untuk itu, hipotesis dosen pembimbing, Orang tua dan teman-teman dalam doa.
penelitian 3 yang menyatakan bahwa harga berpengaruh Serta responden yang telah ikut berpartisipasi dalam penelitian
terhadap keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station ini.
Grand City adalah terbukti.
4. Diferensiasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
DAFTAR PUSTAKA
pelanggan, sehingga kenaikan atau penurunan penilaian
konsumen terhadap diferensiasi secara signifikan [1]Agus Widarjono. 2010. Analisis Statistika Multivariat
mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. Untuk itu, Terapan. Edisi pertama.Yogyakarta: UPP STIM
hipotesis penelitian 4 yang menyatakan bahwa diferensiasi YKPN.
berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan di [2] Aaker, David. (1997). Manajemen Ekuitas Merek.
Cincau Station Grand City adalah terbukti. Jakarta: Spektrum
5. Harga adalah variabel yang berpengaruh paling dominan [3]Assauri, Sofjan, 2009, Manajemen Pemasaran
diantara kualitas produk, harga, dan diferensiasi dalam Dasar,Konsep,dan Strategi,Edisi Pertama, Raja
mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan di Cincau Grafindo Persada,Jakarta
Station Grand City.
[4] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Setiap variabel penelitian yang meliputi: citra merek, (Februari, 2013). Jumlah penduduk Indonesia,
kualitas produk, harga, dan diferensiasi berpengaruh Retrieved Maret 5, 2013 from
signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan di Cincao http://www.bkkbn.go.id
Station Grand City. Untuk itu, indikator dengan nilai rata-rata [5] Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh
terendah menjadi orientasi untuk memberikan saran kepada Indonesia, pertumbuhan bisnis makanan dan
manajemen Cincao Station Grand City. minuman. Retrieved from Maret 8, 2013 from
1. Untuk meningkatkan daya ingat konsumen terhadap merek http://www.neraca.co.id/harian/article/24612/Indust
Cincau Station Grand City, maka sebaiknya merek pada ri.Makanan.dan.Minuman.Tumbuh.di.Atas.Target#.
Cincau Station Grand City juga ditambah tag line. Tagline UWF7zJM_vIU
yang bisa dipilih adalah: The green healty cincau. [6] Hermawan Kartajaya. 2004. Positioning, Diferensiasi,
Keberadaan tag line ini akan memudahkan pelanggan dan Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
mengingat keberadaan Cincau Station Grand City. [7] Jauch, Lawrence R dan William F. Glueck.1999.
2. Penilaian terhadap kualitas produk dengan penilaian Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan.
terendah: Produk cincau station aman untuk di konsumsi Jakarta : Erlangga.
dibandingkan dengan minuman lain. Untuk itu, saran [8] Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep
yang diajukan bahwa di ruang penjualan Cincau Station dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Grand City sebaiknya diberi banner besar dengan Pemasaran. Bandung: Prenada Media...
menyebnutkan manfaat-manfaat Cincau Station Grand [9] Rangkuti, Freddy (2002). Measuring Customer
City. Namun nara sumber yang dipilih harus dari ahli gizi Satisfaction Teknik Mengukurdan Strategi
atau dokter sehingga lebih bisa dipercaya oleh pelanggan Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 11

Kasus PLN-JP. PT. Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.
[10] Kepadatan Penduduk Surabaya. (2012). Retrieved
Maret 6, 2013, from
http://www.surabaya.go.id/profilkota/index.php?id=
22
[11] Kotler,Philip, (2005), Manajemen Pemasaran Edisi
Bahasa Indonesia Jilid 1 dan 2, Jakarta. PT Indeks
Kelompok Gramedia..
[12] Kotler, dan Armstrong. (2008). Prinsip Prinsip
Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
[13] Kotler, P. & Keller, K.L. (2007). Manajemen
Pemasaran, Ed12. Jilid 2. Penerbit PT Indek:
Jakarta.Indeks : Jakarta.
[14] Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen
Pemasaran, edisi ke-13: Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
[15] Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen
Pemasaran, edisi ke-13: Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
[16] Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2009). Marketing
Management (13th Ed.). New Jersey: Prentice Hall,
Inc.
[17] Malhotra, N. (2005). Riset penelitian: Pendekatan
terapan. (Ed.4). Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
[18] Simamora, B. (2004). Riset pemasaran: Falsafah, teori,
dan aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[19] Sugiyono. (2005). Memahami penelitian kualitatif.
Bandung : Alfabeta

[20] Temporal, Paul. 2001. Branding di Asia, Penciptaan,


Pembangunan, dan Manajemen merek Asia Untuk
Pasar Globe. Batam: Interaksara.

Anda mungkin juga menyukai