Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN HARGA

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELI


(Bakso Bakar SS di Sawojajar)

PROPOSAL SKRIPSI

MARIA OKTAVIANI NURYATI

NIM ; 2019120233

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

FAKULTAS EKONOMI

MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada allah swt karena berkat rahmat dan
kuasa-Nya penulisan proposal skripsi dengan judul “pengaruh promosi, kualitas
produk dan harga terhadap keputusan pembeli di bakso bakar SS”. Laporan
proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi
pada progaram strata-1 di jurusan manajemen, fakultas ekonomi, unuversitas
tribhuwana tunggadewi malang.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan peningkatan dan pertumbuhan saat ini terutama


kebutuhan hidup semakin meningkat, salah satu cara untuk mengatasi
terutama untuk kebutuhan kita sehari-hari adalah dengan membuka bisnis
dengan harapan bisa buka untuk lowongan bagi masyarakat. Pada saat ini
perkembangan teknogi sangat pesat khususnya dikota malang. Salah
satunya adalah banyak persaingan di pasar maupu di UMKM dan
perusahaan lainya. Menurut Prihatminingtyas B (2015) menyatakan
bahwa UMKM mampu mendorong roda perekonomian menjadi lebih
baik, hal ini mendukung meminimalisasikan angka kemiskinan. Dengan
adanya UMKM ini dapat memberikan pekerjaan bagi siapapun dengan
moodalpun bisa membuka usaha sendiri, untuk meningkatkan pendapatan
perlunya jangkauan penjualan yang baik maka dibutuhkan sebuah strategi
pemasaran yang maksimal dan mendukung. Sehingga menyebabkan
persaingan yang ketat dan menimbulkan banyak masalah yang terjadi,
seperti kurangnya pendapatan dalam suatu usaha tersebut. Salah satu
contohnya disalah satu di Bakso Bakar SS terjadi banyak persaingan yang
ketat karena banyak penjualan disekitarnya akan menyebabkan masalah
seperti kurangnya pelanggan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa
tawaran produk saat ini sangatlah beragam dan banyak, salah satunya
adalah pada Bakso Bakar SS. Pilihan semakin banyak ini membuat banyak
konsumen dapat menentukan pilihan akan suatu produk dalam hal ini
adalah Bakso Bakar SS yang dapat memikat dan membuat konsumen
tersebut untuk membeli dan loyal terhadap produk tersebut.
Bakso Bakar SS harus mampu meningkatkan kepuasan serta
loyalitas konsumen yang berkelanjutan yaitu dengan memfokus diri pada
nilai produk dan jasa yang diberikan. Atas dasar tersebut setiap pemilik
usaha harus menciptakan kepuasan konsumen dan memperoleh
loyalitasya. Masyarakat juga cendrung memiliki kebiasaan untuk membeli
suatu produk dengan melihat kualitas produk dan harga dalam suatu yang
ada dalam tempat tersebut. Karena kualitas produk dan harga adalah salah
satu hal penting untuk melakukan keputusan untuk membeli.
Menurut Irwan (dalam jurnal Aprilia Nurwanty, 2020) dikatakan
bahwa promosi menunjukan pada berbagai kegiatan yang dilakukan
prusahaan untuk mengkomunikasikan perbaikan produknya, membujuk,
mengingatkan para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli
produk tersebut. Karena itu perusahaan harus memasang iklan,
penyelenggaraan promosi penjualan, mengatur publikasi dan penyebaran
tenaga penjualan untuk mempromosikan produk-produknya. Dan promosi
itu merupakan salah satu kegiatan dengan cara mengiklankan suatu produk
untuk bisa meningkatkan nilai jual barang dan promosi juga bisa
menggunakan media online dan offline. Maka dari itu promosi dengan
cepatnya menyebar keseluru masyarakat.
Menurut Risky Aprilia Dwi Susanti (2020) ada empat variabel
awal dalam bauran pemasaran yaitu product, price,place, dan promotion
atau dikenal dengan 4p. karena keterbatasan dalam mengembangkan
product, price dan place dalam pelayanan jasa kesehatan, telah menjadi
promotion sebagai ujung tombak yang dapat digunakan untuk meraih
pasar yang lebih luas. Maka dari itu promosi adalah komunikasi pemasran
yang dilakukan untuk menyebar informasi agar masyarakat bisa membeli
dan loyak pada produk yang ditawarkan oleh prusahaan.
Merurut Prihatminingtyas B (2015) Kualitas adalah kondisi
dinamis yang terikat pada suatu produk, layanan. Maka dari itu seiringnya
waktu peningkatan dalam pertumbuhan dituntutan kebutuhan hidup
semakin meningkat. Kualitas produk merupakan faktor penentu tingkat
kepuasan setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu
produk. Menurut Dharmesta dan Handoko (2011: 49), Kualitas adalah
suatu kondisi dari sebuah barang berdasarkan pada penilaian atas
kesesuaian dengan standar ukuran yang telah ditetapkan. Berdasarkan
pendapatan diatas dapat diketahui bahwa kualitas produk ditentukan oleh
tolah ukur dari suatu penilaian. Semakin sesuai dengan standar yang
ditetapkan maka nilai semakin berkualitas.
Menurut Prihatminingtyas B (2017) Harga adalah sejumlah uang
yang di tukarkan untuk sebuah produk dan jasa. Selain kualitas produk
juga memiliki harga yang sangat berbeda dengan harga yang ditawarkan
oleh tempat lainnya yang memiliki harga yang sangat jauh berbeda debgan
harga ditempat penjualan bakso lainnya, sebagian masyarakat
mementingkan harga dari semua produk yang ada di tempat tersebut tetapi
sebagian masyarakat tidak melihar harga sebagai keputusan untuk
membeli. Harga adalah suatu nilai tukar yang harus dibayarkan konsumen
kepada penjual untuk bisa mendapatkan suatu barang atau jasa yang ingin
kita beli. Menurut Alma (2016) harga adalah nilai suatu barang yang
dinyatakan uang. Kotler dan Keller, (2009) menyatakan harga bukan
hanya angka-angka dilabel harga. Harga juga mempunyai banyak jenis dan
melaksanakan banyak fungsi. Seperti bayar gaji karyawan, bunga, ongkos,
upah/fee merupakan harga yang anda harus bayar untuk bisa mendapatkan
barang atau jasa.
keputusan pembeli mempunyai struktur yang terdiri dari beberapa
komponen, antara lain keputusan tentang jenis produk, bentuk produk,
merek, tempat penjualan, jumlah produk, waktu pembelian, dan cara
pembayaran. menurut kotler dan keller (2018). Dalam jurnal Susanti, Rizki
Aprilia Dwi menyatakan keputusan membeli itu konsumen akan cendrung
membeli produk yang mereknya banyak menyajikan keunggulan atribut
yang sepadan dengan kebutuhan serta keinginan mereka apabila tidak
terdapat faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk mengambil judul “ Pengaruh Promosi, Kualitas Produk Dan
Harga Terhadap Keputusan Pemebeli Bakso Bakar Ss Sawojajar
Kota Malang “.
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka
identifikasih masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana promosi berpengaruh terhadap keputusan pembeli
2. Bagaimana kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembeli
3. Bagaimana harga berpengaruh terhadap keputusan pembeli

3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalh yang sudah dijabarkan pada bagian


sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui bagaimana promosi berpengaruh terhadap keputusan


pembeli
2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas produk berpengaruh terhadap
keputusan pembeli
3. Untuk mengetahui bagaimana harga berpengaruh terhadap keputusan
pembeli
4.1 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberi
kegunaan bagi semua pihak, yaitu:

1. Bagi mahasiswa
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperdalam dan
mengaplikasikan pengetahuan tentang teeori pemasaran yang sudah
diperoleh berkaitan dengan promosi,kualitas produk dan harga dalam
meningkatkan keputusan pembeli
2. Bagi universitas
Diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas akademik bagi
mahasiswa dan sebagai tolak ukur dalam melakukan penilaian akademik.
3. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan informasi
guna untuk meningkatkan penjualan dari perusahaan yang terkait dan juga
bisa meningkatkan kemampuan dibidang pemasaran.
4. bagi peneliti berikutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih
lanjut, serta refrensi terhadap penelitian yang sejenis
BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 penelitian terdahulu


Tabel 2.1 daftar penelitian terdahulu

Nama Judul Metode Hasil


Penerbit, Analisis
Tahun,Volume
.
Diah Ernawat, Pengaruh kualitas kuantitatif Hasil penelitian ini
2019, vol. 7 produk, inovasi menunjukkan bahwa
produk dan variabel kualitas produk
promosi terhadap dan variabel promosi
keputusan berpengaruh positif dan
pembelian produk signifikan terhadap
hi jack sandals keputusan
bandung pembelian,namun di sisi
lain variabel inovasi
produk tidak
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian.
Vania Pengaruh lokasi, kuantitatif hasil penelitian ini maka
Senggetang, promosi dan kiranya bagi pihak
Silvya L. persepsi harga developer Perumahan
Mandey, terhadap Kawanua Emerald City
Silcyljeova keputusan agar selalu menjaga
Moniharapon, pembelian setiap kepercayaan yang
2019, vol, 7 konsumen pada ada dari konsumen
perumahan dalam hal ini lokasi
kawanua emerald yang tentunya sudah
city manado. sangat bagus dan
strategis, tetapi teruslah
ditingkat-tingkatkan
setiap promosi agar
semakin lebih banyak
lagi konsumen yang
datang membeli baik
yang ada didalam kota
Manado maupun yang
diluar kota.
Hariman Pengaruh kualitas kuantitatif Hasil penelitian ini
Syaleh, 2017, produk, harga, menunjukkan bahwa
vol. 1 promosi dan produk, promosi dan
tempat distribusi berpengaruh
pendistribusian positif dan signifikan
terhadap terhadap terhadap
keputusan keputusan pembelian
pembelian sepeda motor Yamaha di CV.
motor yamaha Tjahaja Baru
pada cv. Tjahaja Bukittinggi, sedangkan
baru bukittinggi harga berpengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
keputusan pembelian
motor Yamaha di CV.
Tjahaja Baru
Bukittinggi.
Endy Yudha Pengaruh promosi, kuantitatif Hasil penelitian ini
Prawira, 2019, harga dan kualitas menunjukkan bahwa
vol. 9 produk terhadap promosi dan kualitas
keputusan produk berpengaruh
pembelian signifikan terhadap
smartphone vivo keputusan pembelian
pada masyarakat sedangkan
kota yogyakarta harga tidak berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Sekaligus promosi,
harga,dan variabel
kualitas berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Faktor promosi,harga,
dan kualitas produk
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
sebesar 24,1%
sedangkan sisanya
sebesar 75,9%
dipengaruhi
oleh Variabel lain yang
tidak ada dalam
penelitian ini. Peneliti
diharapkan dapat
menguji variabel selain
promosi produk, harga,
dan kualitas untuk
membuat keputusan
pembelian.

Christy Jacklin Pengaruh kualitas Kuantitatif Hasil Penelitian


Gerung, Jantje produk, harga dan menunjukkan bahwa
Sepang, Sjendry promosi terhadap Kualitas Produk, Harga
Loindong, 2017, keputusan dan Promosi secara
vol. 5. pembelian mobil simultan maupun parsial
nissan x-trail pada berpengaruh signifikan
PT. Wahana terhadap Keputusan
wirawan manado Pembelian mobil Nissan
X-Trail pada PT.
Wahana Wirawan
Manado.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Konsep Manajemen Pemasaran
Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta mempunyai peran penting
dalam mencetak generasi muda untuk dapat menjadi generasi yang menguasai
ilmu dan teknologi dengan mumpuni, mempunyai keahlian dan berdaya saing,
sehingga dapat bekerja maksimal saat mereka telah menjadi sarjana, oleh karena
itu kualitas perguruan tinggi yang baik mampu meningkatkan animo calon
mahasiswa baru untuk memilih perguruan tinggi karena hal itu merupakan daya
tarik utama.
Majemen pemasara adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
untuk berkembang dan mendapatkan laba. Manajemen pemasaran adalah
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program
yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler). Prinsip pemasaran menurut
Prihatminingtyas B (2019) dalam upaya meningkatkan pendapatan bisnis, dengan
adanya produk, promosi, penjualan,dan distribusi, atau barang yang ditawarkan,
tujuan utama pemasaran untuk mendapatkan keuntungan dan memberikan
keinginan atau kepuasan kepada konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa
manajemen pemasara adalah proses penetapan tujuan-tujuan bagi suatu
organisasi (dengan mempertimbangkan sumber daya internal dan peluang pasar),
perencanaan, dan pelaksanaan aktivitas untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut
dan mengukur kemajuan ke arah pencapaiannya.
Globalisasi telah mendorong beberapa perusahaan untuk memasarkan di
luar negara asal mereka. Pemasaran internasional adalah bagian dari strategi
pemasaran perusahaan-perusahaan tersebut. Manajer pemasaran sering
bertanggung jawab untuk mempengaruhi tingkat, waktu, dan komposisi
permintaan pelanggan. Hal itu berlaku pada semua kasus karena peran seorang
manajer pemasaran dapat bervariasi sangat signifikan berdasarkan ukuran bisnis,
budaya organisasi, dan konteks industri. Sebagai contoh dalam sebuah
perusahaan produk konsumen besar, manajer pemasaran dapat bertindak sebagai
manajer umum dari keseluruan produk yang menjadi tugasnya. Untuk
menciptakan strategi manajemen pemasaran yang efektif dan efisien, perusahaan
harus memiliki pemahaman mendetail dan objektif mengenai bisnis mereka
sendiri dan pasar tempat mereka beroperasi.

2.2.2 Promosi
Promosi adalah salah satu upaya untuk menginformasi atau menawarkan
suatu produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli
atau mengkonsumsi. Dengan adanya promosi produsen atau distributor
mengharapkan kenaikan angka penjualan.
Pengertian Promosi Menurut Para Ahli ;
1) Menurut Irwan (Aprilia Nurwanty, 2020) dikatakan bahwa promosi
menunjukan pada berbagai kegiatan yang dilakukan prusahaan untuk
mengkomunikasikan perbaikan produknya, membujuk, mengingatkan
para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut.
Karena itu perusahaan harus memasang iklan, penyelenggaraan promosi
penjualan, mengatur publikasi dan penyebaran tenaga penjualan untuk
mempromosikan produk-produknya.
2) Menurut Kotler (dalam jurnal Garaika, Winda Feriyan, 2018), Promosi
adalah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara untuk
berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran
promosi “promotion mix”.
3) Menurut Gitosudarmo (dalam jurnal Garaika, Winda Feriyan, 2018),
Promosi adalah kegiatan yang tunjukan untuk mempengaruhi konsumen
agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan mereka menjadi senang lalu membeli
produk tersebut.
4) Menurut Dharmesta (dalam jurnal Garaika, Winda Feriyan, 2018) bahwa
bauran promosi (promotion mix) terdiri dari :
a. Periklanan (advertising) komunikasi non individu, dengan
sejumlah biaya dengan berbagai media yang dilakukan oleh
perussahaan lembaga non lembaga serta invidu-individu.
b. Promosi Penjualan (sales promotion) kegiatan-kegiatan
pemasaran selain personal seling, periklanan dan publisitas, dan
mendorong efektivitas pembeli konsumen dan pedagang dengan
menggunakan alat-alat seperti pembelian konsumen, pameran,
demontrasi dan sebagainya.
c. Penjualan Secara Pribadi (personal selling) yaitu interaksi antara
individu, saling bertemu muka yang ditunjuk untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasahi atau mempertahankan hubungan yang
saling menguntungkan dengan pihak lain.
d. Hubungan Masyarakat (public relation) merupakan upaya
komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk
mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap-sikap
kelompok terhadap organisasi tersebut.
e. Pemasaran Langsung (derect marketing) yaitu sistem pemasaran
yang bersifat interaktif yang memanfaat satu atau beberapa media
iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi
disembarang lokasi.
Jadi dapat di simpulkan bahwa promosi adalah salah satu kegiatan
pemasarn yang dilakukan oleh produsen kepada konsumen baik secara langsung
maupun tidak lansung. Dan promosi juga dapat digunakan melalui media online
seperti aplikasi instagram, facebook, dan media cetaknya seperti brosus,
spanduk, dan lainsebagainya.
Selain pengertian promosi sendiri ada juga tujuan yang bisa menca pai
atau meningkatkan pemasaran produk itu sendiri, yaitu sebagai berikut :
1) Untuk menyebarluaskan informasi barang atau jasa perusahaan kepada
pasar.
2) Untuk meningkatkan penjualan sehingga perusahaan akan meningkat.
3) Untuk mendapatkan konsumen baru dan menjaga kesetian konsumen
untuk membeli dan menggunakan.
4) Untuk mempromosi produk.
5) Untuk membentuk citra produk.

Menurut Kotler dan Keller (dalam jurnal Vania Senggetang, Silvya L. Mandey,
Silcyljeova Moniharapon, 2019 ), indikator-indikator promosi diantaranya adalah:

1) Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan


dalam suatu waktu melalui media promosi penjualan.
2) Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan
dilakukan.
3) Kuantitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang
diberikan konsumen.
4) Waktu promosi adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
5) Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan factor yang
diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan.
6) Periklanan.

2.2.3 Kualitas Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk


diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dkonsumsi pasar sebagai
penemuan kebutuhan atau keinginan asar yang bersangkutan (pratiwisi 2010:18).
Menurut Dharmesta dan Handoko (2011:49), kualitas adalah suatu suatu kondisi
dari sebuah barang berdasarkan pada penilain atas kesesuaian dengan standar
ukur yang telah yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat diatas bahwa
kualitas suatu barang ditentukan oleh tolak ukur suatu penilain. Semakin sesuai
dengan standar yang telah ditentukan maka semakin berkualitas. Kualitas produk
merupakan hal pentig yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan apabila
menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing dipasar. Zaman sekarang ini
dikarenakan kemampuan ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat cendrung
meningkat, sehingga sebagian masyarakat semakin kritis dalam mengkonsumsi
suatu produk. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas
sesuai dengan harga yang dibayarkan. Walaupun terdapat sebagian masyarakat
bahawa produk yang mahal adalah produk yang berkualitas.

Menurut Prihatminingtyas B (2015) Kualitas adalah kondisi dinamis yang


terikat pada suatu produk, layanan. Kualitas sering dikaitkan dengan mahalnya
harga suatu produk berarti baik pula kualitasnya. Didalam kualitas produk
terdapat delapan indikator utama yang digunaka (Kotler, 2018:361), yaitu :

1) Kinerja (performance)
Kinerja merupakan karateristik inti atau fungsi utama dalam suatu produk.
Menurut (Tjiptono dan Chandra (2016:130) , kinerja adalah aspek
fungsional dari produk inti yang dibeli. Kinerja juga dapat didefenisikan
dengan karateristik operasi dasar dari sebuah produk (Mullins, Orville,
Larreche, dan Boyd, 2005:422).
2) Ciri-ciri produk (feature)
Featur merupakan karateristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi
manfaat dasar suatu produk (Kotler, 2018:361). Feature didefenisikan juga
sebagai aspek yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-
pilihan dan pengembangan produk (Tjiptono dan Chandra, 2016:130).
Defenisi lainnya yaitu karateristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau ketertarikan konsumen terhadap
produk (Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd, 2005:422).
3) Keterandalan/kemudahan perbaiakan (reliability)
Reliability yaitu peluang suatu produk bebas dari kegagalan produk saat
menjalankan fungsingnya, artinya dimensi terkait dengan konsistensi
kinerja produk dalam kondisi tertentu (Kotler, 2018:361).

4) Ketepatan/Kesesuaian (conformance)
Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang
dinyatakan suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh
produk (Kotler, 2018:361).
5) Ketahanan (durability)
Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu
produk sebelum produk itu digantikan atau rusak (Kotler, 2018:361).
6) Kemampuan diperbaiki (Serviceability)
Produk yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibanding
produk yang tidak atau sulit diperbaiki (Kotler, 2018:361).
7) Keindahan tampilan produk (aesthetics)
Aesthetics dalam hal ini dapat dinilai dengan beberapa indikator, seperti :
produk yang ditawarkan dalam kondisi selalu bersih, penyajian produk
yang bertata rapi, bentuk dan warna produk yang menarik, dan desain
pengaturan tata letak produk yang menarik (Kotler, 2018:361).
8) Kualitas yang dirasakan (perceived quality)
Produk-produk yang merek terkenal biasanya dipersepsikan lebih
berkualitas dibandingkan dengan merek-merek yang tidak terdengar.
Itulah sebabnya produk selalu berupaya membangun mereknya sehingga
memiliki brand equity yang tinggi. Tentu saja ini tidak dapat dibangun
semalam karena menyangkut banyak aspek termasuk dimensi kualitas dari
kinerja, fitur, daya tahan, dan sebagainya (Kotler, 2018:361).

2.2.4 Harga

Harga adalah sejumlah uang yang bersedia dibayarkan seorang konsumen


untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu. Hal ini tercipta apabila demand atas
suatu barang dan tersedia supply bagi barang tersebut. Semakin tinggi demand
yang terjadi, harga akan bertambah, terutama apabila supply barang yang
diinginkan tidak bias memenuhi demand tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang
memiliki kesukaan travelling akan bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan
uang untuk bisa bepergian ke suatu negara. Dalam hal ini, ia bersedia
mengeluarkan banyak uang untuk melakukan konsumsi berbagai barang maupun
jasa di negara yang ia kunjungi sehingga dari demand tersebut muncul supply dari
perusahaan-perusahaan tour & travel ataupun perusahaan lain terkait seperti hotel
ataupun restoran.

Dimensi Strategi Harga Menurut Tjiptono dan Chandra (dalam jurnal


Fristi Bellia Annishia, Eko Prastiyo, 2019) mengatakan bahwa harga merupakan
salah satu elemen bauran pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat. Ini
dikarenakan adanya sejumlah adanya sejumlah dimensi strategik harga dalam hal:

a) Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of


value). Nilai adalah rasio atau perbandingan antara persepsi terhadap
manfaat (perceived benefit) dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan produk.
b) Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli.
Bagi konsumen yang tidak terlalu paham halhal teknis pada pembelian
produk otomotif dan elektronik, kerap harga menjadi satu-satunya faktor
yang bisa mereka mengerti. Tidak jarang pula harga dijadikan semacam
indikator kualitas.
c) Harga adalah determinan utama permintaan. Berdasarkan hukum
permintaan (the law of demand), besar kecilnya harga mempengaruhi
kuantitas produk yang dibeli konsumen.
d) Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba. Harga adalah
satusatunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan bagi
perusahaan yang pada gilirannya berpengaruh pada besar kecilnya laba
dan pangsa pasar yang diperoleh.
e) Harga bersifat fleksible, artinya bisa disesuaikan dengan cepat.
f) Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning. Dalam pemasaran
produk prestisius yang mengutamakan citra kualitas dan eksklusivitas,
harga menjadi unsur penting. Konsumen cenderung mengasosiasikan
harga dengan tingkat kualitas produk.
g) Harga merupakan masalah nomor 1 yang dihadapi para manajer.
Setidaknya ini ditunjukkan oleh adanya empat level konflik potensial
menyangkut aspek harga, yaitu: konflik internal perusahaan, konflik dalam
saluran distribusi, konflik dengan pesaing dan konflik tentang instansi
pemerintahan dan kebijakan publik.
Menurut Fristi Bellia Annishia , Eko Prastiyo (2019), harga memiliki peranan
penting bagi perekonomian secara makro, konsumen dan perusahaan, dijelaskan
di bawah ini:
1. Bagi perekonomian. Harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa,
bunga dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem
perekonomian, karena harga berpengaruh alokasi faktor-faktor produksi
seperti tenaga kerja, tanah, modal dan kewirausahaan.
2. Bagi konsumen. Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat
sensitif terhadap faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya
pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak.
3. Bagi perusahaan. Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya
(produk, distribusi dan promosi) yang membutuhkan pengeluaran dana
dalam jumlah besar, harga merupakan satusatunya elemen bauran
pemasaraan yang mendatangkan pendapatan.

Menurut Tjiptono dan Chandra (dalam jurnal Fristi Bellia Annishia, Eko Prastiyo,
2019), ada beberapa tujuan penetapi harga, yaitu:

a) Mengurangi risiko ekonomi dari percobaan produk.


b) Menawarkan nilai yang lebih baik dibandingkan bentuk/kelas produk
pesaing.
c) Meningkatkan frekuensi konsumsi.
d) Menambah aplikasi/pemakaian dalam situasi yang lebih banyak.
Menurut ( Fristi & Eko Prastiyo) indikator yang digunakan untuk mengukur
harga antara lain:

a. Harga yang sesuai dengan manfaat


b. Persepsi harga dan manfaat
c. Persaingan harga
d. Kesesuaian harga dengan kualitasnya
e. nilai uang
f. harga bervariasi
2.2.5 Keputusan Pembeli

Swasta dan Irawan 2008 (dalam jurnal Vania Senggetang, Silvya L.


Mandey, Silcyljeova Moniharapon, 2019 ), mengemukakan keputusan konsumen
adalah motif atau dorongan yang timbul terhadap sesuatu dimana pembeli
melakukan pembelian disebabkan adanya kebutuhan dan keinginan.

Menurut Kotler dan Keller 2012:154 (dalam jurnal Vania Senggetang, Silvya L.
Mandey, Silcyljeova Moniharapon, 2019 ), ada empat indikator keputusan
pembelian yaitu:

1. Kemantapan pada sebuah produk.


2. Kebiasaan dalam membeli produk.
3. Memberikan rekomendasi pada orang lain.
4. Melakukan pembelian ulang.
5. Kebutuhan
6. Membeli karena merek yang disukai.

2.3 Hubungan Antara Variabel


Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi menjadi dua yaitu
menjelaskan tentang teori dan hubungan antara variabel independen (promosi,
kualitas produk dan harga) terhadap variabel dependen (keputusan pembeli STMJ
Bakso bakar SS, Malang ) sebagai berikut:
2.3.1 Hubungan Antara Promosi Terhadap keputusan pembeli
dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas produk
barang/jasa yang ada didalam kumpulan pilihan. konsumen tersebut dapat
membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai berdasarkan promosi
yang ditawarkan. berdasarkan uraian diatas maka diduga terdapat hubungan antara
promosi dengan keputusan pembeli.

2.3.2 Hubungan Antara Kualitas Produk Terhadap keputusan pembeli


Kualitas produk merupakan hal pentig yang harus dilakukan oleh setiap
perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing dipasar.
Kualitas Produk adalah suatu tindakan yang diberikan oleh perusahaan untuk
memenangkan persaingan di pasar dengan menetapkan sekumpulan perbedaan-
perbedaan yang berarti pada produk atau jasa yang ditawarkan untuk
membedakan produk perusahaan dengan produk pesaingnnya, sehingga dapat
dipandang atau dipersepsikan konsumen bahwa produk yang berkualitas tersebut
mempunyai nilai tambah yang diharapkan oleh konsumen. Keputusan pembelian
akan dilakukan ketika konsumen sudah memilih produk yang cocok untuk
memenuhi kebutuhannya. berdasarkan uraian diatas maka diduga terdapat
hubungan antara promosi dengan keputusan pembeli.

2.3.3 Hubungan Antara Harga Dan keputusan pembeli


harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
dari memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang ditetapkan oleh pembeli
atau penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli. dalam
menentukan keputusan pembeli seorang konsumen akan mempertimbangkan
harga yang ditawarkan oleh penyedia jasa/barang. berdasarkan uraian diatas
maka diduga terdapat hubungan antara harga dan keputusan pembeli.
2.4 Kerangka Pikir
Gambar 2.1.Tabel kerangka berpikir.

Promosi (X1)

Kualitas Produk
(X2) keputusan pembeli

Harga (X3)

: secara simultan
: secara persial

2.4.1 hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. diduga promosi berpengaruh terhadap keputusan pembeli pada Bakso


Bakar SS, Malang.
2. diduga kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembeli pada
Bakso Bakar SS, Malang.
3. Diduga harga berpengaruh terhadap keputusan pembeli pada Bakso Bakar
SS, Malang.
4. diduga promosi, kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap
keputusan pembeli pada Bakso Bakar SS, Malang.

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STMJ Bakso Bakar SS yang berlokasi di Jln.
Danau Brata Raya C6J-12, Sawojajar, (Depan PasarSawojajar) Kota Malang.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Menurut (Sugiyono, 2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini tidak dapat ditentukan dengan pasti berapa jumlahnya untuk
dijadikan sampel, maka populasi ini tergolong populasi tidak terhingga (Infinite
Population) sehingga penentuan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini
menggunakan rumus Infinite Population.

3.2.2 Sampel
Sampel yaitu bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti. Menurut
Sugiyono (2011: 81). Sehingga dalam pengambilan sampel harus menggunakan
cara tertentu yang di dasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Nonprobability Sampling.
Nonprobability Sampling merupkan teknik yang pengambilan sampelnya tidak
memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. (Sugiyono, 2019 Hal 131).
Untuk menentukan jumlah sampel atau ukuran sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Lemeshow (Silalahi, 2015 Hal 390), yaitu sebagai berikut:

z ² αpq z ² xp(1 − p)
n= =¿ n=
d² d²

Keterangan :
n = Ukuran sampel atau besaran sampel
P = Peluang benar 50 % = 0,5
q = Peluang salah 50 % = 0,5
E² = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) = 0,1
Z = Tingkat Kepercayaan 95% = 1,64

Jadi perhitungan sampelnya :


1 , 64² x 0,5 x 0,5
n=
0 ,1²
0,675
n= =67,5=67,5
0,0001
n= 67,5 dibulatkan menjadi 70

Berdasarkan perhitungan rumus di atas, maka dalam penelitian ini yang


menjadi sampel minimal 67 responden dan peneliti akan mengambil sampel 70
responden.

3.3 Devinisi Operasional Variabel


3.3.1 Variabel Independen (X)
1. Indikator (x1) promosi Menurut Kotler dan Keller (dalam jurnal Vania
Senggetang, Silvya L. Mandey, Silcyljeova Moniharapon, 2019 ), menjelaskan
indikator promosi.
a) Frekuensi promosi
b)Kualitas promosi
c) Kuantitas promosi
d)Waktu promosi
e) Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi
2. Indikator (x2) kualitas produk Menurut (Kotler, 2018:361) Terdapat 6
indikator yang mempengaruhi kualitas produk, yaitu:
a. Kinerja (performance)
b. Ciri-ciri produk (feature)
c. Keteladanan/emudahan (reliability)
d. Ketepatan/kesesuaian (conformance)
e. Ketahanan (durability)
f. Kemampuan perbaiki (serviceability)
3. Indikator (x3) harga Menurut ( Fristi & Eko Prastiyo) indikator yang
digunakan untuk mengukur harga antara lain:
a. Harga yang sesuai dengan manfaat
b. Persepsi harga dan manfaat
c. Persaingan harga
d. Kesesuaian harga dengan kualitasnya.

3.3.2 Variabel Dependen (Y)


1. indikator (y1) Menurut Kotler dan Keller 2012:154 (dalam jurnal Vania
Senggetang, Silvya L. Mandey, Silcyljeova Moniharapon, 2019 ), ada empat
indikator keputusan pembelian yaitu:
1. Kemantapan pada sebuah produk.
2. Kebiasaan dalam membeli produk.
3. Memberikan rekomendasi pada orang lain.
4. Melakukan pembelian ulang.

a. Instrumen Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2014), “instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Inst
umen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk koesioner dengan jumlah
variable sebanyak empat (4) yaitu promosi menjadi variabel bebas satu (1) atau
(X1), kualitas produk menjadi variable bebas dua (2) atau (X 2), (X2) Ha (X3)
menjadi variable bebas tiga (3) atau (X 3), keputusan pembeli menjadi variable
terikat (Y). Skala pengukuran (skor) menggunakan skala likert 1-5 dengan
prosudur pengukuran sebagai berikut:
1. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang umum
yang akan digunakan sebagai dasar ukuran variable.
2. Responden diminta menyatakan sangat setuju (SS), Setuju (S), Kurang
setuju (KS), Tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS).
3. Pemberian nilai (scoring) untuk menjawab sangat setuju (SS) diberikan
nilai 5 seterusnya menurun sampai pada jawaban sangat tidak setuju (STS)
diberikan nilai 1.

Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data. Instrumen pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar peneliti tersebut menjadi sistematis dan dipermudah.
Terdapat beberapa jenis pengumpulan data diantaranya angket, wawancara,
observasi, tes, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan jenis pengumpulan
data dengan kuisioner (angket) dan dokumentasi.
1. Kuisioner (angket)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang
bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan
penyebar angket adalah mencari informasi lengkap mengenai suatu masalah.
Riduwan, 2010 dalam Mahesa Desta Pranatha (2013 : 6). Adapun skala yang
digunakan penelitian dalam instrumen ini adalah skala likert. Skala likert adalah
nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai
nilai total.
2. Dokumentasi
Riduwan, 2010 dalam Mahesa Desta Pranatha (2013 : 7) menjelaskan
bahwa “dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat peneltian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film dokumen, data yang relevan penelitian”.
a. Analsis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda dengan menggunakan program SPSS. Metode analisis data
digunakan dalam penelitian agar mudah dipahami, metode analisis data tersebut
antara lain:
i. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif ini dilakukan untuk mengidentifikasi gambaran
kondisi variabel-variabel yang akan diuji pada setiap hipotesis, bagaimana profil
dan distribusi variabel-variabel tersebut. Variabel penelitian terdiri dari variabel
dependen dan variabel independen. Variabel dependen yang digunakan adalah
KEPUTUSAN PEMBELI (Y), seangkan variabel independen adalah PROMOSI
(X1), KUALITAS PRODUK (X2) DAN HARGA (X3)
ii. Uji Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Regresi linear berganda adalah suatu metode statistik
umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel
dependen (Y) dengan beberapa variabel independen (X). Menurut Sugiyono
(2015:277) analisis linear berganda adalah analisis yang digunakan oleh
peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik
turunnya) variabel independen (kriterium), bila dua atau lebih variabel
independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).
Analisis linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui .
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y : Variabel Terikat
Y : Keputusan Pembeli
a : Konstanta
b1,2,3 : Koefisien Regresi
X1,2,3 : Variabel Bebas
X1 : PROMOSI
X2 ; KUALITAS PRODUK

X3 :
HARGA
e : Eror/Kesalahan

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, R., suhardi, suhardi, & Wijaya, A. (2020). Pengaruh Struktur Hutang,
Struktur Aktiva dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan Pada
Perusahaan Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2015-2018. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 5(2), 133-148.
Retrievedfrom
http://www.stiepertiba.ac.id/ojs/index.php/jem/article/view/87

Priharatminingtyas B, R Y Susanto 2015, The Business Opportunity Of Micro


Industry Of Crispy Chicken And Crispy Salty Fish In Malang City,
Indonesia. International Oural Of Economic, Commerce & Management
ISSN (2348-0386), Online

Prihatminingtyas, Budi, (2018). Pengembangan Pasar Tradisional Di Kota


Malang. ISSN Cetak: 2622-1276 ISSN Online: 2622-1284.Conference on
Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH 2018)
UniversitasWidyagama Malang.

Prihatminningtyas, Budi, (2019)Pengaruh Modal, Lama Usaha, Jam Kerja Dan


Lokasi Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang Di Pasar Landungsari. ISSN2089-
0532 (cetak) ISSNn2548-6152 (online) 147 .Referensi: Jurnal Ilmu Manajemen
dan Akutansi Vol.7 No.2, 2019.HaI 147-154. Universitas Tribuwanatunggadewi
Malang.

Zaputera, H., Amri, A., & Radiansyah, A. (2020). Pengaruh Kualitas Produk,
Kualitas Layanan, dan Citra Merek terhadap Kepuasan Konsumen yang
berdampak pada Loyalitas Konsumen. JEM Jurnal Ekonomi Dan
Manajemen, 5(2), 34-52. Retrieved from
http://www.stiepertiba.ac.id/ojs/index.php/jem/article/view/79

Alma, B. (2016). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:


Alfabeta

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen pemasaran Jilid 1. In Jakarta


(13th ed.).

Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa - Prinsip, Penerapan, dan Penelitiab. In 1.

Hidayat, R., suhardi, suhardi, & Wijaya, A. (2020). Pengaruh Struktur Hutang,
Struktur Aktiva dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan Pada
Perusahaan Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2015-2018. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 5(2), 133-148.
Retrieved from
http://www.stiepertiba.ac.id/ojs/index.php/jem/article/view/87

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta:


Erlangga.

Kotler, Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran 2. Edisi keduabelas.


Jakarta: Erlangga.

Kotler,Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsipPemasaran. Edisi13.


Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip dan Keller.L (dalam jurnal Vania Senggetang, Silvya L. Mandey,
Silcyljeova Moniharapon, 2019) indikator promosi
Dharmesta dan Handoko (dalam jurnal Hidayat, R., suhardi, suhardi, & Wijaya,
A. (2020). kualitas produk

Priharatminingtyas B, R Y Susanto 2015, The Business Opportunity Of Micro


Industry Of Crispy Chi. cken And Crispy Salty Fish In Malang City,
Indonesia. International Oural Of Economic, Commerce & Management
ISSN (2348-0386), Online

Kotler (dalam jurnal Dayinta Tiara Kusuma , Hardi Utomo, 2020). dimensi
kualitas produk

Tjiptono, Fandy, 2016. Pemasaran Jasa. Andi Offeset, Yogyakarta

Tjiptono dan Chandra (dalam jurnal Fristi Bellia Annishia, Eko Prastiyo, 2019).
Jurnal Hospitality dan Pariwisata Vol.4 (No. 1): 1 - 85. Th. 2019 tujuan
harga

Susanti, Rizki Aprilia Dwi. “Brand Image dan Pengaruhnya Terhadap


Konsumen dalam Membeli dan Menggunakan Produk Cream Wajah Garnier”.
Jurnal Eksekutif, Vol. 14, N0. 1, (2017): 130-134.

Anda mungkin juga menyukai