Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

DOI: 10.21276/sjbms

Jurnal Studi Bisnis dan Manajemen Saudi ISSN 2415-6663 (Cetak)

Scholars Middle East Publishers ISSN 2415-6671 (Online)
Dubai, Situs Web Uni Emirat Arab:
http://scholarsmepub.com/

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Nitchi Pada PT. Jaya Swarasa Agung di Tengah
Jakarta
Baruna Hadi Brata1, Shilvana Husani2, Hapzi Ali3 1 3
Dosen Universitas Mercu Buana, Jakarta Indonesia
2Alumni pasca sarjana, Universitas Mercu Buana, Jakarta Indonesia

* Penulis yang sesuai:

Baruna Hadi Brata
Surel:my.interpaper@gmail.com

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel kualitas produk, harga, promosi, dan lokasi terhadap
keputusan pembelian produk nitchi pada PT Jaya Swarasa Agung Jakarta Pusat baik secara parsial maupun simultan. Studi parametika
statistik ini mengadopsi metode yang menggunakan regresi linier berganda dimana data diolah dengan program SPSS. Besar sampel
adalah 115 pembeli produk nitchi di Supermarket Rezeki sebagai responden. Instrumen yang digunakan berupa angket terstruktur
dengan skala likert digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari 23 pertanyaan yang disusun berdasarkan indikator dan
dimensi yang diturunkan dari masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, promosi, dan lokasi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian, baik secara parsial maupun simultan. Kata kunci:Kualitas Produk, Harga, Promosi, Lokasi,
Keputusan Pembelian

PENGANTAR jaminan keberhasilan produk di pasaran, dimana perusahaan

Kualitas produk menjadi faktor pendukung
keputusan pembelian. Suasana persaingan dan
meningkatnya permintaan konsumen
menyebabkan banyak perusahaan berusaha
mewujudkan keinginannya untuk menghasilkan
kualitas produk yang berkualitas sehingga dapat
bersaing di pasar. Suatu perusahaan harus
mampu melakukan berbagai upaya dan strategi
untuk menguasai posisi pasar, serta berupaya
untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas atau mutu produk. Masyarakat
menawarkan kombinasi produk dan harga yang
bervariasi. Produsen berlomba-lomba
menawarkan harga yang kompetitif, konsumen
bebas memilih sesuai kebutuhan dan daya beli.
Satu hal mutlak yang diinginkan pelanggan adalah
membeli barang dengan kualitas terbaik dengan
harga terendah. Ini merupakan tantangan besar
bagi perusahaan. Namun untuk menghasilkan
suatu produk yang berkualitas dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang pada akhirnya menentukan
tingkat harga.
belum melakukan proses penyampaian pesan dan informasi
tentang keberadaan produk serta memperkenalkan kepada
konsumen barang yang dihasilkan secara tepat, jelas, dan
berkesinambungan. Peranan promosi terhadap pengembangan
produk baru di perusahaan merupakan salah satu faktor yang
sangat vital bagi keberhasilan pemasaran suatu produk barang
dan jasa. Ketidaktepatan dalam merencanakan strategi promosi
produk yang akan dikembangkan dapat mengakibatkan
keterlambatan penyampaian informasi dan pesan kepada
konsumen, sehingga akan memberikan peluang/kesempatan
bagi perusahaan pesaing untuk menerobos atau menyalip
pasar, dan keadaan ini akan menyulitkan perusahaan untuk
memasarkan produk barunya tersebut. Sebuah perusahaan
harus mampu melakukan berbagai operasi dan strategi untuk
menguasai posisi pasar, dan berusaha untuk meningkatkan
juga mengembangkan kualitas atau kualitas produk. Lokasi
merupakan salah satu faktor lain untuk melakukan promosi.PT.
Swarasa Agung Jaya merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri makanan. Produk yang dihasilkan
perusahaan adalah sejenis snack berbahan dasar tepung terigu
yaitu sejenis wafer stick. Produk tersebut memiliki berbagai
macam rasa yaitu coklat, strawberry, dan cappuccino.

433
Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445

Gambar-1: Penjualan Produk Nitchi periode Agustus 2015 - Desember 2016

Sumber: Data Perusahaan (2016)

Berdasarkan Gambar-1. Penjualan Produk Nitchi - Harga Nitchi cukup mahal dibandingkan
periode agustus 2015 sampai desember 2015 dapat dengan produk sejenis
dijelaskan bahwa penjualan pada agustus 2015 sebesar - Perusahaan yang kurang efektif untuk
348.444.388 , september 2015 sebesar 749.226 173 , pada mempromosikan Nitchi
oktober 2015 sebesar 1.009.427.778, november 2015 - Tempat parkir tidak memadai
224.770.849,253.828.270 pada desember 2015, sedangkan
untuk periode Januari 2106 sebesar 474 416 538 , Februari Untuk mengetahui, mengetahui penyebab terjadinya
300 942 876 , 531 532 185 Maret , April 1.916.822.475 Mei fenomena tersebut dengan cara:
4.693.434.213 , 2.731.964.572 Juni , Juli 253.648 995 Agustus - Menentukan dan menganalisis pengaruh kualitas produk
786 624 060 , 132 370 131 September , Oktober 344 491 terhadap keputusan pembelian
163 , 775 208 968November, dan terakhir pada Desember - Menentukan dan menganalisis pengaruh harga terhadap
2016 sebesar 744.667.918 . Terlihat bahwa penjualan pada keputusan pembelian
tahun 2015, bulan Oktober mengalami penjualan yang
- Menentukan dan menganalisis pengaruh promosi
tinggi yaitu sebesar 1.009.427.778, sedangkan pada tahun
terhadap keputusan pembelian
2016 penjualan tertinggi dicapai pada bulan Mei dan Juni
- Menentukan dan menganalisis pengaruh lokasi
4.693.434.213 2.731.964.572.
terhadap keputusan pembelian
- Menentukan dan menganalisis pengaruh kualitas
Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan
produk, harga, promosi, dan lokasi secara simultan
makanan, kepuasan pelanggan menjadi prioritas yang
terhadap keputusan pembelian
paling utama. Dimana tingkat kepentingan pelanggan
serta kinerja perusahaan harus sesuai, maka dari itu
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
keberhasilan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan
makanan dalam menjalankan, mempertahankan dan
yang sangat penting, dimana pemasaran merupakan salah satu
mengembangkan usahanya terletak pada kepuasan
kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup
pelanggan atas kualitas produk, harga , promosi dan
perusahaan.Secara umum pemasaran meliputi kegiatan –
lokasi strategis yang disediakan oleh perusahaan. Salah
kegiatan yang sangat luas seperti kegiatan penjualan, riset
satu cara agar penjualan makanan suatu perusahaan
pemasaran, perencanaan saluran distribusi, perencanaan
lebih unggul dibandingkan pesaingnya adalah dengan
kebijakan harga , kebijakan promosi, dll. Pemasaran juga
menyediakan produk yang berkualitas, harga, promosi
merupakan kegiatan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
yang bermutu dan bermutu, serta lokasi yang strategis
dan keinginan konsumen.
untuk memenuhi tingkat minat atau harapan konsumen.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang makanan,
Kualitas produkadalah kemampuan suatu produk
pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan lokasi
untuk menjalankan fungsinya. Kemampuan termasuk daya
sangatlah penting.
tahan, keandalan, akurasi yang dihasilkan, mudah dioperasikan,
- Produk Nitchi dengan kualitas yang baik tidak dan perbaikan serta atribut berharga lainnya untuk semua
mampu bersaing di antara para pesaing di
produk [1]. Menurut Kotler dan Keller [2], kualitas produk adalah
segmen pasar industri makanan
kemampuan suatu produk untuk memberikan hasil kinerja yang
sesuai atau bahkan melebihi apa yang

Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/ 434

Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445
pelanggan keren. Menurut Tjptono [3], kualitas
yang mencerminkan semua dimensi penawaran
produk yang menghasilkan manfaat (benefits)
bagi pelanggan. Kualitas produk berupa barang
atau jasa ditentukan oleh dimensi. Dimensi
kualitas produk menurut Tjiptono [3] adalah
performa (performance), daya tahan (durability),
kesesuaian dengan spesifikasi (conformity to
specification), fitur (features), Keyakinan
(reliability), Estetika (Estetika), kesan kualitas
(kualitas yang dirasakan), kemudahan servis.
Hargamerupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan
yang akan diperoleh perusahaan dari menjual produknya baik
berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga yang terlalu tinggi
akan menyebabkan penjualan menurun, tetapi jika harga terlalu
rendah akan mengurangi keuntungan yang akan diperoleh
organisasi. Menurut Adisaputro [4] “harga produk merupakan salah
satu unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan penjualan, sedangkan unsur bauran lainnya yang
menimbulkan biaya”.
Promosidapat didefinisikan sebagai suatu bentuk
komunikasi pemasaran, komunikasi pemasaran adalah kegiatan
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar
sasaran agar perusahaan dan produknya bersedia menerima,
membeli, dan loyal kepada produk yang ditawarkan oleh
perusahaan yang bersangkutan [3]. Promosi merupakan
kegiatan yang paling penting berperan aktif dalam
memperkenalkan, menginformasikan, dan mengingat kembali
manfaat suatu produk guna mendorong konsumen untuk
membeli produk yang dipromosikan. Untuk mengadakan
promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan
tepat alat promosi mana yang digunakan untuk mencapai
keberhasilan dalam penjualan [5].
Lokasinyaadalah kesibukan perusahaan untuk
mendistribusikan produknya kepada konsumen yang
ditargetkan tersedia, dan tempat dan waktu yang
tepat untuk keputusan lokasi sulit diubah dan untuk
penyesuaian membutuhkan waktu lama, maka
Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/
keputusan mengenai lokasi yang digunakan memerlukan
pemikiran yang matang dengan memperhatikan
karakteristik konsumen, karakteristik lingkungan. Menurut
Elliott, Rundle-Thiele, dan Waller [6], lokasi adalah kegiatan
perusahaan untuk menyampaikan produk atau jasa yang
tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
Melalui tempat-tempat tersebut maka suatu perusahaan
dapat menempatkan produk/jasa yang akan dijangkau oleh
konsumen sasarannya. Lokasi itu sendiri merupakan
perencanaan program distribusi dan pelaksanaan produk
atau jasa melalui tempat atau lokasi yang tepat [7].
Menurut Swastha dan Handoko [8] mengemukakan bahwa
“proses keputusan pembelian dalam pembelian yang sebenarnya,
apakah akan membeli atau tidak”. Menurut Kotler dan Keller [9]
mengemukakan keputusan pembelian konsumen adalah tahap
dimana konsumen juga dimungkinkan untuk membentuk niat
membeli produk yang paling disukai, dimana keputusan konsumen
untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari sangat
dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan.
Dari uraian di atas, kualitas produk (X1),
harga (X2), promosi (X3), dan lokasi (X4) tersebut
menjadi variabel bebas, sedangkan keputusan
pembelian (Y) menjadi variabel terikat.
Kerangka
Pemasaran adalah serangkaian proses dari
perencanaan hingga implementasi konsep, penetapan harga,
promosi, dan distribusi sejumlah ide serta barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan
individu dan organisasi. Manajemen pemasaran merupakan
salah satu kegiatan utama dari sebuah perusahaan.
Dalam keputusan pembelian, tindakan konsumen atas
berbagai alternatif tindakan yang dimiliki, pengambilan
keputusan merupakan proses yang dimulai dari pengenalan
masalah yang dapat diselesaikan melalui pembelian beberapa
produk. Berdasarkan teori yang ada, maka dapat dirumuskan
model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut gambar 2.
435
Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445
Gambar-2: Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian teoritis dan
kerangka teori. Hipotesis penelitian selanjutnya diajukan
sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian
sebagai berikut:
- H1: Pengaruh kualitas produk terhadap
keputusan pembelian
- H2: Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
- H3: Pengaruh promosi terhadap keputusan
pembelian
- H4: Pengaruh lokasi terhadap keputusan
pembelian
- H5: Pengaruh kualitas produk, harga, promosi,
dan lokasi secara simultan terhadap
keputusan pembelian.
METODE
Desain penelitian atau yang juga dikenal dengan
desain penelitian adalah suatu kerangka kerja atau cetak biru
untuk melaksanakan proyek penelitian pemasaran. Desain
penelitian merinci rincian prosedur yang diperlukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membangun
dan atau memecahkan masalah penelitian pemasaran [10].
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode
analisis meliputi, studi kepustakaan, wawancara, angket dan
dokumentasi.
PT. Swarasa Jaya Agung memiliki supermarket
sendiri yaitu Supermarket Rezeki. Populasi dalam
penelitian ini adalah pelanggan supermarket Rezeki
yang membeli produk Nitchi Mei sampai September
2016. Jika rata-rata harian 500 pengunjung yang datang
ke Supermarket Rezeki, maka dapat diasumsikan total
Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/
75.000 pengunjung Supermarket rezeki pengunjung. Hasil
tersebut diperoleh dari 500 pengunjung x 5 bulan (dari Mei
hingga September 2015) x 30 hari.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Non-Probability Sampling, yaitu proses
pengambilan sampel yang tidak menjamin adanya peluang
bahwa setiap elemen anggota populasi dipilih dalam sampel.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode purposive sampling, dimana peneliti
menggunakan penilaian sendiri secara sengaja dalam memilih
anggota populasi yang dianggap tepat dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan atau unit sampel sesuai dengan
kriteria tertentu yang diinginkan peneliti. Kriteria yang
digunakan peneliti adalah responden yang membeli produk
Rezeki Nitchi di supermarket pada bulan Mei sampai September
2016. Kriteria yang digunakan mengingat jumlah penduduk
yang banyak dan waktu yang terbatas.
Untuk menentukan jumlah sampel, rambut
[11] menyatakan bahwa ukuran sampel minimum adalah
sebanyak 5 pengamatan untuk setiap estimasi parameter.
Dengan demikian estimasi parameter dalam penelitian ini
adalah 23, ukuran sampel minimum adalah 23 x 5 untuk 115
pembeli Nitchi. Metode analisis kuantitatif dengan analisis
regresi linier berganda dan dilanjutkan dengan analisis
determinasi (R Square), uji hipotesis dengan uji t dan uji F. Alat
pengolah data dengan SPSS 2.0
HASIL
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
436
Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445

Tabel 1:Statistik deskriptifVariabel penelitian

Statistik deskriptif
Minimum Maksimum Berarti Std. Deviasi
Produk Berkualitas (X1) 1,00 5,00 3,81 0,92224
Membentuk 1,00 5,00 3,93 1,05561
Performa berkualitas 1,00 5,00 3,86 1.03826
Daya tahan 1,00 5,00 3,71 1.07194
Kualitas yang Dirasakan 1,00 5,00 3,87 0,97512
Rancangan 1,00 5,00 3,68 0,91140
Harga (X2) 1,00 5,00 3,73 1.05397
Diskon 1,00 5,00 3,70 1.18006
Harga Kesesuaian 1,00 5,00 3,76 0,97989
Promosi (X3) 3,00 5,00 4,12 0,62831
Iklan 3,00 5,00 4,14 0,65994
Promosi penjualan 2,75 5,00 4,12 0,65253
Penjualan pribadi 2,67 5,00 4,17 0,62950
Hubungan Masyarakat 2,75 5,00 4,05 0,70283
Lokasi (X4) 1,00 5,00 3,96 0,89294
Mengakses 1,00 5,00 3,95 1,06247
Visibilitas 1,00 5,00 3,94 0,99959
Lalu lintas 1,00 5,00 3,95 0,88749
Tempat parkir 1,00 5,00 3,95 0,91856
Lingkungan 1,00 5,00 3,99 0,93435
Keputusan Pembelian (Y) 1,00 5,00 4,06 0,67550
Perkenalan produk 1,00 5,00 4,17 0,70831
Cari Informasi 1,00 5,00 3,94 0,86475
Evaluasi alternatif 1,00 5,00 4,04 0,75846
Keputusan Pembelian 1,00 5,00 4,13 0,76298
Perilaku Pasca Pembelian 1,00 5,00 4,01 0,54808
Valid N (berdasarkan daftar)

Sumber: Data Penelitian Diolah (2016)

Berdasarkan analisis tabel 2 diatas terlihat
gambaran kelima variabel yang diteliti nilai rata-rata
jawaban responden tertinggi untuk variabel promosi
sebesar 4,08 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memberikan respon yang baik karena berada
pada rentang setuju dan sangat setuju. Nilai rata-rata
pertanyaan tentang lokasi variabel 4,07. Rata-rata nilai
pertanyaan tentang variabel keputusan pembelian
sebesar 4,06. Nilai rata-rata pertanyaan mengenai
variabel harga sebesar 3,92. Nilai rata-rata pertanyaan
tentang variabel kualitas produk adalah sebesar 3,89.
Hasil Uji Validitas Berdasarkan hasil
yang diperoleh Tabel-2:
- Kualitas Produk Ada 5 (lima) dimensi bentuk,
dimensi kualitas kinerja, dimensi keamanan,
dimensi kualitas kesan dan dimensi desain.
Kelima dimensi tersebut setelah dilakukan uji
validitas dari hasil pengujian ternyata nilai r > r
tabel 0,185, maka untuk kelima dimensi
tersebut variabel kualitas produk dinyatakan
valid dan dapat digunakan untuk pengujian
selanjutnya.
- Harga adalah 2 (dua) dimensi harga keping
dan dimensi kesesuaian dengan harga
kualitas produk. Uji validitas dimensi kedua ternyata
hasil pengujiannya adalah nilai r > r tabel 0,185,
kemudian untuk dua dimensi pada variabel harga
dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk pengujian
selanjutnya.
- Promosi adalah 4 (empat) dimensi periklanan,
dimensi promosi penjualan, dimensi personal
selling dan dimensi hubungan masyarakat. Hasil uji
validitas keempat dimensi tersebut ternyata nilai r >
r tabel 0,185, kemudian untuk keempat dimensi
pada variabel promosi dinyatakan valid dan dapat
digunakan untuk pengujian lebih lanjut. Lokasi/
- Tempat terdapat 5 (lima) dimensi akses, dimensi
jarak pandang, dimensi lalu lintas, dimensi ruang
parkir dan dimensi lingkungan. Kelima dimensi
tersebut setelah dilakukan uji validitas dari hasil
pengujian ternyata nilai r > r tabel 0,185, kemudian
untuk kelima dimensi pada variabel lokasi/tempat
dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk
pengujian selanjutnya.
- Keputusan Pembelian ada lima (5) dimensi
pengenalan produk, dimensi pencarian
informasi, dimensi evaluasi alternatif, dimensi
keputusan pembelian dan dimensi perilaku
pasca pembelian. Dimensi kelima setelah diuji
validitas

Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/ 437

Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445

dari hasil pengujian ternyata nilai r > r tabel variabel dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk pengujian
0,185, kelima dimensi pada keputusan pembelian lebih lanjut.

Tabel-2: Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel/Dimensi rhitung rtabel Keto
Produk Berkualitas (X1)
Membentuk 0,917 0,185 Sah
Performa berkualitas 0,921 0,185 Sah
Daya tahan 0,898 0,185 Sah
Kualitas yang Dirasakan 0,929 0,185 Sah
Rancangan 0,937 0,185 Sah
Harga (X2)
Diskon 0,980 0,185 Sah
Harga Kesesuaian 0,971 0,185 Sah
Promosi (X3)
Iklan 0,934 0,185 Sah
Promosi penjualan 0,961 0,185 Sah
Penjualan pribadi 0,942 0,185 Sah
Hubungan Masyarakat 0,950 0,185 Sah
Lokasi (X4)
Mengakses 0,936 0,185 Sah
Visibilitas 0,949 0,185 Sah
Lalu lintas 0,944 0,185 Sah
Tempat parkir 0,871 0,185 Sah
Lingkungan 0,948 0,185 Sah
Keputusan Pembelian (Y)
Perkenalan produk 0,944 0,185 Sah
Cari Informasi 0,929 0,185 Sah
Evaluasi alternatif 0,947 0,185 Sah
Keputusan Pembelian 0,933 0,185 Sah
Perilaku Pasca Pembelian 0,857 0,185 Sah
Sumber: Data Penelitian Diolah (2016)

Uji Keandalan

Tabel-3: Hasil Uji Reliabilitas

Daftar pertanyaan Cronbach's Jalur aktif Keandalan
Hitungan Alfa Dapat diandalkan

X1= Produk Berkualitas 0,954 0,60 Dapat diandalkan

X2= Harga 0,941 0,60 Dapat diandalkan

X3= Promosi 0,961 0,60 Dapat diandalkan

X4= Lokasi 0,960 0,60 Dapat diandalkan

Y = Keputusan Pembelian 0,952 0,60 Dapat diandalkan

Sumber: Data Penelitian Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa
untuk setiap variabel genap variabel terikat maupun variabel
bebas, angka Cronbach's Alpha > 0,60. Oleh karena itu variabel
penelitian ini dapat dinyatakan reliabel sehingga item-item pada
masing-masing variabel layak digunakan sebagai alat ukur dan
dapat dilakukan analisis lebih lanjut.
Hasil Uji Normalitas
Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah sebagai
berikut:
sebuah. Jika signifikansi angka uji Kolmogorov-
Smirnov Sig 0,05 maka normal
distribusi data
b. Jika signifikansi angka uji Kolmogorov-Smirnov
Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak
normal.
Hasil Uji Normalitas ditunjukkan pada Tabel 4 di bawah ini:

Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/ 438

Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445

Tabel-4: Hasil Uji Normalitas

Satu Sampel Tes Kolmogorov Smirnov
Kolmogorov-Smirnov Z 1,289
asim. Tanda tangan. (2-ekor) 0,072
Sumber: Data Penelitian Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4 hasil pengujian One Uji Multikolinearitas

Sample Kolmogorov-Smirnov Test terhadap residual
hasil berdistribusi normal. Dilihat dari jumlah sampel
sebanyak 115 orang, nilai Kolmogorov-Smirnov Z
sebesar 1,289 dan signifikansi pada 0,072 > 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya dapat
disimpulkan data berdistribusi normal.
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat
hubungan antar variabel bebas. Pada pengujian ini
dapat dilihat pada tabel Koefisien hasil regresi pada
variabel Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Promosi
(X3), Lokasi (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) seperti
terlihat pada Tabel 5 berikut ini:

Tabel-5: Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Toleransi VIF
produk kualitas 0,957 1.045
Nasi 0,692 1,444
romo 0,490 2.042
lokasi 0,577 1.733
Sumber: Data Penelitian Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 5 terlihat VIF variabel kualitas
produksi terhadap variabel keputusan pembelian sebesar
1.045, variabel harga terhadap keputusan pembelian
sebesar 1.444, variabel promosi terhadap keputusan
pembelian sebesar 2.042 dan variabel lokasi terhadap
keputusan pembelian sebesar 1.733.
Dari data tersebut terlihat bahwa nilai tolerance
semua variabel lebih dari 0,10 dan VIF semua variabel
independen kurang dari 10. Dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel
dalam model regresi.

Tabel-6: Hasil Pengujian Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Nitchi
Produk di PT Jaya Agung Swarasa Di Jakarta Pusat
Variabel Regresi t hitung Tanda tangan.

Koefisien
Fhitung 94.998 0,000b
R2 0,776
Konstan 0,166
Produk berkualitas 0,085 2.501 0,014
Harga 0,118 3.379 0,001
Promosi 0,481 6,925 0,000
Lokasi 0,291 6.478 0,000
Sumber: Data Penelitian Diolah (2016)

Uji Simultan (Uji F )
Uji keandalan model atau uji
kelayakan model merupakan tahap awal model regresi yang
diestimasi mengidentifikasi layak atau tidak layak (reliable)
artinya model yang diestimasi layak digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Untuk mengetahui pengaruh tepat atau
tidaknya variabel independen (Kualitas Produk, Harga,
Promosi dan Lokasi) secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Keputusan Pembelian), maka digunakan
statistik uji F.
Berdasarkan Tabel 5.7 diatas pada kolom F diperoleh
nilai Fhitung 94.998, kolom atau Sig merupakan nilai
probabilitas signifikan sebesar 0,000 atau signifikansi dari
0%. nilai Ftabel untuk taraf signifikansi (α) = 5% dua arah
dengan 115 sampel diperoleh dengan menggunakan
pembilang df k-1 atau jumlah variabel dikurangi 1 adalah
pembilang 5-1= 4, dan df penyebut menggunakan nk atau
jumlah sampel dikurangi jumlah variabel adalah df
penyebut 115-5 = 110 maka diperoleh Ftabel adalah 2,45.
Penilaian berdasarkan uji F : jika F hitung > F tabel maka Ho
ditolak berarti tidak signifikan, dari hasil perhitungan
analisis di atas adalah 94.998 > 2,45 maka Ho ditolak berarti
signifikan. Berdasarkan probabilitas : jika < 0,05 maka Ho
ditolak, hasil analisis diperoleh nilai 0,000 < 0,05 artinya Ho
ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu Kualitas Produk,
Harga, Promosi dan Lokasi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap

Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/ 439

Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445

keputusan pembelian produk Nitchi di PT Jaya Swarasa
Agung Jakarta Pusat.
Uji Parsial (Uji t)
Uji t dalam regresi linier berganda dimaksudkan untuk
menguji apakah parameter (koefisien regresi dan konstanta)
yang diduga untuk mengestimasi persamaan/model regresi
linier berganda ini sudah merupakan parameter yang sesuai
atau belum. Tujuannya disini adalah mampu menjelaskan
perilaku parameter-parameter tersebut dalam mempengaruhi
variabel independen terhadap variabel dependen.
Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat dilihat:
1)Kualitas produk nilai t hitung 2,501 > t tabel 1,981 dan taraf
signifikansi 0,014 < 0,05 atau Ho ditolak dan Ha
diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial variabel
kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Nitchi pada PT Jaya
Swarasa Agung Jakarta Pusat.
2)Harga, nilai t hitung 3,379 > ttabel 1,981 dan taraf
signifikansi 0,001 < 0,05 atau Ho ditolak dan Ha
diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial
variabel harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Nitchi pada PT Jaya
Swarasa Agung Jakarta Pusat.
3)Promosi, nilai t hitung 6,925 > t tabel 1,981 dan taraf
signifikansi 0,000 < 0,05 atau Ho ditolak dan Ha
diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial
variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Nitchi pada PT Jaya
Swarasa Agung Jakarta Pusat.
4)Lokasi, nilai t hitung 6,478 > t tabel 1,981 dan taraf signifikansi
0,000 < 0,05 atau Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat
dinyatakan secara parsial variabel lokasi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Nitchi pada PT Jaya Swarasa
Agung Jakarta Pusat.
Analisis regresi
Persamaan regresi dapat diartikan sebagai
berikut:
- Konstanta sebesar 0,166, artinya jika nilai
Kualitas Produk (X1), Harga (X2), promosi (X3)
dan lokasi (X4) adalah 0, maka nilai keputusan
pembelian (Y) adalah 0,166.
- Koefisien regresi X1bernilai positif 0,085,
artinya skor kualitas produk akan
meningkat untuk keputusan pembelian
senilai 0,085.
- Koefisien regresi X2bernilai positif 0,118,
artinya skor harga akan meningkat untuk
keputusan pembelian senilai 0,118.
- Koefisien regresi X3bernilai 0,481 positif,
artinya skor promosi akan meningkat untuk
keputusan pembelian senilai 0,481. Koefisien
- regresi X4bernilai positif 0,291, artinya skor
promosi akan meningkat untuk keputusan
pembelian sebesar 0,291.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R Square
(R2) sebesar 0,776 atau 77,6%. Hal ini menunjukkan bahwa
persentase kontribusi variabel independen (Kualitas Produk,
Harga, Promosi dan Lokasi) terhadap variabel dependen
keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 77,6%, sedangkan
sisanya 22,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.

Tabel-7: Korelasi Dimensi Matriks Penelitian Antar-Variabel

Variabel Ukuran Keputusan Pembelian (Y)
Produk Mencari Alternatif Pembelian Pos-
pengantar informasi evaluasi Keputusan pembelian
n e
perilaku
atau
Kualitas Membentuk 0,182 0,190 0,202 0,189 0,148
Produk Kinerja Berkualitas 0,138 0,145 0,218 0,072 0,193
(X1) Daya tahan 0,111 0,301 0,270 0,166 0,099
Kualitas yang Dirasakan 0,113 0,046 0,090 0,081 0,190
Rancangan 0,066 0,143 0,173 0,017 0,138
harga Diskon 0,535 0,491 0,484 0,550 0,533
(X2) Harga Kesesuaian 0,568 0,531 0,535 0,568 0,585
Promosi Iklan 0,614 0,663 0,624 0,646 0,534
(X3) Promosi penjualan 0,662 0,772 0,761 0,706 0,562
Penjualan pribadi 0,805 0,671 0,744 0,690 0,765
Hubungan Masyarakat 0,769 0,802 0,850 0,719 0,708
Lokasi Mengakses 0,622 0,574 0,572 0,690 0,487
(X4) Visibilitas 0,689 0,598 0,597 0,708 0,548
Lalu lintas 0,774 0,543 0,583 0,719 0,714
Tempat parkir 0,692 0,471 0,523 0,654 0,680
Lingkungan 0,777 0,672 0,651 0,818 0,627
Sumber: Data Penelitian Diolah (2016)

Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/ 440

Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445
Hasil analisis korelasi dibuat pada tabel 7 sebagai
berikut:
Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian
Pada tabel tersebut dijelaskan bahwa hasil
pengujian dimensi korelasi terkuat dengan tingkat
hubungan sangat kuat ditunjukkan oleh dimensi kualitas
kinerja dengan dimensi perilaku pasca pembelian
sebesar 0,193 dan dimensi korelasi dimensi kesan
terhadap kualitas perilaku pasca pembelian sebesar
menjadi 0,190. Dimensi terlemah dengan tingkat
korelasi rendah ditunjukkan oleh dimensi desain dengan
dimensi keputusan pembelian sebesar 0,017 dan
dimensi korelasi persepsi kualitas dengan dimensi
pencarian informasi sebesar 0,046.
Korelasi Harga dengan Keputusan Pembelian
Hasil Korelasi antar dimensi, variabel harga
terhadap Keputusan Pembelian adalah Korelasi yang
paling kuat dengan tingkat Hubungan yang kuat
ditunjukkan oleh dimensi kesesuaian harga dengan
perilaku pasca pembelian sebesar 0,585 dan Korelasi
dimensi kesesuaian harga dengan dimensi keputusan
pembelian sebesar 0,568. Dimensi terlemah dengan
tingkat hubungan kuat ditunjukkan oleh dimensi
diskon dengan dimensi Evaluasi alternatif sebesar
0,484 dan dimensi korelasi diskon dimensi dengan
pencarian dimensi informasi sebesar 0,491.
Korelasi Promosi dengan Keputusan Pembelian
Hasil Korelasi antara dimensi, variabel
promosi terhadap Keputusan Pembelian adalah
Korelasi yang paling kuat dengan tingkat
Hubungan yang kuat ditunjukkan oleh dimensi
humas dengan dimensi Evaluasi alternatif sebesar
0,850 dan Korelasi dimensi personal selling
dengan dimensi pengenalan produk sebesar
0,805. Dimensi terlemah dengan tingkat hubungan
kuat ditunjukkan oleh dimensi iklan dengan
dimensi perilaku pasca pembelian sebesar 0,534
dan dimensi korelasi promosi dengan dimensi
perilaku pasca pembelian sebesar 0,562.
Korelasi Lokasi dengan Keputusan Pembelian
Hasil Korelasi antara dimensi, variabel lokasi
terhadap Keputusan Pembelian adalah Korelasi
terkuat dengan tingkat Hubungan kuat ditunjukkan
oleh dimensi lingkungan dengan dimensi keputusan
pembelian sebesar 0,818 dan Korelasi dimensi
lingkungan dengan dimensi pengenalan produk
sebesar 0,777. Dimensi terlemah dengan tingkat
hubungan kuat ditunjukkan oleh dimensi parkir
dengan dimensi pencarian informasi sebesar 0,471
dan dimensi korelasi promosi dengan dimensi
perilaku pasca pembelian sebesar 0,487.
DISKUSI
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian
Dari hasil uji t diatas dapat diketahui
bahwa hipotesis 1 terbukti benar. Pengujian dari
Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/
hipotesis 1 membuktikan bahwa variabel kualitas produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian.
Berdasarkan Tabel 7, kualitas produk memiliki nilai
koefisien korelasi yang kuat terhadap keputusan pembelian.
Dari kelima dimensi tersebut (bentuk, kualitas kinerja, daya
tahan, kesan kualitas dan desain). Hal ini menggambarkan
bahwa PT Jaya Swarasa terus meningkatkan kualitas
produknya. Dari kelima dimensi tersebut di atas yang paling
dominan adalah bentuk produk tersebut yang menarik
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian
terhadap produk Nitchi.
Tjiptono [12] mendefinisikan produk sebagai segala
sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi di pasar. Produk
adalah salah satu yang dapat ditawarkan ke pasar yang dapat
memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Segala sesuatu
yang dapat memuaskan konsumen dapat disebut sebagai produk.
Setiap kombinasi dari masing-masing atribut dapat menciptakan
produk baru selain produk tidak sama untuk semua orang misalnya,
penawaran suatu produk adalah apa yang dirasakan penjual sebagai
landasan yang akan menjadi produk yang akan dihasilkan.
Sedangkan kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk
menjalankan fungsinya. Kemampuan tersebut meliputi daya tahan,
keandalan, akurasi, kemudahan pengoperasian, dan perbaikan serta
atribut berharga lainnya pada produk secara keseluruhan [13].
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin
baik kualitas produk yang dihasilkan maka semakin baik dan
meningkatkan keputusan pembelian produk oleh konsumen.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya sebagaimana
penelitian yang dilakukan oleh Alfred [14], menemukan bahwa
ada pengaruh yang positif dan signifikan Harga dan kualitas
produk terhadap keputusan pembelian konsumen; Carmina
Fandos dan Carlos Flavia'n [15], menemukan bahwa kualitas
produk baik secara intrinsik maupun ekstrinsik memiliki
pengaruh yang signifikan dan signifikan terhadap keputusan
pembelian kompensasi; Ackaradejruangri [29], Penelitian ini
berfokus pada kualitas atribut produk yang memberikan
diferensiasi imbalan di benak konsumen.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil uji t di atas, terlihat bahwa
hipotesis 2 terbukti benar. Pengujian hipotesis 2 membuktikan
bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel keputusan pembelian.
Berdasarkan Tabel 7, harga memiliki kekuatan
nilai koefisien korelasi terhadap keputusan pembelian. Dua
dimensi (diskon dan kesesuaian harga) memiliki korelasi yang
tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa PT Jaya Swarasa Agung
sesuai dengan kesesuaian harga produk yang dihasilkannya
sehingga akan menarik keputusan pembelian dari konsumen
dan juga memberikan diskon untuk lebih menarik konsumen
untuk melakukan keputusan pembelian atas produk yang
dihasilkan.
441
Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445
Di sini terlihat bahwa harga adalah jumlah
nilai konsumen yang ditukar dengan memiliki atau menggunakan
produk atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen
lainnya mencerminkan biaya.
Strategi Penyesuaian Harga, menjelaskan bahwa
Perusahaan biasanya membuat penyesuaian harga dasar untuk
menghadapi perbedaan pelanggan dan situasi yang berubah.
Enam strategi penyesuaian harga adalah penetapan harga
diskon dan tunjangan, penetapan harga tersegmentasi,
penetapan harga psikologis, penetapan harga promosi,
penetapan harga geografis, dan penetapan harga internasional.
Pelanggan yang sensitif terhadap harga, biasanya
harga murah untuk kepuasan sangat penting karena
pelanggan akan mendapatkan nilai uang yang tinggi. Harga
akan dianggap cukup tinggi bagi konsumen untuk
memutuskan pembelian, konsumen akan membandingkan
harga produk pilihannya dan kemudian mengevaluasi
apakah harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai
produk dan jumlah uang yang dimilikinya. Dikeluarkan
menurut Ayu [16].
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga adalah satu
faktor penting dalam menarik konsumen untuk membeli suatu
produk. Semakin banyak harga yang disesuaikan dengan suatu
produk akan meningkatkan keputusan pembelian produk tersebut.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya sebagaimana
penelitian yang dilakukan oleh Ezekif Tom Ebitu [17], menemukan
bahwa harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
perilaku pembelian; Kinney, Ridway, dan Monroe [18] menemukan
bahwa sejumlah konsumen akan membeli produk yang menarik
dengan harga rendah; Justin Benekedkk.[19] Hasil penelitian
menyatakan bahwa kualitas produk dan harga berpengaruh positif
terhadap nilai produk yang dirasakan dan akhirnya pada keputusan
pembelian.
Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil uji t di atas, tampak
bahwa hipotesis 3 terbukti benar. Pengujian hipotesis 3
membuktikan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
Berdasarkan Tabel 7, promosi memiliki pengaruh yang kuat
nilai koefisien korelasi terhadap keputusan pembelian. Empat
dimensi (periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi dan
hubungan masyarakat) memiliki korelasi yang tinggi. Hal ini
menggambarkan bahwa promosi yang dilakukan PT Jaya Swarasa
Agung merupakan bagian dari memperkenalkan produk yang
dihasilkan guna menarik minat konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian terhadap produk yang dihasilkan.
Tujuan promosi yang dilakukan oleh PT
Jaya Swarasa Agung adalah untuk memberikan informasi yang
memperkuat kesadaran dan pengetahuan tentang produk atau jasa
yang dipasarkan, untuk mendorong peningkatan permintaan suatu
produk dari konsumen, meningkatkan keuntungan bagi perusahaan
karena produk tersebut disukai oleh konsumen
Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/
agar volume penjualan meningkat, perusahaan dapat
menunda produk karena keuntungan meningkat, dapat
menstabilkan volume penjualan.
Di sini terlihat bahwa promosi merupakan salah satu bentuk
komunikasi pemasaran, komunikasi pemasaran adalah
kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menyebarkan
informasi, mempengaruhi/meyakinkan dan/atau
mengingatkan pasar sasaran perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli dan loyal terhadap
produk yang ditawarkan perusahaan mengenai jumlah nilai
konsumen yang ditukar dengan memiliki atau
menggunakan produk atau jasa.
Kegiatan promosi produk yang sejalan dengan
rencana pemasaran secara keseluruhan, direncanakan,
diarahkan dan dikendalikan oleh PT Jaya Swarasa Agung dapat
berperan penting dalam mengembangkan tingkat penjualan
produksi, sebaliknya kegiatan promosi yang tidak disengaja
akan menjadi sumber pemborosan yang tidak kalah besarnya
dengan kesalahan dalam kegiatan pemasaran lainnya. Kegiatan
promosi menggerakkan konsumen untuk melakukan keputusan
pembelian dengan memberikan fasilitas melalui informasi yang
dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa promosi adalah
salah satu faktor penting dalam menarik minat konsumen untuk
membeli suatu produk. Semakin gencar promosi yang dilakukan
maka konsumen akan semakin mengenal produk tersebut dan
akan meningkatkan keputusan untuk membeli produk tersebut.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya seperti
penelitian yang dilakukan oleh Kenneth dan David [23],
menemukan bahwa promosi harga berganda memiliki dampak
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian; David dan
Kim [22] menemukan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian; Muthukrisnaveni dan Muruganandam [24]
menemukan bahwa promosi penjualan dianggap sebagai
senjata yang sukses dan efektif bagi perusahaan.
Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil uji t di atas, terlihat bahwa
hipotesis 4 terbukti benar. Pengujian hipotesis 4
membuktikan bahwa variabel lokasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
Berdasarkan Tabel 7, Lokasi memiliki nilai
koefisien korelasi yang kuat terhadap keputusan
pembelian. Lima dimensi (akses, visibilitas, lalu lintas,
parkir, lingkungan) memiliki korelasi yang tinggi. Hal ini
menggambarkan bahwa lokasi pemasaran oleh PT Jaya
Swarasa Agung merupakan tempat pendistribusian
produk dari produsen ke konsumen akhir. Lokasi
berkaitan dengan penyediaan barang agar tersedia
dalam jumlah yang tepat di lokasi yang tepat.
Menurut Swastha [20], lokasi adalah tempat
berlangsungnya suatu kegiatan usaha. Faktor
penting dalam perkembangan suatu usaha adalah
letak letak daerah perkotaan, cara pencapaiannya
442
Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445
dan waktu tempuh ke tempat tujuan. Memilih lokasi yang baik
adalah keputusan penting; Pertama, karena tempat merupakan
komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi
fleksibilitas bisnis di masa depan, baik lokasi tersebut telah diberikan
atau hanya disewakan. Kedua, lokasi akan mempengaruhi
pertumbuhan di masa depan. Kawasan yang dipilih harus mampu
tumbuh secara ekonomi sehingga dapat mempertahankan
kelangsungan usaha. Dan terakhir, lingkungan setempat dapat
berubah sewaktu-waktu, jika nilai lokasi memburuk, maka lokasi
bisnis harus dipindahkan atau ditutup.
Lokasi berhubungan dengan pengiriman produk yang tepat
ke pasar sasaran, dimana dalam bauran pemasaran ini
adalah lokasi usaha, sebagian besar pihak percaya bahwa
keuntungan dari lokasi yang baik. Lokasi yang baik akan
mempengaruhi biaya dan keuntungan untuk itu faktor
lokasi yang tepat juga merupakan cara bersaing dalam
bisnis menarik pelanggan, lokasi perlu dipilih karena
keberhasilan bisnis sangat tergantung pada pemilihan
lokasi bisnis yang tepat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lokasi yang baik
akan mempengaruhi biaya dan keuntungan juga merupakan cara
bersaing dalam upaya menarik pelanggan. Penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya karena penelitian yang dilakukan oleh Suryad dan
Hutomo [21], menemukan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, promosi dan saluran distribusi memiliki hubungan yang
sangat kuat dan positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian
kartu prabayar IM3 di Pontianak.
Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Dari uji F di atas, terlihat bahwa
hipotesis 5 terbukti benar. Pengujian hipotesis 5
membuktikan bahwa variabel kualitas produk, harga,
promosi dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel keputusan pembelian.
Berdasarkan Tabel 6, Jelas bahwa produk
kualitas, harga, promosi dan lokasi secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian. Diantara keempat variabel bebas
tersebut, variabel promosi sangat besar pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian produk Nitchi.
Mutu adalah kesesuaian dengan persyaratan,
yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan atau dibakukan,
suatu produk dikatakan bermutu apabila sesuai dengan
standar mutu yang telah ditentukan meliputi bahan baku,
proses produksi, dan produk jadi. Berbagai kualitas yang
merupakan kondisi dinamis yang terkait dengan produk,
layanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melampaui harapan. Menurut American Society for
Quality Control yang dikutip oleh Kotler dan Keller [25]
bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik
suatu produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
tersurat maupun tersirat. Harga, yaitu sejumlah uang yang
konsumen bayarkan untuk membeli produk atau mengubah
hak milik produk. Sederhananya, harga bisa
Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/
didefinisikan sebagai jumlah uang yang dibutuhkan untuk
membayar suatu produk atau jasa. Secara lebih luas dapat
dikatakan bahwa harga adalah sejumlah nilai konsumen yang
ditukarkan untuk memiliki atau menggunakan suatu produk
atau jasa; Harga merupakan salah satu faktor penting dari pihak
penyedia produk untuk memenangkan persaingan dalam
memasarkan produknya, oleh karena itu harga harus
ditetapkan. Dalam menentukan harga suatu perusahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yang mempengaruhi penetapan harga antara lain
tujuan pemasaran perusahaan perusahaan menentukan
strategi produk sebelum menetapkan harga, strategi bauran
pemasaran adalah menempatkan produk perusahaan melalui
harga dengan mendasarkan keputusan bauran pemasaran lain
melalui harga yang dibebankan, dan organisasi'
Pertimbangannya adalah memutuskan orang yang menetapkan
harga di dalam organisasi. Untuk faktor eksternal yang
mempengaruhi keputusan penetapan harga meliputi sifat
penawaran dan permintaan, ketika biaya menjadi dasar
penetapan batas bawah harga, pasar dan permintaan dasar
penetapan batas atas, baik konsumen maupun pembeli industri
menyamakan harga suatu produk atau jasa dengan keuntungan
memilikinya kemudian biaya, Harga dan penawaran pesaing
serta faktor eksternal lainnya seperti keadaan ekonomi,
booming atau resesi.
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
informasi dari produk atau jasa yang diberikan oleh
produsen, yang dapat mengontrol dan mempengaruhi
tanggapan atau tanggapan konsumen terhadap produk
tersebut sehingga konsumen dapat membedakan suatu
produk dengan produk pesaing. Promosi merupakan
kegiatan terpenting yang berperan aktif dalam
memperkenalkan, memberitahukan, dan mengingatkan
manfaat suatu produk untuk mendorong konsumen
membeli produk yang dipromosikan tersebut. Lokasi
adalah kegiatan perusahaan untuk mendistribusikan
produk atau jasa yang tersedia kepada konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat. Melalui place atau
tempat, suatu perusahaan dapat menempatkan produk/
jasanya agar dapat dijangkau oleh konsumen sasaran.
Menurut Suharno (2009:21), distribusi/tempat adalah
upaya pemasar untuk menjamin ketersediaan produk
bagi pasar sasaran pada saat dibutuhkan.
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Zulfikar [27] menemukan bahwa Product,
Price, Promotion berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian baik secara parsial maupun simultan
dan variabel dominan berpengaruh dibandingkan dengan
variabel lainnya. Baik sebagian atau bersamaan; Oetama
[28] dengan hasil penelitiannya adalah Produk, Harga,
Tempat, Promosi, Pengaruh Signifikan terhadap Keputusan
Konsumen; Saiz Wantinidkk.[26] Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat dan promosi mampu mempengaruhi
keputusan pembelian.
443
Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
- Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk nitchi pada PT Jaya Swarasa
Agung Jakarta Pusat. Nilai korelasi atau tingkat
hubungan positif kuat. Hal ini menunjukkan
semakin baik kualitas produk maka akan
meningkatkan keputusan pembelian menjadi lebih
baik. Pengaruh tersebut ditunjukkan oleh dimensi
bentuk dengan dimensi keputusan pembelian.
- Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk Nitchi pada PT. Jaya Swarasa Agung di Jakarta
Pusat. Ini menunjukkan semakin banyak diskon, maka
akan meningkatkan keputusan pembelian menjadi
lebih baik. Pengaruh tersebut ditunjukkan oleh dimensi
kesesuaian harga dengan dimensi perilaku pasca
pembelian.
- Promosi mempengaruhi keputusan pembelian
produk nitchi pada PT Jaya Swarasa Agung Jakarta
Pusat. Nilai korelasi atau hubungan positif tingkat
tinggi. Hal ini menunjukkan semakin baik dan berat
promosi yang dilakukan maka akan meningkatkan
keputusan pembelian menjadi lebih baik. Pengaruh
ditunjukkan oleh dimensi kehumasan dengan
dimensi evaluasi alternatif.
- Promosi berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk nitchi pada PT. Jaya Swarasa
Agung di Jakarta Pusat. Nilai korelasi atau korelasi
positif tingkat tinggi. Hal ini menunjukkan semakin
baik lokasi pengenalan produk maka akan
meningkatkan keputusan pembelian menjadi lebih
baik. Pengaruh tersebut ditunjukkan oleh dimensi
lingkungan dengan dimensi keputusan pembelian.
- Kualitas produk, harga, promosi dan lokasi
secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk nitchi pada PT Jaya
Swarasa Agung Jakarta Pusat. Nilai koefisien
korelasi positif dengan interpretasi tingkat
hubungan yang kuat. Oleh karena itu jika kualitas
produk, harga, promosi dan lokasi lebih baik
maka akan dapat meningkatkan keputusan
pembelian menjadi lebih baik pula.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta
kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan
bagi PT Jaya Swarasa Agung di Jakarta Pusat yang diharapkan
dapat digunakan sebagai masukan dalam meningkatkan
keputusan pembelian produknya dengan konsumen. Adapun
beberapa saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
- Dari kelima variabel yang diteliti, terlihat bahwa
promosi lebih dominan terhadap keputusan
pembelian, oleh karena itu pimpinan PT. Jaya
Swarasa Agung bisa meninggkatkan
Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/
Swarasa promosi kegiatan karena
Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memberikan informasi tentang produk atau jasa yang
diberikan oleh produsen, yang dapat mengontrol dan
mempengaruhi respon atau tanggapan dari
konsumen terhadap produk tersebut sehingga
konsumen dapat membedakan produk tersebut
dengan produk pesaing.
- Manajemen PT. Jaya Swarasa Agung dapat lebih
meningkatkan kualitas produk karena kualitas
produk merupakan kemampuan suatu produk
untuk memberikan hasil kinerja yang sesuai
atau bahkan melebihi apa yang dinginkan
pelanggan. Peningkatan kualitas produk yaitu
bentuk produk meliputi ukuran, bentuk, atau
struktur fisik produk sehingga konsumen dapat
menilai kualitas produk dan keputusan untuk
membeli produk akan meningkat.
- Pimpinan PT. Jaya Swarasa Agung diharapkan
dapat melakukan perbaikan pada dimensi
persepsi kualitas. Kesan kualitas (perceived
quality) merupakan hasil dari penggunaan
pengukuran yang dilakukan secara tidak
langsung karena ada kemungkinan konsumen
tidak memahami atau kekurangan informasi
mengenai produk yang bersangkutan.
Informasi yang diterima konsumen harus jelas
sehingga kesan yang tersampaikan bahwa
kualitas dapat meninggkatkan keputusan
pembelian produk.
REFERENSI
1. Kotler, Philip & Armstrong (2008) Prinsip
Pemasaran, Vol. 1, edisi kedua belas. Jakarta:
Erlangga.
2. Kotler, P. dan Keller, KL (2009). Manajemen
Pemasaran. Edisi 12. Indeks. Jakarta.
3.Tjiptono, F. (2012). Manajemen Layanan:
Mewujudkan Layanan Prima-2/E.
4. Adisaputro, Gunawan. (2010).Pemasaran
Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
, YKPN. Yogyakarta.
5. Indriyo, Gitosudarmo. (2012). Pemasaran
Manajemen. BPFE-Yogyakarta.
Yogyakarta.Iskandar. (2009). metode
Penelitian Pendidikan dan Sosial. Gaung
Persada Pers. Jakarta
6. Greg Elliott, Sharyn Rundle-Thiele, David
Waller. (2012). Pemasaran. Edisi 2. Australia,
John Wiley & Sons.
7.Retribusi, G. (2007). Prosedur pengambilan
keputusan untuk komite ahli karir.Tinjauan
ekonomi Amerika,97(2), 306-310.
8.Dharmestha, SB, & Handoko, TH (2008).
Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku
Konsumen, edisi pertama, keempat
keempat.Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
444
Baruna Hadi Bratadkk.; Saudi J. Bus. Kelola. pejantan.; Vol-2, Iss-4B (Apr, 2017):433-445

9.Kotler, P., & Keller, K. (2012). L. (2006)
Manajemen pemasaran.Praha: Penerbitan
Grada.
10.Malhotra, NK, & Peterson, M. (2009).Riset
pemasaran dasar: Pendekatan pengambilan
keputusan. Aula Prentice.
11. Rambut, dkk. (2006). Analisis Data Multivariat. Edisi
keenam. Pendidikan Pearson. Jersey baru
12.Tjiptono, F., Chandra, G., & Adriana, D.
(2008). Strategis.Yogyakarta: Andi.
13. Kotler, Philip dan Garry Armstrong. (2008).
Prinsip Pemasaran.Jil. 1. Erlangga Jakarta.
14. Alfred, Owusu. (2013). “Pengaruh Harga Dan
Kualitas Terhadap Pembelian Konsumen
Telepon Mobil Di Kumasi Metropolis Di
Ghana Sebuah Studi Banding”. EropaJurnal
Bisnis dan ManajemenISSN 2222-1905
(Kertas) ISSN 2222-2839 (Online) Vol.5, No.1,
2013.
15. Carmina Fandos, Carlos Flavian. (2006).
"Atribut kualitas intrinsik dan ekstrinsik,
loyalitas dan niat membeli: analisis untuk
produk PDO",Jurnal Makanan Inggris,Jil. 108
Iss: 8, hal.646 - 662
16.Kitagawa, M., Sugiyama, H., Morinaga, H., Inoue,
T., Takiue, K., Ogawa, A., ... & Maeshima, Y.
(2013). Penurunan kadar Klotho yang larut
dalam serum merupakan biomarker
independen yang terkait dengan kekakuan
arteri pada pasien dengan penyakit ginjal
kronis.PloS satu,8(2), e56695.
17. Yehezkiel Tom Ebitu. (2012). "Dimensi
Harga-Kualitas Perilaku Pembelian
Organisasi di Negara Bagian Cross River,
Nigeria". Jurnal Internasional Studi
Pemasaran; Vol.4, No.4; 2012. ISSN
1918-719X E-ISSN 1918-7203
18.Kukar-Kinney, M., Ridgway, NM, & Monroe,
KB (2012). Peran harga dalam perilaku dan
keputusan pembelian pembeli kompulsif.
Jurnal Ritel,88(1), 63-71.
19. Justin Beneke, Ryan Flynn, Tamsin Greig, Melissa
Mukaiwa. (2013). "Pengaruh kualitas produk
yang dirasakan, harga relatif dan risiko pada
nilai pelanggan dan kemauan untuk membeli:
studi barang dagangan label pribadi",Jurnal
Manajemen Produk & Merek,Jil. 22 Iss: 3,
hal.218 – 228.
20. Basu, Swasta. (2009).Manajemen penjualan.
BPFE. Yogyakarta.
21. Eddy Suryad, Donny Hutomo. (2011). Pengaruh Bauran
Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian
Pembelian Kartu Prabayar IM3 di Pontianak.
Universitas Muhammadiyah. Pontianak.
22. David dan Kim. (2012). “Niat Beli Wanita
saat melakukan promosi penjualan sepatu
retail”. Jurnal Internasional Manajemen
Ritel dan DistribusiJil. 40, No.2,
2012.Jurnal Bisnis dan Manajemen Eropa
ISSN 2222-1905 (Kertas) ISSN 2222-2839
(Online) Vol.5, No.1, 2013
23. Kenneth dan David. (2007). “Promosi Harga
Satuan Berganda dan Pengaruhnya terhadap
Niat Membeli Kuantitas”.Jurnal Ritel: Des
(2007) Vol. 83 411-421 .
24. D. Muthukrisnaveni, Dr. D. Muruganandam.
(2013). “Pengaruh Promosi Penjualan
Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Dengan Referensi Produk Personal Care”.
Jurnal Internasional Penelitian Ilmiah,Vol.2,
Edisi, 10 Oktober 2013
25. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. (2009).
Pemasaran Manajemen.Jil. 1, Edisi
Ketigabelas, Terjemahan Bob Sabran, MM.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
26.Wantini, S., Martono, T., & Hindrayani, A.
(2013). Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Emping
Mlinjo Di KelurahanNgadirejo Kecamatan
Kartasura.Jurnal Pendidikan Bisnis dan
Ekonomi (BISE),1(1).
27.Vardharajula, S., Zulfikar Ali, S., Grover, M., Reddy, G., &
Bandi, V. (2011). Pertumbuhan tanaman toleran
kekeringan yang mempromosikan Bacillus spp.: efek
pada pertumbuhan, osmolit, dan status antioksidan
jagung di bawah cekaman kekeringan.Jurnal Interaksi
Tumbuhan,6(1), 1-14.
28.Sularto, S. (2011).Syukur tiada akhir: jejak
Jakob Oetama. PT Gramedia Pustaka
Utama.
29.Yang, X. (2015). Perlawanan terhadap
Perubahan Organisasi dan Nilai Komunikasi:
kasus Departemen Sumber Daya Manusia
Volvo Cars.

Tersedia Online:http://scholarsmepub.com/sjbms/ 445