BAB I
PENDAHULUAN
produk.
produk.
1
2
pesat serta penawaran barang dan jasa semakin banyak untuk memenuhi
dengan produk yang sejenis baik kualitas produk, harga produk yang
Untuk itu dilihat dari model pengukuran secara simultan yang dimulai dari
2
3
konsumen akan semakin puas dan loyal terhadap PT. Traktor Nusantara.
terdiri dari 4P yaitu, product (produk), Price (harga), Place (lokasi) dan
lokasi. PT. Traktor Nusantara menjual produk (Unit alat berat & Spare part)
3
4
1. Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, promotion, place
pelanggan ?
pelanggan ?
berguna bagi :
1. Bagi Peneliti.
4
5
Manfaat yang dioeroleh dalam penelitian ini adalah peneliti bias mengetahui
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai bahan pustaka
bahan acyan bagi peneliti lain yang berkepentingan untukmengkaji lebih lanjut
4. Bagi Masyarakat.
pemikiran untuk ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang lebih luas
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata marketing sudah diserap dalam bahasa kita, namun juga diterjemahkan
dengan istilah pemasaran. Asal kata pemsaran adalah (market) dan yang
dipasarkan adalah barang atau jasa. Memasarkan barang atau jasa tidak berarti
hanya menawarkan atu menjual tetapi lebih luas dari itu. Didalam tercakup
adalah proses sosial dan manjerial dimana individu dan kemlompok mendapat
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
dan menilai satu sama lain. (kolter and Amstrong, 2001 :7).
direct the flow of goods and service from producers to consumers or users.
Marketing atau distribusi adalah usaha atau kegiatan yang menyalurkan barang
atau jasa dari produsen ke konsumen (Schultz dalam Alma, 2000 : 2).
6
7
yang mendfinisikan pemasaran sebagai “Suatu system total dari kegiatan bisnis
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan”. Dan dalam bukunya yang
social dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan
edisi yang kesebelas yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2005 : 4)
kebutuhan social dan manusiawi atau secara singkat dapat dikatan memenuhi
barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Jadi, pemasaran mrupakan interaksi
7
8
promotion, and distribution of ideals, goods, and services to create axchages that
Semua definisi di atas tidaklah bertentangan satu sama lain, justru setiap
lainnya. Pada prinsipnya adalah melalui proses interaksi dan pertukaran nilai
yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual kepada para konsumen. Bebrapa
dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan
8
9
berikut :
Antara buyer’s market dan seller’s market, mendistribusikan barang dan jasa
dari daerah surplus, dari produsern ke konsumen, dan pemilik barang dan
Tujuan ini merupakan tujuan utama pemasaran yang bukan komersial atau
Jika konsumen merasa puas, maka maslah keuntungan akan dating dengan
sendirinya.
pemasaran dapat dianggap terdiri dari tiga komponen kunci, yaitu antara lain :
1. Bauran Pemasaran
2. Kekuatan Pasar
sebuahorganisasi berinteraksi.
3. Proses Penyelarasan
9
10
pasaran jasa pada saat ini. Menurut Chase (dalam Alma, 2000 : 216) kualitas
jasa yang ditawarka tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa
atau disebut dengan istilah high contact (kontak tinggi). Dalam dalam hal
industri jasa yang high contact, perlu diperhatikan hal-hal yang bersifat internal
yaitu pemeliharaan tenaga kerja dan dipekerjakan tenaga kerja terbaik. Apa
Jasa produk bersamaan dengan waktu konsumsi, jadi tidak ada jasa yang
dapat disimpan.
Karena sifat jasa yang tidak berwujud, konsumen akan memperhatikan benda
berwujud yang memberi layanan, sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang
ditawarkan.
hal ini tidak begitu penting karena pada umumnya dalam pemasaran jasa,
10
11
jangka panjang.
yang lalu oleh Jerome Mc. Carthy yang merumuskan menjadi 4P ( Product,
b. Unsur harga mengabaikan fakta bahwa banyak jasa yang diproduksi oleh
d. Bauran pemasran tradisional juga melupakan arti penting orang (people) baik
sehingga menghasilkan yang lebih aplikatif untuk sector jasa. Dengan sejumlah
11
12
dalam pemasaran jasa. Akan tetapi ada elemn-elemen lain yang bias dikontrol
konsumen jasa (zheitaml and Bitner dalam Yazid, 2001 : 19), adapun elemen-
barang, akan tetapi sekarang perlu diperluas lagi dari 4P menjadi &P atau tujuh
jasa.
Gambar 2.1
Bauran Pemasaran
12
13
Sumber: http://www.marketingteacher.com/Lesson/lesson_marketing_mix.htm
(Juli 2005).
A. Produk (Product)
barang atau jasa. Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
keinginan (need and want) pelanggan. Dalam konteks ini, produk bias berupa
apa saja (baik yang berupa fisik atauy yang tidak berupa fisik). Dalam
konsumen, yaitu :
1. Kekuatan Bersaing
Kekuatan bersaing dari tiap macam barang yang diproduksi akan tergantung
dari nilai barang itu sendiri. Modifikasi jenis barang atau jasa haruslah sesuai
2. Pelayanan
13
14
3. Teknologi
Gambar 2.2
Unsur-Unsur Produk
STAPLES GOODS
CONVENIENCE
SHOPING
CONSUMERS SPECIALTY
GOODS
UNSOUGHT GOODS
RAW MATERIALS
14
15
NATURAL PRODUCT
GOODS MATERIAL
INSTALATION OF BUILDING
ACCESSORY
EQUIPMENT
CLASSIFICATION SERVICE
BUSINES
SERVICE
SERVICE SERVICE
BUSSINES ADVISORY
15
16
Di dalam fisik produk, hal yang juga mengacu adalah bagaimana bentuk jasa
Djaslim Saladin (2003 : 71) unsur bauran produk yaitu kualitas, kuantitas, merek,
baru juga memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang, yakni produk
jasa yang baru akan sukar diproteksi sehingga produk data tersebut akan terus
berkembang di pasar.
untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Djasim Saladin: 2003 : 71). Suatu produk
dapat dipilih menjadi produk yang terdiri atas bentuk fisik produk dan non fisik
yang brupa pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen, untuk lebih jelasnya
yaitu manfaat atau jasa inti yang diberikan produk tersebut. Contohnya
keindahan.
16
17
yaitu karateristik yang dimiliki produk tersebut berupa mutunya, corak atau
produk yang ditawarkan oleh produsen, yang terdiri atas empat dimensi
yaitu:
oleh perusahaan.
17
18
berbagai lini produk pada saat pemakaian akhir, pada tuntutan produksi,
dan pada dasarnya daur hidup produk terbagi dalam empat tahapan sejak
Gambar 2.3
Decline
Sales volume
Sumber
:http//www.marketinteacher.com/Lesson_marketing_mix.htm(Juli2005)
18
19
Setelah tahap perkenalan dilalui, maka suatu produk akan dibeli oleh
19
20
Possible Abomdement)
ini diakibatkan produk kompotitor jauh lebih baik dari produk itu sendiri.
B. Harga (Price)
banyak pula jasa yang dipasarkan oleh sektor publik dengan harga yang
disubsidi atau bahkan gratis. Hal ini yang menyebabkan kompleksitas dalam
20
21
Harga suatu produk atau jasa yang ditentukan pula dari besarnya
pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau
keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetapan harga produk dari
erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini
apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan
harga semata, tetapi banyak juga faktor lain menjadi pertimbangan, misalnya
pilihan lainnya seprti harga sewa, dimana hal ini juga meliputi fleksibilitas dan
21
22
Tabel 2.1
HARGA
penetapan menengah
harga terlalu
tinggi
sesungguhnya penghematan
tidak menghemat
Sumber : Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman. 2003. Intisari Pemasaran
Dalam metode penetapan harga suatu barang atau jasa meliputi antara lain :
22
23
biaya dan tidak berorientasi pada pasar. Penetapan harga ini terdiri dari
1) Mark up pricing and cost plus pricing cara penepatan harga yang
rate of return dari biaya total yang dikeluarkan ditambah laba yang
keadaan pasar dan keinginan konsumen. Penetuan harga ini terdiri dari :
harga jual produk dengan dua macam harga atau lebih. Hal ini dapat
Yaitu penetapan harga jual yang berorientasi pada pesaing, yang terdiri
dari :
23
24
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga suatu barang / jasa antara
lain :
b) Target share of the market, yaitu market share yang ditargetkan oleh
perusahaan.
perusahaan memasuki pasar dengan harga yang tinggi atau dengan harga
yang rendah.
3. Modifikasi Harga
24
25
keuntungan bersih yang maksimal dengan harga yang bersaing tetapi tetap
tempat. Lima strategi dalam penetapan harga suatu produk per wilayah
geografis, yaitu :
berada dengan harga plus biaya angkutan yang sama besarnya antara
dengan resiko antara wilayah yang satu denga wilayah lainnya mempunyai
Yaitu penetapan harga suatu produk dimana penjual menunjuk suatu kota
sebagai titik patokan dan kemudian memberi semua pembeli dengan biaya
25
26
Yaitu keadaan penjual untuk dibebani seluruh atau sebagian dari biaya
Yaitu pembayaran harga suatu produk yang lebih rendah dari harga
1. Potongan Tunai
2. Potongan Kuantitas
Yaitu pengurangan harga jual bagi pemebli yang telah membeli dalam
jumlah besar.
3. Potongan Kumulatif
4. Potongan Fungsional
pencataan.
5. Potongan Musiman
6. Imbalan Khusus
26
27
Yaitu imbalan yang dibriakn kepada siapa saja yang membeli barang
7. Promotion Allowances
memebri imbalan kepada dealer yang berperan serta dalam iklan dan
program promosi.
Yaitu penetapan harga suatu produk dibawah daftra harga atau bahkan
terdiri dari:
event price).
bagi konsumen yang membeli barang dari dealer selama jangka waktu
tertentu.
harag promosi dimana penjual memsang harga semu yang tinggi dan
27
28
Yaitu penetapan harga yang terjadi bila perusahaan menjual barang atau
1. Konsumen
berlainan.
2. Produk
3. Tempat
4.Waktu
Yaitu penetapan harga yang berbeda-beda antara bauran produk asli yang
produk yang sudah dipatenkan tersebut. Penetapan harga ini terdiri dari :
yang sering terjadi didalam bisnis adalah produk yang bagus tetapi
28
29
Sebagai pelaku usaha harus peka terhadap keinginan konsumen kita yang
kadang sulit kita terima. Keinginan paling umum ialah konsumen menginginkan
produk yang bagus dengan harga yang murah. Untuk menciptakan produk yang
berkualitas dengan harga yang terjangkau kita harus jeli melihat berbagai
mencegah biaya sdm yang lebih tinggi. Atau juga bisa mencari celah-celah
produsen alat berat. Harga alat berat akan terus menurun tetapi harga
sparepart alat berat akan tetap mahal. Pada lini ini mungkin untung
penjualan unit alat berat sedikit, tetapi untung dari penjualan sparepart
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan
mencegah timbulnya persaingan yang sengit. Ada dua hal yang perlu
(2001:172) :
a. Skiming Pricing
29
30
2. Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin yang besar.
akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.
b. Penetration Pricing
dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar sekaligus menghalangi
lain :
inflasi.
30
31
Yaitu perusahaan yang mengembangkan lini produk dari satu mata produk
secara tersendiri.
produk pokoknya.
C. Promosi (Promotion)
marketing, personal selling, dan public relations. Secara garis besar bauran
31
32
promosi untuk barang hampir sama dengan jasa, promosi jasa membutuhkan
dalam pemasaran jasa, personel produksi juga menjadi bagian penting dalam
biaya yang dapat menjadi tinggi sebanding dengan harga produk. Suatu analis
titik impas (break even pont) harus dilakukan ketika mempunyai keputusan
promosi. Hal ini berguna untuk mengetahui nilai suatu pelanggan dalam rangka
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan promosi suatu produk
a.Mendapat perhatian
b.Menarik
c. Membangkitkan keinginan
d.Menghasilkan tindakan
32
33
berikut:
a) Periklanan (Advertising)
33
34
(3) Menjaga agar pelanggan selalu ingat akan produk atau merk itu
tepat.
yang diinginkan.
persuatif sifat dan dapat dipercaya dari mana sumber pesan tersebut.
appeal (daya tarik) yang menyehatkan. Dalam hal ini harus diperhatikan
Sedangkan appeal yaitu apa yang menjadi daya tarik bagi konsumen.
umum.
34
35
berulang-ulang.
mengungkapannya.
promosi penjualan
(e) Kompetisi
35
36
(i) Negosiasi.
(a) Tatap muka pribadi, penjualan pribadi yang mempunyai hubungan hidup,
kasih.
perusahaan dan produk agar selalu diminati dan diingat oleh konsumen.
menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk “respoon yang terukur”
dan atau transaksi di lokasi manapun. Direct mareketing mix terdiri atas :
36
37
juga personalisasi.
4. Timing / sequencing, yaitu waktu dan urutan yang sesuai yang terdapat
f) Komunikasi Pembelian
D. Tempat (Place)
sebuah restoran atau hotal harus didirikan) serta keputusan nonlokasi yang
dapat menjadi agen pembelian yang baik bagi para konsumen, dan dapat pula
37
38
a) Penelitian (Research)
pertukaran.
b) Promosi (Promotional)
penawaran.
c) Kontak (Contact)
Yautu mencari dan menjalin hubungan yang baik dengan calon pemebli.
d) Penyesuaian (Matching)
e) Negosiasi (Negotiation)
Yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain
dilaksanakan.
Yaitu transportasi dan penyimpanan barang agar tidak rusak ketika akan
dikirim ke konsumen.
g) Pembiayaan (Financing)
Yaitu permintaan dan penyebaran dan untuk menutup biaya dari saluran
pemasaran tersebut.
38
39
Dalam Bauran Pemasaran Tempat (Marketing Mix Place), tipe-tipe arus terdiri
dari :
a)Channels (saluran)
b)Coverege (pemenuhan)
c)Assortments (keberagaman)
d)Locations (penempatan)
39
40
e)Inventory (inventaris)
f) Transportation (ttransportasi)
Keseluruhan dari place mix dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
memilki karaterisktik untuk membedakan dari barang dan berdampak pada cara
dari 5 karateristik jasa yang dapat membedakan dengan jasa yang lain, yaitu :
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu obyek, alat atau
kinerja, atau usaha. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau
diraba, atau yang biasa disebut intangible. Seseorang belum dapat dinalai
hasil dari jasa sebelum dinikmati sendiri. Bila pelanggan membeli jasa, maka
karena jasa relatif rendah dalam search qualities dan tinggi dalam
kualitas jasa tersebut (tangibles cues) apakah sesuai kenyataan atau tidak.
simbol, informasi yang bersifat personal (gethok tular / word of mouth) dan
harga yang mereka amati atau terima. Oleh karena itu penyedia jasa sangat
tersebut.
40
41
dahulu ,kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang
penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusu dalam pemasaran jasa.
3) Beraneka Ragam
Jasa bersifat sangat variabel, yang artinya banyak variasi bentuk, kualitas
dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
diproduksi, menurut Bovee, Houston and Thill (dalam Tjobtono, 2005 : 21)
41
42
Jasa tidak bertahan lama dan tidak dapat disimpan. Bila jasa tidak
dimanfaatkan atu digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.
saat periode sepi akan terjadi kapasitas menganggur dalam jumlah yang
5) Lack of Ownership
hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang
42
43
3.1.6 Penjualan
dapat dicapai manfaat, baik bagi yang menjual mauppun bagi sang pembeli yang
proses pertukaran barang/jasa antara penjual dan pembeli, dengan alat tukar
berupa uang dan orang yang menjual sesuatu akan mendapatkan imbalan
berupa uang.
Dalam penjualan penjual dituntut untuk memiliki bakat seni serta keahlian
untuk mempengaruhi orang lain. Bakat inilah yang sering tidak dimilki oleh setiap
penjual sebagai pihak pertama dan pemebli sebagai pihak kedua. Disini
penjual juga perlu diperhatikan agar dalam melayani tidak menimbulkan rasa
2) Kondisi Pasar
atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan. Kondisi pasar yang perlu
43
44
3) Modal
Untuk itu, perlu adanya sarana dan usaha, misalnya alat transportasi, tempat
sendiri oleh pimpinan dan jarang diberikan kepada orang lain dengan alasan
5) Faktor Lain
44
45
disusun oleh Andika Widian Kristanto pada tahun 2019. Penulis dalam hal ini
Penulis dalam hal ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh variabel bauran
pemasaran jasa terdiri dari kebijakan harga, promosi, dan pendukung fisik
Palace Malang.
45
46
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
product
price
Kepuasan pelanggan
promotion
place
2.4 Hipotesis
pengambilan jawaban sementara atau dugaan peneliti ini adalah didasari oleh
kepuasan pelanggan.
kepuasan pelanggan.
46
47
BAB III
METODE PENELITIAN
melakukan sesuatu penelitian ilmiah, dan penelitian akan mencapai hasil yang
optimal apabila metode penelitian yang dipakai sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Adapun pada saat ini metode survey, yaitu suatu metode penelitian
rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu
tujuan dan keraguan tertentu. Terdapat beberapa pokok bahasan dalam metode
1. Jenis penelitian
data hanya mencatat data seperti adanya, menganalisa dan mengumpulkan data
47
48
tersebut. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu
dipahami.
Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam
variabel yang sudah ditetapkan antara dua variabel atau lebih (Drs.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
sedangkan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
48
49
sampel yang memnuhi hitungan itu adalah yang dirumuskan Slovin, sebagai
berikut :
Rumus Slovin:
dimana:
n = Sampel
N = Populasi
adalah 5%.
n = 39 / (1 + 39 (5%)2)
n = 39 / (1 + 39 (0,05)2)
n = 39 / (1 + 39 (0,0025))
n = 39 / (1 + 0,0975)
n = 39 / 1,0975
dari nilai n yang didapat, maka dari total populasi yaitu 39 pelanggan PT.
49
50
karena peenulis tidak diijinkan oleh pihak manajemen untuk bertemu langsung
secara kebetulan ditemui oleh peneliti disela-sela mereka sedang dalam masa
dependent (Y) yang terdiri dari Product (X1), Price (X2), Promotion (X3),
Place (X4).
perusahaan.
3. Harga adalah nilai suatu barang kerajinan yang diukur dengan sejumlah
50
51
yang berwujud angka-angka berupa data tabulasi, misalnya hal ini didapat dilihat
Data yang diambil dari responden baik secara langsung ataupun tidak langsung
disebut juga sebagai sumber data. Sumber data dapat dikategorikan sebagai
berikut :
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Nusantara, Surabaya.
dengan topic penelitian ini. Data yang diperoleh berupa data sekunder yang
51
52
digunakan untuk memberikan landasan teori yang lebih kuat guna alasisis
yang dilakukan.
Metode ini bertujuan untuk mendapat metode data primer mengenai masalah
cara:
a. Wawancara
b. Observasi
Surabaya.
c. Kuesioner
52
53
kuesioner perlu dilakukan agar data tersebut sesuai dengan yang kita inginkan,
sehingga data tersebut dapat diolah serta dianalisa. Tahap awal adalah
mengecek semua kuesioner apakah masih ada data yang belum terisi atau
kosong, karena apabila ada data yang kosong maka tidak dapat digunakan. Oleh
sebab itu maka diperlukan suatu persyaratan penting pengujian data yaitu Uji
sama pada pengukuran dengan waktu yang berbeda. Reliabilitas adalah suatu
indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau
menghasilkan data yang sama pula, Sugiyono dan Wibowo (2006). Setiap alat
yang relatif konsisten dari waktu ke waktu. Triton (2006) mengatakan bahwa
dalam bebrapakali pengukuran terhadap kelompok suatu obyek yang sama akan
diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur tidak berubah.
Untuk diketahui bahwa perhitungan atau uji reliabilitas harus dilakukan hanya
jadi jika tidak memenuhi syarat Uji Validitas maka tidak perlu dilakukan Uji
53
54
kuesioner.
dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
1. Nilai alpha cronbach 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliable
2. Nilai alpha cronbach 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliable.
3. Nilai alpha cronbach 0,42 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliable.
5. Nilai alpha cronbach 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliable.
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur tersebut benar-
benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas dipergunkan untuk mengatur
seberapa akurat suatu alat tes melakukan fungsi ukuranya dengan baik.
yang dinginkan dan dapat menganalisa data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas suatu instrument menunjukan sejauh mana data
umumknya dicerminkan oleh korelasi rendah denga butir pertanyaan yang tidak
valid. Metode yang sering dipakai untuk mengetahui apakah kuesioner yang
disusun tersebut valid atau tidak adalah korelasi produk momen (Moment
54
55
dengan skor total, sehingga sering disebut sebagai inter item total correlation.
Nilai korelasi yang diperoleh (nilai korelasi per item dengan total item yang
dengan nilai korelasi (r)’ Product Produk Moment untuk mengetahui apakah nilai
korelasi yang diperoleh signifikan atau tidak. Jika r-hitung > r- table pada taraf
55
56
Apabila > r (tabel) maka data tersebut dinyatakan valid, tetapi sebaliknya
Sujianto (2006) menjelaskan bahwa Uji Distribusi Normal adalah suatu uji
yang berguna untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal
tersebut, tujuan dari dilakukannya Uji Normalitas tentu saja untuk mengetahui
apakah suatu variabel itu normal atau tidak, artinya data tersebut harus
Test, Santos0 (2006). Untuk mengetahui data tersebut terdistribusi normal atau
1. Nugroho (2005), normalitas data dapat dilihat dari nilai skweness atau P-P
Plots.
3. Santoso (2006), normalitas data bisa dideteksi dari rasio skweness, rasio
4. Akbar (2005), Kolmogrov Smirnov adalah uji statistik yang dilakukan untuk
Bila probabilitas atau Asymp Sig (2 tailed > level of significant (a) maka data
berdistribusi normal. Sedangkan Santoso (2006), jika nilai Sig atau signifikan
56
57
model yang baik jika model tersebut memnuhi asumsi normalitas data dan
terbebas dari asumsi-asumsi klasik. Ini berarti bahwa uji normalitas data
berganda adalah baik. Uji asumsi klasik ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya
berganda akan dapat alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi syarat
maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error.
masih tetap bias, oleh karena itu Uji Asumsi klasik perlu dilakukan.
a. Uji Multikolinearitas
regresi berganda ditemukan adanya hubungan kausal antara dua variabel bebas
atau lebih. Dalam model regresi berganda yang baik seharusnya tidak terjadi
(VIF) tidak boleh melebihi nilai 10 maka model tersebut terbebas dari
Product and Service Solution). Apabila nilai Tolerance Value lebih tinggi dari
57
58
pada 0,1 atau lebih kecil dari pada 10 maka dapat diambil kesimpulan bahwa
b. Uji Heterodkedastisitas
model persamaan regresi berganda, dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot
- Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka nol
- Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas saja atau dibawah saja.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk untuk menguji apakah dalam suatu model
terletak berderetan. Jika terjadi korelasi maka dapat dikatakan ada masalah
autokorelasi, sedangkan model regresi berganda yang baik adalah model regresi
dengan tingkat kepercayaan a=5%. Apabila nilai Uji Durbin Watson (DW) terletak
antara -2 sampai +2, maka dapat tidak ada autokolerasi (Ridwan, 2009).
58
59
Adapun teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi
maupun simultan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). dengan
Yc = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Dimana :
X1 = Product (Produk)
X2 = Price (Harga)
X3 = Promotion (Promosi)
X4 = Place (Tempat)
a = bilangan konstanta
b1 , b2 , b3 , b4 , b5 = koefisien regresi
e = error
sebagai berikut :
59
60
Dimana :
Bila t hitung > maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya secara parsial ada
hubungn antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Bila t hitung < t
tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya secara parsial tidak ada
T hitung ini dapat dilihat pada output analyze regression ANOVA pada SPSS.
n = banyaknya sampel
Uji F atau Uji serempak ini digunakan untuk mengetahui secara simultan
berikut :
60
61
dimana :
n = banyaknya sampel
dengan Ftabel (dengan taraf signifikan 0,05). Untuk itu dipergunakanlah uji F dan
dengan Y
(n-k-1)
Jika F hitung F tabel maka hipotesis (Ho) diterima dan (Ha) ditolak.
Jika F hitung F tabel maka hipotesis (Ho) diterima dan (Ha) diterima.
Sedangkan koefisien korelasi (r) dapat juga diperoleh dari akar koefisien
dan Y, berarti titik-titik yang ditentukan oleh (X1 , Y1) seluruhnya terletak pada
61
62
garis regresi dan harga X yang besar menyebabkan atau berpasangan dengan Y
yang kecil sedangkan harga X yang kecil berpasangan dengan Y yang kecil
titik-titik ada pada garis regresi linear dengan sifat bahwa harga X yang besar
berpasangan dengan harga Y yang besar pula sedangkan untuk harga X yang
kecil berpasangan dengan harga Y yang kecil pula. Khusus untuk r = o maka
hendaknya hubungan ini di tafsirkan bahwa tidak ada hubungan linier antara
62