Anda di halaman 1dari 5

PASCASARJANA UNIVERSITAS DARMA AGUNG

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER


MANAJEMEN PEMASARAN

Sifat Ujian: Take home

1. Setiap perusahaan baik penghasil barang maupun jasa akan berupaya untuk tetap menjaga
kelangsungan hidup perusahaannya, dengan menjaga citranya. Jika Anda adalah seorang
pengambil keputusan di tempat anda bekerja, bagaimana upaya yang akan anda lakukan
untuk mempertahankan Brand Image perusahaan Anda ? Tentunya anda menganalisanya
dari aspek pemasarannya.
2. Memahami pasar dan konsumen adalah pekerjaan yang paling sulit bagi pemasar, karena
dibutuhkan banyak ketrampilan tentang perilaku orang lain. Bagaimana analisa yang akan
anda lakukan ketika anda memulai suatu usaha dan memutuskan untuk menjual suatu
produk yang baru di pasar.
3. Menghantarkan nilai yang sesuai dengan keinginan pelanggan merupakan alternative
untuk menjaga loyalitas pelanggan.Berikan pendapat anda bagaimana konsep kepuasan
pelanggan menurut pendapat Anda ?
4. Jelaskan tentang strategi bersaing di pasar khususnya pada perusahaan yang bergerak di
bidang jasa. Anda dapat membuat contoh untuk memperkuat argumentasi dan analisa
yang anda kemukakan.

Jawaban :
1. Pemasar atau perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa mencoba memposisikan merek mereka
agar diterima oleh konsumen untuk menyesuaikan dengan pasar. Mereka mencoba untuk
membedakan produk mereka dari pesaingnya, agar produk mereka lebih banyak dikenal karena
berbeda dan lebih unik dari produk yang lainnya. Dengan demikian, maka perusahaan harus

menciptakan citra merek yang baik di mata konsumennya.


Aaker menyatakan bahwa : citra merek adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan atau
dipelihara para pemasar. Asosiasi-asosiasi itu menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang
dijanjikannya kepada konsumen.
(dalam Simamora, 2003 : 696).
Dalam membentuk citra merek, kita memasuki dunia persepsi. Citra atau image adalah persepsi yang
relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Tidak mudah membentuk citra, tetapi
sekali terbentuk tidak mudah pula mengubahnya. Untuk membentuk posisi merek, maka kita harus
mengajukan pertanyaan bagaimana citra merek terbentuk pada konsumen. Citra merek merupakan
interpretasi akumulasi berbagai informasi. Hasil interpretasi bergantung pada dua hal. Pertama,
bagaimana konsumen melakukan interpretasi, dan kedua, informasi apa yang diinterpretasi.
( Simamora, 2003 : 103).
Merek bisa ada dan hidup kalau konsumen sudah memiliki gambaran merek yang jelas dan dipercaya.
Singkatnya, kalau merek sudah memiliki posisi merek (brand position). Posisi merek adalah citra merek
(brand image) yang jelas, berbeda dan unggul secara relatif dibanding pesaing. (Kotler, 2001 : 412 ).
Informasi tentang merek tidak sepenuhnya dapat dikontrol oleh perusahaan. Ada berbagai sumber lain
yang bisa dipakai konsumen, seperti konsumen lain, orang-orang dekat, wiraniaga, media massa, dan
lain-lain. Meski tidak dapat mengendalikan proses pembentukan citra merek pada konsumen, kalau
ingin membangun merek yang kuat, perusahaan tidak boleh membiarkan proses itu berjalan dengan
sendirinya. Perusahaan harus melakukan upaya. Proses inilah yang dinamakan positioning. Merek
merupakan suatu asset yang tak ternilai bagi perusahaan, maka mereka berusaha untuk mengelola
merek tersebut, yaitu dengan melalui citra merek. Dengan citra merek yang positif, maka perusahaan
akan dapat menarik dan mempertahankan konsumennya. Untuk mempertahankan atau meningkatkan
citra merek suatu jasa, perusahaan dapat melaksanakan beberapa cara yaitu :
1. Differensiasi, yaitu membuat produk berbeda atau membedakan produk dengan produk-produk lain
dari pesaing maupun dari penjual itu sendiri
2. Relationship marketing, yaitu perusahaan mengadakan hubungan dengan konsumen secara
konsisten menjadi partner perusahaan. Usaha untuk membangun dan mempertahankan konsumen
yang ada biayanya relatif lebih kecil daripada menarik konsumen
3. Mengelola produktivitas, yaitu menggunakan pendekatan guna meningkatkan produktivitas jasa,
meliputi ; meningkatkan kualitas, mengindustrialisasikan jasa dengan menambah alat dan produksi
yang standar, merancang jasa yang lebih efektif, memanfaatkan kekuatan teknologi
4. Bauran pemasaran, yaitu terdiri dari berbagai macam unsur program pemasaran yang perlu
dipertimbangkan untuk pemasaran dalam pasar-pasar perusahaan adalah sebagai berikut : product,
price, place, promotion.
(Schifman dan Leslie, 2000 : 186).
Dari uraian mengenai beberapa cara untuk meningkatkan citra merek di atas, maka suatu perusahaan
harus mempunyai citra merek yang positif, karena citra merek merupakan aset yang tak ternilai dari

suatu perusahaan. Tanpa citra merek positif di benak konsumen, maka perusahaan tersebut tidak dapat
bertahan lama. Oleh karena itu, citra merek harus terus menerus dipelihara agar konsumen dapat
menjadi loyal, tidak berganti-ganti dengan merek yang lain.

2. Menururt saya ada 5 hal yang akan saya analisa ketika saya memulai suatu usaha
dan memutuskan untuk menjual suatu produk yang baru di pasar:
1. Produk
Yang pertama saya lakukan yaitu mempertimbangkan masalah produk,antara lain:
harus mengetahui apa kelebihan produk buatan pemasar dengan produk orang lain ?

harus mengetahui apakah produk yang di buat mempunyai daya jual yang tinggi ?

Terus bagaimana cara mendapatkan bahan baku dan berapa banyak biaya yang diperlukan
untuk mendapatkan bahan baku tersebut?

Dan apakah menggunakan teknologi dalam proses pembuatan produk ?

Siapa saja yang bisa melakukan proses pembuatan tersebut, apakah memerlukan seorang
yang ahli atau dapat dilakukan oleh semua orang ?

Jika memang bisa dilakukan oleh semua orang, bagaimana cara untuk mengajarkan
mereka agar bisa membuat suatu produk dalam usaha saya?

Apakah sudah memikirkan tentang bagaimana untuk membuat kemasan yang menarik ?

2. System manajemen
Yang termasuk kedalam system manajemen ini adalah:
Siapa yang membuka usaha ini dan siapa pemilik usaha ini? Apabila ada orang selain
pemasar, bagaimana tugas dan wewenangnya. Dengan hal seperti ini pemilik usaha
disarankan untuk memakai system kepemimpinan yang bersifat tunggal.Mengapa
demikian?Supaya tidak ada kebijakan yang saling bertumpang tindih antara yang satu
dan yang lain,dan pembagian tugas yang jelas.
Bagaimana dengan system operasionalnya ? Apakah dibutuhkan waktu dalam
mempersiapkan produk yang telah dibuat dan apakah perlu waktu dalam mengantar
produk tersebut ?
-Jika memang benar memasarkannya melalui pengiriman, apakah ada tahap pengepakan
atau pengemasan produk agar tidak terjadi kerusakan?

-Dan bagaimana cara menjalurkan system operasionalnya, apakah itu dimulai dari
mendapatkan bahan baku, hingga produk laku di kalangan industri dan mempunyai
pelanggan tetap?
3. Menganalisis Pasar
Penting bagi pemasar yang baru memulai usaha untuk mengetahui pasaran,dengan cara
menganalisis semua pasar. Dan mengetahui siapa saja yang akan menjadi konsumen.
Apakah sudah pernah mengujicobakan produk ke konsumen? Bagaimana pendapat
mereka tentang produk yang akan dipasarkan?
Jika semua itu sudah dikerjakan dan mendapatkan hasilnya. Langkah yang harus di
lakukan selajutnya adalah mengetahui keinginan lain dari konsumen dalam menikmati
produk yang akan dipasarkan. Dan bagaimana melakukan pelayanan yang memuaskan
kepada konsumen.
4.Strategi Pemasaran
Sesudah menganalsis pasar dan mengetahui bagaimana sutuasi dan kondisi pasar dari produk
yang akan di pasarkan. Saya dapat membuat strategi pemasaran yang sesuai dengan pasaran saat
ini. Berikutnya yang harus di persiapkan untuk melakukan strategi pasar ini:

Apa nama merek produk yang akan dipasarkan.Dan apakah merek tersebut cukup
terkenal.

Pemasar mesti menjelaskan kepada konsumen bagaimana strategi penjualan produk


ini.jika menggunakan salesman. Bagaimana cara salesman dapat menjual produk yang
akan di pasarkan.

Melakukan promosi ! Promosi merupakan hal yang paling penting untuk


memberitahukan konsumen tentang produk yang akan di pasarkan.

Bagaimana konsumen dapat membeli produk yang akan dipasarkan?Apakah mereka


perlu mendatangi took ,atau pemasar yang akan mendatangi para konsumen.Jika anda
membuka usaha di toko.Usahakan agar toko dekat dan mudah dijangkau oleh
konsumen.Apabila pemasar mendatangi konsumen,dengan cara bagaimana
melakukannya?Apakah pemasar melakukan penjualan secara langsung atau melalui
tangan orang lain/salesman.

5.Analisa Keuangan
Yang terakhir harus dilakukan adalah mempertimbangkan tentang masalah keuangan,seperti:

Dari mana mendapatkan dana untuk membuka usaha ini. Jika itu dari dana sendiri dan
bagaimana kalau mempunyai banyak produk, berapa harga yang harus akan ditargetkan
dalam setiap produk, dan berapa banyak target dari setiap penjualan?

Berapa harga pokok dari produk tersebut, termasuk juga harga pembelian bahan baku,
biaya pengiriman dan upah setiap karyawan.

Berapa biaya yang dikeluarkan setiap bulannya untuk menjalankan usaha ini ?

Berapa keuntungan bersih yang akan didapatkan setiap bulannya, apakah keuntungan itu
sepadan dengan biaya yang akan dikeluarkan?

3.

kepuasan pelanggan adalah suatu perasaan senang yang langsung dirasakan oleh
pelanggan ketika harapan pelanggan terhadap suatu produk terpenuhi atau bahkan
melampaui harapan pelanggan. Ketika seorang pelanggan merasa puas maka pelanggan
bisa melakukan pembelian ulang kembali bahkan pelanggan akan berbagi pengalaman
yang menyenangkan kepada kerabat mereka atas hasil yang memuaskan dirinya setelah
mengonsumsi produk tersebut.
Kepuasan pelanggan memiliki beberapa indikator antara lain pertama, wujud (Tangibles)
dengan sub indikator fasilitas, peralatan, penampilan karyawan dan sarana komunikasi,
kedua keandalan (Reliability) dengan sub indikator kemampuan untuk melakukan
layanan yang dijanjikan dan akurat, ketiga daya Tanggap (Responsiveness) dengan sub
indikator kesediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan yang cepat,
keempat jaminan (Assurance) dengan sub indikator pengetahuan dan kesopanan
karyawan dan kemampuan mereka untuk menyampaikan kepercayaan dan keyakinan,
dan kelima empati (Emphaty) dengan sub indikator peduli, perhatian perusahaan kepada
pelanggan.

4.

Anda mungkin juga menyukai