Anda di halaman 1dari 10

Nama : Rahmat Sirojuddin Muhtar

NIM : 934134819

Kelas : Manajemen Pemasaran -B

UAS

Soal :

1. Jelaskan, apa yang harus dilakukan oleh perusahaan market leader agar perusahaannya
tetap menjadi yang terunggul.
2. Sebut dan jelaskan, tujuan dari pengemasan dan pelabelan sebuah produk.
3. Jelaskan secara terperinci, bagaimana peranan pemerintah dalam penetapan harga di
pasaran.
4. Sebut dan jelaskan, elemen-elemen dalam mengidentifikasi alternatif saluran utama
pemasaran.
5. Bagaimana pengaruh bauran komunikasi pemasaran terhadap penjualan produk? Jelaskan.
6. Apa risiko yang dihadapi perusahaan ketika berekspansi ke luar negeri? Jelaskan disertai
contoh.

Jawaban :

1. Beberapa cara untuk menjadikan perusahaan market leader agar tetap menjadi
yang terunggul, yakni :

1) Memberikan solusi terbaik bagi bisnis.

Biasanya bisnis yang untuk saat ini menjadi market leader terbaik yang berawal dari
berbagai pemenuhan solusi atas berbagai kebutuhan konsumen. Pemilik usaha yang
lebih jeli dalam menangkap apa yang menjadi kebutuhan dari para konsumen dan
kemudian harus mampu untuk memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan
tersebut. Lalu bagaimana jika bisnis yang sedang dijalankan sudah sangat padat
persaingannya? Menghadirkan solusi saja sebenarnya juga masih belum cukup, namun
juga harus mampu untuk memberikan solusi terbaik yang harus dicapai dengan jalan
untuk mengembangkan keunggulan-keunggulan produk. Ketika konsumen sudah
mulai dapat untuk menerima keunggulan tersebut, maka selanjutnya Anda juga harus
bisa mempertahankannya.

2) Mengembangkan Berbagai Inovasi Terhadap Produk.

Salah satu poin yang juga harus dipenuhi agar dapat menjadi market leader terbaik
adalah beupa kemampuan dalam bersaing. Bisnis yang lebih inovatif tidak akan
merasa cemas dengan hadirnya para kompetitor dan akan dapat menghadapi berbagai
persaingan tersebut. Mereka yakin dengan inovasi produk tersebut yang semakin
terus dikembangkan, manajemen yang lebih solid, serta strategi pemasaran yang lebih
jitu akan cukup mampu dalam mempertahankan loyalitas dari para pelanggan.
3) Mempertahankan loyalitas dari para konsumen.

Loyalitas dan kepuasan dari konsumen yang merupakan salah satu hal terpenting yang
juga harus selalu lebih dipertahankan. Melakukan pendekatan terhadap konsumen
yang nantinya akan menjadikan para konsumen yang merasa lebih diperhatikan dan
cukup dihargai. Ketika mereka merasa lebih diperhatikan dan cukup dihargai, maka
mereka yang nantinya akan meletakkan kepercayaanya terhadap produk Anda dan
masih enggan untuk berpaling. Berbagai upaya untuk melakukan penetrasi pasar
melalui pendekatan para konsumen yang merupakan langkah-langkah yang lebih
krusial dalam mencapai level market leader.

4) Memperhatikan Kelancaran Dari Proses Distribusi.

Bagi sebuah usaha yang sudah lama bergerak dalam bidang produksi atau sejenis
trading, maka menjaga alur distribusi barang yang juga harus dimonitor dengan lebih
seksama. Sebenarnya juga tidak hanya pada saat barang-barang yang telah keluar dari
pabrik saja, namun juga pada saat produk yang sudah masuk kepada para agen,
pengecer, sampai kepada tangan pelanggan. Memastikan bahwa konsumen agar dapat
memperoleh produk yang telah dihasilkan dengan semakin lebih mudah dimanapun
yang nantinya akan semakin menumbuhkan tingkat loyalitas yang lebih tinggi dari
para konsumen untuk terus menggunakan produk-produk yang telah Anda hasilkan.

5) Diferensiasi Produk-Produk Unggulan.

Diferensiasi dari sebuah produk unggulan yang dilakukan melalui pengembangan


sayap ke dalam bidang bisnis lain yang juga dapat digunakan untuk menyokong bisnis
utama. Efek dari penerapan diferensiasi produk adalah selain dapat semakin
mendongkrak bisnis secara menyeluruh, juga lebih berpotensi untuk mendatangkan
knsumen baru dari produk yang lainnya.
Menjadi seorang market leader merupakan pencapaian terbesar yang harus bisa diraih
oleh sebuah perusahaan. Pengelolaan manajemen yang lebih baik dengan didukung
berbagai upaya branding serta tingkat loyalitas dari para konsumen akan semakin
mengantarkan bisnis Anda untuk mencapai kesuksesan yang sesungguhnya

2. Tujuan pengemasan yakni sebagai ;

1. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya. 
2. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya. 
3. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan
bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
4. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur
ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara
fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan
pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-
pencurian. 
6. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan
kembali. 
7. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong
calon pembeli untuk membeli produk.

Sedangkan,Tujuan pelabelan secara garis besar adalah sebagai


berikut:
1. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus
membuka kemasan.
2. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen
tentang hal hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk
tersebut,terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara
fisik.
3. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh
fungsi produk yang optimum.
4. Sarana periklanan bagi produsen.
5.  Memberi rasa aman bagi konsumen.

3. Sebelumnya perlu diketahui bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab


untuk menjaga kestabilan harga dari barang-barang dengan elastisitas yang
rendah, maksudnya adalah nilai konsumsinya tetap meskipun harga mengalami
kenaikan. Dalam menentukan harga pasar, pemerintah memiliki peran secara
langsung dan secara tidak langsung. Peran pemerintah dalam menentukan
harga pasar secara langsung adalah dengan menetapkan batas harga minimum
dan batas harga maksimum. Sedangkan peran pemerintah dalam menentukan
harga pasar secara tidak langsung ialah dengan adanya penetapan pajak
terhadap barang mewah serta pemberian subsidi kepada produsen.

4. Elemen Penting dari Strategi Pemasaran Produk

Berikut adalah enam elemen penting untuk membangun dan mengembangkan Strategi
Pemasaran Produk:

1. Produk
Langkah pertama untuk mengembangkan Strategi Pemasaran Produk adalah memastikan Anda
memiliki produk yang kuat.
Bahkan sebelum menyusun strategi, Anda perlu memastikan produk tersebut dibuat dengan
mempertimbangkan target pelanggan dan apakah produk tersebut selaras dengan kebutuhan
mereka.

Orang-orang cenderung tidak ingin hanya membeli barang, tetapi mereka ingin barang yang dibeli
bisa menyelesaikan masalah-masalah mereka.

Jadi, tanyakan pada diri Anda sendiri terkait masalah apa yang bisa dipecahkan oleh produk
Anda bagi pelanggan?

Bagaimana produk tersebut akan membuat hidup pelanggan lebih baik? Menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini akan membantu Anda menentukan pesan yang tepat untuk kampanye pemasaran
produk Anda.

Nilai yang ditanamkan pada produk Anda lebih penting daripada kemampuan produk itu sendiri.
Dengan kata lain, Anda harus fokus terhadap benefit dari produk Anda alih-alih mengenai fitur-
fiturnya.

Nantinya, setiap fitur harus dikembangkan untuk suatu tujuan yang akan memberikan
manfaat/benefit bagi pelanggan.

Anda harus memiliki produk yang inovatif atau setidaknya satu produk yang bisa memecahkan
tantangan bisnis secara umum.

2. Pelanggan
Sama seperti produk, Anda juga perlu fokus kepada elemen pelanggan atau calon pelanggan
bisnis Anda dalam merencanakan strategi pemasaran.

Untuk melakukan itu, Anda harus benar-benar memahami mereka. Karakteristik, sifat, perilaku,
dan lainnya adalah kunci untuk memahami pelanggan.

Mulailah dengan melakukan riset dan mengumpulkan informasi apa pun tentang target
pelanggan yang dituju, seperti:

 Usia
 Jenis kelamin
 Status pernikahan
 Pendidikan
 Profesi
 Hobi

Lebih baik lagi, wawancarai pelanggan Anda. Atur panggilan telepon atau pertemuan dengan
pelanggan dan tanyakan tentang preferensi mereka terhadap produk Anda.

Dengarkan cara mereka berbicara dan bahasa yang mereka gunakan, ini dapat membantu untuk
membentuk narasi Strategi Pemasaran Produk Anda nantinya.

Informasi apa pun yang berasal dari pelanggan dapat membantu dalam mengungkap preferensi
pelanggan Anda dan cara terbaik untuk memasarkan produk Anda kepada mereka.
Setelah semua informasi dikumpulkan, mulailah membangun persona pembeli di produk yang
akan Anda pasarkan.

Dalam penelitian, Anda mungkin akan menemukan beberapa kesamaan pola di antara
pelanggan.

Kesamaan ini dapat dikelompokkan bersama untuk membantu membuat persona pembeli, atau
pola dasar seperti apa pelanggan ideal Anda dan bagaimana mereka berperilaku.

Dengan cara ini, Anda dapat berfokus pada pemasaran terhadap satu jenis pembeli alih-alih ke
seluruh pelanggan Anda – yang di mana itu tidak efisien. atau

Anda tentu perlu berkomunikasi dengan pelanggan Anda. Karena menurut beberapa hasil riset
terkait pemasaran produk, 57% konsumen merasa percaya ketika mereka terhubung secara
emosional dengan suatu brand.

Dan tentunya koneksi emosional tersebut dibangun melalui pesan yang Anda sampaikan terkait
produk yang Anda pasarkan.

Pesan produk Anda harus dibuat secara naratif. Karena narasi adalah cara termudah untuk
membuat pelanggan Anda terhubung dengan produk Anda.

Anda bisa menulis artikel di blog dan memanfaatkan fitur Search Engine Optimization  (SEO) agar
artikel-artikel inspiratif terkait produk bisnis Anda bisa ditemukan secara mudah di internet.

Untuk membuat cerita atau narasi yang efektif, Anda perlu mengidentifikasi proposisi penjualan
yang unik dari produk Anda. Pada dasarnya, Apa nilai utama yang ingin Anda sampaikan kepada
pelanggan?

4. Tim Pemasaran
Mengembangkan dan mempromosikan suatu produk membutuhkan upaya dan kerja sama
dalam suatu tim.

Namun, menjaga beberapa tim di jalur yang sama secara konsisten bukanlah tugas yang mudah.

Tim pemasaran produk harus menjadi jembatan antara penjualan, pemasaran, metode, dan
pengembangannya.

Dengan banyaknya elemen pihak dalam satu tim yang mengerjakan satu proyek, mudah terjadi
miskomunikasi dan disorganisasi yang akan menggagalkan kemajuan Strategi Pemasaran
Produk Anda.

Buatlah perencanaan dan roadmap  produk agar semua pihak yang terlibat dalam tim bisa
bekerja secara seirama dan bersinergi.

Roadmap produk menyediakan ringkasan dari seluruh rencana pemasaran produk dan memandu
tim tentang apa yang harus dilakukan beserta hasilnya pada setiap langkah proses.
Dengan roadmap, Anda dapat mempertahankan visibilitas di seluruh proyek dan memastikan
semua pihak yang terlibat tahu apa yang sedang mereka kerjakan.

5. Promosi
Memiliki produk yang solid dan strategi yang matang bukanlah suatu akhir dari pekerjaan Anda.

Anda tidak bisa mengharapkan pelanggan berbondong-bondong membeli produk Anda jika
mereka tidak tahu apa-apa tentang produk Anda.

Maka dari itu, Anda perlu menyampaikan berita melalui promosi strategis.

Rencana promosi Anda harus mengelaborasi dan menyampaikan pesan produk Anda kepada
pelanggan pada waktu yang tepat.

Jika Anda sudah melakukan riset dan membangun persona pembeli Anda, Anda seharusnya
tidak memiliki masalah mengidentifikasi target pelanggan.

Pemilihan timing  untuk mengeksekusi promosi produk juga sangatlah penting. Anda harus
melakukan riset di pasar secara keseluruhan.

Seperti di musim apa yang cocok untuk mulai mempromosikan produk bisnis Anda. Intinya, Anda
perlu memastikan bahwa Anda memiliki kecocokan antara pasar dengan produk yang kuat.

6. Analisis
Anda tidak dapat secara langsung mengharapkan Strategi Pemasaran Produk Anda
membuahkan hasil yang sempurna. Kemungkinan terburuk atau risiko kegagalan haruslah Anda
pertimbangkan dan lacak.

Dari situ, Anda hanya tinggal mengevaluasi kinerja pemasaran produk Anda. Elemen analisis ini
penting agar Strategi Pemasaran Produk bie benar-benar berjalan secara efektif.

Setelah Anda menerapkan rencana promosi dan produk Anda telah dipasarkan, Anda perlu me-
review untuk mengetahui seberapa sukses strategi Anda.

Lihatlah baik-baik titik kesalahan yang mungkin terjadi. Dan sesuaikan strategi Anda ke
depannya dari hasil analisis yang telah dipelajari.

Dengan memahami keenam elemen tersebut, diharapkan Strategi Pemasaran Produk bisnis
Anda bisa benar-benar berjalan secara efektif dan efisien.

Dan tidak lupa untuk selalu mengevaluasi kinerja Strategi Pemasaran Produk Anda ketika sudah
dieksekusi agar bisa selalu konsisten dengan tujuan pemasaran dan bisnis Anda.

Berbicara bisnis secara keseluruhan tentunya tidak cukup jika Anda hanya memikirkan unsur
pemasaran seperti Strategi Pemasaran Produk di atas. Anda juga perlu memikirkan strategi
keuangan Anda.

Komunikasi pemasaran pemasaran dilakukan untuk menyebarkan informasi (Komunikasi informatif),


memengaruhi seseorang atau siapapun melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi
persuasif), mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan
kembali). Oleh karena itu keefektivitasan komunikasi pemasaran menjadi kunci kesuksesan pemasar
untuk menjual produk yang mereka tawarkan. Bambang D.Prasetyo dkk. (2018, h.11) Komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
memengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan (Tjiptono. 2015 dalam D.Prasetyo dkk. 2018, h.17). Menurut G. Nickles (2007) dalam
D.Prasetyo dkk. (2018, h.17) Komunikasi pemasaran adalah proses pertukaran informasi yang
dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk,
jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran (Promotion Mix) yaitu : iklan, personal selling,
sales promotion, public relation, dan direct marketing. Komunikasi pemasaran dapat didefinisikan
sebagai kegiatan pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi yang bertujuan
untuk memberikan informasi kepada banyak orang dengan harapan agar dapat mencapai tujuan
perusahaan, yaitu peningkatan pendapatan sebagai hasil dari pembelian produk atau penggunaan
jasa yang ditawarkan tersebut. Komunikasi pemasaran juga dapat diartikan sebagai kegiatan
komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada konsumen yang menggunakan
berbagai media dan saluran yang dilakukan dengan harapan terjadinya perubahan, misalnya
perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan juga perubahan tindakan. Dengan menggunakan
komunikasi pemasaran diharapkan sepeda motor merek Yamaha menjadi lebih dikenal dan diminati
sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli produk motor merek Yamaha.

Kalbe Farma

Home Tentang Kami > Tata Kelola Perusahaan > Manajemen Risiko

Manajemen Resiko

Kalbe menyadari bahwa pelaksanaan sistem pengelolaan risiko yang memadai berperan penting
dalam pengelolaan berbagai risiko usaha yang dihadapi Perseroan.

Penerapan manajemen risiko diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat berikut:

1. Menyediakan informasi bagi manajemen mengenai paparan risiko yang dihadapi;

2. Menyempurnakan metode dan proses pengambilan keputusan;

3. Memberikan penilaian atas risiko yang melekat pada setiap produk dan kegiatan usaha Kalbe.

Struktur Organisasi Manajemen Risiko

Kalbe telah membentuk Unit Audit Korporat dan Penasihat Risiko atau Corporate Audit and Risk
Advisory (CARA). Unit CARA bertanggung jawab memfasilitasi penyempurnaan kemampuan
pengungkapan risiko dan mendorong efektivitas pengembangan dan implementasi strategi
pengendalian risiko secara keseluruhan. Hal tersebut dilaksanakan melalui proses konsultasi dan
evaluasi, guna memastikan bahwa setiap unit kerja dalam melakukan identifikasi faktor-faktor risiko
utama dan melaksanakan kebijakan pengendalian untuk memitigasi risiko-risiko tersebut.

Kerangka Kerja Manajemen Risiko

Perseroan terus menerapkan pendekatan Top-Down sebagai pelengkap pendekatan Bottom-Up yang
dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya. Selain memfasilitasi setiap departemen di dalam entitas/unit
perusahaan untuk mengidentifikasi dan memahami risiko-risiko terkait proses usaha yang
dijalankannya, CARA juga membantu Manajemen dalam mengidentifikasi risiko-risiko strategis yang
dihadapi entitas.

Profil Risiko

Beberapa risiko utama yang memiliki pengaruh penting terhadap kegiatan usaha Kalbe antara lain:

1. Risiko Persaingan Usaha

Dalam era pasar terbuka sekarang ini, persaingan dalam sektor farmasi dan produk kesehatan
lainnya akan semakin ketat dengan banyaknya produsen lokal maupun internasional yang
beroperasi. Persaingan tersebut timbul dalam berbagai aspek, antara lain sumber daya keuangan
dan kemampuan operasional pesaing internasional yang lebih kuat, serta inovasi produk, metode
promosi dan pemasaran, perubahan permintaan pasar, daya beli masyarakat yang terbatas serta
kesiapan Perseroan menghadapi persaingan bisnis yang tidak sehat.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan meningkatkan kepekaan terhadap perubahan
pasar dan kemampuan menyesuaikan diri serta menangkap peluang yang tersedia. Disamping itu,
Kalbe juga dituntut untuk mampu memberikan nilai lebih dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh
Kalbe dibandingkan dengan yang dapat ditawarkan oleh perusahaan lain yang sejenis.

2. Risiko Keuangan

Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Grup Kalbe juga menghadapi risiko keuangan yang timbul
sebagai akibat fluktuasi mata uang asing, anggaran, pembiayaan, serta likuiditas. Karena sebagian
besar bahan baku Kalbe diimpor, hal ini menimbulkan dampak dalam bentuk kerentanan terhadap
fluktuasi valuta asing. Fluktuasi mata uang asing, terutama dalam Dollar A.S. sangat berdampak pada
biaya produksi.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan pengelolaan manajemen kas secara
lebih prudent untuk menjamin kebutuhan impor, menjaga tingkat persediaan bahan baku dan
barang jadi yang mencukupi dengan selalu memperhatikan kondisi perekonomian domestik dan
global.

3. Risiko Hukum dan Regulasi

Di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Grup Kalbe menghadapi berbagai jenis peraturan
hukum dan perubahan regulasi yang terkait serta aturan yang dibuat dalam perjanjian dengan pihak
ketiga yang mengikat grup Kalbe, sehingga dapat menimbulkan risiko hukum atau akibat hukum
lainnya. Antisipasi proses perubahan peraturan yang berkenaan dengan industri kesehatan dan
kondisi makro ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk terus bertumbuh.
Proses registrasi atas merek dan produk, termasuk perolehan hak paten, serta kekayaan intelektual
lainnya merupakan kewajiban secara hukum yang harus dijalankan secara berkesinambungan untuk
menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar yang dapat terjadi di kemudian hari. Perjanjian-
perjanjian yang mengikat dengan pihak ketiga dapat membawa konsekuensi hukum, sehingga dalam
proses pembuatan dan pengesahannya harus dilakukan pemeriksaan secara legal sehingga
terbentuk keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu, kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar negeri
perlu dipertimbangkan dengan mempelajari dan memahami mengenai perbedaan hukum dan
peraturan yang berlaku di masing-masing negara.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan terus melakukan pemantauan atas perubahan
peraturan dengan baik untuk mengantisipasi kesempatan atau dampak suatu risiko, menghindari
gugatan hukum dari pihak lain, dan mematuhi hukum dan regulasi lainnya yang berlaku. Perseroan
juga terus meningkatkan kompetensi sumber daya dan kesiapan dari segi legalitas dalam
menghadapi gugatan dari pihak ketiga.

4. Risiko Reputasi

Risiko reputasi ini meliputi keluhan konsumen, penarikan kembali produk dan juga kemungkinan
adanya sabotase terhadap produk, serta pencemaran nama baik. Di saat seperti sekarang ini, dimana
citra perusahaan sangatlah penting, maka pencemaran reputasi merupakan risiko yang harus
diperhatikan.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas
produk yang meliputi hasil proses bisnis Perseroan yang menyeluruh, yaitu sejak tahap riset dan
pengembangan hingga masa kadaluarsa produk, termasuk kewaspadaan terhadap pemalsuan
produk yang selalu menjadi salah satu fokus utama Grup Kalbe sehingga dapat meningkatkan rasa
kepercayaan konsumen terhadap produk-produk Kalbe. Tidak hanya dari sisi produk, Kalbe juga
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan melalui pembinaan sumber daya manusia.

5. Risiko Sumber Daya Manusia

Keberlangsungan perkembangan Perseroan tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki. Risiko akan tingkat pergantian karyawan, keluarnya karyawan-karyawan yang berpotensi,
permasalahan dalam perekrutan maupun hal lain akan berpengaruh dalam kebutuhan dan
ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas. Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan
melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia serta
memberikan kesempatan yang setara kepada karyawan dalam mengembangkan karir dan
kompetensi secara profesional.

Evaluasi akan sistem kompensasi agar senantiasa kompetitif dan sejalan dengan perkembangan
pasar juga terus dilakukan. Kalbe juga terus mengembangkan dan mengatur talent pool sehingga
selalu tersedia personil yang siap pakai untuk menjamin kelanjutan kinerja yang baik.

6. Risiko Interupsi Bisnis

Dalam menjalankan bisnisnya Kalbe harus selalu siap untuk menghadapi dan mengatasi risiko yang
bersifat bencana alam, yang dapat berdampak pada lumpuhnya fasilitas perusahaan dan terhentinya
kegiatan produksi, seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan sebagainya. Risiko ini memiliki
kemungkinan yang kecil, namun membawa akibat yang signifikan untuk mengantisipasi
kemungkinan tersebut, Kalbe senantiasa menerapkan program asuransi yang memadai atas aset,
fasilitas produksi serta persediaan.

7. Risiko Informasi Perusahaan

Di dalam era perkembangan teknologi yang semakin maju sekarang ini, di mana berbagai informasi
dapat diperoleh/ diakses melalui internet, keamanan data perusahaan merupakan sesuatu yang
mutlak. Risiko informasi ini tidak hanya berkaitan dengan permasalahan Teknologi Informasi
(hardware dan software), namun juga terkait dengan semua data informasi yang dimiliki Grup Kalbe.
Kegagalan dalam menjaga kerahasiaan informasi tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi
perseroan.

Penanganan risiko ini dilakukan dengan penetapan dan pengembangan Kebijakan Teknologi
Informasi dan pengadaan pusat Data (Data Center) yang memadai dengan standar yang tinggi yang
merupakan salah satu langkah mitigasi perseroan dalam menjaga keamanan akan akses informasi-
informasi penting tersebut. Risiko-risiko tersebut di atas akan selalu dimonitor dan dievaluasi
dengan memperhatikan dinamika kegiatan usaha dan peraturan-peraturan terkait, termasuk
memetakan risiko-risiko yang mungkin belum teridentifikasi.

Anda mungkin juga menyukai