Anda di halaman 1dari 9

1. Jelaskan makna pemasaran dan manajemen pemasaran serta contoh !

Jawab :
Makna pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan , menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang – barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Amstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan
pengendalian dari program – program yang dirancang untuk menciptakan, membangun
dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian penggerakan dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen
Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan dan pengedalian program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan
organisasi.

Contoh Manajemen pemasaran adalah misalkan seseorang yang bernama Budi ingin
menjual sebuah produk sayuran, yaitu sayur kol. Manajemen dimulai sejak Budi
memproduksi sayur kol dari para petani sayur kol didekat rumahnya. Setelah diproduksi,
Budi melakukan riset terhadap harga sayur kol di pasaran.
Setelah Budi berhasil menentukan harga Rp.10.000/kg. Selanjutnya dia mengangkut
sayur kol tersebut ke pasar. Kemudian untuk menarik para konsumen, Budi setiap harinya
menerapkan diskon sebesar 25%  kepada 10 pembeli pertama. Setelah Budi berhasil
menjual seluruh sayur kol nya, dia kemudian menghitung hasil dari seluruh penjualannya

2. Saat saudara bicara Pemasaran Mix apa yang terutama saudara akan lakukan dari
sisi Manajemen?
Jawab :
Pemasaran mix merupakan strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau
strategi yang di lakukan secara bersamaan. Strategi tersebut digunakan dengan
menerapkan elemen strategi yang ada dalam pemasasaran mix itu sendiri.

Saat berbicara tentang Pemasaran mix dari sisi manajemen hal yang terutama akan saya
lakukan adalah menerapkan Teknik 7P marketing mix yaitu product (produk), price
(Harga), place (saluran Distribusi), Promotion (Promosi), People (SDM), Process
(Proses), Packaging (kemasan).

1. Product (Produk)
Produk dapat berupa apa saja termasuk jasa maupun layanan yang dapat di tawarkan oleh
perusahaan. Jadi produk ini adalah segala bentuk penawaran yang dilakukan kepada klien
yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari pelanggan itu sendiri. Produk atau jasa
yang di di hasilkan harus memiliki kualitas dan keunikan yang mampu meningkatkan
daya saing produk atau jasa tersebut di paasaran.
2. Price (harga)
Semua jumlah uang yang harus di bayar oleh user atau klien untuk mendapatkan produk
yang di tawarkan. Fokus saya terkait dengan poin ini adalah bagaimana caranya dapat
membuat pelanggan atau calon pembeli potensial yang merasa pengeluarannya sesuai
dengan apa yang dia dapat.
3. Place (Saluran Distribusi)
Saluran distribusi adalah berbagai kegiatan atau upaya apapun yang di lakukan oleh
perusahaan untuk membuat produk atau jasanya mudah diperoleh atau tersedia di tangan
konsumen maupun pelanggannya. Tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang atau
jasa yang di butuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat,
maka kemudahan akses maupun ketersediaan produk pada outlet yang tepat juga harus
diperhatikan oleh setiap perusahaan.
4. Promotion (Promosi)
Sebuah upaya persuasi (bujukan atau dorongan) untuk mengajak para konsumen maupun
calon konsumen untuk membeli (atau menggunakan) produk maupun jasa yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan. Ada beberapa elemen yang dapat dioptimalkan terkait
promosi, yaitu salesperson (orang-orang yang melakukan penawaran produk maupun jasa
yang di tawarkan), Public relation (orang yang bertanggungjawab menjaga nama baik
perusahaan), periklanan (segala macam promosi yang di publikasikan memalui berbagai
saluran media).
5. People (SDM)
Sumber daya manusia merupakan factor penting dalam membuat suatu kemajuan dalam
sebuah perusahaan. Selain itu, persaingan yang semakin ketat juga menuntut tiap
perusahaan yang berharga. Hasil yang akan di dapatkan oleh setiap perusahaan dengan
menjadikan para karyawannya sebagai asset berharga adalah mendapatkan performa yang
baik maupun loyalitas tanpa batas dari karyawannya.
6. Process (Proses)
Proses yang di maksud adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait yang
kemudian Bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Yang perlu diperhatikan
dari proses adalah kesabaran, konsistensi, dan kontinuitas dalam mengelola atau
mengembangkan. Selain itu, pembuatan SOP yang jelas bagi sistem kerja di perusahaan
dan ssya perlu mengkomunikasikannya dengan baik pada seluruh pegawai saya agar
mereka dapat melaksanakan seluruh SOP-nya dengan baik tanpa kendala.

7. Packaging (Kemasan)
Kemasan mengacu pada cara produk atau layanan yang muncul dari luar. Kemasan juga
mengacu pada orang-orang di perusahaan dan bagaimana mereka berpakaian dan
berperilaku saat berinteraksi dengan pihak luar. Ini juga bisa mengacu pada kantor, ruang
tunggu, brosur, korespondensi dan setiap elemen visual tentang perusahaan.
3. Saudara jelaskan konsep pemasaran modern serta contoh!
Jawab :
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,


utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan
pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan
adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah
kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik
yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Konsep pemasaran modern menurut Ali Hasan adalah konsep yang menganut paham
bahwa kegiatan pemasaran di jalankan dengan berorientasi kepada konsumen atau
pelanggan. Konsep ini sangat popular karena dalam kegiatan pemasaran konsep ini di
bangun berdasarkan asumsi dari aplikasi pemikiran sebagai berikut :
a. Pelanggan lebih tahu apa yang mereka butuhkan dan inginkan.
b. Orientasi  pada  kebutuhan  dan  keinginan  pelanggan  sebagai  sasaran utama bagi
keberhasilan kegiatan pemasaran.
c. Riset   pemasaran   membantu   dalam   menentukan   kebutuhan   dan keinginan
pelanggan dengan tepat.
d. Pelanggan  yang  puas  akan  menghargai  produsen  dengan  melakukan pembelian
yang berulang-ulang.
e. Perbedaan penawaran yang kompetitif  sangat  penting bagi  pelanggan dalam
mengenali produk yang diinginkannya.
Ada banyak factor yang berperan dalam meningkatkan kesadaran para ahli pemasaran
tentang keuntungan menaruh perhatian pada hubungan.
Pertama, sistem informasi di banyak perusahaan telah di perbaiki sampai pada titik
dimana para manajer, banyak yang merupakan pengalaman pertama, mampu
mengkalkulasi paling tidak taksiran kasar dari nilai seorang pelanggan dan karena itu
juga menaksir kerugian yang di alami karena kehilangan pelanggan tersebut. Sebagai
hasilnya, banyak perusahaan mulai untuk pertama kalinya memusatkan perhatian pada
strategi-strategi untuk memuaskan dan mempertahankan pelanggan yang ada, pada saat
yang sama juga mencoba menarik pelanggan baru. Sebagian banyak dari mereka ini
adalah kali pertama mereka mampu memperlakukan pelanggan sebagai sebuah asset atau
investasi untuk di kelola.
Kedua, dengan berkembangnya penekanan pada sector pelayanan yang tumbuh dengan
cepat dan pada pelayanan dalam bidang bisnis secara umum, para ahli pemasaran mulai
lebih memperhatikan sisi yang lebih lembut dari interaksi mereka dengan pelanggan.
Banyak yang mulai menyadari bahwa memiliki produk yang hebat, dan harga yang
murah mungkin tidaklah cukup, bahwa mungkin keputusan pelanggan untuk terus
berbisnis dengan sebuah perusahaan sebagian besar dipengaruhi oleh bagaimana
pelanggan tersebut di perlakukan atau bahkan perasaan apa yang tumbuh dalam diri
mereka saat berbisnis dengan perusahaan tersebut. Dengan kemajuan dalam pelayanan,
pemikiran pemasaran mulai menyadari bahwa banyak factor berperan pada apakah
seorang pelanggan kembali atau tidak.
Ketiga, sifat persaingan telah begitu banyak berubah dalam kebanyakan industry
sehingga perusahaan harus mampu berkompetisi dalam level yang amat berbeda dari apa
yang pernah mereka lakukan di masa lampau. Persaingan tersebut tidak hanyan bersifat
global, namun telah meningkat menjadi taraf persaingan baru. Sekarang ini, di
kebanyakan indutri parbrikan adanya standar produksi dan kemajuan teknologi berarti
produk tersebut jarang gagal, sama halnya dalam banyak industry jasa, pelayanan jasa
yang di bantu dengan teknologi dan secara umum meningkatnya standar pelayanan
membuat pelayanan jasa tersebut dapat diselesaikan tanpa kesalahan atau gangguan.
Kebanyakan perusahaan mampu melakukannya secara benar dalam menyediakan jasa
atau produk inti mereka.
Contoh pemasaran secara modern, antara lain :
1. Pemasaran berbasis social media
Pemasaran dengan memanfaatkan social media merupakan salah satu metode
pemasaran yang belakangan sangat popular. Ada banyak kelebihan dari contoh
pemasaran produk satu ini seperti kemampuan untuk tetap menjalin komunikasi dua
arah juga untuk tetap update informasi yang sejalan dengan perkembangan
lingkungan target sampai perkembangan kebutuhan dan keinginan pasar. Pemasaran
berbasis social media memberi ruang bagi tim pemasaran memberikan layanan secara
lebih personal dengan adanya sistem messagingdimana konsumen bias
menyampaikan keluhan mereka secara langsung dan mendapatkan tanggapan secara
personal. Pemasaran dengan cara ini bahkan bias membuka channel survei untuk
membantu tim pemasaran melakukan riset dengan cara yang praktis dan murah.
Bahkan mungkin menarik konsumen lebih dalam terlibat dalam perumusan produk
sampai perumusan strategi promosi.
2. Pemasaran dengan sistem aplikasi mobile
Ide pemasaran dengan membangun sebuat aplikasi download free di dalam mobile
atau smartphone adalah konsep baru pemasaran berbasis teknologi. Konsep ini
memberikan keleluasaan melayani konsumen secara personal tanpa harus merasa
terbatasi jarak.konsumen bias memesan layanan dimanapun dan kapanpun, cukup
dengan membuka aplikasi pasa smartphone mereka. Mereka juga bisa memberikan
komentar atas layanan yang disediakan dan memudahkan kita memanfaatkan setiap
testimoni yang masuk sebagai modal dalam meraih kepercayaan konsumen lebih luas.
Modal yang dikeluarkan mungiin lebih berat, karena membutuhkan cukup
kemampuan untuk membangun sebuah sistem aplikasi pemasaran atau membayar
tenaga IT khusus untuk membangun aplikasi untuk perusahaan.

3. Pemasaran dengan pendekatan komunitas


Kelebihan dari pemasaran ini adalah kemudahan untuk membangun bisnis dengan
pemasaran berbasis komunitas. Rahasia kita hanya pada kemahiran kita menemukan
komunitas yang tepat sebagai target pasar anda. Dan tak sulit menemukan komunitas
yang tepat, karena kini ada begitu banyak media dan sarapan komunikasi off line dan
online untuk menjadi wadah komunitas macam ini.
4. Pemasaran dengan strategi pelebaran kaki
Bila dirasa cakupan usaha tidak bias untuk lebih luas lagi bila dikembangkan dengan
cara mandiri, jelas artinya kita membutuhhkan pertambahan cakupan dengan
melibatkan pihak lain. Nyatanya pendekatan yang lebih personal tetap menjadi
kebutuhan di pasar. Inilah yang kemudian mengembangkan beragam ide pemasaran
modern seperti franchise, dropship, agen, reseller dan lain sebagainya. Dengan cara
ini, pemasar kita bisa menjual kelingkungan sekitar mereka, pada kerabat dan
tetangga mereka dan setiap orang yang secara personal bias mereka cakup dengan
lebih baik daripada kita. Dan dari sinilah kita bias memperoleh pelanggan setia yang
lebih kuat dari yang bias kita ciptakan bila hanya dengan mengandalkan tangan kita
sendiri.

4. Bagaimana makna nilai pelanggan untuk suatu produk? Berikan contoh!


Jawab :
Nilai pelanggan (customer value) adalah selisih antara manfaat yang
diperoleh customer dari suatu produk atau jasa dengan upaya dan pengorbanan yang
dilakukannya untuk mendapatkan dan menggunakan produk itu.
setiap pelanggan memiliki terminologi tersendiri mengenai suatu nilai tawaran, di mana
nilai tersebut dapat meemnuhi kebutuhan khusus dari pelanggan tersebut. Dengan
memahami kebutuhan mereka, maka perusahaan dapat memenuhi value yang dimaksud
pelanggan dan dengan begitu akan mendorong mereka untuk terus melakukan pembelian
terhadap produk perusahaan.

Kotler (2005:68), menyatakan bahwa : “Customer value adalah selisih antara evaluasi


calon pelanggan atas semua manfaat serta semua biaya tawaran tertentu dan alternatif-
alternatif lain yang dipikirkan. ”Definisi yang diungkapkan Kotler menunjukan
bahwa customer value menyangkut manfaat dan pengorbanan, di mana pelanggan akan
membandingkan perolehan dari manfaat dan pengorbanan yang dilakukan. Apabila
manfaat yang dirasakan lebih besar dari pengorbanan maka kemungkinan besar ia akan
memilih nilai tawaran tersebut, dan begitu pun sebaliknya apabila manfaat yang
dirasakan lebih sedikit dari pengorbanan yang dilakukan maka pelanggan tersebut akan
meninggalkan tawaran perusahaan.
Persepsi pelanggan dalam menyikapi suatu produk berbeda-beda dan evaluasi terhadap
produk yang dilakukan tidak hanya pada saat memutuskan akan membeli tapi juga
selama penggunaan dan setelah menggunakan produk. Customer value merupakan bagian
akhir dari sistem nilai yang akan menunjukan keberhasilan produsen dalam memasarkan
produk dan jasa kepada konsumen.

Contoh kasus nilai pelanggan :


Nilai pelanggan disini adalah selisih antara apa yang di dapatkan oleh pelanggan dengan
apa yang dikorbankan pelanggan/konsumen demi mendapatkannya. Contohnya pada satu
kasus di rumah sakit, dimana berdasarkan pada data jumlah keluhan pelanggan atas
kualitas pelayanan pihak Rumah Sakit Telogorejo Semarang Bulan Januari – Desember
2006, menunjukkan adanya kencenderungan semakin meningkatnya jumlah keluhan
pelanggan. Usut punya usut hal ini ternyata terjadi karena kurang memadainya dan
kurang baiknya pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut menurut pelanggan. Konteks
kurang memadai disini terjadi karena pelanggan merasa telah mengorbankan uangnya
demi mendapatkan pelayanan yang baik namun malah mendapatkan hal yang diluar
ekspektasi merekasehingga dari sini muncullah keluhan-keluhan sebagai bukti kurang
tingginya nilai pelanggan.

5. Bagaimana konsep kepuasan pelanggan? Sertakan contoh !


Jawab :
Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk
menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat
memberikan beberapa manfaat, di antaranya hubungan antara perusahaan dan
pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan
terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut
(word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 1994). Ada beberapa
pakar yang memberikan definisi mengenaI kepuasan/ketidakpuasan pelanggan. Day
(dalam Tse dan Wilton, 1988) menyatakan bahwa kepuasan/ketidakpuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang
dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual
produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Wilkie (1990) mendefinisikan sebagai
suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk
atau jasa. Engel, et al., (1996) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi purnabeli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome)
tidak memenuhi harapan. Kotler, et al., (1996) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia
rasakan dibandingkan dengan harapannya.

Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian
kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang
dirasakan. Pengertian ini didasarkan pada disconfirmation paradigm dari Oliver (dalam
Engel, et al., 1990; Pawitra, 1993).

Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap produk, jasa, atau perusahaan tertentu,


konsumen umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang sering
digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk manufaktur (Garvin
dalam Lovelock, 1994; Peppard dan Rowland, 1995) antara lain meliputi:
1) Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product)
yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang
dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi, dan sebagainya.
2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board,
AC, sound system, door lock, power steering, dan sebagainya.
3) Keandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau
gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering macet/rewel/rusak.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as
roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.
5) Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis
penggunaan mobil. Umumnya daya tahan mobil buatan Amerika atau Eropa lebih
baik daripada mobil buatan Jepang.
6) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi
serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak
terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga sela proses penjualan hingga purna
jual, yang juga mencakup pelayanan reparasi dan ketersediaan komponen yang
dibutuhkan.
7) Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik
mobil yang menarik, model/desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk
serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya
pengetahuan pembeli akan atribut/cirri-ciri produk yang akan dibeli, maka
pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan,
reputasi perusahaan maupun negara pembuatnya. Umumnya orang akan
menganggap merek Mercedez Roll Royce, Porsche, dan BMW sebagai jaminan
mutu

Sementara itu dalam mengevaluasi jasa yang bersifat intangible, konsumen


umumnya menggunakan beberapa atribut atau faktor berikut (Parasuraman, et al.,
1985):
1) Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi.
2) Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
4) Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
raguan.
5) Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.

Contoh Kasus Kepuasan Pelanggan :

Kasus kepuasan dan loyalitas pelanggan CV.Sarana Media Advertising


Surabaya

Kebutuhan informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting di negara-negara maju


maupun negara berkembang seperti Indonesia. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh
melalui berbagai cara ,antara lain melalui TV, radio maupun surat kabar. Masing-masing
cara mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, tetapi mempunyai satu kesamaan yaitu
memberikan informasi sekaligus sebagai sarana untuk mengiklankan satu produk maupun
jasa.
Salah satu cara untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan adalah surat kabar.
Jawa Pos adalah satu-satunya surat kabar nasional yang terbit dari Timur Indonesia dan
merupakan sarana untuk membantu memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam memberikan informasi kepada pembaca cukup bagus baik dari sisi berita yang
selalu akurat,hangat dan terpercaya maupun iklannya. Khusus iklan dibedakan dalam
iklan umum dan iklan jitu.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pemasang iklan jitu Jawa Pos, sejak tahun
1985 Jawa Pos membuka pelayanan melalui sub agen yang tersebar diberbagai tempat
dan wilayah dengan menunjuk C.V.Sarana media advertising sebagai coordinator.Namun
sejak pertengahan tahun 90-an peranan C.V.Sarana Media Advertising dikurangi. Sejak
itulah bermunculan agen-agen baru,sehingga timbulah persaingan antaragen dalam
memberikan pelayanan kepada pemasang iklan khususnya iklan jitu.
C.V.Sarana Media Advertising dalam menerima order iklan jitu diperoleh tiga
sumber,yaitu:melalui pemasang langsung, melalui pelayanan telepon, dan melalui sub
agen.Dalam penelitian ini order C.V.Sarana Media Advertising tidak dibedakan
sumbernya dan sebagai objeknya penelitiannya adalah pelanggan iklan jitu Jawa Pos
yang dikelola oleh C.V.Sarana Media Advertising.
Dengan slogan “wah sudah laku” ternyata cukup menarik minat pemasang iklan baris
melalui surat kabar Jawa Pos. Dari penelitian awaldilakukan terhadap 25 orang pelanggan
dapat diketahui tiga hal: pertama,pendapat tentang slogan ”wah sudah laku”, 72%
pelanggan setuju bahwa slogan tersebut benar benar sesuai kenyataan, 12% menjawab
belum tentu dan 16% menjawab tidak sesuai. Kedua, kepuasan pelanggan dalam memilih
C.V.Sarana Media Advertising sebagai sarana untuk memasang iklan jitu Jawa Pos,
dimana 100% menyatakan pelayanannya memuaskan, cepat dan tepat waktu terbitnya,
90% menyatakan servis ramah dan sopan dalam menanggapi keluhan pelanggan kepada
C.V.Sarana Media Advertising cukup bagus, hal ini tercermin 85% pelanggan
berkeinginan untuk memasang ulang iklan jitu melalui C.V.Sarana Media Advertising
dan 72% pelanggan pernah merekomendasikan kepada orang lain untuk memasang iklan
jitu di C.V.Sarana Media Advertising.

Anda mungkin juga menyukai